Disusun oleh :
DEDI MULYONO
5130811074
1. Latar Belakang
Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu denga
gabungan beberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi sementara
untuk melaksanakan suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah dijadwalkan.
Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembang unan/perb
aikan
sarana
fasilitas atau
bisa
juga
berupa
kegiatan penelitian,
fungsi
manajemen
proyek
proyek
yaitu
penerapan
ilmu
pengetahuan,keahlian
dan
ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam
hal kinerja,waktu, mutu dan keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek, perlunya
pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan
sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area
manajemen proyek yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumber
daya, lingkungan, resiko dan sistem informasi. Ada tiga garis besar
untuk
segala
program
teknis
dan
administrasi
agar
dapat
di
metode
untuk
mengelola
penjadwalan
proyek,
yaitu
Kurva
teknologi.
Seperti
contoh
proyek
konstruksi
bendungan,
keahlian
dan teknologi
tertentu Secara
umum
(garis
besar)
dalam
membuat
perencanaan,
penjadwalan
dan
suatu
proyek
konstruksi
(mencapai
tujuan
akhir
dengan
menyelaraskan 3 tujuan utama proyek yaitu biaya optimal, mutu yang bagus
dan waktu yang tepat) sangat dipengaruhi oleh kejelian perencana proyek dalam
menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi memiliki
batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut diantaranya :
1)
2)
3)
4)
Dari
batasan batasan
tersebut
suatu
proyek
konstruksi
organisasi
sehingga
masing-masing
personil
dapat
melaksanakan
pekerjaanya dengan baik sesuai tanggung jawabnya tanpa mendapat tekanan dari
atasan.Untuk proyek proyek besar yang harus di laksanakan oleh beberapa
kontraktor,pemilik
proyek
dapat
konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer.Dalam
sebuah proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur organisasi yang
ada didalamnya antara lain:
2. Tujuan
konstruksi
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau
mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan
ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan
waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan
pengawasan mutu (Quality Control),pengawasan biaya (Cost Control) dan
pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).Penerapan konsep manajemen
konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap
tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK
dapat diterapkan pada tahap tahap proyek sebagai berikut
Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan
proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek,
dalam bentuk masukan masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis
operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari
persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan
pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (feasible ) mulai
dari tahap disain.Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau
keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen
konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain Manajemen Konstruksi berfungsi
sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian
atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap
pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak kontrak pelaksanaan untuk
kontraktor.
Prilaku
system
umumnya
dapat
diamati
pada
caranya
dan
berfungsi
sebagai
koordinator
"penghubung"
(interface)
Dalam
memulai
Aspek penting dari pendekatan sistem terletak pada siklus sistem dan
prosesnya, yaituperubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi
selama sistem masih aktif.
1. Penahapan Dalam Siklus Sistem
Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus
system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas
jenis kegiatan yang dominan.
a. Siklus Sistem dan Siklus Biaya
Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian
menyeluruh terhadapsistem yang bersangkutan. Yang dinilai adalah karakteristik
sistemyang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan kriteria terhadap biaya yang
diperlikan.Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan
selama periode siklus sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain
engineering, manufaktur dankontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau
utilisasi dan pemeliharaan.
6. Karakteristik Siklus Proyek
Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal sampai
akhir. Siklus proyek akan menentukan apakah kegiatan study kelayakan diperlukan
sebagai tahap awal proyek atau bagian yang terpisah dari proyek. Siklus proyek juga
menentukan apakah tindakan transisi pada awal dan akhir proyek, termasuk kegiatan
proyek atau tidak. Dalam hal ini siklus proyek dapat digunakan sebagai penghubung
antara dengan kegiatan operasional untuk membentuk organisasi proyek.
Siklus Proyek umumnya mendefinisikan:
Kegiatan
termasuk dalam tahap definisi atau bagian dari tahap pelaksanaan) Kapan deliverable
akan dihasilkan pada setiap phase dan bagian setiap deliverable direview, diferivikasi
dan
falidasi Siapakan yang akan terlibat dalam setiap tahap proyek Bagaimana
Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek yang
tertalalu detail memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk menunjukkan
struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus proyek yang detail sering disebut
dengan metodologi manajemen.