PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sungai adalah suatu daerah yang didalamnya terdapat air yang mengalir secara
terus menerus dan merupakan saluran drainase yang terbentuk secara alamiah. Sungai
merupakan bagian dari mka bumi yang karena sifatnya menjadi tempat air mengalir.
Sifat yang dimaksud antara lain adalah, bahwa bagian muka bumi ini adalah yang
paling rendah dibandingkan dengan sekitarnya (Suyono Sosrodarsono 1985).
Sungai merupakan sumber air yang sangat penting untuk menunjang kehidupan
manusia. Sungai juga menjadi jalan air alami untuk mengalir dari mata air melewati
berbagai alur sungai menuju samudra, danau, laut atau kesungai lain secara
dinamis.kedinamisan aliran sungai sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca, karakteristk
aliran sungai dan pola hidup masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar tepi sungai.
Kondisi ini menyebabkan kualitas dan kuantitas sungai sangat dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan iklim dan ditambah pola hidup masyarakat sekitar sungai yang
sangat kerap membuang sampah kesungai. Faktor-faktor ini yang menyebabkan
ekosistem yang ada disungai menajdi tidak seimbang.
Bertambahnya jumlah penduduk, menyebabkan kurangnya daerah resapan air
selain itu, semakin bertambahnya pemukiman disekitar aliran sungai menyebabkan
kondisi sungai mengalami banyak penurunan dalam kualitas mutu air dan kapasitas
sungai untuk menampung debit air akan semakin sedikit. Penurunan tersebut
diakibatkan oleh pola aktivitas masyarakat sekitar sungai yang kerap membuang
sampah kesungai mengakibatkan kerusakan dan pencemaran air. Di Kota Denpasar
mengalir beberapa sungai, salah satu diantaranya adalah Tukad Badung.
Sungai(Tukad Badung) ini memliki panjang sekitar 19,60 km dan Luas DAS 37,12
km (BWS Bali-Nusa Penida, 2015) dengan hulu sungai berada 12 km disebelah utara
Kota Denpasar dan bermuara di Teluk Benoa. Permasalahan utama yang terjadi
selama ini, adanya lahan pemukiman yang berada di Daerah Aliran Sungai hal ini
disebabkan karna perubahan tata guna lahan dan perilaku masyarakat yang bertempat
tinggal di sekitar DAS Tukad Badung tersebut sangat buruk seperti membuah sampah
ke sungai, pembuangan limbah rumah tangga secara langsung kesungai seperti air
cucian dan buangan tinja. Hal ini memberikan dampak negatif pada sungai jika
perilaku masyarakat tersebut dilakukan secara terus menerus, sungai tersebut tidak
akan mampu menampung debit air saat musim hujan tiba dan tidak mustahil akan
terjadi banjir dikala hujan tiba dengan intensitas yang sangat besar, kemudian dari
aspek lingkungan ketidaknyamanan menjalankan aktvitas kota karena bau yang
ditimbulkan akibat masyarakat membuang sampah dan limbah rumah tangga
kesungai, tidak hanya itu saja bahkan kerusakan pemandangan jika dilihat dari atas
kondisi Tukad Badung sangat memperihatinkan dan ekosistem yang ada di Tukad
Badung akan punah. Solusi dari permasalahan tersebut adalah adanya kesadaran dari
diri masyarakat sendiri untuk menjaga lingkungan yang ada disekitar lalu
dilakukannya upaya pembenahan kondisi lingkungan di sepanjang Tukad Badung
seperti menormalisasikan Tukad Badung.
1.2
Rumusan Masalah
Berdsaarkan uraian diatas dapat dirumuskan hal-hal sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran Daerah Aliran Sungai (DAS) di Tukad Badung?
2. Bagaimanakah gambaran umum kondisi lingkungan di sepanjang Tukad
Badung bagian tengah dari Jl. Gajah Madha sampai Teuku Umar?
3. Apa saja faktor-faktor permasalahan lingkungan sepanjang aliran Tukad
Badung bagian tengah dari Jl. Gajah Madha sampai Teuku Umar?
4. Apa saja pemanfaatan air sungai di sepanjang aliran Tukad Badung bagian
tengah dari Jl. Gajah Madha sampai Teuku Umar?
1.3
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini, yaitu :
1. Mengetahui gambaran umum kondisi lingkungan di sepanjang Tukad Badung
bagian tengah dari Jl. Gajah Mada sampai Jl. Teuku Umar.
2. Mengetahui dampak permasalahan lingkungan sepanjang aliran Tukad
Badung bagian tengah dari Jl. Gajah Mada sampai Jl. Teuku Umar
3. Mengetahui pemanfaatan air sungai di sepanjang aliran Tukad Badung bagian
tengah dari Jl. Gajah Mada sampai Jl. Teuku Umar
BAB II
PEMBAHASAN
Daerah DAS tukad Badung bagian Tengah juga didapati daerah RTH yang
cukup luas, seperti didaerah Banjar Taktak, Desa Paguyangan, Kecamatan Denpasar
Barat
Kota
Denpasar,
dimana
lokasi
ini
direncanakan
sebagai
kawasan
pengembangan ekowisata.
Pada kota Denpasar DAS bagian Tengah juga didapati bangunan Trash Rack
penyaring sampah namun sudah tidak beroperasi lagi, sehingga aliran sampah saat ini
terbawa menuju bagian hilirnya hingga kawasan sungai daerah Pasar Badung.
Gambar 3.1.
Dauh Puri
Beberapa tempat di aliran DAS tengah sudah dilakukan penataan sungai yang
cukup baik, yaitu seperti di wilayah perairan sungai Jln Gajah mada dan Hasanudin,
namun tetap juga memiliki keterbatasan yaitu penampang sungai yang kecil dan
sudah berhimpitan dengan sarana dan prasarana kota yang ada. Wilayah perairan
sungai lokasi berikut dapat dikembangkan menjadi kawasan River front untuk wisata
Air dan monument Sumber Daya air untuk penyadaran masyarakat menjaga
kelestarian Sungai.
Gambar 3.2.
Kondisi
Sungai
DAS
Bagian
Tengah
Jl
tanah kosong di kanan maupun kiri sungai sekitar 1,5 m yang ditumbuhi rumput tapi
lebih didominasi oleh bangunan yang pondasinya mepet dengan badan sungai.
10
menjaring dan
menaikkan
sampah. Pemerintah
kota
telah
11
Kurangnya kesadaran masyarakat dan koordinasi antar instansi yang terlibat serta
gejala-gejala alam yang buruk lainnya yang mungkin terjadi tentu dapat berpengaruh
besar terhadap bau lingkungan, pemandangan alam, pelestarian perairan pantai,
ketersediaan air bahkan dapat menimbulkan kerusakan ekosistem yang lebih parah di
sepanjang Tukad Badung. Apabila kondisi ini dibiarkan terus menerus, maka tidak
mustahil akan terjadi ketidaknyamanan dalam menjalankan aktivitas kota, kerusakan
pemandangan dan aset wisata, krisis air bahkan kepunahan ekosistem yang tentunya
tidak diinginkan oleh semua pihak. Manusia sebagai bagian dari ekosistem yang
memiliki akal sehat tidak boleh membiarkan masalah-masalah yang terjadi di Tukad
Badung ini semakin berlarut-larut, yang pada akhirnya akan merugikan diri sendiri.
Upaya merekonstruksikondisi lingkungan di sepanjang Tukad Badung harus segera
dilaksanakan. Keterpaduan program penanganan perlu dipersiapkan dan dimatangkan
sertaditerapkan dengan baik agar tercipta ekosistem yang bersih, aman, lestari dan
indah.
12
13
Gambar 2.1.
Gambar 2.2.
14
Gambar 2.3.
15
Gambar 2.4.
16
kesempatan
kegiatan
lain
yang
dapat
menambah
penghasilan.
Apakah sungai disini pernah terjadi banjir yang berdampak
sampai meluap ke lahan masyarakat?
Jawaban :Selama saya tinggal disini tidak pernah menjumpai
banjir hingga meluap di lahan kami, namun hanya sebatas
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masyarakat sekitar daerah Tengah memiliki tingkat ekonomi
menengah kebawah
Masyarakat tidak merasa
keberatan
untuk
dilakukan
18
3.2 Saran
1. Warga yang tinggal di sekitar Tukad Badung hendaknya lebih
memperhatikan lingkungan disekitarnya.
2. Warga hendaknya berusaha membangun toilet sendiri karena air yang
mengalir pada daerah Tukad Badung bukanlah air yang kurang pantas
digunakan untuk mandi, mencuci, dan aktivitas lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Apeda Kodya Dati II Denpasar, 1996, Rencana Detail Tata Ruang Pusat Kota
Kotamadya Daerah Tingkat II Denpasar di Kecamatan Denpasar Barat dan
Denpasar Timur Tahun 1996/1997-2006/2007, Denpasar.
19
Catanese, Anthony J dan Snyder, James C.,1989, Perencanaan Kota, Edisi kedua,
Erlangga, Jakarta.
Catanese, Anthony J, Snyder, James C., dan Susongko, 1986, Pengantar
Perencanaan Kota, Erlangga, Jakarta.
Danisworo, 1993, Urban Design : Pengertian, Permasalahan dan Konsep
Penerapannya, Ditjen Cipta Karya, Jakarta
Dinas Tata Kota Denpasar,2000, Informasi Tata Ruag Wilayah, Denpasar
Masisworo, M., 1995, Penataan Kembali Ruang Kota Melalui Proses Urban
Desain, , Jakarta
Prodeco Citra Prima, 2002, Bantek Perencanaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan
Tukad Badung, Denpasar
http://lh.denpasarkota.go.id/index.php/baca-berita/2235/KAJIANPEMETAAN-KEGIATAN-YANG-BERPOTENSI-MENIMBULKAN-PENCEMARAN-DIpetikDASpetik-TUKAD-BADUNG (diakses pada tanggal 10 Desember 2015)
http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=74020&lokasi=lokal (diakses
20
21
22
23
24
25