Anda di halaman 1dari 8

Matkul: Biomassa dan Bioenergi

(BMBE) Tugas I: Pertemuan ke-1


(Pengantar BMBE)

Masa Depan Energi Biomassa (Bioenergi): Tantangan dan


Harapan.
Meskipun banyak peneliti memprediksi bahwa biomassa akan menyumbang sebagian besar
energi primer dunia dalam dekade mendatang, tapi masa depan biomassa tetap tidak pasti.
Jika ingin menjadikan biomassa sebagai pengganti bahan bakar fosil, maka tanaman sebagai
sumber biomassa harus produksi dalam jumlah besar dan membutuhkan lahan sangat luas.
Selain itu, energi biomassa harus bersaing (secara ekonomi) dengan sumber energi lain dan
peran biologisnya dalam penyerapan karbon. Solusinya adalah meningkatkan jumlah produksi
biomassa dalam jumlah besar dengan biaya rendah, mengembangkan penelitian dan
penerapan teknologi konversi biomassa menjadi bionenergi.
SOAL ESSAY:

1. Apakah benar energi biomassa merupakan energi masa depan? Jelaskan bagaimana
peluang dan tantangan yang dihadapi dalam pengembangan energi biomassa [30]
Jawab :
Energi biomassa memiliki potensi besar sebagai salah satu komponen energi masa
depan. Meskipun belum tentu menjadi satu-satunya solusi, energi biomassa dapat
memainkan peran penting dalam transisi menuju sistem energi yang lebih
berkelanjutan. Keuntungan utamanya adalah sifatnya yang dapat diperbaharui dan
ramah lingkungan jika dikelola dengan baik. Energi alternatif biomassa telah menjadi
fokus utama dalam upaya mengurangi ketergantungan kita pada sumber energi fosil
yang terbatas dan mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan. Mengganti
sumber energi fosil dengan biomassa memiliki beberapa peluang yang dapat
diidentifikasi, yaitu:
1. Energi Terbarukan dan Ramah Lingkungan; Biomassa merupakan sumber
energi terbarukan yang dapat diperbaharui dengan cepat melalui proses
pertumbuhan tanaman. Penggunaannya dapat membantu mengurangi
ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan mengurangi emisi gas
rumah kaca serta polusi udara.
2. Diversifikasi Energi: Penggunaan biomassa dapat membantu diversifikasi
portofolio energi suatu negara, mengurangi ketergantungan pada sumber energi
fosil dari luar negeri dan meningkatkan ketahanan energi.
3. Pengembangan Ekonomi Lokal: Produksi dan penggunaan biomassa dapat
memberikan peluang ekonomi lokal, seperti peningkatan lapangan kerja di sektor
pertanian dan industri bioenergi.
4. Inovasi Teknologi: Peningkatan penggunaan biomassa memicu inovasi dalam
teknologi pengolahan dan konversi energi, yang dapat menghasilkan solusi yang
lebih efisien dan ramah lingkungan. Meskipun memiliki potensi yang besar,
pemanfaatan energi biomassa juga dihadapkan pada sejumlah tantangan yang
perlu diatasi. Dimana, tantangan tersebut berupa

1. Sumber Biomassa yang Terbatas


Salah satu tantangan utama dalam pengembangan energi alternatif biomassa adalah
ketersediaan sumber biomassa yang terbatas. Biomassa dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti limbah pertanian, limbah industri, dan biomassa alami. Namun,
ketersediaan dan akses terhadap sumber-sumber ini dapat bervariasi di berbagai
wilayah. Misalnya, daerah perkotaan mungkin memiliki ketersediaan limbah organik
yang melimpah, sementara daerah pedesaan mungkin memiliki potensi biomassa
alami yang lebih besar. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk
mengidentifikasi sumber biomassa yang berkelanjutan dan efisien secara lokal.
Dimana hal ini, dapat mengakibatkan penggunaan energi biomassa dari bahan
pangan yang membawa dampak samping dengan naiknya harga bahan baku pangan
yang biasanya kita kenal dengan istilah “Green Inflation” atau “Inflasi Hijau”

2. Tantangan Teknologi Konversi Biomassa


Konversi biomassa menjadi energi melibatkan teknologi yang kompleks dan
memerlukan pendekatan yang terintegrasi. Proses konversi seperti pirolisis, gasifikasi,
dan fermentasi membutuhkan pengaturan yang cermat dan pemilihan teknologi yang
tepat. Tantangan teknologi meliputi efisiensi konversi yang rendah, masalah
pengendalian polusi, dan kestabilan operasional. Penelitian dan pengembangan terus
dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala ini dan meningkatkan efisiensi proses
konversi biomassa.
3. Tantangan Ekonomi dan Kebijakan
Pengembangan energi alternatif biomassa juga dihadapkan pada tantangan ekonomi
dan kebijakan. Biaya produksi energi biomassa yang sering kali lebih tinggi
dibandingkan dengan sumber energi fosil menjadi salah satu hambatan utama.
Ketergantungan pada subsidi dan insentif pemerintah juga dapat mempengaruhi
keberlanjutan pengembangan energi biomassa. Oleh karena itu, kebijakan yang
mendukung pengembangan energi biomassa, termasuk insentif fiskal, mekanisme
dukungan harga, dan peraturan yang jelas, menjadi sangat penting.
4. Tantangan Keberlanjutan dan Dampak Lingkungan
Meskipun biomassa dianggap sebagai sumber energi terbarukan, aspek
keberlanjutannya masih menjadi perhatian. Dalam pengembangan energi alternatif
biomassa, penting untuk memperhatikan siklus hidup biomassa dan memastikan bahwa
penggunaannya tidak menyebabkan kerusakan lingkungan atau bersaing dengan
kebutuhan pangan. Tantangan lainnya adalah pengelolaan limbah dan emisi yang
dihasilkan selama proses konversi biomassa. Diperlukan inovasi teknologi dan sistem
manajemen yang efektif untuk mengatasi dampak lingkungan dari energi alternatif
biomassa.
5. Tantangan Kesadaran dan Penerimaan Masyarakat
Selain tantangan teknis, ekonomi, dan kebijakan, kesadaran dan penerimaan
masyarakat juga menjadi faktor penting dalam pengembangan energi alternatif
biomassa. Masyarakat perlu memahami manfaat dan keberlanjutan energi biomassa
serta berpartisipasi dalam penggunaan dan pengembangannya. Pendidikan, kampanye
informasi, dan dialog publik yang efektif dapat membantu membangun dukungan
masyarakat yang kuat untuk energi alternatif biomassa.
2. Carilah definisi biomassa dari berbagai sumber di internet, kemudian buat definisi
menurut anda sendiri, sebutkan jenis-jenis biomassa dan berikan contohnya [20]
Jawab :
detik.com : Dilansir buku ajar Biomassa Sebagai Sumber Energi Masa Depan
karya Dr. Ir. Susila Herlambang, M. Si., dkk, biomassa adalah bahan yang dapat
diperoleh dari tanaman, baik secara langsung maupun tidak langsung, serta
digunakan sebagai energi atau bahan dalam jumlah besar. Biomassa juga biasa
disebut sebagai bioresource, yang berarti sumber daya hidup yang dapat digunakan
oleh manusia. Kayu, eceng gondok, kelapa sawit, tebu, sampah dapur, jerami,
serbuk gergaji, rumput laut, bahkan sampai kotoran ternak, semua termasuk ke
dalam biomassa. https://www.detik.com/bali/berita/d-6398402/mengenal-biomassa-
adalah-jenis-manfaat-dan-contoh-penggunaan
wikipedia.com : Biomassa adalah sebuah istilah yang digunakan untuk menyebut
semua senyawa organik yang berasal dari tanaman pertanian, alga, dan sampah
organik. Pengelompokan biomassa terbagi menjadi biomassa kayu, biomassa bukan
kayu, dan biomassa sekunder. Biomassa juga dapat dikategorikan menjadi limbah
pertanian, limbah kehutanan, tanaman kebun energi, dan limbah organik. Sifat
kimia, sifat fisik, kadar air, dan kekuatan mekanis pada berbagai biomassa sangat
beragam dan berbeda-beda. https://id.wikipedia.org/wiki/Biomassa
lindungihutan.com : Secara bahasa, biomassa berarti jumlah total atau berat
organisme pada volume dan area tertentu, atau merujuk pada bahan organik yang
digunakan sebagai bahan bakar, terutama untuk pembangkit listrik. Secara harfiah,
biomassa adalah sebuah bentuk dari energi terbarukan yang berasal dari bahan
organik seperti hewan dan tumbuhan. https://lindungihutan.com/blog/kenalan-
dengan-energi-biomassa/
Dari beberapa sumber yang didapatkan, saya menarik kesimpulan bahwa biomassa
dapat diartikan dari namanya sendiri yaitu “bios” yang berarti “hidup” dan “mass”
yang memiliki makna berupa jumlah kuantitas yang terkandung pada suatu
substansi. Dimana, secara tidak langsung hal tersebut memiliki pengertian bahwa
biomassa adalah suatu substansi yang terkandung di dalam makhluk hidup dimana
substansi tersebut biasanya berupa senyawa organik atau gugus aktif yang memiliki
potensi untuk dijadikan suatu sumber energi yang terbarukan.
Seperti yang sempat disebutkan di atas, biomassa sangat serbaguna dan dapat
dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk. Berikut adalah jenis biomassa yang terbagi
berdasarkan pembentuknya.
1. Biodiesel
Biodiesel merupakan salah satu jenis biomassa yang terdapat pada tumbuhan
seperti kelapa sawit, kelapa dan kapuk. Di Indonesia umumnya energi ini
diproduksi dari minyak sawit mentah, minyak nyamplung, minyak jarak, minyak
kelapa, distilat asam lemak sawit (PFAD) dan minyak ikan. Biodiesel dapat
digunakan pada mesin diesel tanpa modifikasi serta diproduksi melalui proses yang
berbeda. Hal ini membuat biodiesel ramah lingkungan karena tidak berkontribusi
terhadap pemanasan global, mudah terurai, mengandung sekitar 10% oksigen alami,
berguna untuk pembakaran dan dapat melumasi mesin.
2. Biogas
Biogas adalah gas yang dihasilkan oleh aksi anaerobik atau fermentasi bahan
organik termasuk; kotoran manusia dan hewan, limbah rumah tangga, sampah atau
limbah biodegradable dalam kondisi anaerobik. Komponen utama biogas adalah
metana dan karbon dioksida. Jenis biomassa ini dapat digunakan sebagai bahan
bakar kendaraan atau untuk menghasilkan listrik. Saat dibakar, metana dalam
biogas relatif lebih bersih dibandingkan batu bara lalu menghasilkan lebih banyak
energi dengan emisi karbon yang lebih rendah. Penggunaan biogas berperan penting
dalam pengelolaan limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih
berbahaya daripada karbon dioksida dalam hal pemanasan global.
3. Bioetanol
Pada dasarnya energi ini berasal dari etanol yang diperoleh melalui proses
fermentasi, oleh karena itu disebut bioetanol. Bioetanol diproduksi dengan
menyuling bir fermentasi. Bioetanol adalah biofuel yang relatif mudah dan murah
untuk diproduksi, bahkan industri rumahan sederhana pun dapat memproduksinya.
Pada umumnya energi ini diproduksi dengan teknik fermentasi dari biomassa
seperti umbi-umbian, jagung atau tebu, dilanjutkan dengan penyulingan. Untuk itu
bioetanol dapat digunakan secara langsung maupun tidak langsung untuk bahan
bakar. Pada bahan bakar kendaraan bermotor, bioetanol harus dicampur terlebih
dahulu dengan Premium dalam aturan takaran tertentu.
4. Biofuel
Biofuel dapat didefinisikan secara luas sebagai bahan bakar padat, cair atau gas
yang mengandung atau berasal dari biomassa. Sedangkan definisi yang lebih sempit
adalah biofuel sebagai sejenis cairan atau gas yang berfungsi sebagai bahan bakar
transportasi yang berasal dari biomassa. Biofuel dipandang sebagai bahan bakar
alternatif yang krusial karena mampu mengurangi emisi gas dan meningkatkan
ketahanan energi.
Setelah mengetahui definisi, manfaat, serta jenis-jenisnya. Tibalah saatnya untuk
memahami berbagai contoh biomassa yang dapat ditemukan di sekitar kita.
1. Kotoran Manusia dan Hewan Salah
satu contoh biomassa yang sudah banyak dimanfaatkan adalah memanfaatkan
limbah kotoran tersebut Hasilnya akrab disebut dengan biogas. Energi dari kotoran
ini banyak digunakan sebagai energi alternatif dalam rumah tangga khususnya yang
berdekatan dengan peternakan hingga industri tertentu.
2. Tanaman Penghasil Energi
Contoh biomassa selanjutnya adalah energi dari tanaman. ada beberapa jenis
tanaman energi yang ditanam secara komersial dan khusus diperuntukkan sebagai
sumber energi? Contoh tanaman-tanaman tersebut adalah jagung, rami, gandum
hingga tanaman kedelai. Tanaman tersebut sengaja ditanam dalam skala besar
dengan hitungan tertentu untuk penghasil bahan bakar, seperti bio-diesel, butanol,
propanol, dan juga etanol.
3. Limbah Pertanian
Contoh selanjutnya berasal dari salah satu kegiatan dan pencaharian utama
masyarakat Indonesia yaitu bertani. Limbah pertanian juga mampu dimanfaatkan
untuk produksi energi biomassa. Limbah yang umumnya digunakan untuk
penghasil energi ini adalah kotoran ternak, ampas tebu dan juga jerami. Nantinya
limbah ini mampu diolah menjadi bahan bakar untuk menghasilkan panas dan juga
listrik
4. Energi dari Kayu
Kayu yang dapat dibakar dan digunakan sebagai bahan bakar merupakan bentuk
sederhana dari biomassa yang menggunakan kayu. Energi panas yang dilepaskan
oleh kayu tersebut lalu digunakan untuk menghasilkan panas, memasak, dan banyak
lagi. Selain itu, kayu juga digunakan secara besar-besaran untuk menghasilkan
listrik, misalnya pada pembangkit uap. Walau demikian, energi alternatif jenis ini
memiliki beberapa kelemahan, seperti pembakaran kayu dengan emisi
karbondioksida yang dapat menimbulkan efek rumah kaca. Namun jangan khawatir,
hal ini juga bisa Anda hindari dengan cara menanam lebih banyak pohon. Ini
memungkinkannya menyerap karbon dioksida dari atmosfer bumi.

3. Carilah definisi bioenergi dari berbagai sumber di internet, kemudian buat definisi
menurut anda sendiri, sebutkan jenis-jenis bioenergi dan berikan contohnya [20]
Jawab :
solarindustri.com : Secara harfiah, kata “bioenergi” tersusun dari dua kata yaitu
bio dan energi. Bio memiliki arti makhluk hidup, energi adalah sesuatu yang
digunakan untuk kelangsungan hidup manusia. Jadi bioenergi adalah energi
terbarukan yang berasal dari sumber biologis yang mempunyai nilai guna untuk
kehidupan manusia. https://solarindustri.com/blog/bioenergi-adalah/
Wikipedia.com : Bioenergi adalah energi terbarukan yang didapatkan dari sumber
biologis, umumnya biomassa. Biomassa adalah bahan organik yang menyimpan
energi cahaya matahari dalam bentuk energi kimia. Biomassa sebagai bahan bakar
umumnya berupa kayu, limbah industri kayu, jerami, dan hasil pertanian seperti tebu
yang dapat diolah menjadi bahan bakar. Dalam definisi yang lebih sempit, bioenergi
adalah sinonim dari biofuel, yang merupakan bahan bakar turunan dari sumber
biologis. Dalam cakupan yang lebih luas, bioenergi mencakup juga biomassa.
Bioenergi adalah energi yang dihasilkan dari biomassa, tetapi bioenergi bukanlah
biomassa itu sendiri. https://id.wikipedia.org/wiki/Bioenergi
aprobi.or.id : Bioenergi adalah salah satu bentuk energi baru terbarukan yang
berasal dari bahan organik atau yang dikenal sebagai biomassa. Sumber bahan bakar
ini dapat diperbaharui kembali. Selain terbarukan, produksi biomassa berkelanjutan
juga merupakan karbon netral, yang artinya, tidak berkontribusi terhadap pelepasan
ekstrakarbon ke atmosfer.https://www.aprobi.or.id/id/everything-you-need-to-know-
about-bioenergy/
energy.gov : Bioenergi adalah salah satu dari beragam sumber daya yang tersedia
untuk membantu memenuhi permintaan energi kita. Ini adalah bentuk energi
terbarukan yang berasal dari bahan organik hidup yang dikenal sebagai biomassa,
yang dapat digunakan untuk menghasilkan bahan bakar transportasi, panas, listrik,
dan produk. https://www.energy.gov/eere/bioenergy/bioenergy-basics

Dari referensi yang telah saya dapatkan, saya menyimpulkan bahwa bioenergi
adalah suatu energi terbarukan yang berasal dari serangkaian proses reaksi kimiawi
yang terjadi pada senyawa-senyawa organik pada makhluk hidup (biomassa) yang
dapat menghasilkan energi yang compatible untuk menggantikan unrenewable
energy seperti bahan bakar fosil

Menurut jenisnya, bioenergi dibagi menjadi dua, yaitu


1. Konvensional
Bioenergi konvensional menggunakan cara tradisional untuk menghasilkan
energi. Hal ini bisa terlihat dari penggunaan kayu bakar untuk kebutuhan sehari
– hari. Secara mudah untuk menerapkan bioenergi konvensional, namun
memiliki keterbatasan dalam penggunaan dan pengelolanya. Oleh karena itu
butuh energi alternatif modern untuk memaksimalkan ketahanan energi. Di
Indonesia yang memiliki iklim tropis, menemukan kayu bakar tidak begitu sulit.
Namun tidak semua kayu memiliki hasil pembakaran yang baik. Pilihlah kayu
yang memiliki kelembaban yang rendah. Kayu yang mempunyai kadar air yang
sedikit, kering, dan tidak bersarang menghasilkan pembakaran yang baik.

2. Modern
a. Biodiesel
Biodiesel adalah jenis biofuel yang berasal dari hewan atau tumbuhan sebagai
energi alternatif yang ramah lingkungan. Bahan baku untuk biodiesel yaitu
minyak jarak (Ricinus communis), minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil), dan
minyak ikan.
b. Biogas
Sumber energi yang berasal dari kotoran hewan ternak adalah biogas. Energi ini
dapat menggantikan LPG yang masih menggunakan bahan bakar fosil sebagai
bahan baku utama pembuatannya. Kotoran hewan ternak memiliki senyawa
kimia yang jika mengalami pemrosesan akan menghasilkan gas bio yang
mengandung mengandung gas metan 60-70% , karbon dioksida 30-40% dan
beberapa gas lain. Gas ini dihasilkan dari fermentasi oleh aktivitas bakteri
anaerob pada oksigen bebas, yang diproses sedemikian rupa akan menghasilkan
bahan bakar cair berupa etanol dan residu padat yang bisa digunakan sebagai
pupuk kompos untuk tanaman.
c. Bioethanol
Bioethanol adalah bahan bakar yang digunakan untuk menggantikan bensin.
Energi alternatif ini tercipta karena adanya fermentasi umbi – umbian, jagung,
dan kacang – kacangan. Dilanjutkan dengan metode pemisahan yaitu destilasi.
Pada proses destilasi ini menerapkan konsep pengambilan senyawa yang
tertarget berdasarkan perbedaan titik didih senyawa.
d. PVO (Pure Vegetable Oil)
Dalam bahasa Indonesia memiliki arti minyak nabati murni. Minyak ini
digunakan untuk pembangkit listrik karena memiliki kandungan sulfur yang
rendah, dan meminimalisir efek rumah kaca yang dihasilkan oleh energi fosil.

Adapun contoh-contoh bioenergi adalah :


1. Bahan baku minyak nabati meliputi asam lemak dari kelapa sawit, jarak
pagar, kelapa, sirsak, srikaya, kapuk, dan alga.
2. Sumber karbohidrat yang potensial seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu,
dan tebu.
3. bahan-bahan organik termasuk kotoran manusia, hewan, limbah domestik,
dan sampah yang dapat terurai.

4. Carilah video tentang biomassa dan bioenergi untuk dipresentasikan saat


perkuliahan (mhs akan ditunjuk secara acak) kirim link-nya [10]
Jawab : https://www.youtube.com/watch?v=VBp0yUKmRaY

5. Bagaimana cara mengubah/meng-konversi biomassa menjadi bioenergi.


Jawab :
Secara umum teknologi konversi biomassa menjadi bahan bakar dapat dibedakan
menjadi tiga yaitu pembakaran langsung, konversi termokimiawi dan konversi
biokimiawi. Pembakaran langsung merupakan teknologi yang paling sederhana karena
pada umumnya biomassa telah dapat langsung dibakar. Beberapa biomassa perlu
dikeringkan terlebih dahulu dan didensifikasi untuk kepraktisan dalam penggunaan.
Konversi termokimiawi merupakan teknologi yang memerlukan perlakuan termal
untuk memicu terjadinya reaksi kimia dalam menghasilkan bahan bakar. Sedangkan
konversi biokimiawi merupakan teknologi konversi yang menggunakan bantuan
mikroba dalam menghasilkan bahan bakar.
Pengolahan biomassa menjadi bioenergi dapat dilakukan dalam tiga cara :
(i) pembakaran biomassa padat
(ii) produksi bahan bakar gas dari biomassa
(iii) produksi bahan bakar cair dari biomassa.

Cara yang pertama adalah dengan membakar langsung biomassa dan diambil
energi panasnya. Energi panas ini dapat digunakan untuk apa saja, bisa sebagai
pemanas ruangan, ventilasi, atau jika dalam terminologi kelistrikan, energi panas ini
kemudian digunakan untuk memanaskan dan menguapkan air pada aplikasi turbin uap.
Biomassa yang digunakan bisa apa saja, namun umumnya adalah sisa produk hutan
dan pertanian, arang, atau sampah kota (pada PLTSa).
Cara yang kedua adalah produksi biomassa dalam bentuk gas. Ada beberapa
alasan dibalik berkembangnya teknologi ini. Hasil yang didapatkan melalui produk
biogas ini selain dapat dimanfaatkan untuk pembakaran biasa / pemanasan, ternyata
bisa juga digunakan sebagai bahan bakar pada mesin bakar dan turbin gas. Produk
biogas juga menawarkan efisiensi yang lebih tinggi dari pembakaran biomassa padat,
selain itu karena dalam bentuk gas, penyalurannya relatif lebih mudah (bisa dengan
menggunakan pipa). Konversi kedalam bentuk gas dapat dilakukan melalui proses
biokimia dan termokimia. Untuk proses biokimia, digunakan anaerob yang kemudian
akan memecah materi organik kedalam senyawa gula, dan kemudian menjadi zat asam,
dan akhirnya menjadi gas.
Cara yang ketiga adalah dengan memproduksi biofuel cair dari biomassa.
Fokus terbesar pengembangan bioenergi terletak pada biofuel sebagai pengganti bahan
bakar minyak. Ada tiga macam olahan biofuel yang dapat mereduksi penggunaan
bahan bakar minyak, yaitu
(i) bio-ethanol
(ii) bio-diesel
(iii) bio-oil.
Bio-ethanol didapatkan melalui proses fermentasi. Proses fermentasi ini
membutuhkan produk gula, sehingga sumber paling efektif untuk digunakan dalam
produksi bio-etanol ini adalah tebu.
Bio-diesel didapatkan melalui transesterifikasi minyak sayur (diekstrak dari
biji-bijian seperti jarak, kelapa sawit, dsb).
Bio-oil didapatkan melalui proses pyrolisis dari sekam, tempurung kelapa,
jarak atau kelapa sawit. Proses ini melibatkan penguapan material biomassa sehingga
terbagi menjadi uap dan padatan residu. Kemudian uapnya diembunkan sehingga
dihasilkan cairan bio-oil yang membawa kandungan energi cukup besar. Bio-oil
digunakan sebagai pengganti solar industri (IDO), Marine Fuel Oil (MFO), dan
kerosin. Bio-oil dapat digunakan pada pembangkit listrik diesel
6. Carilah video tentang biomassa dan bioenergi untuk dipresentasikan saat
perkuliahan (mhs akan ditunjuk secara acak) kirim link-nya [10]
https://www.youtube.com/watch?v=XXu15NlOuGo

7. Apa yang ingin anda peroleh setelah belajar matakuliah Biomassa dan Bioenergi [10]
Jawab :
Saya berharap, setalah saya mempelajari mata kuliah Biomassa dan Bioenergy, saya
akan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang sumber energi biomassa,
termasuk proses produksi, karakteristik, dan potensi penggunaannya sebagai sumber
energi terbarukan. Seperti yang kita ketahui, bahwa pada saat ini, negara kita sedang
mengalami krisis energi yang serius. Sebagai seorang scientist, saya berharap mampu
memberikan solusi atas permasalahan ini dengan dapat mengidentifikasi dan
menganalisis berbagai teknologi yang digunakan dalam mengkonversi biomassa
menjadi energi, serta memahami dampak lingkungan, ekonomi, dan sosial dari
penggunaan energi biomassa. Dengan pemahaman ini, saya berharap dapat
berkontribusi dalam pengembangan solusi energi terbarukan yang lebih berkelanjutan
di masa depan.

Anda mungkin juga menyukai