Anda di halaman 1dari 113

Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.

Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menipisnya cadangan minyak bumi serta pencemaran lingkungan
merupakan isu global yang meresahkan manusia dalam kurun waktu beberapa
dekade terakhir. Hal ini berakibat naiknya harga minyak dunia yang memberikan
dampak besar terhadap perekonomian dunia. Kenaikan harga BBM secara
langsung berakibat pada naiknya transportasi, biaya produksi industry dan
pembangkitan tenaga listrik.
Cadangan dan produksi bahan bakar minyak bumi (fosil) di Indonesia
mengalami penurunan 10% setiap tahunnya sedangkan tingkat konsumsi minyak
rata-rata naik 6% per tahun. Permasalahan yang terjadi di Indonesia saat ini yaitu
produksi bahan bakar minyak bumi tidak dapat mengimbangi konsumsi bahan
bakar minyak, sehingga Indonesia melakukan impor minyak untuk memenuhi
kebutuhan bakar minyak setiap harinya. Hal ini dikarenakan tidak adanya
perkembangan produksi pada kilang minyak dan tidak ditemukannya sumur
minyak baru. (priyohadi, 2013).
Sebagai solusi permasalahannya adalah diperlukannya disverifikasi energi
selain minyak bumi. Salah satu disverifikasi energinya adalah dengan
memproduksi biodiesel. Minyak biodiesel merupakan bahan bakar alternatif yang
terbuat dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui, meliputi tumbuhan dan
hewan, baik di darat maupun di laut. Total sumber penghasil minyak biodiesel
lebih dari 50 jenis. Biodiesel ini dapat dijadikan sebagai bahan bakar pengganti
solar, sebab komposisi kimia-fisika antara biodiesel dan solar tidak jauh berbeda.
Peraturan presiden Nomor 5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional
menyebutkan pengembangan biodiesel sebagai energi terbarukan dan
dilaksanakan selama 25 tahun, dimulai dengan persiapan pada tahun 2004 dan
esekusi sejak tahun 2005. Periode 25 tahun tersebut dibagi dalam tiga fasa
pengembangan biodiesel. Pemanfaatan biodiesel minimum sebesar 2% untuk
memenuhi kebutuhan bahanbakar minyak nasional dengan produk-produk yang
bersal dari minyak castor dan kelapa sawit.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 1
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Biodiesel merupakan salah satu energi terbarukan jenis bahan bakar nabati
(BBN) yang dapat menggantikan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak solar
tanpa memerlukan modifikasi pada mesin dan menghasilkan emisi yang lebih
bersih. Karakteristik biodiesel adalah memiliki angka yang lebih tinggi dari
minyak solar, dapat terdegradasi dengan mudah (biodegradable),tidak
mengandung sulfur dan senyawa aromatic sehingga emisi pembakaran yang
dihasilkan lebih ramah lingkungan daripada bahan bakar minyak jenis minyak
solar. (Buchori, 2015)
Pemilihan biodiesel sebagai bahan bakar alternatif berbasis pada
ketersediaan bahan baku. Indonesia adalah penghasil minyak sawit terbesar kedua
setelah Malaysia, dengan mempertimbangkan aspek kelimpahan bahan baku,
teknologi pembuatan, dan independensi Indonesia terhadap energi diesel, maka
selayaknya potensi pengembangan biodiesel merupakan potensi pengembangan
biodiesel sebagai suatu alternatif yang dapat dengan cepat diimplementasikan.

1.2 Tujuan Perancangan Pabrik


Tujuan dari perancangan pabrik pembuatan biodiesel dari CPO ini adalah :
1. Membuat rancangan proses awal pabrik penghasil bahan bakar alternatif
ramah lingkungan yang akan menghemat penggunaan bahan bakar diesel
dengan bahan baku minyak kelapa sawit.
2. Memproyeksikan kemampuan dan pertumbuhan pasar bagi produk
biodiesel khususnya di Indonesia.
3. Merancang peralatan dan spesifikasi teknis yang diperlukan untuk
menghasilkan biodiesel serta produk sampingnya

1.3 Pemilihan Lokasi


Lokasi pabrik merupakan hal yang penting dalam perancangan suatu
pabrik, karena berhubungan langsung dengan nilai ekonomis dari pabrik yang
akan didirikan. Berdasarkan beberapa faktor, lokasi pabrik direncanakan di
provinsi Riau. Penentuan pemilihan lokasi didasari oleh beberapa faktor.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 2
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi


pendirian pabrik biodiesel dari CPO adalah:
1. Ketersediaan Bahan Baku Utama
Bahan baku utama yang diperlukan dalam proses pembuatan
biodiesel ini adalah minyak kelapa sawit (CPO). Daerah-daerah utama
penghasil Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia adalah provinsi Riau dan
Kalimantan Timur. Provinsi Riau tepatnya di rokan hilir dipilih sebagai
lokasi pendirian dan pengembangan pabrik yang merupakan daerah
terbesar penghasil Crude Palm Oil (CPO).
2. Pemasaran
Daerah pemasaran sangat mempengaruhi lokasi pabrik yang akan
didirikan karena jarak antara lokasi pabrik dengan daerah pemasaran harus
saling mendukung. Lokasi pendiran pabrik merupakan kawasan industri
biodiesel dan lokasinya dekat dengan kilang minyak PT. Pertamina Dumai
3. Utilitas
Fasilitas utilitas meliputi penyediaan air, bahan bakar dan listrik.
Kebutuhan listrik dapat dipenuhi dengan listrik dari PLN maupun pihak
swasta. Untuk penyediaan air dapat diperoleh dari air sungai. Di porvinsi
Riau terdapat banyak sungai, salah satunya yang dipakai untuk sarana
penyediaan air yaitu sungai Rokan.
4. Transportasi
Sarana transportasi yang baik dapat menunjang keberhasilan suatu
pabrik kimia. Saran transportasi antara lain misalnya : jalan yang baik,
transportasi bahan dan peralatan yang efisien, serta ekspedisi pengiriman
secara tepat dan ekonomis. Lokasi pendirian pabrik dekat dari kawasan
pelabuhan dan dekat dengan kilang minyak PT. Pertamina yang dapat
memudahkan proses distribusi serta tidak memotong biaya produksi cukup
besar untuk memenuhi kebutuhan transportasi karena sarana jalan juga
sudah baik.
5. Tenaga Kerja
Riau merupakan salah satu daerah yang menjadi tujuan bagi para
tenaga kerja, karena letak Riau yang begitu strategis sebagai kawasan

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 3
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

industri di Sumatera. Untuk tenaga kerja atau tenaga ahli kualitas tertentu
dapat dengan mudah diperoleh dari instansi pendidikan dengan melakukan
kerjasama pelatihan internal dan intensif meski tidak dari daerah setempat.
Sedangkan untuk tenaga buruh diambil dari daerah setempat atau dari
pendatang pencari kerja.

1.4 Kapasitas Produksi


Kapasitas produksi dan umpan masuk dari produksi biodiesel ini didasari
oleh kebutuhan domestik biodiesel di Indonesia.
Tabel 1.1 Data produksi, kebutuhan dan ekspor biodiesel di Indonesia
Kiloliter/tahun
BIODIESEL
2012 2013 2014 2015 2016 2017
Total produksi 2.200.000 2.800.000 3.000.000 1.180.000 3.656.000 2.900.000
Kebutuhan
670.000 1.048.000 1.600.000 860.000 3.008.000 2.800.000
domestik
Ekspor 1.515.000 1.800.000 1.350.000 343.000 478.000 200.000
Total
2.185.000 2.848.000 2.950.000 1.203.000 3.486.000 3.000.000
permintaan
Sumber : (BPS, 2018)

Gambar 1.1 Grafik kebutuhan domestik kebutuhan biodiesel di Indonesia


Penentuan kapasitas produksi pabrik ditentukan dengan menggunakan least
square method, prediksi kebutuhan biodiesel pada tahun 2020 adalah sebesar
3.330.642,26 Kl/tahun. Rencana perancangan pabrik ini mengambil kapasitas
sebesar 5% dari total prediksi kebutuhan biodiesel di Indonesia dengan kapasitas
sebesar 166.532,11 Kl/tahun.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 4
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

1.5 Margin Keuntungan Kotor


Margin keuntungan kotor merupakan salah satu dari pengukuran
probabilitas. Probabilitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
efisiensi penggunaan aktiva pada perusahaan untuk menghasilkan laba yang
optimal selama periode tertentu. Margin keuntungan kotor adalah kemampuan
menejemen unutk meminimalisasi harga pokok penjualan dalam hubungannya
dengan penjualan yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam hal ini, margin
keuntungan kotor (MKK) dihitung dengan cara menghitung selisih harga produk
dengan reaktan dan katalis yang digunakan. Persamaan reaksi dalam pembuatan
biodiesel adalah sebgai berikut :
A. Reaksi Transesterifikasi (katalis basa)
O
H2C-O-C-R1
O
98%
H2C-O-C-R2 + 3CH3OH 3CH3COOR + C3H8O
O
H2C-O-C-R3
Trigliserida Metanol Biodiesel Gliserol

Konversi pada reaksi = 98% (Susanto, 2014)


Produk biodiesel yang diinginkan = 17.031,693 kg/jam atau (60,0194 Kmol/jam)

Tabel 1.2 Perhitungan reaksi


No Reaksi (kmol/jam) C57H104O6 3CH3OH 3C19H36O2 C3H8O3
1 Mula-mula 26,5755 79,7266 - -
2 Bereaksi 26,0440 78,1321 78,1321 26,0440
3 Sisa 0,5315 1,5945 78,1321 26,0440

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 5
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

No Senyawa Berat molekul ( kg/kmol) Harga satuan (rupiah/kg)


1. Gliserol 92,09382 12.819
2. Biodesel 217,986 8.134
3. Metanol 32.04 5.060
4. CPO 649,958 6.890
5. NaOH 40 12.000
Tabel 1.3 Harga bahan baku dan produk

B. Menghitung Margin Keuntungan Kotor


 Reaktan
a. CPO (Crude Palm Oil)
26,5755 kmol/jam * 649,958 kg/kmol * 6.890 Rp/kg = 112.274.349
b. Metanol
79,7266 kmol/jam * 32,04 kg/kmol * 5.060 Rp/kg = 10.598.546
 Produk
a. Methyl Ester (Biodiesel)
78,1321 kmol/jam * 217,986 kg/kmol * 8.134 Rp/kg = 138.535.794
b. Gliserol
26,0440 kmol/jam * 92,09 kg/kmol * 12.819 Rp/kg = 30.699.437
Margin Keuntungan Kotor
MKK = Harga Produk – Harga Reaktan
MKK = 169.235.231 - 123.232.896
MKK = 46.002.335 Rupiah/Jam

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 6
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Biodiesel
Biodiesel / fatty acid methyl ester (FAME) merupakan bioenergi atau
bahan bakar alternatif pengganti minyak diesel (minyak fosil) yang dibuat dari
minyak nabati maupun hewani. Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel
dapat dipenuhi oleh berbagai macam jenis tumbuhan tergantung pada sumber
daya utama yang banyak terdapat di suatu tempat atau negara. Azam et al. (2005)
mengompilasi berbagai hasil riset di India tentang Bahan Bakar Nabati (BBN)
biodiesel dan menemukan 75 spesies tanaman yang bisa menghasilkan biodiesel,
26 spesies di antaranya, termasuk Jathropa curcas (Jarak pagar), yang memenuhi
standar kualitas USA, Jerman, dan Eropa. Soerawidjaja (2005) menyebut adanya
50 spesies tanaman di Indonesia yang bisa menghasilkan biodiesel, contoh yang
populer adalah sawit, kelapa, jarak pagar, kapuk atau randu. Vicente et al. (2006).

Gambar 2.1 stuktur kimia FAME


Pada umumnya biodiesel disintesis dari ester asam lemak dengan rantai karbon
antara C6 - C22. Minyak kelapa sawit dan minyak jarak pagar yang kaya akan
trigliserida merupakan sumber potensial untuk pembuatan biodiesel ini, dimana
trigliseridanya memiliki viskositas dinamik yang sangat tinggi dibandingkan
dengan solar. Rantai karbon biodiesel bersifat sederhana, berbentuk lurus dengan
dua buah atom oksigen pada tiap cabangnya (mono alkil ester), sehingga lebih

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 7
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

mudah didegradasi oleh bakteri dibandingkan dengan rantai karbon petrodiesel,


yang bersifat lebih kompleks, dengan ikatan rangkap dan banyak cabang.
Biodiesel mempunyai potensi sangat besar untuk dikembangkan sebagai bahan
bakar karena mempunyai banyak keuntungan dari segi lingkungan. Keuntungan
penggunaan biodiesel di antaranya adalah dapat diperbaharui, penggunaan energi
lebih efisien, dapat menggantikan penggunaan bahan bakar untuk mesin diesel
dengan tidak perlu modifikasi, dapat mengurangi emisi/CO2 yang menyebabkan
pemanasan global, mengurangi emisi gas beracun dari knalpot, bersifat
“biodegradable” dan mudah digunakan (Tyson, K.S & McCormick 2006).
Tabel 2.1 Sifat Fisik dan Kimia Biodiesel

Spesifikasi Nilai

Massa molekul, kg/kmol 283,77


Titik didih, oC 183-338
Viskositas , cp 7,3
Densitas pada , kg/m3 810
Specific gravity 0,87-0,89
Flash point oC 100
∆Hof , kj/mol 626
∆G .kj/mol -117

2.2 Gliserol
Gliserol ialah suatu trihidroksi alkohol yang terdiri atas 3 atom karbon.
Jadi tiap atom karbon mempunyai gugus –OH. Satu molekul gliserol dapat
mengikat satu, dua, tiga molekul asam lemak dalam bentuk ester, yang disebut
monogliserida, digliserida dan trigliserida.
Tabel 2.2 sifat fisik dan kimia gliserol

Spesifikasi Nilai
Massa molekul, kg/kmol 92,09
Titik didih, oC 290
Viskositas , cp 2,68
Densitas pada , kg/m3 1,261
Specific gravity -
Flash point oC 160
∆Hof , kj/mol -582,8
∆G .kj/mol -445,49

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 8
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Gliserol digunakan dalam industri farmasi dan kosmetika sebagai bahan


dalam preparat yang dihasilkan. Di samping itu gliserol berguna bagi kita untuk
sintesis lemak di dalam tubuh. Gliserol yang diperoleh dari hasil penyabunan
lemak atau minyak adalah suatu zat cair yang tidak berwarna dan mempunyai rasa
yang agak manis, larut dalam air dan tidak larut dalam eter (Poedjiadi, 2006).
Gliserin mempunyai peran hampir di setiap industri. Penggunaan terbesar
dari gliserin adalah pada industri resin alkid, dimana ± 35.000 ton/tahun. Industri
kertas, dimana gliserin berfungsi sebagai bahan pelunak adalah pengguna terbesar
berikutnya, yaitu 25.000 ton/tahun. Industri nitrogliserin sebesar 7.500 ton/tahun,
tetapi pemasarannya berkurang 25 tahun terakhir, dengan digantikannya
nitrogliserin oleh bahan peledak yang lebih murah.

2.3 Metanol
Metanol adalah cairan yang mudah menguap tidak berwarna dengan bau
yang menyengat samar manis mirip dengan etil alkohol. Senyawa ini sepenuhnya
larut dalam air. Uap metanol sedikit lebih berat daripada udara dan bisa bergerak
atau berpindah dengan jarak tertentu ke sumber api. Akumulasi uap di ruang
terbatas seperti gedung atau saluran pembuangan dapat meledak jika dinyalakan.
Metanol secara luas telah digunakan sebagai pelarut atau agen esterifikasi maupun
transesterifikasi dalam pembuatan biodiesel dibawah kondisi supercritical karena
sifatnya yang memiliki titik didih rendah dan tekanan yang rendah pula. Metanol
merupakan sebuah reaktan yang dipakai untuk pembuatan biodiesel dalam skala
komersial, karena sifatnya yang murah secara umum.
Tabel 2.3 Sifat Fisik dan Kimia Metanol
Spesifikasi Nilai
Massa molekul, kg/kmol 32
Titik didih, oC 64,7
Viskositas , cp 26
Densitas , kg/m3 792
Specific gravity -
Flash point oC -
∆Hof , kj/mol -201
∆G .kj/mol -162,51

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 9
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

2.4 Crude Palm Oil (CPO)


Minyak sawit mentah (CPO) adalah produk baku dasar yang diperoleh
melalui ekstraksi buah kelapa sawit. Minyak kelapa sawit, sebagai minyak nabati.
Minyak mentah ini tidak jarang digunakan sebagai bahan awal untuk produksi
biodiesel karena tingginya kandungan asam lemak jenuh dan tak jenuh tunggal.
Untuk mencapai konversi yang baik dari Mixed Crude Palm Oil (MCPO) atau
campuran minyak sawit mentah ke ester, FFA tidak boleh melebihi 1 wt.%. Jika
nilai asam melebihi level ini, maka minyak ini akan bereaksi dengan basa, untuk
menghasilkan sabun (saponifikasi proses). Akibatnya, konversi ester akan
menurun seiring dengan pembentukan sabun.

Gambar 2.1 Spesifikasi CPO


Crude Palm Oil (CPO) digunakan sebagai bahan baku industri untuk produksi
biodiesel karena merupakan produk dari pabrik penggilingan. Setelah proses
penggilingan CPO termasuk minyak non-nabati karena memiliki kadar FFA tinggi
dan memiliki kandungan impuritis. Oleh karena itu, CPO biasanya dikirim ke

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 10
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

kilang untuk diproses dan dimurnikan secara lebih lanjut. CPO secara
konvensional biasanya digunakan sebagai bahan baku untuk produksi biodiesel.

Tabel 2.5 Sifat Fisik dan Kimia CPO

Spesifikasi Nilai
Massa molekul, kg/kmol 847,28
Titik didih, oC 300
Viskositas , cp 26,4
Densitas , kg/m3 890,275
Specific gravity 0,87
Flash point oC -
∆Hof , kj/mol -671,78
∆G .kj/mol -162,51

2.5 Katalis dalam Pembuatan Biodiesel


Dalam reaksi pembuatan biodiesel diperlukan katalis karena reaksi
cenderung berjalan lambat. Katalis berfungsi menurunkan energi aktifasi reaksi
sehingga reaksi dapat berlangsung lebih cepat. Katalis yang digunakan dalam
pembuatan biodiesel dapat berupa katalis basa maupun katalis asam. Dengan
katalis basa reaksi berlangsung pada suhu kamar sedangkan dengan katalis asam
reaksi baru berjalan baik pada suhu sekitar 100°C. Bila tanpa katalis, reaksi
membutuhkan suhu minimal 250°C (Kirk & Othmer, 1980).
2.5.1 Katalis Basa
Terdapat dua jenis katalis basa yang dapat digunakan dalam pembuatan
biodiesel, yaitu katalis basa homogen dan katalis basa heterogen. Katalis basa
homogen seperti NaOH (natrium hidroksida) dan KOH (kalium hidroksida)
merupakan katalis yang paling umum digunakan dalam proses pembuatan
biodiesel karena dapat digunakan pada temperatur dan tekanan operasi yang
relatif rendah serta memiliki kemampuan katalisator yang tinggi. Akan tetapi,
katalis basa homogen sangat sulit dipisahkan dari campuran reaksi sehingga tidak
dapat digunakan kembali dan pada akhirnya akan ikut terbuang sebagai limbah
yang dapat mencemarkan lingkungan. Di sisi lain, katalis basa heterogen seperti
CaO, meskipun memiliki kemampuan katalisator yang sedikit lebih rendah
dibandingkan dengan katalis basa homogen, dapat menjadi alternatif yang baik

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 11
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

dalam proses pembuatan biodiesel. Katalis basa heterogen dapat dengan mudah
dipisahkan dari campuran reaksi sehingga dapat digunakan kembali, mengurangi
biaya pengadaan dan pengoperasian peralatan pemisahan yang mahal serta
meminimasi persoalan limbah yang dapat berdampak negatif terhadap lingkungan.
Meskipun katalis basa memiliki kemampuan katalisator yang tinggi serta
harganya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan katalis asam, untuk
mendapatkan performa proses yang baik, penggunaan katalis basa dalam reaksi
transesterifikasi memiliki beberapa persyaratan penting, diantaranya alkohol yang
digunakan harus dalam keadaan anhidrous dengan kandungan air <0.1 - 0.5 %-
berat serta minyak yang digunakan harus memiliki kandungan asam lemak bebas
< 2% (Lotero et al., 2005). Keberadaan air dalam reaksi transesterifikasi sangat
penting untuk diperhatikan karena dengan adanya air, alkil ester yang terbentuk
akan terhidrolisis menjadi asam lemak bebas. Lebih lanjut, kehadiran asam lemak
bebas dalam sistem reaksi dapat menyebabkan reaksi penyabunan yang sangat
menggangu dalam proses pembuatan biodiesel.

2.6 Pengolahan biodisel


Proses pengolahan CPO nyamplung menjadi biodiesel sangat tergantung
dari kadar asam lemak bebas awal dari CPO. Untuk biodiesel Ada 3 kategori
proses berdasarkan klasifikasi kompleks atau kerumitan pengolahannya yaitu :
1. Proses Transesterifikasi
Proses ini digunakan apabila kadar FFA dari refined ≤ oil 2% dengan
katalis alkali
2. Proses Esterifikasi-Transesterifikasi
Proses ini digunakan apabila kadar asam lemak bebas berkisar antara 10-
20%
3. Proses interesterifikasi
proses ini digunakan apabila kadar asam lemak bebas ≤ 2% dengan
biokatalis

2.6.1 Pengolahan biodisel dengan reaksi esterisifikasi


Esterifikasi merupakan reaksi pembentukan ester dari asam karboksilat
dan alkohol. Reaksi esterifikasi merupakan reaksi kesetimbangan (bolak-balik).
Dari persamaan reaksi dapat dilihat bahwa reaksi selain menghasilkan methyl
ester juga menghasilkan air. Jika metanol dan FFA direaksikan dengan katalis

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 12
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

yang cukup maka reaksi akan berlangsung hingga terbentuk air dalam jumlah
tertentu. Kadar asam lemak bebas dalam bahan baku minyak nyamplung kurang
lebih 20%, dengan demikian kadar trigliserida berkisar antara 80%. Kedua jenis
bahan sesungguhnya merupakan bahan baku yang dapat dikonversi menjadi
biodiesel (methyl ester). Pada reaksi esterifikasi, asam lemak direaksikan dengan
metanol menghasilkan methyl ester sesuai dengan persamaan reaksi sebagai
berikut :

Gambar 2.2 Reaksi Esterifikasi


Persamaan reaksi tersebut menunjukkan bahwa satu molekul asam lemak
dapat bereaksi dengan satu molekul metanol menjadi satu molekul methyl ester
(biodiesel) dan satu molekul air. Untuk melangsungkan reaksi diperlukan katalis
asam kuat berupa asam sulfat.Minyak bersih dialirkan dari tangki minyak bersih
ke dalam reaktor biodiesel. Volume minyak dapat dilihat dari level indikator yang
terpasang. Minyak dipanaskan dan dijaga temperaturnya pada 60 oC. Sambil
menunggu temperatur tercapai, metanol dimasukkan kedalam tangki metanol,
ditambahkan katalis asam sulfat dan diaduk hingga rata. Setelah metanol siap dan
temperatur tercapai, larutan metanol sulfat dialirkan ke dalam reaktor dengan
membuka valve tangki metanol. Selama reaksi dilakukan pengadukan. Reaksi
esterifikasi selesai dalam waktu satu jam.

2.6.2 Pengolahan biodisel dengan reaksi Transesterifikasi


Salah satu proses utama pembuatan biodiesel dari minyak CPO adalah
reaksi transesterifikasi, yaitu reaksi pertukaran alkohol dari sebuah ester. Reaksi
transesterifikasi dilakukan selama 1 jam dengan temperatur antara 60-65 oC.
Bahan baku minyak limbah mengandung gliserida (ester gliserol) dalam jumlah
yang besar kurang lebih 80%. Pada reaksi transesterifikasi gliserol yang terikat
dalam gliserida akan ditukar dengan metanol sehingga menghasilkan methyl ester
(biodiesel). Reaksi transesterifikasi tersebut dapat digambarkan dalam persamaan
reaksi sebagai berikut :

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 13
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Gambar 2.3 Reaksi Transesterifikasi


Reaksi transesterifikasi pada pabrik biodiesel ini menggunakan katalis
basa. Jumlah katalis tersebut ditentukan dengan mempertimbangkan kadar asam
lemak dalam bahan baku.

2.6.3 Pengolahan biodisel dengan reaksi Interesesterifikasi


Pada sintesis biodiesel reaksi transesterifikasi ,metanol berfungsi
mensuplai gugus alkil (metil). Sementara itu, dalam sintesis biodesel melaui
reaksi ini metanol dapat diganti dengan metil asetat sebagai pensuplai gugus alkil.
Pergantian alkohol dengan alkil asetat dan memakai biokatalis. Produk samping
yang dihasilkan yaitu trigliserol yang memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi
daripada gliserol yang dihasilkan dari rekasi transestifikasi.peningkatan stabilitas
enzim dan produk samping yang berniali lebih tinggi diharapkan mampu
membuat sintesis biodiesel secara enzimatik bisa lebih komperatif di level
industri.

Gambar 2.4 Reaksi Interestifikasi

2.6.4 Pengolahan biodisel dengan pirolisis


Proses pirolisis minyak nabati mengalami dekomposisi termal dengan
kehadiran udara/nitrogen (jika tidak diinginkan kehadiran oksigen). Dekomposisi
termal minyak nabati menghasilkan berbagai jenis senyawa termasuk alkana,

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 14
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

alkena, alkadiena, aromatil, dan asam karboksilat. Komposisi hasil dekomposisi


sangat bervariasi tergantung dari minyak nabati yang digunakan. Fraksi-fraksi cair
dari minyak nabati yang terdekomposisi termal cukup mendekati karakter minyak
diesel. Minyak nabati terpirolisis mengandung jumlah sulfur, air dan endapan
dalam jumlah yang dapat diterima, demikian juga dengan korosi tembaganya,
namun terdapat juga abu dan residu karbon dalam jumlah yang tidak diterima.
Penggunaan minyak nabati terpirolisis pada mesin dibatasi untuk pemakaian
jangka pendek.

2.6.5 Pengolahan biodisel dengan Mikroemulsifikasi


Proses Mikroemulsifikasi adalah disperse dari minyak, air, sulfaction dan
terkandung suatu molekul ampilik yang digunakan konsurfaction. Hasil disperse
ini adalah suatu tetesan (droplet) yang isotropic, jernih dan stabil secara
termodinamika. Suatu mikroemulsi dapat dibuat dari minyak nabati dengan ester
dan dispersan (kosolven), atau dari suatu minyak nabati, suatu alkohol dan suatu
sulfaction, dengan atau tanpa minyak diesel. Namun alkohol memiliki kalor
penguapan yang tinggi dan karenanya dapat menurunkan suatu ruang pembakaran
dan memudahkan terjadinya penyumbatan. Suatu mikroemulsi dan metanol
dengan minyak nabati memiliki kelakuan yang mirip dengan minyak diesel.

2.6.2 Kekuarangan dan kelebihan proses produksi biodisel


Pengggunaan CPO secara langsung sebagai bahan bakar diesel
menimbulkan berbagai masalah seperti penyumbatan penyaring bahan bakar,
penyumbatan injektor, pembentukan endapan karbon di ruang pembakaran,
perlengkapan cincin, dan kontaminasi minyak pelumas. Karena itu pemilihan
proses pengolahan biodisel harus diperhatikan, kelebihan dan kekurangan macam-
macam proses akan di sajikan pada Tabel 2.6

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 15
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Proses Produksi Biodisel

Kekurangan
Jenis Proses Kelebihan

Struktur sama dengan  Prosesnya tidak boleh


Pirolisis
bahan bakar diesel dari terdapat oksigen, maka

minyak bumi bahan bakar yang


dihasilkan tidak
teroksigenasi
 Peralatan yang
digunakan pada proses
ini relative mahal

 Alkohol yang digunakan


Mikro emulsifikasi -
sebagai pengemulsi
cukup besar, sehingga
dapat menaikkan
volatilitas dan
menurunkan titik nyala

 Suhu operasi rendah  Dibutuhkan lebih


Esterifikasi
 Waktu operasi cepat banyak methanol
 Konversi asam lemak  Tidak dapat
sempurna menggunakan katalis
basa

 Konversi trigliserida  Tidak dapat


Transterefikasi
sempurna menggunakan katalis
 Waktu operasi cepat asam
 Mekanisme reaksi lebih  Bisa terjadi saponikasi
sederhana atau pembentukan sabun
 Penggunaan katalis lebih
ekonomis

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 16
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 2.6 Kelebihan dan Kekurangan Proses Produksi Biodisel (Lanjutan)

Jenis proses Kelebihan kekurangan


 Pada proses ini bisa
Es-trans  Mekanisme reaksi
menguarangi kadar
lebih kompleks karena
asam lemak bebas yang
ada tahap reaksi
mana bisa  Biaya operasi dan
mempengaruhi produk investasi cenderung
lebih mahal
biodiesel

 Produk samping
Interesterifikasi  Mekanisme reaksi
menghasilkan triasetil
lebih kompleks karena
griserol yang
ada kaitanya dengan
mempunyai nilai jual reaksi trigesilida
lebih tinggi dari pada menjadi produk
 Biaya operasi dan
gliserol
investasi cenderung
 Penggunaan biokatalis lebih mahal
bisa mampu  Biaya biokatalis lebih
mahal dibanding
mengarahkan reaksi
dengan katalis alkali
secara spesifik tanpa
adanya reaksi samping

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 17
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 18
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB III
DESKRIPSI PROSES

3.1 Macam-macam Teknologi Pembuatan Biodiesel


Proses pembuatan biodiesel terdiridari berbagai teknologi, teknologi yang
digunakan tersebut mwmiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing dapat
dilihat pada tabel 3.1
Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Pembuatan Biodiesel

Jenis Proses Kelebihan Kekurangan

 Prosesnya tidak boleh


terdapat oksigen, maka
bahan bakar yang
Struktur sama dengan
dihasilkan tidak
Pirolisis bahan bakar diesel dari
teroksigenasi
minyak bumi
 Peralatan yang
digunakan pada proses
ini relative mahal

 Alkohol yang
digunakan sebagai
pengemulsi cukup
Mikro emulsifikasi - besar, sehingga dapat
menaikkan volatilitas
dan menurunkan titik
nyala

Esterifikasi  Suhu operasi rendah  Dibutuhkan lebih


 Waktu operasi cepat banyak metanol
 Konversi asam lemak  Tidak dapat
sempurna menggunakan katalis
basa

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 19
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 3.1 Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Pembuatan Biodiesel (Lanjutan)

Jenis Proses Kelebihan Kekurangan

 Tidak dapat
 Konversi trigliserida
menggunakan katalis
sempurna
asam
 Waktu operasi cepat
 Bisa terjadi saponikasi
Transterefikasi  Mekanisme reaksi lebih
atau pembentukan
sederhana
sabun
 Penggunaan katalis
lebih ekonomis

 Mekanisme reaksi
Pada proses ini bisa
lebih kompleks
menguarangi kadar karena ada tahap
asam lemak bebas yang reaksi
Es-trans  Biaya operasi dan
mana bisa
investasi cenderung
mempengaruhi produk lebih mahal
biodiesel

Interesterifikasi  Produk samping  Mekanisme reaksi


menghasilkan triasetil lebih kompleks
karena ada kaitanya
griserol yang
dengan reaksi
mempunyai nilai jual trigesilida menjadi
lebih tinggi dari pada produk
gliserol  Biaya operasi dan
investasi cenderung
 Penggunaan lebih mahal
biokatalis bisa  Biaya biokatalis
mampu mengarahkan lebih mahal
reaksi secara spesifik dibanding dengan
tanpa adanya reaksi katalis alkali

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 20
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

samping

3.2 Proses Produksi Biodiesel dari Bahan Baku CPO (Crude Palm Oil)
Untuk pembuatan biodiesel Ada 3 kategori proses berdasarkan
klasifikasi kompleks atau kerumitan pengolahannya yaitu :
4. Proses Transesterifikasi
Proses ini digunakan apabila kadar FFA dari refined oil ≤ 2% dengan
katalis alkali
5. Proses Esterifikasi-Transesterifikasi
Proses ini digunakan apabila kadar asam lemak bebas berkisar antara 10-
20%
6. Proses interesterifikasi
Proses ini digunakan apabila kadar asam lemak bebas ≤ 2% dengan
biokatalis

3.3 Konsep Proses


3.3.1 Dasar Reaksi
Pada prinsipnya, proses transesterifikasi adalah mengeluarkan glyserin
dari minyak dan mereaksikan asam lemak bebasnya dengan alkohol (metanol)
menjadi alkohol ester atau biodiesel. Reaksi ini merupakan reaksi dapat balik
yang pada suhu kamar tanpa bantuan katalisator akan berlangsung sangat lambat.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
C57H104O6 + 3CH3OH ↔ 3C19H36O2 + C3H8O3
CPO Metanol Biodiesel Gliserol
Alkohol yang digunakan dalam reaksi ini adalah metanol. Pada umumnya
alkohol dengan atom C lebih sedikit mempunyai kereaktifan yang lebih tinggi
daripada alkohol dengan atom C lebih banyak.
Sedangkan mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :
a. Mula-mula minyak sawit atau CPO (Trigliserida) bereaksi dengan metanol
menghasilakn Digliserida (DG) dengan Biodiesel.
TG + 3CH3OH ↔ DG + 3C19H36O2

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 21
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

b. Pada reaksi kedua, Digliserida (DG) bereaksi dengan alkohol yang


menghasilkan Monogliserida (MG) dengan Biodiesel.
DG + 3CH3OH ↔ MG + 3C19H36O2
c. Pada reaksi ketiga, Monogliserida (MG) bereaksi dengan alkohol yang
menghasilkan Gliserol dengan Biodiesel.
MG + 3CH3OH ↔ C3H8O3 + 3C19H36O2
3.3.2 Kondisi Operasi
Pada proses transesterifikasi minyak sawit (CPO) dengan metanol
berlangsung pada suhu 60oC dan tekanan 1 atm dengan konversi 98% dan
produk yang dihasilkan memiliki kemurnian 98%

3.3.3 Tinjauan Kinetika


Reaksi yang terjadi adalah :
C57H104O6 + 3CH3OH ↔ 3C19H36O2 + C3H8O3
CPO Metanol Biodiesel Gliserol
Dari penelitian (D.Darnoko dan Munir Cheryan, 2000) diperoleh
harga konstanta kecepatan reaksi : k = 3,32/jam
Dengan k = konstanta kecepatan reaksi
3.3.4 Langkah Proses
Secara keseluruhan proses pembuatan biodiesel dengan proses
kontinyu dapat dilaksanakan melalui tiga tahap:
1. Proses penyiapan bahan baku
Langkah pertama dalam pembentukan biodiesel adalah persiapan bahan
baku. Bahan baku yang digunakan diantaranya yaitu CPO, metanol dan
katalis basa NaOH. Ketiga bahan tersebut harus disimpan dalam kondisi
operasi penyimpanan yang telah dirancang. Bahan baku disimpan dengan
suhu 30oC dan tekanan 1 atm. CPO disimpan dalam fase cair pada tangki
penyimpan (TP-103) dengan suhu 30oC dengan tekanan 1 atm dan metanol
disimpan dalam fase cair pada tangki penyimpanan (TP-102) dengan suhu
30oC dengan tekanan 1 atm. Mula-mula metanol dari tangki penyimpanan
(TP-02) dipompakan menggunakan pompa (P-101) menuju vessel
pencampuran (V-101) dicampur dengan NaOH dari tangki penyimpanan (TP-

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 22
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

102) yang dialirkan menggunakan pompa (P-102). NaOH dan metanol


dicampur dengan memanfaatkan turbulensi aliran dari pompa. Natrium
metoksida dinaikkan suhunya menjadi 60oC menggunakan heat exchanger
(E-101) dan dipompakan menuju reaktor (R-101) menggunakan pompa (P-
102). Sedangkan CPO dipompakan menggunakan pompa (P-03) menuju
heater (E-102) dan dialirkan menuju reaktor (R-101).
2. Proses reaksi transesterifikasi
Proses reaksi pembuatan biodiesel adalah proses reaksi transesterifikasi,
dimana proses ini dilakukan dengan menggunakan reaktor alir tangki
berpengaduk (RATB) yang disusun seri. Dari hasil optimasi dihasilkan
jumlah reaktor 3 buah yaitu (R-01), (R-02), (R-03) dengan suhu operasi 60oC
dan tekanan 1 atm dan konversi masing-masing reaktor sebesar 73%, 93%,
98%. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
C57H104O6 + 3CH3OH ↔ 3C19H36O2 + C3H8O3
CPO Metanol Biodiesel Gliserol
Reaksi tersebut termasuk reaksi endotermis, oleh karena itu dalam
perancangan reaktor digunakan jaket pemanas, sehingga suhu operasi di
dalam reaktor tetap dalam kondisi yang diinginkan yaitu sekitar 60oC.
3. Proses pemisahan dan pemurnian produk
Produk yang keluar dari reaktor (R-103) dialirkan menuju menuju
dekanter (DK-101) untuk melakukan proses pemisahan pertama antara
biodiesel dan gliserol serta NaOH, setelah itu hasil bawah dekanter dialirkan
tangki pencuci (WT-101). Di dalam tangki pencuci (WT-101) campuran
Biodiesel ditambah air dari utilitas yang berfungsi untuk mempermudah
pemisahan Biodiesel serta mencegah terjadinya penyabunan. Kemudian
setelah itu produk hasil dari tangki pencuci dialirkan menuju dekanter (DK-
02) yang berfungsi untuk memisahkan Biodiesel dari produk samping
gliserol, dan NaOH. Hasil atas dari dekanter (DK-01) dan (DK-02) berupa
campuran antara Biodiesel, dan minyak sawit dialirkan menggunakan pompa
ke Tangki biodiesel (TP-106). Hasil bawah dialirkan ke dalam Netralizer
(NT-101) menggunakan pompa untuk dicampur dengan HCl dari tangki HCl
(TP-104) yang dialirkan menggunakan pompa. Hal tersebut berfungsi untuk

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 23
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

menetralkan katalis NaOH menjadi NaCl dan H2O. Dari netraliser produk
masuk ke dalam Vaporizer (E-103) untuk merubah fasa dari metanol dan air.
Keluaran dari vaporizer dialirkan menuju Flash Drum (FD-101) untuk
memisahkan antara metanol dan air sebagai hasil atas dan dialirkan menuju
kondensor (E-104) sehingga merubah fasa menjadi fasa cair dan dialirkan ke
tangki penyimpan metanol (TP-107) yang nantinya akan bisa digunakan
kembali sebagai bahan baku atau dijual kembali, dengan hasil bawah Flash
Drum (FD-01) yaitu gliserol dan NaCl sebagai produk samping yang
kemudian dialirkan masuk ke dalam tangki penyimpanan gliserol (TP-108).

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 24
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB IV
DIAGRAM ALIR PROSES

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 25
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 4.1 Kode Alat


Kode Alat Kode Alat Kode Alat Kode Alat
TK-101 Tangki Metanol TK-106 Tangki Biodiesel R-102 Reaktor N-101 Netralizer
TK-102 Tangki NaOH TK-107 Tangki Metanol R-103 Reaktor FD-101 Flash Drum
TK-103 Tangki CPO TK-108 Tangki Gliserol DK-101 Dekanter E-101 Heater
TK-104 Tangki Air M-101 Mixer DK-102 Dekanter E-102 Heater
TK-105 Tangki HCl R-101 Reaktor WT-101 Washing Tank E-103 Vaporizer
E-104 Kondensor P-101 Pompa P-102 Pompa P-103 Pompa
P-104 Pompa P-105 Pompa P-106 Pompa P-107 Pompa
P-108 Pompa P-109 Pompa P-110 Pompa P-111 Pompa
P-112 Pompa P-113 Pompa P-114 Pompa P-115 Pompa

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 26
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 4.2 Flowsheet Pembuatan Biodiesel


Stream Number 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Temperatur (K) 303 303 303 333 303 333 333 333 333 303
Tekanan (atm) 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Vapor Fraction 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
17.000, 17.000,0 5.122, 5.122, 22.122, 22.122, 22.122,
4.978 146,5 485,0
Laju Alir Massa (kg/jam) 0 0 8 8 8 8 8
Laju Alir Molar
156,9 3,7 26,2 26,2 321,2 321,2 186,8 186,8 186,8 20,3
(kmol/jam)
Laju Alir Massa Komponen
17.000,
- - 17.000,0 - - 4.590,0 321,3 22,5 -
Trigliserida 0
4.921, 4.921, 4.921,
- - - 3.088,4 2.458,0 2.413,8 -
Metanol 4 4 4
NaOH - 143,5 - - 143,5 143,5 143,5 143,5 143,5 -
Air 56,5 1,3 - - 57,8 57,8 57,8 57,8 57,8 354,0
12.486, 16.781, 17.082,
- - - - - - -
Metil Ester 4 3 0
Gliserol - - - - - - 1.756,6 2.360,8 2.403,1 -
HCl - - - - - - - - - 131,0

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 27
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

NaCl - - - - - - - - - -

Tabel 4.2 Flowsheet Pembuatan Biodiesel (Lanjutan)


Stream Number 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Temperatur (K) 303 303 303 303 303 303 303 343 343 303 303
Tekanan (atm) 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 1
Vapor Fraction 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0
15.394,
6.728,7 341,6 7.070,4 1.710,4 5.359,9 5.844,9 5.844,9 3.231,9 3.231,9
Laju Alir Massa (kg/jam) 0 2.613,1
Laju Alir Molar
70,6 116,2 19,0 135,2 7,8 127,3 150,6 150,6 120,9 120,9
(kmol/jam) 29,7
Laju Alir Massa Komponen
Trigliserida 20,2 2,2 - 2,2 2,2 0,0 - - - - -
Metanol - 2.413,8 - 2.413,8 - 2.413,8 2.413,8 2.413,8 2.413,8 2.413,8 -
NaOH - 143,5 - 143,5 - 143,5 - - - - -

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 28
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Air - 57,8 341,6 399,5 - 399,5 818,1 818,1 818,1 818,1 -


15.373,
1.708,2 - 1.708,2 1.708,2 0,0 - - - -
Metil Ester 8 -
Gliserol - 2.403,1 - 2.403,1 - 2.403,1 2.403,1 2.403,1 - - 2.403,1
HCl - - - - - - - - - - -
NaCl - - - - - - 209,9 209,9 - - 209,9

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 29
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB V
SPESIFIKASI ALAT

5.1 Spesifikasi Alat Utama


5.1.1 Reaktor Transesterifikasi
Tabel 5.1 Spesifikasi Reaktor Transesterifikasi

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Reaktor Transesterifikasi
Kode R-101, R-102 dan R-103
Mereaksikan trigliserida dengan
Fungsi menambahkan Metanol sebagai
reaktan dan NaOH sebagai Katalis
Jumlah 3 buah
Jenis Reaktor Continous Stirrer Tank Reaktor
Jenis Pengaduk Turbin Vertical Blade
Jumlah Baffle 4 baffle
Jumlah Impeller 1 impeller
Jumlah Blade 6 blade
DATA DESAIN
Suhu Desain 60oC
Tekanan Desain 22,872 psia
Volume 10,76 m3
Diameter 2,89 m
Tinggi 5,29 m
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
Kecepatan Pengaduk 90 rpm
Daya Motor 16,65 hp
Tebal Jaket 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade 3
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 30
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

5.1.2 Vessel Pencampuran (V-101)


Tabel 5.2 Spesifikasi Vessel Pencampuran

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Vessel Pencampuran
Kode V-101
Mencampurkan Metanol dengan
Fungsi
katalis NaOH
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 1 atm
Volume 2,95 m3
Diameter 1,36 m
Tinggi 2,04 m
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade 3
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,15

5.1.3 Washing Tank (WT-101)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 31
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 5.3 Spesifikasi Washing Tank

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Washing Tank
Kode WT-101
Mencuci campuran Metil Ester,
Gliserol, NaOH dan Trigliserida
Fungsi
dengan Air untuk mencegah terjadinya
Saponifikasi
Jumlah 1 buah
Jenis Tangki Tangki Berpengaduk
Jenis Pengaduk Turbin Vertical Blade
Jumlah Baffle 4 baffle
Jumlah Impeller 1 impeller
Jumlah Blade 6 blade
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 16,767 psia
Volume 5,83 m3
Diameter 2,70 m
Tinggi 3,60 m
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
Kecepatan Pengaduk 90 rpm
Daya Motor 17,05 hp
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade 3
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.1.4 Netralizer (N-101)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 32
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 5.4 Spesifikasi Netralizer

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki Netralisasi
Kode N-101
Menetralkan campuran NaOH, Metil
Fungsi Ester, Gliserol dan Trigliserida dengan
HCl
Jumlah 1 buah
Jenis Tangki Tangki Berpengaduk
Jenis Pengaduk Turbin Vertical Blade
Jumlah Baffle 4 baffle
Jumlah Impeller 1 impeller
Jumlah Blade 6 blade
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 19,09 psia
Volume 7,48 m3
Diameter 1,85 m
Tinggi 2,78 m
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
Kecepatan Pengaduk 229 rpm
Daya Motor 19,00 hp
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Stainless Steel 204 Grade 3
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 18.750
Faktor Keamanan 0,1

5.2 Spesifikasi Alat Pemisah

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 33
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

5.2.1 Flash Drum (FD-101)


Tabel 5.5 Spesifikasi Flash Drum

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Flash Drum
Kode FD-101
Memisahkan Metanol dan Air sebagai
Fungsi fluida berfasa gas dengan Gliserol dan
NaCl sebagai fluida berfasa cair
Jumlah 1 buah
Silinder vertical dengan tutup
Bentuk
ellipsoidal
DATA DESAIN
Suhu Desain 70oC
Tekanan Desain 2 atm
Diameter 1,2 m
Tinggi 2,88 m
Tebal Dinding 1 in
Tebal Tutup 1 in
Kecepatan Pengaduk 90 rpm
Daya Motor 16,65 hp
Tebal Jaket 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 13.800
Faktor Keamanan 0,1

5.2.2 Dekanter (DK-101)


Tabel 5.6 Spesifikasi Dekanter

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 34
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Dekanter
Kode DK-101
Memisahkan Metil Ester dari gliserol
Fungsi
dan campuran keluaran reaktor lainnya
Jumlah 1 buah
Bentuk Silinder Horizontal
Waktu Pemisahan 57,6 menit
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 1,2 atm
Diameter 5,4 m
Tinggi 10,8 m
Volume 29,694 m3
Tebal Dinding 1 in
Tebal Tutup 1 in
Tinggi Cairan 4,32 m
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 13.800
Faktor Keamanan 0,1

5.2.3 Dekanter (DK-102)


Tabel 5.7 Spesifikasi Dekanter

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 35
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Dekanter
Kode DK-102
Memisahkan Metil Ester dari gliserol
Fungsi dan campuran keluaran tangki pencuci
lainnya
Jumlah 1 buah
Bentuk Silinder Horizontal
Waktu Pemisahan 44,8 menit
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 1,2 atm
Diameter 1,21 m
Tinggi 2,42 m
Volume 6,658 m3
Tebal Dinding 1 in
Tebal Tutup 1 in
Tinggi Cairan 0,97 m
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-285 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 13.800
Faktor Keamanan 0,1

5.3 Spesifikasi Alat Pendukung


5.3.1 Tangki Penyimpanan Bahan Baku Metanol (TP-101)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 36
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 5.8 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki Metanol
Kode TP-101
Tempat untuk menyimpan bahan baku
Fungsi yaitu metanol untuk keperluan proses
selama 30 hari
Jumlah 5 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 35,740 psia
Diameter 9,336 m
Tinggi 16,337 m
Volume 1.063 m3
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.2 Tangki Penyimpanan Bahan Baku NaOH (TP-102)


Tabel 5.9 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 37
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki NaOH
Kode TP-102
Tempat untuk menyimpan bahan baku
Fungsi yaitu NaOH untuk keperluan proses
selama 30 hari
Jumlah 5 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 38,078 psia
Diameter 1,759 m
Tinggi 6,115 m
Volume 56,897 m3
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.3 Tangki Penyimpanan Bahan Baku CPO (TP-103)


Tabel 5.10 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 38
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki Crude Palm Oil
Kode TP-103
Tempat untuk menyimpan bahan baku
Fungsi yaitu CPO untuk keperluan proses
selama 30 hari
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 47,310 psia
Diameter 13,547 m
Tinggi 23,549 m
Volume 3.186,09 m3
Tebal Dinding 2,5 in
Tebal Tutup 2,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.4 Tangki Penyimpanan Bahan Baku HCl (TP-104)


Tabel 5.11 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 39
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki HCl
Kode TP-104
Tempat untuk menyimpan bahan baku
Fungsi yaitu HCl untuk keperluan proses
selama 30 hari
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 35,351 psia
Diameter 6,7 m
Tinggi 11,656 m
Volume 386,37 m3
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.5 Tangki Penampung Air (TP-105)


Tabel 5.12 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Bahan Baku

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 40
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki H2O
Kode TP-105
Tempat untuk menyimpan air dari
Fungsi utilitas untuk keperluan proses selama
30 hari
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 33,02 psia
Diameter 6m
Tinggi 10,51m
Volume 283,45 m3
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.6 Tangki Penyimpanan Produk Metil Ester (TP-106)


Tabel 5.13 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Produk Utama

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 41
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki Metil Ester
Kode TP-106
Tempat untuk menyimpan produk
Fungsi yaitu Metil Ester sebagai produk
utama
Jumlah 5 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 46,692 psia
Diameter 13,625 m
Tinggi 23,844 m
Volume 3.307,03 m3
Tebal Dinding 1,5 in
Tebal Tutup 1,5 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.7 Tangki Penyimpanan Produk Metanol (TP-107)


Tabel 5.14 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Produk Samping

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 42
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Nama Tangki Metanol
Kode TP-107
Tempat untuk menyimpan produk
Fungsi
yaitu Metanol sebagai produk samping
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 45,322 psia
Diameter 13,568 m
Tinggi 23,745 m
Volume 3.266,14 m3
Tebal Dinding 2 in
Tebal Tutup 2 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.3.8 Tangki Penyimpanan Produk Gliserol (TP-108)


Tabel 5.15 Spesifikasi Tangki Penyimpanan Produk Samping

LEMBAR SPESIFIKASI

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 43
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Nama Tangki Gliserol


Kode TP-108
Tempat untuk menyimpan produk
Fungsi
yaitu Gliserol sebagai produk samping
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Suhu Desain 30oC
Tekanan Desain 53,244 psia
Diameter 10,845 m
Tinggi 18,987 m
Volume 1.667,55 m3
Tebal Dinding 2 in
Tebal Tutup 2 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Carbon Steel SA-283 Grade C
Efisiensi Pengelasan 0,85
Faktor Korosi 0,125 in/tahun
Umur Alat 10 tahun
Allowable Working Stress 12.700
Faktor Keamanan 0,1

5.4 Spesifikasi Alat Transportasi Fluida


5.4.1 Pompa (P-101)
Tabel 5.16 Spesifikasi Pompa

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 44
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-101
Mengalirkan metanol dari tangki
Fungsi penyimpanan menuju vessel
pencampuran
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 1,383 kg/s
Power 177,9 watt
Ukuran Pipa Nominal 2 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 2,07 in
Diameter Luar (OD) 2,38 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.2 Pompa (P-102)


Tabel 5.17 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-102
Mengalirkan metanol dari tangki
Fungsi penyimpanan menuju vessel
pencampuran
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 0,04 kg/s
Power 5,8 watt
Ukuran Pipa Nominal 0,5 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 0,62 in
Diameter Luar (OD) 0,085 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.3 Pompa (P-103)


Tabel 5.18 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-103

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 45
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Mengalirkan CPO dari tangki


Fungsi
penyimpanan menuju Heater
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 4,722 kg/s
Power 292,5 watt
Ukuran Pipa Nominal 3 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 3,07 in
Diameter Luar (OD) 3,50 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.4 Pompa (P-104)


Tabel 5.18 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-104
Mengalirkan HCl dari tangki
Fungsi
penyimpanan menuju Netralizer
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 0,1347 kg/s
Power 20,8 watt
Ukuran Pipa Nominal 0,5 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 0,62 in
Diameter Luar (OD) 0,085 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.5 Pompa (P-105)


Tabel 5.19 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-105
Fungsi Mengalirkan Metanol dan NaOH dari

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 46
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

vessel pencampuran menuju reaktor


Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 1,42 kg/s
Power 89,5 watt
Ukuran Pipa Nominal 2 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 2,07 in
Diameter Luar (OD) 2,38 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.6 Pompa (P-106)


Tabel 5.20 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-106
Mengalirkan fluida keluaran reaktor
Fungsi
(R-101) menuju reaktor (R-102)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 6,145 kg/s
Power 616,1 watt
Ukuran Pipa Nominal 4 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 4,03 in
Diameter Luar (OD) 4,50 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.7 Pompa (P-107)


Tabel 5.21 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-107
Mengalirkan fluida keluaran reaktor
Fungsi
(R-102) menuju reaktor (R-103)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 47
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 6,145 kg/s
Power 613,7 watt
Ukuran Pipa Nominal 4 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 4,03 in
Diameter Luar (OD) 4,50 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.8 Pompa (P-108)


Tabel 5.22 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-108
Mengalirkan fluida keluaran reaktor
Fungsi
(R-103) menuju dekanter (DK-101)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 6,145 kg/s
Power 613,7 watt
Ukuran Pipa Nominal 3 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 3,07 in
Diameter Luar (OD) 3,50 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.9 Pompa (P-109)


Tabel 5.23 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-109
Mengalirkan fluida keluaran dekanter
Fungsi (DK-101) menuju tangki penyimpanan
(TP-106)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 48
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 4,276 kg/s
Power 579,2 watt
Ukuran Pipa Nominal 3 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 3,07 in
Diameter Luar (OD) 3,50 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.10 Pompa (P-110)


Tabel 5.24 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-110
Mengalirkan fluida keluaran dekanter
Fungsi (DK-101) menuju tangki pencuci
(WT-101)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 1,87 kg/s
Power 194,3 watt
Ukuran Pipa Nominal 2 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 2,07 in
Diameter Luar (OD) 2,38 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.11 Pompa (P-111)


Tabel 5.25 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-111
Mengalirkan fluida keluaran dekanter
Fungsi (DK-101) menuju tangki pencuci
(WT-101)
Jumlah 1 buah

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 49
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

DATA DESAIN
Kapasitas 0,095 kg/s
Power 15,5 watt
Ukuran Pipa Nominal 0,5 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 0,62 in
Diameter Luar (OD) 0,84 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.12 Pompa (P-112)


Tabel 5.26 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-112
Mengalirkan fluida keluaran dekanter
Fungsi (DK-102) menuju tangki penyimpanan
(TP-106)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 0,475 kg/s
Power 39 watt
Ukuran Pipa Nominal 1,5 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 1,61 in
Diameter Luar (OD) 1,90 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.13 Pompa (P-113)


Tabel 5.27 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-113
Mengalirkan fluida keluaran dekanter
Fungsi
(DK-102) menuju Netralizer
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 50
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Kapasitas 1,49 kg/s


Power 192,3 watt
Ukuran Pipa Nominal 2 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 2,07 in
Diameter Luar (OD) 2,38 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.14 Pompa (P-114)


Tabel 5.28 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-114
Mengalirkan fluida keluaran dekanter
Fungsi
(DK-102) menuju Netralizer
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Kapasitas 1,62 kg/s
Power 195,3 watt
Ukuran Pipa Nominal 2 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 2,07 in
Diameter Luar (OD) 2,38 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.4.15 Pompa (P-115)


Tabel 5.29 Spesifikasi Pompa

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode P-115
Mengalirkan fluida keluaran Flash
Fungsi Drum (FD-101) menuju tangki
penyimpanan (TP-108)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 51
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Kapasitas 1,62 kg/s


Power 282,2 watt
Ukuran Pipa Nominal 2 in
Schedule Pipe 40
Diameter Dalam (ID) 2,07 in
Diameter Luar (OD) 2,38 in
DATA MEKANIK
Bahan Kontruksi Commercial Steel

5.5 Spesifikasi Alat Pemanas


5.5.1 Heater (E-101)
Tabel 5.30 Spesifikasi Heater1

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode E-101
Menaikan temperatur trigiserida dari
Fungsi
sebelum memasuki reaktor (R-101)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 52
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Keterangan Shell Side Tube Side


Fluida Steam Aliran Proses
Laju Alir (kg/jam) 530 17.000
Suhu Masuk ( F)
o
248 86
Suhu Keluar ( F)
o
248 140
Pressure Drop 0,807 0,0018
Luas Permukaan Perpindahan Panas
262,92
(ft2)
Clean Coefficient Over All (Uc)
16,34
(BTU/jam.oF.ft2)
Faktor Pengotor (Rd) 0,0303
DATA MEKANIK
Tipe Unit Shell and Tube Exchanger
OD (in) 0,75
ID (in) 0,532
BWG 12
Jumlah Tube 106
Panjang (ft) 12,6
Tube Pitch (in) 1

5.5.2 Heater (E-102)


Tabel 5.31 Spesifikasi Heater2

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode E-102
Menaikan temperatur metanol dan
Fungsi NaOH dari tangki pencampuran
sebelum memasuki reaktor (R-101)
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Keterangan Anulus Inner Pipe

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 53
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Fluida Steam Aliran Proses


Laju Alir (kg/jam) 178,8 5122,781
Suhu Masuk ( F)
o
248 86
Suhu Keluar ( F)
o
248 140
Pressure Drop 0,0017 0,0093
Luas Permukaan Perpindahan Panas
20,80
(ft2)
Clean Coefficient Over All (Uc)
138,345
(BTU/jam.oF.ft2)
Faktor Pengotor (Rd) 0,012
DATA MEKANIK
Tipe Unit Double Pipe Exchanger
Keterangan Anulus Inner Pipe
Schedule No 40 40
Nominal Pipe Size (in) 2 1,25
OD (in) 2,38 1,66
ID (in) 2,07 1,38
Panjang (ft) 64
Jumlah Hairpin 2

5.5.3 Vaporizer (E-103)


Tabel 5.32 Spesifikasi Vaporizer

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode E-103
Merubah fasa dari Metanol dan Air
Fungsi
keluaran Netralizer
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Keterangan Shell Side Tube Side
Fluida Steam Aliran Proses

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 54
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Laju Alir (kg/jam) 487 5844,9


Suhu Masuk ( F)
o
248 86
Suhu Keluar ( F)
o
248 212
Pressure Drop 0,0017 0,379
Luas Permukaan Perpindahan Panas
218,985
(ft2)
Clean Coefficient Over All (Uc)
49,22
(BTU/jam.oF.ft2)
Faktor Pengotor (Rd) 0,002
DATA MEKANIK
Tipe Unit Shell and Tube Exchanger
OD (in) 0,75
ID (in) 0,532
BWG 12
Jumlah Tube 82
Panjang (ft) 13,6
Tube Pitch (in) 1

5.5.4 Condensor (E-104)


Tabel 5.33 Spesifikasi Condensor

LEMBAR SPESIFIKASI
Kode E-104
Merubah fasa dari Metanol dan Air
Fungsi
keluaran Flash Drum
Jumlah 1 buah
DATA DESAIN
Keterangan Shell Side Tube Side
Fluida Fluida dingin Aliran Proses

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 55
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Laju Alir (kg/jam) 29949,3 3231,869


Suhu Masuk ( F)
o
77 158
Suhu Keluar ( F)
o
140 86
Pressure Drop 0,0017 0,379
Luas Permukaan Perpindahan Panas
845,59
(ft2)
Clean Coefficient Over All (Uc)
21,4676
(BTU/jam.oF.ft2)
Faktor Pengotor (Rd) 0,044
DATA MEKANIK
Tipe Unit Shell and Tube Exchanger
OD (in) 0,75
ID (in) 0,532
BWG 12
Jumlah Tube 138
Panjang (ft) 31,2
Tube Pitch (in) 1

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 56
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB VI
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH

Utilitas merupakan unit penunjang utama guna memperlancar jalannya


proses produksi. Oleh karena itu, agar proses produksi dapat berlangsung secara
berkesinambungan maka, haruslah didukung oleh sarana dan prasarana utilitas
yang baik.
Berdasarkan kebutuhannya, utilitas pada pabrik pembuatan biodiesel dari
Crude Palm Oil adalah sebagai berikut :
1. Unit penyedia steam
2. Unit penyedia air
3. Unit penyedia bahan bakar
4. Unit penyedia listrik
5. Unit pengolahan limbah
6.1 Unit Penyediaan Air
Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi
kebutuhan diantaranya air proses, air umpan boiler, air pendingin dan sanitasi.
Air bahan baku diambil dari sungai menggunakan air dari sungai. Alasan
pemilihan air sungai antara lain mudah diperoleh dalam jumlah yang besar
dengan biaya murah serta mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. Untuk
menjamin kelangsungan penyediaan air, maka di lokasi pengambilan air dibangun
fasilitas penampung air (Water intake) yang juga merupakan tempat pengolahan
air sungai. Air yang berasal dari sungai pada umumnya mengandung lumpur atau
padatan serta mineral penyebab foaming, oksigen bebas dan kadang mengandung
asam, sehingga harus menjalani proses pengolahan yang disajikan pada Gambar
6.1.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 57
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Gambar 6.1 Sistem Pengolahan Air Baku

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 58
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

 Pengolahan Air Baku


Air baku yang digunakan diambil dari sungai akan mengalami pengolahan
di Water Trearment Plant.
1. Penyaringan dan Pengendapan Awal
Air dari sungai dipompakan dari pump house ke cascade deaerator yang
dilengkapi dengan pengaduk, sehingga kotoran-kotoran terendapkan. Selanjutnya
air masuk ke dalam bak pengedapan, pengendapan merupakan tahap awal dari
pegolahan air sungai. Sebelum masuk pompa air sungai dilewatkan pada screener
untuk menyaring partikel yang berukuran besar, kemudian air diendapkan dalam
bak penampung menggunakan gaya grafitasi. Tahap ini bertujuan untuk
mengendapkan dan memisahkan padatan tanpa bantuan bahan kimia, sehingga
mempermudah pengolahan selanjutnya untuk memisahkan partikel-partikel yang
lebih kecil (Dagremont, 1991).
2. Pengendapan dengan cara koagulasi
Air pada bak penampung awal dialirkan menggunkan pompa menuju bak
koagulasi. Pada tahap ini bertujuan untuk memisahkan padatan tersuspensi yang
tidak dapat mengendap pada bak penampungan. Proses koagulasi memerlukan
bahan kimia sebagai koagulan yaitu alum Al2(SO4)3 dan larutan abu soda Na2CO3.
Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan Na2CO3 sebagai
koagulan tambahan yang berfungsi untuk mempercepat pengendapan dengan
penyesuaian pH (basa) dan bereaksi dengan ion-ion logam membentuk senyawa
karbonat yang tidak mudah larut. Setelah pencampuran dengan pengadukan maka
akan terbentuk flok-flok yang akan mengendap ke dasar bak koagulasi karena
grafitasi, sedangkan air jernih akan keluar melimpah (Overflow) yang selanjutnya
akan masuk ke bak clarifier.
3. Pemisahan dengan clarifier
Air yang overflow akan ditampung pada bak clarifier untuk mengendapkan
flok-flok yang terbentuk setelah proses koagulasi yang terbawa aliran, flok akan
mengedap pada dasar clarifier dan keluar melalui pipa blow down. Dari bak
clarifier aliran air terbagi menjadi 2 aliran. Aliran pertama menuju cooling water
tank untuk penambahan natrium hypochlorit (NaOCl) yang berfungsi untuk
membunuh zat organik dan mencegah pertumbuhan lumut dan air dipompakan ke

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 59
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

over head tank untuk digunakan sebagai air pendingin. Aliran kedua menuju ke
gravity sand filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran atau endapan yang
terapung. Air yang keluar dari gravity sand filter akan ditampung di filter water
tank. (Sedangkan air yang sudah terpisah dari flok akan dialirkan menuju sand
filter.
4. Pemisahan dengan sand filter
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan
tujuan menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam air
(Metcalf, 1991). Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-
macam: pasir silika, antrasit (crushed anthracite coal), karbon aktif granular
(Granular Carbon Active atau GAC), karbon aktif serbuk (Powdered Carbon
Active atau PAC) dan batu garnet. Penggunaan yang paling umum dipakai di
Afrika dan Asia adalah pasir silika. Unit filtrasi dalam pabrik Aseton
menggunakan media filtrasi granular (Granular medium filtration) sebagai
berikut:
1. Lapisan berupa pasir untuk memisahkan flok dan koagulan yang masih
terbawa bersama air.
2. Untuk menghasilkan penyaringan yang efektif, perlu digunakan medium
berpori misalnya atrasit atau marmer. Untuk beberapa pengolahan dua tahap
atau tiga tahap pada pengolahan effluent pabrik, perlu menggunakan bahan
dengan luar permukaan pori yang besar dan daya adsorpsi yang lebih besar,
seperti Biolite, pozzuolana ataupun Granular Active Carbon/GAC)
(Degremont, 1991).
3. Lapisan bawah menggunakan batu krikil/gravel.
Bagian bawah alat penyaring dilengkapi dengan strainer sebagai penahan.
Selama pemakaian, daya saring sand filter akan menurun. Untuk itu diperlukan
regenerasi secara berkala dengan cara pencucian balik (back washing). Dari sand
filter, air dipompakan ke menara air sebelum didistribusikan untuk berbagai
kebutuhan.
 Pengolahan Air Proses
Air yang digunakan untuk keperluan proses dan umpan boiler harus murni
dan bebas dari zat pengotor maupun zat yang dapat membuat jelaga. Untuk itu

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 60
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

perlu dilakukan proses demineralisasi. Alat demineralisasi dibagi menjadi 2 yaitu


Penukar kation (cation exchanger), Penukar anion (anion exchanger), Proses
Deaerasi,
a. Penukar Kation (Cation Exchanger)
Air bersih dari bak penampung dialirkan melalui pompa menuju unit
penyediaan air proses. Air proses harus dihilangkan kandungan garam yang
dapat menimbulkan kesadahan dalam air. Cation Exchanger berfungsi untuk
mengikat ion-ion positif dari garam yang terkandung dalam air. Alat ini
berupa silinder tegak yang berisi tumpukan butiran-butiran resin penukar
ion. Resin yang digunakan adalah jenis C-300 dengan notasi RH2. Reaksi
yang terjadi daam cation exchanger antara lain:
2NaCl + RH2 RNa2 + 2HCl
CaCO3 + RH2 RCa + H2CO3
Mg2+ + RH2+ RMg2+ + 2H+
Apabila resin telah jenuh maka pencucian dilakukan dengan menggunakan
larutan H2SO4 2%. Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi antara lain:
RNa2 + H2SO4 RH2 + Na2SO4
RCa + H2SO4 RH2 + CaSO4
RMg2+ + H2SO4 RH2+ + MgSO4
b. Penukar Anion (Anion Exchanger)
Air hasil penukar kation kemudian dialirnya dengan pompa menuju anion
exchanger. Alat ini sama seperti penukar kation, tetapi memiliki fungsi yang
berbeda yaitu mengikat ion-ion negatif dari garam yang terlarut dalam air .
Resin yang digunakan yaitu C-500P dengan notasi R(OH) 2. Reaksi yang
terjadi dalam anion exchanger antara lain:
R(OH)2 + 2HCl RCl2 + 2H2O
R(OH)2 + H2SO4 RSO4 + 2H2O
R(OH)2 + H2CO3 RCO3 + 2H2O
Pencucian resin yang sudah jenuh menggunakan larutan NaOH 4%. Reaksi
yang terjadi saat regenerasi antara lain :
RCl2 + 2NaOH R(OH)2 + 2NaCl
RSO4 + 2NaOH R(OH)2 + 2Na2SO4

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 61
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

RCO3 + 2NaOH R(OH)2 + 2Na2CO3


Air produk anion exchanger dialirkan melalui pompa menuju tangka Demin
Water untuk digunakan sebagai air pendingin dan air proses.
c. Proses Deaerasi (Degasser Water Tank)
Degasser Water Tank berfungsi untuk menghilangkan gas-gas terlarut yang
dapat menyebabkan foaming dalam boiler bertekanan tinggi, terutama O2
dan CO2 dengan cara pemanasan menggunakan steam. Air yang sudah bebas
dari ion-ion positif dan ion-ion negatif kemudian dialirkan melalui pompa
menuju tangki deaerator. Oksigen terlarut dapat menyebabkan korosi pada
alat proses dan boiler, gas ini kemudian di buang ke atmosfer.
d. Mixed Bed
Merupakan unit penukar kation dan anion berfungsi untuk
menyempurnakan penghilangan kation dan anion yang telah dilakukan oleh
Cation Exchanger dan Anion Exchanger. Air hasil MB ini perlu
ditambahkan NaOH untuk meningkatkan pH sehingga pH air menjadi 8,5-9
dengan menggunakan dosing pump. Air hasil proses pengolahan ini
selanjutnya dialirkan ke Power Plant sebagai air umpan boiler bertekanan
tinggi.
e. Tangki Air Umpan Boiler
Alat ini berfungsi menampung air umpan boiler selama 24 jam. Bahan
bahan yang ditambahkan untuk mencegah korosi dan kerak antara lain :
a. Hidrazin (N2H4)
Hidrazin berfungsi untuk menghilangkan gas terlarut terutama gas
oksigen, sehingga dapat mencegah korosi pada boiler. Reaksi yang
terjadi:
N2H4 + O2 N2 + 2H2O
b. NaH2PO4
NaH2PO4 berfungsi mencegah timbulnya kerak. Reaksi yang terjadi:
2NaH2PO4 + 4NaOH + 3 CaCO3 Ca3(PO4)2 +3Na2CO3 +4H2O
(Powel, 1954)

 Pengolahan Air pendingin

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 62
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Kebutuhan air pendingin untuk proses, selain dipenuhi oleh cooling water.
Adapun 2 cara pengolahan air pendingin sesuai dengan media pendingin yang
dipakai, yaitu sebagai berikut.
a. Cooling Water, merupakan air dengan media cooling tower menggunakan
udara. Mampu mendinginkan sampai temperatur 20°C.
b. Brine Chiller, merupakan chiller dengan media chill water menggunakan
NaOH atau LiBr 38% atau selain air. Mampu mendinginkan dengan
temperatur bervariasi 2-25°C sesuai yang diinginkan oleh proses.

6.1.1 Penyediaan Air pendingin


Unit pengadaan air pendingin berfungsi untuk menyediakan air pendingin
yang akan digunakan di pabrik Biodiesel. Air pendingin diperlukan untuk
keberlangsungan proses pabrik Biodiesel harus melalui proses pengolahan
terlebih dahulu, sehingga air pendingin memiliki sifat-sifat yang tidak korosif,
tidak menimbulkan kerak, dan tidak mengandung mikroorganisme yang dapat
menimbulkan lumut. Kebutuhan air pendingin dan air proses disajikan pada Tabel
6.1.
Tabel 6.1 Kebutuhan Air Pendingin dan Air Proses
No. Kode Alat Alat Kebutuhan (kg/jam)
1 E-104 Kondensor 29949,3290
2 WT-101 Washing Tank 341,64
Diperkirakan kebutuhan air pendingin untuk make up sebesar 20% dari total
air pendingin. Sehingga Total air yang diperlukan untuk pendinginan dan air
proses 36.349,16 kg/jam. Untuk mengetahui laju volumetrik maka dibutuhkan
densitas air pada 25oC = 997,08 kg/m3 (Gean Koplis, Apendix A.2-3 hal.962).
36.349,16 kg/jam
Kebutuhan air pendingin = 3
=36,46 m 3 /jam
997,08 kg/ m
3
Kebutuhan air pendingin = 874,934 m /hari

6.1.2 Penyediaan Air Umpan Boiler


Kebutuhan air umpan boiler untuk pengadaan steam dan Heating Water
disajikan pada Tabel 6.2.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 63
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 6.2 Kebutuhan Air Umpan Boiler


No. Kode Alat Alat Kebutuhan (kg/jam)
1 E-101 Heater 1 530,01
2 E-102 Heater 2 178,83
3 E-103 Vaporizer 487,32
4 R-101 Reaktor 1 12.681,4
5 R-102 Reaktor 2 4.362,05
6 R-103 Reaktor 3 282,94
Total 18522,55

Diperkirakan air yang hilang sebesar 20% sehingga kebutuhan make up air
umpan boiler, sebesar 3704,51 kg/jam. Total kebutuhan air umpan boiler sebesar
22.227,06 kg/jam. Densitas air pada 25oC = 997,08 kg/m3 (Gean Koplis, Apendix
A.2-3 hal.962).
22.227,06 kg/jam
Kebutuhan air umpan boiler = 3
=22,291 m 3 /jam
997,08 kg/ m
3
Kebutuhan air umpan boiler = 535,011 m /hari

6.1.3 Penyediaan Air Sanitasi


Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari air sungai.
Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air perkantoran, laboratorium,
kantin, poliklinik, tempat ibadah, perawatan lingkungan, mess karyawan. Air
konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat
fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Syarat fisik antara lain temperatur air
berkisar pada temperatur ruangan, warna jernih dan tidak mempunyai rasa dan
tidak berbau. Syarat kimia antara lain tidak mengandung zat organik berbahaya
dan tidak beracun. Syarat bakteriologis antara lain tidak mengandung bakteri-
bakteri, terutama bakteri yang pathogen.
 Kebutuhan Air Domestik dan Perkantoran
Kebutuhan air domestik untuk tiap orang adalah 40-100 liter/hari (Metcalf
dan Eddy, 1991). Diambil 90 liter/hari = 3,75 liter/jam
ρair (25 0C) = 997,07 kg/m3 = 0,99707 kg/liter

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 64
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Jumlah karyawan = 120 orang (100 shift dan 20 tidak shift)


Maka total air domestik = 3,75 x 120 = 450 liter/jam x 0,99707 kg/liter = 448,68
kg/jam.
 Kebutuhan Air Laboratorium
Kebutuhan air untuk laboratarium adalah 100–180 liter/jam (Metcalf dan
Eddy, 1991). Maka diambil 150 liter/hari = 6,25 liter/jam x 0,99707 kg/liter =
6,23 kg/jam.
 Kebutuhan Air Kantin dan Tempat Ibadah
Kebutuhan air untuk kantin dan tempat ibadah adalah 40 – 120 liter/hari
(Metcalf dan Eddy, 1991). Maka diambil 100 liter/hari = 4,16 liter/jam
ρair (25 0C) = 997,07 kg/m3 = 0,99707 kg/liter
Pengunjung rata – rata = 120 orang (100 shift dan 20 tidak shift)
Maka kebutuhan total airnya = 4,16 x 120 = 499,2 liter/jam x 0,99707 kg/liter
= 497,74 kg/jam.
 Kebutuhan Air Poliklinik
Kebutuhan air untuk poliklinik adalah 100 – 150 liter/hari (Metcalf dan
Eddy, 2003). Maka diambil 125 liter/hari = 5,21 liter/jam x 0,99707 kg/liter =
5,19 kg/jam.
 Kebutuhan Air Hidran
Air hidran ditampung dalam kolam penampung sebagai sumber air untuk
pemadam kebakaran. Jumlah air hidran diasumsikan 5% dari air proses produksi
yaitu:
Kebutuhan air hidran = Air proses x 5%
= 6891,76 kg/jam x 5%
= 344,588 kg/jam

Tabel.6.3 Kebutuhan Air Domestik


Nama Tempat Jumlah Air (kg/jam)
Domestik dan kantor 448,68
Laboratorium 6,23
Kantin dan tempat ibadah 497,74
Poliklinik 5,19
Air hidran 344,588
Total
Rangga Puja Kusuma (2311151095) 1302,428
M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 65
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Maka Total kebutuhan air yang diperlukan untuk kebutuhan pabrik Biodiesel ini
disajikan pada Tabel 6.4.
Tabel 6.4 Total Kebutuhan Air Pabrik Biosedel
No Kebutuhan
Nama Unit
. (kg/jam) (m3/hari)
36.349,1
1 Air pendingin dan Proses 874,934
6
22.227,0
2 Air umpan Reboiler 535,011
6
3 Air sanitasi 1302,428 31,34
59.878,6
Total 1.441,29
5

6.2 Unit Penyediaan Steam


Steam yang dihasilkan berupa saturated steam pada suhu 180oC dan tekanan
10,02 bar. Jumlah steam yang digunakan untuk masing-masing alat disajikan pada
Tabel
Tabel 6.5 Kebutuhan steam masing-masing alat
No. Kode Alat Alat Kebutuhan (kg/jam)
1 E-101 Heater 530,01
2 E-102 Heater 178,83
3 E-103 Vaporizer 487,32
4 R-101 Reaktor 12.681,4
5 R-102 Reaktor 4.362,05
6 R-103 Reaktor 282,94
Total 18522,55
Diperkirakan air yang hilang sebesar 20% sehingga kebutuhan make up steam,
sebesar 3704,51 kg/jam. Total kebutuhan steam sebesar 22.227,06 kg/jam.

6.3 Unit Penyediaan Listrik

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 66
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Kebutuhan tenaga listrik di pabrik Aseton ini dipenuhi oleh PLN dan
generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung
kontinyu, meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan
adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan antara lain:
1. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar
2. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan
Adapun kebutuhan listrik di pabrik untuk kantor 30 kWh dengan asumsi
untuk menghidupkan peralatan elektronik yang digunakan dalam kantor selama
24 jam. Kebutuhan listrik untuk alat laboratorium 20 kWh yang digunakan selama
24 jam. Kebutuhan listrik untuk proses control sebesar 25 kWh selama 24 jam.
Sehingga kebutuhan listrik total sebagai berikut. Untuk proses
Tabel 6.5 Kebutuhan listrik total
No. Kebutuhan Kebutuhan listrik (kWh)
1 Proses 40,15
2 Penerangan 327
3 Control alat 125
4 Peralatan perkantoran 30
5 Peralatan laboratorium 20
Total 542,15
(Sumber : Badan Standardisasi Nasional, Konservasi Energi Pada Sistem
Pencahayaan, SNI6197:2011)
6.4 Unit Penyediaan Bahan Bakar
Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan
bahan bakar boiler dan generator. Jenis bahan bakar yang digunakan pada boiler
yaitu gas alam dan untuk generator yaitu Diesel Oil yang diperoleh dari
Pertamina. Pemilihan gas alam sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan
sebagai berikut :
a. Mudah didapat
b. Lebih ekonomis
c. Tingkat polusi lebih rendah
Kebutuhan bahan bakar untuk boiler dihitung berdasarkan banyaknya
jumlah steam yang diperlukan selama berlangsungnya proses pembuatan
Biodiesel.
a. Kebutuhan bahan bakar Boiler (Steam) dihitung sebagai berikut:

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 67
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Kebutuhan Steam (ms) = 22.227,06 kg/jam =


Tin,Boiler (air) = 30oC
Tout,Boiler (Steam) = 120oC
Data Entalpi dari buku Smith, 2005 hal 716 dan 719 :
Hv (pada 120 oC) = 2706,0 kJ/kg
Hl (pada 120 oC) = 503,7 kJ/kg
QBoiler = (Hv - Hl) x ms
QBoiler = (2706,0 - 503,7) kJ/kg x 22.227,06 kg/jam
QBoiler = 48.950.654,24 kJ/jam
HHVDiesel oil = 35.940 kJ/L = 34.064,413 BTU/L
ηboiler = 80%
Maka dapat dihitung kebutuhan gas alam untuk Boiler :
QBoiler 48.950 .654,24 kJ/jam
Kebutuhan Diesel = =
LHVdiesel × ηBoiler kJ
35.940 ×80%
L
L L
Kebutuhan Diesel = 1702,51 = 51.075,3
jam tahun

b. Kebutuhan Bahan Bakar untuk Generator


Cadangan generator set yang digunakan memiliki efisiensi 80%, maka
output generator adalah :
Kapasitas Generator 542,15 kW
Kebutuhan listrik = = =677,69 kW
ηBoiler 80%
Maka generator yang digunakan dengan daya 677,69 kW sebanyak 2 unit
sebagai cadangan. Maka bahan bakar yang diperlukan :
Kapasitas generator = 677,69 kW = 2.312.374,27 BTU/jam
LHVDiesel = 35.940 kJ/L = 34.064,413 BTU/L
Kapasitas Generator
Kebutuhan Diesel oil =
LHVDiesel × ηBoiler
2.312 .374,27 BTU/jam
Kebutuhan Diesel oil = =84,85 L/jam
34.064,41 BTU/L×80%
Kebutuhan Diesel oil = 2036,47 L/hari
Diasumsikan dalam satu tahun ada 30 hari pemadaman maka diperlukan
bahan bakar sebanyak:

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 68
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Kebutuhan Diesel oil = 2036,47 L/hari × 30 hari = 61.094,17 L/tahun


Standby generator diasumsikan 20% setiap tahun, sehingga kebutuhan
bahan bakar diesel sebesar :
Kebutuhan Diesel oil = 20% × 61.094,17 L/tahun = 12.218,83 L/tahun
Kebutuhan Total Diesel oil = 61.094,17 L/tahun + 12.218,83 L/tahun
Kebutuhan Total Diesel oil = 73.313 L/tahun

6.5 Pengolahan Limbah


Limbah dari suatu pabrik harus diolah sebelum dibuang ke badan air atau
atmosfer, karena limbah tersebut mengandung bermacam-macam zat yang dapat
membahayakan alam sekitar maupun manusia itu sendiri. Demi kelestarian
lingkungan hidup, maka setiap pabrik harus mempunyai unit pengolahan limbah.
Sumber-sumber limbah cair pabrik pembuatan biodiesel ini meliputi:
1. Limbah proses akibat zat-zat yang terbuang, bocor atau tumpah seperti
katalis asam sulfat dan NaOH, metanol sisa, gliserol yang ikut terbuang
dan air sisa.
2. Limbah cair hasil pencucian peralatan pabrik. Limbah ini diperkirakan
mengandug kerak dan kotoran-kotoran yang melekat pada peralatan
pabrik.
3. Limbah domestik, limbah ini mengandung bahan organik sisa pencernaan
yang berasal dari kamar mandi di lokasi pabrik.
4. Limbah laboratorium, limbah yang berasal dari laboratorium ini
mengandung bahan-bahan kimia yang digunakan untuk menganalisis mutu
bahan baku yang dipergunakan dan mutu produk yang dihasilkan.
6.5.1 Pengolahan Limbah Gas
Limbah gas yang dihasilkan berasal dari pembakaran pada boiler berupa
asap yang masih mengandung partikel-partikel halus. Kandungan debu dalam
asap dapat dikurangi dengan memasang penyemprot pada cerobong asap.
Penyemprotan ini dilakukan agar debu yang terbawa asap berjatuhan dan
diharapkan asap yang dikeluarkan lebih bersih.
6.5.2 Pengolahan Limbah Cair

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 69
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Pengolahan limbah cair di pabrik ini dilakukan dengan menggunakan


activated sludge (sistem lumpur aktif), mengingat cara ini dapat menghasilkan
effluent dengan BOD yang lebih rendah (20-30 mg/L).
Air buangan dari pabrik yang menghasilkan bahan-bahan organik karenanya
air limbah tersebut harus dinormalkan dari keadaan asam sampai mencapai pH 7
(Hammer, 1986). Untuk menetralkan air limbah yang mengandung bahan organik
yang mempunyai pH 5 maka digunakan soda abu.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 70
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB VII
SISTEM PERPIPAAN DAN INSTRUMENTASI

Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang digunakan untuk transportasi


fluida antar peralatan (equipment) dalam suatu pabrik atau dari suatu tempat ke
tempat yang lain sehingga proses produksi dapat berlangsung.
7.1 Sistem Perpipaan
Pada proses transportasi fluida di pabrik Biodiesel ini digunakan pipa
berbahan carbon steel untuk mengalirkan fluida dari satu alat ke alat lainnya.
Beberapa aliran dilengkapi dengan elbow 90°, valve dan tee. Sedangkan alat untuk
mengalirkan fluida, digunakan pompa untuk mengalirkan fluida cair. Ukuran pipa
yang digunakan bergantung pada debit dan densitas fluida yang mengalir di dalam
pipa. Untuk spesifikasi pipa yang digunakan disediakan dalam tabel di bawah ini.
Tabel 7.1 Sistem Perpipaan
Dopt Dnominal OD ID V L Total Friksi
No Aliran Pipa
(in) (in) (in) (in) (m/s) (m) (∑F) J/kg
TK-101
1. 1,9 2 2,38 2,07 0,775 15 5,05
M-101
TK-102
2. 0,38 0,5 0,85 0,62 0,227 15 1,21
M-101
TK-103
3. 2,7 3 3,5 3,07 0,642 10 3,73
E-101
E-101
4. 2,6 3 3,5 3,07 0,659 20 29,7
R-101
M-101
5. 1,9 2 2,38 2,07 0,780 10 6,64
E-102
E-102
6. 1,8 2 2,38 2,07 0,806 10 6,84
R-101
R-101
7. 3,2 4 4,5 4,03 0,584 12 2,59
R-102
R-102
8. 3,22 4 4,5 4,03 0,584 12 2,27
R-103
R-103
9. 3,2 3 3,5 3,07 1,005 8 5,38
DK-101
TP-105
10. 0,54 0,5 0,84 0,6 0,481 20 4,55
N-101
DK-101
11. 2,8 3 3,5 3,07 0,778 10 4,34
TP-106

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 71
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 7.1 Sistem Perpipaan (Lanjutan)


Dopt Dnominal OD ID V L Total Friksi
No Aliran Pipa
(in) (in) (in) (in) (m/s) (m) (∑F) J/kg
DK-101
12. 1,9 2 2,38 2,07 0,663 15 3,15
WT-101
TP-104
13. 0,54 0,5 0,84 0,6 0,492 20 7,12
WT-101
WT-101
14. 1,8 2 2,38 2,07 1,144 7 8,59
DK-102
DK-102
15. 1,1 1,5 1,9 1,6 0,317 15 1,04
TP-106
DK-102
16. 1,7 2 2,38 2,07 0,559 15 2,99
N-101
N-101
17. 1,7 2 2,38 2,07 0,513 20 2,28
E-103
E-103
18. 19,9 20 20 19,25 48 10 9972,66
FD-101
FD-101
19. 13,7 12 12,75 12,1 19,170 4 1600,88
E-104
E-104
20. 0,9 1 1,32 1,05 0,700 12 5,52
TP-107
FD-101
21. 1,78 2 2,38 2,07 0,593 15 3,71
TP-108

Keterangan : Material Pipa yang digunakan dari satu alat ke alat lainnya pada
Pabrik Sikloheksanon ini semuanya menggunakan material sama yaitu
Commercial Steel.

7.2 Instrumentasi
Instrumen adalah suatu alat yang dipakai di dalam suatu proses kontrol
untuk mengatur jalannya proses agar diperoleh hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Dalam suatu pabrik kimia, pemakaian instrumen merupakan suatu hal
yang sangat penting karena dengan adanya rangkaian instrumen tersebut maka
operasi semua peralatan yang ada di dalam pabrik dapat dimonitor dan dikontrol
dengan cermat, mudah, dan efisien, sehingga kondisi operasi selalu berada dalam
kondisi yang diharapkan. Namun pada dasarnya, tujuan pengendalian tersebut
adalah agar kondisi proses di pabrik mencapai tingkat kesalahan (error) yang
paling minimum sehingga produk dapat dihasilkan secara optimal (Perry, 1999).
Instrumentasi biasanya bekerja dengan tenaga mekanik atau tenaga listrik
dan pengontrolannya dapat dilakukan secara manual atau otomatis. Penggunaan

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 72
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

instrumen pada suatu peralatan proses tergantung pada pertimbangan ekonomi dan
sistem peralatan itu sendiri. Pada pemakaian alat-alat instrumen juga perlu
ditentukan apakah alat-alat tersebut dipasang di atas papan instrumen dekat
peralatan proses dan dikendalikan secara manual atau disatukan dalam suatu
ruang pengendali yang dikendalikan secara otomatis.
a. Tujuan Pengendalian
Tujuan perancangan sistem pengendalian dari pabrik pembuatan Biodiesel
dengan transesterifikasi CPO adalah sebagai keamanan operasi pabrik yang
mencakup :
1. Menjamin kestabilan proses. Variabel-variabel proses seperti temperatur dan
tekanan dipertahankan tetap berada dalam rentang operasi yang aman dengan
harga toleransi yang kecil.
2. Menekan pengaruh gangguan dari lingkungan
3. Mengoptinasikan kinerja proses.
4. Mendeteksi situasi berbahaya kemungkinan terjadinya kebocoran alat, karena
komponen zat yang digunakan pada pabrik sangat mudah terbakar.
Pendeteksian dilakukan dengan menyediakan alarm dan sistem penghentian
operasi secara otomatis (automatic shut down sistems).
5. Mengontrol setiap penyimpangan operasi agar tidak terjadi kecelakaan kerja
maupun kerusakan pada alat proses.
b. Elemen-Elemen Sistem Pengendalian Proses
Pada dasarnya sistem pengendalian terdiri dari :
1. Sensing Element / Elemen Perasa (Primary Element)
Elemen yang merasakan (menunjukkan) adanya perubahan dari harga
yang diukur.
2. Elemen Pengukur (measuring element)
Elemen pengukur adalah suatu elemen yang sensitif terhadap adanya
perubahan temperatur, tekanan, laju alir, maupun tinggi fluida. Perubahan ini
merupakan sinyal dari proses dan disampaikan oleh elemen pengukur ke elemen
pengendali.
3. Elemen Pengendali (controlling element)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 73
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Elemen pengontrol yang menerima sinyal kemudian akan segera mengatur


perubahan-perubahan proses tersebut sama dengan nilai set point (nilai yang
diinginkan). Dengan demikian elemen ini dapat segera memperkecil ataupun
meniadakan penyimpangan yang terjadi.
4. Elemen Pengendali Akhir (final control element)
Elemen ini merupakan elemen yang akan mengubah masukan dari
pengendali ke dalam proses sehingga variabel yang diukur tetap berada dalam
batas yang diinginkan dan merupakan hasil yang dikehendaki.

Gambar 7.1 Sistem Pengendalian Proses Secara Umum


(Sumber : Coughanowr & LeBlanc, halaman 2)
Variabel-variabel proses yang biasanya dikontrol/diukur oleh instrumen adalah
 Variabel utama, seperti temperatur, tekanan, laju alir, dan level cairan.
 Variabel tambahan, seperti densitas, viskositas, panas spesifik, konduktivitas,
pH, kelembapan, titik embun, komposisi kimia, dan variabel lainnya.
Instrumen yang digunakan untuk pengendalian adalah sebagai berikut :
1. Flowmeter, merupakan instrumentasi yang digunakan untuk mengukur laju
alir dalam suatu proses.
2. Thermometer dengan thermocouple, merupakan instrumentasi untuk
mengukur suhu dalam suatu sistem, dengan sensor berupa thermocouple.
3. Preasure gauge, merupakan intrumentasi untuk megukur tekanan, yang
dilengkapi dengan sensor berupa strain gauge.
4. Level indicator, merupakan instrumentasi yang dingunakan sebagai indikator
level ketinggian suatu bahan dalam tangki.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 74
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Instrumentasi yang umum digunakan dalam pabrik adalah:


a. Variabel temperatur
 Temperatur Controller (TC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati temperatur suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat
melakukan pengendalian.
 Temperatur Indicator Controller (TIC) instrumentasi yang digunakan
untuk mengamati temperatur dari suatu alat.
b. Variabel tinggi permukaan cairan
 Level Controller (LC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati ketinggian cairan dalam suatu alat dan bila terjadi perubahan
dapat melakukan pengendalian.
 Level Indicator Controller (LIC) adalah instrumentasi yang digunakan
untuk mengamati ketinggian cairan dalam suatu alat.
c. Variabel tekanan
 Pressure Controller (PC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati tekanan operasi suatu alat dan bila terjadi perubahan dapat
melakukan pengendalian.
 Pressure Indicator Controller (PIC) adalah instrumentasi yang digunakan
untuk mengamati tekanan operasisuatu alat.
d. Variabel aliran cairan
 Flow Controller (FC) adalah instrumentasi yang digunakan untuk
mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat dan bila terjadi
perubahan dapat melakukan pengendalian.
 Flow Indicator Controller (FIC) adalah suatu instrumentasi yang
digunakan untuk mengamati laju alir larutan atau cairan suatu alat.
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam instrumen-instrumen adalah :
1. Range yang diperlukan untuk pengukuran
2. Level instrumentasi
3. Ketelitian yang dibutuhkan
4. Bahan konstruksi
5. Pengaruh pemasangan instrumentasi pada kondisi proses

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 75
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 7.2 Data Instrumen Pengendali pada Pra Rancangan Biodiesel dari Proses
Transesterifikasi CPO
No Nama Alat Instrumen Kegunaan
1 Mixing Tank TI Mengamati temperatur dalam alat
Mengontrol ketinggian cairan dalam
  LC
alat
2 Reaktor PI Mengamati tekanan dalam reaktor
  FC Mengontrol laju alir dalam reaktor
TI Mengamati temperatur dalam reaktor
3 Flash Drum PI Mengamati tekanan dalam alat
PC Mengontrol tekanan dalam alat
  TC Mengontrol temperatur dalam alat
4 Tangki Penyimpanan LI Mengamati ketinggian cairan dalam
 Cairan tangki
5 Heater, Kondensor, TC Mengontrol temperatur dalam alat
dan Vaporizer PI Mengamati tekanan dalam alat 
Mengontrol laju alir fluida dalam
6 Pompa FC
pipa
Mengontrol ketinggian cairan dalam
LC
7 Dekanter alat
FC Mengontrol laju alir dalam dekanter

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 76
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB VIII
ORGANISASI DAN MANAJEMEN PERUSAHAAN

Organisasi dan manajemen merupakan hal yang penting di dalam suatu


perusahaan, karena akan menentukan kelangsungan hidup dan keberhasilan suatu
perusahaan dan juga menyangkutefektifitas dalam peningkatan kemampuan
perusahaan dalam memproduki dan mendistribusikan produk yang dihasilkan.
Manajemen dapat didefinisikan sebagai proses atau cara yang sistematis
untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian upaya anggota organisasi dan penggunaan semua sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan organisasi
merupakan alat bagi manajemen untuk mencapai tujuan.

8.1 Organisasi Perusahaan


Organisasi berasal dari kata lain “organum” yang artinya alat, anggota
badan. James D. Mooney, mengatakan: “Organisasi adalah bentuk setiap
perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama”, sedangkan menurut
Chester I. Bernard organisasi merupakan suatu sistem daripada aktivitas yang
dilakukan dua orang atau lebih” (Siagian,1992).
Dari pendapat ahli yang dikemukakan di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa organisasi merupakan kelompok orang yang secara sadar berkerjasama
untuk mecapai tujuan bersama dengan menekankan wewenang dan tanggung
jawab
Sistem organisasi dalam perusahaan dikenal ada tiga macam, yaitu bentuk
garis (line organization), bentuk fungsional (Staff Organization), bentuk
gabungan (garis dan staf) dan organisasi (fungsional organization) berikut
penjelasannya :
1. Organisasi Lini (Line Organization)
Dalam tipe ini semua hak dan kekuasaan berada pada pimpinan tertinggi.
Personal yang lain disebut bawahan tidak mempunyai hak dan kekuasaan
sekecil apa pun karena hanya berkedudukan sebagai pelaksana tugas dari
atasan. Tidak dibenarkan adanya inisiatif dan kreativitas, semua tugas harus

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 77
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

dilaksanakan sebagaimana diperintahkan. Saluran perintah dan penyampaian


tanggung jawab dalam organisasi tipe ini dilakukan melalui prosedur dari atas
ke bawah dan sebaliknya
2. Organisasi Staf (Staff Organization)
Dalam tipe ini semua hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada
unit kerja yang ada secara bertingkat. Setiap unit memperoleh sebagian hak
dalam menentukan kebijakan sepanjang tidak bertentangan dengan
kebijaksanaan umum dari pimpinan tertinggi. Wewenang dan tanggung jawab
dilimpahkan secara luas, sehingga pimpinan berkedudukan sebagai
koordinator. Tanggung jawab disampaikan secara bertingkat sesuai dengan
hak dan kekuasaan yang dilimpahkan.
3. Bentuk Gabungan (Line and Staff Organization)
Tipe ini sebagai gabungan dari kedua tipe di atas, menempatkan pimpinan
tertinggi sebagai pemegang hak dan kekuasaan tertinggi dan terakhir. Tidak
semua hak, kekuasaan dan tanggung jawab dibagi habis pada unit kerja yang
ada, tugas yang bersifat prinsipil tetap berada pada atasan/pimpinan tetinggi.
Pimpinan unit kerja sebagai staf memperoleh wewenang dalam bidang kerja
masing-masing sepanjang tidak berhubungan dengan tugas yang menjadi
wewenang atau kekuasaan pimpinan tertinggi.
4. Organisasi Fungsional (Fungsional Organization)
Dalam tipe ini pembagian hak dan kekuasaan dilakukan berdasar fungsi yang
diemban oleh unit kerja dan terbatas pada tugas-tugas yang memerlukan
keahlian khusus. Sehingga personal yang diangkat dan menerima wewenang
untuk menjalankan kekuasaan diserahkan pada orang yang mempunyai
keahlian dalam bidang kerja masing-masing. Wewenang yang dilimpahkan
dibatasi mengenai bidang teknis yang memerlukan keahlian tertentu secara
khusus.
8.2 Manajemen Perusahaan
Umumnya perusahaan modern mempunyai kecendrungan bukan saja
terhadap produksi, melainkan juga terhadap penanganan hingga menyangkut
organisasi dan hubungan sosial atau manajemen keseluruhan. Hal ini disebabkan
oleh aktivitas yang terdapat dalam suatu perusahaan atau suatu pabrik diatur oleh

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 78
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

manajemen. Dengan kata lain bahwa manajemen bertindak memimpin,


merencanakan, menyusun, mengawasi, dan meneliti hasil pekerjaan. Perusahaan
dapat berjalan dengan baik secara menyeluruh, apabila perusahaan memiliki
manajemen yang baik antara atasan dan bawahan.
Fungsi dari manajemen adalah meliputi usaha memimpin dan mengatur
faktor-faktor ekonomis sedemikian rupa, sehingga usaha itu memberikan
perkembangan dan keuntungan bagi mereka yang ada dilingkungan perusahaan.
Dengan demikian, jelaslah bahwa pengertian manajemen itu meliputi
semua tugas dan fungsi yang mempunyai hubungan yang erat dengan permulaan
dari pembelanjaan perusahaan. Manajemen diartikan sebagai seni dan ilmu
perencanaan (planning), pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan
pengawasan dari sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Pada perusahaan besar, dibagi dalam 3 kelas, yaitu :
1. Top manajemen
2. Middle manajemen
3. Operating manajemen
8.3 Bentuk Perusahaan
Bentuk perusahaan yang direncanakan dalam Prarancangan Pabrik Biodiesel
ini adalah Perseroan Terbatas (PT). Perseroan Terbatas merupakan bentuk
perusahaan yang mendapatkan modalnya dari penjualan saham di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dengan turut mengambil bagian sebanyak satu saham atau lebih.
Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh PT tersebut dan orang yang
memiliki saham berarti telah menyetorkan modal ke perusahaan, yang berarti pula
memiliki perusahaan. Dalam Perseroan Terbatas pemegang sahamnya hanya
bertanggung jawab menyetor penuh jumlah yang disebutkan dalam tiap-tiap
saham. Pabrik Biodiesel yang akan didirikan direncanakan mempunyai:
 Bentuk Perusahaan : Perseroan Terbatas (PT)
 Lapangan Usaha : Industri Biodiesel
 Lokasi Perusahaan : Rokan Hilir, Riau
Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini adalah didasarkan atas beberapa
faktor sebagai berikut :

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 79
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham


perusahaan.
2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas, sehingga kelancaran
produksi hanya dipegang pimpinan perusahaan.
3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan
adalah direksi staf yang diawasi oleh Dewan Komisaris.
4. Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin, karena tidak
berpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi beserta
stafnya atau karyawan perusahaan.
5. Efisiensi dari manajemen, para pemegang saham dapat memilih orang
yang ahli sebagai Dewan Komisaris.
6. Lapangan usaha lebih luas, suatu PT dapat menarik modal yang sangat
besar dari masyarakat, sehingga dengan modal ini PT dapat memperluas
usahanya.
7. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain, pemilik
perusahaan adalah para pemegang saham dan pengurus perusahaan
adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
(Djoko, 2003)
Ciri-ciri Perseroan Terbatas :
1. Perseroan Terbatas didirikan dengan akta dari notaris dengan berdasarkan
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang.
2. Besarnya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari saham-
sahamnya.
3. Pemiliknya adalah para pemegang saham.
4. Perseroan Terbatas dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari para
pemegang saham.
Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kepada Direksi dengan
memperhatikan hukum-hukum perburuhan.

8.4 Sturktur Organisasi

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 80
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang


dapatmenunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena
berhubungandengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi
tercapainyakerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem
organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapatdijadikan
pedoman, antara lain:
 Pendelegasian wewenang
 Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas
 Pembagian tugas kerja yang jelas
 Kesatuan perintah dan tanggung jawab
 Sistem kontrol atas kerja yang telah dilaksanakan
 Organisasi perusahaan yang fleksibel
Dengan berpedoman terhadap asas - asas tersebut, maka dipilih organisasi
kerja berdasarkan Sistem Line and Staff. Pada sistem ini, garis wewenang lebih
sederhana, praktis dan tegas. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti
yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan
hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran
produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di
bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada
tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan.
Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi garis dan
staff ini, yaitu:
1. Sebagai garis atau lini, yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok
organisasi dalam rangka mencapai tujuan.
2. Sebagai staff, yaitu orang - orang yang melakukan tugas sesuai dengan
keahliannya, dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran – saran kepada
unit operasional (Djoko, 2003).
Pemegang saham sebagai pemilik perusahaan, sedangkan dalam
pelaksanaan tugas sehari - harinya diwakili oleh Dewan Komisaris, sementara itu
tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan olehseorang Direktur Utama
yang dibantu oleh Direktur Produksi dan DirekturKeuangan-Umum. Direktur
Produksi membawahi bidang produksi danteknik, sedangkan direktur keuangan

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 81
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

dan umum membawahi bidangpemasaran, keuangan, dan administrasi. Kedua


direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab
atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan
tanggungjawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi
danmasing-masing seksi akan membawahi dan mengawasi para
karyawanperusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan
akandibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang
kepalaregu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada
pengawasmasing - masing seksi (Gunawan, 2003).
Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut :
 Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya
 Penempatan tenaga kerja yang tepat
 Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen
perusahaan yang lebih efisien.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 82
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Struktur organisasi pabrik Biodiesel sebagai berikut :

Gambar 8.1. Struktur Organisasi Pabrik Biodiesel

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 83
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

8.5 Tugas dan Wewenang


8.5.1. Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal
untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Para
pemilik saham adalah pemilik perusahaan. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan
yang mempunyai bentuk perseroan terbatasadalah Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS). Pada RUPS tersebut para pemegang saham berwenang :
 Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris
 Mengangkat dan memberhentikan Direksi
 Mengesahkan hasil-hasil usaha serta laba rugi tahunan perusahaan
8.5.2. Dewan Komisaris
Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari daripemilik
saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepadapemilik saham.
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, para pemegang saham diwakili
oleh dewan komisaris. Ketua dewan komisaris adalah ketua dari para pemegang
saham dan dipilih berdasarkan rapat umum pemegang saham. Biasanya dewan
komisaris adalah pemegang saham terbesar di perusahaan.
Tugas dan wewenang Dewan Komisaris meliputi :
 Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target
perusahaan, alokasi sumber - sumber dana dan pengarahan pemasaran
 Mengawasi tugas - tugas direksi
 Membantu direksi dalam tugas - tugas penting
 Membuat dan menetapkan anggaran dasar pabrik,
 mempertanggung jawabkan perusahaan kepada pemegang saham.
(Gunawan, 2003)

8.5.3. Dewan Direksi


Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan
bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur
utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan
kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan.Direktur utama
membawahi direktur produksi dan direktur keuangan umum.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 81
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

a. Direktur Utama
Direktur utama merupakan orang yang bertanggung jawab langsung
kepada dewan komisaris dan secara garis jabatan membawahi direktur umum,
direktur produksi, direktur teknik, dan direktur keuangan. Adapun tugas dan
wewenang direktur utama diantaranya:
 bersama-sama direktur yang lain merumuskan program kerja perusahaan
untuk diajukan kepada dewan komisaris,
 menyetujui program kerja perusahaan yang telah dirumuskan oleh direktur
bersama staf-stafnya,
 memberikan pengesahan terhadap peraturan-peraturan yang berlaku di
perusahaan,
 mengangkat dan memberhentikan karyawan,
 menentukan target produksi secara kualitatif dan kuantitatif.
b. Direktur Umum
Direktur umum merupakan orang yang bertanggung jawab kepada
direktur utama dan menangani segala urusan, terutama yang berkaitan dengan
peraturan kerja, keselamatan dan kesehatan karyawan, penerimaan dan
pemutusan hubungan kerja dan membawahi 6 (enam) kepala bagian, yaitu:
 bagian administrasi, bertugas mengkoordinasi semua hal yang berhubungan
dengan administrasi perusahaan,
 bagian personalia, yaitu orang yang bertugas mengawasi kepagawaian
seperti penerimaan pegawai,
 bagian logistik, yang bertugas menyediakan barang-barang yang dibutuhkan
oleh perusahaan,
 bagian humas, bertugas sebagai wakil perusahaan yang langsung
berhubungan dengan pihak luar,
 bagian sumber daya manusia (SDM), bertugas mengatur kepegawaian
dalam hal peningkatan kualitas pegawai dengan mengadakan pendidikan
dan latihan peningkatan keterampilan karyawan,

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 82
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

 bagian keamanan, bertugas menjaga keamanan lingkungan perusahaan,


menjaga dan mengawasi disiplin kerja pegawai serta mengawasi keluar
masuknya tamu perusahaan.

Tugas direktur umum antara lain :


1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan
pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada
pemegang saham.
2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan
hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan
konsumen.
3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat
pemegang saham.
4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi) dan
bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum).
c. Direktur teknik dan produksi
Direktur teknik dan produksi bertanggungjawab kepada direktur utama.
Tugas dan wewenang direktur teknik dan produksi adalah :
 Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik,
dan rekayasa produksi.
 Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik,
dan rekayasa produksi.
 mengontrol pemeliharaan dan perbaikan alat produksi agar dapat berfungsi
dengan baik,
 merencanakan jadwal produksi dan penyediaan sarana produksi.
d. Direktur Keuangan
Direktur keuangan bertanggung jawab kepada direktur utama dalam
bidang keuangan. Tugas dari direktur keuangan antara lain:
 Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran,
keuangan, dan pelayanan umum.
 Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepala -
kepala bagian yang menjadi bawahannya. (Djoko, 2003)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 83
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Direktur keuangan membawahi bagian-bagian :


 bagian finansial/anggaran, bertugas merencanakan, mempersiapkan dan
menganalisa anggaran perusahaan, pendapatan dan belanja perusahaan agar
uang dapat berjalan dengan efektif,
 bagian akuntansi, bertugas melakukan pencatatan dan pengawasan aliran
uang dalam perusahaan, menghitung keuangan dan menganalisa perputaran
uang.
e. Staf Ahli
Staf ahli terdiri dari tenaga - tenaga ahli yang bertugas membantu direktur
dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun
administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan
bidang keahlian masing - masing. Tugas dan wewenang staf ahli meliputi :
 Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
 Memberi masukan - masukan dalam perencanaan dan
pengembanganperusahaan.
 Memberi saran - saran dalam bidang hukum.
f. Penelitian dan Pengembangan (Litbang)
Litbang terdiri dari tenaga - tenaga ahli sebagai pembantu direksi dan
bertanggung jawab kepada direksi. Litbang membawahi 2 departemen, yaitu :
- Departemen Penelitian
- Departemen Pengembangan
Tugas dan wewenangnya meliputi :
 Memperbaiki mutu produksi
 Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi
 Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang
 Merencanakan pengembangan perusahaan dalam segala bidang guna
kemajuan perusahaan,
 Staf ahli diangkat dan diberhentikan oleh dewan direksi, dan bertanggung
jawab terhadap dewan direksi.
8.5.4. Kepala Bagian
Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur dan
mengawasi pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan garis-garis yang diberikan oleh

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 84
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur
bersama-sama dengan staf ahli. Kepala bagian ini bertanggung jawab kepada
direktur utama (Zamani,1998).
Kepala Bagian terdiri dari :
1. Kepala Bagian Produksi
Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang mutu dan
kelancaran produksi. Kepala Bagian Produksi membawahi:
a. Seksi Proses
Tugas Seksi Proses antara lain:
- Mengawasi jalannya proses dan produksi
- Menjalankan tindakan seperlunya pada peralatan produksi yang
mengalami kerusakan, sebelum diperbaiki oleh seksi yang berwenang.
b. Seksi Pengendalian
Tugas Seksi Pengendalian:
- Menangani hal-hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan
mengurangi potensi bahaya yang ada
c. Seksi Laboratorium
Tugas Seksi Laboratorium:
- Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu
- Mengawasi hal-hal yang berhubungan dengan buangan pabrik
- Mengawasi dan menganalisa mutu produksi
- Membuat laporan berakala kepada Kepala Bagian Produksi
2. Kepala Bagian Teknik
Tugas kepala bagian Teknik Antara lain :
Bertanggung jawab kepada Direktur Produksi dalam bidang peralatan,
proses dalam utilitas dan mengkoordinir kepala-kepalayang menjadi
bawahannya. Kepala Bagian Teknik membawahi:
a. Seksi Pemeliharaan
- Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik
- Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik
b. Seksi Utilitas

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 85
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tugas Seksi Utilitas yaitu melaksanakan dan mengatur sarana utilitas


untuk memenuhi kebutuhan proses, kebutuhan air, uap air, dan tenaga
listrik.
3. Kepala Bagian Pemasaran
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam
bidang penyediaan bahan baku dan pemasaran hasil produksi. Kepala Bagia
Pemasaran membawahi:
a. Seksi Pembelian
Tugas Seksi Pembelian:
- Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan
perusahaan
- Mengetahui harga pasaran dan mutu bahan baku serta mengatur keluar
masuknya bahna dan alat dari gudang
b. Seksi Pemasaran
Tugas Seksi Pemasaran:
- Merencanakan strategi penjualan dan hasil produksi
- Mengatur distribusi hasil produksi dari gudang
4. Kepala Bagian Keuangan
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam
bidang administrasi dan Keuangan. Kepala Bagian Keuangan membawahi:
a. Seksi Administrasi
Tugas Seksi Administrasi:
- Menyelenggarakan pencatatan hutang piutang, administrasi persediaan
kantor dan pembukuan serta masalah perpajakan
b. Seksi Kas
Tugas Seksi Kas:
- Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang dan
membuat anggaran tentang keuangan masa depan
- Mengadakan perhitungan tentang gaji dan intensif karyawan
5. Kepala Bagian Umum
Bertanggung jawab kepada Direktur Keuangan dan Umum dalam bidang
personalia, hubungan masyarakat dan keamanan. Kepala Bagian Umum
membawahi:

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 86
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

a. Seksi Personalia
Seksi Personalia bertugas :
- Merekrut dan membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja
sebaik mungkin antara pekerja, pekerjaannya serta lingkungan agar
tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya
- Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi
kerja yang tenang dan dinamis
- Membina karier para karyawan dan melaksanakan hal-hal yang
berhubungan dengan kesejahteraan karyawan
b. Seksi Humas
Seksi Humas bertugas :
- Mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar
lingkungan masyarakat
c. Seksi Keamanan
Seksi Keamananbertugas :
- Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan
- Mengawasi keluar masuknya orang-orang, baik karyawan maupun
bukan karyawan di lingkungan pabrik
- Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern
perusahaan

8.5.5. Kepala Seksi


Kepala Seksi adalah pelaksana dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan
rencana yang telah diatur oleh para bagian masing-masing, agar diperoleh hasil
yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap
kepala seksi bertanggung jawab terhadap kepala bagian masing-masing sesuai
dengan seksinya.

8.6 Pembagian Jam Kerja Karyawan


Pabrik PET direncanakan beroperasi 330 hari selama satu tahun dan 24 jam per
hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perbaikan, perawatan atau shut
down.Berdasarkan pengaturan jam kerja, karyawan dapat dikelompokkan menjadi
dua golongan, yaitu Karyawan Shift dan Karyawan Non-Shift.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 87
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

1. Karyawan Non-Shift
Karyawan non-shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi
secara langsung yang termasuk para karyawan ini adalah Direktur, Staf Ahli, Kepala
Bagian, Kepala Seksi serta bawahan yang berada di kantor. Jam kerja karyawan non-
shift ditetapkan selama lima hari per minggu dan jam kerja selebihnya dianggap
lembur. Perincian jam kerja non-shift adalah :

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 88
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Senin-Kamis
- Pukul 07.00 – 12.00 WIB (Waktu Kerja)
- Pukul 12.00 – 13.00 WIB (Waktu Istirahat)
- Pukul 13.00 – 16.00 WIB (Waktu Kerja)
Jum’at
- Pukul 07.00 – 11.00 WIB (Waktu Kerja)
- Pukul 11.00 – 13.00 WIB (Waktu Istirahat)
- Pukul 13.00 – 15.00 WIB (Waktu Kerja)

2. Karyawan Shift
Karyawan shift adalah karyawan yang berhubungan langsung menangani
proses produksi atau mengatur bagian-bagian tertentu dari pabrik yang
mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi, yang
memerlukan pengawasan secara terus menerus selama 24 jam. Karyawan yang
termasuk karyawan shift adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik,
bagian gudang, dan bagian-bagian lain yang harus selalu siaga untuk menjaga
keselamatan serta keamanan pabrik.
Perincian karyawan shift dibagi dalam tiga shift dalam pengaturan sebagai
berikut:
a. Shift I (pagi) : Pukul 07.00-15.00 WIB, istirahat Pukul 12.00-13.00
b. Shift II (siang) : Pukul 15.00-23.00 WIB, istirahat Pukul 19.00-20.00
c. Shift (III) malam : Pukul 23.00-07.00 WIB, istirahat Pukul 03.00-04.00
Untuk memenuhi kebutuhan pabrik, karyawan tiap shift ini dibagi menjadi
empat regu, dimana tiga regu bekerja dan satu regu istirahat dan dikenakan secara
bergantian. Tiap regu mendapat giliran tiga hari kerja dan satu hari libur. Untuk
hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, maka regu yang masuk tetap
masuk. Jadwal kerja masing-masing regu ditabelkan sebagai berikut:
Tabel 8.1. Jadwal kerja masing-masing regu
Hari Kerja
Regu
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 - I I I II II II - - III
2 I II II II - - III III III -
3 II - - III III III - I I I
4 III II III - I I I II II II

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 89
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

I
8.7 Tenaga Kerja Karyawan
Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan di pabrik PET ini dibutuhkan
susunan tenaga kerja seperti pada susunan struktur organisasi. Adapun jumlah
tenaga kerja beserta tingkat pendidikan yang disyaratkan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
Tabel 8.2. Jumlah tenaga kerja beserta tingkat pendidikannya
JUMLA
JABATAN PENDIDIKAN
H
Direktur Utama 1 Umum (S-1)
Direktur Produksi 1 Teknik Kimia (S-1)
Direktur Keuangan dan Umum 1 Ekonomi Managemen (S-1)
Sekretaris 3 Managemen (S-1)
Staf Ahli, R & D 2 Ekonomi (S-1)
Kepala Bagian Pemasaran 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Bagian Umum 1 Hukum/Ekonomi (S-1)
Kepala Bagian Keuangan 1 Hukum/Ekonomi (S-1)
Kepala Bagian Teknik 1 Teknik Mesin/Elektro (S-1)
Kepala Bagian Utilitas 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Bagian Produksi 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Seksi Proses 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Seksi Utilitas 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Seksi Pemeliharaan Alat 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Seksi Pengendalian Alat 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Seksi Pembelian 1 Ekonomi (S-1)
Kepala Seksi Pemasaran 1 Ekonomi (S-1)
Kepala Seksi Kas 1 Ekonomi (S-1)
Kepala Seksi Administrasi 1 Ekonomi (S-1)
Kepala Seksi Personalia 1 Teknik Kimia (S-1)
Kepala Seksi Humas 1 Teknik Industri (S-1)
Kepala Seksi Keamanan 1 Teknik Kimia/Kimia (S-1)
Kepala Seksi Laboratorium 1 Ahli Madya Teknik Kimia
Kepala Seksi Safety & 1 Teknik Kimia (S-1)
Lingkungan
Kepala Seksi Penjualan 1 Ekonomi (S-1)
Karyawan Proses 40 Ahli Madya Teknik
Karyawan Non Proses 50 SMU/SMK
Dokter 2 Kedokteran (S-1)
Perawat 2 Ahli Madya Perawat
Sopir 5 SMU/SMK
Keamanan 4 SMU/SMK
Total 132

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 90
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

8.8 Perincian Upah Karyawan


Jumlah karyawan harus ditentukan dengan tepat sehingga semua pekerjaan
yang ada dapat dilaksanakan dengan baik dan efektif.
Tabel 7.3 Perincian golongan dan gaji

Jabatan Jumlah Gaji/bulan(Rp)

Direktur Utama 1 Rp 50.000.000,00


Direktur 2 Rp 40.000.000,00
Staf Ahli dan R&D 2 Rp 35.000.000,00
Kepala Bagian 6 Rp 25.000.000,00
Kepala Seksi 14 Rp 10.000.000,00
Sekretaris 3 Rp 5.000.000,00
Karyawan Proses 40 Rp 8.000.000,00
Karyawan Non Proses 30 Rp 7.000.000,00
Dokter 2 Rp 8.000.000,00
Perawat 2 Rp 4.000.000,00
Keamanan 14 Rp 2.700.000,00
Sopir 4 Rp 2.700.000,00
Total 129 Rp 197.400.000,00
Keterangan : Asumsi UMR Rokan Hilir sebesar Rp 3.500.000

8.9 Kesejahteraan Tenaga Kerja


Salah satu faktor dalam meningkatkan efektifitas kerja pada perusahaan ini
adalah kesejahteraan dari tenaga kerja. Kesejahteraan yang diberikan oleh
perusahaan pada karyawan antara lain :
1. Tunjangan
- Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan golongan karyawan yang
bersangkutan
- Tunjangan kesehatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang
oleh karyawan
- Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar
jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja
2. Cuti
- Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 12 hari kerja dalam
satu tahun

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 91
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

- Cuti sakit diberikan kepada setiap karyawan yang menderita sakit


berdasarkan keterangan dokter
- Cuti hamil diberikan kepada karyawati yang hendak melahirkan, masa cuti
berlaku selama 2 bulan sebelum melahirkan sampai 1 bulan setelah
melahirkan.
3. Pakaian Kerja
Pakaian kerja diberikan kepada setiap karyawan sejumlah tiga pasang untuk
setiap tahunnya.
4. Pengobatan
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan
kecelakaan kerja ditanggung perusahaan sesuai dengan undang-undang yang
berlaku
- Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak diakibatkan
kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan
5. Asuransi Tenaga Kerja
Asuransi tenaga kerja diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih
dari 10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp. 1.000.000,00 per
bulan. Bagi karyawan yang bekerja di perusahaan ini didaftarkan sebagai salah
satu peserta asuransi seperti BPJS.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 92
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB X
ANALISA EKONOMI

Analisa ekonomi merupakan bagian yang sering dijadikan tolak ukur


dalam pendirian sebuah pabrik, karena investasi dan dana pinjaman yang diajukan
kepada investor maupun kepada Bank dinilai kelayakannya dari segi keuntungan
yang dapat diperoleh atau dapat dikatakan keuntungan yang akan diperoleh pabrik
tersebut. Tujuan akhir dalam pendirian sebuah pabrik adalah :
 Mendapatkan profit
Dalam hal ini perusahaan diharapkan menghasilkan keuntungan komersial
sebesar-besarnya yang dinilai dalam bentuk nominal atau secara harfiah
berbentuk uang.
 Mendapatkan benefit
Salah satu yang diharapkan dalam pendirian suatu pabrik adalah dapat
dinilai dari segi sosialnya, yang bisanya sering dikaitkan dengan keselarasan
dengan masyarakat di sekitar pabrik.
Dalam analisa ekonomi ini ada beberapa parameter yang dijadikan tolak
ukur sebagai kelayakan pabrik didirikan, yaitu :
1. Aliran dana tunai (Cash Flow)
2. Waktu pengembalian modal (Payback Period)
3. Interest Rate Return (IRR)
4. Laju pengembalian modal (Rate of Investment, ROI)
5. Titik impas (Break Event Point, BEP)

10.1 Biaya Investasi Total dan Biaya Produksi


10.1.1 Biaya Investasi Total
A. Harga Peralatan Utama
Harga peralatan utama diperoleh dari www.matche.com, dan untuk
memprediksi harga pada tahun didirikannya pabrik digunakan indeks harga
berdasarkan Chemical Engineering Plant Cost Index (CEPCI).
Berikut harga peralatan utama pada pabrik Biodiesel ditunjukan pada Tabel 10.1

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 93
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 10.1 Harga Peralatan Utama


Indeks Rasio
Jumla Harga Harga Harga Alat
No Jenis Alat standar index
h Alat Standar Sekarang
2014 2025 Dalam USD Dalam IDR
1 Tangki TK-103 5 652,3 724,053 $ 201.000 $ 223.110 $1.115.550 Rp15.584.233.500
2 Tangki TK-101 5 652,3 724,053 $ 136.900 $ 151.959 $759.795 Rp10.614.336.150
3 Tangki TK-102 1 652,3 724,053 $ 49.200 $ 54.612 $54.612 Rp762.929.640
4 Tangki TK-104 1 652,3 724,053 $ 96.000 $ 106.560 $106.560 Rp1.488.643.200
5 tangki T-105 1 652,3 724,053 $ 86.100 $ 95.571 $95.571 Rp1.335.126.870
6 Tangki T-106 5 652,3 724,053 $ 203.700 $ 226.107 $1.130.535 Rp15.793.573.950
7 Tangki T-107 1 652,3 724,053 $ 202.800 $ 225.108 $225.108 Rp3.144.758.760
8 Tangki T-108 1 652,3 724,053 $ 160.200 $ 177.822 $177.822 Rp2.484.173.340
9 Vessel V-101 1 652,3 724,053 $ 17.500 $ 19.425 $19.425 Rp271.367.250
10 Reaktor R-101 1 666,9 740,259 $ 66.000 $ 73.260 $73.260 Rp1.023.442.200
11 Reaktor R-102 1 666,9 740,259 $ 66.000 $ 73.260 $73.260 Rp1.023.442.200
12 Reaktor R-103 1 666,9 740,259 $ 66.000 $ 73.260 $73.260 Rp1.023.442.200
13 Netralizer N-101 1 666,9 740,259 $ 22.300 $ 24.753 $24.753 Rp345.799.410
14 Tangki Pencuci W-101 1 666,9 740,259 $ 20.000 $ 22.200 $22.200 Rp310.134.000
15 Dekanter D-101 1 652,3 724,053 $ 147.100 $ 163.281 $163.281 Rp2.281.035.570
16 Dekanter D-102 1 652,3 724,053 $ 40.700 $ 45.177 $45.177 Rp631.122.690
17 Flash Drum FD-101 1 652,3 724,053 $ 41.600 $ 46.176 $46.176 Rp645.078.720
18 Heater E-101 1 652,3 724,053 $ 16.000 $ 17.760 $17.760 Rp248.107.200
19 Heater E-102 1 652,3 724,053 $ 1.100 $ 1.221 $1.221 Rp17.057.370
20 Heater E-103 1 652,3 724,053 $ 19.700 $ 21.867 $21.867 Rp305.481.990
21 Kondensor E-104 1 653,3 725,163 $ 41.600 $ 46.176 $46.176 Rp645.078.720
Tabel 10.1 Harga Peralatan Utama (Lanjutan)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 94
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Indeks Rasio
Jumla Harga Harga Harga Alat
No Jenis Alat standar index
h Alat Standar Sekarang
2014 2025 Dalam USD Dalam IDR
1044,62
22 Pompa P-101 10 941,1 1 $ 8.900 $ 9.879 $98.790 Rp1.380.096.300
1044,62
23 Pompa P-102 2 941,1 1 $ 5.800 $ 6.438 $12.876 Rp179.877.720
1044,62
24 Pompa P-103 10 941,1 1 $ 11.400 $ 12.654 $126.540 Rp1.767.763.800
1044,62
25 Pompa P-104 1 941,1 1 $ 5.800 $ 6.438 $6.438 Rp89.938.860
1044,62
26 Pompa P-105 2 941,1 1 $ 8.900 $ 9.879 $19.758 Rp276.019.260
1044,62
27 Pompa P-106 2 941,1 1 $ 13.600 $ 15.096 $30.192 Rp421.782.240
1044,62
28 Pompa P-107 2 941,1 1 $ 13.600 $ 15.096 $30.192 Rp421.782.240
1044,62
29 Pompa P-108 2 941,1 1 $ 11.400 $ 12.654 $25.308 Rp353.552.760
1044,62
30 Pompa P-109 2 941,1 1 $ 11.400 $ 12.654 $25.308 Rp353.552.760
1044,62
31 Pompa P-110 2 941,1 1 $ 8.900 $ 9.879 $19.758 Rp276.019.260
1044,62
32 Pompa P-111 2 941,1 1 $ 5.800 $ 6.438 $12.876 Rp179.877.720
1044,62
33 Pompa P-112 2 941,1 1 $ 5.800 $ 6.438 $12.876 Rp179.877.720
34 Pompa P-113 2 941,1 1044,62 $ 8.900 $ 9.879 $19.758 Rp276.019.260

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 95
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

1
1044,62
35 Pompa P-114 2 941,1 1 $ 8.900 $ 9.879 $19.758 Rp276.019.260
1044,62
36 Pompa P-115 2 941,1 1 $ 8.900 $ 9.879 $19.758 Rp276.019.260
TOTAL $4.773.555 Rp66.686.563.350

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 96
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

B. Hasil Perhitungan Biaya Investasi Total (Capital Investment)


Berikut ini ditampilkan hasil perhitungan total capital investment yang
terdiri dari fixed capital investment, working capital investment dan investasi
kantor
Tabel 10.2 Fixed Capital Investment
Range Faktor
No Uraian Harga (Rp)
Faktor Lang Lang
1 Peralatan Utama 1 1 Rp66.686.563.350
2 Perpipaan 0,15 - 0,7 0,35 Rp23.340.297.173
3 Kelistrikan 0,1 - 0,15 0,15 Rp10.002.984.503
4 Instrumentasi 0,1 - 0,35 0,35 Rp23.340.297.173
5 Utilitas 0,3 - 0,75 0,35 Rp23.340.297.173
6 Fasilitas Pelayanan 0,02 - 0,1 0,1 Rp6.668.656.335
7 Bangunan 0,05 - 1 0,5 Rp33.343.281.675
8 Lahan 0 - 0,1 0,095 Rp6.335.223.518
9 Kesehatan Lingkungan 0,1 - 0,3 0,1 Rp6.668.656.335
10 Perbaikan dan Perawatan 0,05 - 0,15 0,05 Rp3.334.328.168
Total Physical Plant Cost Rp203.060.585.401
11 Engineering & Construction 0,3 - 0,75 0,35 Rp23.340.297.173
Total Biaya Langsung (Direct Cost) Rp226.400.882.573
12 Biaya Kontraktor 0,1 - 0,45 0,3 Rp20.005.969.005
13 Dana Taktis 0,15 - 0,8 0,5 Rp33.343.281.675
14 Plant Startup 0,05 - 0,1 0,1 Rp6.668.656.335
Total Biaya Tidak Langsung (Indirect Cost) Rp60.017.907.015
Fixed Capital Investment Rp286.418.789.588

Tabel 10.3 Working Capital Investment


Range Faktor
No Uraian Harga
Faktor Lange Lang
1 Modal Kerja 0,1 - 0,35 0,35 Rp23.340.297.173

Tabel 10.4 Investasi Kantor


Jumlah Harga Satuan
No Nama Kebutuhan Jumlah Harga Alat
Unit Alat
1 Komputer 100 Rp5.000.000 Rp500.000.000
2 AC 25 Rp4.000.000 Rp100.000.000
3 Mesin Fotokopi 5 Rp15.000.000 Rp75.000.000
4 Dispenser 10 Rp1.000.000 Rp10.000.000
5 Mesin Printer 20 Rp5.000.000 Rp100.000.000
Total Rp785.000.000

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 97
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Sehingga berdasarkan hasil perhitungan diperoleh total capital investment atau


biaya investasi awal sebesar Rp 310.544.086.761

10.1.2 Biaya Produksi (Manufacturing Cost)


Berikut ini ditampilkan hasil perhitungan biaya produksi pada Tabel 10.5
Tabel 10.5 Total Biaya Produksi
No Uraian Faktor Lang Biaya
1 Bahan Baku - Rp979.548.797.640
2 Utilitas - Rp8.414.042.577
3 Tenaga kerja - Rp13.350.000.000
Biaya Kebutuhan Tenaga  
Kerja
a. Pengeluaran upah
4 tambahan 0,2 Rp2.670.000.000
(Payroll overhead)
b. Supervisor 0,25 Rp3.337.500.000
c. Kebutuhan laboratorium 0,2 Rp2.670.000.000
Capital Related Cost  
a. Maintenance 0,05 Rp420.702.129
b. Penyuplaian barang 0,1 Rp841.404.258
5 c. Environmental 0,05 Rp420.702.129
d. Depresiasi 0,1 Rp841.404.258
e. Pajak & asuransi 0,05 Rp420.702.129
f. Biaya tambahan plant 0,05 Rp420.702.129
Biaya Hasil Penjualan  
a. Hak paten & royalti 0,02 Rp18.884.754.000
b. Pengepakan 0,02 Rp18.884.754.000
6
c. Biaya administrasi 0,03 Rp28.327.131.000
d. Distribusi & penjualan 0,03 Rp28.327.131.000
e. R&D 0,02 Rp18.884.754.000
Total Biaya Produksi   Rp1.126.664.481.248

10.2 Kelayakan Ekonomi (Profitability)


10.2.1 Hasil Perhitungan Pembayaran Pinjaman Bank
Biaya investasi untuk mendirikan pabrik ini diperoleh dari peminjaman bank
sebesar 80% dan 20% dari modal pribadi. Dana pinjaman akan dikembalikan
dengan bungan pinjaman sebesar 11,2% pertahun dengan cicilan selama 10 tahun
(10 kali pembayaran).Berikut hasil perhitungan pembayaran di bank ditunjukan
pada Tabel 10.6

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 98
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tahu Bunga Pada Total Pembayaran


Cicilan Pokok Saldo Pinjaman
n ke Akhir Tahun Cicilan Pinjaman
0       Rp248.435.269.409
1 Rp27.824.750.174 Rp24.843.526.941 Rp52.668.277.115 Rp223.591.742.468
2 Rp25.042.275.156 Rp24.843.526.941 Rp49.885.802.097 Rp198.748.215.527
3 Rp22.259.800.139 Rp24.843.526.941 Rp47.103.327.080 Rp173.904.688.586
4 Rp19.477.325.122 Rp24.843.526.941 Rp44.320.852.062 Rp149.061.161.645
5 Rp16.694.850.104 Rp24.843.526.941 Rp41.538.377.045 Rp124.217.634.704
6 Rp13.912.375.087 Rp24.843.526.941 Rp38.755.902.028 Rp99.374.107.763
7 Rp11.129.900.070 Rp24.843.526.941 Rp35.973.427.010 Rp74.530.580.823
8 Rp8.347.425.052 Rp24.843.526.941 Rp33.190.951.993 Rp49.687.053.882
9 Rp5.564.950.035 Rp24.843.526.941 Rp30.408.476.976 Rp24.843.526.941
10 Rp2.782.475.017 Rp24.843.526.941 Rp27.626.001.958 Rp0
Tabel 10.6 Pembayaran Pinjaman Bank

10.2.2 Hasil Perhitungan Laba Bersih


Hasil perhitungan proyeksi laba bersih ditunjukan pada Tabel 10.7

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 99
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 10.7 Proyeksi Laba Bersih


N Tahun
Uraian
o 1 2 3 4 5
Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00
1 Pendapatan
0 0 0 0 0
Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24
2 Biaya Produksi
8 8 8 8 8
3 Depresiasi Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115
Laba Kotor Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637
4 Bunga pinjaman Rp27.824.750.174 Rp25.042.275.156 Rp22.259.800.139 Rp19.477.325.122 Rp16.694.850.104
Laba bersih sebelum
Rp50.880.459.463 Rp53.662.934.481 Rp56.445.409.498 Rp59.227.884.516 Rp62.010.359.533
pajak
5 Pajak 20 % Rp10.176.091.893 Rp10.732.586.896 Rp11.289.081.900 Rp11.845.576.903 Rp12.402.071.907
Laba bersih Rp40.704.367.571 Rp42.930.347.585 Rp45.156.327.599 Rp47.382.307.612 Rp49.608.287.626

Tabel 10.7 Proyeksi Laba Bersih (Lanjutan)


N Tahun
Uraian
o 6 7 8 9 10
Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00
1 Pendapatan
0 0 0 0 0
Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24
2 Biaya Produksi
8 8 8 8 8
3 Depresiasi Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115
Laba Kotor Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637 Rp78.705.209.637
4 Bunga pinjaman Rp13.912.375.087 Rp11.129.900.070 Rp8.347.425.052 Rp5.564.950.035 Rp2.782.475.017
Laba bersih sebelum
Rp64.792.834.550 Rp67.575.309.568 Rp70.357.784.585 Rp73.140.259.602 Rp75.922.734.620
pajak

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 100
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

5 Pajak 20 % Rp12.958.566.910 Rp13.515.061.914 Rp14.071.556.917 Rp14.628.051.920 Rp15.184.546.924


Laba bersih Rp51.834.267.640 Rp54.060.247.654 Rp56.286.227.668 Rp58.512.207.682 Rp60.738.187.696

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 101
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

10.2.3 Hasil Perhitungan Aliran Dana Tunai (Cash Flow)


Tabel 10.8 Aliran Dana Tunai
N Tahun
Uraian
o 0 1 2 3 4
Cash Flow In
Rp Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00
1 Pendapatan Rp1.229.715.288.000
- 0 0 0
Rp
2 Nilai Sisa - - - -
-
Total Cash In Rp Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00 Rp1.229.715.288.00
Rp1.229.715.288.000
Flow - 0 0 0
Cash Out Flow
Rp Rp
3 Investasi Rp310.544.086.761 Rp - Rp -
- -
Biaya Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24 Rp1.126.664.481.24
4 Rp - Rp1.126.664.481.248
Operasi 8 8 8
Pajak
5 Rp - Rp10.176.091.893 Rp10.732.586.896 Rp11.289.081.900 Rp11.845.576.903
Penghasilan
6 Depresiasi   Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115
Total Cash Out Rp1.161.186.170.25 Rp1.162.299.160.26 Rp1.162.855.655.26
Rp310.544.086.761 Rp1.161.742.665.259
Flow 5 2 6
Net Cash Flow
-Rp310.544.086.761 Rp68.529.117.745 Rp67.972.622.741 Rp67.416.127.738 Rp66.859.632.734
(NCF)
Cummulative
-Rp310.544.086.761 -Rp242.014.969.016 -Rp174.042.346.275 -Rp106.626.218.538 -Rp39.766.585.804
NCF

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 102
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Tabel 10.8 Aliran Dana Tunai (Lanjutan)


Tahun
No Uraian
5 6 7 8 9 10
Cash Flow In
1 Pendapatan Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000
2 Nilai Sisa - - - - -  
Total Cash In
Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000 Rp1.229.715.288.000
Flow

Cash Out Flow

4 Investasi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Biaya
5 Rp1.126.664.481.248 Rp1.126.664.481.248 Rp1.126.664.481.248 Rp1.126.664.481.248 Rp1.126.664.481.248 Rp1.126.664.481.248
Operasi
Pajak
6 Rp12.402.071.907 Rp12.958.566.910 Rp13.515.061.914 Rp14.071.556.917 Rp14.628.051.920 Rp15.184.546.924
Penghasilan
7 Depresiasi Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115 Rp24.345.597.115
Total Cash Out
Rp1.163.412.150.269 Rp1.163.968.645.273 Rp1.164.525.140.276 Rp1.165.081.635.280 Rp1.165.638.130.283 Rp1.166.194.625.287
Flow
Net Cash Flow
Rp66.303.137.731 Rp65.746.642.727 Rp65.190.147.724 Rp64.633.652.720 Rp64.077.157.717 Rp63.520.662.713
(NCF)
Cummulative
Rp26.536.551.927 Rp92.283.194.654 Rp157.473.342.378 Rp222.106.995.098 Rp286.184.152.815 Rp349.704.815.528
NCF

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 103
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

10.2.4 Waktu Pengembalian Modal (Payback Period)


Waktu pengembalian (Payback Period) adalah waktu yang dibutuhkan agar
jumlah penerimaan sama dengan jumlah pengeluaran. Masa pengembalian modal
dapat diketahui dengan membuat grafik liniearisasi seperti pada Gambar 9.1 dari
data yang terdapat pada Tabel 10.9
Tabel 10.9 Data Waktu Pengembalian Modal
Tahun Ke Aliran Dana (NCF) Kumulatif (NCF)
0 -Rp310.544.086.761 -Rp310.544.086.761
1 Rp68.529.117.745 -Rp242.014.969.016
2 Rp67.972.622.741 -Rp174.042.346.275
3 Rp67.416.127.738 -Rp106.626.218.538
4 Rp66.859.632.734 -Rp39.766.585.804
5 Rp66.303.137.731 Rp26.536.551.927
6 Rp65.746.642.727 Rp92.283.194.654
7 Rp65.190.147.724 Rp157.473.342.378
8 Rp64.633.652.720 Rp222.106.995.098
9 Rp64.077.157.717 Rp286.184.152.815
10 Rp63.520.662.713 Rp349.704.815.528
Total Rp261.294.846.006

Gambar 10.1 Grafik Waktu Pengembalian Modal (Payback Period)


Dari Gambar 10.1 diatas dapat dilihat bahwa waktu pengembalian modal
dalam pendirian pabrik Biodiesel ini yaitu setelah 4,4 tahun.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 106
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Secara Perhitungan:
Payback Period :
(kum NCF thn ke 5)
¿ tahun ke 4 + ( 5−4 ) x
(kum NCF thn ke 5−kum NCF thn ke 4)

¿ tahun ke 4 + ( 5−4 ) x (0−(−Rp 26.536 .551.927))¿ ¿


( Rp 26.536 .551 .927 )−(−Rp39.766 .585 .804)
= 4,4 Tahun
= 4 Tahun 4 Bulan 24 Hari

10.2.5 Rate of Return On Investment (ROI)


Rate of return on investment (ROI) dapat dihitung dengan mengetahui total
laba bersih seperti yang terlihat pada Tabel 10.10
Tabel 10.10 Total Laba Bersih
Tahun Ke Laba Bersih
1 Rp40.704.367.571
2 Rp42.930.347.585
3 Rp45.156.327.599
4 Rp47.382.307.612
5 Rp49.608.287.626
6 Rp51.834.267.640
7 Rp54.060.247.654
8 Rp56.286.227.668
9 Rp58.512.207.682
10 Rp60.738.187.696
TOTAL Rp507.212.776.333
Total Laba Bersih/ Lama Tahun
ROI = ×100 %
Capital investment
Rp507.212 .776 .333/10
ROI= ×100 %
Rp 310.544 .086 .761
ROI=16,33 %
Analisa ini dilakukan untuk mengetahui laju pengembalian modal investasi
total dalam pendirian pabrik. Dari hasil perhitungan diperoleh Rate of Return On
Investment (ROI) sebesar 16,33 %.

10.2.6 Laju Pengembalian Modal (Internal Rate of Return)

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 107
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Internal rate of return merupakan persentase yang menggambarkan


keuntungan rata-rata bunga pertahunnya dari semua pengeluaran dan pemasukan
besarnya sama. Apabila IRR ternyata lebih besar dari bunga riil yang berlaku
(11,2 %) maka pabrik akan menguntungkan tetapi bila IRR lebih kecil dari bunga
riil yang berlaku (11,2%) maka pabrik akan dianggap rugi. Data laju
pengembalian modal dapat dilihat pada Tabel 10.11
Tabel 10.11 Laju Pengembalian Modal
Tahun Faktor Faktor
Aliran Dana (NCF) PV (I=30%) PV (I=20%)
Ke- Bunga (30%) Bunga (20%)
- - -
0 1 1
Rp310.544.086.761 Rp310.544.086.761 Rp310.544.086.761
1 Rp68.529.117.745 0,769 Rp52.698.891.546 0,833 Rp57.084.755.081
2 Rp67.972.622.741 0,592 Rp40.239.792.663 0,6944 Rp47.200.189.231
3 Rp67.416.127.738 0,455 Rp30.674.338.121 0,5787 Rp39.013.713.122
4 Rp66.859.632.734 0,35 Rp23.400.871.457 0,4823 Rp32.246.400.868
5 Rp66.303.137.731 0,269 Rp17.835.544.050 0,4019 Rp26.647.231.054
6 Rp65.746.642.727 0,207 Rp13.609.555.045 0,3349 Rp22.018.550.649
7 Rp65.190.147.724 0,159 Rp10.365.233.488 0,2791 Rp18.194.570.230
8 Rp64.633.652.720 0,123 Rp7.949.939.285 0,2326 Rp15.033.787.623
9 Rp64.077.157.717 0,094 Rp6.023.252.825 0,2938 Rp18.825.868.937
10 Rp63.520.662.713 0,073 Rp4.637.008.378 0,1615 Rp10.258.587.028
Rp -
 Total     -Rp24.020.432.938
751.648.372.140 Rp103.109.659.905

IRR dapat ditentukan sebagai berikut :

IRR=0,3+ ( 0,3−0,2 ) ×
( −Rp(103.109 .659.905)
−Rp (103.109 .659 .905 ) +−Rp 24.020.432 .938 )
IRR = 38,11 %

10.2.7 Titik Impas (Break Event Point)


Break Event Point merupakan salah satu kondisi dimana nilai kapasitas produksi
yang dihasilkan sama dengan biaya produksi. Titik impas dapat dihitung dengan
mengetahui total biaya berubah (variabel cost) yang ditunjukan pada Tabel 10.12 dan
total biaya tetap (fixed cost) ditunjukan pada Tabel 10.13

Tabel 10.12 Total Biaya Berubah

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 108
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

No
Uraian Biaya (Rp/tahun)
.
1 Bahan Baku Rp979.548.797.640
2 Utilitas Rp8.414.042.577
3 Distribution and sales Rp28.327.131.000
4 Research and Development Rp18.884.754.000
5 Laboratorium Rp2.670.000.000
6 penyuplaian barang Rp841.404.258
7 Hak paten dan royalti Rp18.884.754.000
8 administrasi Rp28.327.131.000
9 pengepakan Rp18.884.754.000
Total Rp1.104.782.768.475
Biaya Berubah Satuan Rp7.178
Harga Jual Satuan Rp22.000

Total Biaya Berubah


Biaya Berubah Satuan =
Total Jumlah Penjualan Produk
Rp 1.104 .782 .768.475 /Tahun
Biaya Berubah Satuan =
153.922 .939 kg/Tahun
Biaya Berubah Satuan = Rp 7.178/kg

Tabel 10.13 Total Biaya Tetap


No. Uraian Biaya (Rp/tahun)
1 Depresiasi Rp24.345.597.115
2 Taxes dan asuransi Rp420.702.129
3 Plant overhead cost Rp420.702.129
4 Maintenance Rp420.702.129
5 Upah Karyawan Rp13.350.000.000
6 Environmental Rp420.702.129
7 Payroll Overhead Rp2.670.000.000
8 Supervisor Rp3.337.500.000
Total Rp45.385.905.630

Total Biaya Tetap


QBEP =
Harga Jual Satuan−Biaya Berubah Satuan
Rp 45.385.905 .630
=
Rp 22.000−Rp 44.652
= 3.061.961,409 kg/tahun
= 3.061,961 ton/tahun

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 109
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

Total Biaya Tetap


BEP = x 100%
Total Penjualan Produk −Total Biaya Berubah
Rp 45.385 .905.630
= x
Rp 1.229 .715.288 .000−Rp1.104 .782 .768 .475
100%
= 40,3 %

Nilai Penjualan pada titik BEP = 40,3 % x Pendapatan


= 40,3 % x Rp Rp1.229.715.288.000
= Rp 495.575.261.064,00

Berikut ditampilkan grafik Break Event Point (BEP) pada Gambar 10.2

Gambar 10.2 Grafik Break Event Point (BEP)

Nilai titik impas pabrik berada pada saat memproduksi Biodiesel dan
Gliserol
ini sebanyak 3.061,961 ton/tahun ton/tahun atau dapat dikatakan pabrik saat
memproduksi Biodisel dan gliserol 40,3 % dari kapasitas yang
direncanakan.Nilai BEP dikatakan baik karena standar BEP industri adalah 40-
60%. Jika BEP dibawah 40% menunjukan harga jual produk dipasar terlalu tinggi
yang mengakibatkan produk tidak dapat merebut pasar, sehingga perusahaan tidak

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 110
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

dapat bertahan karena efisiensi proses tinggi sehingga biaya produksi rendah
(Peters & Timmerhaus, 1991).

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 111
Pra Rancangan Pabrik Biodiesel dengan Proses Transesterifikasi Crude Palm Oil.
Kapasitas Produksi 166.532,11 KL/Tahun

BAB XI
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil perhitungan pada pra rancangan pabrik Biodiesel ini


dapat disimpulkan bahwa:
1. Pabrik Biodiesel yang akan didirikan pada tahun 2020 ini memiliki kapasitas
produksi biodiesel sebesar 134.891 ton/tahun dan Gliserol sebesar 19.031,839
ton/tahun dengan bahan baku yang akan digunakan yaitu Metanol dan CPO.
2. Pabrik ini akan didirikan di Rokan Hilir, Riau. Ketersediaan bahan baku
Metanol yang dibutuhkan diperoleh dari PT. Kaltim Methanol industry,
Indonesia.Untuk Ketersediaan bahan baku CPO yang dibutuhkan diperoleh
dari PT.Perkebunan Nusantara V Tanah Putih, Rokan hilir, serta Ketersediaan
katalis NaOH diperoleh PT. Asahimas Chemical,Cilegon Indonesia
3. Pendirian pabrik ini memerlukan biaya investasi (total capital investment)
sebesar Rp 310.544.086.761 dan biaya produksi (manufacturing cost) sebesar
Rp 66.686.563.350
4. Rata-rata laba bersih yang akan diperoleh sebesar Rp50.721.277.633/tahun.
Diperkirakan waktu pengembalian modal (payback period) selama 4 tahun 4
bulan dengan laju pengembalian modal (internal rate of return) sebesar
31,89%. Laba investasi (return on investment) sebesar 16% dan laju produksi
pada titik impas sebesar 3.061,961 ton/tahun dengan kapasitas produksi pada
titik impas sebesar 40,3%.
Berdasarkan hasil perancangan tersebut maka pabrik Biodiesel ini layak didirikan
pada tahun 2020.

Rangga Puja Kusuma (2311151095)


M.Irvan Hidayatulloh (2311151107) 106

Anda mungkin juga menyukai