PENDAHULUAN
dengan mudah
Kebutuhan
biodiesel
cenderung
mengalami
kenaikan
seiring
dengan
Kebutuhan biodiesel
Kenaika
(ribu kilometer)*
1076
1297
1641
2079
2734
n (%)
0,17
0,34
0,35
0.39
0,77
3000
2500
2000
kebutuhan biodiesel
(ribu kiloliter)
2734
f(x) = 409.8x - 822752.2
1500
1000
1076
1297
2079
1641
500
0
2010
2011
2012
tahun
2013
2014
BAB III
DESKRIPSI PROSES
3.1
Pemilihan proses
Emulsifikasi*
Esterifikasi**
Asam
(dalam jumlah
yang besar)
Transesterifikasi***
asam dan basa
(dalam jmlah yang
besar)
300-450 C
9,9-197 atm
1 atm
60-70 C
1 atm
50-120 C
1 atm
Struktur
biodiesel yang
dihasilkan mirip
dengan bahan
bakar hasil
minyak bumi.
Viskositas bahan
bakar terlalu
tinggi, abu dan
residu
karbonnya
melebihi nilai
diesel.
Dapat
menurunkan
viskositas
minyak nabati.
SiO2, AL2O3,
MgO
Kondisi operasi:
Temperatur
Tekanan
Rasio umpan
Kelebihan
Kekurangan
*Syah, 2006.
**Kurniasih, 2013.
***Sheehan, 1998.
Banyak
menggunakan
alkohol
sehingga
volalitas tinggi,
titik nyala
rendah.
Yield 95,3%,
biodiesel yang
hasilkan sesuai
dengan standar
mutu biodiesel
Indonesia.
Proses produksi
relatif mahal.
Rendemen
biodiesel
menurun 20-30%.
Waktu reaksi
lebih lama.
3.2