Anda di halaman 1dari 10

Jurnal V-MAC

Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

Analisis kavitasi dan karakteristik aliran bukaan katup globe valve


menggunakan simulasi solidworks

Abstrak
Proses analisa karakteristik aliran fluida pada valve tidaklah mudah untuk dilakukan. Selain
karena katup dan rangkaiannya merupakan ruang tertutup, geometri katup termasuk dalam
kategori kompleks untuk analisis persamaan matematika. Simulasi berbasis aplikasi komputer
merupakan jalan keluar yang mudah dan murah. Aplikasi simulasi khusus untuk aliran fluida
juga telah dikembangkan. SolidWorks 2020 merupakan aplikasi desain berbasis komputer yang
menawarkan metode operasional sederhana dan mudah dengan akurasi tinggi. Penelitian
berbasis simulasi aliran fluida pada katup telah dilakukan oleh beberapa peneliti dengan
menggunakan aplikasi yang berbeda-beda. Variabel bebas yang digunakan adalah lebar bukaan
katup, sedangkan variabel terikatnya adalah head loss, koefisien tahanan dan koefisien aliran.
Penelitian ini menambahkan kajian karakteristik kavitasi dan aliran untuk melihat proses
terbentuknya pusaran, dengan objek kajiannya adalah kontrol globe valve yang dipandu trim
cage. Hasil penelitian ini menunjukkan kesamaan dengan penelitian sebelumnya, dengan adanya
penambahan identifikasi batas kavitasi dan peristiwa pusaran dalam rangkaiannya.

Kata kunci: globe valve, kavitasi, aliran fluida, simulasi, Solidworks

1. PENDAHULUAN pengendalian proses. Sebuah control valve


Instalasi perpipaan adalah salah harus selalu bekerja dalam rentang standar
satu rangkaian penting dalam industri yang operasi yaitu pada bukaan katup 25% – 80%
terkait dengan fluida. Di dalam setiap [5]. Jenis control valve yang sering ditemui
instalasi perpipaan selalu ditemukan sistem antara lain globe valve, ball valve dan
pengatur dan pengendali aliran. Sistem butterfly valve. Globe valve biasanya
tersebut melibatkan komponen yang disebut digunakan untuk situasi yang memerlukan
katup/valve [1]. Katup adalah alat mekanis perlambatan [6]. Laju aliran melalui katup
yang mengatur aliran atau tekanan cairan. dapat disesuaikan ke tingkat yang diinginkan.
Fungsinya bisa menutup atau membuka Globe valve memiliki geometri yang berbeda
aliran, mengontrol laju aliran, mengalihkan dibandingkan dengan jenis katup lainnya.
aliran, mencegah aliran balik, mengontrol Aliran fluida melalui katup akan berubah dari
tekanan, atau mengurangi tekanan [2]. Di horizontal menjadi vertikal ke atas mengikuti
dalam katup sering terjadi adanya penurunan geometri katup sebelum kembali ke aliran
tekanan (pressure drop) dikarenakan normal horizontal. Globe valve dapat
beberapa faktor yaitu lebar bukaan katup, digunakan untuk mengatur aliran atau tekanan
koefisien torsi, koefisien kehilangan, serta menghentikan aliran sepenuhnya. Fungsi
koefisien aliran, dan kekasaran permukaan Globe valve ini berbeda dengan gate valve
dinding [3]. Dengan mengetahui kehilangan [7]. Control valve yang beroperasi pada
atau kerugian energi dalam suatu sistem temperatur dan pressure drop yang tinggi
katup, maka efisiensi penggunaan energi rentan mengalami kavitasi dan alirannya
dapat ditingkatkan sehingga diperoleh tercekik (chocked flow). Kavitasi adalah suatu
keuntungan yang maksimal [4]. keadaan yang disebabkan oleh berubahnya
Control valve berfungsi sebagai fase cairan yang sedang dialirkan, dari cair
final control element pada sebuah sistem menjadi uap, sehingga menimbulkan
1
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

gelembung-gelembung [8]. Gelembung berbahaya, dan melibatkan titik kritis. Hal ini
terbentuk di daerah bertekanan rendah, menjadikan SolidWorks 2020 satu alat bantu
terbawa aliran dan pecah di daerah desain yang lebih ramah pengguna. Artikel
bertekanan tinggi. Gelembung ini ini membahas tentang kajian terbentuknya
menyebabkan erosi permukaan dan lubang kavitasi dan karakteristik aliran
pada metal [9]. menggunakan simulasi SolidWorks 2020.
Bukan suatu hal yang mudah untuk Hasil kajian dibandingkan dengan penelitian
menyelidiki detail aliran fluida di dalam atau sejenis yang menggunakan aplikasi berbeda.
di luar suatu objek. Saat ini dimungkinkan
untuk memeriksa dan memprediksi 2. METODE PENELITIAN
karakteristik aliran atau untuk Penelitian ini merupakan penelitian
mengoptimalkan geometri dengan eksperimental berbasis simulasi mengguna-
menggunakan simulasi [10]. Untuk itu perlu kan aplikasi SolidWorks 2020. Parameter
dilakukan sebuah simulasi yang mendekati simulasi meliputi variabel bebas berupa
kondisi aktual aliran fluida di dalam obyek bukaan katup, dan variabel terikat berupa
tersebut. Simulasi yang umum digunakan head loss, koefisien resitensi, dan koefisien
adalah menggunakan perangkat lunak CFD aliran. Analisis hasil diarahkan untuk
(Computational Fluid Dynamics). CFD mendeteksi terjadinya kavitasi untuk kondisi
adalah suatu cabang mekanika fluida yang simulasi yang dipilih. Diagram alir penelitian
menggunakan metode numerik dan ditunjukkan pada Gambar 1.
komputasi untuk memecahkan dan
menganalisis masalah [8]. Selain itu,
terdapat satu aplikasi komputer lain untuk
keperluan tersebut. SolidWorks adalah salah
satunya.
SolidWorks 2020 merupakan
perangkat lunak desain berbantuan
komputer (Computer Aided Design), yang
digunakan untuk membuat model 2D atau
3D [11]. Program komputer ini sederhana
namun memungkinkan perancang untuk
membuat komponen dan rakitan yang
sangat detail serta gambar tingkat produksi.
SolidWorks adalah alat yang sangat baik
untuk menangani banyak tahapan
pengembangan produk. Perangkat lunak ini Gambar 1. Diagram Alir Penelitian
tidak hanya menyediakan alat yang
diperlukan untuk menghasilkan permukaan
yang kompleks, rakitan las struktural, dan
lainnya, tetapi juga memungkinkan untuk
menguji desain sebelum proses pembuatan
dimulai. Lingkup aplikasi termasuk untuk
analisis dinamika fluida, respon statis dan
dinamis, perpindahan panas, dan lain-lain.
Aplikasi komputer ini memiliki keunggulan
dalam meminimumkan waktu dan biaya
desain produk, akurasi tinggi yang
terkontrol, memiliki sistem studi yang dapat
menggantikan eksperimentasi yang sulit,
2
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dengan terselesaikannya proses


3.1 Hasil pemodelan dan pengaturan pemodelan obyek, data parameter kondisi
simulasi awal penelitian pada Tabel 1 diproses
Proses pembuatan badan model melalui tool wizard. Satuan unit sistem diatur
obyek control globe valve mengikuti untuk SI (m-kg-s), satuan temperatur menjadi
standar ASME B16.34 dengan ukuran face Celsius, dan satuan panjang menjadi
to face mengikuti standar ANSI B16.10. milimeter. Tipe analisis yang digunakan
Data referensi diperoleh dari HRSG Boiler dipilih analisis internal karena area uji berada
Recirculation Feedwater Line. di dalam pipa dan katup. Fluida yang
Parameternya ditampilkan pada Tabel 1, digunakan air yang masih berbentuk cair.
dengan kondisi kelas operasional Dalam simulasi ini digunakan asumsi kondisi
ditunjukkan pada Tabel 2. Model ini masuk adiabatik, dengan temperatur fluida awal
dalam kategori Class 300. Hasil pemodelan 192℃ dan tekanan 2380 kPa.
3D dapat dilihat pada Gambar 2. Pada flow simulation tree, semua
item di dalam tree dikembangkan dan dipilih
Tabel 1. Parameter model computational domain, kemudian mengatur
Fluida AIR geometri obyek dengan menggeser tanda
Tekanan, (kPa) 2380 panah hingga semua sistem assembly masuk
Temperatur, (℃) 192 di dalam kotak. Selanjutnya tutup (lid) pada
setiap ujung area batasan kondisi yang
Flowrate (m³/s) 0,027
diperlukan dalam analisa ditentukan, dimana
∆P (kpa) 700 fluida mengalir masuk dan keluar. Dalam hal
Line size (inch/mm) 6 / 150 ini boundary condition ditetapkan dengan
Density (kg/m³) 873,9 nilai spesifik inlet total pressure sebesar
Vapor pressure (kpa a) 1315,14 2380 kPa, outlet volume flowrate aliran
fluida sebesar 0.027 m³/s (100 m³/jam).
Tabel 2. Basic Equations for Minimum Simulasi dimulai dengan
Wall Thickness, mm menetapkan goal dan pilihan parameter
sasaran yang diinginkan. Global goal adalah
sasaran untuk semua daerah domain,
sedangkan surface goal adalah sasaran untuk
salah satu permukaan saja. Parameter sasaran
secara global yang diinginkan adalah
temperatur, densitas, dan kecepatan fluida,
sedangkan surface goal yang ingin diraih
adalah static pressure pada outlet.
Pengaturan mesh dilakukan secara otomatis
pada skala 4 dari 7. Proses simulasi yang
dilakukan menggunakan variabel bebas
bukaan katup. Oleh karena itu, untuk
mempermudah menjalankan program solver,
pada configuration manager perlu
ditambahkan kondisi bukaan katup dengan
memasukkan jarak untuk mengatur bukaan
katup tersebut. Dengan pengaturan ini
program solver sudah bisa dieksekusi (run).
Gambar 2. Hasil pemodelan obyek

3
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

3.2 Hasil simulasi downstream drastis dari sebesar 401230 Pa


3.2.1 Simulasi head loss menjadi sebesar 2.04 Mpa, sehingga
Dalam praktek teknik, kerugian pressure drop terukur sangat tinggi,
aliran fluida dalam sistem perpipaan secara meskipun head loss tetap menunjukkan
tradisional dibagi menjadi dua komponen, penurunan (Gambar 3). Mengacu pada
yaitu kerugian akibat gesekan sepanjang persamaan 2, temuan simulasi menunjukkan
bagian pipa lurus dan kerugian karena fitur kesesuaian hasil.
pipa lokal seperti tikungan, katup, throttle
dan lain lain [10]. Secara umum, sebuah Tabel 3. Hasil simulasi head loss
katup dievaluasi menggunakan tiga Bukaa
Downstream Head
n Pressure
koefisien tergantung pada sifat fluida, Katup
Pressure
Drop (Pa)
Loss
kecepatan aliran, perbedaan tekanan (Pa) (m)
(%)
(pressure loss, ΔP) antara tekanan masuk 15 401230.39 1978769.61 231.05
dan keluar, koefisien aliran, koefisien 30 2045394.78 334605.22 39.07
resistensi, dan indeks kavitasi [12]. Katup 45 2220447.75 159552.25 18.63
dapat dianggap analog dengan lubang 60 2310212.36 69787.64 8.15
kontrol dimana area bukaan mudah 75 2335038.02 44961.98 5.25
disesuaikan. Dengan demikian, kerugian
gesekan melintasi katup bervariasi terhadap
3.2.2. Simulasi koefisien resistensi
aliran [13]. Diketahui persamaan Bernoulli
Dengan cara yang sama dengan
mengenai head loss adalah
simulasi head loss, diperoleh hasil simulasi
pengaruh bukaan katup terhadap koefisien
p1 1 2 p2 1 2
+ v1 + y1 = + v + y 2 + Hl resistensi (Gambar 4). Hasil simulasi
ρg 2g ρg 2g 2
menunjukkan bahwa peningkatan bukaan
(1) katup mengakibatkan penurunan koefisien
resistensi, tetapi meningkatkan koefisien
Karena y 1dan y 2 adalah ketinggian dan aliran. Koefisien resistensi adalah kerugian
mempunyai nilai yang sama, dan aliran gesek di dalam katup dalam hal tekanan dan
telah terisi penuh, maka kecepatan awal dan kecepatan [13] yang ditentukan dalam
kecepatan akhirnya sama v1 = v2. Jadi head persamaan:
loss (Hl),
2∆ P
Δp δ= 2 (3)
Hl= (2) ρv
ρg
Hasil simulasi menunjukkan kesesuaian
Untuk  = densitas rata-rata, dan g =
dengan persamaan 3.
percepatan gravitasi.
Hasil simulasi bukaan katup
terhadap nilai head loss ditunjukkan pada
Tabel 3, untuk densitas fluida pada
temperatur 192℃ adalah sebesar 873 kg/m³
dan besarnya gravitasi adalah 9.81 m/s².
Dari Tabel 3 dapat diketahui bahwa
penambahan bukaan katup mempengaruhi
besarnya head loss. Semakin besar bukaan
katup, semakin kecil pressure drop yang
terjadi maka semakin kecil pula head loss
pada katup. Anomali terjadi pada bukaan
katup 15% menuju 30%. Tekanan pada Gambar 3. Hasil simulasi pengaruh bukaan
4
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

katup terhadap head loss


3.2.4 Simulasi bilangan Reynold
Jenis aliran bergantung pada rasio
gaya inersia terhadap gaya viskos dalam
fluida. Bilangan Reynolds yang terjadi pada
lubang orifice dapat ditentukan dengan
persamaan:

ρDv
Re = (5)
μ
dimana D = jarak lubang orifice (m),
Gambar 4. Hasil simulasi pengaruh bukaan μ = dynamic viscosity (centipoise),
katup terhadap koefisien resistensi v = laju aliran rata-rata (m/s).

3.2.3 Simulasi koefisien aliran Hasil simulasi perhitungan bilangan


Koefisien aliran Kv adalah versi Reynold meningkat seiring dengan
koefisien Cv dalam satuan SI campuran. peningkatan bukaan katup (Tabel 4). Hasil
Koefisien resistensi dan koefisien aliran perhitungan simulasi untuk Bilangan
saling berhubungan. Koefisien aliran Reynold menunjukkan nilai di atas 4000. Hal
menyatakan jumlah meter kubik per jam air ini mengindikasikan bahwa aliran yang
yang akan mengalir melalui katup dengan terjadi dalam pipa adalah turbulen. Dengan
kehilangan tekanan satu bar pada posisi demikian terindikasi terjadi perbedaan
pembukaan tertentu, seperti yang temuan antara hasil simulasi koefisien aliran
didefinisikan oleh persamaan: dan bilangan Reynold. Perbedaan ini
mengindikasikan terjadinya kavitasi di dalam
( )
1
ρ 2
K v =Q (4) pipa.
∆p
Tabel 4. Hasil Perhitungan Bilangan
dimana Q menyatakan debit aliran.
Reynold
Koefisien aliran berbanding terbalik dengan
pressure loss. Hasil simulasi (Gambar 5)
juga menunjukkan kesesuaian dengan
persamaan 4. Karena grafik koefisien aliran
hampir membentuk garis lurus, maka aliran
di dalam pipa simulasi adalah aliran
berjenis laminar.
3.2.5 Analisis kavitasi pada katup
Kavitasi adalah salah satu hasil dari
aliran tercekik (choked flow), yang terjadi
dari peningkatan pressure drop pada saat
mempertahankani inlet pressure konstan,
tanpa menghasilkan peningkatan flow rate.
Simulasi tidak dapat menunjukkan
gelembung udara akan tetapi dengan
memeriksa tekanan terukur dan
membandingkannya dengan kondisi
Gambar 5. Hasil simulasi pengaruh bukaan terjadinya tekanan uap (Gambar 6), yaitu:
katup terhadap koefisien aliran
Tidak terjadi kavitasi jika,
5
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi


P ≥ Pv ❑ σ ≥|δ| (6)
Terjadi kavitasi jika,

P ≤ Pv ❑ σ ≤|δ| (7)

dapat ditengarai kondisi simulasi yang


menghasilkan kavitasi. Kavitasi terjadi
ketika fluida berubah fase menjadi uap
sehingga timbul gelembung udara.
Gelembung udara ini akan terbawa aliran
dan tekanan kembali naik di atas tekanan
uapnya. Kenaikan tekanan akan
menyebabkan gelembung udara yang Gambar 8. Batas mulai terjadinya kavitasi
terbawa aliran pecah.
Dalam kasus kavitasi, terjadi
perubahan fasa cair menjadi fasa gas. Karena
pergerakan dari cairan di dalam valve sangat
kompleks, maka dapat digunakan persamaan
kontinuitas untuk mencari kondisi fraksi
campuran dari fluida dengan persamaan
berikut:

ρm =α ρ v + (1−α ) ρl (8)
Gambar 6. Diagram tekanan kavitasi
ρ m− ρ l
α= (9)
Dalam simulasi ini distribusi ρv − ρl
perubahan temperatur yang terjadi tidak
terlalu siginifikan (Gambar 7), temperatur dimana ρm densitas campuran, ρ v densitas
maksimum terukur pada 192.48 ℃. Dari gas, ρl densitas cair, dan α fraksi volume
temperatur fluida yang diketahui 192℃ campuran.
maka besarnya vapour pressure dapat Persamaan yang mengatur untuk
dihitung menggunakan interpolasi sehingga model kavitasi yang digunakan dalam
didapat tekanan 13.15 bar atau setara penelitian ini didasarkan pada pendekatan
dengan 1315 kPa. Pada bukaan 15% terlihat fluida tunggal, yang menganggap campuran
bahwa setelah melewati lubang orifice sebagai satu fluida. Data pada Tabel 5 dapat
tekanan mulai menurun sampai di bawah digunakan untuk mengetahui batas densitas
tekanan uap. Hal ini menunjukkan bahwa pada saat kondisi gas dan cair. Adapun batas
pada kondisi tersebut fluida cair berubah densitas kondisi cair sebesar 873.06 kg/m³
menjadi gas dan terjadi kavitasi. Gambar 8 dan batas kondisi gas sebesar 6.68 kg/m³
menunjukkan area batas awal terjadinya (Gambar 9).
perubahan fluida cair menjadi gas.
Tabel 5. Water Saturation Properties
Tem
Pressure volume (m³/kg)
p
(℃) (bar) vf vg
0.001060
120 1.9867 0.89121
3
0.001079
140 3.6154 0.50845
8
160 6.1823 0.001102 0.30678
Gambar 7. Distribusi perubahan temperatur 180 10.028 0.001127 0.19384
6
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

4 15% tekanan outlet terjadi di bawah nilai


0.001141
190 12.552
5
0.15636 tekanan uapnya yang berarti sudah terjadi
200 15.549
0.001156
0.12721
kavitasi. Pada bukaan 30% nilai index
5 kavitasinya sebesar 726.01. Nilai ini lebih
0.001190
220 23.196
2
0.086092 tinggi dari nilai koefisien resistensinya yang
sebesar 292.09. Hal ini menunjukkan
kemungkinan timbulnya kavitasi rendah.
Kondisi ini menjelaskan terjadinya kenaikan
pressure drop yang sangat tinggi pada Tabel
3.

Tabel 6. Index Kavitasi

Gambar 9. Density media bukaan 15%

Pada Gambar 9 terlihat sebaran


densitas fluida pada saat bukaan 15% tepat
sebelum memasuki orifice sudah mulai
terjadi perubahan kondisi cair menjadi
campuran. Pada saat media telah melewati
orifice densitasnya menjadi 872.8 kg/m³.
Dengan menggunakan persamaan 8 dan 9,
terhitung fraksi kondisi uap campuran
setelah orifice sebesar 0.000969. Ini Grafik 10. Batas terjadinya kavitasi
menunjukkan bahwa tingkat kavitasi yang
terjadi sangat kecil. Untuk memastikan hal 3.2.6 Karakteristik lintasan aliran
ini perlu diperhatikan parameter index Visualisasi hasil simulasi untuk
kavitasi, yang menjadi ukuran karakteristik aliran yang melintasi katup juga
kemungkinan terjadinya kavitasi. Index bisa dimunculkan. Pada bukaan katup 15%
kavitasi menentukan tingkat pengembangan nampak bahwa aliran fluida yang mengalir
terjadinya kavitasi, dan dapat dihitung mengalami banyak pusaran (vortex) yang
menggunakan persamaan: saling bertumbukan hingga kecepatan fluida
menurun hingga 0 m/s, sedangkan kecepatan
P 0−Pv aliran setelah melalui lubang orifice sangat
σ= 2
ρv (10) tinggi hingga 19 m/s (Gambar 11). Hal ini
2 menyebabkan suara yang sangat kencang.
Terlihat tekanan setelah orifice menjadi
Dimana sangat rendah karena kecepatan aliran yang
P0 = Pressure (bar absolute) meningkat tajam. Hal ini menyebabkan
Pv = Pressure Vapour (1315000 Pa) pressure drop yang sangat tinggi sehingga
v = Kecepatan aliran dalam aliran fluida rentan terjadi kavitasi.
σ = Index Kavitasi

Hitungan indek kavitasi ditunjuk-


kan pada Tabel 6 dan Gambar 10. Dari
Tabel 6 terlihat bahwa pada saat bukaan
7
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

Gambar 11. Lintasan bukaan valve 15% Gambar 14. Lintasan bukaan valve 60%

Pada bukaan katup 30%, kecepatan


aliran setelah melalui lubang orifice
mencapai 11 m/s dan tekanannya sebesar
2045 kPa (Gambar 12). Dengan pressure
drop yang tidak terlalu tinggi kemungkinan
timbulnya kavitasi rendah. Aliran fluida Gambar 15. Lintasan bukaan valve 75%
memenuhi bagian dalam katup dan pada
bagian pipa downstream, tetapi masih Eksperimentasi berbasis simulasi
terlihat pusaran yang cukup banyak. SolidWorks 2020 pada penelitian ini
dilakukan dengan mengacu pada penelitian-
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh [4]
[10][14]. Mereka melakukan kajian
mengenai pengaruh bukaan katup terhadap
karakteristik aliran yang meliputi head loss,
pressure drop, koefisien resistensi, dan
Gambar 12. Lintasan bukaan valve 30% koefisien aliran. Dalam hal ini varian katup
yang mereka teliti adalah katup butterfly,
Pada bukaan katup 45% (Gambar katup bola, gate valve, globe valve, dan plug
13) kecepatan fluidanya mencapai 10 m/s, valve. Penelitian kami mengkaji varian
tetapi pressure drop yang terjadi cukup control globe valve trim cage guided.
rendah. Pada tekanan 2220 kPa Hasil pressure drop globe valve
kemungkinan adanya kavitasi tidak dapat menurut hasil analisis Qiu, et al. [15] pada
terjadi. Aliran fluida setelah orifice terlihat saat opening rendah, bernilai tinggi karena
tidak terjadi pusaran. desain dari katup memiliki luas orifice yang
kecil. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian
Malik, et al. [4] yang mendapatkan nilai
pressure drop tidak terlalu tinggi. Pada
penelitian kami juga menghasilkan pressure
drop yang tinggi akan tetapi pada saat
bukaan lebih dari 30% pressure drop yang
dihasilkan lebih moderat. Besarnya pressure
Gambar 13. Lintasan bukaan valve 45% drop ini mempengaruhi koefisien resistensi,
koefisien aliran dan head loss.
Pada Gambar 14 dan 15, kecepatan Penelitian ini juga membahas
aliran fluida setelah orifice berada di bawah kavitasi. Penelitian-penelitian terdahulu,
10 m/s. Pressure drop yang terjadi rendah kajian kavitasinya dilakukan pada control
dan aliran fluida setelah orifice terlihat globe valve dengan cage berlubang, ball
tanpa pusaran. valve, dan venturi orifice. Celik, et al. [10]
dan Aulia, et al. [8] hanya menunjukkan
index kavitasi dan tidak menjustifikasi
terjadinya kavitasi. Beberapa peneliti
8
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

menghitung fraksi volume uap dengan valve terhadap variasi bukaan valve.
membandingkan besarnya densitas fluida Teknika : Jurnal Teknik, 8(1) : 12-20.
yang terjadi, dengan hasil lebih akurat. [5]. Damayanti, R., Santosa, P., & Santosa,
Penelitian ini menggunakan gabungan B. (2015). Penentuan ukuran control
metode index kavitasi dan fraksi uap valve pada unit pengolahan air bebas
sehingga hasil yang didapatkan lebih mineral iradiator gamma PRFN.
terverifikasi. Penelitian kami juga PRIMA, 12(1) : 10-19.
menambahkan kontur lintasan aliran yang [6]. Parisher, R., & Rhea, R. (2002). Pipe
terjadi untuk menganalisis terjadinya vortex Drafting and Design. Massachusetts:
atau pusaran aliran di dalam sistem. Ini Gulf Professional Publishing.
merupakan aspek kebaruan penelitian, [7]. Al-Amin, N., Rani, A., Awang, M.,
selain dari penggunaan aplikasi CAD yang Rani, M., Ishar, N., Thompson, H., . . .
berbeda, yaitu SolidWorks 2020, yang lebih Hassan, A. (2021). Simulation-enabled
menawarkan kemudahan dan Design and Analysis of Globe Valve.
kesederhanaan proses tanpa mengurangi Journal of Physics: Conference Series
tingkat akurasinya. (p. 2051.012025). IOP Science
4. KESIMPULAN Publishing.
Hasil simulasi sesuai dengan [8]. Aulia, A., Nasrul, Z., Sylvia, N.,
persamaan-persamaan dasar analisis fluida. Hakim, L., & Bahri, S. (2022). Kajian
Penelitian ini menghasilkan verifikasi Terhadap Kavitasi Dan Pressure Drop
simulasi yang lebih lengkap dari metode Pada Bukaan Control Valve Tipe Globe
dan hasil penelitian-penelitian sejenis Valve Dengan Menggunakan Software
terdahulu, dengan menggunakan aplikasi Autodesk CFD (Computational Fluid
CAD yang berbeda. SolidWorks 2020 yang Dynamics). Chemical Engineering
digunakan menawarkan akurasi yang baik Journal Storage (CEJS), 1(4) : 57-66.
tetapi proses operasionalnya lebih sederhana [9]. Yaghoubi, H; Madani, S; Alizadeh, M.
dan mudah. (2018). Numerical study on cavitation
in a globe control valve with different
REFERENSI numbers of anti-cavitation trims. J Cent
[1]. Zami, Z. (2010). Analisa Valve dan South Univ, 25(11): 2677-87.
Kerusakannya. Jurnal Suara Teknik [10]. Celik, H., Rennie, A., Karayel, D., &
FT Unmuh Pontianak, 70-76. Akinci, I. (2011). “Determination of
[2]. Rahmi, M., & Canra, D. (2018). flow parameters through CFD analysis
Analisis kekuatan ball valve akibat for agricultural irrigation equipment : A
tekanan fluida menggunakan finite case study for a mini valve. Journal of
element analysis. Jurnal Teknologi Agricultural Machinery Science, 7(3) :
Terapan, vol 4 No 2. 231-239.
[3]. Asriati, S., Nasrul, Z., Muhammad, [11]. SEACAD. (2021, July 28). Fitur baru
Jalaluddin, & Azhari. (2021). Simulasi di SolidWorks 3D CAD 2020. Retrieved
pengaruh bukaan valve terhadap from Seacadtech.co.id:
pressure drop dan kavitasi pada control https://seacadtech.co.id/id/fitur-baru-
valve tipe ball valve dengan solidworks-3d-cad-2020/
menggunakan software autodesk CFD [12]. Yousaf, B., Qaisrani, M., Khan, M.,
(Computational Fluid Dynamic). Sahar, M., & Tahir, W. (2021).
Chemical Engineering Journal Numerical and experimental analysis of
Storage (CEJS), 1 (2) : 46-55. the cavitation and study of flow
[4]. Malik, A., Nuryanti, S., Andayani, R., haracteristics in ball valve. Nonlinear
& Djunaidi, R. (2021). Analisa Engineering, 10(1) : 535-545.
kerugian head pada berbagai jenis
9
Jurnal V-MAC
Program Studi Teknik Mesin Universitas PGRI BAnyuwangi

[13]. Smith, P., & Zappe, R. (2004). Valve Menggunakan Metode Simulasi Com-
Selection Handbook, 5th edition. putational Fluid Dynamics. Jurnal Kaji-
Burlington: Gulf Professional an Teknik Mesin (JKTM), 4(1) : 38-49.
Publishing. [15]. Qiu, C., Jiang, C., Zhang, H., Wu, J., &
[14]. Arman, R., Mahyoedin, Y., Khaidir, & Jin, Z. (2019). Pressure drop and
Desilpa, N. (2019). Studi Aliran Air cavitation analysis on sleeve regulating
Pada Ball Valve Dan Butterfly Valve valve. Processes, 7(11) : 829.

1
0

Anda mungkin juga menyukai