Batas
memasang patok pada pembersihan 2m
sudut-sudut bangunan
Batas
bowplank
utama Batas
bangunan
2m 2m
1m
0.8m
0.6m
b. Pembersihan area dari 2m
pojok luar.
Lokasi bangunan
Lokasi Pembersihan
80cm
Tanah keras
Galian dan Urugan Fondasi
80cm
diperhatikan kerapatan
Sloof Kolom
Tulangan kolom
masuk ke fondasi
Urugan pasir 10 cm
Pengecoran Sloof
2.2. Kolom 15/15 cm
a. Potong tulangan seperti gambar rencana.
b. Buat sengkang dengan memperhitungkan
beton penutup minimal 2 cm.
c. Rangkaikan tulangan sesuai
d. Pasang tulangan kolom bersamaan dengan
tulangan sloof,
e. Buat sepatu kolom dari campuran 1 PC dan
2 pasir
Sepatu kolom
1,5 cm.
g. Pasang sabuk bekisting kolom dari kayu 5/7 cm setiap jarak 60 cm, lihat
h. Pasang support, untuk membuat kolom betul- betul vertikal
gunakan dua buah unting-unting pada dua sisi kolom yang tegak lurus,
sambil mengatur support.
i. Pemasangan bekisting harus kuat, sehingga selama pengecoran tidak
berubah bentuk/ukuran.
j. Bekisting harus rapat, bila ada lubang harus ditutup dengan kertas
basah.
diseluruh/disepanjang dinding.
Tulangan
kolom
Batu belah
Angkur
Urugan tanah
Urugan pasir
3. DINDING
3.1. Pasangan bata
a. Pasang profil dari kayu yang lurus, dan atur
profil betul-betul vertikal dengan bantuan
unting-unting.
b. Atur setiap lapisan pasangan bata dengan
jarak/ ketebalan yang sama/seragam,
gunakan bantuan benang. Angkur
c. Bata yang akan dipasang harus dalam
keadaan basah/ jenuh air.
d. Setiap hari ketinggian pemasangan bata Pemasangan dinding bata
maksimal 1 m.
3.2. Pemasangan kusen
a. Sebelum kusen dipasang, pasang angker
pada sisi vertikal kusen.
b. Pada bagian ujung bawah kusen pintu
dipasang angkur.
c. Kusen jendela dipasang setelah pasangan
bata dipasang sampai dengan dibawah
kusen jendela.
Pemasangan kusen Dan dinding
d. Kusen harus horizontal dan vertikal.
3.3. Plesteran
a. Siram pasangan bata dengan air.
b. Buat kepala plesteran sesuai
dengan ketebalan yang
direncanakan dengan jarak seiap
±1,0 m.
c. Buat jalur vertikal plesteran setiap
jarak ±1,0 m.
d. Plester dinding bantuan mal dari
kayu/besi yang kaku dan lurus.
e. Pada saat pekerjaan plesteran
Jalur Kepala Benang
dijaga agar pasangan bata tidak Acian Plesteran vertikal plesteran vertikal
Gambar 5.17. Proses plesteran dan acian dinding
dalam keadaan kering.
3.4. Acian
a. Pekerjaan acian dilakukan pada
saat plesteran cukup kering.
b. Bersihkan permukaan plesteran
dari pasir lepas dengan sapu lidi.
c. Buat adukan acian dari semen
dalam keadaan plastis.
d. Sesudah sedikit agak kering gosok
permukaan acian dengan bekas
kertas semen agar permukaan jadi
halus.
4. RANGKA DAN PENUTUP ATAP
4.1. Rangka atap
a. Buat kuda kuda sesuai gambar
rencana.
b. Pasang kuda-kuda pada lokasi seperti A
gambar rencana.
c. Pastikan bagian atas kuda-kuda
mempunyai level yang sama
Pe n u t u p a t a p Ata p
d. Kuda-kuda harus diangkur secara kuat Ku d a -Ku d a
DETAIL A
4.2. Penutup atap
a. Pasang penutup atap, perhatikan overlap
sambungan agar cukup dan tidak terjadi
kebocoran.
b. Pemasangan paku/skrup atap cukup rapat
dan kuat.
dan peresapan.
30 30
pada Septictank sebagai titik duga, dengan DARI CLOSET PVC Ø 4"
pembungan.
8
8 DARI
SEPTIC TANK KE
SALURAN KO TA
PVC Ø 4" PVC Ø 4"
pembuangan. 8 200
B
8
DENAH PERESAPAN
c. Pasang ijuk setebal 7 cm pada dasar Gambar 5.25. Detil tampak atas peresapan
diameter 3 - 10 cm. 65
PIPA PVC Ø4"
DILUBANGI Ø 10 - 100
KERIKIL Ø 3 - 10 CM
f. Kemudian bagian atas ditutup lagi ROSTER
tanah uruk. 8 60 8