Anda di halaman 1dari 11

2D

Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Laporan ini disusun untuk
memenuhi tugas kami di PJBL(Project-based Learning)

laporan ini membahas pembuatan briket berbahan sampah lingkungan rumah seperti, daun kering,
ranting kayu, dan sampah rumah tangga. adapun sampah rumah tangga yang dapat kami gunakan
adalah kulit bawang merah , atau yang lain. Dimana salah satu syaratnya sampah itu dipastikan
memiliki kadar air yang rendah.

Sampah merupakan masalah yang sangat serius di Indonesia. Untuk mengatasi masalah sampah,
kami berusaha memberikan solusi dengan mencoba membuat briket dari sampah organik. melalui
pengolahan sampah organik ini, diharapkan ada sedikit solusi pengurangan limbah sampah di
Indonesia.Selain itu, biobriket memiliki potensi yang cukup besar sebagai salah satu sumber
energi terbarukan menggantikan batu bara untuk menghasilkan listrik.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan briket dari sampah
lingkungan dan sampah rumah tangga serta untuk mengetahui karakteristik briket yang
dihasilkan.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan laporan ini.

Daftar Isi
Bab 1................................................................................................................................................................
Latar Belakang Masalah..............................................................................................................................
Rumusan Masalah..............................................................................................................................................
Tujuan Penulisan................................................................................................................................................
Bab 2................................................................................................................................................................
Landasan Teori...................................................................................................................................................
Bab 3................................................................................................................................................................
Metode Penelitian..............................................................................................................................................
Pembuatan.........................................................................................................................................................
Alat dan Bahan..............................................................................................................................................
● Alat......................................................................................................................................................
● Bahan...................................................................................................................................................
Prosedur/Cara Kerja......................................................................................................................................
Hasil Pengamatan..........................................................................................................................................
Pembahasan..................................................................................................................................................
Bab 4................................................................................................................................................................
Simpulan.............................................................................................................................................................
Glosarium...........................................................................................................................................................
Daftar pustaka....................................................................................................................................................
Lampiran.............................................................................................................................................................

Bab 1
ISI
1.1 Latar Belakang Masalah

Sampah merupakan salah satu masalah lingkungan yang cukup serius di Indonesia. Berdasarkan
data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, jumlah sampah di Indonesia
mencapai 67,8 juta ton per tahun. Dari jumlah tersebut, sampah organik mencapai 60%.

Sampah organik dapat diolah menjadi briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar
alternatif. Briket adalah bahan bakar padat yang terbuat dari bahan-bahan organik yang telah
dipadatkan. Briket memiliki nilai kalor yang tinggi dan dapat digunakan untuk menggantikan
bahan bakar fosil.Selain itu berdasarkan Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)
melaporkan, hutan Indonesia meliputi daratan seluas 125,76 hektare atau setara dengan 62,97% dari
total luas daratan Indonesia, dengan adanya data ini semakin membuat sampah organik ada
dimana mana. selain sampah organik, biobriket juga bisa dibuat dari sampah rumah tangga
yang juga merupakan salah satu sumber sampah terbesar di indonesia sebesar 40.53% dari
total sampah di Indonesia berdasarkan data dari SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah
Nasional)

Seiring perkembangan zaman, kebutuhan dan konsumsi energi terus meningkat. Di seluruh
dunia termasuk di Indonesia konsumsi energi sangat tergantung pada penggunaan bahan bakar
gas dan minyak, konsumsi ini menjadi beban negara disamping itu diikuti cadangan bahan bakar
gas dan minyak semakin menipis, sedangkan pada sisi lain terdapat sejumlah limbah biomassa
yang cukup besar namun belum dimanfaatkan penggunaanya secara optimal. Oleh karena itu
dicari cara untuk mendapatkan energi lain selain gas dan minyak, salah satunya adalah energi
alternatif. Energi alternatif dapat dihasilkan dari teknologi tepat guna yang sederhana dan
sesuai untuk diterapkan di pedesaan yaitu penggunaan briket dari pemanfaatan limbah organik
dan sampah rumah tangga . Untuk itu pertimbangan pemakaian energi alternatif lainnya, maka
pertimbangan pemanfaatan daun kering, tempurung kelapa, serbuk gergaji kayu dan ampas
tebu menjadi penting mengingat limbah ini belum dimanfaatkan secara maksimal dan massal.

Briket merupakan bahan bakar padat dari berbagai sumber biomassa dengan dimensi tertentu,
yang dibuat dengan berbagai ukuran. Briket dibuat dari beberapa tahap, yaitu yang meliputi:
pemilihan bahan, pencampuran bahan dan perekat, pengempaan serta pengeringan. Pemilihan
bahan didahului dengan penghancuran biomassa menjadi struktur berbentuk serbuk atau
cacahan. Bahan baku untuk membuat briket harus cukup halus untuk dapat membentuk briket
yang baik.

Ukuran partikel yang terlalu besar akan sukar pada waktu melakukan perekatan sehingga
mengurangi kerapatan dari briket yang dihasilkan. Perbedaan ukuran serbuk akan
mempengaruhi kerapatan briket yang dihasilkan.Pemakaian bahan perekat menghasilkan briket
yang berkekuatan tinggi tetapi mengeluarkan banyak asap jika dibakar. Bahan perekat
pati,dekstrin, dan tepung beras akan menghasilkan briket yang tidak berasap dan tahan lama
tetapi nilai kalornya tidak setinggi arang kayu Sehubungan dengan hal diatas penulis akan
meneliti briket dari sampah organik dan rumah tangga

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembuatan briket dari sampah lingkungan dan sampah rumah
tangga?
2. Bagaimana karakteristik briket yang dihasilkan dari sampah lingkungan dan sampah
rumah tangga?
3. Berapa besar energi yang dapat dihasilkan oleh briket sampah daun kering Jati ini
dibandingkan dengan nilai energi bahan bakar konvensional yang lain?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui proses pembuatan briket dari sampah
lingkungan dan sampah rumah tangga serta untuk mengetahui karakteristik briket yang
dihasilkan.

Bab 2
ISI

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Energi

Energi merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia dewasa ini dan akan
mengambil peranan yang lebih besar diwaktu yang akan datang baik dalam rangka penyediaan
devisa, penyerapan tenaga kerja, pelestarian sumber daya energi, pembangunan nasional serta
pembangunan daerah. Situasi energi di Indonesia tidak terlepas dari situasi energi dunia.
Konsumsi energi dunia yang semakin meningkat menimbulkan kesempatan bagi Indonesia
untuk mencari energi alternatif untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.Namun, energi
alternatif yang harus dikembangkan juga termasuk dalam Bioenergi.

2.1.2 Bioenergi

Bioenergi adalah bahan bakar alternatif terbarukan yang prospektif untuk dikembangkan, tidak
hanya karena harga minyak bumi dunia yang melonjak naik seperti sekarang ini, tetapi juga
karena terbatasnya produksi minyak bumi Indonesia. Terlebih lagi dengan kondisi keenergian
Indonesia saat ini, sehingga pengembangan bioenergi semakin mendesak untuk segera
dilaksanakan. Ketersediaan energi fosil yang diramalkan tidak akan berlangsung lama lagi
memerlukan solusi yang tepat, yakni dengan mencari sumber energi alternatif (Hambali dkk,
2007). Kelebihan bioenergi, selain bisa diperbaharui, adalah bersifat ramah lingkungan, dapat
terurai, mampu mengeliminasi efek rumah kaca, dan kontinuitas bahan bakunya terjamin.

2.1.4 Biomassa dan Keuntungannya

Bioenergi diturunkan dari biomassa, yaitu material yang dihasilkan oleh makhluk hidup
(tanaman, hewan, dan mikroorganisme).Keuntungan penggunaan biomassa untuk sumber
bahan bakar adalah berkelanjutannya, diperkirakan 140 juta ton metric biomassa digunakan
pertahunnya. Keterbatasan dari biomassa adalah banyaknya kendala dalam penggunaan untuk
bahan bakar kendaraan bermobil. Indonesia memiliki banyak sumber daya alam hayati yang
dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku bioenergi. Pengembangan bioenergi sebagai sumber
energi alternatif sangat cocok diaplikasikan karena didukung oleh ketersediaan lahan yang
mencukupi untuk membudidayakan tanaman penghasil bioenergi.

2.1.3 Briket

Briket (briquette) diartikan sebagai bahan bakar yang berwujud padat dan dibuat dari berbagai
bahan dasar. Briket dapat digolongkan menjadi dua, yakni biobriket dan briket batu bara. Briket
merupakan bahan bakar yang potensial dan dapat diandalkan untuk rumah tangga Biobriket
didefinisikan sebagai bahan bakar yang berwujud padat dan berasal dari sisa-sisa bahan organik
yang telah mengalami proses pemampatan dengan daya tekan tertentu. Pemanfaatan biobriket
sebagai energi alternatif merupakan langkah yang tepat. Biobriket dapat menggantikan
penggunaan kayu bakar yang mulai meningkat konsumsinya dan berpotensi merusak ekologi
hutan. Selain itu, harga biobriket relative murah dan terjangkau oleh masyarakat, terutama
yang berdomisili di daerah terpencil, dan pengusahaan biobriket dapat menyerap tenaga kerja,
baik pabrik briketnya, distributor, industri tungku dan mesin briket. Pembuatan biobriket
tergolong mudah, karena teknologinya sangat sederhana. Proses pembuatannya meliputi
empat tahap, yaitu pengeringan, penggerusan, pencampuran, dan pembentuk campuran
briket. (Hambali dkk, 2007)

Biomassa hasil pertanian, khususnya limbah agroindustri, merupakan bahan baku yang dapat
dimanfaatkan untuk biobriket. Bahan tersebut antara lain tempurung kelapa, tempurung kelapa
sawit, serbuk gergaji, dan bungkil sisa pengepresan biji-bijian. Pemanfaatan limbah agroindustri
memberikan dampak positif, baik bagi perusahaan maupun bagi lingkungan sekitar.
Pemanfaatan limbah agroindustri yang kurang memiliki nilai ekonomi sebagai bahan baku
biobriket akan berdampak terhadap pengurangan biaya produksi perusahaan Pembuatan briket
arang dari limbah pertanian dapat dilakukan dengan menambah bahan perekat, dimana bahan
baku diarangkan terlebih dahulu kemudian ditumbuk, dicampur perekat, dicetak dengan sistem
hidrolik maupun manual dan selanjutnya dikeringkan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hartoyo menyimpulkan bahwa briket arang yang
dihasilkan setara dengan briket arang buatan inggris dan memenuhi persyaratan yang berlaku
di Jepang karena menghasilkan kadar abu dan zat yang mudah menguap (volatile mailer) yang
rendah serta kadar karbon terikat (fixed carbon) dan nilai kalor yang tinggi. Kualitas briket
bioarang juga ditentukan oleh bahan pembuat atau penyusunnya, sehingga mempengaruhi
kualitas nilai kalor, kadar air, kadar abu, kadar bahan menguap, dan kadar karbon terikat pada
briket tersebut (Hartoyo, 1983 dikutip oleh Nodali, 2009).

2.1.4 Karbonisasi

Proses karbonisasi (proses pengarangan), adalah proses mengubah bahan baku asal menjadi
karbon berwarna hitam melalui pembakaran dalam ruang tertutup dengan udara terbatas atau
seminimal mungkin. Proses karboniasi atau pengarangan dilakukan dengan memasukkan bahan
organik kedalam lubang atau ruangan yang dindingnya tertutup seperti didalam tanah atau
tangki yang terbuat dari plat baja dan nyala api dikontrol. Tujuan pengendalian tersebut agar
bahan yang dibakar tidak menjadi abu, tetapi menjadi arang yang masih terdapat energi
didalamnya sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Bahan tersebut masih terdapat
sisa energi yang dimanfaatkan untuk keperluan, seperti memasak, memanggang, dan
mengeringkan. Bahan organic yang sudah menjadi arang tersebut akan mengeluarkan sedikit
asap dibandingkan dibakar langsung menjadi abu. Lamanya proses pengarangan ditentukan
oleh jumlah atau volume bahan organic, ukuran parsial bahan, kerapatan bahan, tingkat
kekeringan bahan , jumlah oksigen yang masuk dan asap yang keluar dari ruang pembakaran.

Proses pembakaran dikatakan sempurna jika hasil akhir pembakaran berupa abu berwarna
keputihan dan seluruh energi di dalam bahan organik dibebaskan. Namun dalam pengarangan,
energi pada bahan akan dibebaskan secara perlahan. Apabila proses pembakaran dihentikan
secara tiba - tiba ketika bahan masih membara, bahan tersebut akan menjadi arang yang
berwarna kehitaman. Pada bahan masih terdapat sisa energi yang dapat dimanfaatkan untuk
berbagai keperluan, seperti memasak, memanggang dan mengeringkan bahkan dapat dijadikan
sebagai pupuk bagi tanaman. Pupuk abu bakaran sampah ini sering digunakan oleh para petani
tempo dahulu di Indonesia selain menggunakan pupuk dari kotoran hewan, fungsi dari pupuk
ini adalah menaikan PH tanah menjadi lebih tinggi, dari asam menjadi netral serta dari netral
bisa menjadi basa.Bahan organik yang sudah menjadi arang tersebut akan mengeluarkan sedikit
asap dibandingkan dibakar langsung menjadi abu (Kurniawan dkk, 2008 dikutip oleh Juanedi,
2013).

2.1.5 Pencetakan dan pengeringan

Bab 3
Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan penelitian eksperimen. Metode


kuantitatif digunakan untuk menguji seberapa kuatnya Pendekatan deskriptif digunakan
untuk menggambarkan dan menganalisis data yang telah dikumpulkan.

Pembuatan

Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

● Alat
○ Cetakan dari pipa bekas
○ Wadah untuk tempat pembakaran
○ Alat penghancur
○ Ayakan
○ Korek api
● Bahan
○ Daun kering
○ Ranting kering
○ Kulit bawang
○ Perekat (tepung kanji)
○ Kertas sisa
○ Kulit singkong yang kering

Prosedur/Cara Kerja

Prosedur pembuatan briket dari sampah lingkungan dan sampah rumah tangga adalah sebagai
berikut:

1. Kumpulkan sampah kering


2. Bakar sampah kering sampai menjadi abu
3. Saring abu yang sudah di bakar sampai halus
4. Masak tepung kanji dengan air sampai menjadi seperti lem
5. Campur tempung kanji yang sudah menjadi lem dengan abu yang sudah di saring hingga
tercampur rata
6. Ketika sudah tercampur rata, cetak abu tersebut lalu keringkan dengan cara di jemur
7. Ketika sudah kering briket sudah siap di gunakan

Hasil Pengamatan

Pembahasan

Bab 4
Simpulan

Glosarium

Daftar pustaka
https://sipsn.menlhk.go.id/sipsn/
https://repository.uin-suska.ac.id/3027/3/BAB%20II.pdf

https://ugm.ac.id/id/berita/kementerian-lingkungan-hidup-dan-kehutanan-ungkap-rumitnya-
masalah-hutan-indonesia/#:~:text=Data%20Kementerian%20Lingkungan%20Hidup
%20dan,dari%20total%20luas%20daratan%20Indonesia.

Lampiran
http://repository.univ-tridinanti.ac.id/2429/1/Bab%20I-dikonversi.pdf

https://repository.unej.ac.id/bitstream/handle/123456789/70346/AGUS%20WANDI.pdf?
sequenc

https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2910

http://eprints.ukmc.ac.id/130/2/BAB1.5.pdf

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/34177/06522003%20Deddy
%20Widyawan.pdf?sequence=1

https://repositori.untidar.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=15197&bid=9981
https://rbaet.ub.ac.id/index.php/rbaet/article/view/2910

https://www.google.com/search?
q=jurnal+tentang+pembuatan+briket+dari+daun+kering&rlz=1C1CHNY_enID937ID937
&oq=&aqs=chrome.1.35i39i362l8.49949j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8

Anda mungkin juga menyukai