Anda di halaman 1dari 15

Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno(1), Priyoto(1), Uhad

MEDIA ILMIAH TEKNIK SIPIL


Volume 6 Nomor 1 Desember 2017
Hal. 08-22

ANALISIS WAKTU DAN BIAYA DENGAN METODE CRASH DURATION PADA


KETERLAMBATAN PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN SEI HANYU
KABUPATEN KAPUAS

Wateno Oetomo(1), Priyoto(2), Uhad(3)

Pegawai Negeri Sipil


Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

ABSTRAK

Dalam melakukan analisa perbandingan biaya percepatan dengan waktu percepatan digunakan metode
TCTO (Time Cost Trade Off). Analisa dilakukan dengan cara memamfaatkan/mempersingkat (crashing)
waktu pelaksanaan dengan menggunakan alternatif menambah jam kerja (lembur) selama 3 jam . Dengan
menerapkan analisa TCTO, pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Sei Hanyu ini yang durasinya setelah
dilakukan perhitungan menggunakan metode crash duration, didapatkan bahwa waktu yang diperlukan untuk
mempercepat pelaksanaan pembangunan jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas selama 1038 hari kalender
(148 minggu), dapat dipercepat 44 hari dari perencanaan semula 1082 hari kalender (155 minggu).

Dengan adanya percepatan penyelesaian pembangunan jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas,
diperlukan tambahan biaya sebesar Rp 175.160.710,43 dengan penambahan biaya (cost slope) sebesar Rp
3.980.925,24 per hari selama 44 hari, sehingga biaya optimal yang diperlukan untuk mempercepat
pelaksanaan pembangunan jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas adalah sebesar Rp 45.102.729.928,11 yang
semula direncanakan sebesar Rp 44.927.569.217,68

Kata kunci : Metode Crash Duration, jembatan, cost slope

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 8


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

PENDAHULUAN baik. Pada tahapan perencanaan proyek, diperlukan


adanya estimasi durasi waktu pelaksanaan proyek.
Latar Belakang Realita di lapangan menunjukkan bahwa waktu
penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya
Pada proses pelaksanaan proyek, selalu perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak
terkait dengan biaya, waktu dan kualitas dari bisa dipastikan akan dapat ditepati. Tingkat
konstruksinya. Tahap awal dalam proyek konstruksi ketepatan estimasi waktu penyelesaian proyek
adalah tahap perencanaan. Perencanaan kegiatan- ditentukan oleh tingkat ketepatan perkiraan durasi
kegiatan proyek merupakan masalah yang sangat setiap kegiatan di dalam proyek. Selain ketepatan
penting karena perencanaan kegiatan merupakan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar
dasar untuk proyek bisa berjalan dan agar proyek kegiatan suatu proyek juga diperlukan untuk
yang dilaksanakan dapat selesai dengan waktu yang perencanaan suatu proyek. Dalam mengestimasi
optimal. Pada proses pelaksanaan suatu proyek waktu dan biaya di sebuah proyek maka diperlukan
konstruksi, akan selalu dipengaruhi oleh kegiatan optimalisasi.
sebelumnya yaitu mulai dari ide dan perencanaan Salah satu jembatan yang ada di Kabupaten
yang telah direncanakan. Kapuas adalah jembatan Sei Hanyu. Dimana
Dalam pembangunan suatu proyek pembangunan jembatan ini untuk meningkatkan
konstruksi, pengendalian biaya proyek merupakan sarana transportasi darat sehingga diharapkan dapat
hal yang penting dalam proses pengelolaan biaya membawa kemajuan diberbagai bidang.
proyek. Dalam kegiatan suatu proyek akan banyak Pada data awal perencanaan proyek, waktu
didapati masalah seperti penggunaan material yang penyelesaian proyek selama 1082 hari kalender
boros, tenaga kerja yang kurang terampil dan waktu dengan nilai kontrak sebesar Rp 58,141 Milyar.
penyelesaian proyek yang tidak tepat waktu Dari data tersebut perlu dilakukan penelitian
sehingga menyebabkan pemborosan biaya yang analisis waktu dan biaya dengan Metode Time Cost
tidak sesuai perencanaan. Perencanaan, Trade Off (TCTO) pada proyek pembangunan
pengendalian biaya dan waktu merupakan bagian Jembatan Sei Hanyu, sehingga ditinjau secara
dari manajemen proyek konstruksi secara ekonomis, proyek tersebut dilaksanakan secara
keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas atau efektif dan efisien.
mutu, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari
segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan Rumusan Masalah
dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu Dari latar belakang tersebut dapat dibuat
penyimpangannya terhadap rencana. Adanya rumusan masalah sebagai berikut :
penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan 1. Berapa besar perubahan waktu dan biaya pada
memberikan indikasi pengelolaan proyek yang proyek pembangunan jembatan Sei Hanyu
kurang baik. Kabupaten kapuas dengan Metode Time Cost
Suatu proyek akan dianggap berhasil Trade Off Analysis ?
apabila produk yang dihasilkan sesuai standar mutu, 2. Berapa besar efisiensi biaya percepatan akibat
waktu pelaksanaan dan batas anggaran yang telah keterlambatan pelaksanaan pekerjaan ?
ditetapkan, terkadang ada kalanya terjadi
penyimpangan antara ketiga aspek tersebut. Waktu Tujuan Penelitian
dan biaya masih dapat dioptimalisasikan lagi, yang
dimaksud dengan pengoptimalan biaya dalam hal Tujuan dari penelitian adalah :
ini adalah antara perbandingan biaya dan waktu 1. Untuk menetukan besarnya perubahan waktu
yang terbaik, dimana dapat menghasilkan biaya dan biaya dengan metode Time Cost Trade Off
yang minimum dengan waktu minimum pula, Analysis.
sedangkan untuk mutu merupakan mutlak tidak bisa 2. Untuk menentukan efisiensi biaya percepatan
dirubah dan harus sesuai dengan perencanaan. akibat keterlambatan pelaksanaan pekerjaan.
Selain itu, waktu sangatlah penting dalam
pelaksanaan proyek. Dengan adanya waktu, dapat Manfaat Penelitian
ditentukan kapan suatu pekerjaan berakhir. Bahkan
juga dapat diketahui boros atau efisien suatu Manfaat yang diperoleh dari pembangunan
pekerjaan jika tidak dapat memanajemen dengan jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas adalah
sebagai berikut:

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 11-25 9


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

1. Bagi Perusahaan diperlukan berupa data sekunder (RAB, daftar


a. Mengetahui gambaran yang benar tentang analisis harga satuan, daftar upah, dan time
proses perencanaan proyek. schedule).
b. Mempunyai panduan tertulis yang berguna 3. Penelitian Rita Nawangsari Pamungkas dan
untuk menganalisa proses dan tindakan yang Rizki Taufik Hidayat (2011) dengan judul
diambil sehingga dapat mengoptimalkan Analisis Crash Duration Pada Proyek
dalam pengendalian waktu dan biaya. Konstruksi dengan mengambil studi kasus pada
2. Sebagai literature dan masukan bagi mahasiswa Proyek Pembangunan Gedung Kuliah Bersama
yang berminat dengan permasalahan ini dalam Fakultas Teknik Universitas Diponegoro
meneliti pembangunan Jembatan. Bantuan Pertamina Tahun 2010, Proyek
3. Bagi Peneliti, penelitian ini bermanfaat untuk Pembangunan Embung Tambakboyo Kabupaten
menambah wawasan dan sarana aplikasi teori Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta, dan
yang diterima selama menempuh kuliah dengan Proyek Pembangunan Jalan dan Jembatan
data empiris yang ada dilapangan serta Lingkar Salatiga (Paket 2). Alternatif yang
pengalaman penelitian khususnya tentang digunakan adalah penambahan jam kerja
pembangunan jembatan dengan Crash Duration. (lembur) dan penambahan tenaga kerja dengan
tiga asumsi yang digunakan, yaitu crashing 6%,
Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian 8%, dan 15%.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Jevri Krisanto
Batasan dan ruang lingkup penelitian ini Lumbanbatu (2013) dengan judul Akselerasi
adalah sebagai berikut: Durasi Proyek Pada Pembangunan Gedung
1. Analisa kinerja proyekdilihat dari sudut Sekolah Yayasan Pelita Bangsa Yang Berlokasi
pandang kontraktor pelak-sana. di Jl.Iskandar Muda Medan. Metode yang
2. Batasan masalah pada penelitian ini meliputi digunakan adalah Crash Duration dengan tujuan
biaya dan waktu, pembangunan jembatan Sei utama untuk mengetahui jumlah waktu yang
hanyu Kabupaten Kapuas dari persiapan dapat dipercepat dan berapa besar biaya yang
sampai finishing. akan dikeluarkan. Proyek tersebut dipilih
3. Dengan menggunakan metode Time Cost sebagai tempat studi penelitian karena
Trade Off (TCTO) atau Pertukaran Biaya dan mengalami keterlambatan pekerjaan. Langkah-
Waktu. langkah yang dilakukan antara lain menyusun
4. Sotware yang digunakan untuk menganalisa jaringan kerja dengan metode Critical Path
jaringan kerja adalah Microsoft Excel dan Method (CPM), mengidentifikasi jalur kritis dan
Microsoft Project. jalur non kritis dan melakukan analisis
perhitungan percepatan waktu dan biaya proyek.
TINJAUAN PUSTAKA
Penjadwalan Proyek
Penelitian Terdahulu
Adapun tujuan penjadwalan adalah sebagai
berikut :
1. Ariany Frederika (2010) melakukan penelitian
a. Mempermudah perumusan masalah proyek.
dengan analisis Crash Duration pada proyek
b. Menentukan metode atau cara yang sesuai.
pembangunan Super Villa, Peti Tenget-
c. Kelancaran kegiatan lebih terorganisir.
Bandung. Proyek ini mengalami keterlambatan
d. Mendapatkan hasil yang optimum.
dalam pelaksanaannya. Alternatif percepatan
yang dipilih adalah dengan menambah jam
Sedangkan fungsi penjadwalan dalam suatu
kerja, dari satu jam sampai empat jam tanpa
proyek konstruksi antara lain :
adanya penambahan tenaga kerja.
a Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk
2. Penelitian Teguh Arifmawan Sudharta (2011)
menyelesaikan proyek.
bertujuan untuk melakukan optimasi waktu
b Menentukan waktu pelaksanaan dari masing-
pelaksanaan proyek konstruksi dengan
masing kegiatan.
penambahan jam kerja pada proyek Hotel Penin
c Menentukan kegiatan-kegiatan yang tidak boleh
Sula Bay Resort. Proyek ini mengalami
terlambat atau tertunda pelaksanaannya dan
keterlambatan sehingga dipilih sebagai objek
menentukan jalur kritis.
penelitian. Penambahan jam kerja sebagai
d Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.
alternatif percepatan yang digunakan yaitu dari
e Sebagai dasar perhitungan cash flow proyek
satu jam sampai tiga jam kerja. Data-data yang

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 10


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

f Sebagai dasar bagi penjadwalan sumber daya dan lengkapnya perencanaan dan pengawasan suatu
proyek, seperti tenaga kerja, material, dan proyek”. Adapun defenisi proyek itu sendiri adalah
peralatan. suatu rangkaian kegiatan kegiatan (aktifitas) yang
g Sebagai alat pengendalian proyek. mempunyai saat permulaan dan yang harus
dilaksanakan serta diselesaikan untuk mendapat
Data yang diperlukan adalah : tujuan tertentu.
a. Proyek konstruksi yang akan dilaksanakan.
Pengertian lain yang dikemukakan oleh
b. Metode pelaksanaan.
Tubagus Haedar Ali (1995) yaitu Network Planning
c. Membuat list semua kegiatan yang sudah
adalah salah satu model yang digunakan dalam
dilakukan untuk proyek tersebut, serta perkiraan
penyelenggaraan proyek yang produknya adalah
waktu yang diperlukan.
informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang ada
d. Urutan pelaksanaan kegiatan.
dalam network diagram proyek yang bersangkutan.
e. Ketergantungan pelaksanaan antara kegiatan
satu dan lainya. Tahapan dalam analisis proyek meliputi
perencanaan, penjadwalan dan pengontrolan
Mengingat perubahan-perubahan yang jalannya eksekusi dari semua kegiatan. Tahap ini
selalu terjadi pada saat pelaksanaan, maka beberapa perencanaan suatu proyek memerlukan
faktor harus diperhatikan untuk membuat jadwal pendefenisian yang dapat membedakan jenis dari
proyek yang cukup efektif, yaitu : setiap kegiatan yang yang terlibat didalamnya.
a. Secara teknis, jadwal tersebut bisa Selain itu juga ketetapan prakiraan waktu yang
dipertanggungjawabkan (technically feasible). diperlukan untuk memproses setiap kegiatan dalam
b. Disusun berdasarkan perkiraan / ramalan yang penegasan hubungan antara kegiatan di suatu
akurat (reliable estimate) dimana perkiraan proyek. Hubungan antar kegiatan dalam suatu
waktu, sumber daya, serta biayanya berdasarkan proyek dapat berupa hubungan mendahului,
kegiatan pada proyek sebelumnya. hubungan sejajar dan hubungan didahului. Begitu
c. Sesuai sumber daya yang sesuai. ketiga hal tersebut terpenuhi maka suatu model
d. Sesuai penjadawalan proyek lainnya yang network yang sesuai dapat digunakan untuk
menggunakan sumber daya yang sama. menganalisis jadwal pelaksanaan dari seluruh
e. Fleksible terhadap perubahan-perubahan, kegiatan proyek.
misalnya perubahan pada spesifikasi proyek.
f. Mendetail yang dipakai sebagai alat pengukur
1. Manfaat Network Planning
hasil yang dicapai dan pengendalian kemajuan
proyek. Network planning merupakan teknik
g. Dapat menampilkan kegiatan pokok kritis. perencanaan yang dapat mengevaluasi interaksi
antara kegiatan-kegiatan. Manfaat yang dapat
Jaringan Kerja (Network Planning) dirasakan dari pemakaian analisis network planing
Proyek dan analisis jaringan kerja adalah adalah sebagai berikut :
serangkaian kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk 1. Dapat mengenali (identifikasi) jalur kritis
menghasilkan produk dan hanya dapat dilakukan (critucal part) dalam hal ini adalah jalur elemen
dalam periode waktu tertentu. yaitu kegiatan yang kritis dalam skala wktu
penyelesaian proyek secara keseluruhan.
Menurut Sofyan Badri (1997) “Network Planning
2. Dapat diketahui secara pasti kesukaran yang
pada prinsipnya adalah hubungan ketergantungan
akan timbul jauh sebelum terjadinya sehingga
antara bagian-bagian pekerjaan (Variabel) yang
dapat diambil tindakan yang presentatif.
digambarkan dalam diagram network”. Dengan
3. Mempunyai kemapuan mengadakan perubahan-
demikian diketahui bagian-bagian pekerjaan mana perunahan sumber daya dan memperhatikan
yang harus didahulukan, bila perlu dilembur
efek terhadap waktu selesainya proyek.
(tambah biaya), pekerjaan mana yang menunggu
4. Sebagai alat komunikasi yang efektif.
selesainya pekerjaan yang lain, pekerjaan yang
5. Memungkinkan tercapainya penyelenggaraan
mana yang tidak perlu tergesa-gesa sehingga alat
proyek yang lebih ekonomis dipandang
dan tenaga dapat digeser ketempat lain demi
dari sudut biaya langsung dan penggunaan
efisiensi. sumber daya yang optimum.
Sedangkan Menurut Soetomo Kajatmo 6. Dapat dipergunakan untuk memperkirakan efek-
(1977) “Network Planning” merupakan sebuah alat efek dari hasil yang dicapai suatu kegiatan
manjemen yang memungkinkan dapat lebih luas terhadap keseluruhan rencana.

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 11


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

2. Bentuk Network Planning setiap sektor, mencatat jam kerja para pegawai, jam
lembur dan menghitung pengeluaran sehubungan
Notasi dan Simbol-simbol Network dengan ongkos tenaga kerja, memasukkan biaya
Planning. tetap, menghitung total biaya proyek, serta
membantu mengontrol penggunaan tenaga kerja
a. : Arrow / anak panah yang pada beberapa pekerjaan untuk menghindari
menyatakan aktifitas/kegiatan yaitu suatu overallocation (kelebihan beban pada penggunaan
kegiatan atau pekerjaan dimana penyelesainnya tenaga kerja) (Kusrianto, 2008).
membutuhkan durasi (jangka waktu tertentu)
dan resorces (tenaga, alat, material dan biaya). Dalam Microsoft Project ada beberapa istilah
Kepala anak panah menjadi pedoman arah tiap khusus, antara lain:
kegiatan, dimana panjang dan kemiringan tidak 1. Task
berpengaruh. Task adalah salah satu bentuk lembar kerja
dalam Microsoft Project yang berisi rincian
pekerjaan sebuah proyek.
b. : Node / Event, yang 2. Duration
merupakan lingkaran bulat yang artinya saat Duration merupakan jangka waktu yang
peristiwa atau kejadian yaitu pertemuan dari diperlukan untuk menyelesaikan suatu
permulaan dan akhir kegiatan. pekerjaan.
c. : Dummy / anak panah 3. Start
terputus-putus yang menyatakan kegiatan semu Start merupakan nilai tanggal dimulainya suatu
yaitu aktifitas yang tidak membutuhkan durasi pekerjaan.
dan resources. 4. Finish
d. : Double Arrow / Dobel anak Dalam Microsoft Project tanggal akhir
panah yang menunjukkan kegiatan dilintasan pekerjaan disebut finish, yang akan diisi secara
kritis (critical path) . otomatis dari perhitungan tanggal mulai (start)
ditambah lama pekerjaan (duration).
Lintasan Kritis (Critical Path) 5. Predecessor
Predecessor merupakan hubungan keterkaitan
Dalam metode critical path, jalur kritis antara satu pekerjaan dengan pekerjaan lain.
dapat dihitung dengan menghitung total durasi Ada hubungan saling ketergantungan antara
proyek. Langkah-langkah dalam penjadwalan tugas yang satu dengan tugas lain pada aplikasi
dengan metode Critical Path, adalah sebagai Microsoft Project, dikenal 4 (empat) hubungan
berikut: antartugas, yaitu:
1. Menentukan aktivitas individu. 1) Start to Start
2. Menentukan urutan aktivitas-aktivitas Yaitu suatu tugas harus dimulai bersamaan
(hubungan keterkaitan antar aktivitas). waktunya dengan tugas lain.
3. Menggambar diagram jaringan kerja.
4. Estimasi waktu penyelesaian tiap aktivitas.
5. Identifikasi jalur kritis.
6. Memperbarui diagram Critical Path.
2) Start to Finish
Yaitu suatu tugas baru boleh diakhiri jika
Untuk menentukan lintasan kritis,
tugas lain dimulai.
digunakan program bantu Microsoft Project.
Microsoft Project adalah sebuah aplikasi untuk 3) Finish to Start
mengelola suatu proyek. Microsoft Project Yaitu suatu tugas baru boleh dimulai jika
merupakan sistem perencanaaan yang dapat tugas pendahulunya telah selesai.
membantu dalam menyusun penjadwalan
(scheduling) suatu proyek atau rangkaian pekerjaan.
Microsoft Project juga mampu membantu 4) Finish to Finish
melakukan pencatatan dan pemantauan terhadap Yaitu suatu tugas harus selesai bersamaan
penggunaan sumber daya (resource), baik yang dengan selesainya tugas yang lain.
berupa sumber daya manusia maupun yang berupa
peralatan. Yang dikerjakan oleh Microsoft Project
antara lain: mencatat kebutuhan tenaga kerja pada

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 12


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

6. Resources diupayakan agar penambahan dari segi biaya


Sumber daya, baik sumber daya manusia seminimal mungkun. Pengendalian biaya yang
maupun material dalam Ms. Project disebut dilakukan adalah biaya langsung, karena biaya
dengan resources. inilah yang akan bertambah apabila dilakukan
7. Baseline pengurangan durasi. Kompresi ini dilakukan pada
Baseline adalah suatu rencana baik jadwal aktivitas-aktivitas yang berada pada lintasan kritis
maupun biaya yang telah disetujui dan dan mempunyai cost slope terendah. Percepatan
ditetapkan. durasi dapat dilaksanakan dengan cara penambahan
8. Gantt Chart jumlah tenaga kerja, penambahan jam kerja (
Gantt chart merupakan salah bentuk tampilan lembur), penambahan atau penggantian peralatan
dari Ms. Project yang berupa batang-batang yang lebih produktif, dan penggantian material
horizontal yang menggambarkan masing- yang dapat membuat pekerjaan lebih cepat tanpa
masing pekerjaan beserta durasinya. mengurangi mutu serta penyempurnaan metode
9. Tracking pelaksanaan konstruksi.
Tracking adalah mengisikan data yang terdapat
di lapangan pada perencanaan yang telah Metode Crash Duration
dibuat.
Dalam penyusunan schedule suatu proyek
konstruksi biasanya tidak langsung dihasilkan suatu
Mempercepat Waktu Penye-lesaian Proyek schedule yang ideal, salah satu tujuan penyusunan
schedule adalah menghasilkan schedule yang
Mempercepat penyelesaian waktu proyek realistis berdasarkan estimasi yang wajar.Banyak
adalah suatu usaha menyelesaikan proyek lebih terjadi penetapan durasi suatu proyek ditetapkan
awal dari waktu penyelesaian dalam keadaan oleh pemilik proyek tanpa mempertimbangkan jenis
normal. Proses mempercepat waktu penyelesaian kegiatan dan kompleksnya pekerjaan. Hal ini
proyek dinamakan Crash Program. Dengan membuat para scheduler melakukan penyesuaian
diadakannya percepatan proyek ini, akan terjadi durasi dari tiap pekerjaan agar dapat memenuhi
pengurangan durasi kegiatan pada kegiatan yang permintaan pemilik proyek, sehingga dapat
akan diadakannya crash program. Akan tetapi, menghasilkan schedule yang tidak efisien dan
terdapat batas waktu percepatan (crash duration) kadangkadang tidak realistis, seperti terjadinya shift
yaitu suatu batas dimana dilakukan pengurangan dalam pelaksanaan kerja, kerja lembur atau
waktu melewati batas waktu ini akan tidak efektif mengerahkan tenaga kerja dalam kelompok yang
lagi. besar. Proses crashing adalah dengan mereduksi
suatu pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap
Durasi percepatan (crashing) maksimum
waktu penyelesaian proyek. Crashing adalah suatu
suatu aktivitas adalah durasi tersingkat untuk
proses yang disengaja, sistematis dan analitik
menyelesaikan suatu aktivitas yang secara teknis
dengan cara melakukan pengujian dari semua
masih mungkin dengan asumsi sumber daya bukan
kegiatan dalam suatu proyek yang dipusatkan pada
merupakan hambatan (Soeharto, Iman, 1999).
kegiatan yang berada dijalur kritis. Proses crashing
Konsekuensi dari percepatan proyek atau dengan cara melakukan perkiraan dari variable cost
crashing program adalah meningkatnya biaya dalam menentukan pengurangan durasi yang
langsung (direct cost) maksimal dan paling ekonomis dari suatu kegiatan
yang masih mungkin untuk direduksi.
Pertukaran Biaya Dan Waktu
Dalam melaksanakan suatu kegiatan proyek
( Time Cost Trade Off )
konstruksi terdapat berbagai pekerjaan, terutama
dalam proyek gedung jenis kegiatan tersebut dapat
Penyelesaian aktivitas didalam suatu
mencapai puluhan, ratusan atau bahkan ribuan item
proyek memerlukan penggunaan sejumlah sumber
kegiatan. Kegiatan dalam suatu proyek dapat
daya minimum dan waktu penyelesaian yang
dipercepat dengan berbagai cara (Ervianto, 2004),
optimum, sehingga aktivitas akan dapat
yaitu :
diselesaikan dengan biaya normal dan durasi
normal. Jika suatu saat diperlukan penyelesaian 1. Mengadakan shift pekerjaan.
yang lebih cepat, penambahan sumber daya Membagi jumlah tenaga kerja menjadi beberapa
memungkinkan pengurangan durasi proyek dengan kelompok yang bekerja secara bergantian, yang
melakukan kompresi durasi aktivitas, harus tetap bertujuan untuk meminimalisasi turunnya

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 13


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

kemampuan tenaga kerja akibat kerja lembur


yang terlalu lama.
2. Memperpanjang waktu kerja (lembur)
Kerja lembur adalah penambahan jam kerja dari
waktu yang ditetapkan untuk setiap harinya.
Perhitungan upah lembur tenaga kerja di
Indonesia menunjuk kepada surat keputusan
Menteri Tenaga Kerja No : KEP-72/MEN/84
tentang dasar upah lembur.
3. Dengan menggunakan alat bantu yang lebih
produktif.
4. Menambah jumlah pekerja.
Dengan menambah jumlah pekerja, maka waktu
pelaksanaan akan lebih singkat.
Hal yang perlu diperhatikan antara lain :
a. Kapasitas lahan proyek untuk menampung
sejumlah pekerja.
b. Produktifitas pekerja, untuk besarnya nilai
produktivitas dapat diperoleh dari Gambar 3.1. Bagan Alir Penelitian
pengalaman.
c. Efektifitas dalam pengawasan tenaga kerja. Subyek Penelitian
d. Keamanan tenaga kerja. 1. Lokasi Penelitian
e. Biaya upah tenaga kerja. Secara Geografis Provinsi Kalimantan
Jumlah tenaga kerja sangat berhubungan Tengah terletak antara 0’45”LU- 3’30”LS dan
dengan nilai produktivitas tenaga kerja agar 111’BT-116’ BT diantara tiga provinsi tetangga
sesuai dengan waktu yang diperlukan. yaitu Provinsi Kalimantan Barat,Provinsi
Kalimantan Timur dan Provinsi Kalimantan Selatan
5. Dengan menggunakan material yang dapat dengan Luas Wilayah Kalimantan Tengah sebesar
lebih cepat penggunaannya. 153.564 Km2 atau 8,04 persen dari total luas
Hal yang perlu diperhatikan : daratan.
a. Produktivitas alat tambahan tersebut. Dengan sebelas sungai besar dan tidak
b. Perlu tidaknya tenaga ahli untuk menangani kurang dari 33 sungai kecil/anak sungai, dan
alat tersebut. menjadi salah satu ciri khas Kalimantan Tengah.
c. Harga, biaya, dan perawatan.
6. Menggunakan metode konstruksi lain yang lebih Berdasarkan sensus Tahun 2010 ,memiliki
cepat. populasi 2.202.599 jiwa, yang terdiri atas 1.147.878
Apabila metode pekerjaan yang sedang laki-laki dan 1.054.721 perempuan .Kalimantan
dilaksanakan kurang efisien, maka perubahan Tengah mempunyai 13 kabupaten dan 1 kotamadya.
metode pelaksanaan pun bisa dilakukan sebagai Salah satunya Pemba-ngunan Jembatan Sei
solusi agar pengerjaan pekerjaan bisa lebih cepat Hanyu yang berada di Kecamatan Kapuas Hulu
dan sesuai dengan harapan. adalah Jembatan yang menghubungkan tiga
Kabupaten Kota yaitu Kabupaten Gunung Mas
,Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Murung Raya .
METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian 2. Obyek Penelitian


Rancangan penelitian dalam penelitian ini Obyek penelitian ini adalah pada Proyek
sebagai berikut : Pembangunan Jembatan Sei Hanyu yang berada
pada wilayah Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten
Kapuas.

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 14


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Peta Lokasi adanya tambahan usaha atau alternatif percepatan.
dibawah ini : Secara umum produktivitas harian normal dihitung
P. KALIMANTAN
berdasarkan persamaan berikut:
LOKASI JEMBATAN SEI. HANYU

KALT

Tb. Tuyang

Tb. Keramu
Jbt. Pajai
Tb. Olong Prop. Kaltim
M. Joloi

Saripoi
Tb. Kunyi

Prop. Kalbar 031


Tb. Lahung
Batu Putih 033
PURUK CAHU
Muara Laung

Ke Na nga Ela - Sintang


Tb. Kaburai 028

Tbg. Jutuh
Tewah
02

030
K. KURUN
Sei Hanyu
032

MUARA TEWEH
03
Papar Punjung

0 Benangin 035
Ke Damai-
Tenggarong
Perhitungan Produktivitas Harian Percepatan
Tb. Sanamang Tb. Hiran 033 2 0
0
Lampeong
Rabambang 025
Tb. Manjul Tb. Gagu 026
024 Sepang Simin
Tongka
043 2 Tbg. Talaken Montalat

1
Kandui
Ketapang

Produktivitas harian percepatan diperoleh


Tb. Kalang 026
Tb. Samba Mangku Baru
038
043 1 Bawan
Ke Nanga Tayap - 001 4 Sp. Pangke Takaras Patas
033 1
Tb. Sangai Kalahien
Pontianak 045 046
Kudangan 027 Bukit Bamba 044 047
028 039 1
043

dari jumlah produktivitas harian normal dengan


002 Tapin Bi ni
027 2
003
014
Bagugus Timpah BUNTOK005 Ampah
Penopa Pangkut Rt. Pulut Kereng Pangi Lahei
Parenggean
Sp.Penopa Patung
NA NGABULIK 040 052
1 Bukit Liti 042 Dayu
2 Pundu Kas ongan Hayaping
024 Kuala Kuayan Bukit Rawi ` Belawa

produktivitas pekerjaan saat jam lembur per hari.


026 1 013 Tangkiling Bentot 055
Kujan
B. Kotam Palantaran 015
Ajang Petak Bahandang T. LAYANG 054 Ke Tanjung
004
1 010 2 Telang Siong 041 Pasar Panas
Lupu 009 012 2 PALANGKA RAYA019
049
Balai Riam Simpang Bangkal Baon Bango Bereng Bengkel Mentangai
Riam Durian
Runtu Kereng Bangkirai

Penambahan jam kerja lembur sesuai peraturan


050 Asam Baru Ke Banjarmasin
Kota Besi Janamas
Kot .Lama 008
4 Pangkalan Lada 1 020
041 011 044 2
051 Km.35
Simpang Runtu SAMPIT Dadahup
P. BU N Bangkal Penda Ketapi
SUKAMARA
007
021 Prop. Kalsel
yang berlaku dilakukan selama 3 jam per hari,
B. Belam an Mandomai 043
Kumai 012
Lunci Palingkau
S. Pasir
Bapinang Bantanan P. PISAU
Samuda 025 042 1
Kuala Jelai Kubu
022 KUALA KAPUAS
019 057
035
Pangkoh

sedangkan produktivitas pekerja jam lembur


Peg atan Barumba
Ujung Pandaran 025 023
Ke Banjarmasin
K. PEMBUANG Bahaur Hilir
Lupak Dalam

P. Damar
Tanjung Puting

diasumsikan mengalami penurunan, dan hanya


diperhitungkan sebesar 80% dari produktivitas jam
LAUT JAWA
kerja regular (Chusairi, 2015).

Gambar 3.2 Peta Lokasi Proyek. Menentukan Crash Duration, Crash Cost dan
Cost Slope
Instrumen Penelitian Setelah diketahui besarnya produktivitas
harian percepatan akibat jam lembur, maka langkah
Data yang diperlukan untuk penelitian ini selanjutnya adalah menghitung durasi percepatan
adalah dokumen laporan pelaksanaan dan (crash duration) dan biaya langsung percepatan
spesifikasi teknik pelaksanaan, meliputi metode (crash cost). Perhitungan crash duration ini
pelaksanaan yang digunakan dalam melaksanakan digunakan untuk mendapatkan batasan waktu
pekerjaan pelaksanaan, jumlah orang yang dipakai maksimal suatu aktivitas mampu untuk dilakukan
atau digunakan dalam pengerjaan dari tiap item crashing (crashability), sedangkan perhitungan
pekerjaan, Time Schedule dan jumlah jam kerja crash cost digunakan untuk mencari slope biaya
yang terjadi dan sesuai dengan di lapangan, Gambar (cost slope) masing-masing aktivitas.
denah pelaksanaan serta gambar pelaksanaan
lainnya yang berhubungan. Analisis Waktu dan Biaya Optimum
Teknik Analisis Data Setelah didapatkan rekapitulasi Crash
Duration, Crash Cost dan Cost Slope, selanjutnya
1. Data primer dilakukan analisis waktu dan biaya optimum
Data yang diperoleh dari Kontraktor PT. melalui grafik hubungan waktu versus biaya.
DEWANTO CIPTA PRATAMA maupun
pengamatan sendiri dilapangan.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari perpustakaan dengan
mempelajari buku-buku dan berbagai literatur
yang berhubungan dengan topik yang dibahas
yaitu Time Cost Trade Off (TCTO) kemudian
dianalisa untuk tahap selanjutnya.

Perhitungan Produktivitas Harian Normal


Produktivitas harian normal dapat Gambar 3.3. Grafik Hubungan Waktu - Biaya
didefinisikan sebagai kemampuan untuk Normal dan Dipersingkat
menyelesaikan pekerjaan dengan volume tertentu
tiap harinya berdasarkan durasi normal tanpa

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 15


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Tabel 4.1. RAB Pekerjaan pembangunan jembatan
Sei Hanyu Kabupaten Kapuas
Data Proyek
Data Umum Proyek

Lokasi penelitian adalah Proyek


Pembangunan Jembatan Sei Hanyu Kabupaten
Kapuas, yang bertujuan untuk meningkatkan
peranan jembatan, pengembangan wilayah yang
menghubungkan pusat – pusat pertumbuhan dengan
wilayah dalam pelayanan sistem jaringan primer,
memperlancar hubungan tranportasi darat di
Kabupaten Kapuas, serta memacu pertumbuhan
ekonomi masyarakat berkat lancarnya distribusi
barang dan jasa.

Deskripsi Kontrak

Kontrak Multy Yers Contract (MYC)

Kontraktor Pelaksana : PT. DEWANTO CIPTA


PRATAMA

Konsultan Supervisi : PT. WIRAGUNA TANI


Dari tabel 4.1 didapatkan biaya pekerjaan yang
Nilai Kontrak Induk : Rp 58.141.500.000 paling dominan adalah pekerjaan struktur, dengan
bobot pekerjaan 93,533% dari keseluruhan biaya
Nomor Kontrak Induk : KU.08.08/KTRK/ proyek.
SNVT.PJN.WIL II/PPK 12/XII/178 Pada saat peninjauan di lapangan,
ditemukan adanya keterlambatan dalam
Tanggal Kontrak : 07 Desember 2011 pelaksanaannya, yaitu sebesar 2,03% dari kondisi
rencana. Kumulatif Progress yang direncanakan
Waktu Pelaksanaan : 845 Hari Kalender hingga pada akhir Desember 2014 progress
realisasinya hanya sebesar 97,97%.
Waktu Pemeliharaan : 540 Hari Kalender

4.2. Analisa Crashing Program


Data Pelaksanaan Proyek
Dalam mempercepat durasi proyek
Data pelaksanaan proyek merupakan data biasanya dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang
RAB pekerjaan berupa uraian pekerjaan, satuan, memiliki lintasan kritis. Karena kegiatan-kegiatan
kuantitas, harga satuan, jumlah harga dan bobot yang memberikan pengaruh besar pada proyek
rencana proyek Pembangunan Jembatan Sei Hanyu berada pada jalur kritis tersebut.
Kabupaten Kapuas adalah sebagai berikut : Adapun ketetapan rencana pada alternatif
penambahan jam kerja ini adalah sebagai berikut :
1. Waktu kerja normal adalah 8 jam kerja per hari
(08.00 – 17.00) dengan 1 jam istirahat (12.00 –
13.00), sedangkan kerja lembur dilakukan
setelah waktu kerja normal selama 3 jam per
hari (18.30 – 22.30). Dalam seminggu hanya
dilakukan 6 hari kerja, yaitu Senin – Sabtu.
2. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor: KEP.102/MEN/VI/ 2004 pasal 11, upah

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 16


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

untuk jam kerja (lembur) diperhitungkan sebagai


berikut: c. Pembuatan diagram network dari jadwal
kegiatan pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei
a. Untuk 1 jam kerja lembur pertama, upah
Hanyu Kabupaten Kapuas adalah sebagai
yang harus dibayar adalah 1,5 kali upah
berikut :
sejam.
b. Untuk setiap jam kerja berikutnya, upah yang
harus dibayarkan adalah 2 kali upah sejam.

day s
33

7
Du r :
I D:
an
j em bat

5/ 17

17
01/ 0

11/ 05/
nam a

t :
n

:
Pa pa

F in is h
St ar

Res :

g r ad e
r
engi nee
3. Produktivitas untuk jam kerja lembur

ant ul
pem

sur ya)
kaan
per m u

l am pu
day s

day s
35

38
dengan

(
7

7
j em bat an
Du r :

Du r :
I D:

I D:
t unggal

4/ 17

4/ 17
ang
17

17
j al an

20/ 0

20/ 0
01/ 05/

pener

01/ 05/
bu

pu
t :

t :
:

:
F in is h

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :
Ra m

Lam
diperhitungkan sebesar 60% dari produktivitas

day s
36

7
Du r :
normal

I D:
4/ 17
ah

17
10/ 0
Pe nga r

19/ 04/
t :
k

:
P at o

F ins h
S ta r

R es :
day s
37

14
Du r :
I D:
3/ 17

17
n
pengam a

20/ 0

10/ 04/
t :

:
F in is h
St ar

Res :
Re l
Penentuan Lintasan Kritis (Critical Path)

spal
A
enut up
P
Tanpa

day s
9

30
Ag r e g a t

Du r :
I D:
ukaan

2/ 17

17
s a nPe r m

01/ 0

20 / 0 3 /
t :

:
F in is h
St ar

Res :
Lapi
Langkah-langkah penentuan lintasan kritis

)
gosi asi
3 5 0 ) ( Ne
( K-
M pa
t up
pa Pe nu

c' =30

ba j a

s
da y
d ay s

d ay s

d ay s

a
10

32

13

23

196
Tan

30

63

30

r angk
f
De n g a n
egat

Du r :

Du r :

Du r :

Du r :
I D:

I D:

I D:

I D:
an
Ag r

j em bat
Se da ng
adalah :

0/ 14

0/ 14

1/ 15

4/ 16
asi

14

15

15

17
Pond

16/ 1

16/ 1

13/ 1

12/ 0
28/ 11/

14/ 01/

30/ 12/

01/ 02/
M ut u

asangan
nj ong
san

t :

t :

t :

t :
n
:

:
Be r o

Be t o
F in is h

F in is h

F in is h

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :
Lapi

Pe m
asi )
0 ) ( El e v

50)

n
( K- 2 5

( K- 3

ancanga
Ba j a
pa
pa

pem
M

Ra n g k
M

s
c' =30
c '= 2 0

day
day s

day s

day s
dan
n
14

12

22

140

24
30

42

Jem bat a

21
f

ngadaan
De n g a n

De n g a n
Du r :

Du r :

Du r :

Du r :
I D:

I D:

I D:

I D:
pe
Se da ng

Se da ng

Ba h a n
a. Pembuatan jadwal rencana kegiatan pekerjaan

03/ 09/ 14

11/ 09/ 15

11/ 09/ 15

11/ 09/ 15
cer ucuk,
16/ 10/ 14

13/ 11/ 15

12/ 04/ 16

14/ 10/ 15
angkut an
M ut u

M ut u

asi
t :

t :

t :

t :
n

n
:

:
Be t o

Be t o

Pe ng

Fond
F in is h

F in is h

F in is h

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :
asi )
0 ) ( Pond
( K- 2 5
Pembangunan Jembatan Sei Hanyu Kabupaten

pa
M

s
c '= 2 0

day
day s
15

19

308
56
f
dengan

Ul i r
Du r :

Du r :
I D:

I D:
39
sedang

6/ 14

BJ

6/ 14
14

15
n
16/ 0

Tul anga

16/ 0
03/ 09/

11/ 09/
m ut u

t :

t :
aB ne gt ao n n

:
F in is h

Ba j a

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :
npem as
Kapuas dengan Schedulle Diagram Batang

da
i aan
, penyed
M pa)
10

al i vys)
2
l el eh

day s

An
20

i vi ng
( Ti t i k

7
Du r :
I D:

Dr
BJ 3 4

p il e
6/ 14

14

(
r

PDA
St r uk t u

04/ 0

16/ 06/
untuk mendapatkan waktu normal dalam

i s
j en
t :

:
Ba j a

F in is h
St ar

Res :

m
m
1000
n
da
m m
600
0
5)

T i a ng
( K - 17
pa

da
pa
M
melaksanakan suatu kegiatan .Adapun Schedulle

c '= 1 5

m i s
day s

day s
16

30
35

Dd i n a
f

7
dengan

Du r :

Du r :
I D:

I D:
an e m a b ie rb a n
r endah

4/ 14

5/ 14
14

14
du ij i da an l ap m
15/ 0

15/ 0
04/ 06/

24/ 05/
m ut u

t :

t :
n

:
Be t o

F in is h

t iP ae n g

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :
bi l a
)
7. 6( 10
Diagram Batang tersebut terdapat pada

6( 7) s/ d
5)
( K- 1 2

7.
yar an
pa

Pe m ba
M
c '= 1 0

day s

day s
17

29
21

ukm at a

42
f
d e ng a n

Du r :

Du r :
I D:

I D:
unt
r endah

3/ 14

3/ 14
aya
14

14
13/ 0

13/ 0
15/ 04/

15/ 05/
Bi
n m ut u

bahan
Lampiran : Gambar 4.2

t :

t :
o m

:
1B 2e t m

F in is h

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :
Tam
t ebal
m m
600
m e te r
di a
ur an
uk
baj a

day s

day s
27

18
63

14
pancang

Pol os
Du r :

Du r :
I D:

I D:
24
Ti ang

2/ 13

BJ

1/ 16
14

16
n
Pe m a nc a nga n

12/ 1

t ul anga

27/ 0
13/ 03/

17/ 02/
mm
St ar t :

St ar t :
b. Waktu yang didapat dari Schedulle Diagram

F in is h :

F in is h :
Ba j a
Res :

Res :
16
t ebal
m
m
1000
m et er
di a
ur an
uk
s
da y

baj a

d ay s

d ay s
150

28

31
7

42

63
pancang
Batang dapat dibuat Microsoft Project
Du r :

Du r :

Du r :
I D:

I D:

I D:
t i ang
l i han

0/ 15

9/ 12

0/ 15
16

12

16
ancangan
22/ 1

18/ 0

22/ 1
07/ 06/

20/ 11/

26/ 01/
Pi

Ba t u
et er
bunan

ng
t :

t :

t :
m
:

:
F in is h

F in is h

Pa s a

F in is h
9
St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :
Ti m

pem
m m
ar
l eb

m m
12
t er ,

ebal

16
m e

t ebal
m m
28 0

m m
600
anj ang

000
t er

t er
P
m e

di am e

1
Ba j a

m et er
0- 2

n
a
al am an

Ra n g k

ukur a

di a
s

s
day

day

day

day s

day s
r an
n

a
120

102

21

322

25

26
Ke d

uku
5

Jem bat a

21

21
baj
ngan

cang

cang
Tabel 4.2. Jadwal Pembangunan Jembatan Sei
Du r :

Du r :

Du r :

Du r :

Du r :
I D:

I D:

I D:

I D:

I D:
pan

pan
de

r ukt ur
8/ 12

5/ 15

8/ 12

8/ 12

8/ 12
kt ur

ang

ang
13

15

13

12

12
a

S tr u
B ia s

1 7/ 0

2 1/ 0

1 7/ 0

1 7/ 0

1 7/ 0
1 3 / 02 /

2 2 / 10 /

1 2 / 12 /

1 8 / 09 /

1 8 / 09 /
a da a nSt

adaant i

adaant i
i an

i an
t :

t :

t :

t :

t :
:

:
Pe ng

Pe ng

Pe ng
F in is h

F in is h

F in is h

F in is h

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :

St ar

Res :
al

al
G

Hanyu Kabupaten Kapuas Dengan


Li nt as
Lal u
s

s
day

day
n
173

854
2

el am at a

3
Du r :

Du r :
I D:

I D:
Ke s
2/ 11

2/ 11
dan
12

15
07/ 1

07/ 1
17/ 08/

21/ 05/
aj em en
i l i sasi

t :

t :
:

:
M ob

M an
F in is h

F in is h
St ar

Res :

St ar

Res :

Microsoft Project

M i nor
n
eker j aa
y s
s

s
day

day

day

da

day s
1157
854

933

588

11

34
P
1

28
dan
Du r :

Du r :

Du r :

Du r :

Du r :
I D:

I D:

I D:

I D:

I D:
si
e r b u ti r

K o nd i
2/ 11

8/ 12

0/ 14

8/ 12

3/ 17
nah
15

16

17

17

17
n
B
07/ 1

Ta

17/ 0

16/ 1

17/ 0

em bal i a

20/ 0
21/ 05/

07/ 06/

20/ 03/

11/ 05/

01/ 05/
er asan
0%

0%

0%

0%

0%
r j aan

kt ur
t :

p:

t :

p:

t :

p:

t :

p:

t :

p:
m

:
Um u

St r u

Pe ng
F in is h

Pe k e

F in is h

Pe r k

F in is h

F in is h

F in is h
St ar

St ar

St ar

St ar

St ar
Com

Com

Com

Com

Com
Prede cesso r
ID Name Durati on Start Fin ish
s
Umum 854 da ys Wed 07/12/11 Th u 21/05/15
1.
2.
Mobilisasi
Manajemen dan Keselamat an Lalu Lint as
173 days
854 days
Wed 07/12/11
Wed 07/12/11
Fri 17/08/12
T hu 21 /05/15 1
Gambar 4.2. Diagram Network Pekerjaan
3.
Pekerjaan Tanah
Galian Biasa
933 da ys
120 days
Fri 17/08/12
Fri 17/08/12
Tu e 07 /06/16
Wed 13/0 2/13 1 Pembangunan Jembatan Sei Hanyu Kabupaten
4. Galian St ruktur den gan Kedalaman 0 - 2 met er 102 days Thu 21/05/15 T hu 22 /10/15 2
5. T imbunan Pilihan 150 days Thu 22/10/15 T ue 07/06/16 4 Kapuas Dengan Microsoft Project.
Perkerasan Be rbutir 588 days Thu 16/10/14 Mon 20/03/1 7
6. Lapis Permukaan Agregat Tanpa Penut up Aspal 30 days Wed 01/02/17 Mon 20/03/1 7 19
7. Lapis Pondasi Agregat Tanpa Penut up Aspal 30 days Wed 01/02/17 Mon 20/03/1 7 10
1082

1082

S tru ktur 1157 days Fri 17/08/12 T hu 11 /05/17


29

8. Beton mutu sedang dengan fc' = 30 MPa (K-350) 42 days Fri 11/09/15 Fri 13/11/15 15
1082

1075

Beton mutu sedang dengan fc' = 30 MPa (K-350)


1075

1075

30

9. 30 days Fri 13/11/15 Wed 30/1 2/15 8


33

(Nego siasi)
Beton mutu sedang dengan fc' = 20 MPa (K-
106831
1068

10. 30 days Wed 03/09/14 T hu 16 /10/14 11


2 50)(Elevasi)
Beton Mut u Sedang dengan fc' = 20 MPa (K-
7

11. 56 days Mon 1 6/06/14 Wed 03/0 9/14 16


2 50)(P ondasi)
1061

1061
32

12. Beton mutu Rendah dengan fc' = 15 MPa (K-175) 35 days Tue 15/0 4/14 Wed 04/0 6/14 13
14

13. Beton mutu rendah dengan fc' = 10 MP a (K-125) 21 days Thu 13/03/14 T ue 15/04/14 23
1047

1047

14. Baja Tulangan BJ 24 P olos 14 days Wed 27/01/16 Wed 17/0 2/16 27
6

15. Baja Tulangan BJ 39 Ulir 60 days Mon 1 6/06/14 Fri 11/09/15 16


30

1061
1061

971

Baja Strukt ur BJ 34 (T it ik Leleh 210 MPa),


753

1061

938
1017

1017

16. 7 days Wed 04/06/14 Mon 16/06/1 4 12


28
9

7
19

p en yediaan dan pemasangan


P engadaan St rukt ur Jembat an Rangka Baja Panjan g
30
196

17. 322 days Fri 17/08/12 T hu 12 /12/13 1


63

30

2 80 met er, lebar 9 met er


1031

723
821
821

8
18

998

908

18. Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja 140 days Fri 11/09/15 T ue 12/04/16 15
10
140

42

19. P emasangan Jembatan Rangka Baja 196 days Tue 12/0 4/16 Wed 01/0 2/17 14,18
231
681

681

20. Fondasi Cerucuk, P en gadaan dan P emancangan 21 days Fri 11/09/15 Wed 14/1 0/15 15
15

767

677
11

P engadaan Tiang P ancang Baja ukuran


60

56

21. 21 days Fri 17/08/12 T ue 18/09/12 1


Diamet er 600 mm tebal 12 mm
1061

628

621

621
20

16

P engadaan Tiang P ancang Baja ukuran


22. 21 days Fri 17/08/12 T ue 18/09/12 1
7
21

Diamet er 1000 mm tebal 16 mm


1040

607

614

614

P emancangan Tiang P an cang Baja ukuran Diamet er


26

12

23. 63 days Thu 12/12/13 T hu 13 /03/14 17,2 1,24


6 00 mm t ebal 12 mm
35
7

P emancangan Tiang P an cang Baja ukuran Diamet er


24. 42 days Tue 18/0 9/12 T ue 20/11/12 22
1017

352

1 000 mm t ebal 16 mm
579

579
1033

600

14
13
25

T ambahan Biaya ut k Mat a Pembayaran 7.6(7) s/d


25. 42 days Thu 13/03/14 T hu 15 /05/14 23
14
42

7 .6.(1 0) bila t iang didalam air


21

1061

425
1003

338

P engujian P embebanan Din amis pd T ian g Ø 600 mm


5
558

558

27

26. 7 days Thu 15/05/14 Sat 2 4/05/14 25


23

dan 1000 mm jenis PDA (Pile Driving Analisys)


63

150

27. P asangan Bat u 63 days Thu 22/10/15 T ue 26/01/16 4


911

275
558
558

236

28. Bro njong 63 days Thu 16/10/14 Wed 14/0 1/15 10


4
24

63

29. P apan Nama Jembat an 7 days Mon 0 1/05/17 T hu 11 /05/17 30,33


42

102 173 2

1061

293

Pengembal i an Kon disi dan Pekerjaan Mi nor 28 day s Mon 20/03 /17 Mon 01/05/17
809
516

558

495

495
194

194

3
22

21

17

Rambu Jalan T unggal dengan Permukaan P emant ul


30. 7 days Thu 20/04/17 Mon 01/05/1 7 31
Engineer Grade
854
322
21

120
21

31. P atok Pengarah 7 days Mon 1 0/04/17 Wed 19/0 4/17 32


173

173
1

32. Rel Pengaman 14 days Mon 2 0/03/17 Mon 10/04/1 7 5,6,7,9,20 ,28
33. Lampu Penerangan Jembat an (Lampu Sury a) 7 days Thu 20/04/17 Mon 01/05/1 7 31
173
0

0
0

Keterangan : FS = Finish to Start


SS = Start to Start

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 17


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

Dari tabel 4.2 dapat ditentukan waktu kegiatan Gambar 4.3. Diagram Network (Durasi Normal)
dipercepat sebagai berikut: Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Hanyu
Kabupaten Kapuas
Tabel 4.3. Kegiatan Pekerjaan Durasi Normal Kegiatan Pekerjaan Pembangunan Jembatan yang
Duras i Norm al
tidak boleh ditunda berada pada (Lintasan Kritis)
Kegi atan
No

Um um
Nam a Ke gi atan
(Hari ) Pe ndahu l u
yang terdapat pada Gambar 4.3 Diagram Network
1. Mobilisasi 173,00 - (Durasi Normal ) adalah sebagai berikut :
2. Manajemen dan Keselamat an Lalu Lint as 854,00 1
Pe ke rjaan Tanah
3. Galian Biasa 120,00 1
4. Galian St rukt ur dengan Kedalaman 0 - 2 met er 102,00 2 Perhitungan Produktivitas Harian, Normal dan
5. T imbunan Pilihan 150,00 4,3
Pe rke ras an Be rbuti r Percepatan
6. Lapis P ermukaan Agregat T anpa P enut up Aspal 30,00 19
7 Lapis P ondasi Agregat T anpa Penut up Aspal
S tru ktu r
30,00 10
Produktivitas harian percepatan diperoleh
8

9
Bet on mut u sedang dengan fc' = 30 MP a (K-350)
Bet on mut u sedang dengan fc' = 30 MP a (K-350)
42,00

30,00
11

8
dari jumlah produktivitas harian normal dengan
( Negosiasi)

10.
Bet on mut u sedang dengan fc' = 20 MP a (K-
250)(Elevasi)
231,00 11 produktivitas pekerjaan saat jam lembur per hari.
11.
Bet on Mut u Sedang dengan fc' = 20 MPa (K-
250)(Pondasi)
56,00 16
Penambahan jam kerja lembur sesuai Peraturan
12. Bet on mut u Rendah dengan fc' = 15 MP a (K-175) 35,00 13
13. Bet on mut u rendah dengan f c' = 10 MP a (K-125) 21,00 23 yang berlaku dilakukan selama 3 jam per hari,
14. Baja T ulangan BJ 24 P olos 14,00 27
15. Baja T ulangan BJ 39 Ulir 60,00 16 sedangkan produktivitas pekerja jam lembur
Baja St rukt ur BJ 34 (T it ik Leleh 210 MP a),
16.

17.
penyediaan dan pemasangan
P engadaan St r ukt ur Jembat an Rangka Baja Panjang
7,00

322,00
12

1
diasumsikan mengalami penurunan, dan hanya
18.
280 met er, lebar 9 met er
Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja 140,00 15 diperhitungkan sebesar 80% dari produktivitas jam
19. P emasangan Jembat an Rangka Baja 196,00 14, 18
20. Fondasi Cerucuk, P engadaan dan Pemancangan 21,00 15 kerja regular.
P engadaan T iang Pancang Baja ukur an Diamet er 600
21. 21,00 1
m m t ebal 12 mm

22.
P engadaan T iang Pancang Baja ukur an Diamet er 1000
m m t ebal 16 mm
21,00 1 Langkah-langkah perhitungan produktivitas harian
23.
P emancangan T iang Pancang Baja ukuran Diamet er
600 mm t ebal 12 mm
P emancangan T iang Pancang Baja ukuran Diamet er
63,00 17, 21, 24
percepatan pekerjaan kritis adalah sebagai berikut :
24. 42,00 22
1000 mm t ebal 16 mm

25.
T ambahan Biaya ut k Mat a P embayar an 7.6(7) s/d
7.6.(10) bila t iang didalam air
P engujian P embebanan Dinamis pd T iang Ø 600 mm
42,00 23
a. Menghitung volume pekerjaan
26. 7,00 25
dan 1000 mm jenis PDA ( Pile Driving Analisys)
27.
28.
P asangan Bat u
Bronjong
63,00
63,00 10
4
b. Menghitung durasi normal
29. P apan Nama Jembat an 7,00 30, 33
Pe nge mbal i an Kondi s i dan Pe ke rjaan Mi nor
Rambu Jalan T unggal dengan P ermukaan Pemant ul
c. Menghitung produktivitas harian normal
30. 7,00 31
Engineer Grade
31.

32.
P at ok Pengarah

Rel Pengaman
7,00

14,00
5,6, 7, 9,20,
32
d. Produktivitas normal/jam
26, 28,
33. Lampu Penerangan Jembat an (Lampu Surya) 7,00 31

e. Produktivitas jam lembur


Sumber : Tabel 4.2
f. Produktivitas harian percepatan
Dari tabel 4.3 tersebut dapat ditentukan Contoh : 1
lintasan kritis dengan menggunakan network
Perhitungan produktivitas harian normal pada Lapis
planning sebagai berikut :
Tabel 4.4. Kegiatan Pekerjaan Kritis Pembangunan Permukaan Agregat tanpa Penutup Aspal:
Jembatan (Durasi Normal ).
a. Volume pekerjaan = 280,50 m3
Jumlah Harga
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan
(Rp)
Bobot Durasi (Hari)
b. Harga Satuan = Rp. 576.723,00 / m3
Umum
1. Mobilisasi Ls 1 826.194.540,00 826.194.540,00 1,563 173 d. Durasi normal = 30 hari
Perkerasan Berbutir

6. Lapis Permukaan Agregat Tanpa Penutup Aspal m3 280,5 576.723,00 161.773.108,39 0,306 30 e. Produktivitas harian normal = a/d
Struktur
3
12. Beton Mutu rendah dengan fc’=15Mpa (K-175) m3 257,61 1.331.269,79 342.950.172,14 0,649 35
= 280,50 m  9 , 350 m 3 /hari
13. Beton Mutu rendah dengan fc’=10Mpa (K-125) m3 53,61 1.004.564,79 53.859.238,93 0,102 21 30 Hari
15. Baja Tulangan BJ 39 Ulir Kg 579.175,82 13.438,56 7.783.288.953,86 14,725 60

16.
Baja Struktur BJ 34 (Titik Leleh 210 Mpa),
penyediaan dan pemasangan
Kg 4.084,80 25.223,20 103.031.728,42 0,195 7
f. Produktivitas normal/jam = e/8 =
Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja Panjang
17. Kg 880.500,90 25.915,54 22.818.656.293,99 43,171 322 3
280 meter,lebar 9 meter 9 , 350 m /hari
18. Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja Kg 880.500,90 3.029,78 2.667.724.016,80 5,047 140  1,169 m 3 /jam
19. Pemasangan Jembatan Rangka Baja Kg 880.500,90 2.395,19 2.108.966.950,67 3,99 196
8 jam/hari
Pemancangan Tiang Pancang Baja Ukuran
23. m.Pjg 432 269.214,90 116.300.836,80 0,22 63
Diameter 600 mm tebal 12 mm
g. Produktivitas jam lembur = 3 x f x 0,80
Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minor

29. Papan Nama Jembatan


31. Patok Pengarah
Ls
Buah
1
150
2.004.243,00
214.046,07
2.004.243,00
32.106.910,50
0,004
0,061
7
7
= 3 x 1,169 x 0,80
32. Rel Pengaman

33. Lampu Penerangan Jembatan (Lampu Surya)


m1

Buah
200

4
770.448,81

24.028.630,62
154.089.762,00

96.114.522,48
0,292

0,182
14

7
= 2,8056 m3/jam
Total 1.082
h. Produktivitas harian percepatan
= (f + g) x 8

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 18


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

= (1,169 + 2,8056) x 8 2. Untuk 4 jam lembur = (1,5 x upah sejam


normal) + 3(2 x upah sejam normal)
= 31,7968 m3/hari
d. Menghitung Crash Cost per hari, yaitu upah
Dengan cara yang sama perhitungan produktivitas
harian + upah kerja lembur per hari
harian, normal dan percepatan adalah sebagai
berikut : d. Menghitung Crash Cost total, yaitu Crash
Cost per hari + Crash Duration
Tabel 4.5. Produktivitas Harian Percepatan Contoh : 1
Pekerjaan Kritis Perhitungan crash duration, crash cost, dan cost
Produktivitas produktivitas
slope untuk Pekerjaan Lapis Permukaan Agregat
Durasi
No. Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan Normal Cost
Normal
Produktivitas normal per Produktivitas jam harian
Harian Normal jam lembur percepatan
tanpa Penutup Aspal sebagai berikut:
a b c d e =a/d f = e/8 g= 3 x f x 0,8 h =(f+g)x8 a. Volume pekerjaan = 280,50 m3
UMUM b. Durasi Percepatan = 29 Hari
1. Mobilisasi Ls 1,00 826.194.540,00 826.194.540,00 173 0,0058 0,0007 0,0017 0,0197
c. Normal cost = Rp 161.770.801,50
PERKERASAN BERBUTIR
Lapis Permukaan Agregat Tanpa Penutup d. Durasi normal = 30 hari
6. Aspal m3 280,50 576.723,00 161.770.801,50 30 9,3500 1,1688 2,8050 31,7900
e. Produktivitas normal/hari = 9,3500
STRUKTUR
Beton Mutu rendah dengan fc' = 15Mpa (K- m3/jam
12. 175) m3 257,61 1.331.269,79 342.948.410,60 35 7,3603 0,9200 2,2081 25,0250
Beton Mutu rendah dengan fc' = 10Mpa (K- f. Produktivitas normal/jam = 1,1688
13.
15.
125)
Baja Tulangan BJ 39 Ulir
m3
Kg
53,61
579.175,82
1.004.564,79
13.438,56
53.854.718,39
7.783.289.007,62
21
60
2,5529
9652,9303
0,3191
1206,6163
0,7659
2.895,88
8,6797
32819,9631 m3/jam
16.
Baja Struktur BJ 34 (Titik Lelah 210 Mpa),
penyediaan dan pemasangan Kg 4.084,80 25.223,20 103.031.727,36 7 583,5429 72,9429 175,0629 1984,0457
g. Produktivitas Lembur /Jam = 2,8050
17.
Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja
Panjang 280 meter ,lebar 9 meter Kg 880.500,90 25.915,54 22.818.656.293,99 322 2734,4748 341,8094 820,3425 9297,2145
m3/jam
18.
19.
Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja
Pemasangan Jembatan Rangka Baja.
Kg
Kg
880.500,90
880.500,90
3.029,78 2.667.724.016,80
2.395,19 2.108.966.950,67
140
196
6289,2921
4492,3515
786,1615
561,5439
1886,7876
1347,7055
21383,5933
15273,9952
h. Produktivitas harian percepatan = 31,7968
23.
Pemancangan Tiang Pancang Baja Ukuran
Diameter 600 mm tebal 12 mm m Pjg 432,00 269.214,90 116.300.836,80 63 6,8571 0,8571 2,0571 23,3143
m3/hari
PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN
i. Crash duration =
MINOR a 280,50 m 3 j.
29. Papan Nama Jembatan Ls 1,00 20.004.243,00 20.004.243,00 7 0,1429 0,0179 0,0429 0,4857 b  ( / 8 )  30  ( / 8 )  29 hari
31. Patok Pengarah Buah 150,00 214.046,07 32.106.910,50 7 21,4286 2,6786 6,4286 72,8571 h 31,7968 m 3 /hari
32. Rel Pengaman m' 200,00 770.448,81 154.089.762,00 14 14,2857 1,7857 4,2857 48,5714
33. Lampu Penerangan Jembatan ( Lampu Surya) Buah 4,00 24.028.630,62 96.114.522,48 7 0,5714 0,0714 0,1714 1,9429 Upah normal/jam = d x g
Jumlah 37.285.052.741,71 1082 = Rp 576.723,00/m3 x 1,1687 m3/jam
= Rp 674.016,17/jam
k. Upah normal/hari = j x 8
Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan = Rp 674.016,17/jam x 8
Cost Slope = Rp 5.392.129,361/hari
l. Upah 3 jam lembur/ hari = (1,5 x j)
Setelah diketahui besarnya produktivitas +2 x (2x j)
harian percepatan pekerjaan kritis, maka langkah = (1,5 x Rp 674.016,17) + 2 x
selanjutnya adalah menghitung durasi percepatan (2x Rp 674.016,17)
(crash duration) dan biaya langsung percepatan = Rp 3.707.088,935/hari
(crash cost). Perhitungan crash duration ini
digunakan untuk mendapatkan batasan waktu m. Cost Upah Percepatan/hari = (c+l)/i
maksimal suatu aktivitas mampu untuk dilakukan = (Rp.161.770.801,50 + Rp.3.707.88,935)
crashing (crashability), sedangkan perhitungan /29
crash cost digunakan untuk mencari slope biaya = Rp.5.706.139,62 /hari
(cost slope) masing-masing aktivitas. n. Cost upah/hari = (c + m)
Untuk menentukan Crash Cost dapat dilakukan =Rp161.770.801,50/hari + Rp
dengan langkah-langkah berikut: 5.706.139,62/hari
a. Menghitung upah kerja harian normal, yaitu = Rp 167.476.941,12 /hari
produktivitas harian x harga satuan upah kerja o. Cost bahan = a x e
= 280,50 m3 x Rp 0,00 /m3
b. Menghitung upah kerja normal, yaitu
= Rp 0,00
produktivitas per jam x harga satuan upah
p. Cost alat = a x f
kerja
= 280,50 m3 x Rp 0,00/m3
c. Menghitung upah kerja lembur per hari: = Rp 0,00
1. Untuk 3 jam lembur = (1,5 x upah sejam
normal) + 2(2 x upah sejam normal) q. Crash cost = n + o + p
= Rp 167.476.941,12+Rp 0,00 +

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 19


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

Rp 0,00
= Rp 167.476.941,12

qc
r.Cost slope = =
bi
Rp167.476.941,12 Rp161.770.801,50
=
30 hari  29 hari
= Rp 5.706.139,62/hari

Dengan cara yang sama perhitungan Crash


Duration, Crash Cost, dan Cost Slope kegiatan
kritis dapat diketahui.
Pekerjaan Durasi Normal dan Durasi Crash adalah
sebagai berikut : Gambar 4.4. Diagram Network (Durasi Percepatan)
Pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Hanyu
Tabel 4.7. Kegiatan Pekerjaan Durasi Normal dan Kabupaten Kapuas.
Durasi Crash
Durasi
Norm al
Du ras i
Crash Ke gi atan
Dari Tabel 4.6. Perhitungan Crash duration, Crash
No Nama Ke giatan

Umum
(Hari ) (Hari)
Pe ndahul u
Cost, dapat dibuat Tabel 4.7 Cost Normal dan Cost
1. Mobilisasi 173 167 - Percepatan
2. Manajemen dan Keselamatan Lalu Lintas 854 854 1

Pe ke rjaan Tan ah
3. Galian Biasa 120 120 1
Tabel 4.7. Perhitungan Cost Normal Dan Cost Percepatan
4. Galian St rukt ur dengan Kedalaman 0 - 2 meter 102 102 2
5. T imbunan P ilihan 150 150 4,3

Pe rke rasan Be rbutir


DURASI DURASI
6. Lapis Permukaan Agregat T anpa P enut up Aspal 30 29 19 Harga Satuan Cost Normal Cost Percepatan
NO. JENIS PEKERJAAN SATUAN VOLUME (DAYS) (DAYS)
7. Lapis Pondasi Agregat T anpa P enutup Aspal 30 30 10
UMUM
Struktur
1. Mobilisasi Ls 1,00 173 826.194.540,00 826.194.540,00 167 829.477.827,55
8. Bet on mut u sedang dengan fc' = 30 MP a (K-350) 42 42 11
2. Manajemen dan Keslamatan Lalu Lintas Ls 1,00 854 71.800.000,00 71.800.000,00 814 71.800.000,00
9. Bet on mut u sedang dengan fc' = 30 MP a (K-350) (Negosiasi) 30 30 8
PEKERJAAN TANAH
10. Bet on mut u sedang dengan fc' = 20 MP a (K-250)(Elevasi) 231 231 11 3. Galian Biasa m3 6.394,98 120 18.702,56 119.602.532,93 120 119.602.532,93
11. Bet on Mutu Sedang dengan fc' = 20 MPa (K-250)(Pondasi) 56 56 16 4. Galian Struktur dengan kedalaman 0-2 meter m3 313,40 120 28.872,16 9.048.517,62 120 9.048.517,62
12. Bet on mut u Rendah dengan fc' = 15 MPa (K-175) 35 34 13 5. Timbunan Pilihan m3 10.778,77 150 157.898,97 1.701.957.204,22 150 1.701.957.204,22
13. Bet on mut u rendah dengan fc' = 10 MPa (K-125) 21 20 23 PERKERASAN BERBUTIR
14. Baja T ulangan BJ 24 Polos 14 14 27 6. Lapis permukaan Agregat tanpa penutup aspal m3 280,50 30 576.723,00 161.773.108,39 29 165.480.355,92
15. Baja T ulangan BJ 39 Ulir 60 58 16 7. Lapis pondasi Agregat Tanpa penutup aspal m3 420,76 30 576.245,00 242.458.541,22 30 242.458.541,22
Baja Struktur BJ 34 (T itik Leleh 210 MP a), penyediaan dan STRUKTUR
16. 7 7 12
pemasangan 8. Beton mutu sedang dengan fc' = 30 Mpa (K-350) m3 630,00 42 2.329.917,62 1.467.848.100,60 38 1.467.848.100,60
Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja Panjang 280 9. Beton mutu sedang dengan fc' = 30 Mpa (K-350) (negosiasi) m3 84,81 30 2.318.210,00 196.607.390,10 26 196.607.390,10
17. 322 306 1
met er, lebar 9 meter
10. Beton mutu sedang dengan fc' = 20 Mpa (K-250) (Elevasi) m3 2.584,71 231 2.001.756,61 5.173.968.284,42 30 5.173.968.284,42
18. Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja 140 134 15
11. Beton mutu sedang dengan fc' = 20 Mpa (K-250) (Pondasi) m3 789,23 56 2.001.756,61 1.579.841.099,02 56 1.579.841.099,02
19. Pemasangan Jembatan Rangka Baja 196 188 14, 18
12. Beton mutu sedang dengan fc' = 15 Mpa (K-175) m3 257,61 35 1.331.269,79 342.950.172,14 34 349.686.658,78
20. Fondasi Cerucuk, Pengadaan dan P emancangan 21 21 15
Pengadaan T iang P ancang Baja ukuran Diameter 600 mm
13. Beton mutu sedang dengan fc' = 10 Mpa (K-125) m3 53,61 21 1.004.564,79 53.859.238,93 20 55.622.339,83
21. 21 21 1
tebal 12 mm 14. Baja Tulangan BJ 24 Polos Kg 16.853,64 14 12.741,74 214.744.711,68 14 214.744.711,68
Pengadaan T iang P ancang Baja ukuran Diameter 1000 mm 15. Baja Tulangan BJ 39 Ulir Kg 579.175,82 60 13.438,56 7.783.288.953,86 58 7.872.472.473,74
22. 21 21 1
tebal 16 mm
Pemancangan T iang P ancang Baja ukuran Diameter 600 mm a. Baja Tulangan Tiang Pancang
23. 63 60 17, 21, 24
tebal 12 mm b. Baja Tulangan Abutmen + Pilar
Pemancangan T iang P ancang Baja ukuran Diameter 1000 c. Baja Tulangan Plat Lantai
24. 42 42 22
mm tebal 16 mm
T ambahan Biaya utk Mata P embayaran 7.6(7) s/d 7.6.(10)
25.
bila t iang didalam air
42 42 23 16. Baja Tulangan BJ 34 (Titik Leleh 210 Mpa),penyediaan dan pemasangan Kg 4.084,80 7 25.223,20 103.031.728,42 7 103.031.728,42
Pengujian P embebanan Dinamis pd T iang Ø 600 mm dan
Pengadaan Struktur Jembatan Rangka Baja Panjang 280 Meter ,lebar 9
26. 7 7 25
1000 mm jenis PDA (Pile Driving Analisys) 17. meter Kg 880.500,90 322 25.915,54 22.818.656.293,99 306 22.867.376.251,14
27. Pasangan Bat u 63 63 4 18. Pengangkutan Bahan Jembatan Rangka Baja Kg 880.500,90 140 3.029,78 2.667.724.016,80 134 2.680.824.447,24
28. Bronjong 63 63 10 19. Pemasangan Jembatan Rangka Baja Kg 880.500,90 196 2.395,19 2.108.966.950,67 188 2.116.364.475,05
29. Papan Nama Jembat an 7 7 30, 33 20. Fondasi Cerucuk,Pengadaan dan Pemancangan m.pjg 26.768,00 21 5.500,00 147.224.000,00 21 147.224.000,00
Pe ngem bali an Kon di si dan Pe ke rjaan Mi nor 21. Pengadaan Tiang Pancang Baja ukuran Diameter 600 mm tebal 12 mm Kg 94.248,00 21 17.517,77 1.651.014.786,96 21 1.651.014.786,96
Rambu Jalan T unggal dengan Permukaan Pemant ul Engineer 22. Pengadaan Tiang Pancang Baja ukuran Diameter 1000 mm tebal 16 mm Kg 106.801,20 21 17.517,77 1.870.918.857,32 21 1.870.918.857,32
30. 7 7 31
Grade 23. Pemancangan Tiang Pancang Baja ukuran Diameter 600 mm tebal 12 mm m.pjg 432,00 63 269.214,90 116.300.836,80 60 117.569.992,76
31. Pat ok Pengarah 7 7 32 24. Pemancangan Tiang Pancang Baja ukuran Diameter 1000 mm tebal 16 mm m.pjg 221,00 42 269.214,90 59.496.492,90 42 59.496.492,90
5,6, 7, 9,20,
32. Rel Pengaman 14 14
26, 28, Tambahan Biaya utk Mata Pembayaran 7.6(7) s/d 7.6.(10) bila Tiang di
33. Lampu P enerangan Jembatan (Lampu Surya) 7 7 31 25. dalam air m.pjg 221,00 42 2.060.848,35 455.447.485,35 42 455.447.485,35
Pengujian Pembebanan Dinamis pd Tiang dia 600 mm dan 1000 mm jenis
26. PDA (Pile Driving Analisyis) Buah 6,00 7 35.000.000,00 210.000.000,00 7 210.000.000,00
27. Pasangan Batu m3 299,10 63 946.994,83 283.249.184,04 63 283.249.184,04
Pada tabel 4.7 dapat dibuat diagram network 28.
29.
Bronjong
Papan Nama Jembatan
m3
Ls
174,48
1,00
63
7
748.637,35
2.004.243,00
130.620.325,54
2.004.243,00
63
7
130.620.325,54
2.004.243,00
setelah dilakukan perhitungan maju dan PENGEMBALIAN KONDISI DAN PEKERJAAN MINOR
30. Rambu Jalan Tunggal dengan Permukaan Pemantul Engineer Grade Buah 6,00 7 509.165,00 3.054.993,60 7 3.054.993,60
perhitungan mundur, maka waktu yang diperlukan 31. Patok Pengarah Buah 150,00 7 214.046,07 32.106.910,50 7 32.106.910,50
32. Rel Pengaman m' 200,00 14 770.448,81 154.089.762,00 14 154.089.762,00
untuk menyelesaikan pekerjaan Pembangunan 33. Lampu Penerangan Jembatan ( Lampu Surya ) Buah 4,00 7 24.028.630,62 96.114.522,48 7 96.114.522,48
Jumlah Harga Pekerjaan di Luar PPN 52.855.963.785,50 53.031.124.495,93
Jembatan Sei Hanyu Kabupaten Kapuas adalah
1038 hari kalender (148 minggu), dapat dipercepat
44 hari dari perencanaan semula 1.082 hari Analisis Waktu dan Biaya Optimum
kalender (155 minggu) , adapun diagram network
adalah sebagai berikut : Setelah dilakukan Perhitungan Crash
duration, Crash Cost, dan Cost Slope, kemudian

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 20


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

dilakukan analisis waktu dan biaya optimum setelah KESIMPULAN DAN SARAN
percepatan sebagai berikut :
Kesimpulan
Sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil
pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Waktu yang diperlukan untuk mempercepat
pelaksanaan pembangunan jembatan Sei
Hanyu Kabupaten Kapuas selama 1038 hari
kalender (148 minggu), dapat dipercepat 44
hari dari perencanaan semula 1082 hari
Tabel 4.8. Tabel Perubahan Waktu dan Biaya kalender (155 minggu).
Akibat Percepatan 2. Dengan adanya percepatan penyelesaian
pembangunan jembatan Sei Hanyu Kabupaten
Hasil dari perhitungan diatas dapat diketahui biaya Kapuas diperlukan tambahan biaya sebesar
proyek sebagai berikut : Rp175.160.710,43 dengan penambahan biaya
1. Rencana Anggaran biaya proyek dengan waktu (cost slope) sebesar Rp3.980.925,24 per hari
1082 hari sebesar : = Rp. 52.855.963.785,50 selama 44 hari, sehingga biaya optimal yang
2. Biaya percepatan dengan penambahan tenaga diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan
kerja sebagai berikut : pembangunan jembatan Sei Hanyu Kabupaten
Biaya percepatan pada pekerjaan Kritis – Kapuas adalah sebesar Rp 45.102.729.928,11
Biaya Normal pada pekerjaan kritis = Rp. yang semula direncanakan sebesar
175.160.710,43 Rp 44.927.569.217,68. Sehingga terjadi
3. Keuntungan Kontraktor sebesar 15 % penambahan biaya akibat percepatan
= Rp. 52.855.963.785,50 x 15 % pelaksanaan sebesar = 0,390 % dari biaya
= Rp. 7.928.394.567,83 yang direncanakan. Dan Keuntungan
4. Total biaya setelah dikurangi keuntungan Kontraktor Pelaksana sebesar Rp.
kontraktor sebesar 15 % 7.753.233.857,26 atau 0,172%.
= Rp. 52.855.963.785,50 - Rp.
7.928.394.567,83 Saran
= Rp. 44.927.569.217,68
5. Keuntungan kontraktor setelah percepatan : Saran dari penelitian yang perlu adalah
= Rp. 7.928.394.567,83 - Rp. sebagai berikut:
175.160.710,43
= Rp. 7.753.233.857,26 1. Hasil durasi dan biaya optimum yang diperoleh
6. Biaya proyek dengan penambahan tenaga kerja dari analisis Crashing ini dapat dipertimbangkan
adalah : penerapannya dalam pelaksanaan proyek. Hal
Rencana anggaran proyek + biaya penambahan ini dikarenakan hasil optimasi waktu dan biaya
tenaga kerja menunjukkan durasi pelaksanaan yang lebih
= Rp. 44.927.569.217,68 + Rp. singkat akan membutuhkan biaya pelaksanaan
175.160.710,43 lebih besar dibandingkan kondisi durasi dan
= Rp. 45.102.729.928,11 biaya normal , akan tetapi tidak membuat cost
kontraktor rugi.
Dengan demikian hubungan antara biaya Sehingga hal ini tentu sangat bermanfaat bagi
dan waktu untuk menyelesaikan percepatan kontraktor dalam mengendalikan efisiensi waktu
pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Hanyu dan biaya proyek.
Kabupaten Kapuas digambarkan sebagai berikut : 2. Penelitian tentang optimasi waktu dan biaya
proyek dengan metode Crashing ini dapat
dikembangkan lebih lanjut dengan
menggunakan alternatif percepatan lain seperti,
penambahan tenaga kerja, pemakaian sistem
kerja shift, atau penggunaan metode pelaksanaan
yang lebih efektif, yang diharapkan dapat
Gambar 4.5. Hubungan Antara Waktu dan Biaya memberi hasil yang lebih optimal terkait waktu
pekerjaan Pembangunan Jembatan Sei Hanyu dan biaya pelaksanaan proyek.
Kabupaten Kapuas Setelah Dipercepat

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 21


(1) (2) (3)
Analisis Waktu Dan Biaya Dengan Metode Crash…Wateno , Priyoto , Uhad

DAFTAR PUSTAKA Lumbanbatu. Jevri Krisanto, Syahrizal, 2013,


Akselerasi Durasi Proyek Pada
Pembangunan Gedung Sekolah Yayasan
Ali. Tubagus Haedar, 2007, Prinsip-prinsip Pelita Bangsa Yang Berlokasi di
Network Planning, Penerbit Gramedia, Jl.Iskandar Muda Medan, Departemen
Jakarta. Teknik Sipil, Universitas Sumatera Utara,
Medan
Badri. Sofyan. 1997, Dasar-Dasar Network
Planning, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta. Pamungkas. Rita Nawangsari & Hidayat. Rizki
Taufik, 2011, Analisis Time Cost Trade Off
Buluatie. Nurhadinata, 2013, Optimalisasi Biaya Pada Proyek Konstruksi, Universitas
Diponegoro, Semarang.
dan Waktu dengan Metode Time Cost
Trade Off pada Proyek Revitalisasi Gedung
BPS Kota Gorontalo, Jurnal Ilmiah Teknik Santosa. Budi. 1997. Manajemen Proyek, Guna
Sipil Vol.1, No.1, Universitas Negeri Widya, Jakarta.
Gorontalo, Gorontalo.
Santosa. Budi, 2003, Manajemen Proyek, Guna
Chusairi. Moch.. Mas Suryanto HS, 2015, Studi Widya, Surabaya.
Optimasi Waktu Dan Biaya Dengan Metode
Time Cost Trade Off Pada Proyek Soeharto. Iman, 1999, Manajemen Proyek (Dari
Pembangunan Gedung Tipe B Smpn Baru Konseptual sampai Operasional), Erlangga
Siwalankerto, Rekayasa Teknik Sipil Vol 2 Jakarta.
Nomer 2/rekat/15 (2015), 09 – 15.

Soeharto. Imam, 2005. Manajemen Konstruksi,


Dipohusodo. Istimawan. 1996, Manajemen Proyek Penerbit Bina Ilmu, Jakarta.
Dan Konstruksi Jilid I, Penerbit Kanisius,
Jakarta.
Sudharta. Teguh Arifmawan, 2011, Optimasi Waktu
Pelaksanaan Proyek Konstruksi dengan
Dipohusodo. Istimawan. 1996, Manajemen Proyek Penambahan Jam Kerja (Studi Kasus:
Dan Konstruksi Jilid II, Penerbit Kanisius, Hotel Penin Sula Bay Resort). Jurnal Ilmiah
Jakarta. Teknik Sipil, Universitas Udayana,
Denpasar.
Ervianto. Wulfram I, 2002, Manajemen Proyek
Konstruksi, ANDI, Yogyakarta. Wateno Oetomo , 2014 , Materi Kuliah
Manajemen Proyek Konstruksi
Frederika. Ariany, 2010, Analisis Percepatan
Pelaksanaan dengan Menambah Jam Kerja Yasin, Makmun dan Akhmad, 2003, Pengaruh
Optimum pada Proyek Konstruksi, Jurnal Investasi dan Tenaga Kerja terhadap PDB
Ilmiah Teknik Sipil Vol.14, No.2. Sektor Pertanian, Kajian Ekonomi dan
Keuangan, Vol. 7, No. 3 Sept. 2003.
Gunawan Rudy, 1987, Tabel Profil Konstruksi
Baja, Kanisius Edisi Revisi. __________, 1987, Pedoman Prencanaan
Pembebanan Jembatan Jalan Raya, Badan
Kusrianto. Adi, 2007, Pengantar Desain Penerbit pekerjaan Umum, Jakarta.
Komunikasi Visual, Penerbit Andi,
Yogyakarta.

Leach. L.P., 2000, Critical Chain Project


Management. Artech House, Boston.

Media Ilmiah Teknik Sipil, Volume 6, Nomor 1, Desember 2017: 08-22 22

Anda mungkin juga menyukai