Anda di halaman 1dari 27

Jurnal Teknik Sipil

Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret


Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

EVALUASI PENYEBAB KETERLAMBATAN


hambatan yang tidakDALAM
diketahui. Hal ini
mengakibatkan waktu
PENYELESAIAN PROYEK KONSTRUKSI
(Studi Kasus: Rosalia Indah Group)

Hana Wardani Puruhita 1), Mamok Suprapto 2), Sholihin Asad 3)

1)Mahasiswa Pascasarjana, Magister Teknik Sipil, Uiversitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutamai 36A, Surakarta
57126; Telp. 0271-634524. Email: hanapuruhita23@gmail.com
Abstrak :

Proyek Konstruksi merupakan bentuk kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
sumber daya tertentu, untuk mencapai hasil dalam bentuk bangunan atau infrastruktur. Dalam pelaksanaan proyek
konstruksi sering terjadi keterlambatan yang disebabkan oleh pihak-pihak yang terlibat. Keterlambatan proyek
konstruksi dapat didefinisikan sebagai terlewatnya batas waktu penyelesaian proyek dari waktu yang telah ditentukan
dalam kontrak, atau dari waktu yang disetujui oleh pihak terkait dalam penyelesaian suatu proyek. Keterlambatan
proyek akan menyebabkan pembengkakan biaya serta hilangnya peluang untuk mengerjakan proyek yang lain. Oleh
karena itu, penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab, dampak, dan cara
mengatasi keterlambatan proyek yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kepada 30 kontraktor yang berperan
penting dalam proyek-proyek besar di Rosalia Indah Group. Dampak keterlambatan proyek dapat diindikasi
menggunakan indikator biaya, waktu, dan pembayaran yang terlambat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah
deskriptif kuantitatif. Validitas dan reliabilitas data dianalisis diuji dengan SPSS (Statistical Product and Service
Solutions). Kemudian hasil analisis dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process)
supaya didapatkan bobot dari hasil survey kuisioner. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh prosentase prioritas kriteria 5
faktor keterlambatan proyek di Rosalia Indah tertinggi yaitu: terjadinya perubahan desain oleh owner, perubahan
spesifikasi pada saat proyek masih berlangsung, adanya pekerjaan tambahan, pelaksanaan jadwal proyek yang tidak
sesuai, dan kekurangan tenaga kerja. Semua proyek yang diteliti mengalami keterlambatan dan berdampak pada
pembengkakan biaya. Cara mengatasi faktor keterlambatan tersebut yaitu dengan cara owner tidak mengubah desain
sewaktu-waktu dengan kapasitas yang besar.
Kata Kunci : Keterlambatan proyek konstruksi, faktor, ranking, dampak, cara mengatasi, SPSS, AHP.

Bab I. Pendahuluan
penyelesaian proyek mengalami keterlambatan.
Keterlambatan proyek dapat disebabkan oleh
I.1. Latar Belakang
beberapa faktor, diantaranya adalah masalah
Keterlambatan pelaksanaan proyek keuangan, gangguan alam, lingkungan, dan lain
merupakan masalah yang tidak diharapkan sebagainya.
pemilik bangunan (owner) dan pelaksana Rosalia Indah Group merupakan
pembangunan (kontraktor). Masyarakat disekitar perusahaan jasa transportasi yang sudah tidak
proyek juga mengalami kerugian karena asing bagi masyarakat Indonesia, karena ruang
gangguan aktifitas pembangunan yang tidak lingkup transportasi tersebut tidak hanya berada
tepat waktu. Dalam Kepres No. 61 Tahun 2004 di wilayah Pulau Jawa, namun hampir di seluruh
disebutkan bahwa sanksi finansial (denda) dapat Indonesia. Selain pembangunan kantor agen dan
dikenakan kepada penyedia jasa apabila tidak pool yang besar disetiap pusat kota besar, Rosalia
dapat memenuhi waktu pelaksanaan seperti Indah juga mendirikan SPBU, hotel, rumah
tertulis di dalam kontrak. makan, dan loundry untuk menunjang kebutuhan
Pengguna dan penyedia jasa selaku pihak pelayanan bisnis transportasinya. Hal ini
yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi membuat perusahaan Rosalia Indah Group
tentunya mengharapkan proyek dapat berjalan berkembang sangat pesat. Sejak tahun 2010
sesuai dengan rencana. Namun dalam proses hingga saat ini, Rosalia Indah memiliki banyak
pelaksanaan, pekerjaan proyek sering terjadi proyek besar yang dikerjakan dalam waktu yang
bersamaan. Proyek-proyek konstruksi di Rosalia

72
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Indah Group juga sering mengalami menyiapkan/merencanakan pembangunan


keterlambatan. Salah satu penyebab proyek baik dalam skala besar maupun kecil.
keterlambatan proyek adalah pemilik (owner) Sehingga dalam perencanaan proyek
sering mengadakan perubahan desain bangunan konstruksi dapat meminimalisir faktor-faktor
pada hampir seluruh proyek saat pembangunan keterlambatan proyek yang mungkin dapat
sedang berjalan, bahkan saat pembangunan terjadi.
hampir selesai.
Bab II. Tinjauan Pustaka
I.2. Rumusan Masalah
1) Apa saja faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap keterlambatan proyek-proyek di II.1 Tinjauan Pustaka
Rosalia Indah Group dan bagaimana 2.1.1 Faktor Keterlambatan Proyek
peringkatnya (ranking)? Banyak hal yang dapat mengakibatkan
2) Apa saja dampak dari keterlambatan proyek- mundurnya waktu penyelesaian suatu proyek.
proyek di Rosalia Indah Groupdilihat dari Beberapa penyebab yang paling sering terjadi
data administrasi proyek? antara lain: perubahan kondisi lapangan,
3) Bagaimana cara mengatasi faktor yang paling perubahan desain atau spesifikasi, perubahan
dominan pada keterlambatan proyek-proyek cuaca, ketidaktersediaan tenaga kerja, material,
di Rosalia Indah Group? ataupun peralatan. Pada perencanaan kerja
seringkali timbul masalah operasional yang
I.3. Batasan Masalah menghambat aktivitas penyelesaian suatu proyek,
1) Penelitian dilakukan pada proyek-proyek seperti: kurangnya sumberdaya, alokasi sumber
Rosalia Indah Group dari tahun 2011 hingga daya yang tidak tepat, keterlambatan pelaksanaan
2013. proyek dan masalah-masalah lainnya diluar jadwal
2) Penelitian dilakukan sesuai data-data dalam rencana kerja (Nicholas, M. John, dan
keterlambatan proyek di Rosalia Indah Group Herman Steyn, 1990).
dengan perbedaan waktu antara pelaksanaan Menurut Assaf dan Al-Hejji (1995),
proyek yang terdapat pada Surat Perjanjian penyebab keterlambatan proyek dapat dilihat dari
Kerja dan pelaksanaan proyek di lapangan. sisi material, tenaga kerja, peralatan, biaya atau
modal, perubahan desain, hubungan dengan
instansi terkait, penjadwalan dan pengendalian,
1.4. Tujuan lambatnya prosedur pengawasan dan pengujian
1) Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh yang dipakai dalam proyek, lingkungan, masalah
terhadap keterlambatan proyek-proyek di kontrak, dan tidak adanya konsultan manajer
Rosalia Indah Group serta mengetahui profesional. Sedangkan faktor-faktor yang
ranking dari faktor-faktor tersebut. berpotensi yang terjadinya keterlambatan proyek
2) Mengetahui dampak dari keterlambatan menurut Proboyo (1999), antara lain: gambar
proyek-proyek di Rosalia Indah Group. dan spesifikasi yang tidak lengkap, adanya
3) Mengetahui cara mengatasi pada faktor yang perubahan perencanaan selama proses
paling dominan dalam keterlambatan proyek- pelaksanaan, manajerial yang buruk dalam
proyek di Rosalia Indah Group. organisasi kontraktor, rencana kerja yang tidak
tersusun dengan baik/terpadu, kegagalan
1.5. Manfaat Penelitian kontraktor melaksanakan pekerjaan. Faktor-
1) Manfaat teoritis: faktor lain yang potensial memengaruhi waktu
Memperkaya konsep atau teori yang pelaksanaan terdiri dari tujuh kategori yaitu:
menyokong perkembangan ilmu pengetahuan tenaga kerja, bahan (material), peralatan
manajemen konstruksi, khususnya yang (equipment), karakteristik tempat, manajerial
terkait dengan faktor-faktor yang (managerial), keuangan (financial), intensitas curah
menyebabkan terjadinya keterlambatan hujan, kondisi ekonomi, dan kecelakaan kerja.
proyek, dampak keterlambatan proyek, serta
cara menangani keterlambatan proyek. 2.1.2 Dampak Keterlambatan Proyek
2) Manfaat praktis: Keterlambatan penyelesaian suatu proyek
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat akan berdampak pada masalah keuangan.
sebagai bahan pertimbangan dalam Keterlambatan dalam suatu proyek konstruksi

73
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

meningkatkan biaya. Adapun dampak elepas rintangan-rintangan, ataupun upaya-


keterlambatan pada owner adalah hilangnya upaya lain untuk menjamin agar pekerjaan
potensial income dari fasilitas yang dibangun. meningkat dan membawa kembali ke garis
Sedangkan pada kontraktor adalah hilangnya rencana
kesempatan untuk menempatkan sumber 3)
dayanyake proyek lain, meningkatnya biaya tidak ika tidak mungkin tetap pada garis rencana
langsung (indirectcost) karena bertambahnya semula, diperlukan revisi jadwal, yang
pengeluaran untuk gaji karyawan, sewa peralatan selanjutnya dipakai sebagai dasar penilaian
dan mengurangi keuntungan (Levis dan Atherley, kemajuan pekerjaan berikutnya.
1996).
Keterlambatan proyek pasti menimbulkan II.2. Landasan Teori
banyak kerugian bagi pemilik proyek maupun 2.2.1 Faktor yang memengaruhi
penyedia jasa. Karena hal tersebut, Obrien (1996) keterlambatan proyek
menyimpulkan kerugian yang terjadi oleh karena Keterlambatan proyek di Rosalia Indah
keterlambatan, yakni: Group sering terjadi. Keterlambatan yang dialami
1) Bagi pemilik (owner), keterlambatan dalam waktu yang melebihi batas rencana
menyebabkan kehilangan penghasilan dari penyelesaian proyek tersebut mengakibatkan
bangunan yang seharusnya sudah bisa pembengkakan biaya proyek yang jauh melebihi
diberdayagunakan. Rencana Anggaran Biaya (RAB). Banyak faktor
2) Bagi kontraktor, keterlambatan berarti naiknya yang menyebabkan keterlambatan proyek,
overhead. Akibat dari adanya kenaikan harga sehingga ilmu mengenai faktor, dampak, dan cara
material karena upah buruh, dan terhalang mengatasi keterlambatan proyek-proyek sangat
proyek lain. bermanfaat bagi perusahaan Rosalia Indah serta
3) Bagi konsultan, keterlambatan mengakibatkan kontraktor-kontraktor di Indonesia. Rosalia
kerugian waktu yang menghambat kegiatan Indah Group merupakan perusahaan jasa di
proyek lainnya. bidang transportasi. Namun, manajemen bisnis
yang sangat baik membuka kesempatan bisnis
2.1.3 Cara Mengatasi Keterlambatan Proyek yang lebih luas. Perusahaan yang dimulai dari
Dalam website ilmu sipil (2014), bisnis kecil yang bergerak di bidang pengiriman
diungkapkan bahwa keterlambatan pelaksanaan paket itu semakin maju dan dikenal oleh
proyek merupakan suatu masalah yang tidak masyarakat di Pulau Jawa yang kemudian
diharapkan oleh owner, kontraktor, dan berkembang menjadi bisnis transportasi bus di
masyarakat disekitar proyek. Beberapa cara Pulau Jawa. Melihat peningkatan bisnis
mengatasi keterlambatan proyek, yaitu: transportasi yang sangat pesat, pemilik
a. Meminta pertanggungjawaban kontraktor agar perusahaan membeli berbagai usaha penunjang
tetap menyelesaikan proyek tepat waktu. Jika pada bisnis tersebut, yaitu loundry besar di
terjadi kemunduran dikenakan denda kawasan Solo Baru, membeli air minum sehat
keterlambatan proyek. Karanganyar, membangun beberapa hotel besar
b. Memilih metode kerja terbaik dan tercepat, di wilayah Jawa, membuka bisnis SPBU
menambah jumlah tenaga kerja, menambah diberbagai wilayah di Indonesia, serta membuka
jumlah alat, peningkatan kinerja, mengajukan rumah makan yang besar pada titik-titik jalur
tambahan waktu kepada owner. transportasi Rosalia Indah.
c. Membuat kontrak kerja perencanaan dan Faktor-faktor mengenai keterlambatan
mengadakan pengawasan. penyelesaian proyek-proyek Rosalia Indah perlu
d. Ikut membantu agar proyek segera selesai, diidentifikasi. Identifikasi penyebab
melakukan protes/demontrasi, mengajukan keterlambatan proyek konstruksi yang
proposal agar diberikan dana untuk melakukan dilakukan baik oleh perusahaan
perbaikan akibat gangguan proyek. kontraktor besar maupun kecil di
Dipohusodo (1996) menyimpulkan bahwa Indonesia antara lain:
selama proses konstruksi sering terjadi 1) Keterlambatan pembayaran oleh client owner
keterlambatan proyek. C ara mengendalikan 2) Pelaksanaan tahapan pekerjaan yang jelek
keterlambatan adalah: oleh kontraktor
1) 3) Kesalahan pengelolaan material oleh M
engerahkan sumber daya tambahan kontraktor
2) 4) Kekurangan tenaga kerja oleh kontraktor M

74
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

5) Hujan deras/lokasi pekerjaan yang tergenang dapat ditampilkan secara:


air i.Teks (tulisan)
6) Keadaan tanah yang berbeda dari yang Perubahan bentuk huruf, penambahan
diharapkan dan pengurangan, yang berhubungan
7) Pekerjaan tambahan yang diminta oleh client dengan output berbentuk teks dilakukan
owner pada menu Teks Output Editor.
8) Perubahan dalam pekerjaan plumbing, ii.Tabel.
struktur, elektrikal Pivoting label, penambahan,
9) Kesalahan dalam perencanaan dan spesifikasi pengurangan label, yang berhubungan
10) Ketidakjelasan perencanaan dan spesifikasi dengan output berbentuk label dapat
11) Perubahan-perubahan dalam perencanaan dilakukan lewat menu Pivot table Editor.
dan spesifikasi iii.Chart atau grafik.
12) Perubahan metode kerja oleh kontraktor Pengerjaan (perubahan tipe grafik dan
13) Kesalahan dalam mengenterprestasikan lainnya) yang berhubungan dengan
gambar atau spesifikasi output berbentuk grafik dapat dilakukan
14) Perencanaan schedule pekerjaan yang kurang lewat menu Chart Editor.
baik oleh kontraktor Dari hasil indeks kepentingan akan
15) Produktifitas yang kurang optimal dari dihasilkan peringkat dari masing-masing
kontraktor faktor penyebab keterlambatan proyek,
16) Perubahan scope pekerjaan konsultan sehingga dapat diketahui faktor utamanya.
17) Pemogokan yang dilakukan oleh kontraktor Setelah diketahui faktor utama dari penyebab
18) Memperbaiki pekerjaan yang sudah selesai keterlambatan. maka dijabarkan lagi kedalam
19) Memperbaiki kerusakan suatu pekerjaan sub faktor dan kemudian ditentukan peringkat
akibat pemogokan atau ranking dengan menggunakan rumus yang
20) Terlambatnya persetujuan shopdrawing oleh sama yaitu persamaan 3.1 terhadap item- item
konsultan sub factor tersebut. Faktor penilaian pada
Faktorfaktor penyebab keterlambatan pada harga rata-rata dibuat batasan sebagai berikut:
proyek konstruksi bangunan gedung yang harga >0,5= tidak berpengaruh, 0,5 s/d
disebabkan oleh faktor bahan material, yaitu: 1,5= agak berpengaruh, <1,5 s/d 2,5=
1) Kekurangan bahan/material konstruksi berpengaruh, <2,5 s/d 3,0= sangat
2) Perubahan tipe dan spesifikasi material berpengaruh.
3) Lambatnya pengiriman material Untuk menentukan ranking dari faktor
4) Kerusakan material akibat penyimpanan penyebab keterlambatan proyek dapat dianalisis
Pada perhitungan ranking keterlambatan dengan indeks kepentingan berdasar nilai rerata
proyek dapat diperoleh dengan program SPSS, persepsi responden dengan menggunakan
uji Chi-Square, dan dihitung dengan metode AHP rumus:
yang diolah dengan program Expert Choice, yaitu:
a. Program dan cara kerja SPSS (Statistical Product
and Service Solutions) (1)
Statistik adalah ilmu yang berhubungan Dengan:
dengan angka. Oleh karena itu statistik I = Indeks kepentingan
sering dikaitkan dengan data-data yang Xi = frekuensi respon dari setiap persepsi
bersifat kuantitatif (angka), yang salah X1 = frekuensi jawaban tidak berpengaruh
satunya adalah program SPSS. X2 = frekuensi jawaban agak berpengaruh
Penjelasan proses statistik dengan SPSS: X3 = frekuensi jawaban berpengaruh
1) Data yang akan diproses dimasukan
X4 = frekuensi jawaban sangat berpengaruh
lewat menu DATA EDITOR yang
otomatis muncul dilayar saat SPSS ai = nilai atas persepsi yang diberikan
dijalankan. (0.1,2,3)
2) Data yang telah diinput kemudian diproses, N = jumlah data
juga lewat menu DATA EDIT. b. Uji Chi-Square
3) Hasil pengolahan data muncul dilayar yang Uji Chi-Square dalam SPSS termasuk salah
lain dari SPSS, yaitu: OUTPUT satu alat uji dalam statistik non parametrik yang
NAVIGATOR pada menu Output sering digunakan dalam praktek. Uji Chi-
Navigator, informasi atau output statistic Square dapat dipakai untuk menguji apakah

75
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

data sebuah sampel yang diambil menunjang perbandingan berpasangan yang bersifat
hipotesis yang menyatakan bahwa populasi asal diskrit maupun kontinu. Perbandingan
sampel tersebut mengikuti suatu distrubusi berpasangan tersebut dapat diperoleh melalui
yang telah ditetapkan dan untuk menguji ada pengukuran aktual maupun pengukuran relatif
tidaknya hubungan antara dua variable/lebih. dari derajat kesukaan, atau kepentingan atau
Oleh karena itu, uji ini dapat juga disebut perasaan. Dengan demikian metode ini sangat
uji keselarasan, karena untuk menguji apakah berguna untuk membantu mendapatkan skala
sebuah sampel selaras dengan salah satu rasio dari hal-hal yang semula sulit diukur
distribusi teoritis (seperti ditribusi normal, seperti pendapat, perasaan, perilaku dan
uniform, binomial, dll). Namun pada kepercayaan.
prakteknya uji ini tetap mengikuti prinsip Penggunaan AHP dimulai dengan
dasar pengujian Chi-Square, yaitu menguji membuat struktur hirarki atau jaringan dari
apakah terdapat kesesuaian yang nyata antara permasalahan yang ingin diteliti. Di dalam
banyaknya atau frekuensi obyek yang diamati hirarki terdapat tujuan utama, kriteria-
(observed) dengan banyaknya atau frekuensi kriteria, sub kriteria, dan alternatif-
obyek yang diharapkan (expected) dalam tiap- alternatif yang akan dibahas. Perbandingan
tiap kategori. Banyaknya kategori bisa dua berpasangan dipergunakan untuk
atau lebih. membentuk hubungan di dalam struktur.
Untuk mengetahui lengkap tidaknya Hasil dari perbandingan berpasangan ini
jawaban responden (jawaban kuesioner harus akan membentuk matrik dimana skala rasio
sudah diisi semua) dipakai uji Chi-Square. Uji diturunkan dalam bentuk eigenvector
Chi-Square merupakan metode statistic non utama. Matrik tersebut berciri positif dan
parametric yang digunakan untuk menguji ada berbalikan. Tabel 2.2 menunjukkan stuktur
tidaknya hubungan antara dua variable lebih hirarki dari kasus permasalahan yang ingin
yang berskala ordinal. diteliti.
c. Metode Analytical Hierarchy Process (AHP) Tabel 2.2 Skala Nilai Perbandingan
Metoda AHP merupakan sistim pembuat Berpasangan
keputusan dengan menggunakan model Intensitas
matematis. AHP membantu dalam Keterangan
Kepenting
menentukan prioritas dari berbagai variabel 1
an Kedua elemen sama pentingnya
dengan melakukan analisa perbandingan Elemen yang satu sedikit lebih
3
berpasangan dari masing-masing variabel. penting daripada elemen
Data yang telah ditabulasikan selanjutnya 5 Elemen yang satu lebih penting
yang lainnya
dianalisa dengan metode AHP yang dimulai daripada
Satu yang lainnya
elemen jelas lebih mutlak
7
dengan perlakukan normalisasi matriks, penting daripada elemen
perhitungan konsistensi matriks, konsistensi 9 Satu
lainnya elemen mutlak penting
daripada elemen lainnya dua
hirarki dan tingkat akurasi, perhitungan nilai 2,4,6,8 Nilai-nilai antara nilai
lokal pengaruh, dan perhitungan nilai lokal pertimbangan yang berdekatan
frekwensi, dari hasil perhitungan akan Hasil perhitungan AHP akan didapat nilai
didapat nilai akhir risiko dan peringkat akhir risiko dan peringkat berdasarkan bobot
berdasarkan bobot hasil perhitungan. hasil perhitungan. Kaidah dari pembobotan
Adapun kaidah dari pembobotan menyatakan menyatakan bahwa:
bahwa: nilai bobot variabel berkisar antara 1. Nilai bobot variabel berkisar antara 01
01 atau antara 0% - 100% apabila atau antara 0%-100%
menggunakan persentase, jumlah total bobot 2. Jumlah total bobot semua variabel harus
semua variabel harus bernilai 1 (100%), dan bernilai 1 (100%)
tidak ada bobot yang negatif (-). 3. Tidak ada bobot yang negatif (-)
AHP merupakan teori umum mengenai Matriks bobot dari hasil perbandingan
pengukuran. Empat macam skala pengukuran berpasangan harus mempunyai diagonal
yang biasanya digunakan secara berurutan bernilai satu dan konsisten. Untuk menguji
adalah skala nominal, ordinal, interval dan konsistensi, maka nilai eigen value maksimum
rasio. Skala yang lebih tinggi dapat (maks) harus mendekati banyaknya elemen (n)
dikategorikan menjadi skala yang lebih rendah, dan eigen value sisa mendekati nol.
namun tidak sebaliknya. AHP digunakan Pembuktian konsistensi matriks berpasangan
untuk menurunkan skala rasio dari beberapa dilakukan dengan unsur-unsur pada tiap kolom

76
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

dibagi dengan jumlah kolom yang d. Program Expert choice


bersangkutan. Selanjutnya diambil rata rata Expert Choice (EC) merupakan perangkat
untuk setiap baris. Vektor kolom (rata-rata) lunak yang dapat membantu perhitungan
dikalikan dengan matriks semula, dengan metode AHP kepada responden
menghasilkan nilai untuk tiap baris, yang dengan jumlah yang banyak. merupakan suatu
selanjutnya setiap nilai dibagi kembali dengan program aplikasi yang dapat digunakan sebagai
nilai vektor yang bersangkutan. Karena matriks salah satu tool untuk membantu para
berpasangan untuk dampak dan frekuensi pengambil keputusan. Dalam menentukan
adalah sama, maka hasil maks juga sama keputusan, EC menawarkan beberapa fasilitas
untuk dampak dan frekuensi, yaitu masing- mulai dari input data kriteria, dan beberapa
masing matriks konsisten. Indek konsistensi alternatif pilihan, sampai dengan penentuan
dari matrik berordo n dapat diperoleh dengan tujuan. EC mudah dioperasionalkan dengan
rumus: interface yang sederhana. Kemampuan lain yang
disediakan adalah mampu melakukan analisis
secara kuantitatif dan kualitatif sehingga
hasilnya rasional. EC didasarkan pada
(2) metode/proses hirarki analitik.
Dimana:
2.2.2 Dampak Keterlambatan Proyek
C.I = Indek konsistensi
Konstruksi
maksimum=Nilai eigen terbesar dari
Keterlambatan proyek memberikan dampak
matrik berordo n
yang merugikan bagi owner serta penyedia jasa
n = Banyaknya elemen dalam matriks proyek, yaitu terjadinya:
Untuk menguji konsistensi hirarki dan 1. Pembengkakan biaya
tingkat akurasi, untuk dampak dan frekuensi 2. Kemunduran waktu (lama pengerjaan proyek)
dengan banyaknya elemen dalam matriks (n). 3. Menurunkan kualitas/mutu bangunan
besarnya nilai n sesuai tabel 2.3: Ketentuan mengenai biaya, mutu dan waktu
Tabel 2.3 Nilai Random Konsistensi penyelesaian konstruksi sudah diikat dalam
Indeks kontrak dan ditetapkan sebelum pelaksanaan
n 1 2 3 4 5 6 7 8 konstruksi
9 10 dimulai.
11 12
Apabila13 dalam
14 proses
15
RI 0.00 0.00 0.58 0.90 1.12 1.24 1.32 1.41konstruksi 1.45 1.49terjadi
1.51penyimpangan
1.48 1.56 kualitas hasil
1.57 1.59
Sumber: Saaty (2001) pekerjaan, risiko yang harus ditanggung tidak
Apabila C.I bernilai nol, berarti matrik kecil. Cara memperbaiki bangunan yang tidak
konsisten. batas ketidakkonsistensi diukur sesuai dengan spesifikasi harus dibongkar,
dengan menggunakan Rasio Konsistensi (CR), kemudian dibangun ulang. Selain itu, upaya untuk
yakni perbandingan indek konsistensi dengan memperbaiki tidak dapat mengubah kesepakatan
nilai pembangkit random (RI) yang ditabelkan pembiayaan dan jangka waktu pelaksanaan.
dalam tabel 2.3. Nilai ini bergantung pada ordo Adanya keterikatan waktu konstruksi, kualitas,
matrik n. Dengan demikian, Rasio konsistensi dan pembiayaan, ketiganya bersifat saling tarik
dapat dirumuskan: menarik, artinya jika ingin mempercepat waktu
konstruksi dengan keinginan mempertahankan
kualitas, maka pembiayaan akan naik. Sebaliknya
.. jika ingin mempercepat waktu konstruksi tapi
(3) tidak mau menaikkan pembiayaan maka kualitas
Dengan: tidak mungkin dipertahankan. Jadwal, perubahan
C.R. = Rasio Konsistensi pekerjaan, peraturan pemerintah, pengadaan
C.I. = Indek konsistensi bahan dan alat memengaruhi waktu konstruksi.
R.I. = Pembangkit Random Inflasi, penundaan waktu, modal kerja, sengketa
Bila matrik bernilai CR lebih kecil dari hukum dan bunga bank memengaruhi
10%, ketidakkonsistenan pendapat masih pembiayaan. Kualitas tenaga kualitas bahan dan
dapat diterima. Bobot komposit alat, pemeriksaan dan pengawasan, perencanaan
dipergunakan untuk menetapkan bobot dan dan spesifikasi teknis memengaruhi kualitas
konsistensi keseluruhan. Rata-rata geometri bangunan. Lokasi proyek, produktifitas, jadwal
digunakan untuk rerata hasil akhir beberapa konstruksi, ekonomi biaya tinggi, rekayasa nilai,
responden. dan pelatihan pekerja memengaruhi waktu

77
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

konstruksi, pembiayaan dan kualitas bangunan. 3) Kerugian masyarakat akibat proyek tidak
selesai tepat waktu yaitu adanya gangguan
2.2.3 Cara Mengatasi Keterlambatan Proyek saat kegiatan proyek berlangsung serta tidak
Berdasarkan faktor yang memengaruhi dapat menikmati keindahan atau fasilitas
keterlambatan proyek dan hasil dampak bangunan baru yang seharusnya sudah
keterlambatan proyek konstruksi akan diketahui selesai pada tanggal yang direncanakan,
penyebab keterlambatan proyek. Dengan dapat diatasi dengan ikut membantu agar
diteludurinya penyebab keterlambatan proyek, proyek segera selesai, melakukan protes
maka dapat dicari solusi untuk mengatasinya. atau demontrasi agar proyek segera
Kerugian owner yakni peresmian dan diselesaikan, mengajukan proposal agar
pembukaan bangunan menjadi mundur, diberikan dana untuk melakukan perbaikan
contohnya pada bangunan super market maka akibat gangguan proyek.
terjadi kemunduran waktu penjualan sehingga Tabel 2.4 merupakan list dari variabel bebas
berpotensi menyebabkan kehilangan yang digunakan pada penelitian ini. Faktor
keuntungan, perpanjangan ijin pembangunan keterlambatan yang diperoleh berasal dari
yang tentunya membutuhkan dana tambahan, peneliti sebelumnya yang telah memperoleh hasil
dan adanya waktu tambahan untuk memantau yang valid dari penelitian yang dilakukan.
proyek, dapat diatasi dengan cara meminta Diharapkan melalui referensi yang ada,
pertanggungjawaban kontraktor atau pemborong penelitian semakin valid menyesuaikan keadaan
agar tetap menyelesaikan proyek tepat sesuai perusahaan yang diteliti. Untuk menguji faktor
jadwal karena jika terjadi kemunduran maka akan keterlambatan proyek pada pertanyaan
dikenakan denda keterlambatan proyek sekian kuesioner, maka dibutuhkan ke-valid-an
persen dari nilai kontrak kerja konstruksi. kuesioner dengan cara melakukan pengujian
Berikut merupakan faktor kerugian yang terhadap beberapa kontraktor pada perusahaan
dialami oleh kontraktor, konsultan perencana swakelola Rosalia Indah sehingga diperoleh
dan pengawas, serta masyarakat, dan cara faktor apa saja yang berkaitan secara nyata
mengatasinya adalah: terhadap keterlambatan proyek di perusahaan
1) Kerugian kontraktor yakni keuntungan tersebut. Variabel penelitian pada tabel 2.4
berkurang atau justru mengalami kerugian belum tentu semua dipakai untuk bahan
karena bertambahnya waktu pelaksanaan pertanyaan pada kuesoner, demikian sebaliknya,
berarti ada penambahan upah tenaga, masa akan bisa mungkin terjadi ada penambahan
sewa alat, dan kegiatan lainya yang faktor keterlambatan proyek, sesuai dengan
membutuhkan biaya tambahan, serta nama pengalaman kontraktor di perusahaan Rosalia
baik perusahaan kontraktor meredup Indah.
sehingga menjadi sulit mendapat Tabel 2.4 Variabel Penelitian
kepercayaan pengerjaan proyek berikutnya, No Sumber Peristiwa Referens
dapat diatasi dengan melakukan inovasi . Keterlambat yang i
teknologi sehingga dapat memilih metode an Memungkink
kerja terbaik dan tercepat, menambah an
jumlah tenaga kerja, menambah alat, Terjadinya
penambahan bonus kepada pekerja agar Keterlambata
kinerja meningkat, mengajukan tambahan n
waktu kepada owner karena terjadi hambatan 1 Owner Keterlambatan Long Le
yang memaksa kemunduran waktu proses Hoei et
pelaksanaan seperti cuaca buruk. pembayaran all
2) Kerugian konsultan perencana dan oleh owner
pengawas yakni penambahan waktu Terjadinya Sadi A.
penugasan arsitek atau insinyur teknik sipil change order Assaf &
sebagai pengawas serta perhitungan RAB oleh owner Sadiq Al-
dan gambar yang sudah dibuat bisa jadi Hejj
sudah tidak cocok digunakan apabila sudah Buruknya Saleh al
terlambat dalam waktu lama, dapat diatasi komunikasi Hadi
dengan cara membuat kontrak kerja dan koordinasi Tumi et
perencanaan atau pengawasan dengan oleh owner all
perjanjian adanya. dan pihak lain

78
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Lambatnya Sadi A. Mc
proses Assaf & Caffer
pengambilan Sadiq Al- Kerusakan B.
keputusan Hejj material ketika Mullaolan
oleh owner material d & J.
Masalah Syeh M tersebut Christian
financial yang Ahmed, dibutuhkan
dialami oleh Phd Kenaikan Asdyanto
owner harga material ro
2 Kontraktor Kesulitan Sadi A. Manubo
keuangan yang Assaf & wo
dialami oleh Sadiq Al- Rendahnya B.
kontraktor Hejj mutu material Mullaolan
Durasi A.M d & J.
kontrak terlalu Odeh & Christian
cepat H.T 4 Peralatan Terjadinya Sadi A.
Battaineh kerusakan Assaf &
Definisi yang Sadi A. peralatan Sadiq Al-
tidak memadai Assaf & Hejj
mengenai Sadiq Al- Kekurangan Syeh M
penyelesaian Hejj peralatan Ahmed,
suatu Phd
pekerjaan Rendahnya MZ. Abd.
secara skill dari Majid &
substansial operator Ronald
Tipe dari Sadi A. peralatan Mc
kontrak Assaf & Caffer
Sadiq Al- Rendahnya Sadi A.
Hejj efisiensi dari Assaf &
Terjadinya Sadi A. peralatan Sadiq Al-
kecelakaan Assaf & Hejj
kerja Sadiq Al- 5 Tenaga Kerja Kekurangan A.M
Hejj tenaga kerja Odeh &
Terjadinya Long Le H.T
rework karena Hoei et Battaineh
kesalahan all Tenaga kerja Sadi A.
konstruksi yang kurang Assaf &
Rendahnya Sadi A. kompeten Sadiq Al-
koordinasi Assaf & Hejj
antara Sadiq Al- Asal dari Sadi A.
kontraktor Hejj tenaga kerja Assaf &
dengan pihak Sadiq Al-
lain Hejj
Kesalahan A.M Rendahnya A.M
dalam memilih Odeh & produktifitas Odeh &
metode H.T tenaga kerja H.T
konstruksi Battaineh Battaineh
3 Material Kekurangan Elinwa & 6 Lingkungan Masalah A.M
material Joshua perijinan Odeh &
konstruksi di proyek (legal) H.T
pasar Battaineh
Keterlambatan MZ. Abd. Faktor cuaca Long Le
pengiriman Majid & tidak Hoei et
material Ronald terprediksi all

79
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Efek sosial Sadi A. pembangunan)


budaya Assaf & Profil
lingkungan Sadiq Al- Responden
Analisis
sekitar Hejj (Nama
Data Data Primer
Kecelakaan Elinwa & responden,
Kuantitatif
kerja Joshua nama perusahaan
Akses menuju B. tempat bekerja)
proyek Mullaolan Variabel:
d & J. Faktor-Faktor Analisis
Christian Keterlambatan Data Data Primer
Keamanan Long Le Proyek Kualitatif
lingkungan Hoei et Ranking
Metode Program
all Keterlambatan
AHP Expert Choice
Proyek
Bab III. Metode Penelitian Uji Chi- Hipotesis
Ke-valid-an Data
3.1. Lokasi Penelitian Square SPSS
Penelitian ini dilaksanakan di enam proyek Dampak Analisis
Rosalia Indah Group yaitu Hotel Umbulharjo Data
Keterlambatan Data
dan Ros-In Hotel Yogyakarta, Agen Surabaya, Kuesioner
Proyek Kuantitatif
Agen Karawang, Agen Kartasura, SPBU Jatisari Cara Mengatasi Analisis
tahap 1. Data proyek diambil di kantor pusat Data
Keterlambatan Data
Rosalia Indah Group yang berada di Palur Kuesioner
Proyek Kuantitatif
dengan alamat Jalan Raya Solo-Sragen KM 7,5
(Palur, Jaten), Karanganyar, Jawa Tengah 57711 3.3 Data Penelitian
(Gambar 3.1), sedangkan pengisian kuesioner 3.3.1 Jenis Data
dan wawancara di lokasi responden berada. 1) Data primer
Responden merupakan direktur proyek, manajer Data primer diperoleh dengan cara
proyek dan lapangan, supervisor, serta pelaksana berhubungan dengan obyek secara langsung
dengan total 30 responden. Lokasi responden yang akan dilakukan dengan cara survey
lebih dari 50% berada di luar Surakarta. Sebelum lapangan pada proyek-proyek di Rosalia
responden melakukan pengisian kuisioner, Indah dan menyebarkan kuesioner serta
terlebih dahulu dijelaskan maksud dan tujuan wawancara dengan responden secara
penelitian ini, kemudian peneliti mengadakan langsung. Pertanyaan yang digunakan
wawancara. disajikan dalam bentuk kuesioner oleh
3.2 Parameter dan Variabel peneliti dengan pilihan jawaban yang telah
Parameter adalah sebuah acuan yang dapat ditentukan sehingga responden tinggal
digunakan untuk menetapkan keadaan/ kondisi memilih salah satu jawaban. Dengan
maupun ukuran tertentu yang terukur dan tidak menggunakan pertanyaan tersebut diharapkan
berubah karena waktu. Variabel adalah segala akan mempermudah pengolahan data dan
sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan agar jawaban responden tidak menyimpang
dalam penelitian yang berubah karena waktu. dari pertanyaan yang diajukan.
Parameter dan variabel akan membantu analisis 2) Data sekunder
penelitian. Parameter dan variabel faktor-faktor Data sekunder pada penelitian ini diperoleh
yang memengaruhi keterlambatan proyek dapat dengan melakukan studi pustaka dari buku,
dilihat pada tabel 3.1: jurnal, internet, dan literatur lain yang
Tabel 3.1 Parameter dan Variabel Keterlambatan berhubungan dengan materi penelitian untuk
Proyek memperoleh gambaran teoritis dari masalah
Parameter dan Keterkaitan Cara yang diteliti pada Bab I dan II. Data-data
Variabel Analisis Memperoleh mengenai kondisi fisik dan jadwal
Parameter: pelaksanaan proyek di Rosalia Indah
Data dan Profil diperoleh dari arsip divisi proyek kantor pusat
Analisis
Proyek Data Rosalia Indah Palur.
Data
(Nama proyek, Sekunder
Kuantitatif
lokasi, data-data

80
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

3.3.2 Cara Perolehan Data Pada bagian ini akan didapat data mengenai
Data diperoleh dari file yang sesuai dengan jenis proyek Rosalia Indah yang pernah
kebutuhan penelitian, survey langsung pada dikerjakan oleh responden, kemudian
proyek-proyek di Rosalia Indah, dan wawancara pengaruh keterlambatan terhadap schedule
serta membagikan kuesioner kepada 30 atau waktu yang telah direncanakan.
responden (kontraktor pada proyek-proyek di Penelitian ini digunakan untuk menggali
Rosalia Indah Group), dengan 3 unsur, yaitu: informasi mengenai keterlambatan pada
1) Data Survey proyek-proyek di Rosalia Indah: proyek Rosalia Indah pada tahun 20112013,
Nama proyek, lokasi, data-data maka responden diberikan pertanyaan yang
pembangunan. menyangkut hal tersebut dengan menjaring
2) Data Perusahaan Kontraktor: data yang ada.
Nama perusahaan, alamat/lokasi perusahaan, 3) Data persepsi responden terhadap
jenis kepemilikan perusahaan, lama penyebab keterlambatan proyek yang paling
perusahaan berdiri, klasifikasi perusahaan doinan dan bagaimana cara mengatasi faktor
menurut standart nasional, spesifikasi proyek dominan tersebut. Bagian ini bertujuan untuk
yang dikerjakan, lokasi proyek yang dikelola, mengetahui sejauh mana faktor
jumlah karyawan tetap. keterlambatan proyek tersebut berpengaruh
3) Data Responden: pada keterlambatan pelaksanaan proyek
Jabatan responden dalam perusahaan, Rosalia Indah.
pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja
responden 3.4 Analisis
Data yang diperoleh merupakan data
3.3.3 Profil Responden, Profil Proyek dan kualitatif dan kuantitafif. Analisis data kualitatif
Persepsi Responden diperoleh pada pertanyaan mengenai faktor-
Untuk memudahkan, hasil penelitian yang faktor keterlambatan proyek, sedangkan
diperoleh dari kuisioner dibagi menjadi tiga pertanyaan mengenai faktor keterlambatan
kelompok yaitu: Profil responden, profil proyek proyek yang paling dominan dan cara
dan persepsi responden. mengatasinya merupakan analisis data kuantitatif.
1) Data Proyek Data yang termasuk kualitatif harus diubah
Proyek yang diambil adalah proyek dengan menjadi kuantitatif supaya data dapat dihitung
dengan gred 2, 3, 4, dan 5. menggunakan program perhitungan SPSS
2) Profil responden dengan cara memberi bobot nilai pada semua
a. Profil responden dipisahkan sesuai dengan jawaban skala 15.
jabatan responden, yaitu: direktur Sampel yang diambil menggunakan cara
proyek, manajer proyek, supervisor acak yaitu pemilihan sejumlah elemen dari
lapangan, dan manajer lapangan. populasi untuk menjadi anggota sampel, sehingga
b. Pengalaman responden dikelompokkan setiap elemen mendapat kesempatan yang sama
menjadi dua yaitu: pengalaman 1 s/d 5 untuk dipilih menjadi anggota sampel. Pada
tahun dan lebih besar 5 tahun. penelitian yang menggunakan metode survey,
3) Persepsi responden tidak selalu perlu untuk meneliti semua individu
a. Jawaban responden terhadap pertanyaan dalam populasi, karena disamping memakan
Apakah dalam pelaksanaan proyek biaya yang besar, juga membutuhkan waktu yang
Rosalia Indah Group sering mengalami lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi,
keterlambatan yaitu: Ya/tidak. diharapkan hasil yang diperoleh dapat
b. Pertanyaan mengenai cara mengatasi faktor menggambarkan sifat populasi yang
keterlambatan proyek yang paling dominan. bersangkutan. Dalam penelitian ini, data akan
dianalisis dengan statistic parametrik, maka jumlah
3.3.4 Perancangan Kuisioner sampel harus besar. Sampel besar dan
Kuesioner dirancang dalam tiga kelompok: berdistribusi normal adalah sampel dengan
1) Data responden. jumlah minimal 30 sampel.
Pada bagian ini dikumpulkan data yakni
jabatan responden, pengalaman responden, 3.4.1 Analisis Faktor-Faktor Keterlambatan
jenis proyek, nilai proyek, dan luas lantai pada dan Ranking
proyek Rosalia Indah yang telah dikerjakan. a. Analisis Manual
2) Data proyek. Analisis faktor keterlambatan proyek di

81
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Rosalia Indah Group secara manual yaitu: Process (AHP):


1) Menentukan faktor-faktor yang Data hasil perhitungan hasil kuesioner dengan
memengaruhi keterlambatan proyek. menggunakan Microsoft Office Excel dan
2) Membandingkan antara jawaban dari pengolahan SPSS kemudian diolah dengan
wawancara terhadap masing-masing metode AHP dengan s o f t w a r e Expert
responden mengenai faktor yang paling Choice sehingga didapatkan peringkat aspek
dominan terhadap penyebab dari yang mempunyai bobot terbesar sampai
keterlambatan proyek-proyek dengan hasil yang terkecil dari tiap-tiap elemen. Data
pengisian kuisioner secara keseluruhan. tersebut sebelumnya diuji terlebih dahulu
3) Menyimpulkan apakah perbandingan dari inconsistency ratio-nya (CR) yaitu data yang CR-
kedua hasil tersebut sesuai dan nya kurang dari 10% yang dianggap
menentukan ranking faktor keterlambatan konsisten. Untuk mendapatkan hasil yang
proyek dari yang tertinggi hingga terendah. diharapkan, dilakukan analisa sensitivitas
b. Menggunakan Microsoft Office Excel: terhadap prioritas pemilihan alternatif moda
Mentabulasi hasil jawaban responden yang ada. Analisa sensitivitas ini dilakukan
dengan menggunakan excel dan mencari nilai dengan cara trial dan error pada masing-
mean untuk tiap elemen yang dibandingkan. masing faktor.
c. Menggunakan program SPSS:
1) Menentukan analisis terhadap data-data 3.4.2 Analisis Dampak Keterlambatan
proyek Proyek
Mencari data-data fisik serta riwayat Analisis dampak keterlambatan proyek
pembangunan pada proyek-proyek yang menggunakan analisis manual:
di survey. 1) Mencari data mengenai perencanaan anggaran
2) Menentukan skor terhadap pernyataan biaya dan gambar proyek.
kuesioner 2) Mencari data mengenai perencanaan jadwal
Setelah pernyataan-pernyataan ditentukan, dan perjanjian kontrak kerja.
maka langkah selanjutnya adalah 3) Mencari data-data penyelesaian proyek dan
menentukan skor untuk pernyataan- serah terima proyek.
pernyataan tersebut. Dalam penelitian ini 4) Menyimpulkan apakah segala perencanaan
skala pengukuran data memiliki skala proyek yakni biaya, design, dan waktu sesuai
ordinal yang menunjukkan perbedaan dengan terselesainya pelaksanaan proyek,
tingkatan subyek secara kuantitatif, seperti sehingga dapat disimpulkan dampak yang ada.
data yang dinyatakan dalam bentuk
peringkat/ranking. Persepsi responden 3.4.3 Analisis Cara Mengatasi Keterlambatan
dapat diurut menjadi: sangat tidak Proyek
berpengaruh, tidak berpengaruh, agak Analisis dampak keterlambatan proyek
berpengaruh, berpengaruh, dan sangat menggunakan analisis manual:
berpengaruh. Kemudian data kuantitatif 1) Menyimpulkan hasil wawancara terhadap
dirubah menjadi data kuantitatif sebagai responden mengenai faktor keterlambatan
berikut: sangat tidak berpengaruh diberi proyek Rosalia Indah yang paling dominan
nilai 1; tidak berpengaruh diberi nilai 2, 2) Menyimpulkan hasil wawancara mengenai
agak berpengaruh diberi nilai 3; cara mengatasi faktor keterlambatan proyek
berpengaruh diberi nilai 4; sangat Rosalia Indah yang paling dominan menurut
berpengaruh diberi nilai 5. responden
3) Menentukan ranking pada jawaban 3) Menyimpulkan cara mengatasi keterlambatan
responden proyek di Rosalia Indah dari jawaban
Untuk menentukan ranking dari faktor wawancara yang ada
penyebab keterlambatan pada proyek
Rosalia Indah secara umum pada Bab.IV. Hasil dan Pembahasan
jawaban responden dianalisis dengan 4.1 Faktor-Faktor Penyebab Keterlambatan
indeks kepentingan berdasarkan nilai rata- Proyek
rata persepsi responden. dengan Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan rumus mean. diambil dari beberapa referensi sejenis yang
membahas mengenai faktor-faktor penyebab
d. Menggunakan metode Analytical Hierarchy keterlambatan proyek. Elemen keterlambaatan

82
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

proyek berjumlah 8 (delapan) dan setiap elemen (financial) Kenaikan harga


D2
terdiri dari beberapa variabel sebagai penjelas. bahan
Jumlah total variabel adalah 29 (dua puluh Faktor sosial dan
Sembilan). Untuk memudahkan pembacaan E1
budaya
masing-masing variabel diberi kode. Untuk lebih Faktor Pengaruh cuaca pada
jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.1: E2
lingkungan ativitas konstruksi
Tabel 4.1 Faktor-Faktor Penyebab (environment) Pengaruh keamanan
Keterlambatan Proyek lingkungan terhadap E3
Elemen pengerjaan proyek
Variabel Faktor
Faktor Kesalahan desain
Keterlambatan Kode Faktor
Keterlambatan yang dibuat oleh F1
Proyek perubahan
Proyek perencana
Faktor yang berhubungan dengan (change) oleh
Perubahan metode
perubahan oleh owner kontraktor F2
kerja oleh kontraktor
Terjadinya perubahan Pelaksanaan pekerjaan
01
desain oleh owner yang jelek oleh G1
Perubahan pekerjaan kontraktor
structural, ME, plumbing 02 Kesalahan
Faktor oleh owner menginterpretasikan G2
perubahan Perubahan spesifikasi Faktor gambar/spesifikasi
oleh owner oleh owner pada saat pekerjaan Pelaksaanaan jadwal
03
proyek masih proyek yang tidak G3
berlangsung sesuai
Pekerjaan tambahan Demo pekerja
04 G4
oleh owner (tenaga/tukang)
Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan Kecelakaan kerja G5
kontraktor
Kekurangan bahan 4.1.1 Pengumpulan Data
A1
konstruksi Dalam penelitian ini penulis melakukan
Keterlambatan pengumpulan data dengan menggunakan metode
A2
pengiriman bahan kuesioner dan didukung wawancara langsung
Kerusakan bahan di dengan responden. Pengambilan data dilakukan
A3
Faktor bahan tempat penyimpanan terhadap 30 responden berasal dari 6 perusahaan
(material) Kelangkaan karena konstruksi di Indonesia, yaitu kontraktor tim
A4
material tertentu swakelola proyek Rosalia Indah (divisi proyek),
Ketidaktepatan waktu PT. WIKA (PT. Wijaya Karya), Yuni Suparno
A5 dan tim (CV. Pelita Kasih), Zainal Arifin dan tim
pemesanan
Kesalahan pengelolaan (CV. Mandiri Jaya), Muklisiyata dan tim (CV.
A6 Makmur Jaya), dan Tito S. Budi dan tim (CV.
material
Kekurangan tenaga Elang Perkasa). Nama, alamat, waktu, dan biaya
B1 proyek dapat dilihat pada tabel 4.2.
kerja
Faktor tenaga Tabel 4.2 Data Penelitian Proyek
Kemampuan tenaga
kerja (man B2 Kontra Nama Wa Biaya
kerja Alamat
power) ktor Proyek ktu Proyek
Pengalaman tenaga
B3
kerja Vetera
Pemban
Kerusakan peralatan C1 n Str,
gunan 6
Kekurangan peralatan C2 No 180
Faktor CV. Hotel bula Rp.
Keterlambatan A,
peralatan C3 Mandir Umbulh n, 2.770.500
pengiriman peralatan Umbulh
(equipment) i Jaya arjo 21 .000
Produktivitas arjo,
C4 Yogyaka hari
peralatan Yogyaka
rta
Keterlambatan rta
Faktor PT. Pemban Jl. 2 Rp.
pembayaran oleh D1
keuangan Wijaya gunan Lingkar tahu 52.347.29
owner

83
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Karya Ros-In Selatan n, 5 9.552 ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh para lulusan
Hotel No. bula S1, khususnya Sarjana teknik sipil dan arsitektur.
Yogyaka 110, n, Sedangkan sebagian lagi sudah menempuh
rta Yogyak 21 jenjang pendidikan yang lebih tinggi yakni
arta hari magister (S2). Oleh karena tingkat pendidikan
Jl. responden minimal adalah S1, maka pengisian
Letjen kuesioner mudah dipahami dan dapat dimengerti
Pemban oleh responden, serta hasil wawancara sesuai
Sutoyo 9
Divisi gunan dengan sasaran penelitian.
110 A, bula Rp.
proyek Agen Mayoritas responden sudah bekerja di dunia
Bungur n, 749.700.0
Rosalia Bungura konstruksi berkisar selama 11-15 tahun. Sehingga
asih- 24 00
Indah sih pengisian kuesioner diisi oleh responden-
Waru, hari
Surabaya responden yang sudah berpengalaman dan ahli
Surabay
a di bidang konstruksi. Pengalaman dengan waktu
Jl. Inter selama itu membawa responden menjadi paham
Pemban Change 5 mengenai maksud dan sasaran dalam penelitian
CV. sehingga didapatkan hasil penelitian yang sesuai
gunan Badami bula Rp.
Elang dengan hasil lapangan proyek-proyek Rosalia
Agen , n, 991.400.0
Perkas Indah Group. Sebagian besar responden bekerja
Karawan Karawa 23 00
a di perusahaan dengan gred 4. Data rerata
g ng hari
Barat responden mengenai jenis kelamin, usia
Jl. responden, pendidikan terakhir, lama bekerja di
Panger bidang konstruksi, serta gred perusahaan tempat
Pemban 4 bekerja dapat dilihat pada tabel 4.3.
an
CV. gunan bula Rp. Table 4.3 Data Rerata Profil Responden
Dipone
Pelita Agen n, 1.150.200 Data Profil Rerata
goro No.
Kasih Kartasur 24 .000 Responden Responden
No.55,
a hari 1 Jenis kelamin Laki-laki
Kartasu
ra 2 Usia 46-50 tahun
1 3 Pendidikan terakhir Sarjana (S1)
Pemban
tahu 4 Lama bekerja di 11-15 tahun
CV. gunan Jatisari, Rp.
n, 9 bidang konstruksi
Makm SPBU Karawa 5.252.500
bula 5 Gred perusahaan Gred 4
ur Jaya Jatisaring .000
n3 tempat bekerja
Tahap 1
hari
Gambaran mengenai kondisi fisik proyek- 4.1.3 Jawaban Hasil Kuesioner
proyek pada penelitian dapat dilihat pada Pada tabel 4.4 dapat dilihat data sampel
lampiran-3. Dari hasil kuesioner yang dilakukan jawaban kuesioner yang diambil pada proyek
selama 2 bulan, diperoleh data mengenai pembangunan Ros-In Hotel yang dikerjakan
faktor-faktor keterlambatan proyek di Rosalia oleh perusahaan WIKA (Wijaya Karya).
Indah Group dan 1 bulan dilakukan untuk Tabel 4.4 Sampel Hasil Jawaban Kuesioner
mengolah hasil data kuesioner. Responden
N
4.1.2 Data Profil Responden Faktor -Faktor Keterlambatan Proyek
o
Responden dalam penelitian ini lebih dari Nam
50% berjenis kelamin laki-laki, mungkin a
dikarenakan banyaknya risiko pekerjaan di Peru WIKA (Ros-In Hotel)
proyek yang lebih cocok dikerjakan oleh kaum saha
pria. Usia 46-50 tahun merupakan jumlah umur an
responden yang paling banyak. Rata-rata pekerja Nam Res Res Res Res Res Res
konstruksi adalah lulusan sarjana (S1). Ini a pon pon pon pon pon pon
membuktikan bahwa pekerja konstruksi memiliki Resp - - - - - -
tingkat pendidikan yang bagus. Hal ini onde den den den den den den
dikarenakan untuk mengerjakan proyek tidak n 1 2 3 4 5 6
hanya diperlukan keahlian khusus, namun juga

84
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Faktor yang berhubungan dengan baha


perubahan oleh owner n di
Terja temp
dinya at
perub penyi
ahan mpan
1 5 5 5 5 5 5 an
desai
n Kela
oleh ngkaa
owner n
Perub karen
ahan 4 a 4 4 3 3 3 3
pekerj mater
aan ial
2 structu 3 2 3 3 3 3 terten
ral, tu
ME, Ketid
plumbi aktep
ng atan
Perub 5 wakt 2 1 1 2 1 2
ahan u
spesifi peme
kasi sanan
oleh Kesal
owner ahan
3 pada 5 5 5 5 5 5 peng
saat 6 elolaa 2 1 1 2 1 2
proye n
k mater
masih ial
berlan B. Faktor tenaga kerja (man power)
gsung
Pekerj Keku
aan ranga
tamba n
4 5 5 5 5 5 5 1 3 2 3 3 1 1
han tenag
oleh a
owner kerja
Keku Kem
ranga ampu
n an
2 2 2 2 2 2 2
1 baha 2 1 2 2 3 3 tenag
n a
konst kerja
ruksi Peng
Keter alama
lamb n
3 3 2 2 2 2 2
atan tenag
2 pengi 3 3 3 3 3 3 a
riman kerja
baha C. Faktor peralatan (equipment)
n
Keru Keru
3 2 2 1 2 1 1 1 sakan 2 1 2 3 3 3
sakan
peral

85
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

atan aruh
Keku keam
ranga anan
2 n 2 1 2 2 1 2 lingk
peral unga
atan n
Keter terha
lamb dap
atan peng
3 pengi 3 2 2 1 1 1 erjaa
riman n
peral proye
atan k
Prod F. Faktor perubahan (change)
uktivi Kesal
4 tas 2 2 2 1 1 2 ahan
peral desai
atan n
D. 1 yang 2 2 1 2 2 1
Faktor dibua
keuanga t oleh
n peren
(financi cana
al) Perub
Keter ahan
lamb meto
atan de
pemb 2 3 3 3 3 4 3
1 2 1 2 1 1 1 kerja
ayara oleh
n kontr
oleh aktor
owner
Kena G. Faktor pekerjaan
ikan Pelak
2 harga 1 1 2 1 1 1 sanaa
baha n
n peker
E. Faktor lingkungan (environment) jaan
1 2 1 2 2 1 1
yang
Fakto jelek
r oleh
sosial kontr
1 2 1 3 3 3 3
dan aktor
buda Kesal
ya ahan
Peng meng
aruh inter
cuaca preta
pada 2 2 1 1 2 1 2
2 3 3 3 4 3 3 sikan
ativit gamb
as ar/sp
konst esifik
ruksi asi
3 Peng 2 2 3 3 3 3

86
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Pelak 2
saana 0
an 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
jadwa 0
l 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 3 4 4 3 4
proye A
k 1 1 1 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 3 3 1
yang A
tidak 2 3 2 2 3 2 1 1 1 3 3 3 3 3 3 3
sesuai A
Dem 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1
o A
peker 4 1 1 2 1 1 2 2 1 4 4 3 3 3 3 3
4 ja 2 1 1 1 1 1 A
(tena 5 2 1 2 1 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 1
ga/tu A
kang) 6 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 2 1 2 2
Kecel B
5 akaan 2 1 2 2 2 1 1 5 5 5 5 5 5 4 4 3 2 3 3 1 1 2
kerja B
Keterangan: 2 3 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2
1= Sangat tidak berpengaruh B
2= Tidak berpengaruh 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2
3= Agak berpengaruh, C
4= Berpengaruh 1 2 1 1 1 2 3 2 2 2 1 2 3 3 3 1
5= Sangat berpengaruh C
Hasil pengolahan SPSS dari jawaban 30 2 2 1 2 2 1 3 3 1 2 1 2 2 1 2 1
responden mengenai faktor-faktor yang C
menyebabkan keterlambatan proyek di Rosalia 3 3 1 3 3 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 1
Indah dapat dilihat di lampiran-2. Tabel L.1 C
merupakan jawaban faktor keterlambatan proyek 4 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 1 2 1
yang sangat tidak berpengaruh, tabel L.2 D
adalah jawaban faktor keterlambatan proyek 1 2 1 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 1 1
yang tidak berpengaruh, tabel L.3 merupakan D
jawaban faktor keterlambatan proyek yang agak 2 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1
berpengaruh, tabel L.4 adalah jawaban faktor E
keterlambatan proyek yang berpengaruh, 1 3 2 3 3 2 2 2 2 2 1 3 3 3 3 3
sedangkan tabel L.5 merupakan jawaban faktor E
keterlambatan proyek yang sangat 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3
berpengaruh. E
Rekapitulasi jawaban kuesioner Faktor- 3 3 2 1 1 2 2 1 2 2 2 3 3 3 3 1
faktor yang menyebabkan keterlambatan F
pelaksanaan proyek di Rosalia Indah Group 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 2 1 2 2 1 1
dari 30 responden dapat dilihat pada tabel 4.5. F
Tabel 4.5 Rekapitulasi jawaban kuesioner 6 2 1 2 2 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 1
Faktor-faktor yang menyebabkan keterlambatan
G
pelaksanaan proyek di Rosalia Indah Group 1 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 1 1 1
K Responden G
o 2 2 1 2 1 1 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1
d 1 1 1 1 1 1 G
e 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4
G
0 4 1 1 2 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 G 1 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 1 1
0 3 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 1

87
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

5 dilihat jumlah nilai jawaban 30 responden


terhadap masing-masing tingkat faktor yang
K Responden memegaruhi keterlambatan proyek.
od 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3
e 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 Tabel 4.6 Rekapitulasi Besarnya Pengaruh
Faktor Penyebab Keterlambatan Penyelesaian
01 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 Proyek di Rosalia Indah
02 1 2 3 2 2 3 3 2 1 2 3 4 4 4 3 S
03 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 a
04 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 n S
T
A g A a
i J
1 2 1 3 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 2 2 a g n
d u
A t a B g
a m
2 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 ti k e a
k la
A d b r t
b h
3 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 a e p b
e R
A Faktor -Faktor k r e e
N r e
4 1 2 3 3 3 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 Keterlambatan b p n r
o p s
A Proyek e e g p
e p
5 3 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 r n a e
n o
A p g r n
g n
6 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 e a u g
a d
B1 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 n r h a
r e
B2 3 2 3 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 g u r
u n
B3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 2 3 a h u
h
C1 1 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 2 r h
C2 1 2 3 2 1 2 1 2 1 2 2 3 3 2 3 u
C3 1 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 h
C4 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 Faktor yang berhubungan dengan perubahan
D oleh owner
1 1 2 3 2 2 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 Terjadinya perubahan 3 3
1 0 0 0 0
D desain oleh owner 0 0
2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 Perubahan pekerjaan 1 1 3
2 3 3 0
E structural, ME, plumbing 1 3 0
1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 Perubahan spesifikasi
E oleh owner pada saat 3 3
3 0 0 0 0
2 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 proyek masih 0 0
E berlangsung
3 3 3 3 3 3 3 3 3 1 2 2 2 2 3 2 Pekerjaan tambahan oleh 3 3
4 0 0 0 0
F2 1 2 1 2 1 2 1 1 1 2 3 2 1 2 2 owner 0 0
F6 1 2 1 2 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan
G kontraktor
1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 1 A. Faktor bahan
G (material)
2 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 Kekurangan bahan 1 1 3
G 1 3 0 0
konstruksi 0 7 0
3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 4 Keterlambatan 1 3
G 2 4 7 0 0
pengiriman bahan 9 0
4 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 Kerusakan bahan di 2 3
G 3 6 0 0 0
tempat penyimpanan 4 0
5 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 Kelangkaan karena 1 1 3
Tabel 4.6 merupakan rekapitulasi besarnya 4 9 0 0
material tertentu 0 1 0
pengaruh faktor-faktor keterlambatan proyek- Ketidaktepatan waktu 1 1 3
proyek di Rosalia Indah Group dimana dapat 5 1 0 0
pemesanan 7 2 0

88
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Kesalahan pengelolaan 1 1 3 (tenaga/tukang) 5 0


6 2 0 0
material 6 2 0 1 1 3
5 Kecelakaan kerja 0 0 0
B. Faktor tenaga kerja 5 5 0
(man power) Dari hasil penelitian diperoleh berbagai
Kekurangan tenaga 1 3 macam faktor yang menghambat penyelesaian
1 2 6 2 6
kerja 4 0 proyek-proyek konstruksi di Rosalia Indah
Kemampuan tenaga 2 3 Group. Melalui hasil kuesioner terdapat faktor
2 0 9 0 0
kerja 1 0 yang memengaruhi keterlambatan proyek secara
Pengalaman tenaga 1 1 3 signifikan. Semua proyek yang diteliti
3 0 0 0 mengalami keterlambatan dan pembengkakan
kerja 5 5 0
C. Faktor peralatan biaya. Untuk itu, melalui analisis dan
(equipment) pembahasan pada penelitian ini, diharapkan
1 1 3 pihak kontraktor maupun pemilik perusahaan
1 Kerusakan peralatan 4 0 0 Rosalia Indah dapat merencanakan proyek
4 2 0
1 1 3 selanjutnya secara bijaksana sehingga
2 Kekurangan peralatan 6 0 0 meminimalisir penambahan biaya.
0 4 0
Data sampel yang diambil dari
Keterlambatan 1 1 3
3 3 0 0 penelitian ini sudah menunjang hipotesis yang
pengiriman peralatan 4 3 0
menyatakan bahwa populasi asal sampel tersebut
1 1 3 mengikuti suatu distrubusi yang telah ditetapkan
4 Produktivitas peralatan 0 0 0
7 3 0 dan untuk menguji ada tidaknya hubungan
D. Faktor keuangan antara dua variabel/lebih karena hasil jawaban
(financial) kuesioner setelah dilakukan uji Chi-Square pada
Keterlambatan 1 1 3 program SPSS menunjukkan angka valid dan
1 1 0 0
pembayaran oleh owner 3 6 0 mengikuti prinsip dasar pengujian Chi-Square,
1 1 3 yaitu terdapat kesesuaian yang nyata antara
2 Kenaikan harga bahan 1 0 0
9 0 0 banyaknya atau frekuensi obyek yang diamati
E. Faktor lingkungan (observed) dengan banyaknya atau frekuensi
(environment) obyek yang diharapkan (expected) dalam tiap-tiap
Faktor sosial dan 2 3 kategori. Tabel uji Chi-square dapat dilihat pada
1 1 7 0 0 tabel 4.7:
budaya 2 0
Pengaruh cuaca pada 2 3
2 0 0 5 0 Tabel 4.7 Uji Chi-Square Hasil Kuesioner
ativitas konstruksi 5 0
Pengaruh keamanan Penelitian Faktor Keterlambatan Proyek Di
1 1 3 Rosalia Indah Group
3 lingkungan terhadap 5 0 0
1 4 0 Case Processing Summary
pengerjaan proyek
F. Faktor perubahan Cases
(change) Missin
1
Kesalahan desain yang 1 1
5 0 0
3 Valid g Total
dibuat oleh perencana 0 5 0 Per Per Per
Perubahan metode 1 1 3 N cent N cent N cent
2 4 2 0
kerja oleh kontraktor 2 2 0
Faktor -Faktor 2 100. 0 .0% 2 100.
G. Faktor pekerjaan Keterlambatan 9 0% 9 0%
Pelaksanaan pekerjaan Proyek * Sangat
2 1 3
1 yang jelek oleh 0 0 0 tidak berpengaruh
0 0 0
kontraktor Faktor -Faktor 2 100. 0 .0% 2 100.
Kesalahan Keterlambatan 9 0% 9 0%
1 1 3
2 menginterpretasikan 0 0 0 Proyek * Tidak
7 3 0
gambar/spesifikasi berpengaruh
Pelaksaanaan jadwal Faktor -Faktor 2 100. 0 .0% 2 100.
1 1 3
3 proyek yang tidak 0 0 0 Keterlambatan 9 0% 9 0%
5 5 0
sesuai Proyek * Agak
4 Demo pekerja 2 5 0 0 0 3 berpengaruh

89
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Faktor -Faktor 2 100. 0 .0% 2 100. C. Faktor peralatan


Keterlambatan 9 0% 9 0% (equipment)
Proyek * 1. 1
Berpengaruh 1 Kerusakan peralatan
7 0
Faktor -Faktor 2 100. 0 .0% 2 100. 1.
Keterlambatan 9 0% 9 0% 2 Kekurangan peralatan 8
9 1.
Proyek * Sangat 6
Keterlambatan pengiriman 1. 7 1
berpengaruh 3
peralatan 7 0
1. 1
Perhitungan program SPSS ( Statistical 4 Produktivitas peralatan
4 3
Package for the Social Sciences) for Windows D. Faktor keuangan
menghasilkan rangkuman mean dan ranking tiap- (financial)
tiap faktor penyebab keterlambatan Keterlambatan pembayaran 1. 1
penyelesaian proyek yang disajikan dalam 1
oleh owner 6 1. 1
bentuk tabel 4.8. 7
1. 5 1
2 Kenaikan harga bahan
4 3
Tabel 4.8 Mean dan Ranking Faktor Penyebab E. Faktor lingkungan
Keterlambatan Proyek di Rosalia Indah (environment)
Faktor Penyebab
Ranki 2.
Keterlambatan Mean 1 Faktor sosial dan budaya 3
Penyelesaian Proyek ng 7
Pengaruh cuaca pada ativitas 3.
Faktor yang berhubungan dengan perubahan 2 2. 2
konstruksi 1 1
oleh owner 7
Pengaruh keamanan
Terjadinya perubahan desain 3 lingkungan terhadap 2. 6
1 1
oleh owner 5 pengerjaan proyek 3
Perubahan pekerjaan structural, 2. F. Faktor perubahan
2 2
ME, plumbing 5 4.
1 (change)
Perubahan spesifikasi oleh 38
Kesalahan desain yang 1.
3 owner pada saat proyek masih 1 1 9
dibuat oleh perencana 8 2.
berlangsung 5 3
Perubahan metode kerja 2. 1
4 Pekerjaan tambahan oleh owner 5 1 2 5
oleh kontraktor 4
Faktor yang berhubungan dengan pekerjaan
G. Faktor pekerjaan
kontraktor
Pelaksanaan pekerjaan yang 1. 1
A. Faktor bahan (material) 1
jelek oleh kontraktor 3 4
Kekurangan bahan 1.
1 9 Kesalahan
konstruksi 8 1
2 menginterpretasikan 1.
Keterlambatan pengiriman 2. 3
2 4 gambar/spesifikasi 4
bahan 5 1.
Pelaksaanaan jadwal proyek 3. 4
Kerusakan bahan di tempat 1. 1 3 8 1
3 yang tidak sesuai 5
penyimpanan 2 1. 5
5 Demo pekerja 1. 1
Kelangkaan karena material 2. 75 4
4 7 (tenaga/tukang) 2 5
tertentu 0
1. 1
Ketidaktepatan waktu 1. 1 5 Kecelakaan kerja
5 5 2
pemesanan 5 2
Kesalahan pengelolaan 1. 1
6 Tabel 4.8 menunjukkan hasil besar mean
material 5 2
(nilai rata-rata) hasil kuesioner yang telah dijawab
B. Faktor tenaga kerja (man oleh responden sehingga dapat diperoleh ranking
power) faktor-faktor yang memengaruhi keterlambatan
3. proyek-proyek di Rosalia Indah Group.
1 Kekurangan tenaga kerja 2
1 Beberapa faktor memiliki nilai mean dengan besar
2. 2. yang sama sehingga berada pada ranking/urutan
2 Kemampuan tenaga kerja 6 2
3 6 yang sama pula. Sebagai contoh pada perubahan
2. desain oleh owner, perubahan spesifikasi oleh owner
3 Pengalaman tenaga kerja 4
5 pada saat proyek masih berlangsung, serta adanya

90
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

pekerjaan tambahan oleh owner memiliki nilai 4.10.b adalah urutan ranking pada faktor
mean=5. Hal tersebut menunjukkan bahwa semua penyebab keterlambatan penyelesaian proyek
responden memberikan nilai yang sama yakni bulat yang berhubungan dengan pekerjaan kontraktor.
5, sehingga apabila di rata-rata, nilai nya tetap 5
dengan maksud bahwa faktor tersebut sangat Tabel 4.10.a Urutan Ranking pada Faktor
memengaruhi keterlambatan proyek di Rosalia Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Indah Group. yang Berhubungan dengan Perubahan oleh
Pada tabel 4.9 berikut merupakan tabel Owner di Rosalia Indah
urutan ranking pada elemen faktor penyebab Kod Faktor-faktor Rankin
keterlambatan proyek-proyek di Rosalia Indah e Keterlambatan Proyek g
Group dari yang tertinggi menuju terendah. Terjadinya perubahan desain
Sedangkan pada tabel 4.10.a merupakan urutan 01 oleh owner 1
ranking pada berbagai faktor penyebab Perubahan spesifikasi pada
keterlambatan proyek-proyek yang berhubungan saat proyek masih
dengan perubahan oleh owner di Rosalia Indah 03 berlangsung 1
Group dari yang tertinggi menuju terendah, dan 04 Pekerjaan tambahan 1
tabel 4.10.b merupakan urutan ranking pada Perubahan pekerjaan
berbagai faktor penyebab keterlambatan proyek- 02 structural, ME, plumbing, dll 2
proyek yang berhubungan dengan pekerjaan
kontraktor di Rosalia Indah Group dari yang Tabel 4.10.b Urutan Ranking pada Faktor
tertinggi menuju terendah. Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
yang Berhubungan dengan Pekerjaan Kontraktor
Tabel 4.9 Urutan Ranking pada Elemen Faktor di Rosalia Indah
Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
yang Berhubungan dengan Pekerjaan Kontraktor Kod Faktor-faktor Keterlambatan Ranki
di Rosalia Indah e Proyek ng
Pelaksaanaan jadwal proyek
Elemen Faktor Penyebab Ran G3 yang tidak sesuai 1
Keterlambatan Proyek king Pengaruh cuaca pada ativitas
E2 konstruksi 2
Faktor lingkungan (environment) 1
B1 Kekurangan tenaga kerja 2
Faktor tenaga kerja (man power) 2
E1 Faktor sosial dan budaya 3
Faktor perubahan (change) 3
Keterlambatan pengiriman
Faktor pekerjaan 4 A2 bahan 4
Faktor bahan (material) 5 B3 Pengalaman tenaga kerja 4
Faktor peralatan (equipment) 6 Perubahan metode kerja oleh
Faktor keuangan (financial) 7 F2 kontraktor 5
B2 Kemampuan tenaga kerja 6
Dari tabel 4.9 dapat ditarik kesimpulan Pengaruh keamanan
bahwa faktor lingkungan merupakan faktor yang lingkungan terhadap
paling memengaruhi keterlambatan proyek di E3 pengerjaan proyek 6
Rosalia Indah Group. Faktor tenaga kerja dan Kelangkaan karena material
faktor perubahan juga sedikit banyak A4 tertentu 7
memengaruhi keterlambatan proyek. Dalam C2 Kekurangan peralatan 8
pelaksanaan sebuah proyek baik dalam skala A1 Kekurangan bahan konstruksi 9
besar maupun kecil, perubahan yang dilakukan Kesalahan desain yang dibuat
oleh owner merupakan hal yang sering terjadi. F1 oleh perencana 9
Untuk itu, perlu dibedakan mengenai faktor C1 Kerusakan peralatan 10
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan Keterlambatan pengiriman
perubahan yang dilakukan oleh owner dan yang C3 peralatan 10
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor. Keterlambatan pembayaran
Tabel 4.10.a menunjukkan urutan ranking pada D1 oleh owner 11
faktor penyebab keterlambatan penyelesaian Ketidaktepatan waktu
proyek yang berhubungan dengan perubahan A5 pemesanan 12
oleh owner di Rosalia Indah, sedangkan tabel A6 Kesalahan pengelolaan material 12

91
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

G5 Kecelakaan kerja 12 Hasil perbandingan dari masing-masing


C4 Produktivitas peralatan 13 elemen akan berupa angka dari 1 sampai 9 yang
D2 Kenaikan harga bahan 13 menunjukkan perbandingan tingkat kepentingan
Kesalahan menginterpretasikan suatu elemen. Apabila suatu elemen dalam
G2 gambar/spesifikasi 13 matriks dibandingkan dengan dirinya sendiri
Pelaksanaan pekerjaan yang maka hasil perbandingan diberi nilai 1. Skala 9
G1 jelek oleh kontraktor 14 telah terbukti dapat diterima dan bisa
Kerusakan bahan di tempat membedakan intensitas antar elemen. Hasil
A3 penyimpanan 15 perbandingan tersebut diisikan pada sel yang
G4 Demo pekerja (tenaga/tukang) 15 bersesuaian dengan elemen yang dibandingkan.
Ranking pada tabel 4.10 a dan b belum urut Skala perbandingan perbandingan berpasangan
secara terperinci, sebab pada posisi ranking yang dan maknanya yang diperkenalkan oleh Saaty
sama, tidak dapat diketahui bagian mana yang adalah 1=kedua elemen sama pentingnya, dua
menduduki ranking lebih atas maupun sebaliknya. elemen mempunyai pengaruh yang sama besar,
Untuk itu, diperlukan urutan ranking yang 3=elemen yang satu sedikit lebih penting
memiliki bobot yang lebih jelas. Hal itu dapat daripada elemen yang lainnya, pengalaman dan
dilakukan dengan metode AHP yang diolah penilaian sedikit menyokong satu elemen
dengan expert choice (Lampiran-4). dibandingkan elemen yang lainnya, 5=elemen
Pada tahap pertama pembuatan AHP yang satu lebih penting daripada yang lainnya,
merupakan implementasi prinsip dekomposisi, pengalaman dan penilaian sangat kuat
pengambil keputusan berusaha memecah menyokong satu elemen dibandingkan elemen
permasalahan ke dalam elemen-elemen dan yang lainnya, 7=satu elemen jelas lebih mutlak
menyusun elemen tersebut kedalam suatu penting daripada elemen lainnya, satu elemen
struktur hirarkis yang menunjukkan hubungan yang kuat disokong dan dominan terlihat dalam
antara sasaran (goal), tujuan/kriteria (objectives), praktek, 9=satu elemen mutlak penting daripada
sub tujuan/sub kriteria serta alternatif-alternatif elemen lainnya, bukti yang mendukung elemen
keputusan. Bagan AHP mengenai faktor yang satu terhadap elemen lain memiliki tingkat
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan penegasan tertinggi yang mungkin menguatkan,
pekerjaan kontraktor terdapat pada gambar 4.1. sedangkan 2,4,6,8=nilai-nilai antara dua nilai
Tahap kedua adalah Pairwise Comparison, yaitu pertimbangan-pertimbangan yang berdekatan,
penilaian secara komparatif berpasangan. Setiap nilai ini diberikan bila ada dua kompromi di
faktor baik berupa obyektif/kriteria, sub obyektif antara 2 pilihan. Kebalikan=Jika untuk aktivitas i
dan alternatif keputusan ditentukan bobotnya mendapat satu angka dibanding dengan aktivitas
dengan mengadakan pembandingan sepasang- j, maka j mempunyai nilai kebalikannya
sepasang. Maksudnya adalah elemen-elemen dibanding dengan I, yaitu 1/i.
dibandingkan berpasangan terhadap suatukriteria
yang ditentukan. Pada implementasi
menggunakan Expert Choice, sering disebut
dengan proses assessment. Proses ini dimulai
dengan membandingkan secara berpasangan
yang dimulai dari semua kriteria yang telah
ditentukan.
Tahap AHP dilanjutkan sub kriteria
terhadap sub kriteria yang lainnya, dan terakhir
membandingkan antara alternatif yang satu
dengan alternatif yang lain sesuai dengan tingkat
prioritas yang diinginkan. Proses Assessment Gam
terhadap semua kriteria pada faktor bar 4.2.a Proses Assessment Terhadap Semua
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan Kriteria pada Faktor Keterlambatan Proyek yang
perubahan oleh owner dapat dilihat pada gambar Berhubungan dengan Perubahan oleh Owner
4.2.a, sedangkan proses assessment terhadap
semua kriteria pada faktor keterlambatan proyek
yang berhubungan dengan pekerjaan kontraktor
terdapat pada gambar 4.2.b.

92
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

perubahan pekerjaan structural, me, plumbing


oleh owner merupakan kriteria pada urutan
terakhir dengan nilai 0,41. Grafik tersebut dapat
dilihat pada gambar 4.3.a.
Perhitungan kriteria pada faktor
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan
pekerjaan kontraktor memiliki perincian yakni
kriteria pelaksanaan jadwal proyek yang tidak
sesuai memiliki urutan pertama yang berarti
kriteria paling penting diantara kriteria-kriteria
yang lain dengan nilai sebesar 0,155, kriteria yang
dianggap penting yang kedua adalah kekurangan
tenaga kerja dengan nilai sebesar 0,105, kriteria
Gambar 4.2.b Proses Assessment Terhadap pada urutan kepentingan ketiga adalah pengaruh
Semua Kriteria pada Faktor Keterlambatan cuaca pada aktivasi konstruksi dengan nilai
Proyek yang Berhubungan dengan Pekerjaan sebesar 0,086, kriteria pada urutan seterusnya
Kontraktor dapat dilihat pada gambar 4.3.b yang
Pada gambar 4.2.a dan b merupakan salah menunjukkan grafik mengenai urutan ranking
satu contoh proses assessment kriterian satu yang terperinci dengan bobotnya. Rincian
terhadap kriteria yang lain pada faktor perhitungan AHP dengan pengolahan expert
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan choice dapat dilihat pada lampiran-5.
perubahan oleh owner dan pekerjaan kontraktor.
Sebagai contoh gambar 4.2.a dengan mengambil
data faktor keterlambatan proyek yang
berhubungan dengan perubahan oleh owner,
memiliki prioritas 9 kali lebih penting dari pada
keterlambatan pengiriman bahan, memiliki
prioritas 3 kali lebih penting dari pada terjadi
perubahan spesifikasi oleh owner pada saat Gambar 4.3.a Grafik Urutan Ranking Faktor
proyek masih berlangsung, dan seterusnya. Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
Dengan mengambil data faktor keterlambatan yang Berhubungan dengan perubahan oleh
proyek yang berhubungan dengan pekerjaan owner di Rosalia Indah dengan metode AHP
kontraktor pada gambar 4.2.b, kekurangan bahan
konstruksi memiliki prioritas 3 kali lebih penting
dari pada keterlambatan pengiriman bahan,
memiliki prioritas 3 kali lebih tidak penting dari
pada kelangkaan material tertentu, dan
seterusnya. Apabila assessment telah selesai
kemudian proses perhitungan dari assessment yang
telah dibuat.
Pada proses ini digunakan untuk mengetahui
nilai inconsistency dari elemen yang di assessment.
Hasil perhitungan dari semua kriteria pada faktor
keterlambatan proyek yang berhubungan dengan
perubahan oleh owner emiliki nilai inconsistency
0,06 dengan perincian sebagai berikut kriteria
terjadinya perubahan desain oleh owner memiliki
urutan pertama yang berarti kriteria paling Gambar 4.3.b Grafik Urutan Ranking Faktor
penting diantara kriteria-kriteria yang lain dengan Penyebab Keterlambatan Penyelesaian Proyek
nilai sebesar 0,496, kriteria yang dianggap yang Berhubungan dengan Pekerjaan
penting yang kedua adalah perubahan spesifikasi Kontraktor dengan Metode AHP
oleh owner pada saat proyek masih berlangsung
dengan nilai sebesar 0,329, kriteria pada urutan Faktor-faktor yang paling memengaruhi
kepentingan ketiga adalah pekerjaan tambahan keterlambatan proyek-proyek yang ada di Rosalia
oleh owner dengan nilai sebesar 0,134, dan Indah Group adalah terjadinya perubahan desain

93
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

oleh owner, perubahan spesifikasi pada saat Pada pelaksanaan proyek banyak terjadi
proyek masih berlangsung, dan adanya pekerjaan masalah baik teknis dan nonteknis, seperti di
tambahan karena seluruh responden (100% dalam penelitian ini yang menjadi masalah atau
responden) memberikan jawaban bahwa faktor- faktor penghambat lain dalam ketidaktepatan
faktor tersebut sangat memengaruhi. penyelesaian proyek adalah faktor sosial dan
Sesuai dengan hasil wawancara penulis budaya yang berada pada ranking keempat.
terhadap 30 responden, terjadinya perubahan Faktor sosial dan budaya merupakan faktor non
desain oleh owner, perubahan spesifikasi pada teknis. Masalah yang terjadi umumnya adalah
saat proyek masih berlangsung, dan adanya ketidaksepahaman antara pemerintah dan warga
pekerjaan tambahan menjadi faktor utama yang di sekitar lokasi pekerjaan. Tidak semua warga
menghambat penyelesaian proyek yang menyetujui dilakukan pembangunan agen, hotel,
berhubungan dengan perubahan oleh owner, maupun SPBU, melainkan terdapat warga yang
karena faktor-faktor tersebut merupakan jawaban butuh waktu lama untuk setuju dengan efek
responden yang berada pada ranking pertama dan keramaian lingkungan proyek setelah dibangun.
nilai mean/rata-rata 5, dimana semua responden Masalah sosial lain yang timbul pada proses
yakni 30 responden menjawab bahwa faktor- pelaksanaan proyek konstruksi Rosalia Indah
faktor tersebut sangat memengaruhi adalah lalu lintas kendaraan yang mengganggu
keterlambatan penyelesain proyek konstruksi di warga sekitar. Dengan adanya pengerjaan proyek
Rosalia Indah. bahkan setelah pembangunan agen selesai warga
Faktor utama yang menjadi penghambat merasa arus lalu lintas akan terjadi kemacetan.
penyelesaian proyek konstruksi yang Selain faktor sosial, faktor keterlambatan
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor di pengiriman bahan merupakan salah satu faktor
Rosalia Indah adalah faktor pelaksaanaan jadwal penghambat dalam proses pelaksanaan proyek
proyek yang tidak sesuai. Faktor tersebut konstruksi Rosalia Indah. Ini disebabkan oleh
memiliki nilai mean 3,5 dan merupakan faktor karena ketidaktepatan pengawas proyek dalam
yang memengaruhi keterlambatan proyek yang menentukan belanja proyek sehingga pemesanan
disebabkan karena adanya perubahan-peerubahan bahan seringkali mendadak setelah bahan habis.
yang dilakukan oleh owner. Faktor penghambat Demikian seterusnya ada faktor lain yang berada
utama kedua adalah kekurangan tenaga kerja dan pada ranking dibawahnya secara berurutan adalah
pengaruh cuaca pada ativitas konstruksi karena pengalaman tenaga kerja, perubahan pekerjaan
menempati urutan rangking ketiga sebagai faktor structural, ME, plumbing, perubahan metode kerja
penghambat proyek. Hampir seluruh responden oleh kontraktor, kemampuan tenaga kerja,
yang merupakan kontraktor swakelola Rosalia pengaruh keamanan lingkungan terhadap
Indah Group yang memberikan jawaban bahwa pengerjaan proyek, kelangkaan karena material
faktor kekurangan tenaga merupakan hal yang tertentu, kekurangan bahan konstruksi,
memengaruhi keterlambatan proyek. Menurut kekurangan peralatan, kesalahan desain oleh
penulis setelah melakukan penelitian, faktor perencana, kerusakan peralatan, keterlambatan
kekurangan tenaga diakibatkan karena upah pengiriman peralatan, keterlambatan pengiriman
tenaga proyek yang berada dibawah upah rata- peralatan, keterlambatan pembayaran oleh owner,
rata. kenaikan harga bahan, ketidaktepatan waktu
Faktor cuaca merupakan salah satu faktor pemesanan, kesalahan pengelolaan material,
penghambat pada urutan ketiga dalam proses produktivitas peralatan, kesalahan
pengerjaan proyek konstruksi. Dengan curah menginterpretasikan gambar/ spesifikasi,
hujan yang tinggi, turunnya hujan tidak dapat kerusakan bahan di tempat penyimpanan,
diprediksi. Saat hujan, proses pengerjaan pelaksanaan pekerjaan yang jelek oleh kontraktor,
pengecoran tidak dapat dilakukan karena jika dan demo pekerja (tenaga/tukang) yang memiliki
terus dilakukan maka berdampak pada mutu nilai mean minimal 2,5 dan tergolong faktor yang
beton. Kelangkaan material konstruksi juga dapat tidak memengaruhi keterlambatan proyek-proyek
disebabkan oleh faktor cuaca. Karena terjadinya di Rosalia Indah Group.
kelangkaan material maka akan terjadi kenaikan Dari hasil pembahasan dapat diambil tiga
harga material. Bahan yang dibutuhkan banyak elemen faktor utama penghambat pengerjaan
tetapi materialnya kurang maka akan terjadi proyek konstruksi di Rosalia Indah Group, yaitu
kenaikan harga. Sehingga, terjadi kekurangan faktor perubahan, faktor lingkungan, dan faktor
bahan atau material pada proses pengerjaan tenaga kerja karena merupakan elemen faktor
proyek. yang berada pada posisi ranking pertama.

94
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Hotel 2 20 nde 00 00
Umb 0 12 r
4.2 Dampak Keterlambatan Proyek ulharj 1
Rosalia Indah o 1
Data mengenai keterlambatan proyek Yogy s
diperoleh dari data-data proyek yang diambil di akarta /
kantor pusat Rosalia Indah Group. Dengan data d
yang ada, dairangkum dalam sebuah tabel 8
dengan rincian nama proyek, Surat Perjanjian Ja
Kerja, addendum kontrak, waktu keterlambatan n
proyek di Rosalia Indah Group, total kontrak 2
RAB proyek, serta total nilai biaya hingga proyek 0
selesai. Rincian data keterlambatan proyek dapat 1
dilihat pada tabel 4.11. Dengan data tersebut 2
dapat dilihat kemunduran waktu terselesaikannya 1
proyek dan pembengkakan biayanya. 1
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan M
bahwa semua proyek yang diteliti mengalami rt
keterlambatan dan berdampak pada 2
pembengkakan biaya proyek dalam jumlah yang 0
tidak sedikit serta waktu pelaksanaan proyek Pemb
1
mengalami keterlambatan yang relatif lama. angu
0 2 53
Keterlambatan proyek tersebut juga berdampak nan Rp. Rp.
s s/d Se hari
pada kualitas pembangunan. Karena dengan Ros- 43.50 52.34
/ 9 Juli p kale
adanya kontrak kerja yang telah disepakati, In 0.000. 7.299.
d 2013 20 nde
kontraktor akan mengatur langkah dan cara Hotel 000 552
1 13 r
untuk menyesuaikan pekerjaan supaya proyek Yogy
1
tidak mengalami kemunduran waktu. Sehingga akarta
D
kualitas proyek terkadang dilupakan demi es
mengejar target waktu yang telah ditentukan. 2
Dampak keterlambatan yang dirasakan 0
oleh perusahaan secara nyata terasa yaitu 1
kemunduran pembukaan (lounching) pada 2
pembangunan yang dilaksanakan pada 2
perusahaan tersebut, yakni pembukaan agen, 6
hotel, SPBU, loundry, dan rumah makan. Jadwal Ju
lounching tersebut telah diumumkan secara tertulis li
kepada masyarakat, namun karena adanya 2
keterlmbatan proyek, maka pembukaan bisnis 0
menjadi tertunda dalam waktu tertentu. Hal itu Pemb
1
akan memengaruhi kesan dan penilaian angu
2 s/d 20 54
masyarakat. nan Rp. Rp.
s 26 M hari
Agen 611.6 749.7
/ Mare ei kale
Tabel 4.11 Data Keterlambatan Proyek Rosalia Bung 00.00 00.00
d t 20 nde
Indah urasih 0 0
2 2013 13 r
La Surab
Sel 6
Add ma aya
Nam es Ja
S end Ket Kontr n
a ai Biaya
P um erla ak 2
Proy Pr Total
K Kon m- RAB 0
ek oy
trak bat 1
ek
an 3
Pemb 8 29 51 Rp. Rp. Pemb 9 2 31 Rp. Rp.
angu A - Fe hari 2.400. 2.770. angu N - M hari 965.5 991.4
nan gs b kale 000.0 500.0 nan o ei kale 00.00 00.00

95
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

Agen v 20 nde 0 0 4.3 Cara Mengatasi Keterlambatan Proyek


Kara 2 13 r Rosalia Indah
wang 0 Setelah dilakukan penelitian dengan
1 menggunakan metode kuesioner, maka diperoleh
2 data berupa jawaban wawancara dan jawaban
s kuesioner dari 30 responden. Jawaban terhadap
/ pernyataan Apakah proyek-proyek Rosalia
d Indah Group sering mengalami
1 keterlambatan?, dengan jawaban yang sama,
A 30 responden pun memiliki alasan yang sama
p pula. Semua responden mengatakan bahwa
ril proyek rosalia indah mengalami keterlambatan
2 dengan alasan bahwa pemilik perusahaan
0 melakukan perubahan-perubahan baik desain
1 maupun struktur selama proyek sedang
3 berjalan. Untuk itu melalui penelitian ini dapat
3 diperoleh tidak hanya perihal alasan responden
D tersebut, namun mengetahui juga
es keterlambatan proyek yang berasal dari pihak
2 kontraktor. Karena tidak menjadi rahasia
0 umum bahwa terjadinya perubahan-perubahan
1 yang berasal dari pemilik proyek, pasti
Pemb 2 mengakibatkan keterlambatan dan
27 24
angu s Rp. Rp. pembengkakan biaya proyek. Setelah
Ap hari
nan / 1.116. 1.150. melakukan pengolahan hasil kuesioner, peneliti
- ril kale
Agen d 000.0 200.0 mengadakan wawancara via telepon mengenai
20 nde
Karta 3 00 00 hasil dari ranking keterlambatan proyek dengan
13 r
sura A mempertanyakan bagaimana cara menangani
p faktor-faktor yang mengakibatkan
ril keterlambatan proyek baik yang disebabkan
2 karena perubahan oleh owner maupun yang
0 berhubungan dengan kontraktor.
1 Faktor keterlambatan proyek yang
3 berhubungan dengan perubahan yang dilakukan
2 oleh owner yang tertinggi rankingnya adalah owner
0 melakukan perubahan design pada saat proyek
M masih berlangsung, bahkan owner sering
rt melakukan perubahan spesifikasi pekerjaan
2 sehingga seringkali penyelesaian proyek tidak
0 tepat waktu sesuai rencana dan menyebabkan
Pemb biaya proyek selalu megalami penambahan.
1
angu Responden memberikan solusi cara mengatasi
3
nan 23 39 keterlambatan proyek di Rosalia Indah yaitu
s s/d Rp. Rp.
SPB De hari supaya owner tidak mengubah design sewaktu-
/ 14 5.135. 5.252.
U s kale waktu dengan kapasitas besar.
d Nov 800.0 500.0
Jatisa 20 nde Faktor keterlambatan proyek yang
1 2014 00 00
ri 14 r berhubungan dengan pekerjaan kontraktor
6
Taha secara berurutan dari yang paling memengaruhi
S
p1 keterlambatan proyek adalah adanya perubahan
e
pt jadwal pelaksanaan proyek, kekurangan tenaga
2 kerja, dan pengaruh cuaca pada aktivasi
0 konstruksi didapatkan solusi penanganan yang
1 tepat yang masih berkaitan erat dengan saran
3 yang diberikan pada owner. Karena jadwal
pelaksanaan proyek yang berubah disebabkan

96
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

oleh sering terjadinya perubahan desain, ketika adanya perubahan jadwal pelaksanaan proyek,
owner tidak lagi melakukan perubahan-perubahan kedua adalah kurangnya tenaga kerja, dan yang
ditengah terlaksananya proyek, maka perubahan ketiga adalah perubahan cuaca pada saat aktivasi
jadwal pun bisa diminimalisir. Kontraktor perlu proyek.
melakukan penambahan tenaga kerja untuk 2. Dampak Keterlambatan Proyek-Proyek di
menyesuaikan pelaksanaan proyek, karena Rosalia Indah
pengolahan sumber daya manusia yang tepat Dilihat dari data administrasi proyek di
pada manajemen tenaga kerja proyek akan Rosalia Indah Palur, dapat disimpulkan bahwa
memengaruhi terselesainya target proyek. Jumlah semua proyek yang diteliti mengalami
tenaga kerja yang banyak belum tentu efektif keterlambatan dan berdampak pada
pada terlaksananya suatu proyek, demikian juga pembengkakan biaya proyek dalam jumlah yang
sebaliknya, kekurangan tenaga kerja akan tidak sedikit serta waktu pelaksanaan proyek
memengruhi keterlambatan proyek. mengalami keterlambatan yang relatif lama.
Faktor perubahan cuaca bagi perusahaan Keterlambatan proyek tersebut juga berdampak
Rosalia Indah Group juga memengaruhi pada kualitas pembangunan. Karena dengan
keterlambatan proyek, karena perusahaan adanya kontrak kerja yang telah disepakati,
tersebut merupakan perusahaan jasa transportasi, kontraktor akan mengatur langkah dan cara
pengadaan proyek yang mendominasi adalah untuk menyesuaikan pekerjaan supaya proyek
pembangunan pool dan agen, sehingga cor beton tidak mengalami kemunduran waktu. Sehingga
pada lantai sangat luas pada pool membutuhkan kualitas proyek terkadang dilupakan demi
waktu dengan cuaca yang tepat. Dalam mengejar target waktu yang telah ditentukan.
pelaksanaan pengecoran sebaiknya dilakukan 3. Cara mengatasi faktor yang paling dominan
pada saat musim kemarau sehingga pelaksanaan pada keterlambatan proyek-proyek di Rosalia
proyek efektif dan efisien. Indah Group
Seluruh responden memberikan pendapat
bahwa proyek yang mereka laksanakan
mengalami keterlambatan. Faktor keterlambatan
Bab V. Kesimpulan dan Saran proyek karena adanya perubahan oleh owner yang
paling dominan adalah perubahan design.
5.1 Kesimpulan Mereka menyatakan bahwa cara mengatasi faktor
Dari data penelitian dan pembahasan tersebut adalah memberikan saran terhadap
dapat ditarik kesimpulan yaitu hasil penelitian pemilik perusahaan supaya tidak mengubah
ini telah didapatkan faktor-faktor serta urutan design sewaktu-waktu dengan kapasitas yang
rangking yang memengaruhi keterlambatan besar. Faktor keterlambatan proyek yang
proyek di Rosalia Indah Group dan diperoleh berhubungan dengan pekerjaan kontraktor
dampak dari faktor-faktor tersebut, serta cara adalah adanya perubahan jadwal pelaksanaan
mengatasi keterlambatan penyelesaian proyek proyek, kekurangan tenaga kerja, dan pengaruh
konstruksi yang paling dominan di Rosalia cuaca pada aktivasi konstruksi didapatkan solusi
Indah. penanganan yang tepat yang masih berkaitan erat
1. Ranking Faktor Keterlambatan Proyek dengan saran yang diberikan pada owner. Karena
Rosalia Indah jadwal pelaksanaan proyek yang berubah
Sesuai dengan hasil wawancara penulis disebabkan oleh sering terjadinya perubahan
terhadap 30 responden, terjadinya perubahan desain, ketika owner tidak lagi melakukan
desain oleh owner, perubahan spesifikasi pada perubahan ditengah terlaksananya proyek, maka
saat proyek masih berlangsung, dan adanya perubahan jadwal bisa diminimalisir. Kontraktor
pekerjaan tambahan menjadi faktor utama yang perlu melakukan penambahan tenaga kerja untuk
menghambat penyelesaian proyek yang menyesuaikan pelaksanaan proyek, karena
berhubungan dengan perubahan oleh owner. pengolahan sumber daya manusia yang tepat
Faktor utama kedua adalah faktor pelaksaanaan pada manajemen tenaga kerja proyek akan
jadwal proyek yang tidak sesuai. Faktor memengaruhi terselesainya target proyek. Jumlah
penghambat utama ketiga adalah kekurangan tenaga kerja yang banyak belum tentu efektif
tenaga kerja dan pengaruh cuaca pada ativitas pada terlaksananya suatu proyek, demikian juga
konstruksi. sebaliknya. Faktor perubahan cuaca bagi
Faktor utama keterlambatan proyek yang perusahaan Rosalia Indah juga memengaruhi
berhubungan dengan pekerjaan kontraktor adalah keterlambatan proyek, karena yang mendominasi

97
Jurnal Teknik Sipil
Magister Teknik Sipil Universitas Sebelas Maret
Vol. II. No. 2 November 2014
ISSN : 2339-0271

perusahaan tersebut adalah pembangunan pool Kamaruzzaman, Findy, 2010, Studi Keterlambatan
dan agen, sehingga cor beton pada lantai sangat Penyelesaian Proyek Konstruksi, Fakultas
luas pada pool membutuhkan waktu dengan Teknik Universitas Tanjungpura,
cuaca yang tepat. Dalam pelaksanaan Pontianak.
pengecoran sebaiknya dilakukan pada saat Levis dan Atherley, 1996, Delay Construction,
musim kemarau sehingga pelaksanaan proyek Langford
efektif dan efisien. Nicholas, M. John and Herman Steyn, 1990,
Project Management for Business, Engineering,
5.2 Saran and Technology, UK: Elsevier Inc.
Berdasarkan kesimpulan di atas maka saran Obrien,J, 1996, CPM in Contruction Managemen,
yang mungkin dapat bermanfaat sebagai Cahner Book International, Boston.
kemungkinan solusi pencegahan keterlambatan Praboyo, Budiman, 1999, Keterlambatan Waktu
penyelesaian proyek-proyek konstruksi di Pelaksanaan Proyek: Klasifikasi dan Peringkat
Rosalia Indah Group adalah: owner dari penyebab-penyebabnya. Dimensi Teknik
menetapkan desain dan spesifikasi perencanaan Sipil, Vol. 1 no. 2, September, Universitas
proyek secara matang sebelum proyek Kristen Petra.
dilaksanakan, sehingga terjadinya perubahan- Saaty, R.W., 2001, The Analytic Hierarchy Process -
perubahan tersebut sangat kecil dan pekerjaan What It Is and How It Used, Journal of
tambahan serta pembengkakan biaya bisa Mathematical Modelling Vol. 9 no. 3-5,
diminimalisir. Penambahan tenaga kerja juga 1987, p. 161-176.
dapat mengatasi masalah keterlambatan proyek www.ilmusipil.com
yang ada.

DAFTAR PUSTAKA
Abd. Majid M.Z. and Ronald Mc Caffer, 1997,
Factors of Non Excusable Delays That Influence
Contractor's Performance, Journal of
Construction Engineering and
Management, Vol. 14, No. 3, hal. 42 60.
Ahyari, 1987, Pengedalian Produksi, Edisi
Keempat, Bagian Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Gajah Mada,
Yogyakarta.
Ali, Smith, Pitt and Choon, 2012, Contractors
Perception of Factors Contributing to Project
Delay: Case Studies of Commercial Projects in
Klang Valley, Malaysia.
Ariefasa, Ryan, 2011, Faktor Penyebab
Keterlambatan Pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung Bertingkat yang Berpengaruh terhadap
Perubahan Anggaran Biaya pada Pekerjaan
Struktur, Jakarta.UI-press.
Assaf and Al-Hejji, 1995, Causes of Delay in Large
Construction Projects, International Journal of
Project Management, Vol. 24, p.349357.
Chaliabi dan Camp, 1984, Causes of Delay and
Overruns of Contruction Project.
Dipohusodo, I, 1996, Manajemen Proyek dan
Konstruksi, Jilid 1, Kanisius, Yogyakarta.
http://manajemenproyekindonesia.com
https://sanggapramana.wordpress.com/category
/pengendalian-proyek/
Kadarsah, Suryadi, dan M Ali Ramdani, 1998,
Sistem Pendukung Keputusan, PT Remaja
Rasdakarya, Bandung.

98

Anda mungkin juga menyukai