METODE PENELITIAN
4. 1. PENGERTIAN
Metode penelitian adalah langkah yang dimiliki dan dilakukan oleh peneliti
dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi pada
data yang telah didapatkan tersebut. Metode penelitian memberikan gambaran rancangan
penelitian yang meliputi antara lain: prosedur dan langkah-langkah yang harus ditempuh,
waktu penelitian, sumber data, dan dengan langkah apa data-data tersebut diperoleh dan
selanjutnya diolah dan dianalisis.
Observasi ini bertujuan untuk mengetahui keadaan sekitar bantaran sungai serta hal-
hal yang mempengaruhi beban pencemaran sungai sehingga dapat menentukan titik
point source dan non point source.
2. Penentuan ruas/segmen
Sungai Deli memiliki panjang 71,91 kilometer yang mengalir di sepanjang kota
Medan dan melintasi pusat kota. Penentuan segmen berdasarkan dari kondisi hidrolik
(kecepatan aliran air dan kedalaman), masukan dari anak sungai, serta adanya
terjunan di sepanjang aliran air.
Gambar 3.3 Segmentasi Sungai
3. Pengumpulan Data
a. Data Primer
Data primer yang didapat meliputi data kualitas air Sungai Code (stream source)
dan data pencemar titik (point source) dari observasi lapangan secara langsung antara
lain pengambilan air sampel, data titik letak koordinat (letak serta elevasi),
kecepatan angin, pengukuran suhu, pH, debit sumber pencemar dan debit
pengambilan air sungai. Penentuan titik pengambilan kualitas air sungai didasarkan
atas pertimbangan kemudahan akses, biaya dan waktu sehingga ditentukan titik-
titik yang dianggap mewakili kualitas air Sungai Deli dari hulu ke hilir.
b. Dat Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara. Data sekunder pada umumnya berupa bukti,
catatan, atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip, baik yang
dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Manfaat dari data sekunder adalah
lebih meminimalkan biaya dan waktu, mengklasifikasikan permasalahan-
permasalahan, menciptakan tolak ukur untuk mengevaluasi data primer, dan
memenuhi kesenjangan-kesenjangan informasi. Jika informasi telah ada, pengeluaran
uang dan pengorbanan waktu dapat dihindari dengan menggunakan data sekunder.
Manfaat lain dari data sekunder adalah bahwa seorang peneliti mampu memperoleh
informasi lain selain informasi utama.
Data yang dibutuhkan secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:
Diharapkan data ini dapat terkumpul dengan bantuan dinas - dinas di pemerintahan
kota Medan.
4. Input Data
Data yang diinput adalah data sekunder dan data primer meliputi data hidrolika dan
data kualitas sungai stream source dan point source yang diukur langsung di lapangan
dan uji laboratorium. Data yang diinput pada lembar kerja (worksheet) dalam model
QUAL2Kw di dalam format Microsoft Excel antara lain :
(5) Point Sources meliputi lokasi sumber tertentu, debit aliran yang masuk sungai,
temperatur, pH, Amonia, Fosfat dan TSS.
(7) Hydraulics Data meliputi debit, kedalaman dan kecepatan aliran. (8) WQ data
meliputi data kualitas air.
5. Kalibrasi Model
Setelah data dimasukkan dan QUAL2Kw dijalankan, dengan menekan tombol “run”
didapat hasil proses dalam bentuk grafik dan tabel secara otomatis. Dalam
menentukan koefisien model yang perlu dilakukan adalah me-running model
berulang-ulang hingga diperoleh hasil model sesuai atau mendekati kondisi
sebenarnya.
f. Validasi Model
Nilai model yang sudah terkalibrasi selanjutnya diperlukan proses validasi model.
Validasi model digunakan untuk mengetahui kesesuaian model yang dihasilkan dengan
data kualitas air yang sebelumnya diinput dalam proses pemodelan sehingga dapat
digunakan untuk menjalankan
� 𝒏 ��� − 𝑨𝒕 �
Dimana:
g. Simulasi Model
Simulasi model dilakukan dengan berbagai skenario. Model yang telah terkalibrasi
dapat dimodelkan dengan berbagai modifikasi untuk melihat sifat dan perilaku
pencemar dengan mempertimbangkan keakuratan hasil yang diinginkan. Berikut
adalah beberapa skenario yang digunakan untuk menggambarkan kualitas air sungai
dalam bentuk model.
20 Tahun 2008)
h. Beban Pencemaran
Beban pencemaran adalah jumlah unsur pencemar yang terkandung dalam jumlah air
atau limbah, dimana beban cemaran perhari dapat dirumuskan :
Dari kedua simulasi tersebut didapatkan hasil berupa debit dan besarnya
konsentrasi beban pencemar di tiap segmen pada lembar kerja source summary
(Irsanda, 2014).