Anda di halaman 1dari 10

Tugas Makalah Kimia Teknik

PERAN KIMIA DALAM PENGEMBANGAN


PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK DENGAN
BIOMASSA

Oleh:
INDAH NURSUSILOWATI
D041201030
TEKNIK ELEKTRO A

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2020
PENDAHULUAN

Latar belakang
Pengembangan sumber energi dapat diperbaharui, termasuk biomassa, merupakan
fundamental bagi kesinambungan ketersediaan energi masa depan. Biomassa dapat memainkan
peranan penting sebagai sumber energi yang dapat diperbaharui, yang berfungsi sebagai penyedia
sumber karbon untuk energi, yang dengan menggunakan teknologi modern dalam
pengkonversiannya dapat menjaga emisi pada tingkat yang rendah. Di samping itu, penggunaan
energi biomassa pun dapat mendorong percepatan rehabilitasi lahan terdegradasi dan perlindungan
tata air. Secara general, keragaman sumber biomassa dan sifatnya yang dapat diperbaharui dapat
berperan sebagai pengaman energi di masa mendatang sekaligus berperan dalam konservasi
keanekaragaman hayati. Biomassa dapat digunakan untuk menyediakan berbagai vektor energi,
baik panas, listrik atau bahan bakar kendaraan. Namun demikian, energi biomassa dapat berasal
dari berbagai sumber daya dan mungkin juga rute konversi yang beragam, sehingga dapat
menimbulkan pemahaman yang kompleks dalam implikasinya. Sejumlah isu memerlukan
klarifikasi dalam rangka memahami potensi biomass sebagai sumber energi yang
berkesinambungan: mengenai sumber daya dan ketersediaannya, aspek logistik, biaya-biaya rantai
bahan baker, dan dampaknya terhadap lingkungan
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Biomasssa?
2. Apa pengertian dari pembangkit listrik tenaga biomassa?
3. Apa saja yang digunakan untuk bahan bakar pada pembangkit biomassa?
4. Bagaimana cara kerja pembangkit listik tenaga biomassa?
5. Apa saja peran kimia dalam pembangkit listrik tenaga biomassa?
Tujuan
1. Mengetahui pengertian Biomassa.
2. Mengetahui penegrtian dari pembangkit listrik tenaga biomassa.
3. Mengetahui bahan bakar yang digunakan pada pembangkit listrik tenaga biomassa.
4. Mengetahui cara kerja pembangkit listrik tenaga biomassa.
5. Mengetahui peran kimia dalam pembangkit listrik tenaga biomassa.

Manfaat
1. Bagi pembaca: Setelah dibaca diharapkan para pembaca dapat mengerti tentang peran
kimia dalam pengembangan pemabangkitan listrik khusus nya dengan pemanfaatan tenaga
biomassa.
2. Bagi penulis: Diharapkan dengan adanya makalah ini akan menjadi dasar akan munculnya
makalah- makalah yang lain yang lebih berguna lagi bagi para pembac
PERAN KIMIA DALAM PENGEMBANGAN PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
DENGAN BIOMASSA

A. Pengertian Biomassa
Secara umum biomassa merupakan bahan yang dapat diperoleh dari tanaman baik secara
langsung maupun tidak langsung dan dimanfaatkan sebagai energi dalam jumlah yang sangat besar.
Biomassa juga disebut sebagai “fitomassa” dan seringkali diterjemahkan sebagai bioresource atau
sumber daya yang diperoleh dari hayati. basis sumber daya ini meliputi ratusan bahkan ribuan
spesies tanaman daratan dan lautan, berbagai sumber pertanian, perhutanan dan limbah residu dari
proses industri serta kotoran hewan.
Biomassa adalah bahan organik yang dihasilkan melalui proses fotosintetik, baik berupa
produk maupun buangan. Selain digunakan untuk tujuan primer yaitu serat, bahan pangan, pakan
ternak, minyak nabati, bahan bangunan dan sebagainya, biomassa juga digunakan sebagai sumber
energi (bahan bakar). Pada umumnya digunakan sebagai bahan bakar adalah biomassa yang nilai
ekonomisnya rendah atau merupakan limbah setelah diambil produk primernya. Unsur utama dari
biomassa adalah bermacam-macam zat kimia (molekul) yang sebagian besar mengandung atom
karbon (C).Biomassa secara garis besar tersusun dari selulosa dan lignin (sering disebut lignin
selulosa). Komposisi elementer biomassa bebas abu dan bebas air kira-kira 53% massa karbon, 6%
hidrogen dan 42% oksigen, serta sedikit nitrogen, fosfor dan belerang (biasanya masing-masing
kurang dari 1%). Kadar abu kayu biasanya kurang dari 1%.
Keunggulan dari biomassa adalah harganya yang lebih murah dibandingkan dengan
sumber energi lainnya. Kondisi ini dapat terjadi karena jumlahnya yang sangat melimpah dan
umumnya merupakan limbah dari suatu 6 aktivitas masyarakat.Namun demikian, dengan range
nilai kalor antara 3.000 – 4.500 cal/gr, energi yang dikandungnya masih sangat potensial untuk
dimanfaatkan terutama dalam rangka membangkitkan energi panas.Biomassa juga dikategorikan
sebagai bahan bakar karbon netral.

1. Jenis dan contoh biomassa


Jenis dan contoh energi biomassa ini adalah sebagai berikut:

 Limbah Pertanian
Banyak jenis limbah pertanian yang bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar alternatif.
Misalnya jerami, ampas tebu, kotoran ternak dan unggas serta sumber lainya. Sisa hasil
pertanian ini jika diolah dengan tepat, maka dapat menghasilkan energi biomassa yang
berkelanjutan.
 Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aktifitas anaerobik atau fermentasi dari bahan-
bahan organik termasuk diantara kotoran manusia, hewan, limbah domestik (rumah
tangga), sampah biodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable dalam
kondisi anaerobik. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif bagi
kendaraan, energi untuk rumah tangga maupun untuk memproduksi listrik serta
keperluan industri. Biogas juga dapat diolah kembali menjadi bahan bakar minyak yang
lebih spesifik.
 Tanaman Energi
Mengolah berbagai jenis tanaman energi juga bisa menjadi alternatif yang cukup baik.
Misalnya, mengolah atau melakukan fermentasi pada jagung, tanaman rami, dan lain
sebagainya. Produk yang dihasilkan anara lain butanol, etanol, metanol, propanol, dan
biodiesel.
 Kayu
Sumber energi yang paling umum masih berasal dari pembakaran kayu. Akan tetapi ada
yang perlu diperhatikan, bila menggunakan kayu secara terus menerus dan tanpa
reboisasi, maka akan berakibat pada rusaknya lingkungan. Dalam skala rumah tangga,
kayu dapat digunakan untuk memasak. Sedangkan dalam skala yang lebih besar, kayu
dapat digunakan sebagai pembangkit listrik tenaga uap.

B. Pembangkit listrik Tenaga Biomassa

Energi biomassa adalah jenis bahan bakar yang dibuat dengan mengkonversi bahan
biologis seperti tanaman. Bahan organik juga dapat diperoleh dari hewan dan
mikroorganisme. Seperti diketahui, tumbuhan memproduksi makanan dengan bantuan
sinar matahari melalui proses fotosintesis. Energi ini lantas ditransfer ke hewan dan
manusia saat mereka mengkonsumsi tumbuhan. Biomassa, yang terutama terdiri dari
tumbuhan, mampu memberikan sejumlah besar energi yang digunakan untuk berbagai
keperluan. Saat tidak dikonsumsi oleh hewan, tumbuhan lantas dipecah atau dimetabolisme
oleh mikroorganisme untuk kemudian melepaskan karbon dioksida dan metana kembali ke
atmosfer. Hal tersebut merupakan proses berkesinambungan yang berkontribusi pada
siklus karbon
Pada umumnya sampah dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, diantaranya
sampah organik dan non organik. Sampah Organik adalah sampah yang dapat diuraikan
oleh mikroorganisme, contohnya: daun-daunan, Sampah dapur, sayur-sayuran, buah-
buahan, dan lain-lain. Bila sampah organik dikumpulkan secara terpisah, sampah tersebut
dapat digunakan untuk menghasilkan biogas. Biogas dapat menghasilkan energi listrik
(PLTG).
Sedangkan sampah Anorganik adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme. Sampah Anorganik dapat berasal dari sumber daya alam tak terbaharui
seperti mineral, minyak bumi, dan dapat pula berasal dari proses industri. Contoh sampah
Anorganik yang ada dirumah tangga seperti botol, platik, kaleng dan lain-lain.
Sampah perkotaan yang organik pada dasarnya ialah biomassa (senyawa organik)
yang dapat dikonversikan menjadi energi melalui sejumlah proses pengolahan. Energi
yang dihasilkan dapat berbentuk energi listrik, gas, energi panas dan dingin yang banyak
dibutuhkan untuk industri- industri sekarang ini, baik itu industri kecil maupun industri
yang besar.
Sebagaimana diketahui biomassa, terutama dalam bentuk kayu bakar dan limbah
pertanian, merupakan sumber daya energi yang tertua. Di Negara- negara yang telah maju
sekarang ini, dengan berkembangnya berbagai industri-industri maka peranan Biomassa
sebagai sumber energi akan semakin berkurang. Lain halnya di Negara-negara
berkembang, sekalipun banyak Negara-negara berkembang yang bergerak menuju ke arah
industrialisasi, secara umum dapat dikatakan bahwa di Negara-negara tersebut Biomassa
masih merupakan komponen yang besar dalam pola pemakaian energi. Salah satu
Perkiraan mengatakan bahwa pemakaian energi yang berasal dari biomassa terutama
pemanfaatan kayu bakar, limbah pertanian dan tinja hewan mencapai 60 % dari Seluruh
konsumsi energi. Menurut Studikelayakan pembangunan pembangkit listrik serta
konsultasi di bidang teknologi pembangkitan listrik, termasuk pengembangan energi
biomassa. Banyak Daerah di Indonesia yang tidak memiliki sumber bahan bakar fosil,
namun dapat dipastikan seluruh provinsi di Indonesia Memiliki sumber daya biomassa
yang belum dikelola secara optimal dan dimanfaatkan dengan baik.

1. Pemanfaatan Biomassa menjadi sumber pembangkit listrik

a) Prinsip kerja system pembangkit listrik tenaga biomassa


banyak metode yang digunakan untuk pemanfaatan biomassa sebagai
sumber tenaga pembangkit listrik . seperti:

1) Prinsip kerja sistem pembangkit energi biomassa dengan


pembakaran, pertama pada sebuah tunggu yang menggunakan
bahan bakar sampah kemudian digunakan untuk memanaskan
kompor atau tungku yang diatasnya terdapat ketel sebagai tempat
air, diaman pada bagian atas ketel tersebut terdapat saluran pipa
sebagai keluaran dari proses pemanasan air berupa uap air, uap air
yang keluar dari ketel tersebut akan mendorong dan memutar turbin
kemudian akan memutar generator sebagai pembangkit listrik
2) Instalasi Mini Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
(PLTBM) terdiri dari reaktor digester biogas, pemurnian biogas (
methane purifier), gas holder, generator (genset biogas), bakteri
aktivator metanogen GP-7, perlengkapan instalasi ( kompresor
mini, slang, valve, kompor) serta power bank ( accu, power
charger-inverter). Daya listrik yang dihasilkan Generator kemudian
dapat disimpan dalam power bank - yakni rangkaian accu/ battery-
kemudian arus DC ini dihubungkan ke jaringan listrik AC
menggunakan power inverter-charger. Pada katagori PLTBM ini,
kapasitas listrik/ instalasi dihasilkan dapat dipilih mulai output 6
KWH, 9 KWH, 12 KWH serta kelipatannya dalam bentuk
Instalasi Shelter kapasitas 18 KWH, 36 KWH, dan 108 KWH.
Sedangkan secara by order, kami berkemampuan membangkitkan
besaran daya listrik dihasilkan tergantung pada ketersediaan bahan
baku ( biomassa, sampah, kotoran ternak) dengan ukuran digester
dan generator disesuaikan.

3) Terdapat pula pilihan Instalasi Pembangkit Listrik Tenaga


Biomassa ( PLTBM) terdikoneksi ( hybrid) kepada sistim
pembangkitan tenaga surya ( PLTS). PLTS dapat digunakan
perangkat yang telah berdiri ( eksisting) namun seringkali
kekurangan sumber daya listrik karena terbatasnya intensitas
matahari. Cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa
(PLTBM) adalah fermentasi aneka bahan biomassa yang telah
memenuhi syarat ( ukuran halus, C/N ratio ~ 30, PH 6,5- 7,5,
memiliki perbandingan tertentu kadar kering terhadap air )
dalam digester atas segala jenis biomassa ( dhi limbah pertanian,
perkebunan, peternakan, perikanan, gulma air eceng gondok dan
ganggang maupun sampah organik) akan menghasilkan biogas.
Pada dasarnya, tiap 1 ton biomassa akan hasilkan 40 m3 biometan,
dengan kapasitas membangkitkan besaran daya listrik setara
dengan 40 KWH. Ketersediaan bahan baku ( biomassa, sampah,
kotoran ternak) menentukan besaran ukuran digester dan generator.
Setelah dilewatkan pemurnian, biogas akan menjadi biometan (
biogas murni dari kandungan pengotor H2S, Amoniak, sedikit
H2O). Biometan, adalah bahan bakar terbarukan, yang
menggantikan secara sempurna BBM dalam
menjalankan generator listrik.

4) Teknologi GALFAD (Gassification, Landfill and Anaerobic


Digestion), sesuai dengan namanya teknologi ini terdiri dari 3 tahap
yaitu:

- Gassification
Pada proses Gassification maka sampah akan dimusnahkan melalui proses
pembakaran, sehingga menghasilkan gas yang nantinya bisa digunakan sebagai
penggerak Generator listrik.Sebagai tahap awal, akan dipergunakan teknik
pemisahan yang sesuai, sehingga berbagai jenis sampah dapat dipakai pada setiap
jenis peralatan konversi energi.
Dengan upaya ini, evisiensi konversi akan terjadi, sehingga bisa
memaksimalkan seluruh persediaan sampah yang ada menjadi energi yang bernilai
ekonomis. Pada tahap awal ketika sampah masuk ke TPA akan dilakukan
pemisahan antara sampah basah dan kering dengan menggunakan floating tank dan
metode lain. Bahkan untuk lebih memperketat pemilahan sampah ini, selain
penggunaan teknologi juga akan dilibatkan SDM yang sudah memperoleh
pengetahuan mengenai pemilahan sampah ini. Setelah sampah berhasil dipisah
antara sampah basah dan sampah kering, kemudian untuk sampah basah akan
dilakukan proses pencacahan sampah dengan menggunakan mesin pencacah
(Shredder) dimana sampah akan dipecah menjadi lebih kecil dan memiliki ukuran
yang sama besarnya. Setelah sampah dicacah, maka tahap selanjutnya adalah
melalui proses pengeringan sampah seperti sampah kayu, daun, kertas yang basah.
Setelah menjadi kering maka untuk proses selanjutnya akan sama dengan
pengolahan sampah kering. Dimana sebelumnya sampah kering tersebut telah
dilakukan proses pemotongan dengan menggunakan mesin shredder. Sampah
kering tersebut dimasukkan ke dalam gasifier yaitu sebuah reaktor tertutup yang
keluaran dari alat tersebut akan menghasilkan gas berupa synthetic gas (synergy)
yang digunakan sebagai gas bahan bakar untuk menggerakkan motor gas yang
selanjutnya bertugas memutar sebuah generator listrik.
Prinsip kerja dari reaktor gasifier ini adalah melalui 4 proses, pertama
sampah organik kering yang telah melalui proses shredder akan dimasukkan ke
dalam suatu tangki reaktor gasifier dan kemudian akan melalui proses pengeringan
dengan pembakaran sampah yang temperatur pembakarannya antara 100 – 200 oC,
kemudian pada proses selanjutnya sampah berada pada daerah pirolisa dengan
melakukan pembakaran dengan temperatur suhu antara 200-500oC, pada proses ini
sudah dapat menghasilkan gas berupa CO2 (karbon dioksida), CO (karbon
monoksida), CH4 (metana), dan gas H2 (hidrogen). Proses selanjutnya sampah
akan melewati daerah oksidasi dimana gas yang dihasilkan berupa gas CO dan
energi panas, temperatur suhu yang digunakan antara 1200-1400oC.
Proses terakhir adalah sampah berada pada daerah reduksi dimana pada
tahap ini dibakar dengan temperatur suhu antara 500-1200oC dan dilakukan
pencampuran gas udara, yang nantinya keluaran dari proses ini merupakan gas
akhir berupa CO, H2, CH4, H2, CO2 dan gas lain yang tidak diperlukan, yang
nantinya akan dipisahkan melalui proses treatment gas. Limbah yang dihasilkan
proses gasifier ini adalah berupa abu dimana abu ini dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk kompos.

- Anaerobic Digestion
Perlakuan berbeda diterapkan pada sampah organik basah seperti sampah
buah-buahan dan sampah sayur-sayuran, pertama sampah akan direduksi menjadi
partikel yang ukurannya kecil-keil, kemudian melalui proses anaerobic
digestion maka sampah akan diolah menjadi gas dengan bantuan suatu bakteri, gas
keluaran inilah yang nantinya digunakan untuk membangkitkan mesin pembangkit
listrik. Gas buang yang dihasilkan dari proses ini akan disaring terlebih dahulu
dengan menggunakan suatu filter untuk menghasilkan gas yang tidak
membahayakan lingkungan
Proses kerja dari anaerobic digestion adalah, pertama sampah yang sudah
di shredder sedemikian rupa sehingga menjadi sampah yang berukuran kecil-kecil
dimasuikan ke dalam sebuah tangki tertutup dan dibiarkan selama beberapa hari
sampai terdapat mikroba pengurai. Mikroba-mikroba pengurai tersebut hidup
dalam suasana tidak ada oksigen bebas, jadi pada tangki diharapkan tertutup rapat
dan tidak ada celah udara keluar masuk tangki. Setelah sampah terurai oleh mikroba
pengurai maka akan menghasilkan gas dan kemudian untuk proses selanjutnya gas
tersebut diolah sehingga dapat digunakan.
- Landfill
Khusus bagi sampah lama yang sudah bertumpuk dalam jangka waktu yang
lama dipergunakan proses landfill gas. Penggunaan proses ini untuk menghindari
gas metan yang sangat beracun lepas dari tumpukan sampah, dimana dalam banyak
kasus telah ditumpuk jauh sebelum sistem Galfard ini diterapkan.
Pertama pada lahan dilakukan penggalian lahan dengan kedalaman tertentu
kemudian pada dasar galian dilapisis dengan lapisan tanah liat yang padat, pada
lapisan ini disebut ground linier. Selanjutnya tanah dilapisi kedua kalinya dengan
bahan geo membran, lapisan mirip plastik berwarna dengan ketebalan 2,5 milimeter
yang terbuat dari High Density Polyetilin, salah satu senyawa dari minyak bumi.
Lapisan inilah yang nantinya akan menahan air kotor yang berbau yang berasal dari
sampah sehingga tidak akan meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah di
atas bumi. Di atas lapisan geomembran akan dilapisis dengan geo textile yang
gunanya memfilter kotoran sehingga tidak bercampur dengan air kotoran tersebut.
Sebelum dipadatkan, sampah yang menumpuk di atas lapisan geo textileini
kemudia ditutup dengan menggunakan lapisan geo membran untuk mencegah
menyebarnya gas metan akibat proses pembusukan sampah (yang dipadatkan)
tanpa oksigen. Satu jaringan pipa gas dimasukkan ke dalam tumpukan sampah,
melalui pipa inilah gas disedot menuju ke sebuah treatment gas. Selanjutnya energi
panas yang dihasilkan dari proses ini akan diolah menjadi listrik. Setelah masing-
masing jenis sampah diolah, akan dihasilkan biogas yang dimasukkan dulu ke
dalam fasilitas gas treatment sebelum menjadi gas bahan bakar bagi mesin
pembangkit listrik. Dari fasilitas pengolahan sampah ini, dengan kapasitas
pengolahan mencapai 500 ton per hari dapat dihasilkan listrik berkisar antara 5-8
MW secara kontinyu.
KESIMPULAN

Pemanfaatan Sistem Pembangkit Listrik Energi Biomassa memiliki keunggulan


diantaranya: Dibandingkan dengan sistem pembangkit lainnya Biomassa merupakan sumber
energi yang murah karena untuk memperoleh bahan bakunya sangat mudah. Dengan
pengembangan sistem pembangkit energi bimassa ini maka jumlah sampah dapat
diminimalisasikan sehingga pengaruh GRK terhadap suhu permukaan bumi dapat dikurangi.
Selain itu Biomassa dapat mengurangi jumlah sampah yang dapat mencemarkan lingkungan
sekitar, mempunyai sumber yang selalu baru (merupakan jenis energi terbarukan), sumber energi
mempunyai jumlah cadangan sangat besar, teknologi pengolahannya tidak terlalu rumit. Dan
dalam proses pemanfaatan biomassa peran kimia sangat penting dimana biomassa yang menjadi
sumber memiliki kandungan kimia yang dapat dimanfaatkan sebagai tenaga pembangkit listrik
DAFTAR PUSTAKA
https://d1wqtxts1xzle7.cloudfront.net/45083057/Inovasi-Vol05-
Nov2005.pdf?1461631662=&response-content-
disposition=inline%3B+filename%3DInovasi_Vol05_Nov.pdf&Expires=1607863032&Signatur
e=grx6czpb1cfrSE0kmXaxCTI4nUFAtcGSa9gNveONH57QpffU~ugNyHqdSGIzndxyWxRPd2
AAM~IvChOFET-
x5hJPV823I3vZ5gzbJ1IPfjPAWBPCMX9dd9KqqnugeOpRqzg7gKYeGBhuzcrA1r8copSk28mp
9AnyrPG-~RySITTzk6pW6gZ8Gfmhczyp7UCGQTKnaOwx2iXBx~CzihRK-
MCqN8OFvU6F6eRJ2LVDeUUUkq0nOHa7PhYaQbL36Fc-
O4zHUCmXRbHSFPALnkjXFbLcZ8TPB9OYiR-
MuNmG1CbZZzl5iNC8frrj5dl0JWc6wjDwyikqUPl29XpdIr~-7Q__&Key-Pair-
Id=APKAJLOHF5GGSLRBV4ZA#page=37

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1219351013-3-7.-bab%20II%20Tugas%20Akhir-
revisi.pdf
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/2462/05.2%20bab%202.pdf?sequenc
e=8&isAllowed=y
https://rimbakita.com/biomassa/
https://wisnuanggia.blogspot.com/2018/12/pembangkit-listrik-tenaga-biomassa.html
https://kencanaonline.com/index.php?route=product/category&path=18
https://docplayer.info/69738773-Makalah-sistem-pembangkit-listrik-energi-
biomassa.html
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/012de199ffcd3607f42aedd6050f3
9b1.pdf
https://docplayer.info/69738773-Makalah-sistem-pembangkit-listrik-energi-
biomassa.html

Anda mungkin juga menyukai