Anda di halaman 1dari 6

1

Analisis Daya Tampung Beban Pencemaran


Sungai Mangetan Kanal Kabupaten Sidoarjo
dengan Metode QUAL2Kw
Merdinia Nita Saraswaty, Nieke Karnaningroem dan Didik Bambang S
Jurusan Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: nieke@enviro.its.ac.id

Abstrak Objek yang digunakan dalam penelitian ini komponen seperti, BOD, denitrifikasi, dan DO (Kannel et al.,
adalah sungai Mangetan Kanal yang terletak di 2010). Model QUAL2Kw memiliki beberapa keunggulan,
Kabupaten Sidoarjo yang merupakan anak sungai DAS yaitu dapat mensimulasikan sungai dalam bentuk satu dimensi
Brantas. Sungai ini digunakan sebagai air baku Instalasi dengan aliran berupa non-uniform dan stabil pada skala waktu
Pengolahan Air (IPA) di Kecamatan Krian. Sungai ini dan mensimulasikan beban masuk dan keluar dari sumber
menerima beban limbah dari rumah tangga, industri, dan pencemar (Pelletier, 2008).
pertanian sehingga warna air sungai coklat agak keruh. Dalam penelitian ini, model QUAL2Kw dipilih untuk
Sungai Mangetan Kanal memerlukan perhitungan daya digunakan dalam perhitungan DTBP dan kondisi kualitas air
tampung beban pencemaran (DTBP) agar mendapatkan dari sungai. Penelitian dengan topik menganalisis daya
batasan maksimum dari air limbah yang akan masuk ke tampung beban pencemaran sungai dengan metode QUAL2Kw
badan air dengan metode program QUAL2Kw. Parameter ini diperlukan, karena memudahkan dalam permodelan
kualitas air yang digunakan adalah pH, temperatur, DO, kualitas air pada sungai tersebut. Selain itu juga permodelan
BOD, COD, TSS, nitrat (NO 3 -), ammonium (NH 4 +), dan kualitas air dapat memudahkan pengelolaan dari kualitas air
fosfat (PO 4 3-). Hasil dari aplikasi dan evaluasi dengan sungai (Lestari, 2012).
metode QUAL2Kw dengan 4 (empat) skenario pada sungai Sungai Mangetan Kanal merupakan air baku untuk IPA
Mangetan Kanal dalam kondisi eksisting telah tercemar. Kecamatan Krian. Menurut pengamatan langsung kondisi
Hasil dari perhitungan daya tampung beban pencemaran sungai berwarna coklat agak keruh. Sungai Mangetan Kanal
sungai Mangetan Kanal yang maksimum untuk parameter memerlukan perhitungan daya tampung beban pencemaran
uji terdapat pada segmen 1 dan 5, sedangkan untuk yang (DTBP) untuk memperkirakan beban maksimum dari bahan
minimum terdapat pada segmen 2 dan 4.. organik yang dapat masuk ke sungai dengan simulasi model
kualitas air sungai, dalam hal ini adalah QUAL2Kw
Kata Kunci Sungai Mangetan Kanal, QUAL2Kw, Daya dikarenakan hanya ada kajian tentang DTBP pada sungai
Tampung, Kualitas Air
Mangetan Kanal. Tujuan dari penelitian ini utnuk
mengaplikasikan metode QUAL2Kw dalam mengevaluasi
I. PENDAHULUAN kualitas air Sungai Mangetan Kanal dengan simulasi 4 (empat)
skenario untuk IPA Kecamatan Krian dan menghitung daya
S ungai Mangetan Kanal menerima beban limbah dari
berbagai sumber, seperti rumah tangga, industri, dan
pertanian. Pada hulu sungai Mangetan Kanal terdapat
tampung beban pencemaran sungai Mangetan Kanal.

pabrik yang menggunakan sungai Mangetan Kanal untuk II. METODOLOGI PENELITIAN
membuang limbah cairnya. Bantaran sungai Mangetan Kanal
digunakan oleh masyarakat sekitar sebagai MCK (mandi, cuci, A. Kerangka Penelitian
kakus) dengan secara langsung membuang limbah ke badan Penelitian ini berawal dari adanya keinginan untuk
air. Objek penelitian yang akan diteliti dan dibahas untuk mengetahui daya tampung beban pencemaran pada sungai
perlindungan dan pengelolaan kualitas lingkungan adalah Mangetan Kanal yang digunakan sebagai air baku IPA
sungai Mangetan Kanal. Kecamatan Krian untuk menghasilkan air bersih yang
Salah satu tahapan melakukan perhitungan Daya Tampung disesuaikan dengan baku mutu badan air. Perhitungan daya
Beban Pencemaran (DTBP) sumber air adalah dengan tampung beban pencemaran ini akan menggunakan metode
menggunakan pemodelan numerik terkomputerisasi program QUAL2Kw. Penelitian ini akan melakukan observasi
(computerized numerical modeling) (Peraturan Menteri lapangan dan penentuan segmen sungai agar mudah dalam
Lingkungan Hidup No. 1, 2010). Model kualitas air dapat melakukan perhitungan DTBP. Studi literatur dalam penelitian
ditentukan dengan beberapa metode termasuk QUAL2Kw ini melingkupi pencemaran sungai, self-purifikasi sungai, daya
yang sering digunakan dan tersedia bebas. QUAL2Kw ini tampung beban pencemaran, dan model simulasi QUAL2Kw.
merupakan suatu sistem kalibrasi otomatis dan interaksi Pengumpulan data primer dan sekunder meliputi parameter uji
2

kualitas air sungai, debit air sungai, data curah hujan dan Kualitas air di hulu sungai Mangetan Kanal sesuai
kecepatan angin, serta profil hidrolis dari sungai Mangetan dengan baku mutu air kelas satu pada PP No. 82 Tahun
Kanal. Data primer dan sekunder tersebut akan di-entry dalam 2001. Pada skenario ini dilakukan untuk mengetahui
program QUAL2Kw. Selanjutnya data akan dianalisis untuk proses self-purifikasi sungai jika tidak ada beban
mendapatkan daya tampung beban pencemaran air sungai agar pencemaran yang masuk. Kualitas limbah dari sumber
diketahui jumlah maksimum air limbah yang dapat dibuang ke pencemar tak tentu dianggap memenuhi baku mutu air
sungai. limbah. Beban pencemar berupa anak sungai akan
diasumsikan memenuhi baku mutu air.
B. Langkah Kerja Penelitian
4. Skenario 4
Penetapan segmen sungai dalam penelitian dari sungai Kualitas air di hulu sungai Mangetan Kanal sesuai
Mangetan Kanal mempunyai panjang 14,92 km dari hulu dengan baku mutu air kelas satu pada PP No. 82 Tahun
hingga IPA Kecamatan Krian. Segmen akan dibagi sebanyak 6 2001. Pada simulasi skenario ini kualitas air setelah hulu
(enam) reach. Penelitian ini membutuhkan data primer dan sungai diusahakan memenuhi baku mutu air kelas satu
data sekunder. Kegiatan pengumpulan data primer dapat
karena untuk menghitung daya tampung pada sungai dan
dilakukan dengan observasi lapangan pada sungai. Data primer
besaran sumber pencemaran berdasarkan trial and
yang dikumpulkan adalah data debit sungai, data hidrolik,
error. Keputusan Gubernur Jawa Timur No. 45 Tahun
sumber pencemar, dan kualitas air hasil sampling. Kegiatan
pengumpulan data sekunder meliputi peta administrasi 2002 akan menjadi dasar penentuan konsentrasi air
kabupaten sidoarjo, data jumlah penduduk pada 5 (lima) tahun limbah industri. Limbah rumah tangga akan diolah
terakhir, data klimatologi daerah, data profil sungai, dan data menggunakan Instalasi Pengolahan Limbah Tinja (IPLT)
debit serta kualitas limbah industri yang dibuang ke sungai. terpadu sehingga dapat diasumsikan memenuhi baku
mutu limbah domestik nasional pada KepMen LH
C. Analisa Data No.112 Tahun 2003.
Pada analisa data, teknik simulasi ini akan dilakukan untuk Daya tampung pada prinsipnya adalah kemampuan badan air
menentukan daya tampung beban pencemaran. Teknik ini akan menerima beban pencemaran tertentu tanpa menjadi tercemar
terbagi dalam beberapa skenario, lihat Tabel 1 berikut : oleh sumber pencemar tersebut. Kemampuan ini akan
Tabel 1. mempunyai range beban pencemar hingga maksimum yang
Skenario Teknik Simulasi dapat ditoleransi oleh badan air penerima.
Sumber Kualitas Air Daya Tampung = Beban pencemar maksimum Beban
Skenario Kualitas Air di Hulu
Pencemar Sungai
1 Eksisting Eksisting Model
kondisi awal
Estimasi Tahun Beban pencemar didapatkan dari hasil pemodelan kualitas
2 Eksisting Model
2018 air oleh program QUAL2Kw berdasarkan skenario. Beban
Tanpa sumber kondisi awal merupakan beban yang dimiliki sungai secara
3 *BMA Kelas Satu Model
pencemar
*BMA Kelas alamiah. Beban pencemar maksimum merupakan baku mutu
4 *BMA Kelas Satu Trial & error
Satu air sungai berdasarkan PP No. 82 Tahun 2001.
Keterangan : *BMA = Baku Mutu Air (PP No. 82 Tahun 2001)

1. Skenario 1 III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN


Pada skenario ini data eksisting pada kualitas air dari
A. Segmentasi Sungai
hulu akan diinput dalam program. Limbah rumah tangga
yang masuk ke sungai sebagai beban limbah Sungai Mangetan Kanal akan dianalisis dengan panjang
dikategorikan sebagai sumber pencemar tak tentu. sungai penelitian sekitar 14,92 km dari hulu atau titik awal
Sedangkan sumber pencemar tertentu dari industri dapat sampling hingga di depan bangunan intake IPA Kecamatan
ditentukan, jika beban limbah berasal dari efluen industri Krian. Segmen penelitian akan dibagi sebanyak 6 (enam)
yang mengarah langsung ke sungai. Beban limbah dari reach sesuai dengan Gambar 2. Pembagian segmen ini
saluran drainase dan lainnya dapat diasumsikan didasarkan dengan kesesuaian karakteristik kualitas air yang
bersumber dari rumah tangga. terdapat pada sungai.
2. Skenario 2 1. Segmen 1 2 (1,19 km)
Kualitas air di hulu sungai Mangetan Kanal Segmen awal atau hulu dari sungai pada kilometer 14,92
menggunakan data eksisting. Estimasi sumber pencemar hingga kilometer 13,73. Segmen 1 2 dibagi
hingga tahun 2018 didapatkan dengan menghitung laju berdasarkan karakteristik kualitas air sungai dengan
pertumbuhan atau proyeksi penduduk selama 5 (lima) masukan limbah industri.
tahun. Beban pencemar dari rumah tangga yang masuk 2. Segmen 2 3 (3,01 km)
secara langsung maupun tidak langsung ke sungai Segmen 2 3 dari sungai pada kilometer 13,73 hingga
Mangetan Kanal diasumsikan sebagai non-point source. kilometer 10,72. Segmen 2 3 dibagi berdasarkan
Beban pencemar dari industri diasumsikan seperti karakteristik kualitas air sungai setelah masukan limbah
skenario 1. industri dan adanya masukan limbah domestik.
3. Skenario 3 3. Segmen 3 4 (3,67 km)
3

Segmen 3 4 dari sungai pada kilometer 10,72 hingga sungai yang keluar, dan bangunan intake dari IPA Kecamatan
kilometer 7,05. Segmen 3 4 dibagi berdasarkan Krian. Sumber pencemar non-point source meliputi sumber
karakteristik kualitas air sungai adanya masukan limbah pencemaran yang menyebar dan tidak terdeteksi yang
domestik dan saluran drainase yang masuk. mencakup saluran pembuangan air limbah rumah tangga, air
4. Segmen 4 5 (2,13 km) limbah jamban, dan limbah pertanian. Parameter dari
Segmen 4 5 dari sungai pada kilometer 7,05 hingga pemodelan untuk program terbagi menjadi dua, yaitu
kilometer 4,92. Segmen 4 5 dibagi berdasarkan parameter hidrolik (flow, velocity, dan depth) dan parameter
karakteristik kualitas air sungai adanya masukan limbah kualitas air (pH, temperature, ISS, DO, CBODf, NO 3 -, NH 4 +,
domestik, bangunan intake, dan anak sungai yang keluar. PO 4 3-, dan Generic, dst.).
Pada segmen ini juga terdapat bangunan terjunan setelah D. Kalibrasi Model
anak sungai. Kalibrasi model dilakukan dengan tujuan data model
5. Segmen 5 6 (4,31 km) mendekati data input pada program. Variasi data yang berbeda
Segmen 5 6 dari sungai pada kilometer 4,92 hingga pada waktu yang berbeda pada kualitas air sungai dan kualitas
kilometer 0,61. Segmen 5 6 dibagi berdasarkan air limbah menjadi alasan dilakukannya kalibrasi model.
karakteristik kualitas air sungai adanya masukan limbah Model yang harus dikalibrasi pertama kali adalah model
domestik dan anak sungai yang keluar. hidrolik sungai pada worksheet Hydraulics Data. Kalibrasi
6. Segmen 6 7 (0,61 km) model pada data hidrolik dapat dilihat pada Gambar 3 hingga
Segmen 6 7 dari sungai pada kilometer 0,61 hingga 5.
kilometer 0. Segmen 6 7 dibagi berdasarkan
karakteristik kualitas air sungai adanya masukan limbah
domestik dan anak sungai yang keluar.

Gambar. 3. Perbandingan Model dan Data untuk Parameter Debit Aliran


Sungai
Gambar. 2. Segmen Sungai Mangetan Kanal (Tanpa Skala)

B. Kondisi Kualitas Air Sungai


Kualitas air sungai Mangetan Kanal diperiksa melalui
kegiatan sampling. Kegiatan pengambilan dilakukan secara
bersamaan. Kegiatan sampling diambil dengan 2 (dua) lokasi
titik pengambilan. Kondisi kualitas air sungai dapat dilihat
pada Tabel 2.
Tabel 2.
Kondisi Kualitas Air Sungai
- + 3-
TSS DO COD BOD NO3 NH4 PO4
Lokasi pH
(mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L) (mg/L)
1a 6.95 112 7.6 5 2 2.37 1.18 0.04
1b 7.25 108 7.6 5 2 2.31 1.11 0.17
Rata-rata 7.1 110 7.6 5 2 2.34 1.14 0.11
2a 6.95 98 6.4 5 2 1.61 1.08 0.07
Gambar. 4. Perbandingan Model dan Data untuk Parameter Kecepatan
2b 7.15 102 7.2 5 2 2.59 1.08 0.19 Aliran Sungai
Rata-rata 7.05 100 6.8 5 2 2.1 1.08 0.13
3a 6.93 100 5 16 10 1.19 1.25 0.07
3b 7.1 94 6 5 2 1.98 1.05 0.15
Rata-rata 7.02 97 5.5 10.5 6 1.59 1.15 0.11
4a 6.9 136 2 10 6 1.78 1.64 0.03
4b 6.97 110 2.4 27 17 2.91 1.32 0.08
Rata-rata 6.94 123 2.2 18.5 11.5 2.35 1.48 0.06
5a 6.9 120 3 21 13 1.21 1.64 0.01
5b 7 114 3.8 27 16 2.03 1.43 0.02
Rata-rata 6.95 117 3.4 24 14.5 1.62 1.54 0.02
6a 6.9 180 2 21 12 1.75 1.48 0.03
6b 6.97 48 4.8 21 13 2.23 1.84 0
Rata-rata 6.94 114 3.4 21 12.5 1.99 1.66 0.02
7a 6.85 135 3.6 27 17 2.47 1.66 0.05
7b 6.9 150 3 21 12 2.69 1.29 0.01
Rata-rata 6.88 142.5 3.3 24 14.5 2.58 1.48 0.03

C. Pembentukan Model
Pada pembangunan model ini, sumber pencemar point
Gambar. 5. Perbandingan Model dan Data untuk Parameter Kedalaman
source meliputi saluran pembuangan limbah industri, anak Sungai
4

E. Simulasi Kualitas Air untuk parameter DO dan BOD dari skenario 2 dapat dilihat
Model parameter kualitas air yang telah dihasilkan dan pada Gambar 8 dan 9.
dikalibrasi dari program dapat dipergunakan pada skenario
yang telah dirancang sebelumnya. Proses simulasi ini ditujukan
untuk memperkirakan kualitas air yang ada sesuai dengan
skenario pada Tabel 1.
Sumber pencemar pada skenario 1 ini menggunakan kondisi
eksisting dari sungai Mangetan Kanal. Data input yang dipakai
adalah data yang digunakan saat pembentukan model
dilakukan pertama kali. Simulasi pada skenario 1 dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi beban pencemar yang ada dari hulu
hingga hilir segmen pada sungai. Hasil simulasi data pada
skenario ini didapatkan beberapa parameter yang melebihi
Gambar. 8. Profil DO Berdasarkan Skenario 2
nilai baku mutu yang diperbolehkan pada badan air kelas satu.
Hasil parameter yang telah berhasil dikalibrasi dapat dipakai
untuk simulasi kualitas air pada skenario selanjutnya. Hasil
simulasi model untuk parameter DO dan BOD dari skenario 1
dapat dilihat pada Gambar 6 dan 7.

Gambar. 9. Profil BOD Berdasarkan Skenario 2


Pada skenario 3 ini debit inflow beban pencemar pada point
dan non-point source akan dihilangkan, sehingga dari simulasi
ini dapat diketahui kemampuan self-purifikasi dari sungai
Mangetan Kanal. Hasil simulasi dari skenario 3 ini untuk nilai
Gambar. 6. Profil DO Berdasarkan Skenario 1
parameter DO masih belum memenuhi baku mutu badan air
kelas satu pada segmen 2 dan 3. Hasil simulasi model untuk
parameter DO dan BOD dari skenario 3 dapat dilihat pada
Gambar 10 dan 11.

Keterangan : = point source yang masuk


Gambar. 7. Contoh Profil BOD Berdasarkan Skenario 1
Simulasi skenario 2 bertujuan untuk mengetahui kondisi
sungai pada 5 (lima) tahun kedepan dari kondisi eksisting. Air
limbah yang masuk ke sungai dapat dihitung melalui persen Gambar. 10. Profil DO Berdasarkan Skenario 3
perbandingan luas wilayah desa dan kecamatan. Persen luas
wilayah kecamatan Tarik sebesar 8%, kecamatan Balongbendo
sebesar 33%, dan kecamatan Krian sebesar 6%. Debit limbah
domestik pada kecamatan Tarik sebesar 0,006 m3/detik,
kecamatan Balongbendo sebesar 0,03 m3/detik, dan
3
kecamatan Krian sebesar 0,009 m /detik. Hasil simulasi pada
skenario 2 untuk kualitas air sungai pada parameter terdapat
sedikit peningkatan dari skenario 1. Hal ini dikarenakan debit
limbah domestik pada non-point source lebih kecil menurut
hasil perhitungan estimasi tahun 2018. Hasil simulasi model

Gambar. 11. Profil BOD Berdasarkan Skenario 3


5

Simulasi pada skenario 4 ini didasarkan pada nilai Tabel 3.


Daya Tampung Sungai Mangetan Kanal
parameter kualitas air yang sesuai dengan batas baku mutu
badan air kelas satu menurut PP No. 82 Tahun 2001. Skenario

(kg/hari)

(kg/hari)

(kg/hari)

(kg/hari)

(kg/hari)

(kg/hari)
Segmen

COD
BOD
4 ini akan menggunakan metode trial and error pada nilai

NH4

NO3
TSS

PO4
kualitas air sungai dalam point dan non-point source. Hasil
simulasi dari skenario 4 ini nilai kualitas air dari semua
parameter menurun secara signifikan dari skenario 1. Namun, 12 15361.06 790.56 109.58 178.86 44.63 3754.73
dari skenario 4 ini pada parameter DO masih melebihi baku 23 2289.60 91.58 22.90 85.43 7.21 423.14
34 11988.00 479.52 119.88 395.26 28.64 2397.60
mutu badan air kelas satu pada segmen 2 dan 3. Hasil simulasi 45 1512.00 60.48 15.12 190.08 1.36 302.40
model untuk parameter DO dan BOD dari skenario 4 dapat 56 17207.66 688.31 172.08 2753.23 10.09 3441.53
dilihat pada Gambar 12 dan 13. 67 4536.00 181.44 45.36 725.76 3.18 907.20

Gambar. 12. Profil DO Berdasarkan Skenario 4 Gambar. 14. Daya Tampung Parameter BOD

Gambar. 13. Profil BOD Berdasarkan Skenario 4 Gambar. 15. Daya Tampung Parameter COD

F. Perhitungan Daya Tampung


Hasil simulasi skenario kualitas air dapat digunakan untuk
mencari perhitungan daya tampung beban pencemaran pada
sungai Mangetan Kanal. Perhitungan daya tampung beban
pencemaran akan menggunakan skenario 3 dan 4, yaitu saat
badan air tanpa beban pencemar dan saat beban pencemar
sesuai dengan batas baku mutu badan air kelas satu.
Perhitungan beban pencemaran (BP) dalam satuan kg/hari
akan menggunakan rumus :
BP = Debit (L/detik) x Konsentrasi (mg/L)
= (Beban Pencemaran (mg/L) x 86400) : 100000 Gambar. 16. Daya Tampung Parameter TSS
Menurut Tabel 3. untuk perhitungan daya tampung segmen
sungai terdapat yang maksimum dan minimum pada tiap
parameter uji sesuai dengan segmen sungai yang ada. Daya
tampung sungai Mangetan Kanal sesuai dengan hasil
perhitungan untuk parameter uji pada Tabel 2 dapat dilihat
pada Gambar 14 hingga 19.

Gambar. 17. Daya Tampung Parameter Nitrat


6

adanya kajian lebih lanjut pada perhitungan daya tampung


beban pencemaran ini dengan skenario yang lain, seperti
variasi pada debit dan kondisi kualitas air di hulu sungai.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Agustiningsih, D., Kajian Kualitas Air Sungai Blukar Kabupaten
Kendal Dalam Upaya Pengendalian Pencemaran Air Sungai,
Semarang: UNDIP (2012) 16.
[2] Al Baduwi, M. S., Aplikasi Model Simulasi Komputer QUAL2Kw pada
Studi Pemodelan Kualitas Air Kali Surabaya, Surabaya: Jurusan
Teknik Lingkungan ITS (2011).
Gambar. 18. Daya Tampung Parameter Ammonium [3] American Public Health Association, Standard Methods for the
Examination of Water and Wastewater : 20th Edition, Washington DC.
G. Penurunan Beban Pencemaran : American Water Works Association (1998).
[4] Brown, L. C. dan Thomas O. B, The Enhanced Stream Water Quality
Menurut kondisi eksisting dari skenario 1, diperlukan Models QUAL2E and QUAL2E-UNCAS : Documentation and User
adanya penurunan beban pencemaran agar kualitas air sungai Manual, Georgia: Environmental Protection Agency (1987).
[5] Corbitt, R. A, Standard Handbook of Environmental Engineering : 2nd
Mangetan Kanal dapat tetap memenuhi baku mutu badan air Edition, New York: McGraw-Hill Companies (2004).
kelas satu. Perhitungan penurunan beban pencemaran ini [6] Lestari, A. D. N., Studi Pengaruh Hidrolika, Naungan, dan Point
menggunakan selisih antara beban pencemaran pada skenario Source terhadap DO-BOD Sungai Menggunakan Model QUAL2Kw
1 dan 4. Dari hasil perhitungan beban pencemaran dibutuhkan (Studi Kasus: Sungai Gajahwong, Yogyakarta), Yogyakarta :
Universitas Gadjah Mada (2012).
penurunan pada parameter BOD dengan persentase penurunan [7] Pelletier, G. dan S. Chapra, QUAL2Kw Theory and Documentation
rata rata sebesar 97%. Parameter Nitrat untuk daya tampung (Version 5.1) : a Modeling Framework for Simulating River and
beban pencemarannya sudah maksimum dan pada parameter Stream Water Quality, Washington : Departement of Ecology (2008).
[8] Rusnugroho, A., Penentuan Daya Tampung Beban Pencemaran Kali
Fosfat dari beberapa segmen sudah mencapai maksimum. Madiun (Segmen Wilayah Kota Madiun) Menggunakan QUAL2Kw.
Surabaya : Jurusan Teknik Lingkungan ITS. (2012).

IV. KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian untuk perhitungan daya tampung
beban pencemaran dengan metode QUAL2Kw ini dalam hasil
aplikasi metode QUAL2Kw dalam mengevaluasi kualitas air
Sungai Mangetan Kanal dengan simulasi 4 (empat) skenario
untuk IPA Kecamatan Krian , yaitu hasil simulasi skenario 1
dan 2 tidak memenuhi baku mutu badan air kelas satu. Hasil
simulasi skenario 3 dan 4 memenuhi baku mutu badan air
kelas satu. Daya tampung segmen sungai dari hasil
perhitungan sebagai berikut :
Parameter TSS
Maksimum = 17.207,66 kg/hari pada segmen 5
Minimum = 1.512,00 kg/hari pada segmen 4
Parameter BOD
Maksimum = 790,56 kg/hari pada segmen 1
Minimum = 60,48 kg/hari pada segmen 4
Parameter Ammonium
Maksimum = 172,08 kg/hari pada segmen 5
Minimum = 15,12 kg/hari pada segmen 4
Parameter Nitrat
Maksimum = 2.753,23 kg/hari pada segmen 5
Minimum = 85,43 kg/hari pada segmen 2
Parameter Fosfat
Maksimum = 44,63 kg/hari pada segmen 1
Minimum = 1,36 kg/hari pada segmen 4
Parameter COD
Maksimum = 3.754,73 kg/hari pada segmen 1
Minimum = 302,40 kg/hari pada segmen 4
Saran yang diberikan untuk perhitungan daya tampung
beban pencemaran dengan metode QUAL2Kw ini diperlukan

Anda mungkin juga menyukai