Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERKEMBANGAN DAN POTENSI BIODIESEL DI INDONESIA

Makalah ini disusun guna melengkapi tugas mata kulian Energi Baru dan
Terbarukan

OLEH:
RESTU GINANJAR WIBOWO
NIM : 1514020014

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH
BANDA ACEH
2017

1
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaykum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul “Perkembangan dan Potensi
Biodiesel di Indonesia”. Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas
mata kuliah Energi Baru dan Terbarukan.
Penyusun menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, kecil kemungkinan makalah ini dapat terselesaikan tepat
pada waktunya. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman
atas dukungannya serta semua pihak yang ikut andil dalam penyusunan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu
penyusun mengharap saran dan kritik yang membangun dari berbagai
pihak demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga dengan
terselesaikannya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................... i

Kata Pengantar ................................................................................... ii

Daftar Isi .............................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Tujuan ...................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......... .............................................................. 3

BAB III PENUTUP ............................................................................... 8

A. Kesimpulan ... ........................................................................... 8

B. Saran.. ...................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia hidup tidak lepas dari energi. Terlebih saat ini, hampir
semua aktivitas manusia sangat bergantung pada energi. Pemanfaatan
energi telah menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari baik
dalam kebutuhan rumah tangga maupun industri, seperti, listrik,
kendaraan bermotor, dan aktivitas dalam indutri lainnya. Energi yang
banyak dimanfaatkan dewasa ini adalah energi yang berasal dari fosil
(minyak bumi). Didalam kehidupan sehari-hari pemanfaatan minyak
bumi mencakup banyak hal, seperti, minyak bumi sebagai bahan bakar
kendaraan, minyak bumi sebagai bahan baku indutri. Namun hal itulah
yang menjadi awal permasalahan. Ketergantungan manusia pada
sumber daya alam terbatas seperti fosil (minyak bumi) menjadi
dinamika ataupun permasalahan. Masalah yang harus dihadapi adalah
sumber daya alam yang berasal dari fosil (minyak bumi) merupakan
sumber daya alam yang terbatas jumlahnya, sementara dengan
semakin bertumbuhnya jumlah populasi manusia dalam setiap
tahunnya, maka kebutuhan akan energi juga akan semakin besar. Hal
itulah yang mendorong manusia untuk mengembangkan potensi energi
alternatif yang dapat diperbarui.
Banyak sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan sebagai
energi baru terbarukan, contohnya, energi panas bumi, energi sinar
Matahari, energi air, energi dari laut, energi biomasa. Salah satu energi
baru terbarukan adalah energi yang berasal dari tumbuhan (nabati)
seperti biodiesel (biomasa). Biodiesel merupakan bahan bakar yang
memiliki sifat menyerupai minyak diesel/solar. Bahan bakar ini ramah
lingkungan karena menghasilkan emisi gas buang yang jauh lebih baik
dibandingkan dengan diesel/solar, yaitu bebas sulfur, bilangan asap
yang rendah, pembakaran lebih sempurna, memiliki sifat pelumasan

1
terhadap piston mesin dan dapat terurai sehingga tidak menghasilkan
racun. Pembuatan biodiesel dari minyak nabati dilakukan dengan
mengkonversi trigliserida (komponen utama minyak nabati) menjadi
metil ester asam lemak, dengan memanfaatkan katalis pada proses
metanolisis/esterifikasi. Di Indonesia, potensi bahan baku biodiesel
sangat melimpah. Saat ini Indonesia adalah negara penghasil minyak
nabati terbesar di dunia, bahan baku minyak nabati meliputi asam
lemak dari kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kemiri sunan, kelapa
biasa, dan lain-lain. Namun pemanfaatan energi terbarukan masih
minim dilakukan, hal ini dipengaruhi beberapa faktor, seperti halnya,
regulasi dari pemerintah yang belum maksimal produksi energi baru
terbarukan yang masih sedikit dan masih bergantungnya manusia pada
energi minyak bumi.

B. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah supaya kita mengetahui
informasi tentang pengertian, potensi, dan perkembangan biodiesel
sebagai energi baru dan terbarukan saat ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
A.1. Energi Terbarukan
Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat dipulihkan
kembali secara alami dan prosesnya berkelanjutan. Energi
terbarukan dihasilkan dari sumber daya energi yang secara alami
tidak akan habis bahkan berkelanjutan jika dikelola dengan baik.
Energi terbarukan disebut juga sebagai energi berkelanjutan
(sustainable energy). Energi terbarukan sebagai solusi lain
terhadap pengembangan dan penggunaan energi berbahan fosil.
Selain dapat dipulihkan kembali,energi terbarukan diyakini lebih
bersih, aman dan terjangkau masyarakat. Pengunaan energi
terbarukan lebih ramah lingkungan karna mampu mengurangi
pencemaran lingkungan dan kerusakan lingkungan dibanding
energi non-terbarukan, seperti, minyak bumi dan energi berbahan
fosil lainnya.

A.2. Biofuel
Biofuel atau bahan bakar hayati adalah sumber energi terbarukan
berupa bahan bakar (baik padat, cair, dan gas) yang dihasilkan
dari bahan bahan organik. Sumber biofuel adalah tanaman yang
memiliki kandungan gula tinggi (seperti sorgum dan tebu) dan
tanaman yang memiliki kandungan minyak nabati tinggi (seperti
jarak, ganggang dan kelapa sawit). (Sirait, 2015)

A.3. Biomassa
Biomassa adalah jenis energy terbarukan yang mengacu pada
bahan biologis yang berasal dari organisme yang hidup atau yang
belum lama mati. Sumber biomassa antara lain bahan bakar kayu,
limbah dan alkohol. Pembangkit listrik biomassa di Indonesia

3
seperti PLTBM Pulubala di Gorontalo yang memanfaatkan tongkol
jagung. (Sirait, 2015)

A.4. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang memiliki sifat menyerupai
minyak diesel/solar. Bahan bakar ini ramah lingkungan karena
menghasilkan emisi gas buang yang jauh lebih baik dibandingkan
dengan diesel/solar, yaitu bebas sulfur, bilangan asap (smoke
number) yang rendah, memiliki cetane number yang lebih tinggi,
pembakaran lebih sempurna, memiliki sifat pelumasan terhadap
piston mesin dan dapat terurai (biodegradable) sehingga tidak
menghasilkan racun (non toxic).
Pembuatan biodiesel dari minyak nabati dilakukan dengan
mengkonversi trigliserida (komponen utama minyak nabati)
menjadi metil ester asam lemak, dengan memanfaatkan katalis
pada proses metanolisis/esterifikasi.
Di Indonesia, potensi bahan baku biodiesel sangat melimpah.
Saat ini Indonesia adalah negara penghasil minyak nabati
terbesar di dunia, bahan baku minyak nabati meliputi asam lemak
dari kelapa sawit, kelapa, jarak pagar, kemiri sunan, kelapa biasa,
dan lain-lain. (Winarjaki, 2017)

B. Potensi
Pemilihan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif berbasis
pada ketersediaan bahan baku. Minyak rapeseed adalah bahan
baku untuk biodiesel di Jerman dan kedelai di Amerika. Sedangkan
bahan baku yang digunakan di Indonesia adalah crude palm oil
(CPO). Selain itu, masih ada potensi besar yang ditunjukan oleh
minyak jarak pagar (Jathropa curcas) dan lebih dari 40 alternatif
bahan baku lainnya di Indonesia.
Indonesia adalah penghasil minyak sawit terbesar kedua
setelah Malaysia dengan produksi CPO sebesar 8 juta ton pada

4
tahun 2002 dan akan menjadi penghasil CPO terbesar di dunia pada
tahun 2012. Dengan mempertimbangkan aspek kelimpahan bahan
baku, teknologi pembuatan, dan independensi Indonesia terhadap
energi diesel, maka selayaknya potensi pengembangan biodiesel
merupakan potensi pengembangan biodiesel sebagai suatu
alternatif yang dapat dengan cepat diimplementasikan. (Anonim,
2017)

C. Perkembangan
Melihat fakta bahwa Indonesia merupakan salah satu negara
penghasil sawit terbesar di dunia dan kelimpahan bahan baku sudah
selayaknya Indonesia mulai mengembangkan potensi biodiesel.
Walaupun pemerintah Indonesia menunjukkan ketertarikan
yang besar terhadap pengembangan biodiesel, pemerintah tetap
bergerak pelan dan juga berhati-hati dalam mengimplementasikan
hukum pendukung bagi produksi biodiesel. Pemerintah memberikan
subsidi bagi biodiesel, bio-premium, dan bio-pertamax dengan level
yang sama dengan bahan bakar fosil, padahal biaya produksi
biodiesel melebihi biaya produksi bahan bakar fosil. Hal ini
menyebabkan Pertamina harus menutup sendiri sisa biaya yang
dibutuhkan. (Anonim, 2017)
Menurut Anonim (2017), sampai saat ini, payung hukum yang
sudah disediakan oleh pemerintah untuk industri biofuel, dalam
bentuk Keputusan Presiden ataupun Peraturan Perundang-
undangan lainny, adalah sebagai berikuti:
- Peraturan Presiden No. 5/2006 tentang Kebijaksanaan Energi
Nasional
- Instruksi Presiden No. 1/2006 tentang Pengadaaan dan
Penggunaan Biofuel sebagai Energi Alternatif
- Dektrit Presiden No. 10/2006 tentang Pembentukan team
nasional untuk Pengembangan Biofuel

5
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2006 tentang Kebijakan Energi
Nasional menyebutkan pengembangan biodiesel sebagai energi
terbarukan akan dilaksakan selama 25 tahun, dimulai dengan
persiapan pada tahun 2004 dan eksekusi sejak tahun 2005. Periode
25 tahun tersebut dibagi dalam tiga fasa pengembangan biodiesel.
Pada fasa pertama, yaitu tahun 2005-2010, pemanfaatan biodiesel
minimum sebesar 2% atau sama dengan 720.000 kilo liter untuk
memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak nasional dengan produk-
produk yang berasal dari minyak castor dan kelapa sawit.
Fasa kedua (2011-2015) merupakan kelanjutan dari fasa pertama
akan tetapi telah digunakan tumbuhan lain sebagai bahan mentah.
Pabrik-pabrik yang dibangun mulai berskala komersial dengan
kapasitas sebesar 30.000 – 100.000 ton per tahun. Produksi tersebut
mampu memenuhi 3% dari konsumsi diesel atau ekivalen dengan
1,5 juta kilo liter.
Pada fasa ketiga (2016 – 2025), teknologi yang ada diharapkan telah
mencapai level ‘high performance’ dimana produk yang dihasilkan
memiliki angka setana yang tinggi dan casting point yang rendah.
Hasil yang dicapai diharapkan dapat memenuhi 5% dari konsumsi
nasional atau ekivalen dengan 4,7 juta kilo liter. Selain itu juga
terdapat Inpres Nomor 1 Tahun 2006 tentang Penyediaan dan
Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (Biofuel) sebagai bahan bakar
lain. Hal-hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah dalam
penyediaan dan pengembangan bahan bakar nabati. (Rahayu,
2006)
Hingga Mei 2007, Indonesia telah memiliki empat industri
besar yang memproduksi biodiesel dengan total kapasitas 620.000
ton per hari. Industri-industri tersebut adalah PT Eterindo
Wahanatama (120.000 ton/tahun – umpan beragam), PT Sumi Asih
(100.000 ton/tahun – dengan RBD Stearin sebagai bahan mentah),
PT Indo BBN (50.000 ton/tahun – umpan beragam), Wilmar

6
Bioenergy (350.000 ton/tahun dengan CPO sebagai bahan mentah),
PT Bakrie Rekin Bioenergy (150.000 ton/tahun) dan PT Musim Mas
(100.000 ton/tahun). Selain itu juga terdapat industri-industri
biodiesel kecil dan menengah dengan total kapasitas sekitar 30.000
ton per tahun, seperti PT Ganesha Energy, PT Energi Alternatif
Indonesia, dan beberapa BUMN. (Anonim, 2017)

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Energi menjadi komponen penting bagi kelangsungan hidup
manusia karena hampir semua aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan energi yang cukup. Ketergantungan
manusia akan energi non-terbarukan seperti fosil (minyak bumi) harus
diminimalisir mengingat energi fosil merupakan energi yang terbatas.
Untuk menghindari krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi
di alam, diperlukan energi alternatif lain dari alam yang dapat diperbarui.
Energi terbarukan adalah adalah energi yang berasal dari proses alam
yang berkelanjutan, seperti tenaga surya, tenaga angin, panas bumi dan
biomassa. Melihat kekayaan alam di Indonesia yang sangat melimpah,
Indonesia perlu mengembangkan energi terbarukan. Mengingat
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sawit terbesar
didunia, tentunya potensi Indonesia dalam mengembangkan energi
biomassa khususnya biodiesel sangat besar. Dewasa ini,
perkembangan akan energi dari biodiesel ini semakin meningkat.
Banyak industri besar yang mulai melakukan eksplorasi terhadap energi
biodiesel ini. Kemudian dengan adanya pengembangan potensi energi
biodiesel ini diharapkan ketergantungan manusia akan energi fosil
(minyak bumi) akan sedikit berkurang sehingga kebutuhan manusia
akan sumber energi tidak akan berkurang.

B. Saran
Melihat fakta tentang berbagai kelebihan dari energi terbarukan
biodiesel, maka energi terbarukan biodiesel harus lebih dikembangkan.
Namun dalam pengembangannya harus ada aspek-aspek yang perlu
diperhatikan, salah satunya adalah dukungan dari pemerintah dan
masyarakat untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2017. Manfaat Minyak Bumi dan Gas Alam untuk Kehidupan,


(Online), (http://direktoritraining.com/manfaat-minyak-bumi-dan-
gas-alam-untuk-kehidupan/, diakses pada 24 November 2017)
Anonim.2017. Perkembangan Biodiesel dan Prospeknya di Indonesia,
(Online),
(https://medium.com/@kajian.strategi.energi/perkembangan-
biodiesel-dan-prospeknya-di-indonesia-ditinjau-dari-aspek-
ekonomis-dan-karakteristik-9010255b1103, diakses pada 24
November 2017)
Anonim.2017. Potensi Pengembangan Biodiesel di Indonesia, (Online),
(https://salmanian.wordpress.com/teknik-kimia/potensi-
pengembangan-biodiesel-di-indonesia/, diakses pada 24
November 2017)
Sirait, Jenri.2015.Energi Terbarukan, (Online),
(http://jenrisirait24035.blogspot.co.id/2015/06/energi-
terbarukan.html, diakses pada 24 November 2017)
Winarjaki.2017. Biodiesel, Energi Alternatif yang Bersahabat dengan
Lingkungan, (Online),
(https://www.kompasiana.com/winarjaki/59b43208085ea6403b2b
f723/biodiesel-energi-alternatif-yang-bersahabat-dengan-
lingkungan, diakses pada 24 November 2017)

Anda mungkin juga menyukai