Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.

5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

ANALISIS PERCEPATAN WAKTU DAN BIAYA PROYEK


KONSTRUKSI MENGGUNAKAN METODE CRASHING PADA
PEMBANGUNAN KALYANA RESIDENCE PAAL 2 MANADO
Fernando
Tisano Tj. Arsjad, Mochtar Sibi
Fakultas Teknik Jurusan Sipil Universitas Sam Ratulangi Manado
Email : fernandocivil9@gmail.com

ABSTRAK
Tolak ukur suatu proyek konstruksi berhasil adalah waktu penyelesaian sesuai dengan jangka waktu
yang sudah disediakan, biaya yang minimal dan tanpa mengesampingkan mutu dalam pembangunan.
Keterlambatan pada proyek konstruksi adalah masalah yang sering dijumpai dalam penyelesaian
proyek konstruksi oleh karena itu percepatan penting untuk dilakukan untuk mengatasi keterlambatan.
Konsekuensi dari percepatan adalah penambahan biaya. Dalam melakukan analisis biaya akibat
percepatan waktu digunakan metode Crashing. Analisis dilakukan dengan mempersingkat waktu
pelaksanaan proyek dengan alternatif penambahan tenaga kerja pada kegiatan-kegiatan kritis.
Pelaksanaan proyek pembangunan Kalyana Residence Paal 2 Manado setelah dilakukan perhitungan
menggunakan metode Crashing dengan menambah pekerja pada kegiatan-kegiatan kritis dapat
dipercepat menjadi 72 hari kerja dari perencanaan semula 90 hari kerja (15 minggu terakhir proyek).
Dari crashing yang dilakukan dengan alternatif penambahan tenaga kerja pada proyek pembangunan
Kalyana Residence Paal 2 Manado diperoleh hasil bahwa terjadi percepatan durasi waktu sebesar 18
hari kerja dengan penurunan biaya tidak langsung sebesar Rp. 3.154.472,82.
Kata Kunci : Percepatan waktu dan biaya, metode crashing, Kalyana

PENDAHULUAN Seorang kontraktor harus bisa mengelola


suatu proyek konstruksi secara sistematis agar
Latar Belakang waktu penyelesaian proyek sesuai dengan
Manajemen proyek konstruksi adalah kontrak atau bahkan lebih cepat sehingga biaya
proses penerapan fungsi-fungsi manajemen yang dikeluarkan bisa menjadi benefit atau
(perencanaan, pengendalian, dan pelaksaaan) keuntungan dan juga bisa menghindarkan dari
secara sistematis pada suatu proyek dengan denda akibat terlambat dalam penyelesain
menggunakan sumber daya yang ada secara proyek konstruksi oleh karena itu percepatan
efektif agar tercapai tujuan proyek secara penting untuk dilakukan untuk mengatasi
optimal. Manajemen konstruksi meliputi mutu keterlambatan.
fisik konstruksi , biaya dan waktu, manajemen Percepatan dilakukan dikegiatan-kegiatan
material dan manajemen tenaga kerja. yang kritis dan hal yang harus dilakukan dalam
Waktu, mutu dan biaya adalah tiga menganalisis biaya dan waktu proyek adalah
komponen penting dalam perencanaan suatu membuat jaringan kerja proyek (network),
proyek konstruksi. Tolak ukur suatu proyek mencari kegiatan- kegiatan yang kritis dan
konstruksi berhasil adalah waktu penyelesaian menghitung durasi proyek. Metode yang
sesuai dengan jangka waktu yang sudah dipakai adalah metode crashing dengan
disediakan,biaya yang minimal dan tanpa alternatif penambahan tenaga kerja Dalam
mengesampingkan mutu dalam pembangunan. penelitian ini juga menggunakan program
Dalam pelaksanaan suatu proyek Microsoft Project untuk mencari kegiatan-
konstruksi dipengaruhi oleh beberapa faktor kegiatan kritis.
antara lain biaya, sumber daya yang berkualitas
baik pekerja atau material, ketersediaan Rumusan Masalah
material, kondisi alam, kondisi geografis dan Penulis menyimpulkan rumusan masalah
faktor-faktor yang lain. Akan tetapi dari dari penelitian ini adalah:
banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi, Berapa biaya crashing akibat dari percepatan
faktor yang utama dan mendasar yaitu biaya. waktu?

741
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

Batasan Masalah Menurut Iman Soeharto, (1997): Proyek


Agar penelitian ini lebih mengarah pada mempunyai ciri pokok sebagai berikut:
latar belakang dan pemasalahan yang telah 1. Bertujuan menghasilkan lingkup
dirumuskan maka penulis membuat batasan- (deliverable) tertentu berupa produk akhir
batasan masalah guna membatasi ruang lingkup atau hasil kerja akhir.
penelitian, antara lain : 2. Dalam proses mewujudkan lingkup di atas,
1. Pengambilan data berasal dari Proyek ditentukan jumlah biaya, jadwal serta
Pembangunan Kalyana Residence Paal 2 kriteria mutu.
Manado 3. Bersifat sementara, dalam arti umurnya
2. Hari kerja yang berlangsung dalam dibatasi oleh selesainya tugas. Titik awal
pelaksanaan proyek adalah Senin-Sabtu, dan titik akhir ditentukan dengan jelas.
dengan jam kerja berkisar 08.00-17.00 4. Nonrutin, tidak berulang-ulang. Macam dan
WITA dengan waktu istirahat pada 12.00- intensitas kegiatan berubah sepanjang
13.00 WITA proyek berlangsung.
3. Diasumsikan kondisi lingkungan proyek Dalam proses mencapai tujuan ada
dan cuaca selama pelaksanaan proyek batasan yang harus dipenuhi yaitu besar biaya
mendukung (cuaca baik: tidak hujan). (anggaran) yang dialokasikan, jadwal, serta
4. Penelitian ini hanya menggunakan mutu yang harus dipenuhi. Ketiga hal tersebut
percepatan dengan alternatif penambahan merupakan parameter penting bagi
tenaga kerja. penyelenggara proyek yang sering
5. Penggunaan Microsoft Project 2016 diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Ketiga
6. Pekerjaan yang ditinjau hanya pada 15 batasan diatas disebut tiga kendala (triple
minggu terakhir proyek dan fokus pada constrain) yaitu: Anggaran, Biaya dan Mutu.
perkerjaan konstruksi di lantai 4.
7. Penambahan tenaga kerja hanya pada Percepatan Proyek
pekerja Mempercepat waktu penyelesaian proyek
adalah suatu usaha menyelesaikan proyek lebih
Tujuan Penelitian awal dari waktu penyelesaian dalam keadaan
Tujuan penelitian ini adalah mencari biaya normal. Dalam suatu keadaan tertentu antara
crashing akibat dari percepatan waktu dalam umur perkiraan proyek dengan umur rencana
proyek konstruksi Kalyana Residence Paal 2 proyek terdapat perbedaan. Umur rencana
Manado. proyek biasanya lebih pendek dari pada umur
perkiraan proyek. Umur perkiraan proyek
Manfaat Penelitian ditentukan oleh lintasan kritis yang terlama
Manfaat yang didapat dari penelitian ini waktu pelaksanaannya, dan waktu pelaksanaan
adalah: tersebut merupakan jumlah lama kegiatan
1. Sebagai bahan pertimbangan dan masukan perkiraan dan kegiatan-kegiatan kritis yang
bagi perusahaan dalam mengambil membentuk lintasan tersebut. Sedang umur
keputusan yang berkaitan dengan kebijak- rencana proyek ditentukan berdasarkan
sanaan pelaksanaan proyek. kebutuhan manajemen atau sebab-sebab lain.
2. Sebagai bahan acuan dalam pengembangan (Soeharto, 1997).
ilmu pengetahuan dalam ilmu Teknik Sipil Ada kalanya jadwal proyek harus
khususnya Manajemen Rekayasa dipercepat dengan berbagai pertimbangan dari
Konstruksi. pemilik proyek. Proses mempercepat kurun
3. Memberikan gambaran dan tampilan waktu tersebut disebut crash program.
tentang penggunaan Microsoft Project Durasi crashing maksimum suatu aktivitas
dalam penyusunan jaringan kerja proyek adalah durasi tersingkat untuk menyelesaikan
suatu aktivitas yang secara teknis masih
mungkin dengan asumsi sumber daya bukan
LANDASAN TEORI merupakan hambatan (Soeharto, 1997).
Durasi percepatan maksimum dibatasi
Proyek oleh luas proyek atau lokasi kerja, namun ada
Proyek adalah kegiatan sekali lewat empat faktor yang dapat dioptimumkan untuk
dengan waktu dan sumber daya terbatas untuk melaksanakan percepatan pada suatu aktivitas
mencapai hasil akhir yang telah ditentukan. yaitu meliputi penambahan jumlah tenaga

742
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

kerja, penjadwalan kerja lembur, penggunaan Kegiatan dalam suatu proyek dapat
peralatan berat dan pengubahan metode dipercepat dengan berbagai cara (Ervianto,
konstruksi di lapangan 2004), yaitu:
a) Mengadakan shift pekerjaan.
Penambahan Tenaga Kerja b) Memperpanjang waktu kerja
Dalam penambahan jumlah tenaga kerja c) Menggunakan alat bantu yang lebih
yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja produktif
yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup d) Menambah jumlah pekerja
lapang, karena penambahan tenaga kerja pada e) Menggunakan material yang dapat lebih
suatu aktivitas tidak boleh mengganggu cepat penggunaannya
pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang f) Menggunakan metode konstruksi yang
lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. lebih cepat
Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena Metode ini dilakukan dengan cara
ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang perbaikan penjadwalan menggunakan network
kurang akan menurunkan produktivitas pekerja planning yang berada pada lintasan kritis.
(Priyo dan Sumanto, 2016). Konsekuensi Crashing adalah meningkatnya
Perhitungan untuk penambahan tenaga direct cost atau biaya langsung.
kerja dirumuskan sebagai berikut ini: Penambahan sumber daya untuk
melakukan crashing akan membuat komponen
Jumlah tenaga kerja normal direct cost mengalami kenaikan. Sedangkan
(koefisien tenaga kerja x volume) untuk komponen indirect cost, karena durasi
= pekerjaan diperpendek komponen indirect cost
durasi normal
akan mengalami penurunan.
Jumlah tenaga kerja dipercepat
(koefisien tenaga kerja x volume) Microsoft Project 2016
= Microsoft Project 2016 adalah sebuah
𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡
aplikasi untuk mengelola suatu proyek.
Microsoft project merupakan sistem
Perhitungan untuk biaya tambahan akibat
perencanaaan yang dapat membantu dalam
penambahan tenaga kerja dapat dirumuskan
menyusun penjadwalan (scheduling) suatu
sebagai berikut :
proyek atau rangkaian pekerjaan. Microsoft
project juga mampu membantu melakukan
Biaya penambahan pekerja
pencatatan dan pemantauan terhadap
= jumlah pekerja x upah normal perhari
penggunaan sumber daya (resource), baik yang
berupa sumber daya manusia maupun yang
Crash cost pekerja
berupa peralatan. Yang dikerjakan oleh
= biaya total pekerja yang dipercepat
microsoft project antara lain: mencatat
– biaya total pekerja normal
kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor,
mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur
(Priyo, Sumanto, 2016).
dan menghitung pengeluaran sehubungan
dengan ongkos tenaga kerja, memasukkan
biaya tetap, menghitung total biaya proyek,
Metode Crashing
serta membantu mengontrol penggunaan
Metode Crashing adalah cara melakukan
tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk
perkiraan dari variabel cost dalam menentukan
menghindari overallocation (kelebihan beban
pengurangan durasi yang paling maksimal
pada penggunaan tenaga kerja) (Kusrianto,
dengan biaya yang paling ekonomis dari
2008).
kegiatan yang masih mungkin untuk direduksi.
Proses Crashing dipusatkan pada kegiatan yang
berada di jalur kritis. Dalam melaksanakan
METODOLOGI PENELITIAN
suatu kegiatan proyek konstruksi terdapat
berbagai pekerjaan,terutama dalam proyek
Bagan Alir Penelitian
gedung jenis kegiatan tersebut dapat mencapai
Langkah-langkah pelaksanaan peneliti-
puluhan, ratusan bahkan ribuan item kegiatan.
an berturut-turut adalah Studi literatur;
Pengambilan data primer; Pengumpulan data

743
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

sekunder; Analisa data; Pembahasan, dan Tabel 1. Biaya Proyek Kondisi Normal
Pengambilan kesimpulan dan saran.
Langkah-langkah ini ditunjukkan dalam bagan
alir pada Gambar 1.

Total biaya proyek 3 bulan terakhir


=Rp. 315.447.287,89
Biaya tidak langsungnya
= 5% dari biaya proyek
= 5%*Rp. 315.447.287,89
= Rp. 15.772.364,39
Biaya tidak langsung perhari
= Rp. 15.772.364,39/90 hari
= Rp. 175.248,49/hari

Menentukan Kegiatan Kritis


Langkah-langkah menentukan kegiatan
kritis adalah:
a) Pembuatan jadwal rencana kegiatan
Gambar 1. Bagan Alir Penelitian pekerjaan pembangunan Kalyana Residence
Paal 2 Manado dengan jadwal gant chart
untuk mendapatkan waktu normal dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN melaksanakan suatu kegiatan pada 15
minggu terakhir proyek.
Data Proyek b) Waktu yang didapat dari jadwal rencana
Nama proyek: PEMBANGUNAN KOS dapat dibuat diagram network di Microsoft
KALYANA PAAL 2 MANADO project
Waktu pelaksanaan: 170 HK (hari kalender)
Tahun anggaran : 2016 Tabel 2. Jadwal Pembangunan Kalyana
Sumber dana: PEMILIK PROYEK Residence Paal 2 Manado
Pelaksana: PT. CORSA KARYA MANDIRI

Pembahasan
Percepatan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain: menambah tenaga
kerja, menambah sumber daya yang
berkualitas, penambahan waktu kerja, maupun
mengatur kembali jadwal yang terlambat.
Namun, pada penelitian ini hanya akan
dilakukan percepatan dengan alternatif
penambahan tenaga kerja.
Pada penelitian ini juga diasumsikan
biaya tidak langsung sebesar 5% dari biaya
proyek pada pekerjaan 3 bulan terakhir (90
Sumber: Hasil Penelitian
hari) dengan rincian sebagai berikut:

744
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

Dari tabel 2. bisa ditentukan kegiatan kritisnya Dari data diatas dapat diketahui crash duration
dengan pembuatan diagram network di sebagai berikut:
Microsoft Project dan kegiatan krtisnya adalah
pekerjaan struktur, dinding dan pemasangan
Tabel 2. Crash Duration
Keramik . Untuk lengkapnya sebagai berikut:

Sumber: Hasil Penelitian

Dari tabel 2. dapat dibuat diagram


Gambar 2. Network Diagram networknya, maka waktu yang diperlukan
Sumber: Hasil Penelitian untuk menyelesaikan sisa pekerjaan
pembangunan Kalyana Residence Paal 2
Perhitungan Jumlah Tenaga Kerja Manado setelah dipercepat adalah 72 hari,
adapun diagram networknya adalah sebagai
Jumlah Tenaga Kerja Normal berikut:
Perhitungan kebutuhan jumlah tenaga
kerja di pekerjaan keramik diketahui volume
pekerjaan 67,45 M² dengan koefisien tenaga
kerja 0,34 OH dan durasi normal 12 hari.
Dengan menggunakan rumus Jumlah tenaga
kerja dipercepat di atas akan mendapatkan
hasil:
Jumlah tenaga kerja normal
(0,34 x 67,45 )
= 12 ℎ𝑎𝑟𝑖
=1,911 orang/hari
= 2 orang/hari

Jumlah Tenaga Kerja Dipercepat


Perhitungan kebutuhan jumlah tenaga
kerja di pekerjaan keramik diketahui volume
pekerjaan 67,45 M² dengan koefisien tenaga
kerja 0,34 OH dan direncanakan durasi
percepatannya 6 hari dari durasi normal 12 hari.
Dengan menggunakan rumus Jumlah tenaga Gambar 3. Network Diagram setelah Crashing
kerja dipercepat di atas akan mendapatkan Sumber: Hasil Penelitian
hasil:
Jumlah tenaga kerja dipercepat Perhitungan Penurunan Biaya
(0,34 x 67,45)
= = 3,8222 Setelah diketahui jumlah tenaga kerja yang
6 ℎ𝑎𝑟𝑖
dipercepat dan crash durationnya pada
= 4 orang/hari pekerjaan-pekerjaan yang kritis maka langkah

745
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

selanjutnya adalah menghitung crash costnya. 3. Perhitungan crash cost pada pekerjaan
Crash cost adalah biaya langsung percepatan. Struktur balok B3-20/15 adalah sebagai
Untuk menentukan crash cost dapat dilakukan berikut:
dengan langkah-langkah berikut: a. Durasi normal = 12 hari
a. Menghitung biaya pekerja normal b. Biaya normal = Rp. 11.818.940,63
b. Menghitung biaya penambahan pekerja c. Biaya langsung(b*95%) = Rp. 11.227.993,59
akibat crashing d. Jumlah pekerja normal = 1 orang
c. Menghitung Crash cost e. Penambahan pekerja = 2 orang
f. Upah harian = Rp. 125.000
1. Perhitungan crash cost pada pekerjaan g. Durasi crashing = 6 hari
Struktur kolom K2-25/25 adalah sebagai h. Biaya pekerja normal(a*d*f)
berikut: = Rp. 1.500.000
a. Durasi normal = 12 hari i. Biaya langsung normal tanpa upah
b. Biaya normal =Rp. 23.199.390,93 pekerja(c-h) = Rp. 9.727.993,59
c. Biaya langsung(b*95%) =Rp. 22.039.421,38 j. Biaya pekerja normal pada durasi
d. Jumlah pekerja normal = 2 orang crashing(g*d*f) = Rp. 750.000
e. Penambahan pekerja = 3 orang k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g)
f. Upah harian = Rp. 125.000 = Rp. 1.500.000
g. Durasi crashing = 6 hari l. Biaya total pekerja pada kondisi
h. Biaya pekerja normal (a*d*f) crashing(j+k) = Rp. 2.250.000
=Rp. 3.000.000 m. Biaya total crash cost(i+l)
i. Biaya langsung normal tanpa upah = Rp. 11.997.993,59
pekerja(c-h) = Rp. 20.199.390,93
j. Biaya pekerja normal pada durasi 4. Perhitungan crash cost pada pekerjaan
crashing(g*d*f) = Rp. 1.500.000 keramik adalah sebagai berikut:
k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g) a. Durasi normal = 12 hari
= Rp. 2.250.000 b. Biaya normal = Rp. 6.075.067,08
l. Biaya total pekerja pada kondisi c. Biaya langsung(b*95%) = Rp. 5.771.313,72
crashing(j+k) = Rp. 3.750.000 d. Jumlah pekerja normal = 2 orang
m. Biaya total crash cost(i+l) e. Penambahan pekerja = 2 orang
= Rp. 23.949.390,93 f. Upah harian = Rp. 125.000
g. Durasi crashing = 6 hari
2. Perhitungan crash cost pada pekerjaan h. Biaya pekerja normal(a*d*f)
Struktur balok B2-25/20 adalah sebagai = Rp. 3.000.000
berikut: i. Biaya langsung normal tanpa upah
a. Durasi normal = 12 hari pekerja(c-h) = Rp. 2.771.313,72
b. Biaya normal = Rp. 16.795.547,20 j. Biaya pekerja normal pada durasi
c. Biaya langsung(b*95%) = Rp. 15.995.769,38 crashing(g*d*f) = Rp. 1.500.000
d. Jumlah pekerja normal = 2 orang k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g)
e. Penambahan pekerja = 2 orang = Rp. 1.500.000
f. Upah harian = Rp. 125.000 l. Biaya total pekerja pada kondisi
g. Durasi crashing = 6 hari crashing(j+k) = Rp. 3.000.000
h. Biaya pekerja normal(a*d*f) m. Biaya total crash cost(i+l)
= Rp. 3.000.000 = Rp. 5.771.313,72
i. Biaya langsung normal tanpa upah
pekerja(c-h) = Rp. 12.995.769,38
j. Biaya pekerja normal pada durasi Tabel 3. perbandingan biaya tidak langsung dan
crashing(g*d*f) = Rp. 1.500.000 waktu proyek pada kondisi normal dan
k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g) Crashing
= Rp. 1.500.000 Kondisi Biaya Tidak Durasi
l. Biaya total pekerja pada kondisi Proyek Langsung (hari)
crashing(j+k) = Rp. 3.000.000 Normal Rp. 15.772.364,39 90
m. Biaya total crash cost(i+l) Crashing Rp. 12.617.891,57 72
= Rp. 15.995.769,38 Sumber: Hasil Penelitian

746
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

PENUTUP Saran
Beberapa saran yang dikemukakan
Kesimpulan sehubungan dengan penelitian ini adalah
Dari crashing yang dilakukan dengan sebagai berikut:
alternatif penambahan tenaga kerja pada proyek 1. Penggunaan Microsoft project 2016 pada
pembangunan Kalyana Residence Paal 2 penelitian ini masih sebatas menentukan
Manado dapat diambil kesimpulan bahwa lintasan kritis, sehingga dapat dikembang-
terjadi percepatan durasi waktu sebesar 18 hari kan lebih lanjut.
kerja dari waktu yang direncanakan selama 90 2. Penelitian tentang analisis percepatan waktu
hari menjadi 72 hari dengan penurunan biaya dan biaya proyek dengan metode Crashing
tidak langsung sebesar Rp. 3.154.472,82 yang ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan
awalnya biaya tidak langsung sebesar Rp. alternatif yang berbeda seperti, lembur,
15.772.364,39 menjadi Rp 12.617.891,57. pemakaian sistem kerja shift.

DAFTAR PUSTAKA

Dipohusodo, Istimawan. 1996. Manajemen Proyek & Konstruksi. Kansiuis : Yogyakarta

Ervianto, W. I., 2004. Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Andi, Yogyakarta.

Kusrianto, Adi., 2008. Panduan Lengkap Memakai Microsoft Office Project 2007. Elex Media
Komputindo: Jakarta.

Prio, M., dan Sumanto, A. 2016. Analisis Percepatan Waktu Dan Biaya Proyek Konstruksi Dengan
Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode Time Cost Trade Off : Studi Kasus
Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 19 (1). 1-15.

Soeharto, Iman, 1997. Manajemen Proyek, Erlangga, Jakarta.

747
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732

Halaman ini sengaja dikosongkan

748

Anda mungkin juga menyukai