Anda di halaman 1dari 61

Dampak Kegiatan Dampak

Pembangunan

Dampak sosial- Dampak biofisik


ekonomi-budaya

Dampak biofisik Dampak sosial-


ekonomi-budaya

Kenaikan Kesejahteraan

Pembangunan mempunyai sasaran untuk menaikkan tingkat kesejahteraan


rakyat. Aktivitas pembangunan itu menimbulkan efek yang tidak
direncanakan diluar sasaran, yaitu yang disebut DAMPAK. Dampak dapat
bersifat biofisik dan / atau sosial-ekonomi-budaya yang mempunyai pengaruh
terhadap sasaran yang ingin dicapai. Dampak primer dapat menimbulkan
dampak sekunder, tersier, dan seterusnya.
DESKRIPSI
RENCANA
KEGIATAN
Pra Konstruksi
Konstruksi
Operasi
Pasca Operasi
PRIORITAS
DAMPAK POTENSIAL DAMPAK PENTING DAMPAK
HIPOTETIK PENTING
A. Geo-Fisik-Kimia A. Komponen Geo-Fisik-Kimia HIPOTETIK
B. Komponen Biologi B. Komponen Biologi A. Komponen Geo-Fisik-Kimia
C. Komponen Sosekbud C. Komponen Sosekbud Komponen Biologi
D. Komponen Kesmas D. Komponen Kesmas C. Komponen Sosekbud
D. Kesmas

DESKRIPSI RONA
LINGKUNGA HIDUP
> Komponen Fisik-Kimia EVALUASI
> Komponen Biologi DAMPAK
>Komponen Sosekbud HIPOTETIS
Metode :
Diskusi antar pakar
Studi literature
Survai lapangan
Konsultasi publik
(Kepka Bapedal
IDENTIFIKASI
No.08/2000)
DAMPAK POTENSIAL
Profesional
Judgement KLASIFIKASI DAN
PRIORITAS

ALUR PROSES PELINGKUPAN


PELINGKUPAN (IDENTIFIKASI) DAMPAK PENTING

A. PELINGKUPAN DAMPAK PENTING


B. PELINGKUPAN WILAYAH STUDI
C. PELINGKUPAN KEDALAMAN STUDI

METODE PELINGKUPAN
1. Daftar Uji (checklist) 5. Metoda ad hoc
2. Matrik Interaksi Sederhana 6. Pengamatan lapangan
3. Bagan Alir (flow diagram) 7. Analisis Isi
4. Telaah Pustaka 8. Interaksi Kelompok

1) Komponen kegiatan penyebab dampak dan komponen lingkungan


terkena dampak;
2) Batas wilayah studi: proyek, ekologis, sosial, dan administratif;
3) Metode pengumpulan dan analisis data; metode prakiraan dan
evaluasi dampak penting; tenaga ahli yang diperlukan.
Langkah Identifikasi
Dampak
Identifikasilah:
1. Rencana kegiatan
2. Tipe Ekosistem Metode
3. Fungsi Ekosistem
?
4. Komponen Lingkungan
Metode Identifikasi Dampak

Studi Pustaka
Interaksi Kelompok
Daftar Uji / Checklists
Overlays (McHarg)
Bagan Alir / Network/Flow Chart
(Sorensen)
Matriks (Sederhana, Leopold, Battelle,
dll.)
Studi Pustaka
Interaksi Kelompok
Daftar Uji

Questionaire
CONTOH: IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE DAFTAR UJI
SEDERHANA
FISIK SOSIAL
1. Geologi 7. Pelayanan
1.1. Sifat khas v 7.1. Fasilitas Pendidikan
1.2. Sumberdaya minerals 7.2. Lapangan pekerjaan v
1.3. Stabilitas lereng, guguran batu 7.3. Fasilitas komersial v
1.4. Kedalaman sampai lapisan tak 7.4. Pelayanan kesehatan/sosial
tembus air v 7.5. Pembuangan limbah cair
1.5. Keamblesan (subsidence) 7.6. Pembuangan limbah padat
1.6. Konsolidasi 7.7. Pemasokan air
1.7. Pelapukan/pelepassan zat kimia v 7.8. Drainase air hujan deras
1.8. Aktivitas tektonik/volkanisme 7.9. Posisi
7.10. Pemadaman kebakaran
7.11. Rekreasi
7.12. Transportasi v

2. Tanah Click to add text 8.


7.13. Fasilitas kultural
Keamanan
2.1. Stabilitas lereng v 8.1. Struktur
2.2. Kekuatan mendukung 8.2. Material
2.3. Daya kembang-kerut 8.3. Lokasi bahaya
2.4. Kerentanan terhadap frost 8.4. Konflik sirkulasi
2.5. Erodibilitas 8.5. Keamanan jalan dan v
2.6. Permeabilitas v rancangbangun
8.6. Radiasi ionisasi
3. Dst 9. Dst
4. Dst 10. Dst
5. Dst 11. Dst
6. Dst 12. Dst
Sumber : US Housing nd Urban Development (1975) V = Diidentifikasikan ada dampak
Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji Bentuk
Questioner (dikembangkan oleh World Bak, 1974:

Pariwisata
A. Lingkungan/Kaitan dengan Sumberdaya
1. Konsekuensi lingkungan apakah yang diperkirakan akan terjadi karena perubahan pola
tataguna lahan dan perpindahan penduduk sebagai akibat adanya atau/dan operasi
proyek?
2. Apakah proyek akan menyebabkan kedatangan banyak orang untuk mencari pekerjaan?
Jika ya, massalah lingkungan sosial apakah yang diperkirakan akan terhadi?
3. Apakah para wisatawan akan menciptakan kondisi yang membahayakan perlindungan
atau pengelolaan aspek lingkungan alamiah yang penting?
4. Apakah akan timbul kegiatan dan fasilitas yang tidak diingini di sekitar proyek? Bagaimana
kegiatan ini akan ditangani?
5. Peraturan apa yang berlaku, antara lain, perencanaan tataguna lahan zonasi dan undang
undang, peraturan pemerintah, dan lain sebagainya, yang tidak dapat menjamin tidak
rusaknya nilai periwisata?

B. Rancangbangun proyek dan konstruksi


1. Apakah rancangbangun proyek cocok dengan lingkungan alamiah? Apakah rencang-
bangun serasi dengan pemandangan dan sifat bentang alamnya?
2. Apakah sifat khas daerah tersebut diperhatikan dalam rancangbangun proyek?
3. Apakah akan terjadi kerusakan minimal pada lingkungan alamiah?
Jika kerusakan tidak dapat dihindari, apakah tindakan yang akan diambil untuk
memulihkan lagi dan menanaminya kembali?
4. Apakah akan terjadi masalah bau busuk, pencemaran udara dan/atau pembuangan
limbah dari daerah perkotaan atau industri didekatnya?

lihat slide berikutnya!


Lanjutan Contoh: Identifikasi Dampak Lingkungan Dengan Metode Daftar Uji
Bentuk Questioner (dikembangkan oleh World Bak, 1974:

C. Operasi
1. Apakah ada kegiatan operasi yang akan menyebabkan kerusakan lingkungan atau sosial?
2. Apakah rancangbangun pemasokasn air dan pengelolaan limbah mencukupi persyaratan?
3. Kemanakah limbah manusia akan dibuang dan apakah semua alternatif telah dipelajari?
4. Jika direncanakan pembuanagan ke laut, apakah penelitian biologi laut dan penelitian laut
lainnya telah dilakukan untuk menjamin perlindungan biota laut dan garis pantai?
5. Apakah akan terjadi masalah gangguan kesehatan dari insekta dan bagaimana insekta akan
dikendalikan?
6. Apakah sarana penyajian makanan dan para karyawan akan diperiksa secara periodis
untuk menjamin dipenuhinya persyaratan sanitasi dan kesehatan?
7. Apakah ada penyakit endemis (misal malaria) di daeerah tersebut yang akan memerlukan
pengawasan dan pengendalian khusus?
8. Apakah papan dan lampu neon iklan, kebisingan, dan seterusnya diawasi dan dikendalikan?
9. Apakah pesawat jet akan terbang di atas atau di dekat daerah proyek dan menyebabkan
masalah kebisingan?
10. Apakah pantai akan terancam pencemaran oleh minyak dari kapal yang lewat atau
pencemaran oleh limbah industri dan domestik?
D. Faktor Sosial-Budaya
1. Sudahkah dampak proyek dan kegiatan lain uyang berkaitan dengan proyek terhadap
kebudayaan dan pola hidup lokal dievaluasi?
2. Apakah dengan adanya operasi proyek akan menimbulkan kendala pada penduduk lokal ?
3. Apakaah wisatawan /penduduk lokal akan diikutsertakan dalam proyek ataukah mereka akan
dilarang untuk datang idi daerah rekreasi yang semula mereka gunakan?
4. Jika tapak atau bangunan bersejarah, geologik atau ekologik merupakan sebagian atau
seluruh daya tarik proyek, apakah perlindungan atau pengelolaannya telah dikembangkan
secukupnya?
Contoh: Identifikasi Dampak dengan Metode daftar Uji Kuesioner
(Sebagian daftar Uji Untuk Aspek Kesehatan)

VEKTOR PENYAKIT

a. Apakah diketahui adanya masalah penyakit yang dise babkan Ya Tidak TT


oleh vektor penyakit seperti nyamuk, lalat, siput, dst?
b. Apakah vektor penyakit tersebut berhubungan dengan:
Habitat akuatis
Habitat hutan?
Ya Tidak TT
Habitat pertanian Ya Tidak TT
Habitat yang rusak? Ya Tidak TT
Pemukiman penduduk? Ya Tidak TT
c. Apakah proyek akan: Ya Tidak TT
Memperluas habitat vektor
Mengurangi habitat vektor? Ya Tidak TT
Membuka kesempatan untuk mengendalikan
vektor
Ya Tidak TT
d. Apakah karyawan proyek akan menjadi sumber introduksi vektor Ya Tidak TT
penyakit yang sekarang belum ada dalam daerah proyek?
e. Apakah proyek akan membuka kesempatan pengendalian Ya Tidak TT
vektor penyakit melalui kenaikan tingkat kehidupan?
f. Apakah hubungan yang lebih baik dan perdagangan yang Ya Tidak TT
meningkat dengan daerah proyek akan merupakan sumber
untuk vektor penyakit yang sekarang ada di daerah proyek?
Ya Tidak TT
OVERLAY
Bagan Alir (Flow Chart)
KEGIATAN

II

III

Abiotic Biotic Culture


Keuntungan metode bagan
alir
Dapat menggambarkan adanya dampak
langsung maupun tidak langsung
Menunjukkan dampak primer, sekunder, tersied
dst..
Dapat menghubungkan pengaruh dampak suatu
kegiatan thd. komponen lainnya yg terkena
dampak
Cukup komunikatif , terutama untuk
menerangkan kepada para pengambil
keputusan
Kelemahan
Metode Bagan Alir
Setiap orang akan menyusun bentuk
alir yang berbeda-beda,
Kesalahan atau ketidak tepatan dalam
menyusun bentuk aliran dampak sangat
mungkin terjadi,
Tidak sederhana, ruwet, sehingga bagi
pemula menganggap dampak rencana
kegiatan menjadi sangat banyak.
MATRIKS
Lajur Horizontal
Berisikan jenis kegiatan proyek
yang secara potensial dapat
menimbulkan dampak
Click to add text
Lajur Vertikal
Komponen lingkungan yang
diprediksi terkena dampak
IDENTIFIKASI DAMPAK DENGAN METODE MATRIKS
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI PASCA OPRS
FISIK - KIMIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

BIOTIS

SOS-EK-BUD-KESMAS
MATRIKS IDENTIFIKASI DAMPAK
KOMPONEN RENCANA KEGIATAN
LINGKUNGAN PRA KONST KONSTRUKSI OPERASI
SOSEK-BUD 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Keresahan masyarakat x x x x x x
Pendapatan x x x
Kesempatan kerja x x
Kepemilikan tanah x x
Kriminalitas x
Kecemburuuan sosail x x
Urbanisasi x x x x x x x

TRANSPORTASI
Kenyamanan x
Kepadatan Lalu lintas x x x
Frekuensi x x x
Kecelakaan lalu lintasi x x x

KES-MAS
Sanitasi Lingkungan x x x
Pola penyakit x x
Penyakiit akut x
Penyakit kronis x
Mortalitas
x
Kelebihan dan kelemahan metode matrik

Kelebihan:
dapat menunjukkan interaksi antara jenis
rencana kegiatan dengan komponen lingkungan
terkena dampak
banyaknya dampak ke arah vertikal maupun
horisontal dapat diidntifikasi dengan cepat
Kelemahan
Hanya dapat menunjukkan dampak orde pertama
METODA CHECKLIST

1. Checklist sederhana (simple checklist);


2. Checklist dengan uraian (descriptive checklist);
3. Checklist berskala (scaling checklist);
4. Checklist berskala dengan pembobotan (scale
weighted checklist).

MATRIKS INTERAKSI (SEDERHANA)


Merupakan bentuk checklist dua dimensi yang menggunakan
dua sumbu, yaitu sumbu X (jalur) untuk daftar komponen
lingkungan dan sumbu Y (lajur) untuk daftar aktivitas proyek.
Dengan demikian dapat dilihat INTERAKSI antar keduanya
dan dapat diketahui apa dampaknya.
TELAAH
PUSTAKA

STUDI BRAINSTORMING CHECKLIST


BANDING TIM AMDAL (DAFTAR UJI)

INTERAKSI
KELOMPOK
BAGAN ALIR (FLOW DIAGRAM)

Flow diagram atau flowchart atau aliran dampak (impact


flow) adalah metoda yang disusun berdasarkan suatu
daftar aktivitas proyek yang saling berhubungan dan
komponen/parameter lingkungan yang terkena dampak.
Melalui bagan alir ini dapat digambarkan adanya dampak
langsung dan tidak langsung serta hubungan antar
komponen lingkungan, sehingga lebih memudahkan
dalam mengevaluasi dampak secara keseluruhan dan
dapat dicari aktivitas pokok mana yang harus dikendalikan
lebih serius.
PELINGKUPAN WILAYAH STUDI
BATAS PROYEK
RUANG DIMANA DIGUNAG AKAN UNTUK
MELAKUKAN KEGIATAN PRA KONSTRUKSI,
KONSTRUKSI DAN PASCA KONSTRUKSI

BATAS EKOLOGIS
RUANG PERSEBARAN DAMPAK MENURUT
MEDIA TRANSPORTASI LIMBAH

BATAS SOSIAL
TEMPAT BERLANGSUNGNYA BERBAGAI
INTERAKSI SOSIAL YANG MENGANDUNG NILAI
DAN NORMA TERTENTU YANG SUDAH MAPAN

BATAS ADMINISTRATIF
RUANG DIMANA MASYARAKAT DAPAT
SECARA LELUASA MELAKUKAN KEGIATAN
SOSIAL - EKONOMI DAN SOSIAL BUDAYA
PRAKIRAAN DAMPAK

DAMPAK:
PENGARUH PERUBAHAN YANG TERJADI
AKIBAT SUATU AKTIVITAS

KOMPONEN LINGKNGAN

GEOFISIK- BIOTIS SOSEKBUD


KIMIA KESMAS
KUALITAS
LINGKUNGAN
AWAL ??

DAMPAK
=
SELISIH KUALITAS LINGKUNGAN
KUALITAS
LINGKUNGAN
KETIKA
ADA AKTIVITAS ??
HAL YANG PENTING DIPERHATIKAN

UNTUK DAPAT MENGETAHUI SUATU


PERUBAHAN APAKAH TELAH TERJADI
TERHADAP KOMPONEN LINGKUNGAN
HARUS MEMPUNYAI PEMBANDING
SEBAGAI ACUAN YAITU
KONDISI SEBELUM ADA KEGIATAN
(RONA LINGKUNGAN AWAL)
BATASAN DAMPAK PEMBANGUNAN
TERHADAP LINGKUNGAN
DALAM AMDAL DAN UKL-UPL
1. Dampak Pembangunan adalah perbedaan
antara kondisi lingkungan sebelum ada
pembangunan dan yang diperkirakan akan
ada setelah ada pembangunan (Clark,1976)

1. Dampak Pembangunan adalah perbedaan


antara kondisi lingkungan yang diperkirakan
akan ada tanpa adanya pembangunan dan
yang diperkirakan akan ada setelah ada
pembangunan (Munn, 1979)
PENGERTIAN DAMPAK

Kondisi Lingkungan
E2dp
E2dp

dampak
dampak
E1tp E1tp
E0
E0
t0 t1 t2 t0 t1
Waktu (t) Waktu (t) t2
Gambar 1 Gambar 2
LINGKUNGAN BERSIFAT
TIDAK STATIS:
DAUR: perubahan dapat berjangka pendek,
musiman, dan jangka panjang.

ACAK: perubahan terjadi sewaktu -waktu


tidak tergantung dengan waktu

KECENDERUNGAN: perubahan dengan


kecenderungan tertentu sejalan dengan
perubahan waktu.
Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan
dari waktu (to) ke waktu
(t1) tanpa proyek makin
Dampak (+)
lama semakin jelek.
Dampak (-) Tetapi pada waktu yang
akan datang (t2) setelah
ada proyek diprakirakan
akan menjadi baik (dam-
to t1 t2 pak positif / +) atau
Waktu (t) mungkin semakin jelek
Gambar 3 (dampak negatif / -)
Kondisi Lingkungan

Dampak (+) Dampak (+)

Dampak (-) Dampak (-)

to t1 t2 to t1 t2
Waktu (t) Waktu (t)
Gambar 4 Gambar 5
Kondisi Lingkungan

Dampak (+)
Dampak (+)
Dampak (-) Dampak (-)

to t1 t2 t3 to t1 t2 t3
Waktu (t) Waktu (t)
Gambar 6 Gambar 7
Prakiraan Dampak
Dilakukan Dengan Cara:
a. Prakiraan kondisi lingkungan yang
akan datang pada waktu tn tanpa
proyek (Qtp)
b. Prakiraan kondisi lingkungan yang
pada waktu tn dengan proyek (Qdp)
Dampak yang diperkirakan
adalah:
Qdp Qtp
SIFAT DAMPAK
DAPAT DITINJAU DARI BEBERAPA HAL:

PRIMER, SEKUNDER, TERSIER


(Dampak order 1, 2, 3) dst
PERMANEN, SEMENTARA
NEGATIF, POSITIF
DAMPAK
(Menurut Soemarwoto, 1989)

Qdp(tn)

Dampak

Qtp(tn)

Qtp0

t0 tn
Waktu

Gambar 3
METODE PRAKIRAAN DAMPAK
(METODE UNTUK MEMPRAKIRAKAN BESARNYA
PERUBAHAN YANG TIMBUL PADA SETIAP
KOMPONEN LINGKUNGAN AKIBAT AKTIVITAS
PEMBANGUNAN)

METODE FORMAL MOTODE INFORMAL

MODEL PRAKIRAAN CEPAT INSTITUSI


MODEL MATEMATIS PENGALAMAN
MODEL FISIK ANALOG
MODEL EKSPERIMEN
Tahap Prakiraan Dampak
(dlm AMDAL)

1. Ukur kualitas Lingk.Awal ( A-B-SEB-KM )


2. Tentukan Rentang Skala Kualitas Lingkungan
3. Hitung skala kualitas lingk. Awal (A-B-SEB-KM)
4. Prakirakan skala kualitas lingk. bila ada aktivitas
(setiap tahap secara terpisah)
5. Hitung selisih skala kualitas lingkungan
6. Prakirakan besaran dampak
7. Prakirakan Tingkat Kepentingan Dampak
CARA/TEKNIK
MEMPRAKIRAKAN DAMPAK

1. CARA/TEKNIK SEDERHANA
2. CARA/TEKNIK PEMODELAN
3. CARA/TEKNIK EKSPERIMEN
4. CARA/TEKNIK PERTIMBANGAN
KEAHLIAN PROFESI (Profesional
Judgment)
1. Ukur Kualitas Lingk. Awal

A : Air permukaan (DO=4 ; pH = 7 ; TDS TSS . BOD COD


Udara (CO=15mg/m3; PM10 = 200 ug/m3 ; .. dll..
Parameter lain . ???
B : Plankton ? .. Benthos ?. dll.
SEB : - gotong royong masy. ??
- tingkat pendapatan masy ???
- nilai budaya ????
- dll
KM : - sanitasi lingk ?
- pola penyakit ?
- dll
2. Tentukan Skala K.L.

KUALITAS LINGKUNGAN SKALA

Sangat Jelek 1

Jelek 2

Sedang 3

Baik 4

Sangat Baik 5
CONTOH: SKALA KUALITAS LINGKUNGAN

Kriteria kualitas/skala
Parameter
Lingkungan 1 2 3 4 5
(sangat buruk) (buruk) (sedang) (baik) (sangat baik)

Terjadi perubahan Ada gejala Ada gejala Ada gejala Tidak ada tanda-
bentuk lahan yang perubahan bentuk perubahan yang perubahan bentuk tanda perubahan
Bentuk Lahan amat parah alahan yang parah sedang-sedang lahan yang ringan bentuk lahan
saja

Plat, masif/padat Blok (bongkah) Granuler sedang Granuler halus Granuler sangat
sampai kasar (remah) (diameter halus diameter
Struktur tanah (diameter butir 2- butir 10 21 mm) butir 1 mm
10 mm) (gembur)

Drainase jelek Drainase jelek, Drainase sedang Drainase baik Drainase baik
sekali, selalu tanah padat kurang gembur, tanah gembur tanah sangat
tergenang kadang tergenang, waktu kering tidak (permeabilitas gembur
(permeabilitas kadang tanah retak retak agak cepat) (permeabilitas
Drainase Tanah sangat lambat) (permeabilitas (permeabilitas cepat).
lambat) sedang)

Ketebalan humus < Ketebalan humus Ketebalan humus Ketebalan humus Ketebalan humus
Kesuburan Tanah 0,5 cm 0,5 s/d 5 cm 5 s/d 10 cm 10 s/d 20 cm > 20 cm
3. Hitung Skala K.L. Awal
Indeks Kualitas Udara
(Kep.Men.LH 107/1997)
SKALA
Indeks Kategori
1 50 Baik 5

51 100 Sedang 4

101 199 Tidak sehat 3

200 299 Sangat tidak sehat 2

> 300 Berbahaya 1


ISPU dengan K.L. (Kep. Men.LH 107/1997)

INDEKS KATEGORI CO NO2

1 50 Baik Tidak ada efek Sedikit berbau

Perubahan kimia
51-100 Sedang darah tapi tidak Berbau
terdeteksi
Pengaruh pada
101-199 Tidak sehat kardiovaskular
Reaktivitas pada asma

Sensistif bagi
Sangat tidak Kelemahan terlihat
200-299 penderita asma,
sehat nyata
bronsitis

> 300 Berbahaya Berbahaya bagi semua Berbahaya bagi semua


skala Contoh Indeks K.L.. Air

7 5 3 1 0 D O (mg / L)
PENYUSUNAN SKALA KUALITAS LINGKUNGAN : pH AIR

Skala Kwlts Lingk.


5
4
3
2
1
<4,5 5,0 5,5 6 7 8 8,5 9,0 >9,5
pH
SKL. KWL
NO pH Keterangan
LINGK.
1 1 < 4,5 ; > 9,5 Sangat Buruk
CATATAN 2 2 4,5 -5,0 ; 9,0-9,5 Buruk
3 3 5,0 5,5 ; 8,5 9,0 Sedang
4 4 5,5 6,0 ; 8,0 8,5 Baik
5 5 6,0 8,0 Sangat Baik
Indeks Kualitas Air (contoh)
DO BOD TDS Turbidity
Indeks pH
(mg/L) (mg/L) (mg/L) ( JTU )

1,0 0,8 >7 0 18 < 1300 68 <7

1300 5,5 6
0,8 0,6 57 18 22 7 20
1600 8 8,5

1600 5 5,5
0,6 0,4 45 22 30 20 50
1800 8,5 9

1800 4,5 5
0,4 0,2 34 30 43 50 85
2100 9 9,5
< 4,5
0,0 0,2 <3 > 43 > 2100 > 85
> 9,5
SKALA SESUAIKAN GRAFIK !!
4. Prakirakan Skala K.L.
Saat Ada Kegiatan
DAMPAK LIMBAH CAIR ?
5. Hitung Selisih Skala K.L.
Contoh Tabel Prakiraan Dampak
Tahap .

Besaran
Skala K.L.
Komp. Lingk. yg Dampak
terkena dampak RLA RK-1 RK-2 RK-1 RK-2

A : . 5 3 2 (-) 2 (-) 3
..
B : . 5 1 (-) 4
.
SEB :
.
KM:
6. Prakirakan Besaran
Dampak

SKALA BESAR DAMPAK


0 Tidak ada dampak
1 Kecil
2 Sedang
3 Besar
4 Sangat besar
LINGKUNGAN AWAL

Udara ?
Tumbuhan
Air ?
Binatang
Tanah ?

Sosial
Kesehatan
Ekonomi Masyarakat
Budaya

Baku Mutu Lingk. / Analogi / Proffesional Judgement


SKALA PRAKIRAAN
BESARAN DAMPAK
KUALITAS BESARAN
SKALA
LINGKUNGAN DAMPAK
Sangat Jelek 1 Kecil
Jelek 2 Sedang
Sedang 3 Besar
Baik 4 Sangat besar
Sangat Baik 5
Skala Pembobotan Prakiraan Dampak
(Metode Leopold)

Besaran Dampak
Skala Kualitas Lingk. Sft. Kep. Dpk. = skala kwlt lingk.
Saat ada kegiatan
1 Sangat jelek Tidak penting Sangat kecil
2 Jelek Kurang penting Kecil
3 Cukup Cukup Sedang
4 Baik Penting Besar
5 Sangat baik Sangat penting Sangat besar
Leopold Important Magnitude
6. Prakirakan
Tingkat Kepentingan Dampak
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999: Kritera
Penentu Kepentingan Dampak

1. Jumlah manusia yang terkena dampak


2. Luas wilayah persebaran dampak
3. Intensitas dan lamanya dampak
berlangsung
4. Banyaknya komponen lain yang akan
terkena dampak
5. Sifat kumulatif dampak
6. Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Kritria: Penting (P) dan Tidak Penting (TP)
1) Jumlah manusia yang terkena dampak
Kriteria P apabila ada 25% manusia atau lebih yang terkena dampak.
Kriteria TP apabila < 25 % . manusia yang terkena dampak.
2) Luas wilayah persebaran dampak
Kriteria P apabila luas dampak 0,25 kali luas wilayah studi.
Kriteria TP apabila luas dampak < 0,25 kali luas wilayah studi.
3) Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
Kriteria P apabila intensitasnya sama atau lebih besar daripada ambang
batas baku mutu, dan atau dampak berlangsung tidak hanya sesaat.
Kriteria TP apabila intensitasnya dibawah ambang batas baku mutu dan
dampaknya berlangsung hanya sesaat).
4) Banyaknya komponen lain yang akan terkena dampak
Kriteria P apabila ada komponen lain yang terkena dampak.
Kriteria TP apabila tidak ada komponen lain yang terkena dampak.
5) Sifat kumulatif dampak
Kriteria P apabila dampak akan terakumulasi.
Kriteria TP apabila dampak tidak akan terakumulasi.
6) Berbalik atau tidak berbaliknya dampak
Kriteria P apabila dampak tidak berbalik.
Kriteria TP apabila dampak berbalik.
Penilaian Kualitas dan Kepentingan Dampak
Lingkungan
BESARAN
MACAM SKALA KRITERIA
(%)
1 1 - 20 Sangat buruk
2 21 - 40 Buruk
Keadaan Kualitas
3 41 - 60 Sedang
lingkungan (RLA)
4 61 - 80 Baik
5 81 - 100 Sangat Baik
1 1 - 20 Kurang Penting
2 21 - 40 Cukup Penting
Tingkat Kepen-
3 41 - 60 Penting
tingan Dampak
4 61 - 80 Lebih Penting
5 81 - 100 Sangat Penting
Tabel
Pembobotan
Paramater Penentu Tingkat Kepentingan Dampak

No Parameter Penentu Tkt. Kpt. Dampak B o b ot


1 Jumlah manusia yang terkena dampak 1x1=1
2 Luas wilayah persebaran dampak 1x1=1
3 Intensitas dan lamanya dampak berlangsung 1x1=1
Banyaknya komponen lain yang akan terkena
4 1x1=1
dampak
5 Sifat kumulatif dampak 1x1=1
6 Berbalik atau tidak berbaliknya dampak 1x1=1
Jumlah 6
CONTOH:
JENIS KEGIATAN: Land Clearing dan Pematangan Lahan
Kriteria Penentu
Keptingan Dampak
Tahapan/ Komponen PP. 27 tahun 1999
No Lingkungan/Jenis P % Keterangan
Dampak
1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
I Pra Konstruksi
A Geofisik-kimia
1 Kualitas udara P 1 16,7 KURANG PENTING
2 Kualitas air P P 2 33,3 CUKUP PENTING
B Biotis
3 Penurunan kemelimpahan flora P P P 3 50 PENTING
4 Penurunan kemelimpahan fauna P P P P 4 66,7 LEBIH PENTING
C Sosekbud
5 Pe ningkatan pendapatan P P P P P 5 82,3 SANGAT PENTING
6 Munculnya persepsi masyarakat P P P P P P 6 100 SANGAT PENTING

Keterangan: P = 1 1/6 x 100% = 16,7 P = 4 4/6 x 100% = 66,7


P = 1 2/6 x 100% = 33,3 P = 5 5/6 x 100% = 83,3
P = 1 3/6 x 100% = 50,0 P = 6 6/6 x 100% = 100
KETIDAKPASTIAN
(UNCERTAINTY)

1. Type of One Error atau Alpha Error


(Kesalahan Pengambilan Kesimpulan)
2. Type of Two Error atau Betha Error
(Kesalahan Penyusunan Hipotesis)
3. Type of S Error atau Subject Error
(Kesalahan Penetapan Unit Sampel)
4. Type of G Error atau Group Error
(Kelompok Individu)

5. Type of R Error atau Replecation


Error (Ulangan Pengamatan Dengan Cuplikan Salah)
Matur Nuwun .
Abdi Badhe Permios

Anda mungkin juga menyukai