Pembangunan
Kenaikan Kesejahteraan
DESKRIPSI RONA
LINGKUNGA HIDUP
> Komponen Fisik-Kimia EVALUASI
> Komponen Biologi DAMPAK
>Komponen Sosekbud HIPOTETIS
Metode :
Diskusi antar pakar
Studi literature
Survai lapangan
Konsultasi publik
(Kepka Bapedal
IDENTIFIKASI
No.08/2000)
DAMPAK POTENSIAL
Profesional
Judgement KLASIFIKASI DAN
PRIORITAS
METODE PELINGKUPAN
1. Daftar Uji (checklist) 5. Metoda ad hoc
2. Matrik Interaksi Sederhana 6. Pengamatan lapangan
3. Bagan Alir (flow diagram) 7. Analisis Isi
4. Telaah Pustaka 8. Interaksi Kelompok
Studi Pustaka
Interaksi Kelompok
Daftar Uji / Checklists
Overlays (McHarg)
Bagan Alir / Network/Flow Chart
(Sorensen)
Matriks (Sederhana, Leopold, Battelle,
dll.)
Studi Pustaka
Interaksi Kelompok
Daftar Uji
Questionaire
CONTOH: IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE DAFTAR UJI
SEDERHANA
FISIK SOSIAL
1. Geologi 7. Pelayanan
1.1. Sifat khas v 7.1. Fasilitas Pendidikan
1.2. Sumberdaya minerals 7.2. Lapangan pekerjaan v
1.3. Stabilitas lereng, guguran batu 7.3. Fasilitas komersial v
1.4. Kedalaman sampai lapisan tak 7.4. Pelayanan kesehatan/sosial
tembus air v 7.5. Pembuangan limbah cair
1.5. Keamblesan (subsidence) 7.6. Pembuangan limbah padat
1.6. Konsolidasi 7.7. Pemasokan air
1.7. Pelapukan/pelepassan zat kimia v 7.8. Drainase air hujan deras
1.8. Aktivitas tektonik/volkanisme 7.9. Posisi
7.10. Pemadaman kebakaran
7.11. Rekreasi
7.12. Transportasi v
Pariwisata
A. Lingkungan/Kaitan dengan Sumberdaya
1. Konsekuensi lingkungan apakah yang diperkirakan akan terjadi karena perubahan pola
tataguna lahan dan perpindahan penduduk sebagai akibat adanya atau/dan operasi
proyek?
2. Apakah proyek akan menyebabkan kedatangan banyak orang untuk mencari pekerjaan?
Jika ya, massalah lingkungan sosial apakah yang diperkirakan akan terhadi?
3. Apakah para wisatawan akan menciptakan kondisi yang membahayakan perlindungan
atau pengelolaan aspek lingkungan alamiah yang penting?
4. Apakah akan timbul kegiatan dan fasilitas yang tidak diingini di sekitar proyek? Bagaimana
kegiatan ini akan ditangani?
5. Peraturan apa yang berlaku, antara lain, perencanaan tataguna lahan zonasi dan undang
undang, peraturan pemerintah, dan lain sebagainya, yang tidak dapat menjamin tidak
rusaknya nilai periwisata?
C. Operasi
1. Apakah ada kegiatan operasi yang akan menyebabkan kerusakan lingkungan atau sosial?
2. Apakah rancangbangun pemasokasn air dan pengelolaan limbah mencukupi persyaratan?
3. Kemanakah limbah manusia akan dibuang dan apakah semua alternatif telah dipelajari?
4. Jika direncanakan pembuanagan ke laut, apakah penelitian biologi laut dan penelitian laut
lainnya telah dilakukan untuk menjamin perlindungan biota laut dan garis pantai?
5. Apakah akan terjadi masalah gangguan kesehatan dari insekta dan bagaimana insekta akan
dikendalikan?
6. Apakah sarana penyajian makanan dan para karyawan akan diperiksa secara periodis
untuk menjamin dipenuhinya persyaratan sanitasi dan kesehatan?
7. Apakah ada penyakit endemis (misal malaria) di daeerah tersebut yang akan memerlukan
pengawasan dan pengendalian khusus?
8. Apakah papan dan lampu neon iklan, kebisingan, dan seterusnya diawasi dan dikendalikan?
9. Apakah pesawat jet akan terbang di atas atau di dekat daerah proyek dan menyebabkan
masalah kebisingan?
10. Apakah pantai akan terancam pencemaran oleh minyak dari kapal yang lewat atau
pencemaran oleh limbah industri dan domestik?
D. Faktor Sosial-Budaya
1. Sudahkah dampak proyek dan kegiatan lain uyang berkaitan dengan proyek terhadap
kebudayaan dan pola hidup lokal dievaluasi?
2. Apakah dengan adanya operasi proyek akan menimbulkan kendala pada penduduk lokal ?
3. Apakaah wisatawan /penduduk lokal akan diikutsertakan dalam proyek ataukah mereka akan
dilarang untuk datang idi daerah rekreasi yang semula mereka gunakan?
4. Jika tapak atau bangunan bersejarah, geologik atau ekologik merupakan sebagian atau
seluruh daya tarik proyek, apakah perlindungan atau pengelolaannya telah dikembangkan
secukupnya?
Contoh: Identifikasi Dampak dengan Metode daftar Uji Kuesioner
(Sebagian daftar Uji Untuk Aspek Kesehatan)
VEKTOR PENYAKIT
II
III
BIOTIS
SOS-EK-BUD-KESMAS
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI
SOSEK-BUD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Keresahan masyarakat x x x x x x
Pendapatan x x x
Kesempatan kerja x x
Kepemilikan tanah x x
Kriminalitas x
Kecemburuuan sosail x x
Urbanisasi x x x x x x x
TRANSPORTASI
Kenyamanan x
Kepadatan Lalu lintas x x x
Frekuensi x x x
Kecelakaan lalu lintasi x x x
KES-MAS
Sanitasi Lingkungan x x x
Pola penyakit x x
Penyakiit akut x
Penyakit kronis x
Mortalitas
x
Kelebihan dan kelemahan metode matrik
Kelebihan:
dapat menunjukkan interaksi antara jenis
rencana kegiatan dengan komponen lingkungan
terkena dampak
banyaknya dampak ke arah vertikal maupun
horisontal dapat diidntifikasi dengan cepat
Kelemahan
Hanya dapat menunjukkan dampak orde pertama
METODA CHECKLIST
INTERAKSI
KELOMPOK
BAGAN ALIR (FLOW DIAGRAM)
BATAS EKOLOGIS
RUANG PERSEBARAN DAMPAK MENURUT
MEDIA TRANSPORTASI LIMBAH
BATAS SOSIAL
TEMPAT BERLANGSUNGNYA BERBAGAI
INTERAKSI SOSIAL YANG MENGANDUNG NILAI
DAN NORMA TERTENTU YANG SUDAH MAPAN
BATAS ADMINISTRATIF
RUANG DIMANA MASYARAKAT DAPAT
SECARA LELUASA MELAKUKAN KEGIATAN
SOSIAL - EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
PRAKIRAAN DAMPAK
DAMPAK:
PENGARUH PERUBAHAN YANG TERJADI
AKIBAT SUATU AKTIVITAS
KOMPONEN LINGKNGAN
DAMPAK
=
SELISIH KUALITAS LINGKUNGAN
KUALITAS
LINGKUNGAN
KETIKA
ADA AKTIVITAS ??
HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN
Kondisi Lingkungan
E2dp
E2dp
dampak
dampak
E1tp E1tp
E0
E0
t0 t1 t2 t0 t1
Waktu (t) Waktu (t) t2
Gambar 1 Gambar 2
LINGKUNGAN BERSIFAT
TIDAK STATIS:
DAUR: perubahan dapat berjangka pendek,
musiman, dan jangka panjang.
Kondisi lingkungan
dari waktu (to) ke waktu
(t1) tanpa proyek makin
Dampak (+)
lama semakin jelek.
Dampak (-) Tetapi pada waktu yang
akan datang (t2) setelah
ada proyek diprakirakan
akan menjadi baik (dam-
to t1 t2 pak positif / +) atau
Waktu (t) mungkin semakin jelek
Gambar 3 (dampak negatif / -)
Kondisi Lingkungan
to t1 t2 to t1 t2
Waktu (t) Waktu (t)
Gambar 4 Gambar 5
Kondisi Lingkungan
Dampak (+)
Dampak (+)
Dampak (-) Dampak (-)
to t1 t2 t3 to t1 t2 t3
Waktu (t) Waktu (t)
Gambar 6 Gambar 7
Prakiraan Dampak
Dilakukan Dengan Cara:
a. Prakiraan kondisi lingkungan yang
akan datang pada waktu tn tanpa
proyek (Qtp)
b. Prakiraan kondisi lingkungan yang
pada waktu tn dengan proyek (Qdp)
Dampak yang diperkirakan
adalah:
Qdp Qtp
SIFAT DAMPAK
DAPAT DITINJAU DARI BEBERAPA HAL:
Qdp(tn)
Dampak
Qtp(tn)
Qtp0
t0 tn
Waktu
Gambar 3
METODE PRAKIRAAN DAMPAK
(METODE UNTUK MEMPRAKIRAKAN BESARNYA
PERUBAHAN YANG TIMBUL PADA SETIAP
KOMPONEN LINGKUNGAN AKIBAT AKTIVITAS
PEMBANGUNAN)
1. CARA/TEKNIK SEDERHANA
2. CARA/TEKNIK PEMODELAN
3. CARA/TEKNIK EKSPERIMEN
4. CARA/TEKNIK PERTIMBANGAN
KEAHLIAN PROFESI (Profesional
Judgment)
1. Ukur Kualitas Lingk. Awal
Sangat Jelek 1
Jelek 2
Sedang 3
Baik 4
Sangat Baik 5
CONTOH: SKALA KUALITAS LINGKUNGAN
Kriteria kualitas/skala
Parameter
Lingkungan 1 2 3 4 5
(sangat buruk) (buruk) (sedang) (baik) (sangat baik)
Terjadi perubahan Ada gejala Ada gejala Ada gejala Tidak ada tanda-
bentuk lahan yang perubahan bentuk perubahan yang perubahan bentuk tanda perubahan
Bentuk Lahan amat parah alahan yang parah sedang-sedang lahan yang ringan bentuk lahan
saja
Plat, masif/padat Blok (bongkah) Granuler sedang Granuler halus Granuler sangat
sampai kasar (remah) (diameter halus diameter
Struktur tanah (diameter butir 2- butir 10 21 mm) butir 1 mm
10 mm) (gembur)
Drainase jelek Drainase jelek, Drainase sedang Drainase baik Drainase baik
sekali, selalu tanah padat kurang gembur, tanah gembur tanah sangat
tergenang kadang tergenang, waktu kering tidak (permeabilitas gembur
(permeabilitas kadang tanah retak retak agak cepat) (permeabilitas
Drainase Tanah sangat lambat) (permeabilitas (permeabilitas cepat).
lambat) sedang)
Ketebalan humus < Ketebalan humus Ketebalan humus Ketebalan humus Ketebalan humus
Kesuburan Tanah 0,5 cm 0,5 s/d 5 cm 5 s/d 10 cm 10 s/d 20 cm > 20 cm
3. Hitung Skala K.L. Awal
Indeks Kualitas Udara
(Kep.Men.LH 107/1997)
SKALA
Indeks Kategori
1 50 Baik 5
51 100 Sedang 4
Perubahan kimia
51-100 Sedang darah tapi tidak Berbau
terdeteksi
Pengaruh pada
101-199 Tidak sehat kardiovaskular
Reaktivitas pada asma
Sensistif bagi
Sangat tidak Kelemahan terlihat
200-299 penderita asma,
sehat nyata
bronsitis
7 5 3 1 0 D O (mg / L)
PENYUSUNAN SKALA KUALITAS LINGKUNGAN : pH AIR
1300 5,5 6
0,8 0,6 57 18 22 7 20
1600 8 8,5
1600 5 5,5
0,6 0,4 45 22 30 20 50
1800 8,5 9
1800 4,5 5
0,4 0,2 34 30 43 50 85
2100 9 9,5
< 4,5
0,0 0,2 <3 > 43 > 2100 > 85
> 9,5
SKALA SESUAIKAN GRAFIK !!
4. Prakirakan Skala K.L.
Saat Ada Kegiatan
DAMPAK LIMBAH CAIR ?
5. Hitung Selisih Skala K.L.
Contoh Tabel Prakiraan Dampak
Tahap .
Besaran
Skala K.L.
Komp. Lingk. yg Dampak
terkena dampak RLA RK-1 RK-2 RK-1 RK-2
A : . 5 3 2 (-) 2 (-) 3
..
B : . 5 1 (-) 4
.
SEB :
.
KM:
6. Prakirakan Besaran
Dampak
Udara ?
Tumbuhan
Air ?
Binatang
Tanah ?
Sosial
Kesehatan
Ekonomi Masyarakat
Budaya
Besaran Dampak
Skala Kualitas Lingk. Sft. Kep. Dpk. = skala kwlt lingk.
Saat ada kegiatan
1 Sangat jelek Tidak penting Sangat kecil
2 Jelek Kurang penting Kecil
3 Cukup Cukup Sedang
4 Baik Penting Besar
5 Sangat baik Sangat penting Sangat besar
Leopold Important Magnitude
6. Prakirakan
Tingkat Kepentingan Dampak
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999: Kritera
Penentu Kepentingan Dampak
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I Pra Konstruksi
A Geofisik-kimia
1 Kualitas udara P 1 16,7 KURANG PENTING
2 Kualitas air P P 2 33,3 CUKUP PENTING
B Biotis
3 Penurunan kemelimpahan flora P P P 3 50 PENTING
4 Penurunan kemelimpahan fauna P P P P 4 66,7 LEBIH PENTING
C Sosekbud
5 Pe ningkatan pendapatan P P P P P 5 82,3 SANGAT PENTING
6 Munculnya persepsi masyarakat P P P P P P 6 100 SANGAT PENTING