ABSTRAK
Tolak ukur suatu proyek konstruksi berhasil adalah waktu penyelesaian sesuai dengan jangka waktu
yang sudah disediakan, biaya yang minimal dan tanpa mengesampingkan mutu dalam pembangunan.
Keterlambatan pada proyek konstruksi adalah masalah yang sering dijumpai dalam penyelesaian
proyek konstruksi oleh karena itu percepatan penting untuk dilakukan untuk mengatasi keterlambatan.
Konsekuensi dari percepatan adalah penambahan biaya. Dalam melakukan analisis biaya akibat
percepatan waktu digunakan metode Crashing. Analisis dilakukan dengan mempersingkat waktu
pelaksanaan proyek dengan alternatif penambahan tenaga kerja pada kegiatan-kegiatan kritis.
Pelaksanaan proyek pembangunan Kalyana Residence Paal 2 Manado setelah dilakukan perhitungan
menggunakan metode Crashing dengan menambah pekerja pada kegiatan-kegiatan kritis dapat
dipercepat menjadi 72 hari kerja dari perencanaan semula 90 hari kerja (15 minggu terakhir proyek).
Dari crashing yang dilakukan dengan alternatif penambahan tenaga kerja pada proyek pembangunan
Kalyana Residence Paal 2 Manado diperoleh hasil bahwa terjadi percepatan durasi waktu sebesar 18
hari kerja dengan penurunan biaya tidak langsung sebesar Rp. 3.154.472,82.
Kata Kunci : Percepatan waktu dan biaya, metode crashing, Kalyana
741
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
742
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
kerja, penjadwalan kerja lembur, penggunaan Kegiatan dalam suatu proyek dapat
peralatan berat dan pengubahan metode dipercepat dengan berbagai cara (Ervianto,
konstruksi di lapangan 2004), yaitu:
a) Mengadakan shift pekerjaan.
Penambahan Tenaga Kerja b) Memperpanjang waktu kerja
Dalam penambahan jumlah tenaga kerja c) Menggunakan alat bantu yang lebih
yang perlu diperhatikan adalah ruang kerja produktif
yang tersedia apakah terlalu sesak atau cukup d) Menambah jumlah pekerja
lapang, karena penambahan tenaga kerja pada e) Menggunakan material yang dapat lebih
suatu aktivitas tidak boleh mengganggu cepat penggunaannya
pemakaian tenaga kerja untuk aktivitas yang f) Menggunakan metode konstruksi yang
lain yang sedang berjalan pada saat yang sama. lebih cepat
Selain itu, harus diimbangi pengawasan karena Metode ini dilakukan dengan cara
ruang kerja yang sesak dan pengawasan yang perbaikan penjadwalan menggunakan network
kurang akan menurunkan produktivitas pekerja planning yang berada pada lintasan kritis.
(Priyo dan Sumanto, 2016). Konsekuensi Crashing adalah meningkatnya
Perhitungan untuk penambahan tenaga direct cost atau biaya langsung.
kerja dirumuskan sebagai berikut ini: Penambahan sumber daya untuk
melakukan crashing akan membuat komponen
Jumlah tenaga kerja normal direct cost mengalami kenaikan. Sedangkan
(koefisien tenaga kerja x volume) untuk komponen indirect cost, karena durasi
= pekerjaan diperpendek komponen indirect cost
durasi normal
akan mengalami penurunan.
Jumlah tenaga kerja dipercepat
(koefisien tenaga kerja x volume) Microsoft Project 2016
= Microsoft Project 2016 adalah sebuah
𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡
aplikasi untuk mengelola suatu proyek.
Microsoft project merupakan sistem
Perhitungan untuk biaya tambahan akibat
perencanaaan yang dapat membantu dalam
penambahan tenaga kerja dapat dirumuskan
menyusun penjadwalan (scheduling) suatu
sebagai berikut :
proyek atau rangkaian pekerjaan. Microsoft
project juga mampu membantu melakukan
Biaya penambahan pekerja
pencatatan dan pemantauan terhadap
= jumlah pekerja x upah normal perhari
penggunaan sumber daya (resource), baik yang
berupa sumber daya manusia maupun yang
Crash cost pekerja
berupa peralatan. Yang dikerjakan oleh
= biaya total pekerja yang dipercepat
microsoft project antara lain: mencatat
– biaya total pekerja normal
kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor,
mencatat jam kerja para pegawai, jam lembur
(Priyo, Sumanto, 2016).
dan menghitung pengeluaran sehubungan
dengan ongkos tenaga kerja, memasukkan
biaya tetap, menghitung total biaya proyek,
Metode Crashing
serta membantu mengontrol penggunaan
Metode Crashing adalah cara melakukan
tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk
perkiraan dari variabel cost dalam menentukan
menghindari overallocation (kelebihan beban
pengurangan durasi yang paling maksimal
pada penggunaan tenaga kerja) (Kusrianto,
dengan biaya yang paling ekonomis dari
2008).
kegiatan yang masih mungkin untuk direduksi.
Proses Crashing dipusatkan pada kegiatan yang
berada di jalur kritis. Dalam melaksanakan
METODOLOGI PENELITIAN
suatu kegiatan proyek konstruksi terdapat
berbagai pekerjaan,terutama dalam proyek
Bagan Alir Penelitian
gedung jenis kegiatan tersebut dapat mencapai
Langkah-langkah pelaksanaan peneliti-
puluhan, ratusan bahkan ribuan item kegiatan.
an berturut-turut adalah Studi literatur;
Pengambilan data primer; Pengumpulan data
743
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
sekunder; Analisa data; Pembahasan, dan Tabel 1. Biaya Proyek Kondisi Normal
Pengambilan kesimpulan dan saran.
Langkah-langkah ini ditunjukkan dalam bagan
alir pada Gambar 1.
Pembahasan
Percepatan dapat dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain: menambah tenaga
kerja, menambah sumber daya yang
berkualitas, penambahan waktu kerja, maupun
mengatur kembali jadwal yang terlambat.
Namun, pada penelitian ini hanya akan
dilakukan percepatan dengan alternatif
penambahan tenaga kerja.
Pada penelitian ini juga diasumsikan
biaya tidak langsung sebesar 5% dari biaya
proyek pada pekerjaan 3 bulan terakhir (90
Sumber: Hasil Penelitian
hari) dengan rincian sebagai berikut:
744
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
Dari tabel 2. bisa ditentukan kegiatan kritisnya Dari data diatas dapat diketahui crash duration
dengan pembuatan diagram network di sebagai berikut:
Microsoft Project dan kegiatan krtisnya adalah
pekerjaan struktur, dinding dan pemasangan
Tabel 2. Crash Duration
Keramik . Untuk lengkapnya sebagai berikut:
745
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
selanjutnya adalah menghitung crash costnya. 3. Perhitungan crash cost pada pekerjaan
Crash cost adalah biaya langsung percepatan. Struktur balok B3-20/15 adalah sebagai
Untuk menentukan crash cost dapat dilakukan berikut:
dengan langkah-langkah berikut: a. Durasi normal = 12 hari
a. Menghitung biaya pekerja normal b. Biaya normal = Rp. 11.818.940,63
b. Menghitung biaya penambahan pekerja c. Biaya langsung(b*95%) = Rp. 11.227.993,59
akibat crashing d. Jumlah pekerja normal = 1 orang
c. Menghitung Crash cost e. Penambahan pekerja = 2 orang
f. Upah harian = Rp. 125.000
1. Perhitungan crash cost pada pekerjaan g. Durasi crashing = 6 hari
Struktur kolom K2-25/25 adalah sebagai h. Biaya pekerja normal(a*d*f)
berikut: = Rp. 1.500.000
a. Durasi normal = 12 hari i. Biaya langsung normal tanpa upah
b. Biaya normal =Rp. 23.199.390,93 pekerja(c-h) = Rp. 9.727.993,59
c. Biaya langsung(b*95%) =Rp. 22.039.421,38 j. Biaya pekerja normal pada durasi
d. Jumlah pekerja normal = 2 orang crashing(g*d*f) = Rp. 750.000
e. Penambahan pekerja = 3 orang k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g)
f. Upah harian = Rp. 125.000 = Rp. 1.500.000
g. Durasi crashing = 6 hari l. Biaya total pekerja pada kondisi
h. Biaya pekerja normal (a*d*f) crashing(j+k) = Rp. 2.250.000
=Rp. 3.000.000 m. Biaya total crash cost(i+l)
i. Biaya langsung normal tanpa upah = Rp. 11.997.993,59
pekerja(c-h) = Rp. 20.199.390,93
j. Biaya pekerja normal pada durasi 4. Perhitungan crash cost pada pekerjaan
crashing(g*d*f) = Rp. 1.500.000 keramik adalah sebagai berikut:
k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g) a. Durasi normal = 12 hari
= Rp. 2.250.000 b. Biaya normal = Rp. 6.075.067,08
l. Biaya total pekerja pada kondisi c. Biaya langsung(b*95%) = Rp. 5.771.313,72
crashing(j+k) = Rp. 3.750.000 d. Jumlah pekerja normal = 2 orang
m. Biaya total crash cost(i+l) e. Penambahan pekerja = 2 orang
= Rp. 23.949.390,93 f. Upah harian = Rp. 125.000
g. Durasi crashing = 6 hari
2. Perhitungan crash cost pada pekerjaan h. Biaya pekerja normal(a*d*f)
Struktur balok B2-25/20 adalah sebagai = Rp. 3.000.000
berikut: i. Biaya langsung normal tanpa upah
a. Durasi normal = 12 hari pekerja(c-h) = Rp. 2.771.313,72
b. Biaya normal = Rp. 16.795.547,20 j. Biaya pekerja normal pada durasi
c. Biaya langsung(b*95%) = Rp. 15.995.769,38 crashing(g*d*f) = Rp. 1.500.000
d. Jumlah pekerja normal = 2 orang k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g)
e. Penambahan pekerja = 2 orang = Rp. 1.500.000
f. Upah harian = Rp. 125.000 l. Biaya total pekerja pada kondisi
g. Durasi crashing = 6 hari crashing(j+k) = Rp. 3.000.000
h. Biaya pekerja normal(a*d*f) m. Biaya total crash cost(i+l)
= Rp. 3.000.000 = Rp. 5.771.313,72
i. Biaya langsung normal tanpa upah
pekerja(c-h) = Rp. 12.995.769,38
j. Biaya pekerja normal pada durasi Tabel 3. perbandingan biaya tidak langsung dan
crashing(g*d*f) = Rp. 1.500.000 waktu proyek pada kondisi normal dan
k. Biaya penambahan pekerja(e*f*g) Crashing
= Rp. 1.500.000 Kondisi Biaya Tidak Durasi
l. Biaya total pekerja pada kondisi Proyek Langsung (hari)
crashing(j+k) = Rp. 3.000.000 Normal Rp. 15.772.364,39 90
m. Biaya total crash cost(i+l) Crashing Rp. 12.617.891,57 72
= Rp. 15.995.769,38 Sumber: Hasil Penelitian
746
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
PENUTUP Saran
Beberapa saran yang dikemukakan
Kesimpulan sehubungan dengan penelitian ini adalah
Dari crashing yang dilakukan dengan sebagai berikut:
alternatif penambahan tenaga kerja pada proyek 1. Penggunaan Microsoft project 2016 pada
pembangunan Kalyana Residence Paal 2 penelitian ini masih sebatas menentukan
Manado dapat diambil kesimpulan bahwa lintasan kritis, sehingga dapat dikembang-
terjadi percepatan durasi waktu sebesar 18 hari kan lebih lanjut.
kerja dari waktu yang direncanakan selama 90 2. Penelitian tentang analisis percepatan waktu
hari menjadi 72 hari dengan penurunan biaya dan biaya proyek dengan metode Crashing
tidak langsung sebesar Rp. 3.154.472,82 yang ini dapat dikembangkan lebih lanjut dengan
awalnya biaya tidak langsung sebesar Rp. alternatif yang berbeda seperti, lembur,
15.772.364,39 menjadi Rp 12.617.891,57. pemakaian sistem kerja shift.
DAFTAR PUSTAKA
Ervianto, W. I., 2004. Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Andi, Yogyakarta.
Kusrianto, Adi., 2008. Panduan Lengkap Memakai Microsoft Office Project 2007. Elex Media
Komputindo: Jakarta.
Prio, M., dan Sumanto, A. 2016. Analisis Percepatan Waktu Dan Biaya Proyek Konstruksi Dengan
Penambahan Jam Kerja (Lembur) Menggunakan Metode Time Cost Trade Off : Studi Kasus
Pembangunan Prasarana Pengendalian Banjir. Jurnal Ilmiah Semesta Teknika, 19 (1). 1-15.
747
Jurnal Sipil Statik Vol.8 No.5 Agustus 2020 (741-748) ISSN: 2337-6732
748