ENERGI BIOMASSA
Dosen Pengampu :
Penyusun :
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Pada akhirnya kami mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan yang
mungkin terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan
laporan ini. Dan semoga makalah ini akan dapat memberi manfaat bagi penyusun
dan seluruh pembaca sekalian. Aamiin
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR ii
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BIOMASSA 3
2.2 PROSES TERBENTUKNYA BIOMASSA 3
2.3 KONVERSI ENERGI BIOMASSA MEJADI LISTRIK 10
2.4 MANFAAT/KEU NTUNGAN MENGGUNAKAN ENERGI
BIOMASSA…………………………………………………………… 11
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 13
3.2 SARAN 13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Biomassa ?
2. Bagaimana proses terbentuknya Biomassa ?
3. Bagaimana proses Konversi energi Biomassa menjadi Listrik?
4. Manfaat/ keuntungan dari menggunakan Energi Biomassa
tersebut?
1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Biomassa.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari proses terbentuknya Biomassa.
3. Mengetahui dan mempelajari proses Konversi energi Biomassa
menjadi Listrik.
4. Mengetahui Manfaat/ keuntungan dari menggunakan Energi
Biomassa tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 BIOMASSA
Biomassa merupakan istilah untuk semua bahan organik yang berasal dari
tanaman (termasuk alga, pohon dan tanaman tempurung kelapa, sekam padi,
tebu, dan lain-lain.). Secara umum bahan baku biomassa dibedakan menjadi
dua jenis utama, yaitu pohon berkayu dan rumput-rumputan. Biomassa
diproduksi oleh tanaman hijau yang mengkonversi sinar matahari menjadi
bahan tanaman melalui proses fotosintesis sumber daya biomassa dapat
dianggap sebagai materi organik, di mana energi sinar matahari yang disimpan
dalam ikatan kimia. Ketika ikatan antar karbon berdekatan, molekul hidrogen
dan oksigen yang rusak oleh pencernaan, pembakaran, atau dekomposisi. Pada
dasarnya biomassa dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar, yaitu biomassa
kayu, biomassa bukan kayu, dan bahan-bakar sekunder.
Secara umum, Biomassa adalah material organik yang mempunyai
simpanan energi dari matahari dalam bentuk energi kimia. Kebutuhan energi di
negara Indonesia semakin meningkat dan berbanding terbalik dengan
ketersediaan dan produksi energi itu sendiri. Pokok permasalahan terletak pada
semakin minimnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama saat ini.
penggunaan energi terbarukan dalam konteks diversifikasi energi sangat
strategis karena sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan ramah
lingkungan (emisi gas rumah kaca relatif rendah). Hal ini sudah
diakomodasikan dalam Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan
Energi Nasional (KEN).
Biomassa kayu sebagai energi terbarukan yang menggunakan bahan
potensial untuk menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat melalui suatu
proses konversi baik secara fisik, kimiawi, biologis, ataupun enzimatis untuk
energi. Ketersediaan biomassa yang merupakan bahan terbarukan cukup
melimpah, baik berupa hasil penanaman maupun berupa limbah.
1. Proses Fotosintesis
3
Proses fotosintesis dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂 + 𝐸 → 𝐶 𝑥 (𝐻2 𝑂) + 𝑂2
Dimana
E = Energi cahaya
𝐻2 𝑂 = air
𝑂2 = gas oksigen
4
hidrolisis dengan enzim atau asam untuk menghasilkan gula sebelum
difermentasikan menjadi alkohol. Biji bijian dicampur dengan air, dan
dipanaskan untuk menjadikan kanji itu menyerupai agar agar. Konversi
menjadi gula dilakukan dengan enzim dan campuran gandum gerst dan
cendawan amilase yang didapat dari suatu jenis jamur tertentu. Kemudian
dilakukan fermentasi dengan ragi. Selain alkohol, proses ini menghasilkan
dua produk tambahan, yaitu dioksida karbon yang sangat murni serta biji
bijian terpakai yang dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak.
Selulosa adalah komponen utama semua tumbuh tumbuhan.
Sebagaimana halnya dengan kanji, selulosa harus mengalami proses
hidrolisis dulu menjadi gula sebelum dapat difermentasikan menjadi
alkohol. Akan tetapi selulosa lebih sukar mengalami proses degradasi
daripada kanji. Selulosa melalui proses hidrolisis dulu menjadi gula
sebelum dapat difermentasikan menjadi alkohol. Akan tetapi selulosa lebih
sukar mengalami proses degradasi daripada kanji. Selulosa melalui proses
hidrolisis dapat menjadi gula dengan bantuan asam asam yang kuat seperti
asam belerang dalam jumlah besar.
5
keperluan keperluan lain seperti pengurungan tanah . Cairan selebihnya di
alirkan kembali ke kolam oksidasi E. Dari kolam ini cairan kental
dialirkan kembali ke tangki pencernaan sedangkan cairan yang encer
dimanfaatkan kembali untuk dicampur dengan masukan bahan organik
baru.
4. Proses Pirolisa
6
a. Bahan bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk gula
seperti tebu dan nipah
b. Bahan bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk zat
tepung, seperti kasava, ubi jalar, kentang dan sagu
c. Bahan bahan selulosa yang mengandung arang dengan bentuk
molekul yang lebih kompleks seperti kayu
a. Konversi arang hidrat menjadi gula yang dapat dicairkan dalam air
b. Fermentasi gula menjadi etanol
c. Pemisahan etanol menjadi air dan komponen komponen lain
dengan destilasi
Konversi Biomassa
1. Biobriket
Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi
sumber energi biomassa menjadi bentuk biomassa lain dengan cara
dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang
terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja yang
biasa dibikin briket, biomassa lain seperti serbuk gergaji, serbuk kayu,
dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Penerapan briket di
lingkungan sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang memiliki harga
murah dibandingkan bahan bakar jenis lainnya sehingga
penggunaanya dalam dunia industri dapat memberikan penghematan
biaya.
7
Gambar 2.3. Biobriket
2. Gasifikasi
Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai
proses konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier)
menjadi bahan bakar. Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar
motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik. Gasifikasi
merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan
diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi
masalah penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan
kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu : (a) unit
pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi
atau gasifier, (b) unit pemurnian gas, (c) unit pemanfaatan gas
Gasifikasi adalah suatu proses konversi untuk merubah material
baik cair maupun gas dengan menggunakan temperatur tinggi. Proses
gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair yang bersih dan efisien
dari pada pembakaran secara langsung, yaitu hidrogen dan karbon
monoksida. Gas hasil dapat di bakar secara langsung pada internal
combustion engine atau reaktor pembakaran. Melalui proses Fische-
Tropsch gas hasil gasifikasi dapat di ekstrak menjadi methanol.
8
3. Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke
cairan dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau
perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, pemanasan atau
penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan
ikatan. Pada bidang energi liquification terjadi pada batubara dan gas
menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan
memudahkan dalam pemanfaatan.
4. Biokimia.
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses
biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia
adalah hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic digestion. An-aerobic
digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4
dan gas lain melalui proses biokimia.
Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa
tergolong dalam konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan
karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi sehingga terurai menjadi
etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil
fermentasi pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak
sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti
bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar
etanol di atas 99.5%.
9
2.3 KONVERSI BIOMASSA KE LISTRIK
10
6. Air masuk boiler paling atas. Di Boiler inilah terjadi proses
memasak air agar menjadi uap. Untuk memasak air diperlukan api.
Dan untuk membuat api diperlukan udara panas dan bahan bakar.
Bahan bakar di sini tentu saja menggunakan biomassa yang berasal
dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian,
perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan rumah
tangga serta kotoran hewan dan manusia. Sedangkan udara di
produksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara
luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam
perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh
air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di
boiler.
7. Setelah pembakaran, air berubah menjadi uap.
8. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di
keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi
uap kering. Dan digunakan untuk memutar turbin.
9. Turbin berputar untuk memutar generator dan menghasilkan
listrik. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah
tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi
PLN.
10. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun
kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi
didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali
menjadi air dan masuk kedalam hotwell.
11
6. Meminimalisir limbah organik.
7. Dapat mengurangi efek rumah kaca.
8. Mengurangi polusi udara yang semakin tinggi.
9. Mengurangi ketergantungan pada bahan fosil.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagai bahan bakar, biomassa perlu dilakukan pengolahan terlebih
dahulu agar dapat lebih mudah dipergunakan yang dikenal sebagai konversi
biomassa.Proses terbentuknya Biomassa antara lain : proses fotosintesis, proses
permentasi untuk membuat etanol, proses fermentasi anaerobic untuk membuat
metan, dan proses pirolisa.Teknologi konversi biomassa tentu saja membutuhkan
perbedaan pada alat yang digunakan untuk mengkonversi biomassa dan
menghasilkan perbedaan bahan bakar yang dihasilkan. Beberapa teknologi konversi
biomassa yang bisa diterapkan antara lain : biobriket, gasifikasi, liquification,
biokimia, dan lain lain. Teknologi konversi gasifikasi yang paling baik digunakan
untuk biomassa kayu. Dengan mengetahui tentang biomassa dari kayu dan
pengolahannya sebagai sumber energi terbarukan maka kita dapat mengembangkan
Industri di Indonesia khususnya dalam rangka mengatasi krisis bahan bakar minyak.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun dan tentunya jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.
13
DAFTAR PUSTAKA
http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Perta
nian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20III%20BIOMASSA/indexBIOMASSA
.htm, diakses pada tanggal 09 Februari 2020
https://www.academia.edu/29063884/MAKALAH_Energi_and_Konversi_Energi
_Biomassa_angin_and_air.docx,diakses pada tanggal 09 Februari 2020
Ris Hadi Purwanto, dkk. Potensi Biomassa dan Simpanan Karbon Jenis-Jenis
Tanaman Berkayu di Hutan Rakyat Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan Volume VI No. 2 - Juli-September
2012.
14