Anda di halaman 1dari 3

PERENCANAAN PENGENDALIAN BIAYA DAN WAKTU

DENGAN METODE EARNED VALUE DAN CRASHING DURATION


(STUDI KASUS PEMBANGUNAN FASILITAS PELABUHAN LAUT
KUALA MENDAHARA TAHAP II)

1. LATAR BELAKANG
Proyek konstruksi berkembang semakin besar dan rumit baik dari segi
fisik maupun biaya. Pada pelaksanaan suatu proyek terdapat beberapa kendala atau
hambatan yang sering terjadi pada proses pelaksanaan, berupa jumlah sumber daya
yang kurang mencukupi baik dari segi biaya, manusia, dan peralatan serta
pengalaman dari tim pelaksana dengan jenis proyek yang dikerjakan sehingga dari
beberapa hal tersebut dapat menimbulkan terjadinya keterlambatan waktu
pelaksanaan dan penyimpangan rencana pada pelaksanaan proyek. Salah satu cara
untuk mengantisipasi keterlambatan dengan melakukan percepatan dimana tetap
memperhatikan faktor mutu dan biaya sedangkan untuk menghindari hal-hal
tersebut diperlukan suatu analisis pengendalian proyek.
Pengendalian proyek adalah suatu usaha sistematis untuk menentukan
standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem
informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar, menganalisis
kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan dengan standar, dan
mengambil tindakan yang diperlukan agar sumber daya yang digunakan secara
efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran (Soeharto, 1997). Pentingnya
pengendalian proyek terhadap keberhasilan suatu proyek, maka diperlukan metode
yang dapat dikerjakan secara cepat dan tepat agar jika terjadi penyimpangan dapat
segera diidentifikasi dengan baik serta didukung dengan informasi yang lengkap.
Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan pengendalian proyek yaitu metode
Konsep Nilai Hasil (Earned Value).

1
Konsep earned value menyajikan tiga dimensi yaitu penyelesaian fisik dari
proyek (the percent complete) yang mencerminkan rencana penyerapan biaya
budgeted cost, biaya aktual yang sudah dikeluarkan atau yang disebut dengan
actual cost serta apa yang yang didapatkan dari biaya yang sudah dikeluarkan atau
yang disebut earned value. Metode ini dapat mendeteksi sedini mungkin mungkin
(early warning) bila terjadi pembengkakan biaya maupun keterlambatan yang
mungkin terjadi dalam pelaksanaan suatu proyek, sehingga pihak yang terkait dapat
segera mengantisipasi dan menempuh langkah-langkah untuk mengatasinya agar
proyek selesai tepat waktu dengan biaya yang tersisa. Berdasarkan uraian latar
belakang tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih jauh mengenai
“Perencanaan Pengendalian Biaya Dan Waktu dengan Metode Earned Value dan
Crashing Duration (Studi Kasus: Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Kuala
Mendahara Tahap II)”

2. TUJUAN PENULISAN
Adapun maksud dan tujuan dari penulisan ini adalah:
a. Mengetahui pengendalian waktu terhadap biaya pada pelaksanaan proyek.
b. Mengetahui indeks kinerja biaya dan jadwal proyek.
c. Mengestimasi biaya akhir dan jadwal penyelesaian proyek.
d. Mengetahui total biaya dan durasi setelah dilakukan percepatan proyek.

3. RUANG LINGKUP PENULISAN


Pembahasan pada penulisan ini dibatasi oleh beberapa hal, diantaranya:
a. Menganalisa dua indikator dalam konsep dasar nilai hasil yaitu BCWS
(Budgeted Cost of Work Schedule) dan BCWP (Budgeted Cost of Work
performed).
b. Menganalisa perhitungan pengendalian jadwal dan biaya.
c. Perhitungan percepatan hanya dilihat dari segi waktu dan biaya dengan
penambahan jam kerja/ waktu lembur.
d. Keadaan normal jam kerja yang digunakan adalah 8 jam/hari.
e. Total penyelesaian waktu proyek menggunakan metode Earned Value.

2
3

Anda mungkin juga menyukai