Anda di halaman 1dari 18

BIOMASSA

DISUSUN OLEH ;

Yogi Ardiansyah Nim 2018310003

Fine Rolient Carera Nim 2018310005

Edo Febi Pratama Nim 2018310017

Okta Saroji Nim 2018310028

DOSEN PEMBIMBING; Rodiyah Nursani,S.Si

D3 TEKNIK PERTAMBANGAN

SEKOLAH TINGGI TEKNIK PERTAMBANGAN

YAYASAN PENDIDIKAN PRABUMULIH

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-
Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat
nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
pengantar energi.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
guru Bahasa Indonesia kami Bapak Tanjun yang telah membimbing kami dalam
menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Prabumulih, 24 maret 2019

Penulis

ii
Daftar Isi

Table of Contents
KATA PENGANTAR .............................................................................. ii
Daftar Isi ................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 4


1.1. Latar Belakang ............................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ........................................................................ 6
1.3. Tujuan......................................................................................... 6
1.4. Manfaat ....................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS .................................................................... 7


2.1. Pengertian Biomassa..................................................................... 7
2.2. Jenis Jenis Biomassa ..................................................................... 9
2.3. Manfaat biomassa....................................................................... 10
2.4. Contoh Biomasa Yang Ada Diindonesia ........................................ 11
2.5. Sifat dan Karakteristik Biomassa .................................................. 14
2.6. Prinsip Pembakaran Bahan Bakar ................................................. 14

BAB III ................................................................................................. 17


PENUTUP ............................................................................................. 17
3.1 SIMPULAN .............................................................................. 17
3.2. SARAN .................................................................................... 17
Daftar Pusaka ........................................................................................ 18

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Penggunaan energi besar-besaran telah membuat manusia mengalami krisis
energi. Ini disebabkan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil seperti
minyak bumi dan gas alam yang sangat tinggi. Sebagaimana kita ketahui,
bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat kita
perbarui.Untuk mengatasi krisis energi masa depan, beberapa alternatif
sumber energi mulai dikembangkan, salah satunya adalah energi biomassa.

Pada awalnya, biomassa dikenal sebagai sumber energi ketika manusia


membakar kayu untuk memasak makanan atau menghangatkan tubuh pada
musim dingin. Kayu merupakan sumber energi biomassa yang masih lazim
digunakan tetapi sumber energi biomassa lain termasuk bahan makanan hasil
panen, rumput dan tanaman lain, limbah dan residu pertanian atau
pengolahan hutan, komponen organik limbah rumah tangga dan industri, juga
gas metana sebagai hasil dari timbunan sampah.

Sebagai bahan bakar, biomassa perlu diolah terlebih dahulu agar dapat
dengan mudah dipergunakan. Proses ini dikenal sebagai konversi biomassa.
Beberapa proses tersebut adalah dengan mengubah biomassa menjadi briket
sehingga mudah disimpan, diangkut, dan mempunyai ukuran dan kualitas
yang seragam. Jenis konversi lain adalah mengubah biomassa melalui proses
kimia dan fisika seperti anaerobic digestion (peruraian tanpa bantuan
oksigen) yang menghasilkan gas metana, pirolisis (dekomposisi
menggunakan panas) yang menghasilkan produk bahan bakar padat berupa
karbon dan produk lain berupa karbon dioksida dan metana

4
Selain cadangan sumber bahan bakar yang semakin menipis dan peningkatan
pemanasan global menjadi alasan utama pencarian sumber energi baru yang
terbarukan, perkembangan teknologi sejak terkait dengan produksi tanaman
dan konversinya sejak 15 tahun terakhir menjadi pendorong lain yang
menjanjikan untuk utilisasi biomassa dengan biaya lebih rendah dan dengan
efisiensi konversi yang lebih tinggi yang sebelumnya. Dari sini, biaya
utilisasi biomassa untuk bahan bakar bisa bersaing dengan bahan bakar fosil.

Keunggulan utama biomassa sebagai sumber energi adalah dari sisi


ketersediaannya yang bisa terbarukan, baik melalui proses alami ataupun
tersedia sebagai limbah organik dari aktivitas manusia. Untuk memberikan
kontribusi ke tingkat yang lebih besar sebagai sumber pasokan energi dunia,
maka penanaman tanaman untuk sumber energi akan sangat diperlukan
nantinya, dengan memanfaatkan lahan kosong yang tidak cocok ditanami
untuk tanaman pangan. Sehingga, potensi energi biomassa untuk produksi
energi menjadi jauh lebih besar dari sekedar limbah biomassanya

Dari sini kita tahu bahwa biomassa adalah sumber energi potensial yang
dapat diandalkan. Saat ini, bahan bakar dan bahan kimia berbasis biomassa
sudah dipertimbangkan sebagai hal yang paling menjanjikan untuk generasi
masa depan. Kita tahu, Indonesia memiliki potensi sumber daya biomassa
dan limbahnya yang luar biasa besar untuk bisa dimanfaatkan sebagai
cadangan energi dan bahan kimia untuk menunjang defisit minyak mentah.
Jika kita bisa memanfaatkan potensi tersebut, negara kita akan menjadi
negara mandiri, hebat, dan berdaulat dari sisi sumber energi dan bahan kimia.

5
1.2.Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diketahui rumusan masalah sebagi berikut
1. Apa itu biomassa ?
2. Apa saja jenis jenis biomassa ?
3. Apa saja contoh dan manfaat dari biomassa ?

1.3.Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini sebagai berikut
1. Untuk mengetahui pengertian biomassa.
2. Untuk mengetauhi jenis jenis dari biomassabiomassa.
3. Untuk mengetauhi contoh dan manfaat dari biomassa.

1.4.Manfaat
Manfaat makalah ini sebagai berikut.
1. Agar menambah wawasan dan pengetahuan.
2. Agar mengetahui kegunaa dan manfaat dari biomassa.

6
BAB II
KAJIAN TEORITIS

2.1. Pengertian Biomassa

Pengertian dan definisi Biomassa. Biomassa adalah bahan biologis yang berasal

dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia,

Definisi Biomassa adalah jumlah keseluruhan organisme yang terdapat dalam

suatu habitat (perairan). Biomasa pada umumnya dinyatakan dalam berat kering

organisme persatuan luas habitat, yang dinyatakan dalam kg/m2, atau kg/m3.

Biomasa merupakan salah satu sumberdaya hayati yang bisa di rubah menjadi

sumber energi yang dapat di perbaharui. Biomassa terbentuk dari energi matahari

yang telah ditransformasi menjadi energi kimia oleh tumbuhan hijau melalui

proses fotosintesis. Karena itu biomassa lebih identik dari tumbuhan daripada

dari hewan. Meski sebenarnya, cangkupan definisi biomassa itu sendiri terdiri

dari berbagai jenis organisme hidup, baik produknya, limbah olahan ataupun sisa

metabolismenya.

7
Biomassa umumnya mengandung tiga komponen penting; selulosa (40–50%),

hemiselulosa (20–30%), lignin (20–25%), dan sejumlah kecil kandungan

lainnya. Rasio ini bisa berbeda-beda tergantung jenisnya. Rasio antara

selulosa/hemiselulosa dan lignin merupakan salah satu faktor penentu dalam

identifikasi kesesuaian jenis tanaman untuk pengolahan selanjutnya sebagai

sumber energi. Selulosa adalah polimer glukosa, yang terdiri dari rantai lurus unit

monomer (1,4)-D-glukopiranosa (C6), di mana setiap unitnya dihubungkan

dalam konfigurasi pada posisi 1–4, dengan berat molekul sekitar 100.000.

Hemiselulosa adalah campuran polisakarida (dari monomer C5 dan C6), terdiri

hampir seluruhnya adalah gula seperti glukosa, manose, xilosa, arabinosa dan

yang lainnya dengan berat molekul rata-rata sekitar 30.000.

Berbeda dengan selulosa, ikatan unit monomer pada hemiselulosa adalah

bercabang terikat erat secara acak dan ke permukaan setiap mikrofibril selulosa.

Adapun untuk lignin, meski struktur tepatnya belum bisa dipastikan, namun

lignin dapat dianggap sebagai grup amorf tiga dimensi yang terdiri dari struktur

metoksi fenilpropana. Ada tiga monomer utama yang membentuk struktur lignin

(monolignol) adalah: alkohol p-koumaril, koniferil, dan sinapil. Monolignol ini

membangun struktur lignin dalam ikatan phenylpropanoids p-hydroxyphenyl

(H), guaiacyl (G) dan syringyl (S), yang menyebabkan tingginya berat molekul

total lignin.

8
Dalam berbagai situasi, biomassa juga didefinisikan sebagai bahan-bahan

organik berumur relatif muda yang berasal dari tumbuhan atau hewan, baik yang

terbentuk dari hasil produksinya, sisa metabolismenya, ataupun limbah yang di

hasilkannya. Biomassa dapat di peroleh dari berbagai bidang industri budidaya,

baik pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, maupun perikanan.

2.2. Jenis Jenis Biomassa


2.1.1. Biogas

Yang pertama adalah biogas. Biogas merupakan jenis energi alternatif yang

diproduksi melalui pemecahan bahan organik, seperti pupuk kandang,

kotoran manusia, material tanaman dan lainnya. Cara membuat biogas adalah

semua bahan organik tersebut diuraikan melalui proses fermentasi dengan

menggunakan bantuan mikroorganisme anaerobik untuk menghasilkan gas

metana dan karbon dioksida. Gas yang dihasilkan dari proses ini dapat

dimanfaatkan untuk menyalakan kompor, pembangkit listrik dan juga

sebagai pemanas.

2.1.2. Limbah pertanian

Limbah pertanian juga dapat digunakan untuk produksi energi biomassa.

Limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan untuk energi ini adalah kotoran

ternak, ampas tebu dan juga jerami. Limbah-limbah tersebut dapat diolah

menjadi bahan bakar untuk menghasilkan listrik dan juga panas.

9
2.1.3. Tanaman energi

Contoh dari energi biomassa selanjutnya adalah tanaman energi. Hingga saat

ini terdapat tanaman energi yang ditanam secara komersial sebagai sumber

energi. Tanaman tersebut diantaranya adalah rami, jagung, gandum dan juga

kedelai. Tanaman-tanaman tersebut memang sengaja di tanam dalam skala

besar untuk menghasilkan bahan bakar, seperti propanol, biodiesel, butanol

dan juga etanol.

Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar cair untuk mesin diesel yang berasal dari

bahan organik. Biodiesel bisa dihasilkan dari tanaman jarak, minyak

sawit dan kedelai.

Bioetanol

Bioetanal adalah bahan bakar berjenis bensin premium yang berasal dari

tanaman seperti kentang, tebu, singkong dan jagung.

Biobriket

Biobriket adalah bahan bakar yang berasal dari sekam, serbuk kayu,

serbuk gergaji yang telah diolah menjadi padat.

Biokerosen

Biokerosen adalah minyak nabati murni setipe minyak tanah dan dapat

digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel atau pembangkit listrik.

2.3. Manfaat biomassa

10
3. biomassa adalah sumber energi bersih yang baru dan terbarukan,
berkesinambungan, dan relatif ramah lingkungan.
4. struktur kimia biomassa tersusun dari bahan kimia yang sangat beragam,
yang memberikan peluang untuk eksploitasi fitur struktur baru
5. peningkatan penggunaan biomassa akan memperpanjang umur
berkurangnya pasokan minyak mentah
6. biomassa hampir tidak memiliki kandungan sulfur, sehingga tidak
memberikan menyebabkan emisi sulfur dioksida (SO2) yang berpotensi
menyebabkan hujan asam
7. limbah abu sisa pembakaran biomassa jumlahnya lebih sedikit
dibandingkan dari batu bara, bahkan bisa digunakan sebagai aditif tanah
(pupuk) di pertanian, dll
8. sebagai sumber daya domestik bagi setiap negara, biomassa tidak tunduk
pada fluktuasi harga dunia atau ketidakpastian pasokan sebagai bahan bakar
impor.
9. penggunaan biomassa menjadi salah satu cara untuk mencegah lebih
banyak produksi karbon dioksida (CO2) di atmosfer.

2.4. Contoh Biomasa Yang Ada Diindonesia

1. Desa Cabbeng Bone, Sulawesi Selatan

Desa yang memiliki luas 6,8 kilometer ini bahkan sudah

memanfaatkan biogas sejak tahun 2013 lalu. Berawal dari informasi

dan bantuan dari Badan Lingkungan Hidup, warga desa Cabbeng

Bone kemudian mengembangkan biogas sebagai sumber energi

utama bagi kebutuhan rumah tangga mereka.

11
Setidaknya sudah ada 30 alat pengolah limbah kotoran ternak mereka.

Menurut penuturan warga, biogas ini sangat membantu. Cukup

kotoran dari dua ternak sapi, mereka bisa memasak hingga 8 jam.

Selain itu, ampas hasil pengolahan biogas juga bisa mereka

manfaatkan. Ampasnya dikeringkan dan kemudian bisa digunakan

sebagai pupuk organik.

2. Desa Penyabangan, Bali

Desa Penyabangan di Bali pun juga sudah memilih untuk beralih ke

biogas. Sedikitnya, 44 rumah yang sudah menggunakan biogas.

Sebelumya, desa yang mayoritas warganya adalah petani tersebut

menggunakan kayu bakar untuk memasak. Namun, semenjak

masuknya BIRU, warga desa ini mulai tertarik menggunakan biogas.

Bermula sejak 2011 silam, warga desa Penyabangan mulai

menggunakan kotoran hewan ternak mereka guna diolah menjadi

biogas. Hasilnya meski sekarang harga minyak dan elpiji mahal,

mereka tak bergitu terpengaruh dengan kenaikan harga tersebut untuk

urusan memasak.

3. Desa Medowo, Kediri

Di balik keadaan alamnya yang sejuk dan asri yang terletak di kaki

gunung Anjasmoro, kebanyakan warga desa Medowo memang

berprofesi sebagai peternak sapi perah. Karenanya mereka tak

kesulitan mencari limbah kotoran untuk digunakan sebagai biogas.

12
Meski pada awalnya ragu, namun setelah mereka memasang biogas,

ternyata secara keseluruhan harganya tak semahal yang diperkirakan.

Bahkan setelah menggunakan biogas, mereka bisa mengurangi

pencemaran air sungai di lingkungannya. Yang dulunya tercemari

oleh limbah kotoran ternak, kini pencemaran tersebut sudah bisa

ditekan sampai 90 persen.

4. Desa Argosari, Malang

Meskipun pada awalnya tak percaya, namun kini warga desa Argosari

merasakan sendiri keuntungan menggunakan biogas. Jika dulu untuk

memasak mereka harus menebang pohon di hutan, kini mereka

tinggal menyalakan kompor berbahan bakar biogas.

Biogas mengubah pola pikir masyarakat Argosari. Hutan yang dulu

pepohonannya ditebangi kini justru mereka tanami lagi dan dirawat

sepenuh hati.

Karenanya debit air di desa mereka bisa terjaga. Hasilnya, selain

mandiri energi, mereka juga bisa mandiri air.

5. Pasuruan

Pasuruan adalah salah satu contoh yang sudah menggunakan biogas

sejak dulu. Bahkan, ada empat desa di Pasuruan sana yang 100 persen

warganya sudah memanfaatkan biogas sebagai sumber energi untuk

aktivitas masak-memasak mereka.

Empat desa tersebut adalah desa Gunung Sari, Ngempiring, Cemoro,

dan Kumbo. Bekerjasama dengan koperasi di sana, keempat desa

13
tersebut sekarang sudah bebas dari menggunakan elpiji dan kayu

bakar.

2.5. Sifat dan Karakteristik Biomassa


Biomassa dapat dikonversi menjadi 3 jenis produk utama:

 Energi panas/listrik

 Bahan bakar transportasi

 Bahan baku kimia.

Pemilihan jenis biomassa untuk dikonversi produk-produk di atas sangat terkait

sifat-sifat kimia dan fisika yang dimilikinya (chemical/physical property). Sifat-

sifat ini adalah sifat yang melekat pada biomassa, yang menentukan pilihan

proses konversi dan teknologi pengolahan selanjutnya.

Sifat-sifat dan karakteristik penting pada biomassa yang perlu diperhatikan

adalah sebagai berikut:

 kadar air (intrinsik dan ekstrinsik)

 nilai kalori

 kandungan residu/abu

 kandungan logam alkali

 rasio antara selulosa dan lignin

 kandungan karbon terikat (fixed carbon) dan kandungan zat volatile

(volatile matter).

2.6. Prinsip Pembakaran Bahan Bakar

14
Prinsip pembakaran bahan bakar sejatinya adalah reaksi kimia bahan bakar

dengan oksigen (O). Kebanyakan bahan bakar mengandung unsur Karbon (C),

Hidrogen (H) dan Belerang (S). Akan tetapi yang memiliki kontribusi yang

penting terhadap energi yang dilepaskan adalah C dan H. Masing-masing bahan

bakar mempunyai kandungan unsur C dan H yang berbeda-beda.

Proses pembakaran terdiri dari dua jenis yaitu pembakaran lengkap (complete

combustion) dan pembakaran tidak lengkap (incomplete combustion).

Pembakaran sempurna terjadi apabila seluruh unsur C yang bereaksi dengan

oksigen hanya akan menghasilkan CO2, seluruh unsur H menghasilkan H2O dan

seluruh S menghasilkan SO2. Sedangkan pembakaran tak sempurna terjadi

apabila seluruh unsur C yang dikandung dalam bahan bakar bereaksi dengan

oksigen dan gas yang dihasilkan tidak seluruhnya CO2. Keberadaan CO pada

hasil pembakaran menunjukkan bahwa pembakaran berlangsung secara tidak

lengkap.

Jumlah energi yang dilepaskan pada proses pembakaran dinyatakan sebagai

entalpi pembakaran yang merupakan beda entalpi antara produk dan reaktan dari

proses pembakaran sempurna. Entalpi pembakaran ini dapat dinyatakan sebagai

Higher Heating Value (HHV) atau Lower Heating Value (LHV). HHV diperoleh

ketika seluruh air hasil pembakaran dalam wujud cair sedangkan LHV diperoleh

ketika seluruh air hasil pembakaran dalam bentuk uap.

15
Pada umumnya pembakaran tidak menggunakan oksigen murni melainkan

memanfaatkan oksigen yang ada di udara. Jumlah udara minimum yang

diperlukan untuk menghasilkan pembakaran lengkap disebut sebagai jumlah

udara teoritis (atau stoikiometrik). Akan tetapi pada kenyataannya untuk

pembakaran lengkap udara yang dibutuhkan melebihi jumlah udara teoritis.

Kelebihan udara dari jumlah udara teoritis disebut sebagai excess air yang

umumnya dinyatakan dalam persen. Parameter yang sering digunakan untuk

mengkuantifikasi jumlah udara dan bahan bakar pada proses pembakaran tertentu

adalah rasio udara-bahan bakar. Apabila pembakaran lengkap terjadi ketika

jumlah udara sama dengan jumlah udara teoritis maka pembakaran disebut

sebagai pembakaran sempurna.

16
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bawah biomasa
merupakan solusi untuk keris energi yang terjadi dindonesia ,dan
biomassa merupakan energi yang bisa diperbarui yang artinya ,enrgi
tidak akan pernah habis.

3.2. SARAN
Saya makalah bisa bermanfaat dan sebagai solusi untuk kerisis enrgi
yang akan terjadi.

17
Daftar Pusaka

Widiatmoko,Adid Adep. 2016. Produksi Energi Dari Biomassa (Bag. 1)


: Mengenal Biomassa. Dapat diliahat pada
https://kipmi.or.id/produksi-energi-dari-biomassa-bag-1-
mengenal-biomassa.html. diakses pada 6 april 2019.

Rumah biru.2017. 5 Desa Di Indonesia Ini Bukti Nyata Transisi Energi


.dilahat pada Biogashttp://www.biru.or.id/index. php/
news/2017/01/01/264/5-desa-di-indonesia-ini-bukti-nyata-
transisi-energi-biogas.html. diakses pada6 april 2019.

Mousir. 2014. Biomassa adalah | Pengertian dan Definisi. Dapat dilihat


pada https://www.kamusq.com/2014/06/biomassa-adalah-
pengertian-dan-definisi.html. Diakses pada 6 april 2016

Poetra,igiet. 2014. Maklah Energi Biomassa. Dapat dilihat pada


http://igietpoetra.blogspot.com/2014/12/makalah-energi-
biomassa.html. Diakses pada 6 April 2019.

Geograf. 2015. Jenis jenis energi biomasa .dapat dilihat pada


https://geograph88.blogspot.com/2015/01/jenis-jenis-energi-
biomassa.html. Diakses pada 6 april 2019.

18

Anda mungkin juga menyukai