Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ENERGI TERBARUKAN
“BIOMASSA”

Disusun oleh:

 Alda Destriana
 Ezra Salma Ramadani
 Febyanti
 Muhammad Haikal Anjabi
 Naysa Hermawan
 Siti Sadiah
 Syahrani Andhara
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah energi
terbarukan yang berjudul “Biomassa”.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas fisika, lebih dari pada itu
kami sangat berharap makalah ini dapat membantu siswa dalam memahami
materi dari makalah ini .
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan
baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami
harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini,
khususnya kepada guru kami yang telah memberikan tugas dan petumjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Sukabumi, 7 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang................................................................................................1

1.2 Tujuan.............................................................................................................1

1.3 Rumusan Masalah...........................................................................................1

BAB ll PEMBAHASAN...................................................................................................1

2.1 Pengertian Biomassa.......................................................................................1

2.2 Karakteristik Biomassa....................................................................................1

2.3 Komposisi Biomassa.......................................................................................1

2.4 Proses Terbentuknya Biomassa.......................................................................1

2.5 Jenis Biomassa................................................................................................1

2.14 Manfaat Pengggunaan Energi Biomassa........................................................1

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................1

3.1 Kesimpulan......................................................................................................1

3.2 Saran................................................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................11

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penggunaan energi besar-besaran telah membuat manusia mengalami
krisis energi. Ini disebabkan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti
minyak bumi dan gas alam yang sangat tinggi. Sebagaimana kita ketahui,
bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat kita perbarui.
Untuk mengatasi krisis energi masa depan, beberapa alternatif sumber energi
mulai dikembangkan, salah satunya adalah energi biomassa.
Pada awalnya, biomassa dikenal sebagai sumber energi ketika manusia
membakar kayu untuk memasak makanan atau menghangatkan tubuh pada
musim dingin. Kayu merupakan sumber energi biomassa yang masih lazim
digunakan tetapi sumber energi biomassa lain termasuk bahan makanan hasil
panen, rumput dan tanaman lain, limbah dan residu pertanian atau pengolahan
hutan, komponen organik limbah rumah tangga dan industri, juga gas metana
sebagai hasil dari timbunan sampah. Sebagai bahan bakar, biomassa perlu
diolah terlebih dahulu agar dapat dengan mudah dipergunakan. Proses ini
dikenal sebagai konversi biomassa. Beberapa proses tersebut adalah dengan
mengubah biomassa menjadi briket sehingga mudah disimpan, diangkut, dan
mempunyai ukuran dan kualitas yang seragam. Jenis konversi lain adalah
mengubah biomassa melalui proses kimia dan fisika seperti anaerobic
digestion (peruraian tanpa bantuan oksigen) yang menghasilkan gas metana,
pirolisis (dekomposisi menggunakan panas) yang menghasilkan produk bahan
bakar padat berupa karbon dan produk lain berupa karbon dioksida dan
metana.
Dengan lahirnya revolusi industri, timbul banyak perubahan di
masyarakat yang menyebabkan kenaikan tingkat konsumsi energi. Selain itu,
dengan adanya revolusi industri, metode produksi yang dipakai telah
menghasilkan jumlah limbah energi yang signifikan (misalnya panas) yang
idealnya bisa digunakan untuk tujuan lain. Sebagai contoh, di bidang industri

1
pertanian, yang ada di hampir seluruh bagian dunia, sejumlah input digunakan
selama budidaya seperti pestisida, rekayasa bibit,  penggunaan traktor dll.
Semua input produksi ini memerlukan sejumlah besar energi dan pastinya
mengkonsumsi minyak dalam jumlah yang besar. Dalam hal energi biomassa,
untuk menghasilkan energi bisa digunakan berbagai macam bahan bakar,
contohnya adalah tanaman dengan potensi produksi energi yang tinggi seperti
jagung dan kedelai, serbuk gergaji, kotoran ternak, limbah padat perkotaan
dan lain-lain.
Dengan demikian, mengingat situasi dewasa ini, mungkin telah tiba
saatnya bagi kita untuk kembali memanfaatkan energi biomassa yang telah
dilengkapi dengan kebijaksanaan yang kita asah selama berabad-abad dalam
hal produksi energi, dan mulai menggunakan lagi apa yang selama ini kita
anggap sebagai limbah untuk mengubahnya menjadi energi yang berguna.

1.2 Tujuan
1. Memahami tentang energi biomassa
2. Memahami proses terbentuknya biomassa
3. Memahami penggunaan biomassa sebagai energi alternatif

1.3 Rumusan Masalah


1. Apa itu energi biomassa?
2. Bagaimana proses terbentuknya biomassa?
3. Bagaimana penggunaan biomassa sebagai energi alternatif?

2
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biomassa


Secara umum biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh dari
tanaman baik secara langsung maupun tidak langsung dan dimanfaatkan
sebagai energi atau bahan dalam jumlah yang besar. “Secara tidak langsung”
mengacu pada produk yang diperoleh melalui peternakan dan industri
makanan. Biomassa disebut juga sebagai “fitomassa” dan seringkali
diterjemahkan sebagai bioresource atau sumber daya yang diperoleh dari
hayati. Basis sumber daya meliputi ratusan dan ribuan spesies tanaman,
daratan dan lautan, berbagai sumber pertanian, perhutanan, dan limbah residu
dan proses industri, limbah dan kotoran hewan. Tanaman energi yang
membuat perkebunan energi skala besar akan menjadi salah satu biomassa
yang menjanjikan walaupun belum dikomersialkan pada saat ini. Biomassa
secara spesifik berarti kayu, rumput Napier, rapeseed, eceng gondok, rumput
laut raksasa, chorella, serbuk gergaji, serpihan kayu, jerami, sekam padi,
sampah dapur, lumpur pulp, kotoran hewan, dan lain-lain. Biomassa jenis
perkebunan seperti kayu putih, poplar hybrid, kelapa sawit, tebu, rumput
gajah, dan lain-lain adalah termasuk kategori ini.
Menurut kamus Bahasa Inggris Oxford, istilah “biomassa” pertama kali
muncul di literature pada tahun 1934. Didalam Journal of Marine Biology
Association, ilmuwan Rusia bernama Bogorov menggunakan biomassa sebagi
tatanama. Ia mengukur bobot plankton laut (Calanus finmarchicus) setelah
dikeringkan yang ia kumpulkan untuk menyelidiki perubahan pertumbuhan
musiman plankton. Plankton yang telah kering ini dinamakan biomassa.
Banyak kajian telah menyarankan bahwa energi turunan biomassa akan
memberikan sumbangan yang besar terhadap suplai energi keseluruhan karena
harga bahan bakar fosil semakin meningkat pada beberapa dekade yang akan
datang. Penggunaan biomassa sebagai sumber energi adalah sangat menarik

3
karena ia merupakan sumber energi dengan jumlah bersih CO 2 yang nol, oleh
karenanya tidak berkontribusi pada peningkatan emisi gas rumah kaca.
2.2 Karakteristik Biomassa
Menjelang abad ke-19, biomassa dalam bentuk kayu bakar dan arang
merupakan sumber utama energi namun ia telah digantikan oleh batubara dan
minyak pada abad ke-20. Akan tetapi, pada abad ke-21, biomassa telah
menunjukkan pertanda ia akan muncul kembali dikarenakan memiliki
karakteristik sebagai berikut: terbarukan, dapat disimpan dan diganti,
melimpah dan merupakan netral karbon.

2.3 Komposisi Biomassa


Ada berbagai jenis biomassa dan komposisinya juga beragam. Beberapa
komponen utama adalah selulosa, hemiselulosa, lignin, pati, dan protein.
Pohon biasanya mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin seperti
tanaman herba meskipun persen komponennya berbeda satu sama lain. Jenis
biomassa yang berbeda memiliki komponen yang berbeda, misalnya gandum
memiliki kadar pati yang tinggi, sedangkan limbah peternakan memiliki kadar
protein yang tinggi. Karena komponen ini memiliki struktur kimia yang
berbeda, maka reaktivitasnya juga berbeda. Dari segi penggunaan energi,
biomassa berlignoselulosa yang terutama mengandung selulosa dan lignin
seperti pohon berada dalam jumlah yang banyak dan mempunyai potensi yang
tinggi.

2.4 Proses Terbentuknya Biomassa


Tanaman menyerap energi dari matahari. Melalui proses fotosintesis
dengan memanfaatkan air dan unsur hara dari dalam tanah serta CO2 dari
atmosfer akan menghasilkan bahan organik untuk memperkuat jaringan dan
membentuk daun, bunga atau buah. Sementara itu karena tidak mampu
berfotosintesa sendiri, hewan memanfaatkan energi yang telah berubah bentuk
menjadi daun, rumput atau yang lain dari bagian tumbuhan secara langsung
untuk hidupnya. Sedangkan secara tidak langsung, misalnya hewan karnifora,
prinsipnya tetap memanfaatkan energi yang telah berubah bentuk menjadi
daging pada hewan lain. Inilah yang menjadi bahan dasar biomasa.

4
Saat biomasa diubah menjadi energi, CO2 yang akan dilepaskan ke
atmosfer. Siklus CO2 akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan yang
dihasilkan dari pembakaran minyak bumi atau gas alam. Ini berarti CO2 yang
dihasilkan tersebut tidak memiliki efek terhadap kesetimbangan CO2 di
atmosfer. Kelebihan ini yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung
terciptanya energi yang berkelanjutan.

2.5 Jenis Biomassa


Biomasa dapat diambil dari bahan tanaman yang berupa limbah
pertanian, limbah industri pengolahan kayu atau dari tanaman yang memang
ditanam secara khusus untuk menghasilkan energi bagi mesin bakar. Di
samping itu dapat juga dimanfaatkan limbah peternakan dan limbah rumah
tangga. Dari kedua jenis bahan penyusun biomassa tersebut dapat dua bagian
besar yaitu, biomasa kering (limbah kayu, jerami atau sekam) dan biomassa
basah (kotoran ternak dan sampah rumah tangga).

1. Biogas

Biogas merupakan biomassa berupa gas metana. Gas ini muncul akibat
terjadinya fermentasi anaerobik (tanpa udara) dari bakteri methan atau bakteri
anaerobik. Sampah-sampah yang memiliki bahan organis (biomassa) akan
diurai oleh bakteri sehingga memunculkan gas metana. Gas metana sangat
peka terhadap api seperti halnya gas alam dari dalam bumi. Oleh sebab itu, gas
metana dapat dipakai sebagai sumber energi panas dengan membakarnya.
Penggunaan di rumah tangga, dapat dipakai bahan bakar kompor gas melalui
penyaluran ke pipa dari sumber penampungan gas. Proses pembentukan gas
metana dapat terjadi secara alamiah. Misalnya di tumpukan sampah yang
berisi bahan organik, berpeluang tinggi tercipta gas metana saat penguraian.
Selain dari sampah organik tumbuhan, gas tersebut dapat pula tercipta dari
limbah hewan ternak atau limbah pertanian.

2. Ethanol

Ethanol merupakan bahan bakar alkohol yang terbuat dari gula. Gula ini
diambil dari tanaman seperti jagung, gandum, dan kentang. Cara yang paling

5
sering digunakan untuk membuat ethanol yaitu dari memakai ragi dalam
melakukan fermentasi gula melalui zat tepung pada jagung. Selain jagung,
tanaman lain yang dapat dipakai sebagai bahan baku ethanol adalah gandum,
padi, bunga matahari, kentang, tebu, dan gula bit. Di sejumlah negara, gula bit
dan tebu sering dipakai menjadi bahan baku ethanol. Percobaan terbaru
menemukan, ethanol dapat diperoleh dengan mengeluarkan selulosa pada serat
kayu (cellulosic ethanol). Proses ini memungkinkan pembuatan ethanol yang
berasal dari pohon, rumput, dan sampah tanaman palawija. Penggunaan
sebagai bahan bakar alat transportasi, ethanol umunya dicampur dengan
bensin yang kemudian campurannya disebut gasohol. Campuran tersebut
dapat mengurangi emisi karbon monoksida dan polutan beracun pada bensin.

3. Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar terbarui yang dapat dipakai untuk bahan
bakar mesin diesel. Bahan bakunya dari minyak tumbuh-tumbuhan seperti
sawit, kelapa, jarak pagar, atau kapuk. Bisa pula, biodiesel diproduksi
menggunakan bahan dari lemak binatang dan lemak lainnya. Biodiesel
umumnya dicampurkan bersama minyak diesel. Perbandingan campurannya 2
persen (B2), 5 persen (B5), atau 20 persen (B20). Meski begitu, biodiesel
dapat pula diterapkan penggunaannya sampai 100 persen tanpa campuran.

Keuntungan penggunaan biodiesel yaitu memiliki kandungan sulfur


rendah. Polutan udara juga lebih sedikit dan asap bangan menjadi tidak terlalu
hitam. Bau gas buangan yang dihasilkan lebih baik.

2.14 Manfaat Pengggunaan Energi Biomassa


Meskipun energi dari biomassa umumnya tidak kompetitif dari segi biaya
jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil dengan teknologi dan kondisi pasar
saat ini, namum produksi biomassa untuk bahan baku dan energi akan
menghasilkan berbagai manfaat. Manfaat-manfaat ini beragam, namun
beberapa manfaat yang signifikan adalah mengimbangi emisi gas rumah kaca
dari pembakaran bahan bakar fosil, menciptakan lapangan pekerjaan dan
pendapatan melalui pengembangan industri baru dan pemanfaatan bahan baku

6
lokal serta meningkatkan keamanan energi dengan mengurangi ketergantungan
terhadap barang impor. Namun, pemahaman terhadap nilai dari semua manfaat
yang disebutkan di atas masih belum dapat ditentukan jika dibandingkan
dengan biaya biomassa dan biaya produksi bioenergi. Penilaian terhadap
manfaat-manfaat ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif
mengenai daya saing biomassa dan bioenergi, dan dapat memberikan implikasi
yang jelas terhadap perkembangan bioenergi dan perumusan kebijakan yang
terkait.

1. Deplesi minyak bumi


Sumber daya hutan dan batu bara sangat melimpah dan cukup untuk
memenuhi permintaan energi. Akan tetapi, akibat kreativitas manusia yang
melebihi harapan, diperlukan teknologi berbasis batu bara dan minyak bumi
untuk menghasilkan energi yang lebih efisien. Cadangan minyak bumi dunia
diperkirakan sebanyak 2000 miliar barel. Konsumsi global per hari adalah
sekitar 71,7 juta barel. Diperkirakan sekitar 1000 milyar barel telah digunakan
dan hanya tersisa 1000 miliar barel cadangan minyak bumi di seluruh dunia
(Asifa dan Muneer,2007). Harga bensin dan bahan bakar yang lain akan
meningkat seiring dengan efek ekonomi yang buruk sehingga manusia akan
beralih ke alternatif lain selain bahan bakar fosil.
Peningkatan penggunaan biomassa akan memperpanjang umur pasokan
minyak mentah yang semakin berkurang.

2. Perbaikan taraf hidup


Karena bidang pertanian sangat penting untuk ekonomi yang sedang
berkembang, maka diharapkan pertanian yang berkelanjutan akan
meningkatkan taraf hidup petani disamping pendapatan mereka. Pendidikan
masyarakat juga sangat penting karena tingkat literasi di daerah pedesaan
untuk negara berkembang tidak terlalu tinggi. Dalam hal ini, maka penting
untuk menyediakan informasi yang akurat tentang teknologi ini kepada para
petani. Apa yang dianggap penting dari segi pemanfaatan biomassa oleh para
petani adalah kemudahan untuk mengakses tanaman biomassa atau tempat
pengumpulan biomassa. Meskipun para petani memiliki atau menghasilkan

7
bahan baku biomassa, hal ini sangat sia-sia jika tidak ada akses ke tempat
dimana biomassa tersebut diproduksi.

3. Peningkatan pendapatan petani


Ada 2 cara utama untuk membantu para petani (The Japan Institute of
Energi, 2007). Salah satu cara adalah dengan memberikan energi agar para
petani ini mendapat akses ke bahan bakar yang berguna. Di Thailand, para
petani menggunakan gas untuk memasak yang berasal dari proses biometanasi
skala kecil, sehingga mereka tidak perlu membeli gas propana untuk keperluan
memasak. Bantuan kepada para petani ini juga efektif untuk menciptakan
pertanian yang berkelanjutan dikarenakan pengurangan penggunaan bahan
bakar fosil. Bantuan yang lain adalah melalui pemberian uang tunai. Jika para
petani ini menanam bahan baku untuk produksi etanol lalu menjualnya dengan
harga yang lebih tinggi, maka mereka akan mendapatkan uang untuk membeli
listrik. Karena mereka yang menggunakan etanol sebagai bahan bakar lebih
kaya jika dibandingkan para petani, maka mekanisme ini bisa dianggap
sebagai “redistribusi kekayaan”.

4. Keamanan energi
Perekonomian semua negara dan khususnya negara maju bergantung
pada pasokan energi yang aman. Keamanan energi berarti ketersediaan energi
yang konsisten dalam berbagai bentuk pada harga yang terjangkau. Kondisi ini
harus bisa tetap bertahan untuk jangka panjang agar dapat berkontribusi pada
pembangunan berkelanjutan. Perhatian terhadap keamanan energi sangat
penting karena distribusi sumber daya bahan bakar fosil yang tidak seimbang
di kebanyakan negara saat ini. Pasokan energi akan menjadi lebih rentan pada
waktu dekat ini akibat kebergantungan global terhadap minyak impor.
Biomassa merupakan sumber daya domestik yang tidak terkena pengaruh
fluktuasi harga pasar dunia atau ketidakpastian pasokan bahan bakar impor.

5. Mata uang asing


Ada peluang bagi negara berkembang untuk mendapatkan mata uang
asing melalui ekspor bioenergi. Misalnya, untuk kasus produksi ubi kayu di
Thailand, produksi ubi kayu untuk keperluan makanan dan etanol adalah

8
seimbang saat ini. Akan tetapi, penggunaan ubi kayu untuk masa depan harus
dipertimbangkan dengan teliti. Pada masa depan, jumlah produksi ubi kayu
untuk etanol mungkin meningkat, hal ini sering dikatakan bahwa pemanfaatan
bioenergi mungkin akan mengalami konflik dengan produksi makanan,
dengan kata lain permintaan dunia terhadap etanol mungkin akan mengancam
stabilitas pasokan makanan domestik.

9
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Biomassa adalah sumber energi terbarukan yang dapat diubah menjadi
bahan bakar cair - biofuel – untuk keperluan transportasi (mobil, truk, bus,
pesawat terbang dan kereta api) dan lain-lain.
2. Saat biomasa diubah menjadi energi, CO2 yang akan dilepaskan ke
atmosfer. Siklus CO2 akan menjadi lebih pendek dibandingkan dengan
yang dihasilkan dari pembakaran minyak bumi atau gas alam. Ini berarti
CO2 yang dihasilkan tersebut tidak memiliki efek terhadap kesetimbangan
CO2 di atmosfer. Kelebihan ini yang dapat dimanfaatkan untuk
mendukung terciptanya energi yang berkelanjutan.
3. Penggunaan biomassa sebagai energi anternative yaitu dimana biomassa
dapat diambil dari bahan tanaman yang berupa limbah pertanian, limbah
industri pengolahan kayu atau dari tanaman yang memang ditanam secara
khusus untuk menghasilkan energi bagi mesin bakar.

3.2 Saran
Beberapa saran yang dapat kami ambil dari makalah ini adalah :
1. Jagalah kelestarian lingkungan kita dari berbagai macam polusi
2. Mulailah kita mengembangkan energy-energi alternatif untuk
menyelamatkan cadangan minyak bumi yang telah kritis
3. Belajar bagaimana menciptakan ide-ide baru sebagai gerakan
menyelamatkan lingkungan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Teknologi XVII,


Fakultas Pertanian. Bandung: Universitas`Padjadjaran.
Anonim. Makalah Seminar Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta, Yogyakarta: UMY.
Dahuri, D. 2003. Sampah organik, kotoran kerbau sumber energi alternatif.
Media Indonesia.
Nike-Triwahyuningsih; P.E. Tiara-Putri dan S. Khoiriyah. 2006a. Isolasi dan
Karakterisasi
https://tirto.id/apa-itu-biomassa-jenisnya-pengertian-biogas-ethanol-biodiesel-
gbck

Anda mungkin juga menyukai