Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ENERGI BIOMASSA

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Energi Terbarukan

Dosen Pengampu :

Ratika Sekar Ajeng Ananingtyas, M.Pd

Penyusun :

1. KHARISMANITA PUTRI NAZILA (1845201001)


2. ALFIAN PERDANA ZAHRI (1845201002)

PROGAM STUDI FISIKA

FAKULTAS ILMU EKSAKTA

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puja dan puji syukur senantiasa kami panjatkan


kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat,taufik,serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul
“Energi Biomassa” ini tepat pada waktunya.

Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Ucapan Syukur dan terima kasih kami sampaikan kepada:

1. Allah SWT, yang telah memberikan kekuasaan serta ridho-Nya sehingga


kami dapat menyelesaikan makalah ini.
2. Bapak Prof. Dr.H.M.Zainuddin, M.Pd selaku rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Blitar yang telah mengizinkan kami untuk mengenyam pendidikan
di Universitas Nahdlatul Ulama Blitar ini .
3. Bapak Dr. Puji Wiyanto, M.Pd selaku wakil rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Blitar yang telah memfasilitasi fasilitas yang ada.
4. Ibu Ratika Sekar Ajeng Ananingtyas, M.Pd selaku dosen pembimbing
mata kuliah Energi Terbarukan.
5. Kedua orang tua yang senantiasa memberikan doa dan dukungannya baik
secara moril ataupun material kepada anak-anaknya, seningga anak-
anaknya bisa mengenyam pendidikan yang terbaik.
6. Teman-teman yang membantu dalam penyusunan makalah ini.

Pada akhirnya kami mengucapkan permohonan maaf atas segala kekurangan yang
mungkin terdapat dalam makalah ini. Oleh karena itu saran dan kritik yang
bersifat membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan
laporan ini. Dan semoga makalah ini akan dapat memberi manfaat bagi penyusun
dan seluruh pembaca sekalian. Aamiin

Blitar, 09 Februari 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR ii

DAFTAR ISI iii

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG 1


1.2 RUMUSAN MASALAH 2
1.3 TUJUAN 2

PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN BIOMASSA 3
2.2 PROSES TERBENTUKNYA BIOMASSA 3
2.3 KONVERSI ENERGI BIOMASSA MEJADI LISTRIK 10
2.4 MANFAAT/KEU NTUNGAN MENGGUNAKAN ENERGI
BIOMASSA…………………………………………………………… 11

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 13
3.2 SARAN 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Meningkatnya harga minyak bumi dan kesadaran manusia akan
semakin menipisnya cadangan minyak bumi, maka usah untuk mencari
dan mengembangkan energi alternatif bar uterus dilakukan sebagai energi
manusia dalam kebutuhan hidup. Seperti contoh kebutuhan hidup sehari-
hari yaitu minyak tanah yang kini sudah tergantikan oleh gas elpiji, dan
listrik. Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan masyarakat
karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan
energi.Misalnya untuk penerangan, proses industri atau untuk
menggerakkan peralatan rumah tangga diperlukan energi listrik, untuk
menggerakkan kendaraan baik roda dua maupun empat diperlukan bensin,
serta masih banyak peralatan di sekitar kehidupan manusia yang
memerlukan energi.
Meningkatnya populasi manusia sangat kontradiktif dengan
kebutuhan energi bagi kelangsungan hidup manusia serta menipisnya
cadangan bahan bakar fosil diikuti aktivitas ekonomi dan sosialnya.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk meningkat pula kebutuhan akan
sarana transportasi dan aktivitas industri yang berakibat pada peningkatan
kebutuhan dan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM). Oleh karena itu
eksplorasi dan eksploitasi terhadap sumber-sumber alternatif saat ini
menjadi sebuah kebutuhan.
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses
fotosintetik, baik berupa produk maupun buangan Potensi biomassa di
Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi jumlahnya sangat
melimpah. Energi biomassa, khususnya kayu bakar, masih merupakan
sumber energi dominan bagi masyarakat pedesaan yang pada umumnya
berpenghasilan rendah. Sekitar 80% sumber energi masyarakat pedesaan
diperoleh dari kayu bakar. Diperkirakan 50% penduduk Indonesia
menggunakan kayu bakar sebagai sumber energi dengan tingkat konsumsi
1,2 m3/orang per tahun. Contoh biomassa antara lain adalah tanaman,
pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah hutan, tinja dan kotoran
ternak. Selain digunakan untuk tujuan primer bahan pangan, pakan ternak,
miyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan
sebagai sumber energi (bahan bakar). Umum yang digunakan sebagai
bahan bakar adalah biomassa yang nilai ekonomisnya rendah atau
merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Sumber energi
biomassa mempunyai beberapa kelebihan antara lain sumber energi yang
dapat diperbaharui sehingga dapat menyediakan sumber energi secara
berkesinambungan.

1
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Biomassa ?
2. Bagaimana proses terbentuknya Biomassa ?
3. Bagaimana proses Konversi energi Biomassa menjadi Listrik?
4. Manfaat/ keuntungan dari menggunakan Energi Biomassa
tersebut?

1.3 TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian Biomassa.
2. Untuk mengetahui dan mempelajari proses terbentuknya Biomassa.
3. Mengetahui dan mempelajari proses Konversi energi Biomassa
menjadi Listrik.
4. Mengetahui Manfaat/ keuntungan dari menggunakan Energi
Biomassa tersebut.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 BIOMASSA
Biomassa merupakan istilah untuk semua bahan organik yang berasal dari
tanaman (termasuk alga, pohon dan tanaman tempurung kelapa, sekam padi,
tebu, dan lain-lain.). Secara umum bahan baku biomassa dibedakan menjadi
dua jenis utama, yaitu pohon berkayu dan rumput-rumputan. Biomassa
diproduksi oleh tanaman hijau yang mengkonversi sinar matahari menjadi
bahan tanaman melalui proses fotosintesis sumber daya biomassa dapat
dianggap sebagai materi organik, di mana energi sinar matahari yang disimpan
dalam ikatan kimia. Ketika ikatan antar karbon berdekatan, molekul hidrogen
dan oksigen yang rusak oleh pencernaan, pembakaran, atau dekomposisi. Pada
dasarnya biomassa dapat dibedakan dalam tiga kelompok besar, yaitu biomassa
kayu, biomassa bukan kayu, dan bahan-bakar sekunder.
Secara umum, Biomassa adalah material organik yang mempunyai
simpanan energi dari matahari dalam bentuk energi kimia. Kebutuhan energi di
negara Indonesia semakin meningkat dan berbanding terbalik dengan
ketersediaan dan produksi energi itu sendiri. Pokok permasalahan terletak pada
semakin minimnya bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama saat ini.
penggunaan energi terbarukan dalam konteks diversifikasi energi sangat
strategis karena sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan ramah
lingkungan (emisi gas rumah kaca relatif rendah). Hal ini sudah
diakomodasikan dalam Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan
Energi Nasional (KEN).
Biomassa kayu sebagai energi terbarukan yang menggunakan bahan
potensial untuk menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat melalui suatu
proses konversi baik secara fisik, kimiawi, biologis, ataupun enzimatis untuk
energi. Ketersediaan biomassa yang merupakan bahan terbarukan cukup
melimpah, baik berupa hasil penanaman maupun berupa limbah.

2.2 PROSES TERBENTUKNYA BIOMASSA

1. Proses Fotosintesis

Biomassa merupakan produk fotosintesis yakni butir-butir hijau


daun yang bekerja sebagai sel sel surya , menyerap energi matahari dan
mengkonversi dioksida karbon dengan air menjadi suatu senyawa karbon,
hidrogen dan oksigen. Hasil konversi dari suatu senyawa tersebut dapat
berupa arang atau karbon, alkohol kayu dan sebagainya. Energi yang
dapat disimpan itu dapat pula dimanfaatkan dengan langsung membakar
kayu tersebut.

3
Proses fotosintesis dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐶𝑂2 + 𝐻2 𝑂 + 𝐸 → 𝐶 𝑥 (𝐻2 𝑂) + 𝑂2

Dimana

E = Energi cahaya

𝐶𝑂2 = gas dioksida karbon

𝐻2 𝑂 = air

𝐶 𝑥 (𝐻2 𝑂) = hidrokarbon yang terjadi

𝑂2 = gas oksigen

Klorofil adalah bahan yang membuat hijau daun. Hidrat karbon


yang bterjadi dapat berbentuk gula tebu atau gula bit dan juga selulosa.
Ada baiknya untuk mencoba mengetahui potensi bahan organik sebagai
bahan bakar dengan menilai isi energinya.
Proses fotosintesis yang mengubah gas dioksida karbon menjadi
hidrat karbon mengangkat tingkat reduksi 𝐶𝑂2 ke tingkat reduksi C𝐻2 𝑂
yang lebih tinggi. Dengan demikian, proses fotosintesis itu menyimpan
atau menyisihkan seperdua energi pembakaran yang secara maksimum
mugkin per atom karbon .
Tumbuh tumbuhan dan bahan organik lainnya dapat diubah
menjadi bahan bakar cair maupun gas dengan bantuan beberapa proses
biologi dan kimia. Proses mana yang cocok untuk konversi ini tergantung
dari sifat bahan organik yang banyak mengandung air. Proses proses kimia
seperti pirolisa atau reduksi katalitis lebih cocok untuk bahan yang kering
dan tahan terhadap biodegradasi.

2. Proses fermentasi untuk membuat etanol

Fermentasi alkoholik merupakan suatu proses lama yang banyak


dipakai. Etil alkohol atau etanol muda dibuat dari berbagai hasil pertanian
yang mengandung gula. Ragi mengubah gula gula heksose menjadi etanol
dan dioksida karbon sesuai dengan rumus dibawah ini
𝐶6 𝐻12 𝑂6 → 2𝐶2 𝐻5 𝑂𝐻 + 2𝐶𝑂2
Jenis jenis gula yang difermentasikan dapat berupa glukosa, fruktosa,
sukrosa, maltosa, rafinosa, dan manosa
Tanaman yang memiliki nilai kanji yang tinggi seperti hasil biji
bijian harus mengalami proses hidrolisis dengan enzimatau proses

4
hidrolisis dengan enzim atau asam untuk menghasilkan gula sebelum
difermentasikan menjadi alkohol. Biji bijian dicampur dengan air, dan
dipanaskan untuk menjadikan kanji itu menyerupai agar agar. Konversi
menjadi gula dilakukan dengan enzim dan campuran gandum gerst dan
cendawan amilase yang didapat dari suatu jenis jamur tertentu. Kemudian
dilakukan fermentasi dengan ragi. Selain alkohol, proses ini menghasilkan
dua produk tambahan, yaitu dioksida karbon yang sangat murni serta biji
bijian terpakai yang dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak.
Selulosa adalah komponen utama semua tumbuh tumbuhan.
Sebagaimana halnya dengan kanji, selulosa harus mengalami proses
hidrolisis dulu menjadi gula sebelum dapat difermentasikan menjadi
alkohol. Akan tetapi selulosa lebih sukar mengalami proses degradasi
daripada kanji. Selulosa melalui proses hidrolisis dulu menjadi gula
sebelum dapat difermentasikan menjadi alkohol. Akan tetapi selulosa lebih
sukar mengalami proses degradasi daripada kanji. Selulosa melalui proses
hidrolisis dapat menjadi gula dengan bantuan asam asam yang kuat seperti
asam belerang dalam jumlah besar.

3. Proses fermentasi anaerobik untuk membuat metan

Gambar 2.1. Skema Proses Fermentasi Anaerobik untuk Membuat Metan.

Di tempat A bahan organik yang dipotong kecil kecil dicampur air


dan dipompa ke tempat tangki pencernaan B. Di tangki ini akan terjadi
proses pencernaan. Tingkat kecepatan pencernaan akan tergantung dari
suhu, yang akan memberikan hasil optimal bagi produksi gas. Gas yang
dihasilkan itu akan keluar dari keran C. Endapan yang terjadi dalam tangki
pencernaan yang mempunyai bentuk yang sangat padat dikeluarkan
melalui keran D untuk dikeluarkan dan dapat dimanfaatkan untuk

5
keperluan keperluan lain seperti pengurungan tanah . Cairan selebihnya di
alirkan kembali ke kolam oksidasi E. Dari kolam ini cairan kental
dialirkan kembali ke tangki pencernaan sedangkan cairan yang encer
dimanfaatkan kembali untuk dicampur dengan masukan bahan organik
baru.

4. Proses Pirolisa

Pirolisa merupakan suatu proses destilasi destruktif daripada bahan


organik. Proses pirolisa telah lama dimanfaatkan dengan mempergunakan
kayu. Gas gas yang dihasilkan pirolisa dari bahan organik pada umumnya
merupakan campuran metan, monoksida karbon, dioksida karbon,
hidrogen dan hidro karbon rendah.
Awalnya proses Pirolisa yaitu memasukkan limbah kota ke tempat
A untuk dipotong, selanjutnya bahan baku dikeringkan di tempat B. Di
tempat C bahan baku dipisah dan bahan baku organik digiling halus di
tempat D. Tempat E sebagai reaktor pirolisa. Terakhir di tempat F hasil-
hasil pirolisa berupa; Gas, Arang, dan Minyak dipisahkan (sebagai output).

Gambar 2.2. Skema Proses Pirolisa.

Pada umumnya, alat alat pengangkutan seperti, truk dan mobil,


tergantung dari minyak sebagai bahan bakar. Salah satu kemungkinan
nyang banyak menarik perhatian adalah pembuatan alkohol, khususnya
etanol dan biomassa, untuk menggantikan minyak sebagai bahan bakar .

Etanol dapat dihasilkan dari bahan bahan baku biomassa berikut :

6
a. Bahan bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk gula
seperti tebu dan nipah
b. Bahan bahan yang mengandung hidrat arang dalam bentuk zat
tepung, seperti kasava, ubi jalar, kentang dan sagu
c. Bahan bahan selulosa yang mengandung arang dengan bentuk
molekul yang lebih kompleks seperti kayu

Proses pembuatan etanol pada asasnya terdiri dari :

a. Konversi arang hidrat menjadi gula yang dapat dicairkan dalam air
b. Fermentasi gula menjadi etanol
c. Pemisahan etanol menjadi air dan komponen komponen lain
dengan destilasi

Keuntungan yang besar ada pada tebu adalah bahwa arang


hidratnya sudah mempunyai bentuk yang seperti glukosa, atau fruktosa,
sehingga langsung dapat difermentasi. Keuntungan kedua adalah bahwa
ampas tebu, yaitu sisa ampas tebu yang tidak dapat dipakai lagi, masih
dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar hingga proses pembuatan etanol
dari tebu, tidak memerlukan bahan bakar dari luar.

Konversi Biomassa

Sekarang ini panas hasil pembakaran akan dikonversi menjadi energi


listrik melalui turbin dan generator. Panas hasil pembakaran biomassa
akan menghasilkan uap dalam boiler, kemudian uap akan ditransfer
kedalam turbin sehingga akan menghasilkan putaran dan menggerakan
generator. Putaran dari turbin dikonversi menjadi energi listrik melalui
magnetmagnet dalam generator. Pembakaran langsung terhadap biomassa
memiliki kelemahan, sehingga pada penerapan saat ini mulai menerapkan
beberapa teknologi untuk meningkatkan manfaat biomassa sebagai bahan
bakar. Beberapa penerapan teknologi konversi yaitu :

1. Biobriket
Briket adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengkonversi
sumber energi biomassa menjadi bentuk biomassa lain dengan cara
dimampatkan sehingga bentuknya menjadi lebih teratur. Briket yang
terkenal adalah briket batubara namun tidak hanya batubara saja yang
biasa dibikin briket, biomassa lain seperti serbuk gergaji, serbuk kayu,
dan limbah-limbah biomassa yang lainnya. Penerapan briket di
lingkungan sebagai pengganti bahan bakar fosil, yang memiliki harga
murah dibandingkan bahan bakar jenis lainnya sehingga
penggunaanya dalam dunia industri dapat memberikan penghematan
biaya.

7
Gambar 2.3. Biobriket

2. Gasifikasi
Secara sederhana, gasifikasi biomassa dapat didefinisikan sebagai
proses konversi bahan selulosa dalam suatu reaktor gasifikasi (gasifier)
menjadi bahan bakar. Gas tersebut dipergunakan sebagai bahan bakar
motor untuk menggerakan generator pembangkit listrik. Gasifikasi
merupakan salah satu alternatif dalam rangka program penghematan dan
diversifikasi energi. Selain itu gasifikasi akan membantu mengatasi
masalah penanganan dan pemanfaatan limbah pertanian, perkebunan dan
kehutanan. Ada tiga bagian utama perangkat gasifikasi, yaitu : (a) unit
pengkonversi bahan baku (umpan) menjadi gas, disebut reaktor gasifikasi
atau gasifier, (b) unit pemurnian gas, (c) unit pemanfaatan gas
Gasifikasi adalah suatu proses konversi untuk merubah material
baik cair maupun gas dengan menggunakan temperatur tinggi. Proses
gasifikasi menghasilkan produk bahan bakar cair yang bersih dan efisien
dari pada pembakaran secara langsung, yaitu hidrogen dan karbon
monoksida. Gas hasil dapat di bakar secara langsung pada internal
combustion engine atau reaktor pembakaran. Melalui proses Fische-
Tropsch gas hasil gasifikasi dapat di ekstrak menjadi methanol.

Gambar 2.4 Skema Grasifikasi Biomassa dan Sistem Pembangkit


Daya

8
3. Liquification
Liquification merupakan proses perubahan wujud dari gas ke
cairan dengan proses kondensasi, biasanya melalui pendinginan, atau
perubahan dari padat ke cairan dengan peleburan, pemanasan atau
penggilingan dan pencampuran dengan cairan lain untuk memutuskan
ikatan. Pada bidang energi liquification terjadi pada batubara dan gas
menjadi bentuk cairan untuk menghemat transportasi dan
memudahkan dalam pemanfaatan.
4. Biokimia.
Pemanfaatan energi biomassa yang lain adalah dengan cara proses
biokimia. Contoh proses yang termasuk ke dalam proses biokimia
adalah hidrolisis, fermentasi dan an-aerobic digestion. An-aerobic
digestion adalah penguraian bahan organik atau selulosa menjadi CH4
dan gas lain melalui proses biokimia.
Selain anaerobic digestion, proses pembuatan etanol dari biomassa
tergolong dalam konversi biokimiawi. Biomassa yang kaya dengan
karbohidrat atau glukosa dapat difermentasi sehingga terurai menjadi
etanol dan CO2. Akan tetapi, karbohidrat harus mengalami
penguraian (hidrolisa) terlebih dahulu menjadi glukosa. Etanol hasil
fermentasi pada umumnya mempunyai kadar air yang tinggi dan tidak
sesuai untuk pemanfaatannya sebagai bahan bakar pengganti
bensin. Etanol ini harus didistilasi sedemikian rupa mencapai kadar
etanol di atas 99.5%.

Gambar 2.6. Skema Pembentukan Gas Bio

9
2.3 KONVERSI BIOMASSA KE LISTRIK

Pembangkit listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan


air. Air yang digunakan dalam siklus ini disebut air demin, yakni air yang
mempunyai kadar conductivity (Kemampuan untuk menghantarkan listrik)
sebesar 0.2 us (mikro siemen). Sebagai perbandingan air mineral yang kita
minum sehari-hari mempunyai kadar conductivity Sekitar 100 – 200 us.
Untuk mendapatkan air demin ini, setiap sistem biasanya dilengkapi
dengan Desalination Plant dan Demineralization Plant yang berfungsi
untuk memproduksi air demin ini. Tapi disini tidak dibahas tentang
Desalination Plant maupun Demineralization Plant. Jika kita melihat
proses memasak air, maka secara sederhana itulah bagaimana siklus pada
pembangkit tenaga biomassa ini. Air dimasak hingga menguap dan uap ini
lah yang digunakan untuk memutar turbin dan generator yang nantinya
akan menghasilkan energi listrik.

1. Pertama-tama air demin ini berada di sebuah tempat bernama


Hotwell.
2. Air mengalir menuju Condensate Pump kempudian dipompa ke
derator. Lokasi hotwell dan condensate pump terletak di lantai
paling dasar dari pembangkit atau biasa disebut Ground Floor.
Sedangkan letak dearator yang akan dituju oleh si air ini berada di
lantai atas (bukan yang paling atas).
3. Di derator air mengalami proses pelepasan ion-ion mineral yang
masih tersisa di air. Agar proses pelepasan ini berlangsung
sempurna, suhu air harus memenuhi suhu yang disyaratkan. Oleh
karena itulah selama perjalanan menuju Dearator, air mengalamai
beberapa proses pemanasan oleh peralatan yang disebut LP (Low
Pressure) Heater.
4. Dari derator, air turun lagi ke Ground Floor.
5. Sesampainya di Ground Floor, air langsung dipompakan oleh
Boiler Feed Pump / BFP (Pompa air pengisi) menuju Boiler.

10
6. Air masuk boiler paling atas. Di Boiler inilah terjadi proses
memasak air agar menjadi uap. Untuk memasak air diperlukan api.
Dan untuk membuat api diperlukan udara panas dan bahan bakar.
Bahan bakar di sini tentu saja menggunakan biomassa yang berasal
dari bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian,
perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan rumah
tangga serta kotoran hewan dan manusia. Sedangkan udara di
produksi oleh Force Draft Fan (FD Fan). FD Fan mengambil udara
luar untuk membantu proses pembakaran di boiler. Dalam
perjalananya menuju boiler, udara tersebut dinaikkan suhunya oleh
air heater (pemanas udara) agar proses pembakaran bisa terjadi di
boiler.
7. Setelah pembakaran, air berubah menjadi uap.
8. Untuk menghilangkan kadar air itu, uap jenuh tersebut di
keringkan di super heater sehingga uap yang dihasilkan menjadi
uap kering. Dan digunakan untuk memutar turbin.
9. Turbin berputar untuk memutar generator dan menghasilkan
listrik. Energi listrik itu dikirimkan ke trafo untuk dirubah
tegangannya dan kemudian disalurkan melalui saluran transmisi
PLN.
10. Uap kering yang digunakan untuk memutar turbin akan turun
kembali ke lantai dasar. Uap tersebut mengalami proses kondensasi
didalam kondensor sehingga pada akhirnya berubah wujud kembali
menjadi air dan masuk kedalam hotwell.

2.4 MANFAAT BIOMASSA


Keuntungan yang dapat kita peroleh dalam penggunaan atau
pemanfaatan energi biomassa dalam kehidupan kita selain sebagai sumber
energi, mempunyai keuntungan lainnya yakni digunakan sebagai bahan
bakar nabati, penghasil devisa Negara, meningkatkan kualitas air,
meminimalisir limbah organic, mengurangi polusi udara dan
ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Dari segi keuntungan
pemanfaatan energi biomassa bisa disimpulkan resiko pencemaran
lingkungan dapat diminimalisir oleh adanya energi biomassa.

Beberapa manfaan biomassa diantaranya sebagai berikut :

1. Sebagai sumber energi.


2. Limbah tanaman pangan dan perkebunan digunakan sebagai bahan
bakar nabati .
3. Sebagai penghasil devisa Negara.
4. Sebagai energi terbarukan.
5. Meningkatkan kualitas air.

11
6. Meminimalisir limbah organik.
7. Dapat mengurangi efek rumah kaca.
8. Mengurangi polusi udara yang semakin tinggi.
9. Mengurangi ketergantungan pada bahan fosil.

12
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Sebagai bahan bakar, biomassa perlu dilakukan pengolahan terlebih
dahulu agar dapat lebih mudah dipergunakan yang dikenal sebagai konversi
biomassa.Proses terbentuknya Biomassa antara lain : proses fotosintesis, proses
permentasi untuk membuat etanol, proses fermentasi anaerobic untuk membuat
metan, dan proses pirolisa.Teknologi konversi biomassa tentu saja membutuhkan
perbedaan pada alat yang digunakan untuk mengkonversi biomassa dan
menghasilkan perbedaan bahan bakar yang dihasilkan. Beberapa teknologi konversi
biomassa yang bisa diterapkan antara lain : biobriket, gasifikasi, liquification,
biokimia, dan lain lain. Teknologi konversi gasifikasi yang paling baik digunakan
untuk biomassa kayu. Dengan mengetahui tentang biomassa dari kayu dan
pengolahannya sebagai sumber energi terbarukan maka kita dapat mengembangkan
Industri di Indonesia khususnya dalam rangka mengatasi krisis bahan bakar minyak.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun dan tentunya jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin.

13
DAFTAR PUSTAKA

Arhamsyah. Pemanfaatan Biomassa Kayu Sebagai Sumber Energi Terbarukan,


The Utilization Of Wood Biomass As A Source Renewable. Jurnal Riset Industri
Hasil Hutan Vol.2, No.1, Juni 2010 : 42– 48

C F. Mamuja dan L. Y. Hunta. Pemanfaatan Biomassa Kering (kayu) Sebagai


Bahan Bakar Untuk Menguji Kerja Prototype Kompor Biomassa. Universitas Sam
Ratulangi. Manado. 2012.

http://web.ipb.ac.id/~tepfteta/elearning/media/Energi%20dan%20Listrik%20Perta
nian/MATERI%20WEB%20ELP/Bab%20III%20BIOMASSA/indexBIOMASSA
.htm, diakses pada tanggal 09 Februari 2020

https://www.academia.edu/29063884/MAKALAH_Energi_and_Konversi_Energi
_Biomassa_angin_and_air.docx,diakses pada tanggal 09 Februari 2020

Ris Hadi Purwanto, dkk. Potensi Biomassa dan Simpanan Karbon Jenis-Jenis
Tanaman Berkayu di Hutan Rakyat Desa Nglanggeran, Gunung Kidul, Daerah
Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kehutanan Volume VI No. 2 - Juli-September
2012.

14

Anda mungkin juga menyukai