Halaman
Isu kelangkaan energi telah menjadi isu internasional yang berkembang beberapa tahun
belakangan ini. Kelangkaan ini merupakan dampak yang timbul akibat semakin menipisnya bahan
bakar di bumi ini karena sifatnya sendiri tidak dapat diperbaharui. Oleh sebab itu berkembanglah ilmu
pengetahuan yang concern dengan pengembangan energi alternatif yang sifatnya dapat diperbaharui
(renewable) dan sustainable. Bahan baku energi dapat berasal dari sumber alam seperti angin, air
sungai, panas matahari, tumbuh-tumbuhan (biomassa), hingga ke limbah yang diolah kembali
sehingga nilainya menjadi lebih tinggi dibandingkan sekedar menjadi sampah. Berbicara tentang
energi tidak sebatas listrik dan bensin kendaraan bermotor. Namun mencakup pula tentang energi
panas yang digunakan untuk memasak. Salah satu alternatif yang dapat digunakan adalah dengan
briket bioarang.
Bioarang adalah arang (salah satu jenis bahan bakar) dari aneka macam bahan hayati atau
biomassa, misalnya kayu, ranting, rumput, jerami, dan limbah pertanian lainnya. Biasanya bahan-
bahan tersebut merupakan limbah yang terbuang. Namun bahan-bahan tersebut dapat diolah menjadi
arang, yang selanjutnya disebut bioarang. Briket adalah gumpalan yang terbuat dari bahan lunak yang
dikeraskan. Briket bioarang adalah gumpalan-gumpalan atau batang-batangan arang yang terbuat dari
bioarang. Briket bioarang ini merupakan sumber energi yang penting seperti bahan bakar lainnya.
Bahan-bahan yang dapat juga digunakan misalnya,daun-daun yang sudah kering,bagian dari buah,dan
tanaman-tanaman tertentu yang kurang bermanfaat dapat juga dijadikan briket. Ini termasuk upaya
dalam rangka mengurangi sampah-sampah dedaunan,pemanfaatan tumbuhan yang jarang
digunakan,dan usaha untuk mengurangi ketergantungan akan minyak bumi.
Cara pembuatan briket yang pertama yaitu pengarangan. Ketapang dimasukkan ke dalam
kaleng biscuit dan ditutup. Ketapang dibuat arang dengan cara pengarangan manual melalui kaleng
biskuit selama ± 45 menit kemudian (dibakar) dan ditutup,hanya ada sedikit lubang pada kaleng
biscuit. Yang kedua yaitu penepungan. Ketapang yang sudah menjadi arang lalu dikeluarkan dari
dalam kaleng. Arang yang dihasilkan melalui pembakaran harus segera ditumbuk dengan
menggunakan lumpang dan alu agar tidak menjadi abu. Arang ditumbuk hingga halus kemudian
ditempatkan di wadah. Yang ketiga yaitu pencampuran media. Lem kanji ditempatkan dalam
wadah,dicampur dengan air panas,dan diaduk dengan menggunakan sendok sampai menjadi lem. Air
panas yang ditambahkan jangan terlalu banyak karena jika terlalu banyak,maka tidak akan terbentuk
lem kanji. Tepung arang ketapang halus yang telah disaring selanjutnya dicampur dengan lem kanji.
Lalu diaduk hingga merata. Yang keempat yaitu pencetakan briket arang. Setelah bahan-bahan
tersebut dicampur hingga merata, selanjutnya dimasukkan ke dalam cetakan briket. Pencetakan briket
dilakukan dengan memadatkan campuran lem dan briket ke dalam cetakan. Selanjutnya, briket lalu
dijemur di bawah sinar matahari sampai briket benar-benar kering.
BAB I
PENDAHULUAN
a. Golongan A
Bahan galian strategis adalah bahan galian yang penting untuk stategi keamanan
dan perekonomian negara. Misalnya,minyak bumi,gas alam,batu bara besi
bauksit,tembaga,nikel,timah,dan radioaktif.
b. Golongan B
Bahan galian vital adalah bahan galian yang penting untuk hajat hidup orang
banyak. Misalnya,emas,perak,aspal,belerang,fosfat,mangan,seng,mika,asbes,dan
lain-lain.
c. Golongan C
Bahan galian industri adalah bahan galian yang dapat langsung digunakan untuk
keperluan industri,seperti,batu gamping,pasir kwarsa,marmer kaolin,gips,batu
apung,dan lain-lain.
Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan tambang lainnya pada umumnya
memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang untuk kembali terbentuk sehingga
jumlahnya sangat terbatas.Minyak bumi dan gas alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari
lingkungan perairan.Perubahan tekanan dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian
mengubah materi dan senyawa organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang
tersebut.Sumber daya alam hasil penambangan memiliki beragam fungsi bagi kehidupan
manusia, seperti bahan dasar infrastruktur, kendaraan bermotor, sumber energi, maupun
sebagai perhiasan. Berbagai jenis bahan hasil galian memiliki nilai ekonomi yang besar dan
hal ini memicu eksploitasi sumber daya alam tersebut. Beberapa negara, seperti Indonesia
dan Arab, memiliki pendapatan yang sangat besar dari sektor ini. Jumlahnya sangat
terbatas, oleh karena itu penggunaannya harus dilakukan secara efisein.
Briket merupakan suatu bahan bakar padat yang dibentuk dari hasil pencampuran
pengarangan limbah organik dengan perekat dan zat zat lain sehingga mampu berguna
dalam pembakaran. Bahan yang dapat digunakan untuk membuat briket antara
lain:dedaunan yang sudah kering,buah ketapang,tempurung kelapa,dan masih banyak lagi.
Pembuatan briket pun tidak begitu sulit dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Alat yang
digunakan untuk membuat briket tidak harus menggunakan alat yang canggih dan mahal.
Cukup menggunakan alat-alat sederhana yang biasa kita gunakan dalam kehidupan sehari-
hari.
1.4 Manfaat
1. Mengetahui alternatif bagi penggunaan minyak tanah.
2. Memberikan informasi mengenai alternatif dari minyak tanah kepada masyarakat.
3. Menambah pengetahuan tentang potensi tanaman ketapang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ketapang, Terminaliacatappa
menurut F.M. Blanco, Flora de Filipinas
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Myrtales
Famili: Combretaceae
Genus: Terminalia
Spesies: T. catappa
Nama binomial
Terminaliacatappa
L.
Sinonim
Terminaliamoluccana Lamk.
Terminaliaprocera Roxb.
Terminalia latifolia Blanco, non Swartz
Ketapang atau katapang (Terminalia catappa) adalah nama sejenis pohon tepi
pantai yang rindang. Lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat, ketapang
kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan. Selain
nama ketapang dengan berbagai variasi dialeknya
(misalnya Bat.: hatapang; Nias:katafa; Mink.: katapiĕng; Teupah: lahapang; Tim.: ketapas;
Bug.: atapang; dll.), pohon ini juga memiliki banyak sebutan seperti talisei, tarisei,
salrisé (Sulut); tiliso, tiliho, ngusu (Maluku Utara); sarisa, sirisa, sirisal,
sarisalo(Mal.); lisa (Rote); kalis, kris (Papua Barat); dan sebagainya.Dalam bahasa
Inggris tumbuhan ini dikenal dengan nama-nama Bengal almond, Indian almond, Malabar
almond, Singapore almond, Tropical almond, Sea almond, Beach almond, Talisay
tree, Umbrella tree, dan lain-lain.
Pohon besar, tingginya mencapai 40 m dan gemang batang sampai 1,5 m. Bertajuk
rindang dengan cabang-cabang yang tumbuh mendatar dan bertingkat-tingkat; pohon yang
muda sering nampak seperti pagoda. Pohon-pohon yang tua dan besar acap kali
berbanir (akar papan), tingginya bisa hingga 3 m. Daun-daun tersebar, sebagian besarnya
berjejalan di ujung ranting, bertangkai pendek atau hampir duduk. Helaian daun bundar telur
terbalik, 8–25(–38) x 5–14(–19) cm, dengan ujung lebar dengan runcingan dan pangkal yang
menyempit perlahan, helaian di pangkal bentuk jantung, pangkal dengan kelenjar di kiri-
kanan ibu tulang daun di sisi bawah. Helaian serupa kulit, licin di atas, berambut halus di sisi
bawah; kemerahan jika akan rontok.
Bunga-bunga berukuran kecil, terkumpul dalam bulir dekat ujung ranting, panjang 8–
25 cm, hijau kuning. Bunga tak bermahkota, dengan kelopak bertaju-5, bentuk piring
atau lonceng, 4–8 mm, putih atau krem. Benang sari dalam 2 lingkaran, tersusun lima-
lima. Buah batubulat telur gepeng, bersegi atau bersayap sempit, 2,5–7 x 4–5,5 cm, hijau-
kuning-merah, atau ungu kemerahan jika masak.
Biji ketapang dapat dimakan mentah atau dimasak, konon lebih enak dari biji kenari,
dan digunakan sebagai pengganti biji amandel (almond) dalam kue-kue. Inti bijinya yang
kering jemur menghasilkan minyak berwarna kuning hingga setengah dari bobot semula.
Minyak ini mengandung asam-asam lemak seperti asam palmitat (55,5%), asam oleat
(23,3%), asam linoleat, asam stearat dan asam miristat. Biji kering ini juga
mengandung protein (25%), gula (16%), serta berbagai macam asam amino.
Nama ketapang juga digunakan untuk menyebut T. gigantea V.Sl., yang tumbuh di
tempat berpaya-paya di Simeuluebagian selatan. Kerabat dekatnya yang mirip ketapang, di
antaranya:
T. littorea, memiliki bulir bunga yang lebih pendek dan begitu juga buahnya
(kecil, < 2,5 cm).
T. glabrata, memiliki tangkai daun yang panjang (1,5–2,5 cm), pangkal
helaian daun tidak berbentuk jantung, dan buah yang relatif lebih kecil dan
menyegi. Jenis lain,
T. bellirica Roxb. yang dikenal sebagai jaha atau joho lawe (Jw.)
menghasilkan buah yang digunakan sebagai bahan jamu, bahan penyamak
dan bahan pewarna.
2.1.2 Daerah Penyebaran
Ketapang merupakan tumbuhan asli Asia Tenggara dan umum ditemukan di wilayah
ini,khususnya Indonesia kecuali di Sumatra dan Kalimantan yang agak jarang didapati di
alam. Pohon ini biasa ditanam di Australia bagian utara dan Polinesia; demikian pula
di India, Pakistan, Madagaskar, Afrika Timur dan Afrika Barat, Amerika Tengah,
serta Amerika Selatan. Pohon ini cocok dengan iklim pesisir dan dataran rendah hingga
ketinggian sekitar 400 m dpl.; curah hujan antara 1.000–3.500 mm pertahun, dan bulan
kering hingga 6 bulan. Ketapang menggugurkan daun hingga dua kali setahun, sehingga
tumbuhan ini bisa tahan menghadapi bulan-bulan yang kering. Buahnya yang memiliki
lapisan gabus dapat terapung-apung di air sungai dan laut hingga berbulan-bulan, sebelum
tumbuh di tempat yang cocok. Buahnya juga disebarkan oleh kelelawar.
Briket ketapang ini kedepannya dapat dijadikan alternatif pilihan yang cukup
menguntungkan. Semakin berkurangnya persediaan minyak bumi akan membuat orang-
orang mencari alternatif pengganti minyak bumi yang mudah didapat,diolah,dan digunakan.
Salah satunya adalah briket ketapang ini. Selain mudah dibuat dan digunakan,bahannya pun
tidak begitu sulit didapatkan dan dibudidayakan. Bahannya mudah diperbaharui karena
berasal dari tumbuhan,tidak seperti minyak bumi yang membutuhkan waktu beratus-ratus
bahkan beribu-ribu tahun lamanya untuk membuat bahan-bahan fosil menjadi minyak bumi.
Sekarang ini, orang-orang sudah mulai berfikir kedepan dalam usaha mencari sumber energi
alternatif dari penggunaan minyak bumi. Akan banyak sekali bermunculan sumber-sumber
energi alternatif baru pengganti minyak bumi. Meskipun begitu,briket ketapang ini tetap
dapat menjadi salah satu pilihan karena untuk mendapatkan buah ketapang ini tergolong
cukup mudah.
Pengembang biakkan tanaman ketapang di negara kita ini tergolong mudah. Negara
kita adalah negara yang berada di garis khatulistiwa. Iklim di negara kita adalah iklim tropis.
Iklim tropis memiliki ciri-ciri diantaranya: curah hujan yang tinggi,penguapan tinggi dan suhu
udara yang panas sepanjang tahun sehingga terdapat banyak hutan hujan tropis. Hutan
hujan tropis memiliki beragam jenis tumbuhan yang tumbuh secara alami termasuk
tumbuhan ketapang ini. Tanah Indonesia termasuk tanah yang subur sehingga ditumbuhi
berbagai jenis tumbuhan. Tanaman ketapang banyak ditemukan di Kebumen. Dari kelebihan
alam Indonesia khususnya kebumen di atas,maka kita perlu memanfaatkan potensi alam
yang ada. Namun,kita juga harus menggunakannya secara bijaksana dan mau menjaga
kelestarian alam. Sebenarnya kehidupan manusia di bumi ini tidak bisa lepas dari keadaan
alam. Hubungan yang baik antara manusia dan alam akan mendatangkan keuntungan yang
sangat besar. Jika kita mau menjaga kelestarian alam,alam akan memberi kita kekayaannya
yang berlimpah.
Naiknya harga minyak bumi di pasar global, menjadikan harga minyak tanah
sebagai konsumsi publik yang paling besar. Masyarakat kita yang didominasi kalangan
menengah ke bawah paling merasakan dampaknya. Ini menjadi gambaran kesulitan
ekonomi Indonesia saat ini. Indonesia telah mengeluarkan banyak dana untuk subsidi BBM.
Kesulitan itu tidak hanya sampai disitu, kenaikan harga minyak bumi juga menyebabkan
seluruh harga perdagangan barang dan jasa juga naik. Pada awal perkembangannya, kayu
adalah sumber bahan bakar yang paling banyak dipakai karena mudah didapat dan
sederhana penggunaannya.Akhir-akhir ini muncul masalah yang ditimbulkan karena
berkurangnya jumlah pohon di hutan.
METODOLOGI
3.1.1 Tempat
Penelitian ini dilakukan dari Bulan Januari sampai dengan Bulan Februari.
Bahan dan alat yang digunakan untuk membuat briket mudah didapat dan dibuat. Bahan dan
alat yang digunakan antara lain:
3.2.1 Bahan
3.2.2 Alat
Pengarangan
Ketapang dimasukkan ke dalam kaleng biscuit dan ditutup. Ketapang dibuat arang dengan
cara pengarangan manual melalui kaleng biskuit selama ± 45 menit kemudian (dibakar) dan
ditutup,hanya ada sedikit lubang pada kaleng biskuit.
Penepungan
Ketapang yang sudah menjadi arang lalu dikeluarkan dari dalam kaleng. Arang yang
dihasilkan melalui pembakaran harus segera ditumbuk dengan menggunakan lumpang dan alu agar
tidak menjadi abu. Arang ditumbuk hingga halus kemudian ditempatkan di wadah.
Pencampuran media
Lem kanji ditempatkan dalam wadah,dicampur dengan air panas,dan diaduk dengan menggunakan
sendok sampai menjadi lem. Air panas yang ditambahkan jangan terlalu banyak karena jika terlalu
banyak,maka tidak akan terbentuk lem kanji. Tepung arang ketapang halus yang telah disaring
selanjutnya dicampur dengan lem kanji. Lalu diaduk hingga merata.
Gambar 3.4 Lem Kanji Gambar 3.5 Tepung Kanji dan Arang Halus
Penjemuran
Briket arang yang sudah dicetak kemudian dijemur di bawah sinar matahari. Briket dijemur
hingga benar-benar kering. Jika kadar air dalam briket masih tinggi,maka akan berpengaruh terhadap
lamanya api menyala.
Gambar 4.1 Briket Ketapang 1 Dibakar Gambar 4.2 Briket Ketapang 2 Dibakar
Hal ini menunjukkan bahwa jumlah perekat mempengarui nyala api. Jika jumlah perekat
terlalu banyak,maka nyala api tidak akan lama. Namun,jika perekat terlalu sedikit maka arang sulit
dicetak. Perbandingan arang dan perekat harus sesuai. Perbandingannya kira-kira 1: 9. Kadar air di
dalam briket juga berpengaruh pada nyala api. Jika kadar air di dalam briket masih tinggi,maka briket
sulit untuk dibakar. Penjemuran briket di bawah sinar matahari tergantung pada cuaca dan intensitas
penyinaran matahari. Jika hari cerah dan panas,maka penjemuran memerlukan waktu satu hari.
Namun jika hari mendung atau bahkan hujan,penjemuran briket membutuhkan waktu 2-3 hari. Briket
sebaiknya dijemur sampai benar-benar kering agar kita dapat memperoleh briket dengan kualitas yang
baik. Pembakaran briket secara langsung tidak dapat menyalakan briket. Briket terlebih dahulu
ditambahkan sedikit minyak tanah. Pembakaran dapat juga dilakukan dengan pembakaran sedikit kayu
terlebih dahulu baru kemudian ditambah briket. Briket dapat digunakan sebagai alat untuk memasak.
Caranya,dengan memasukkan briket yang telah dibuat ke dalam tungku pembakaran. Tungku diisi
briket sampai penuh,lalu tambahkan sedikit minyak tanah. Nyalakan tungku tadi dengan menggunakan
korek api dan siap digunakan untuk memasak berbagai macam masakan.
4491,2
1887,3
Tabel 4.2 Nilai Kalor Rata-rata dari Beberapa Jenis Bahan Bakar
Penggunaan briket memiliki beberapa kelebihan. Kelebihan briket dibanding minyak tanah antara lain:
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
a) Peforma briket cukup bagus dan ramah lingkungan dari pada minyak tanah.
b) Pengeksploitasian minyak bumi kurang baik untuk alam.
c) Penggunaan briket lebih murah dibanding penggunaan minyak tanah.
d) Prospek briket ketapang ke depannya lebih menjanjikan daripada minyak tanah yang semakin
langka.
e) Tanaman ketapang juga cukup mudah ditemukan di wilayah Kebumen.
5.2 Saran
1. Perlu diterapkan penggunaan bahan bakar untuk memasak yang ramah lingkungan untuk
menghindari kerusakan lingkungan yang lebih parah dan ancaman global warming yang
berkelanjutan.
2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menghasilkan briket ketapang yang lebih
berkualitas. Selain itu,untuk mengetahui manfaat lain dari tanaman ketapang dan tanaman
lainnya agar kita dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan kita. Sehingga kita
dapat mengurangi ketergantungan dengan minyak tanah.
3. Untuk pemerintah sebaiknya mulai mengadakan penelitian lebih lanjut tentang briket
ketapang ini agar negara kita dapat mengurangi jumlah import minyak yang semakin mahal
dari negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Ginting, P., dkk. 2003.ips Geografi untuk sltp kelas 2.Jakarta: Erlangga.
http://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/04/10/pembuatan-briket-arangdari-serbuk-gergaji/.
http://bennaogest.blogspot.com/2012/01/pembuatan-briket-bioarang.html.
http://environment.uii.ac.id/content/view/271/1/.
http://id.wikipedia.org/wiki/Ketapang.
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam.
http://onlinebuku.com/2008/12/26/tugas-tek-penanganan-limbah/.
http://rumahmesin.com/artikel-proses/membuat-briket/.
http://sakan-community.blogspot.com/2009/06/briket-serbuk-gergaji.html.
http://sosmasonline.blogspot.com/.
Taufan,Muhamad L,S.Hut,Taufiq H,S.T. 2010. Budi Daya Tanaman Jarak Pagar (Penghasil
Biodiesel).Semarang: Aneka Ilmu.