1)Mahasiswa Pascasarjana, Magister Teknik Sipil, Uiversitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutamai 36A, Surakarta
57126; Telp. 0271-634524. Email: hanapuruhita23@gmail.com
Abstrak :
Proyek Konstruksi merupakan bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Dalam pelaksanaan proyek
konstruksi sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang terlibat. Keterlambatan proyek
konstruksi dapat didefinisikan sebagai terlewatnya batas waktu penyelesaian proyek dari waktu yang telah ditentukan
dalam kontrak, atau dari waktu yang disetujui oleh pihak terkait dalam penyelesaian suatu proyek. Keterlambatan
proyek akan menyebabkan pembengkakan biaya serta hilangnya peluang untuk mengerjakan proyek yang lain. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara
mengatasi keterlambatan proyek yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 kontraktor yang berperan
penting dalam proyek-proyek besar di Rosalia Indah Group. Dampak keterlambatan proyek dapat diindikasi
menggunakan indikator biaya, waktu, dan pembayaran yang terlambat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif. Validitas dan reliabilitas data dianalisis diuji dengan SPSS (Statistical Product and Service
Solutions). Kemudian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
supaya didapatkan bobot dari hasil survey kuisioner. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh prosentase prioritas kriteria 5
faktor keterlambatan proyek di Rosalia Indah tertinggi yaitu: terjadinya perubahan desain oleh owner, perubahan
spesifikasi pada saat proyek masih berlangsung, adanya pekerjaan tambahan, pelaksanaan jadwal proyek yang tidak
sesuai, dan kekurangan tenaga kerja. Semua proyek yang diteliti mengalami keterlambatan dan berdampak pada
pembengkakan biaya. Cara mengatasi faktor keterlambatan tersebut yaitu dengan cara owner tidak mengubah desain
sewaktu-waktu dengan kapasitas yang besar.
Kata Kunci : Keterlambatan proyek konstruksi, faktor, ranking, dampak, cara mengatasi, SPSS, AHP.
Bab I. Pendahuluan
penyelesaian proyek mengalami keterlambatan.
Keterlambatan proyek dapat disebabkan oleh
I.1. Latar Belakang
beberapa faktor, diantaranya adalah masalah
Keterlambatan pelaksanaan proyek keuangan, gangguan alam, lingkungan, dan lain
merupakan masalah yang tidak diharapkan sebagainya.
pemilik bangunan (owner) dan pelaksana Rosalia Indah Group merupakan
pembangunan (kontraktor). Masyarakat disekitar perusahaan jasa transportasi yang sudah tidak
proyek juga mengalami kerugian karena asing bagi masyarakat Indonesia, karena ruang
gangguan aktifitas pembangunan yang tidak lingkup transportasi tersebut tidak hanya berada
tepat waktu. Dalam Kepres No. 61 Tahun 2004 di wilayah Pulau Jawa, namun hampir di seluruh
disebutkan bahwa sanksi finansial (denda) dapat Indonesia. Selain pembangunan kantor agen dan
dikenakan kepada penyedia jasa apabila tidak pool yang besar disetiap pusat kota besar, Rosalia
dapat memenuhi waktu pelaksanaan seperti Indah juga mendirikan SPBU, hotel, rumah
tertulis di dalam kontrak. makan, dan loundry untuk menunjang kebutuhan
Pengguna dan penyedia jasa selaku pihak pelayanan bisnis transportasinya. Hal ini
yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi membuat perusahaan Rosalia Indah Group
tentunya mengharapkan proyek dapat berjalan berkembang sangat pesat. Sejak tahun 2010
sesuai dengan rencana. Namun dalam proses hingga saat ini, Rosalia Indah memiliki banyak
pelaksanaan, pekerjaan proyek sering terjadi proyek besar yang dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan. Proyek-proyek konstruksi di Rosalia
72
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
73
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
74
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
75
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
data sebuah sampel yang diambil menunjang perbandingan berpasangan yang bersifat
hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal diskrit maupun kontinu. Perbandingan
sampel tersebut mengikuti suatu distrubusi berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui
yang telah ditetapkan dan untuk menguji ada pengukuran aktual maupun pengukuran relatif
tidaknya hubungan antara dua variable/lebih. dari derajat kesukaan, atau kepentingan atau
Oleh karena itu, uji ini dapat juga disebut perasaan. Dengan demikian metode ini sangat
uji keselarasan, karena untuk menguji apakah berguna untuk membantu mendapatkan skala
sebuah sampel selaras dengan salah satu rasio dari hal-hal yang semula sulit diukur
distribusi teoritis (seperti ditribusi normal, seperti pendapat, perasaan, perilaku dan
uniform, binomial, dll). Namun pada kepercayaan.
prakteknya uji ini tetap mengikuti prinsip Penggunaan AHP dimulai dengan
dasar pengujian Chi-Square, yaitu menguji membuat struktur hirarki atau jaringan dari
apakah terdapat kesesuaian yang nyata antara permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam
banyaknya atau frekuensi obyek yang diamati hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-
(observed) dengan banyaknya atau frekuensi kriteria, sub kriteria, dan alternatif-
obyek yang diharapkan (expected) dalam tiap- alternatif yang akan dibahas. Perbandingan
tiap kategori. Banyaknya kategori bisa dua berpasangan dipergunakan untuk
atau lebih. membentuk hubungan di dalam struktur.
Untuk mengetahui lengkap tidaknya Hasil dari perbandingan berpasangan ini
jawaban responden (jawaban kuesioner harus akan membentuk matrik dimana skala rasio
sudah diisi semua) dipakai uji Chi-Square. Uji diturunkan dalam bentuk eigenvector
Chi-Square merupakan metode statistic non utama. Matrik tersebut berciri positif dan
parametric yang digunakan untuk menguji ada berbalikan. Tabel 2.2 menunjukkan stuktur
tidaknya hubungan antara dua variable lebih hirarki dari kasus permasalahan yang ingin
yang berskala ordinal. diteliti.
c. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Tabel 2.2 Skala Nilai Perbandingan
Metoda AHP merupakan sistim pembuat Berpasangan
keputusan dengan menggunakan model Intensitas
matematis. AHP membantu dalam Keterangan
Kepenting
menentukan prioritas dari berbagai variabel 1
an Kedua elemen sama pentingnya
dengan melakukan analisa perbandingan Elemen yang satu sedikit lebih
3
berpasangan dari masing-masing variabel. penting daripada elemen
Data yang telah ditabulasikan selanjutnya 5 Elemen yang satu lebih penting
yang lainnya
dianalisa dengan metode AHP yang dimulai daripada
Satu yang lainnya
elemen jelas lebih mutlak
7
dengan perlakukan normalisasi matriks, penting daripada elemen
perhitungan konsistensi matriks, konsistensi 9 Satu
lainnya elemen mutlak penting
daripada elemen lainnya dua
hirarki dan tingkat akurasi, perhitungan nilai 2,4,6,8 Nilai-nilai antara nilai
lokal pengaruh, dan perhitungan nilai lokal pertimbangan yang berdekatan
frekwensi, dari hasil perhitungan akan Hasil perhitungan AHP akan didapat nilai
didapat nilai akhir risiko dan peringkat akhir risiko dan peringkat berdasarkan bobot
berdasarkan bobot hasil perhitungan. hasil perhitungan. Kaidah dari pembobotan
Adapun kaidah dari pembobotan menyatakan menyatakan bahwa:
bahwa: nilai bobot variabel berkisar antara 1. Nilai bobot variabel berkisar antara 01
01 atau antara 0% - 100% apabila atau antara 0%-100%
menggunakan persentase, jumlah total bobot 2. Jumlah total bobot semua variabel harus
semua variabel harus bernilai 1 (100%), dan bernilai 1 (100%)
tidak ada bobot yang negatif (-). 3. Tidak ada bobot yang negatif (-)
AHP merupakan teori umum mengenai Matriks bobot dari hasil perbandingan
pengukuran. Empat macam skala pengukuran berpasangan harus mempunyai diagonal
yang biasanya digunakan secara berurutan bernilai satu dan konsisten. Untuk menguji
adalah skala nominal, ordinal, interval dan konsistensi, maka nilai eigen value maksimum
rasio. Skala yang lebih tinggi dapat (maks) harus mendekati banyaknya elemen (n)
dikategorikan menjadi skala yang lebih rendah, dan eigen value sisa mendekati nol.
namun tidak sebaliknya. AHP digunakan Pembuktian konsistensi matriks berpasangan
untuk menurunkan skala rasio dari beberapa dilakukan dengan unsur-unsur pada tiap kolom
76
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
77
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
konstruksi, pembiayaan dan kualitas bangunan. 3) Kerugian masyarakat akibat proyek tidak
selesai tepat waktu yaitu adanya gangguan
2.2.3 Cara Mengatasi Keterlambatan Proyek saat kegiatan proyek berlangsung serta tidak
Berdasarkan faktor yang memengaruhi dapat menikmati keindahan atau fasilitas
keterlambatan proyek dan hasil dampak bangunan baru yang seharusnya sudah
keterlambatan proyek konstruksi akan diketahui selesai pada tanggal yang direncanakan,
penyebab keterlambatan proyek. Dengan dapat diatasi dengan ikut membantu agar
diteludurinya penyebab keterlambatan proyek, proyek segera selesai, melakukan protes
maka dapat dicari solusi untuk mengatasinya. atau demontrasi agar proyek segera
Kerugian owner yakni peresmian dan diselesaikan, mengajukan proposal agar
pembukaan bangunan menjadi mundur, diberikan dana untuk melakukan perbaikan
contohnya pada bangunan super market maka akibat gangguan proyek.
terjadi kemunduran waktu penjualan sehingga Tabel 2.4 merupakan list dari variabel bebas
berpotensi menyebabkan kehilangan yang digunakan pada penelitian ini. Faktor
keuntungan, perpanjangan ijin pembangunan keterlambatan yang diperoleh berasal dari
yang tentunya membutuhkan dana tambahan, peneliti sebelumnya yang telah memperoleh hasil
dan adanya waktu tambahan untuk memantau yang valid dari penelitian yang dilakukan.
proyek, dapat diatasi dengan cara meminta Diharapkan melalui referensi yang ada,
pertanggungjawaban kontraktor atau pemborong penelitian semakin valid menyesuaikan keadaan
agar tetap menyelesaikan proyek tepat sesuai perusahaan yang diteliti. Untuk menguji faktor
jadwal karena jika terjadi kemunduran maka akan keterlambatan proyek pada pertanyaan
dikenakan denda keterlambatan proyek sekian kuesioner, maka dibutuhkan ke-valid-an
persen dari nilai kontrak kerja konstruksi. kuesioner dengan cara melakukan pengujian
Berikut merupakan faktor kerugian yang terhadap beberapa kontraktor pada perusahaan
dialami oleh kontraktor, konsultan perencana swakelola Rosalia Indah sehingga diperoleh
dan pengawas, serta masyarakat, dan cara faktor apa saja yang berkaitan secara nyata
mengatasinya adalah: terhadap keterlambatan proyek di perusahaan
1) Kerugian kontraktor yakni keuntungan tersebut. Variabel penelitian pada tabel 2.4
berkurang atau justru mengalami kerugian belum tentu semua dipakai untuk bahan
karena bertambahnya waktu pelaksanaan pertanyaan pada kuesoner, demikian sebaliknya,
berarti ada penambahan upah tenaga, masa akan bisa mungkin terjadi ada penambahan
sewa alat, dan kegiatan lainya yang faktor keterlambatan proyek, sesuai dengan
membutuhkan biaya tambahan, serta nama pengalaman kontraktor di perusahaan Rosalia
baik perusahaan kontraktor meredup Indah.
sehingga menjadi sulit mendapat Tabel 2.4 Variabel Penelitian
kepercayaan pengerjaan proyek berikutnya, No Sumber Peristiwa Referens
dapat diatasi dengan melakukan inovasi . Keterlambat yang i
teknologi sehingga dapat memilih metode an Memungkink
kerja terbaik dan tercepat, menambah an
jumlah tenaga kerja, menambah alat, Terjadinya
penambahan bonus kepada pekerja agar Keterlambata
kinerja meningkat, mengajukan tambahan n
waktu kepada owner karena terjadi hambatan 1 Owner Keterlambatan Long Le
yang memaksa kemunduran waktu proses Hoei et
pelaksanaan seperti cuaca buruk. pembayaran all
2) Kerugian konsultan perencana dan oleh owner
pengawas yakni penambahan waktu Terjadinya Sadi A.
penugasan arsitek atau insinyur teknik sipil change order Assaf &
sebagai pengawas serta perhitungan RAB oleh owner Sadiq Al-
dan gambar yang sudah dibuat bisa jadi Hejj
sudah tidak cocok digunakan apabila sudah Buruknya Saleh al
terlambat dalam waktu lama, dapat diatasi komunikasi Hadi
dengan cara membuat kontrak kerja dan koordinasi Tumi et
perencanaan atau pengawasan dengan oleh owner all
perjanjian adanya. dan pihak lain
78
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
Lambatnya Sadi A. Mc
proses Assaf & Caffer
pengambilan Sadiq Al- Kerusakan B.
keputusan Hejj material ketika Mullaolan
oleh owner material d & J.
Masalah Syeh M tersebut Christian
financial yang Ahmed, dibutuhkan
dialami oleh Phd Kenaikan Asdyanto
owner harga material ro
2 Kontraktor Kesulitan Sadi A. Manubo
keuangan yang Assaf & wo
dialami oleh Sadiq Al- Rendahnya B.
kontraktor Hejj mutu material Mullaolan
Durasi A.M d & J.
kontrak terlalu Odeh & Christian
cepat H.T 4 Peralatan Terjadinya Sadi A.
Battaineh kerusakan Assaf &
Definisi yang Sadi A. peralatan Sadiq Al-
tidak memadai Assaf & Hejj
mengenai Sadiq Al- Kekurangan Syeh M
penyelesaian Hejj peralatan Ahmed,
suatu Phd
pekerjaan Rendahnya MZ. Abd.
secara skill dari Majid &
substansial operator Ronald
Tipe dari Sadi A. peralatan Mc
kontrak Assaf & Caffer
Sadiq Al- Rendahnya Sadi A.
Hejj efisiensi dari Assaf &
Terjadinya Sadi A. peralatan Sadiq Al-
kecelakaan Assaf & Hejj
kerja Sadiq Al- 5 Tenaga Kerja Kekurangan A.M
Hejj tenaga kerja Odeh &
Terjadinya Long Le H.T
rework karena Hoei et Battaineh
kesalahan all Tenaga kerja Sadi A.
konstruksi yang kurang Assaf &
Rendahnya Sadi A. kompeten Sadiq Al-
koordinasi Assaf & Hejj
antara Sadiq Al- Asal dari Sadi A.
kontraktor Hejj tenaga kerja Assaf &
dengan pihak Sadiq Al-
lain Hejj
Kesalahan A.M Rendahnya A.M
dalam memilih Odeh & produktifitas Odeh &
metode H.T tenaga kerja H.T
konstruksi Battaineh Battaineh
3 Material Kekurangan Elinwa & 6 Lingkungan Masalah A.M
material Joshua perijinan Odeh &
konstruksi di proyek (legal) H.T
pasar Battaineh
Keterlambatan MZ. Abd. Faktor cuaca Long Le
pengiriman Majid & tidak Hoei et
material Ronald terprediksi all
79
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
80
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
3.3.2 Cara Perolehan Data Pada bagian ini akan didapat data mengenai
Data diperoleh dari file yang sesuai dengan jenis proyek Rosalia Indah yang pernah
kebutuhan penelitian, survey langsung pada dikerjakan oleh responden, kemudian
proyek-proyek di Rosalia Indah, dan wawancara pengaruh keterlambatan terhadap schedule
serta membagikan kuesioner kepada 30 atau waktu yang telah direncanakan.
responden (kontraktor pada proyek-proyek di Penelitian ini digunakan untuk menggali
Rosalia Indah Group), dengan 3 unsur, yaitu: informasi mengenai keterlambatan pada
1) Data Survey proyek-proyek di Rosalia Indah: proyek Rosalia Indah pada tahun 20112013,
Nama proyek, lokasi, data-data maka responden diberikan pertanyaan yang
pembangunan. menyangkut hal tersebut dengan menjaring
2) Data Perusahaan Kontraktor: data yang ada.
Nama perusahaan, alamat/lokasi perusahaan, 3) Data persepsi responden terhadap
jenis kepemilikan perusahaan, lama penyebab keterlambatan proyek yang paling
perusahaan berdiri, klasifikasi perusahaan doinan dan bagaimana cara mengatasi faktor
menurut standart nasional, spesifikasi proyek dominan tersebut. Bagian ini bertujuan untuk
yang dikerjakan, lokasi proyek yang dikelola, mengetahui sejauh mana faktor
jumlah karyawan tetap. keterlambatan proyek tersebut berpengaruh
3) Data Responden: pada keterlambatan pelaksanaan proyek
Jabatan responden dalam perusahaan, Rosalia Indah.
pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja
responden 3.4 Analisis
Data yang diperoleh merupakan data
3.3.3 Profil Responden, Profil Proyek dan kualitatif dan kuantitafif. Analisis data kualitatif
Persepsi Responden diperoleh pada pertanyaan mengenai faktor-
Untuk memudahkan, hasil penelitian yang faktor keterlambatan proyek, sedangkan
diperoleh dari kuisioner dibagi menjadi tiga pertanyaan mengenai faktor keterlambatan
kelompok yaitu: Profil responden, profil proyek proyek yang paling dominan dan cara
dan persepsi responden. mengatasinya merupakan analisis data kuantitatif.
1) Data Proyek Data yang termasuk kualitatif harus diubah
Proyek yang diambil adalah proyek dengan menjadi kuantitatif supaya data dapat dihitung
dengan gred 2, 3, 4, dan 5. menggunakan program perhitungan SPSS
2) Profil responden dengan cara memberi bobot nilai pada semua
a. Profil responden dipisahkan sesuai dengan jawaban skala 15.
jabatan responden, yaitu: direktur Sampel yang diambil menggunakan cara
proyek, manajer proyek, supervisor acak yaitu pemilihan sejumlah elemen dari
lapangan, dan manajer lapangan. populasi untuk menjadi anggota sampel, sehingga
b. Pengalaman responden dikelompokkan setiap elemen mendapat kesempatan yang sama
menjadi dua yaitu: pengalaman 1 s/d 5 untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pada
tahun dan lebih besar 5 tahun. penelitian yang menggunakan metode survey,
3) Persepsi responden tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
a. Jawaban responden terhadap pertanyaan dalam populasi, karena disamping memakan
Apakah dalam pelaksanaan proyek biaya yang besar, juga membutuhkan waktu yang
Rosalia Indah Group sering mengalami lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi,
keterlambatan yaitu: Ya/tidak. diharapkan hasil yang diperoleh dapat
b. Pertanyaan mengenai cara mengatasi faktor menggambarkan sifat populasi yang
keterlambatan proyek yang paling dominan. bersangkutan. Dalam penelitian ini, data akan
dianalisis dengan statistic parametrik, maka jumlah
3.3.4 Perancangan Kuisioner sampel harus besar. Sampel besar dan
Kuesioner dirancang dalam tiga kelompok: berdistribusi normal adalah sampel dengan
1) Data responden. jumlah minimal 30 sampel.
Pada bagian ini dikumpulkan data yakni
jabatan responden, pengalaman responden, 3.4.1 Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan
jenis proyek, nilai proyek, dan luas lantai pada dan Ranking
proyek Rosalia Indah yang telah dikerjakan. a. Analisis Manual
2) Data proyek. Analisis faktor keterlambatan proyek di
81
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
82
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
83
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
Karya Ros-In Selatan n, 5 9.552 ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para lulusan
Hotel No. bula S1, khususnya Sarjana teknik sipil dan arsitektur.
Yogyaka 110, n, Sedangkan sebagian lagi sudah menempuh
rta Yogyak 21 jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni
arta hari magister (S2). Oleh karena tingkat pendidikan
Jl. responden minimal adalah S1, maka pengisian
Letjen kuesioner mudah dipahami dan dapat dimengerti
Pemban oleh responden, serta hasil wawancara sesuai
Sutoyo 9
Divisi gunan dengan sasaran penelitian.
110 A, bula Rp.
proyek Agen Mayoritas responden sudah bekerja di dunia
Bungur n, 749.700.0
Rosalia Bungura konstruksi berkisar selama 11-15 tahun. Sehingga
asih- 24 00
Indah sih pengisian kuesioner diisi oleh responden-
Waru, hari
Surabaya responden yang sudah berpengalaman dan ahli
Surabay
a di bidang konstruksi. Pengalaman dengan waktu
Jl. Inter selama itu membawa responden menjadi paham
Pemban Change 5 mengenai maksud dan sasaran dalam penelitian
CV. sehingga didapatkan hasil penelitian yang sesuai
gunan Badami bula Rp.
Elang dengan hasil lapangan proyek-proyek Rosalia
Agen , n, 991.400.0
Perkas Indah Group. Sebagian besar responden bekerja
Karawan Karawa 23 00
a di perusahaan dengan gred 4. Data rerata
g ng hari
Barat responden mengenai jenis kelamin, usia
Jl. responden, pendidikan terakhir, lama bekerja di
Panger bidang konstruksi, serta gred perusahaan tempat
Pemban 4 bekerja dapat dilihat pada tabel 4.3.
an
CV. gunan bula Rp. Table 4.3 Data Rerata Profil Responden
Dipone
Pelita Agen n, 1.150.200 Data Profil Rerata
goro No.
Kasih Kartasur 24 .000 Responden Responden
No.55,
a hari 1 Jenis kelamin Laki-laki
Kartasu
ra 2 Usia 46-50 tahun
1 3 Pendidikan terakhir Sarjana (S1)
Pemban
tahu 4 Lama bekerja di 11-15 tahun
CV. gunan Jatisari, Rp.
n, 9 bidang konstruksi
Makm SPBU Karawa 5.252.500
bula 5 Gred perusahaan Gred 4
ur Jaya Jatisaring .000
n3 tempat bekerja
Tahap 1
hari
Gambaran mengenai kondisi fisik proyek- 4.1.3 Jawaban Hasil Kuesioner
proyek pada penelitian dapat dilihat pada Pada tabel 4.4 dapat dilihat data sampel
lampiran-3. Dari hasil kuesioner yang dilakukan jawaban kuesioner yang diambil pada proyek
selama 2 bulan, diperoleh data mengenai pembangunan Ros-In Hotel yang dikerjakan
faktor-faktor keterlambatan proyek di Rosalia oleh perusahaan WIKA (Wijaya Karya).
Indah Group dan 1 bulan dilakukan untuk Tabel 4.4 Sampel Hasil Jawaban Kuesioner
mengolah hasil data kuesioner. Responden
N
4.1.2 Data Profil Responden Faktor -Faktor Keterlambatan Proyek
o
Responden dalam penelitian ini lebih dari Nam
50% berjenis kelamin laki-laki, mungkin a
dikarenakan banyaknya risiko pekerjaan di Peru WIKA (Ros-In Hotel)
proyek yang lebih cocok dikerjakan oleh kaum saha
pria. Usia 46-50 tahun merupakan jumlah umur an
responden yang paling banyak. Rata-rata pekerja Nam Res Res Res Res Res Res
konstruksi adalah lulusan sarjana (S1). Ini a pon pon pon pon pon pon
membuktikan bahwa pekerja konstruksi memiliki Resp - - - - - -
tingkat pendidikan yang bagus. Hal ini onde den den den den den den
dikarenakan untuk mengerjakan proyek tidak n 1 2 3 4 5 6
hanya diperlukan keahlian khusus, namun juga
84
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
85
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
atan aruh
Keku keam
ranga anan
2 n 2 1 2 2 1 2 lingk
peral unga
atan n
Keter terha
lamb dap
atan peng
3 pengi 3 2 2 1 1 1 erjaa
riman n
peral proye
atan k
Prod F. Faktor perubahan (change)
uktivi Kesal
4 tas 2 2 2 1 1 2 ahan
peral desai
atan n
D. 1 yang 2 2 1 2 2 1
Faktor dibua
keuanga t oleh
n peren
(financi cana
al) Perub
Keter ahan
lamb meto
atan de
pemb 2 3 3 3 3 4 3
1 2 1 2 1 1 1 kerja
ayara oleh
n kontr
oleh aktor
owner
Kena G. Faktor pekerjaan
ikan Pelak
2 harga 1 1 2 1 1 1 sanaa
baha n
n peker
E. Faktor lingkungan (environment) jaan
1 2 1 2 2 1 1
yang
Fakto jelek
r oleh
sosial kontr
1 2 1 3 3 3 3
dan aktor
buda Kesal
ya ahan
Peng meng
aruh inter
cuaca preta
pada 2 2 1 1 2 1 2
2 3 3 3 4 3 3 sikan
ativit gamb
as ar/sp
konst esifik
ruksi asi
3 Peng 2 2 3 3 3 3
86
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
Pelak 2
saana 0
an 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
jadwa 0
l 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3 4 4 3 4
proye A
k 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 1
yang A
tidak 2 3 2 2 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3
sesuai A
Dem 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1
o A
peker 4 1 1 2 1 1 2 2 1 4 4 3 3 3 3 3
4 ja 2 1 1 1 1 1 A
(tena 5 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1
ga/tu A
kang) 6 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2
Kecel B
5 akaan 2 1 2 2 2 1 1 5 5 5 5 5 5 4 4 3 2 3 3 1 1 2
kerja B
Keterangan: 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1= Sangat tidak berpengaruh B
2= Tidak berpengaruh 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
3= Agak berpengaruh, C
4= Berpengaruh 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 1
5= Sangat berpengaruh C
Hasil pengolahan SPSS dari jawaban 30 2 2 1 2 2 1 3 3 1 2 1 2 2 1 2 1
responden mengenai faktor-faktor yang C
menyebabkan keterlambatan proyek di Rosalia 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 1
Indah dapat dilihat di lampiran-2. Tabel L.1 C
merupakan jawaban faktor keterlambatan proyek 4 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1
yang sangat tidak berpengaruh, tabel L.2 D
adalah jawaban faktor keterlambatan proyek 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1
yang tidak berpengaruh, tabel L.3 merupakan D
jawaban faktor keterlambatan proyek yang agak 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1
berpengaruh, tabel L.4 adalah jawaban faktor E
keterlambatan proyek yang berpengaruh, 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3
sedangkan tabel L.5 merupakan jawaban faktor E
keterlambatan proyek yang sangat 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
berpengaruh. E
Rekapitulasi jawaban kuesioner Faktor- 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1
faktor yang menyebabkan keterlambatan F
pelaksanaan proyek di Rosalia Indah Group 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 1 1
dari 30 responden dapat dilihat pada tabel 4.5. F
Tabel 4.5 Rekapitulasi jawaban kuesioner 6 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 1
Faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan
G
pelaksanaan proyek di Rosalia Indah Group 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1
K Responden G
o 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1
d 1 1 1 1 1 1 G
e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4
G
0 4 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 G 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1
0 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1
87
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
88
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
89
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
90
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
pekerjaan tambahan oleh owner memiliki nilai 4.10.b adalah urutan ranking pada faktor
mean=5. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua penyebab keterlambatan penyelesaian proyek
responden memberikan nilai yang sama yakni bulat yang berhubungan dengan pekerjaan kontraktor.
5, sehingga apabila di rata-rata, nilai nya tetap 5
dengan maksud bahwa faktor tersebut sangat Tabel 4.10.a Urutan Ranking pada Faktor
memengaruhi keterlambatan proyek di Rosalia Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Indah Group. yang Berhubungan dengan Perubahan oleh
Pada tabel 4.9 berikut merupakan tabel Owner di Rosalia Indah
urutan ranking pada elemen faktor penyebab Kod Faktor-faktor Rankin
keterlambatan proyek-proyek di Rosalia Indah e Keterlambatan Proyek g
Group dari yang tertinggi menuju terendah. Terjadinya perubahan desain
Sedangkan pada tabel 4.10.a merupakan urutan 01 oleh owner 1
ranking pada berbagai faktor penyebab Perubahan spesifikasi pada
keterlambatan proyek-proyek yang berhubungan saat proyek masih
dengan perubahan oleh owner di Rosalia Indah 03 berlangsung 1
Group dari yang tertinggi menuju terendah, dan 04 Pekerjaan tambahan 1
tabel 4.10.b merupakan urutan ranking pada Perubahan pekerjaan
berbagai faktor penyebab keterlambatan proyek- 02 structural, ME, plumbing, dll 2
proyek yang berhubungan dengan pekerjaan
kontraktor di Rosalia Indah Group dari yang Tabel 4.10.b Urutan Ranking pada Faktor
tertinggi menuju terendah. Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
yang Berhubungan dengan Pekerjaan Kontraktor
Tabel 4.9 Urutan Ranking pada Elemen Faktor di Rosalia Indah
Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
yang Berhubungan dengan Pekerjaan Kontraktor Kod Faktor-faktor Keterlambatan Ranki
di Rosalia Indah e Proyek ng
Pelaksaanaan jadwal proyek
Elemen Faktor Penyebab Ran G3 yang tidak sesuai 1
Keterlambatan Proyek king Pengaruh cuaca pada ativitas
E2 konstruksi 2
Faktor lingkungan (environment) 1
B1 Kekurangan tenaga kerja 2
Faktor tenaga kerja (man power) 2
E1 Faktor sosial dan budaya 3
Faktor perubahan (change) 3
Keterlambatan pengiriman
Faktor pekerjaan 4 A2 bahan 4
Faktor bahan (material) 5 B3 Pengalaman tenaga kerja 4
Faktor peralatan (equipment) 6 Perubahan metode kerja oleh
Faktor keuangan (financial) 7 F2 kontraktor 5
B2 Kemampuan tenaga kerja 6
Dari tabel 4.9 dapat ditarik kesimpulan Pengaruh keamanan
bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang lingkungan terhadap
paling memengaruhi keterlambatan proyek di E3 pengerjaan proyek 6
Rosalia Indah Group. Faktor tenaga kerja dan Kelangkaan karena material
faktor perubahan juga sedikit banyak A4 tertentu 7
memengaruhi keterlambatan proyek. Dalam C2 Kekurangan peralatan 8
pelaksanaan sebuah proyek baik dalam skala A1 Kekurangan bahan konstruksi 9
besar maupun kecil, perubahan yang dilakukan Kesalahan desain yang dibuat
oleh owner merupakan hal yang sering terjadi. F1 oleh perencana 9
Untuk itu, perlu dibedakan mengenai faktor C1 Kerusakan peralatan 10
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan Keterlambatan pengiriman
perubahan yang dilakukan oleh owner dan yang C3 peralatan 10
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor. Keterlambatan pembayaran
Tabel 4.10.a menunjukkan urutan ranking pada D1 oleh owner 11
faktor penyebab keterlambatan penyelesaian Ketidaktepatan waktu
proyek yang berhubungan dengan perubahan A5 pemesanan 12
oleh owner di Rosalia Indah, sedangkan tabel A6 Kesalahan pengelolaan material 12
91
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
92
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
93
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
oleh owner, perubahan spesifikasi pada saat Pada pelaksanaan proyek banyak terjadi
proyek masih berlangsung, dan adanya pekerjaan masalah baik teknis dan nonteknis, seperti di
tambahan karena seluruh responden (100% dalam penelitian ini yang menjadi masalah atau
responden) memberikan jawaban bahwa faktor- faktor penghambat lain dalam ketidaktepatan
faktor tersebut sangat memengaruhi. penyelesaian proyek adalah faktor sosial dan
Sesuai dengan hasil wawancara penulis budaya yang berada pada ranking keempat.
terhadap 30 responden, terjadinya perubahan Faktor sosial dan budaya merupakan faktor non
desain oleh owner, perubahan spesifikasi pada teknis. Masalah yang terjadi umumnya adalah
saat proyek masih berlangsung, dan adanya ketidaksepahaman antara pemerintah dan warga
pekerjaan tambahan menjadi faktor utama yang di sekitar lokasi pekerjaan. Tidak semua warga
menghambat penyelesaian proyek yang menyetujui dilakukan pembangunan agen, hotel,
berhubungan dengan perubahan oleh owner, maupun SPBU, melainkan terdapat warga yang
karena faktor-faktor tersebut merupakan jawaban butuh waktu lama untuk setuju dengan efek
responden yang berada pada ranking pertama dan keramaian lingkungan proyek setelah dibangun.
nilai mean/rata-rata 5, dimana semua responden Masalah sosial lain yang timbul pada proses
yakni 30 responden menjawab bahwa faktor- pelaksanaan proyek konstruksi Rosalia Indah
faktor tersebut sangat memengaruhi adalah lalu lintas kendaraan yang mengganggu
keterlambatan penyelesain proyek konstruksi di warga sekitar. Dengan adanya pengerjaan proyek
Rosalia Indah. bahkan setelah pembangunan agen selesai warga
Faktor utama yang menjadi penghambat merasa arus lalu lintas akan terjadi kemacetan.
penyelesaian proyek konstruksi yang Selain faktor sosial, faktor keterlambatan
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor di pengiriman bahan merupakan salah satu faktor
Rosalia Indah adalah faktor pelaksaanaan jadwal penghambat dalam proses pelaksanaan proyek
proyek yang tidak sesuai. Faktor tersebut konstruksi Rosalia Indah. Ini disebabkan oleh
memiliki nilai mean 3,5 dan merupakan faktor karena ketidaktepatan pengawas proyek dalam
yang memengaruhi keterlambatan proyek yang menentukan belanja proyek sehingga pemesanan
disebabkan karena adanya perubahan-peerubahan bahan seringkali mendadak setelah bahan habis.
yang dilakukan oleh owner. Faktor penghambat Demikian seterusnya ada faktor lain yang berada
utama kedua adalah kekurangan tenaga kerja dan pada ranking dibawahnya secara berurutan adalah
pengaruh cuaca pada ativitas konstruksi karena pengalaman tenaga kerja, perubahan pekerjaan
menempati urutan rangking ketiga sebagai faktor structural, ME, plumbing, perubahan metode kerja
penghambat proyek. Hampir seluruh responden oleh kontraktor, kemampuan tenaga kerja,
yang merupakan kontraktor swakelola Rosalia pengaruh keamanan lingkungan terhadap
Indah Group yang memberikan jawaban bahwa pengerjaan proyek, kelangkaan karena material
faktor kekurangan tenaga merupakan hal yang tertentu, kekurangan bahan konstruksi,
memengaruhi keterlambatan proyek. Menurut kekurangan peralatan, kesalahan desain oleh
penulis setelah melakukan penelitian, faktor perencana, kerusakan peralatan, keterlambatan
kekurangan tenaga diakibatkan karena upah pengiriman peralatan, keterlambatan pengiriman
tenaga proyek yang berada dibawah upah rata- peralatan, keterlambatan pembayaran oleh owner,
rata. kenaikan harga bahan, ketidaktepatan waktu
Faktor cuaca merupakan salah satu faktor pemesanan, kesalahan pengelolaan material,
penghambat pada urutan ketiga dalam proses produktivitas peralatan, kesalahan
pengerjaan proyek konstruksi. Dengan curah menginterpretasikan gambar/ spesifikasi,
hujan yang tinggi, turunnya hujan tidak dapat kerusakan bahan di tempat penyimpanan,
diprediksi. Saat hujan, proses pengerjaan pelaksanaan pekerjaan yang jelek oleh kontraktor,
pengecoran tidak dapat dilakukan karena jika dan demo pekerja (tenaga/tukang) yang memiliki
terus dilakukan maka berdampak pada mutu nilai mean minimal 2,5 dan tergolong faktor yang
beton. Kelangkaan material konstruksi juga dapat tidak memengaruhi keterlambatan proyek-proyek
disebabkan oleh faktor cuaca. Karena terjadinya di Rosalia Indah Group.
kelangkaan material maka akan terjadi kenaikan Dari hasil pembahasan dapat diambil tiga
harga material. Bahan yang dibutuhkan banyak elemen faktor utama penghambat pengerjaan
tetapi materialnya kurang maka akan terjadi proyek konstruksi di Rosalia Indah Group, yaitu
kenaikan harga. Sehingga, terjadi kekurangan faktor perubahan, faktor lingkungan, dan faktor
bahan atau material pada proses pengerjaan tenaga kerja karena merupakan elemen faktor
proyek. yang berada pada posisi ranking pertama.
94
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
Hotel 2 20 nde 00 00
Umb 0 12 r
4.2 Dampak Keterlambatan Proyek ulharj 1
Rosalia Indah o 1
Data mengenai keterlambatan proyek Yogy s
diperoleh dari data-data proyek yang diambil di akarta /
kantor pusat Rosalia Indah Group. Dengan data d
yang ada, dairangkum dalam sebuah tabel 8
dengan rincian nama proyek, Surat Perjanjian Ja
Kerja, addendum kontrak, waktu keterlambatan n
proyek di Rosalia Indah Group, total kontrak 2
RAB proyek, serta total nilai biaya hingga proyek 0
selesai. Rincian data keterlambatan proyek dapat 1
dilihat pada tabel 4.11. Dengan data tersebut 2
dapat dilihat kemunduran waktu terselesaikannya 1
proyek dan pembengkakan biayanya. 1
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan M
bahwa semua proyek yang diteliti mengalami rt
keterlambatan dan berdampak pada 2
pembengkakan biaya proyek dalam jumlah yang 0
tidak sedikit serta waktu pelaksanaan proyek Pemb
1
mengalami keterlambatan yang relatif lama. angu
0 2 53
Keterlambatan proyek tersebut juga berdampak nan Rp. Rp.
s s/d Se hari
pada kualitas pembangunan. Karena dengan Ros- 43.50 52.34
/ 9 Juli p kale
adanya kontrak kerja yang telah disepakati, In 0.000. 7.299.
d 2013 20 nde
kontraktor akan mengatur langkah dan cara Hotel 000 552
1 13 r
untuk menyesuaikan pekerjaan supaya proyek Yogy
1
tidak mengalami kemunduran waktu. Sehingga akarta
D
kualitas proyek terkadang dilupakan demi es
mengejar target waktu yang telah ditentukan. 2
Dampak keterlambatan yang dirasakan 0
oleh perusahaan secara nyata terasa yaitu 1
kemunduran pembukaan (lounching) pada 2
pembangunan yang dilaksanakan pada 2
perusahaan tersebut, yakni pembukaan agen, 6
hotel, SPBU, loundry, dan rumah makan. Jadwal Ju
lounching tersebut telah diumumkan secara tertulis li
kepada masyarakat, namun karena adanya 2
keterlmbatan proyek, maka pembukaan bisnis 0
menjadi tertunda dalam waktu tertentu. Hal itu Pemb
1
akan memengaruhi kesan dan penilaian angu
2 s/d 20 54
masyarakat. nan Rp. Rp.
s 26 M hari
Agen 611.6 749.7
/ Mare ei kale
Tabel 4.11 Data Keterlambatan Proyek Rosalia Bung 00.00 00.00
d t 20 nde
Indah urasih 0 0
2 2013 13 r
La Surab
Sel 6
Add ma aya
Nam es Ja
S end Ket Kontr n
a ai Biaya
P um erla ak 2
Proy Pr Total
K Kon m- RAB 0
ek oy
trak bat 1
ek
an 3
Pemb 8 29 51 Rp. Rp. Pemb 9 2 31 Rp. Rp.
angu A - Fe hari 2.400. 2.770. angu N - M hari 965.5 991.4
nan gs b kale 000.0 500.0 nan o ei kale 00.00 00.00
95
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
96
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
oleh sering terjadinya perubahan desain, ketika adanya perubahan jadwal pelaksanaan proyek,
owner tidak lagi melakukan perubahan-perubahan kedua adalah kurangnya tenaga kerja, dan yang
ditengah terlaksananya proyek, maka perubahan ketiga adalah perubahan cuaca pada saat aktivasi
jadwal pun bisa diminimalisir. Kontraktor perlu proyek.
melakukan penambahan tenaga kerja untuk 2. Dampak Keterlambatan Proyek-Proyek di
menyesuaikan pelaksanaan proyek, karena Rosalia Indah
pengolahan sumber daya manusia yang tepat Dilihat dari data administrasi proyek di
pada manajemen tenaga kerja proyek akan Rosalia Indah Palur, dapat disimpulkan bahwa
memengaruhi terselesainya target proyek. Jumlah semua proyek yang diteliti mengalami
tenaga kerja yang banyak belum tentu efektif keterlambatan dan berdampak pada
pada terlaksananya suatu proyek, demikian juga pembengkakan biaya proyek dalam jumlah yang
sebaliknya, kekurangan tenaga kerja akan tidak sedikit serta waktu pelaksanaan proyek
memengruhi keterlambatan proyek. mengalami keterlambatan yang relatif lama.
Faktor perubahan cuaca bagi perusahaan Keterlambatan proyek tersebut juga berdampak
Rosalia Indah Group juga memengaruhi pada kualitas pembangunan. Karena dengan
keterlambatan proyek, karena perusahaan adanya kontrak kerja yang telah disepakati,
tersebut merupakan perusahaan jasa transportasi, kontraktor akan mengatur langkah dan cara
pengadaan proyek yang mendominasi adalah untuk menyesuaikan pekerjaan supaya proyek
pembangunan pool dan agen, sehingga cor beton tidak mengalami kemunduran waktu. Sehingga
pada lantai sangat luas pada pool membutuhkan kualitas proyek terkadang dilupakan demi
waktu dengan cuaca yang tepat. Dalam mengejar target waktu yang telah ditentukan.
pelaksanaan pengecoran sebaiknya dilakukan 3. Cara mengatasi faktor yang paling dominan
pada saat musim kemarau sehingga pelaksanaan pada keterlambatan proyek-proyek di Rosalia
proyek efektif dan efisien. Indah Group
Seluruh responden memberikan pendapat
bahwa proyek yang mereka laksanakan
mengalami keterlambatan. Faktor keterlambatan
Bab V. Kesimpulan dan Saran proyek karena adanya perubahan oleh owner yang
paling dominan adalah perubahan design.
5.1 Kesimpulan Mereka menyatakan bahwa cara mengatasi faktor
Dari data penelitian dan pembahasan tersebut adalah memberikan saran terhadap
dapat ditarik kesimpulan yaitu hasil penelitian pemilik perusahaan supaya tidak mengubah
ini telah didapatkan faktor-faktor serta urutan design sewaktu-waktu dengan kapasitas yang
rangking yang memengaruhi keterlambatan besar. Faktor keterlambatan proyek yang
proyek di Rosalia Indah Group dan diperoleh berhubungan dengan pekerjaan kontraktor
dampak dari faktor-faktor tersebut, serta cara adalah adanya perubahan jadwal pelaksanaan
mengatasi keterlambatan penyelesaian proyek proyek, kekurangan tenaga kerja, dan pengaruh
konstruksi yang paling dominan di Rosalia cuaca pada aktivasi konstruksi didapatkan solusi
Indah. penanganan yang tepat yang masih berkaitan erat
1. Ranking Faktor Keterlambatan Proyek dengan saran yang diberikan pada owner. Karena
Rosalia Indah jadwal pelaksanaan proyek yang berubah
Sesuai dengan hasil wawancara penulis disebabkan oleh sering terjadinya perubahan
terhadap 30 responden, terjadinya perubahan desain, ketika owner tidak lagi melakukan
desain oleh owner, perubahan spesifikasi pada perubahan ditengah terlaksananya proyek, maka
saat proyek masih berlangsung, dan adanya perubahan jadwal bisa diminimalisir. Kontraktor
pekerjaan tambahan menjadi faktor utama yang perlu melakukan penambahan tenaga kerja untuk
menghambat penyelesaian proyek yang menyesuaikan pelaksanaan proyek, karena
berhubungan dengan perubahan oleh owner. pengolahan sumber daya manusia yang tepat
Faktor utama kedua adalah faktor pelaksaanaan pada manajemen tenaga kerja proyek akan
jadwal proyek yang tidak sesuai. Faktor memengaruhi terselesainya target proyek. Jumlah
penghambat utama ketiga adalah kekurangan tenaga kerja yang banyak belum tentu efektif
tenaga kerja dan pengaruh cuaca pada ativitas pada terlaksananya suatu proyek, demikian juga
konstruksi. sebaliknya. Faktor perubahan cuaca bagi
Faktor utama keterlambatan proyek yang perusahaan Rosalia Indah juga memengaruhi
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor adalah keterlambatan proyek, karena yang mendominasi
97
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271
perusahaan tersebut adalah pembangunan pool Kamaruzzaman, Findy, 2010, Studi Keterlambatan
dan agen, sehingga cor beton pada lantai sangat Penyelesaian Proyek Konstruksi, Fakultas
luas pada pool membutuhkan waktu dengan Teknik Universitas Tanjungpura,
cuaca yang tepat. Dalam pelaksanaan Pontianak.
pengecoran sebaiknya dilakukan pada saat Levis dan Atherley, 1996, Delay Construction,
musim kemarau sehingga pelaksanaan proyek Langford
efektif dan efisien. Nicholas, M. John and Herman Steyn, 1990,
Project Management for Business, Engineering,
5.2 Saran and Technology, UK: Elsevier Inc.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran Obrien,J, 1996, CPM in Contruction Managemen,
yang mungkin dapat bermanfaat sebagai Cahner Book International, Boston.
kemungkinan solusi pencegahan keterlambatan Praboyo, Budiman, 1999, Keterlambatan Waktu
penyelesaian proyek-proyek konstruksi di Pelaksanaan Proyek: Klasifikasi dan Peringkat
Rosalia Indah Group adalah: owner dari penyebab-penyebabnya. Dimensi Teknik
menetapkan desain dan spesifikasi perencanaan Sipil, Vol. 1 no. 2, September, Universitas
proyek secara matang sebelum proyek Kristen Petra.
dilaksanakan, sehingga terjadinya perubahan- Saaty, R.W., 2001, The Analytic Hierarchy Process -
perubahan tersebut sangat kecil dan pekerjaan What It Is and How It Used, Journal of
tambahan serta pembengkakan biaya bisa Mathematical Modelling Vol. 9 no. 3-5,
diminimalisir. Penambahan tenaga kerja juga 1987, p. 161-176.
dapat mengatasi masalah keterlambatan proyek www.ilmusipil.com
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Majid M.Z. and Ronald Mc Caffer, 1997,
Factors of Non Excusable Delays That Influence
Contractor's Performance, Journal of
Construction Engineering and
Management, Vol. 14, No. 3, hal. 42 60.
Ahyari, 1987, Pengedalian Produksi, Edisi
Keempat, Bagian Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Ali, Smith, Pitt and Choon, 2012, Contractors
Perception of Factors Contributing to Project
Delay: Case Studies of Commercial Projects in
Klang Valley, Malaysia.
Ariefasa, Ryan, 2011, Faktor Penyebab
Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung Bertingkat yang Berpengaruh terhadap
Perubahan Anggaran Biaya pada Pekerjaan
Struktur, Jakarta.UI-press.
Assaf and Al-Hejji, 1995, Causes of Delay in Large
Construction Projects, International Journal of
Project Management, Vol. 24, p.349357.
Chaliabi dan Camp, 1984, Causes of Delay and
Overruns of Contruction Project.
Dipohusodo, I, 1996, Manajemen Proyek dan
Konstruksi, Jilid 1, Kanisius, Yogyakarta.
http://manajemenproyekindonesia.com
https://sanggapramana.wordpress.com/category
/pengendalian-proyek/
Kadarsah, Suryadi, dan M Ali Ramdani, 1998,
Sistem Pendukung Keputusan, PT Remaja
Rasdakarya, Bandung.
98