Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MANAJEMEN PROYEK

Dosen pengampu: Arif Nugroho,S.T

Disusun oleh :

DEDI MULYONO
5130811074

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2016

1. Latar Belakang
Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu denga
gabungan beberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi sementara
untuk melaksanakan suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah dijadwalkan.
Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembang unan/perb
aikan

sarana

fasilitas atau

bisa

juga

berupa

kegiatan penelitian,

pengembangan. Dari pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang


bersifat sementara (waktu terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai
waktu awal dan waktu akhir, sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dengan mengoptimalkan sumber daya yang
ada secara efisien dan efektif dan dapat menerapkan
konstruksi

fungsi

manajemen

proyek

seperti perencanaan, pelaksanaan, dan penerapansecara sistematis,maka

suatu proyek akan berjalan dengan benar.Keberhasilan suatu proyek konstruksi


sangat dipengaruhi oleh kejelian perencanaan proyek dalam menjadwal pelaksanaan
suatu proyek konstruksi. Disamping itu penyusunan RAB suatu proyek yang tidak
jauh dari perkiraan juga merupakan salah satu keberhasilan suatu proyek
manajemen

proyek

yaitu

penerapan

ilmu

pengetahuan,keahlian

dan

ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam
hal kinerja,waktu, mutu dan keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek, perlunya
pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan
sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area
manajemen proyek yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumber
daya, lingkungan, resiko dan sistem informasi. Ada tiga garis besar

untuk

menciptakan berlangsungnya sebuah proyek, yaitu :


a) Perencanaan
Untuk mencapai tujuan, sebuah proyek perlu suatu perencanaan yang matang.
Yaitu dengan meletakkan dasar tujuan dan sasaran dari suatu proyek sekaligus
menyiapkan

segala

program

teknis

dan

administrasi

agar

dapat

di

implementasikan.Tujuannya agar memenuhi persyaratan spesifikasi yang ditentukan


dalam batasan waktu, mutu, biaya dan keselamatan kerja. Perencanaan proyek
dilakukan dengan cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan area manajemen
proyek (biaya, mutu, waktu, kesehatan dan keselamatan kerja, sumberdaya,
lingkungan, resiko dan sistem informasi.).
b) Penjadwalan
Merupakan implementasi dari perencanaan yang dapat memberikan informasi
tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek yang meliputi sumber daya (biaya,
tenaga kerja, peralatan, material), durasi dan progres waktu untuk menyelesaikan
proyek. Penjadwalan proyek mengikuti perkembangan proyek dengan berbagai
permasalahannya. Proses monitoring dan updating selalu dilakukan untuk
mendapatkan penjadwalan yang realistis agar sesuai dengan tujuan proyek. Ada
beberapa

metode

untuk

mengelola

penjadwalan

proyek,

yaitu

Kurva

(hanumm Curve), Barchart, Penjadwalan Linear (diagram Vektor), Network Planning


dan waktu dan durasi kegiatan. Bila terjadi penyimpangan terhadap rencana semula,
maka dilakukan evaluasi dan tindakan koreksi agar proyek tetap berada dijalur yang
diinginkan.
c) Pengendalian Proyek
Pengendalian mempengaruhi hasil akhir suatu proyek. Tujuan utama dari
utamanya yaitu meminimalisasi segala penyimpangan yang dapat terjadi selama
berlangsungnya proyek. Tujuan dari pengendalian proyek yaitu optimasi kinerja
biaya, waktu , mutu dan keselamatan kerja harus memiliki kriteria sebagai tolak ukur.
Kegiatan yang dilakukan dalam proses pengendalian yaitu berupa pengawasan,
pemeriksaan, koreksi yang dilakukan selama proses implementasi.
Terdapat 3 fungsi dasar dari manajemen yang merupakan tahap yang harus
dipenuhisupaya proyek tersebut bisa dikatakan berhasil yaitu :
1) Kegiatan perencanaan: Penetapan Tujuan, Perencanaan, Pengorganisasian
2) Kegiatan Pelaksanaan: Pengisian Staf dan Pengarahan
3) Kegiatan Pengendalian: Pengawasan, Pengendalian dan koordinasi
.
Jenis-Jenis Proyek Konstruksi

Proyek konstruksi berkembang sejalan dengan perkembangan kehidupan manusia


dan kemajuan

teknologi.

Seperti

contoh

proyek

konstruksi

bendungan,

terowongan, jalan, jembatan dan proyek teknik sipil lainnya membutuhkan


spesifikasi,

keahlian

dan teknologi

tertentu Secara

umum

(garis

besar)

klasifikasi/jenis proyek konstruksi dapat dibagi menjadi:


1) Proyek konstruksi bangunan gedung (Building Construction)
2) Proyek bangunan perumahan/pemukiman (Residential Contruction/Real
Estate)
3) Proyek konstruksi teknik sipil/proyek
4) Proyek konstruksi industri (Industrial Construction)
Langkah-langkah

dalam

membuat

perencanaan,

penjadwalan

dan

pengendalian proyek konstruksi dengan menggunakan bar chart dan kurva-S.


Keberhasilan

suatu

proyek

konstruksi

(mencapai

tujuan

akhir

dengan

menyelaraskan 3 tujuan utama proyek yaitu biaya optimal, mutu yang bagus
dan waktu yang tepat) sangat dipengaruhi oleh kejelian perencana proyek dalam
menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Suatu proyek konstruksi memiliki
batasan-batasan. Batasan-batasan tersebut diantaranya :
1)
2)
3)
4)
Dari

Batasan waktu pelaksanaan


Batasan pemakaian jumlah tenaga kerja
Batasan pemakaian jumlah material
Batasan nilai dari sebuah proyek
beberapa

batasan batasan

tersebut

suatu

proyek

konstruksi

membutuhkan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek dengan tujuan


untuk menyelaraskan antara biaya proyek yang optimal, mutu pekerjaan yang
berkualitas dan waktu pelaksanaan yang tepat.Didalam sebuah proyek dibutuhkan
sebuah

organisasi

sehingga

masing-masing

personil

dapat

melaksanakan

pekerjaanya dengan baik sesuai tanggung jawabnya tanpa mendapat tekanan dari
atasan.Untuk proyek proyek besar yang harus di laksanakan oleh beberapa
kontraktor,pemilik

proyek

dapat

memberikan kepercayaan kepada manajemen

konstruksi (MK) yang bertindak dan atas nama pemilik sebagai manajer.Dalam
sebuah proyek konstruksi, bagian-bagian manajemen dari struktur organisasi yang
ada didalamnya antara lain:

1.Pemilik proyek atau owner


2.Konsultan perencana
3.Konsultan pengawas
4.Kontraktor
5.Project manajer
6.Site Enginer
7.Pengendali operasional proyek
8.Logistik proyek
9.Arsitek atau drafter gambar kerja
10.Quantity surveyor
11.Quality Qontrol.
12.Safety
13.Pelaksana proyek
14.Surveyor
15.Administrasi proyek
16.Perpajakan
17.Akuntansi
18.Teknik informatika proyek
19.Mekanikal elektrikal
20.Mandor
21.Tukang bangunan
22.Kepala tukang
23.Pekerja bangunan
24.dll
Masing-masing dari bagian struktur organisasi harus berfungsi dengan baik agar
pekerjaan konstruksi dapat selesai dengan tepat waktu, efisien serta dengan
kualitas yang memuaskan.Wewenang yang dimiliki pemilik proyek atau owner adalah
:
1) Membuat surat perintah kerja ( SPK )
2) Mengesahkan atau menolak perubahan pekerjaan yang telah direncanakan.

3) Meminta pertanggungjawaban kepada para pelaksana proyek atas hasil


pekerjaan konstruksi.
4) Memutuskan hubungan kerja dengan pihak pelaksana proyek yang tidak
dapat melaksanakan pekerjaanya sesuai dengan isi surat perjanjian kontrak.
Rencana Anggaran Biaya (RAB) dalam suatu proyek adalah perhitungan
banyaknya biaya yang diperlukan untuk bahan dan upah serta biaya biaya lain yang
berhubungan dengan pelaksanaan proyek tersebut. Anggaran biaya merupakan
bagian terpenting dalam menyelenggarakan pembuatan suatu proyek. Dalam
menyusun anggaran biaya berarti telah dilakukan penaksiran dan perkiraan harga dari
suatu barang, bangunan atau benda. Perhitungan anggaran biaya terdiri dari 5 hal
pokok diantaranya :
a.
b.
c.
d.

Menghitung banyaknya bahan yang digunakan dan harganya


Menghitung jam kerja buruh (jumlah dan harga) yang diperlukan
Menghitung jenis dan banyaknya peralatan
Menghitung biaya-biaya yang tidak terduga

Menghitung prosentase keuntungan, waktu, tempatdan jenis pekerjaanTahap-tahap


penyusunan RAB terdiri dari :
a.
b.
c.
d.
e.

Bill of Quality (BQ)


Analisa biaya konstruksic.
Harga Satuan Pekerjaan
Rencana Anggaran Biaya
Rekapitulasi

2. Tujuan

dari menejemen proyek dalam pelaksanaan menejemen

konstruksi
Tujuan Manajemen Konstruksi adalah mengelola fungsi manajemen atau
mengatur pelaksanaan pembangunan sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil
optimal sesuai dengan persyaratan (spesification) untuk keperluan pencapaian tujuan
ini, perlu diperhatikan pula mengenai mutu bangunan, biaya yang digunakan dan
waktu pelaksanaan Dalam rangka pencapaian hasil ini selalu diusahakan pelaksanaan
pengawasan mutu (Quality Control),pengawasan biaya (Cost Control) dan
pengawasan waktu pelaksanaan ( Time Control ).Penerapan konsep manajemen

konstruksi yang baik adalah mulai tahap perencanaan, namun dapat juga pada tahap
tahap lain sesuai dengan tujuan dan kondisi proyek tersebut sehingga konsep MK
dapat diterapkan pada tahap tahap proyek sebagai berikut
Manajemen Konstruksi dilaksanakan pada seluruh tahapan proyek. Pengelolaan
proyek dengan sistem MK, disini mencakup pengelolaan teknis operasional proyek,
dalam bentuk masukan masukan dan atau keputusan yang berkaitan dengan teknis
operasional proyek konstruksi, yang mencakup seluruh tahapan proyek, mulai dari
persiapan, perencanaan, perancangan, pelaksanaan dan penyerahan proyek.
Tim Manajemen Konstruksi sudah berperan sejak awal disain, pelelangan dan
pelaksanaan proyek selesai, setelah suatu proyek dinyatakan layak (feasible ) mulai
dari tahap disain.Tim Manajemen Konstruksi akan memberikan masukan dan atau
keputusan dalam penyempurnaan disain sampai proyek selesai, apabila manajemen
konstruksi dilaksanakan setelah tahap disain Manajemen Konstruksi berfungsi
sebagai koordinator pengelolaan pelaksanaan dan melaksanakan fungsi pengendalian
atau pengawasan, apabila manajemen konstruksi dilaksanakan mulai tahap
pelaksanaan dengan menekankan pemisahan kontrak kontrak pelaksanaan untuk
kontraktor.

3. Pembentuk menejemen proyek sebagai menejemen konstruksi


3.1. Unsur-unsur menejemen
Komponen-komponen sistem yang berupa unsur atau subsistem terkait satu
dengan yang lain dalam suatu rangkaian yang membentuk sistem fungsi dan
efektifitas sistem dalam usaha mencapai tujuannya tergantung dari ketepatan susunan
rangkaian atau struktur terhadap tujuan yang telah ditentukan.
1) Bersifat DinamisSistem menunjukan sifat yang dinamis, dengan prilaku
tertentu.

Prilaku

system

umumnya

dapat

diamati

mengkonversikan masukkan (input) menjadi hasil (output ).

pada

caranya

2) Sistem Terpadu Lebih Besar Daripada Jumlah Komponen-komponennya


Bila elemen atau bagian tersebut tersusun atau terorganisir secara benar, maka
akan terjalin satu sistem terpadu yang lebih besar dari pada jumlah bagiannya.
3) Mempunyai Arti yang Berbeda Satu sistem yang sama mungkin dipandang
atau diartikan berbeda, tergantung siapa yang mengamatinya dan untuk
kepentingan apa.
4) Mempunyai Sasaran yang Jelas Salah satu tanda keberadaan sistem adalah
adanya tujuan atau sasaran yang jelas.Umumnya identifikasi tujuan
merupakan langkah awal untuk mengetahui perilaku suatusistem dan
bagiannya.
5) Mempunyai Keterbatasan Disebabkan oleh faktor luar dan dalam. Faktor luar
berupa hambatan dari lingkungan,sedangkan faktor dari dalam adalah
keterbatasan sumber daya.
4. Peranan Manajemen Konstruksi pada tahapan proyek
4.1. Agency Construction Manajement (ACM)
Pada sistim ini konsultan manajemen konstruksi mendapat tugas dari pihak
pemilik

dan

berfungsi

sebagai

koordinator

"penghubung"

(interface)

antaranperancangan dan pelaksanaan serta antar para kontraktor. Konsultan MK dapat


mulai dilibatkan mulai dari fase perencanaan tetapi tidak menjamin waktu
penyelesaian proyek, biaya total serta mutu bangunan. Pihak pemilik mengadakan
ikatan kontrak langsung dengan beberapa kontraktor sesuai dengan paket-paket
pekerjaan yang telah disiapkan.
4.2. Extended Service Construction Manajemen (ESCM)
Jasa konsultan MK dapat diberikan oleh pihak perencana atau pihak
kontraktor. Apabila perencana melakukan jasa Manajemen Konstruksi, akan terjadi
"konflik-kepentingan" karena peninjauan terhadap proses perancangan tersebut
dilakukan oleh konsultan perencana itu sendiri, sehingga hal ini akan menjadi suatu
kelemahan pada sistim ini Pada type yang lain kemungkinan melakukan jasa
Manajemen Konstruksi berdasarkan permintaan Pemilik ESCM/ KONTRAKTOR.
4.3. Owner Construction Management (OCM)

Dalam hal ini pemilik mengembangkan bagian manajemen konstruksi


profesional yang bertanggungjawab terhadap manajemen proyek yang dilaksanakan
4.4.Guaranted Maximum Price Construction Management (GMPCM)
Konsultan ini bertindak lebih kearah kontraktor umum daripada sebagai wakil
pemilik. Disini konsultan GMPCM tidak melakukan pekerjaan konstruksi tetapi
bertanggungjawab kepada pemilik mengenai waktu, biaya dan mutu. Jadi dalam Surat
Perjanjian Kerja/ Kontrak konsultan GMPCM tipe ini bertindak sebagai pemberi
kerja terhadap para kontraktor (sub kontraktor).
Manajemen konstruksi juga dapat diartikan sebagai sebuah model bisnis yang
dilakukan oleh konsultan konstruksi dalam memberi nasihat dan bantuan dalam
sebuah proyek pembangunan.
4.5.Construction Management Association of America (CMAA)
menyatakan bahwa

ada tujuh kategori utama tanggung jawab seorang manajer

konstruksi, yaitu perencanaan proyek manajemen, manajemen harga, manajemen


waktu, manajemen kualitas, administrasi kontrak, manajemen keselamatan, dan dan
praktek profesional.

Peranan Manajemen Konstruksi dalam Industri Konstruksi adalah layanan yang


sangat baik yang disediakan untuk mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan
seluruh proses konstruksi. Sebagai manajer proyek konstruksi akan menangani semua
tahap konstruksi proyek Anda. Pada tahap pra-konstruksi, kita akan melakukan semua
yang diperlukan studi kelayakan dan penelitian. Kemudian datang desain dan
perencanaan. Setelah spesifikasi arsitektur dan tujuan penjadwalan yang didefinisikan
dengan baik, pekerjaan dilanjutkan oleh pembangun dan kontraktor untuk memulai
membangun aktual bawah pengawasan yang ketat kami. Menekankan pada
independen dari para profesional lain yang terlibat dalam konstruksi. netralitas ini
memungkinkan untuk secara objektif dan tidak memihak menyarankan klien pada

pilihan consultans dan kontraktor, yang memungkinkan klien untuk mendapatkan


manfaat maksimal.
5. Tahapan siklus proyek konstruksi
Siklus hidup proyek adalah tahap-tahapan yang saling berhubungan mulai
awal kegiatan proyek sampai akhir kegiatan proyek (PMI, 2004). Mengingat suatu
proyek bersifat unik, maka akan selalu dijumpai masalah ketidak pastian.
pelaksanaan

Dalam

suatu proyek biasanya dilaksanakan dalam beberapa tahap/phase.

Tahap-tahap pelaksanan proyek dikenal dalam istilah siklus hidup proyek.


o Karakteristik Tahapan Suatu Proyek
Tiap-tiap tahapan suatu proyek ditandai dengan penyelesaian satu atau lebih
deliverables. Suatu deliverables bersifat terukur, misalnya study kelayakan, detaildetail suatu desain atau pekerjaan suatu prototype. Deliverables. dan karenanya suatu
tahapan merupakan bagian dari urutan-urutan umum dari desain yang logis untuk
menjamin definisi produk atau proyek yang sesuai.
Dapat disimpulkan bahwa tahapan proyek umumnya ditandai dengan tinjauan
ulang (review) terhadap dua kunci utama deliverables dan unjuk kerja proyek yaitu
(a) menentukan kapan proyek dilanjutkan ketahap berikutnya, dan
(b) mendeteksi dan membetulkan kesalahan dalam analisis biaya secara efektif.
Tahap atau tinjauan akhir ini sering disebut phases exist (tahap pengadaan), stage
gates (gerbang langkah) or kill points (titik berbahaya). Setiap tahap proyek secara
umum meliputi seperangkat rencana definisi deliverables untuk menetapkan tingkat
pengawasan manajemen yang diinginkan. Kebanyakan tahap-tahap ini berhubungan
deliverable tahap pertama,

dan tahapan berikutnya seperti analisis kebutuhan

(requirwements), desain (design), membangun (built), uji coba (test),


(startup), penyerahan (turnover), dan sebagainya.
Siklus dan Proses Sistem dalam Manajemen

memulai

Aspek penting dari pendekatan sistem terletak pada siklus sistem dan
prosesnya, yaituperubahan teratur yang mengikuti pola dasar tertentu dan terjadi
selama sistem masih aktif.
1. Penahapan Dalam Siklus Sistem
Proses mewujudkan sisrtem untuk keperluan operasi atau produksi sampai siklus
system berhenti berfungsi dikelompokan menjadi beberapa tahap yang dibedakan atas
jenis kegiatan yang dominan.
a. Siklus Sistem dan Siklus Biaya
Dalam rangka mewujudkan gagasan menjadi kenyataan fisik, maka perlu penilaian
menyeluruh terhadapsistem yang bersangkutan. Yang dinilai adalah karakteristik
sistemyang dijabarkan sebagai parameter, spesifikasi,dan kriteria terhadap biaya yang
diperlikan.Siklus biaya (life cycle cost), mencakup semua biaya yang diperlukan
selama periode siklus sistem, yaitu dari penelitian dan pengembangan, desain
engineering, manufaktur dankontruksi, sampai pada opersai atau produksi atau
utilisasi dan pemeliharaan.
6. Karakteristik Siklus Proyek
Siklus proyek menyajikan tentang definisi kegiatan proyek dari awal sampai
akhir. Siklus proyek akan menentukan apakah kegiatan study kelayakan diperlukan
sebagai tahap awal proyek atau bagian yang terpisah dari proyek. Siklus proyek juga
menentukan apakah tindakan transisi pada awal dan akhir proyek, termasuk kegiatan
proyek atau tidak. Dalam hal ini siklus proyek dapat digunakan sebagai penghubung
antara dengan kegiatan operasional untuk membentuk organisasi proyek.
Siklus Proyek umumnya mendefinisikan:
Kegiatan

teknis apakah yang akan dikerjakan (misalnya apakah bagian arsitek

termasuk dalam tahap definisi atau bagian dari tahap pelaksanaan) Kapan deliverable
akan dihasilkan pada setiap phase dan bagian setiap deliverable direview, diferivikasi
dan

falidasi Siapakan yang akan terlibat dalam setiap tahap proyek Bagaimana

melakukan pengawasan dan menyetujui kegiatan tiap tahap.

Siklus proyek dapat bersifat umum dan bersifat detail. Deskripsi siklus proyek yang
tertalalu detail memiliki berbagai bentuk, bagan dan ceklist untuk menunjukkan
struktur dan konsistensi pelaksanaan proyek. Siklus proyek yang detail sering disebut
dengan metodologi manajemen.

Anda mungkin juga menyukai