BIOFUEL TANAMAN
Oleh
M ABIANSYAH
220310116
Lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa
yang diberikan kepada seluruh makhluk hidup tanpa terkecuali. Untuk itu lingkungan
yang baik dan sehat merupakan suatu hak mutlak yang dikaruniakan bagi makhluk hidup.
Dengan demikian, hak untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat adalah
sama bagi semua manusia bahkan mahluk hidup yang ada di dunia.
Lingkungan yang baik dan sehat merupakan suatu hal yang sangat penting dalam
menunjang kelangsungan hidup manusia. Selain setiap orang berhak atas lingkungan
hidup yang baik dan sehat, juga memiliki kewajiban untuk melakukan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup. Seperti yang telah dijelaskan di atas, lingkungan hidup
yang baik dan sehat bukan saja merupakan suatu hak, tapi didalamnya juga harus
memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi serta mengelola atau
melestarikan agar semakin hari semakin baik dan sehat. Oleh karena itu jelaslah bahwa
lingkungan merupakan suatu hal yang penting yang patut dijaga, dilindungi, dikelolah,
dan dilestarikan.
2. Bagaimana Biofuel sebagai energi baru dan terbarukan dalam upaya proteksi
lingkungan?
2. Untuk mengetahui manfaat Biofuel sebagai energi baru dan terbarukan dalam
upaya proteksi lingkungan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Biofuel
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan organik yang dapat
berasal dari tanaman yang memiliki kadar nabati tinggi seperti kelapa sawit, alga, dan
kedelai. Biofuel dapat pula berasal dari tanaman yang mengandung gula seperti tebu
dan sorgum, serta tanaman yang mengandung pati seperti jagung. Selain dapat
diproduksi langsung dari olehan hasil tanaman, biofuel juga dapat diproduksi dari
proses dekomposisi limbah organik seperti limbah pabrik kelapa sawit, kotoran
hewan, limbah rumah tangga, dan limbah organik lainnya. Biofuel dapat digunakan
sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar yang berasal dari fosil terdiri
dari berbagai jenis diantaranya biogas, minyak sayur, biodiesel, dan bioethanol.
Potensi produksi Biofuel di Indonesia sangat besar dengan ketersediaan bahan baku
yang memadai, berdasarkan data dari Palm Oil Analytics, tahun
2016 Indonesia sudah berada pada urutan pertama dunia dengan produksi
CPO mencapai 34,520 juta ton. Disusul Malaysia dengan produksi CPO
17,320 juta ton, urutan selanjutnya adalah Thailand dengan produksi CPO
5. Memenuhi target 23% kontribusi EBT dalam total energi mix pada 2025.
Pemanfaatan Biofuel yang terbukti menimbulkan emisi lebih rendah dari bahan
bakar fosil, juga diharapkan juga mampu mengurangi potensi pencamaran dan
kerusakan lingkungan dari aktifitas produksi bahan bakar fosil yang selama ini berjalan
secara massif untuk memenuhi kebutuhan energi manusia yang semakin hari semakin
meningkat. Upaya memaksimalkan produksi energi baru dan terbarukan terus
dilakukan dengan konsep waste to energy untuk menjawab tantangan dalam
menciptakan pembangunan berkelanjutan (sustainable development) seperti dalam
penelitian Nazarudin dkk pada tahun 2016 berjudul Studi Sintesis Katalis Cr/Sio2 Dari
Limbah Arang Pabrik Kelapa Sawit Serta Uji Aktivitasnya Pada Proses Perengkahan
Katalitik Crude Palm Oil (CPO) dengan kesimpulan sebagai berikut :
1. Limbah pabrik kelapa sawit dapat dijadikan sumber silika dan bisa disintesis
menjadi katalis amorphous Cr/SiO2.
2. Aktivitas katalis Cr/SiO2 untuk menghasilkan cairan hasil perengkahan cukup
signifikan bila dibandingkan dengan perengkahan termal, namun tingkat konversi yang
dihasilkan masih san
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Lingkungan hidup adalah semua yang ada di sekitar manusia baik itu biotik
maupun abiotik yang mendukung pemenuhan keperluan hidup manusia. Kerusakan
lingkungan hidup disebabkan oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan akibat
perbuatan manusia. Upaya untuk melestarikan lingkungan hidup yaitu dengan cara
menjaga kelestarian air, kelestarian tanah, kelestarian udara, kelestarian hutan, dan
kelestarian flora dan fauna yang ada di lingkungan hidup.
Biofuel adalah bahan bakar yang berasal dari bahan-bahan organik yang dapat
berasal dari tanaman yang memiliki kadar nabati tinggi seperti kelapa sawit, alga, dan
kedelai. Biofuel dapat pula berasal dari tanaman yang mengandung gula seperti tebu dan
sorgum, serta tanaman yang mengandung pati seperti jagung. Selain dapat diproduksi
langsung dari olehan hasil tanaman, biofuel juga dapat diproduksi dari proses
dekomposisi limbah organik seperti limbah pabrik kelapa sawit, kotoran hewan, limbah
rumah tangga, dan limbah organik lainnya.
Biofuel sebagai sumber energi terbarukan (renewable), dapat menyeimbangkan
keamanan energi dan lebih ramah terhadap lingkungan karena penggunaan Biofuel
menghasilkan karbondioksida (CO2) lebih rendah
dari bahan bakar fosil,.
3.2. Saran
Nazarudin dkk tahun 2007 telah melakukan penelitian berjudul The Effect Of The
Addition Of Alkaline Metals (K,Li,Na) To Ni-Charcoal Catalyst In The Convertion
Of Crude Palm Oil (CPO) Into Gasoline Through Catalytic Niacking
Nazarudin dkk. 2006 Aktivasi, Karakterisasi Arang Dari Ketel Uap PTPN VI Sungai
Bahar Jambi Dan Uji Aktiviatasnya Pada Perengkahan CPO Menjadi Bensin
Nazarudin, dkk. 2006, Optimasi Dengan Respone Surface Methodology Pada
Kondisi Reaksi perengkahan Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan Katalis Cr-Carbon
dan Ni-Carbon, Laporan Penelitian Hibah Pekerti, LPPM Unja
Nazarudin, dkk. 2007. Optimasi Dengan Respone Surface Methodology Pada Kondisi
Reaksi Perengkahan Crude Palm Oil (CPO) Menggunakan Katalis Cr-Carbon.
Lampung. Jurnal Sains MIPA.
Nazarudin, dkk. 2016. Studi Sintesis Katalis Cr/Sio2 Dari Limbah Arang Pabrik Kelapa
Sawit Serta Uji Aktivitasnya Pada Proses Perengkahan Katalitik Crude Palm Oil
(CPO) Laporan Penelitian Hibah Pekerti, LPPM Unja
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 12 tahun 2015 tentang
Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.
32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan Bakar
Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain
Undang-undang 32. 2009 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidu