PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Dalam era yang semakin maju dan kemudahan skses komunikasi yang
semakin baik, pelaku bisnis konstruksi harus meningkatkan kinerjanya untuk
dapat bersaing dengan pelaku bisnis dibidang jasa konstruksi lainnya. Salah satu
tolak ukur yang mencerminkan kinerja yang baik dari pelaku bisnis di bidang jasa
konstruksi adalah ketepatan biaya, mutu dan waktu penyelesaian proyek sesuai
dengan rencana.
Diantara hal yang penting yang harus diperhatikan juga adalah manajemen
proyek/konstruksi yang diterapkan pada seluruh tahapan proyek dimulai dari
perancangan, perencanaan dan disain, sampai pada pelaksanaannya. Penerapan
manajemen konstruksi yang signifikan adalah pada penjadwalan dan pengendalian
proyek, untuk perencanaan proyek digunakan metode Analisis Jaringan Kerja
(CPM, PERT, dan PDM) sedangkan untuk pengendalian proyek digunakan
Metode Rekayasa Nilai, Identifikasi Varians, dan Konsep Nilai Hasil yang dibuat
secara sistematis dan analitis.
Dalam pelaksanaan suatu proyek, suatu ketika dapat menyimpang dari
rencana. Apabila terjadi suatu penyimpangan maka akan menghambat kelancaran
proyek tersebut, dan disisi hal tersebut akan berdampak pada tiga varibel yang
penting yang saling berkaitan, yakni biaya, waktu, dan mutu. Maka dari itu
pengawasan dan pengendalian proyek sangat diperlukan agar kejadian-kejadian
yang menghambat tercapainya tujuan proyek dapat segera diselesaikan dengan
baik.
1.2Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengendalian proyek, variabel apa saja yang
dibutuhkan dalam proses pengendalian proyek konstruksi?
2. Apa fungsi dan tujuan dari pelaksanaan pengendalian biaya dan waktu
proyek konstruksi?
3. Bagaimana pelaksanaan pengendalian biaya dan waktu proyek
konstruksi?
1.3Tujuan
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengendalian Proyek
a. Menentukan sasaran.
b. Definisi lingkup kerja.
c. Menentukan standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai
sasaran.
d. Merancang/menyusun sistem informasi, pemantauan, dan pelaporan hasil
pelaksanaan pekerjaan.
e. Mengkaji dan menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan
sasaran yang telah ditentukan.
f. Mengadakan tindakan pembetulan.
b. Peralatan
c. Tenaga Kerja
Pekerjaan apa yang harus dikerjakan lebih dahulu dan kapan harus
dimulai dapat terlihat dengan jelas pada time schedule, sehingga
keterlambatan pekerjaan sebisa mungkin dihindari. Manfaat dari time
schedule adalah sebagai berikut:
b. Material Schedule
BAB 3
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran