Disusun oleh:
HUSNAH FARADILLAH
000907252022
Dosen Pengampu:
Dr. Ir. Andi Suryanto., ST.,MT.,IPM.,ASEAN Eng
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil tinjauan pustaka yang telah diambil dari beberapa
jurnal maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa proses produksi
biofuel yang berasal dari hasil minyak nabati dan makroalga.
1. Metode Cracking
Cracking atau perengkahan pada prinsipya adalah proses
pemutusan dimana molekul organic yang kompleks menjadi molekul
yang sederhana sehingga dapat digunakan sebagai bahan bakar yang
lebih baik dari minyak nabati. dalam prakteknya, cracking minyak
nabati untuk menghasilkan bahan bakar cair hanya mungkin dicapai
dengan bantuan katalis. Hal ini berarti pula bahwa salah satu kunci
peranan penting penyangga berperan dalam aktivitas suatu katalis
heterogen.
2. Metode Hydrocracking
Hydrocracking adalah proses perengkahan berkatalis dengan
mereaksikan minyak nabati dengan sejumlah gas hidrogen pada
keadaan suhu dan tekanan tertentu. Produk dari metode hydrocracking
akan dihasilkan biofuel berupa alkana cair rantai lurus dari C-15 sampai
C-18.
3. Metode Ekstraksi Lipid
Ekstraksi dan purifikasi lipid dari biomassa alga dapat menjadi hal yang
memperlambat (bottleneck) produksi biodiesel. Para peneliti telah mela
kukan percobaan ektraksi lipid menggunakan berbagai metode fisika da
n kimia. Berdasarkan berbagai percobaan tersebut, dapat disimpulkan b
ahwa ekstraksi menggunakan solven merupakan yang paling ekonomis
dan oleh karena itu paling banyak digunakan.
4. Metode Aspen HYSYS
HYSYS merupakan perangkat lunak buatan Aspen Technologies Inc. y
ang sangat berguna dalam process sizing dan simulasi. HYSYS mamp
u memodelkan suatu sistem proses secara detail. Dengan menggunakan
program tersebut, maka perhitungan yang kompleks dapat diselesaikan
secara efisien. Dari sejumlah simulasi proses yang akan dilakukan, dih
arapkan diperoleh suatu rancangan rekayasa proses produksi biodiesel
yang memiliki output yang optimal.