pemindahan atau pergerakan orang/barang dari suatu lokasi (asal) ke lokasi lainnya (tujuan).
Perencanaan transportasi adalah suatu kegiatan
perencanaan sistem transportasi yang sistematik, yang bertujuan untuk menyediakan layanan transportasi, baik sarana maupun prasarananya, disesuaikan dengan kebutuhan transportasi bagi masyarakat di suatu wilayah, serta tujuan-tujuan kemasyarakatan yang lain. 1. Perencanaan operasional (jangka pendek) Meliputi pembuatan denah untuk persimpangan penyeberangan pejalan kaki lokasi parkir, penempatan pemberhentian bis (bus shelter) metode pemberian karcis, langkah- langkah keselamatan, dll. 2. Perencanaan taktis (jangka menengah) berkaitan dengan pola manajemen (pengelolaan) lalu lintas pembuatan jalan lokal pengendalian parkir pengorganisasian angkutan umum koordinasi pemberlakuan tarif pembuatan kawasan pejalan kaki, 3. Perencanaan Strategis (jangka panjang) Berhubungan dengan struktur dan kapasitas jaringan jalan utama dan transportasi umum keterkaitan antara transportasi dan tata guna lahan keseimbangan antara permintaan dan penawaran keterkaitan antara tujuan transportasi dan ekonomi tujuan lingkungan dan sosial 1. Pendataan kondisi yang ada 2. Kebijaksanaan pemerintah untuk masa yang akan datang 3. Perkiraan perkembangan wilayah kota 4. Perkiraan lalu lintas di masa yang akan datang Maksud dan tujuan dari kegiatan evaluasi transportasi : 1. Untuk menentukan skema ataupun kebijakan yang cocok untuk direkomendasikan sehngga dapat dilaksanakan 2. Menghasilkan spesifikasi dasar dari suatu usulan rencana yang layak ditindaklanjuti 3. untuk mengetahui secara lebih pasti tingkat kelayakan dari semua alternatif skema usulan dari berbagai aspek yang ditinjau, sehingga penentuan/pemilihan usulan terpilih akan lebih obyektif 1. Evaluasi Pra-Pelaksanaan Dilakukan sebelum tahap implementasi dengan tujuan membendingkan kinerja dari beberapa alternatif sistem transportasi yang diusulkan untuk diterapkan.
2. Evaluasi Pasca Pelaksanaan
Dilakukan setelah tahap implementasi dengan tujuan untuk mengukur kinerja sistem transportasi yang diterapkan apakah telah memenuhi kriteria tujuan dan sasaran atau belum. 1. Identifikasi alternatif trasnportasi 2. Deskripsi alternatif transportasi 3. Identifikasi komponen biaya dan manfaat 4. Kuantifikasi biaya dan manfaat 5. Evaluasi dan analisis tingkat kelayakan (Pasal 22 Peraturan Menteri Perhubungan PM No. 74 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Jasa Pengurusan Transportasi) Setiap perusahaan jasa transportasi wajib menyampaikan laporan data secara real time.