TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Input model IHACRES adalah curah hujan (rk) dan temperatur (tk). Data temperatur
digunakan untuk memperkirakan besarnya evaporasi yang terjadi pada suatu DAS. Curah hujan
efektif ( Uk) yang dihasilkan selanjutnya ditransfer debit aliran melalui linear unit hidrograph
module.
Model IHACRES mempunyai 6 (enam) parameter, yaitu: tiga parameter di non linear
loss module (C-volume of a conceptual catchment wetness constant ; T(w)- decaying time
constant; F-temperatur modulation factor) dan tiga parameter di linear unit hidrograph module
(T(q)-quick flow response decay time; T(s)-slow flow response decay time ; V(s)- propostional
volumetric contribution of slow flow of streamflow). Ke-enam parameter dinyatakan sebagai
DRC (Dynamic Response Characteristics). Pengujian dan aplikasi model IHACRES telah
dilakukan di berbagai negara dan telah dijadikan salah satu literatur ilmiah model hujan-aliran
yang banyak dipakai (Littlewood dkk., 1997). Model ini telah diuji di Inggris dengan luas DAS
yang cukup bervariasi sampai dengan 10.000 km2 (Littlewood dkk., 1997), DAS di Afrika
(Samir dkk., 2011) dan DAS di Indonesia (Indarto dkk., 2008).
Dengan Q0 adalah debit terukur dalam m3/dt, Qm adalah debit terhitung dalam m3/dt dan n
adalah jumlah sampel.
Dalam penelitian ini digunakan program IHACRES v.2.1, indikator statistik yang paling
utama dalam menentukan keandalan model adalah R2 dan bias. Kedua indikator statistik tersebut
dirasa cukup dalam mengevaluasi kinerja model dalam hal membandingkan antara hasil model
dengan data yang diamati. Nilai optimal untuk R2 mendekati satu dan bisa mendekati nol.
Perumusan persamaan R2 didasarkan pada indikator efisiensi model Nash-Sutcliffe (et al, 2005).
NSE memiliki range antara - sampai dengan 1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Motovilov et al (1999), NSE memiliki beberapa kriteria seperti yang diperlihatkan pada tabel 2.
Tabel 2.1. Hubungan antara Nilai Nash Sutcliffe Efficiency (NSE) terhadap interpretasi model
DAFTAR PUSTAKA
Indarto. (2010). Hidrologi Dasar Teori dan Contoh Aplikasi Model Hidrologi. Bumi Aksara:
Jember.
Halik, G, dkk. 2013. Model Ketersediaan Air di Waduk Sutami akibat Perubahan Iklim.
Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS 7), UNS: Surakarta.
Suprayogi, dkk. 2014. Aplikasi Model Hidrologi Konseptual IHACRES untuk Pengalihragaman
Hujan Debit pada Daerah Aliran Sungai. Jurnal Teknik Sipil Vol. 12, No. 4. Universitas
Riau. Riau.