Anda di halaman 1dari 14

Tugas Teknologi Hijau

IMPLEMENTASI ISO 14001

PT.PERTAMINA RU VI

BALONGAN
Abdul Abror 162012433045 Teknik Elektro
PT.Pertamina (Persero) Refinery Unit (RU) VI Balongan, yang
merupakan kilang keenam dari tujuh kilang Direktorat
Pengolahan PT Pertamina (Persero) dengan kegiatan bisnis
utamanya adalah mengolah minyak mentah (crude oil) menjadi
Bahan Bakar Minyak (BBM), Non BBM, dan Petrokimia.

Company PT Pertamina (Persero) RU VI Balongan terletak di Balongan,


Indramayu, Jawa Barat. Kapasitas produksi kilang ini adalah

Profiles sebesar 125.000 barel per hari (bph). Bahan baku yang diolah
di kilang RU VI Balongan adalah minyak mentah Duri dan
Minas yang berasal dari Provinsi Riau. Tujuan utama
pembangunan kilang RU VI Balongan adalah untuk menjaga
ketersediaan pasokan bahan bakar dalam jumlah yang
mencukupi sehingga terjaminnya suplai yang
berkesinambungan dan ekonomis bagi DKI Jakarta, Banten,
sebagian Jawa Barat, dan sekitarnya.
Producs

Crude Oil BBM Petrokimia NON BBM


PROSES PRODUKSI
Kegiatan proses produksi minyak bumi pada Refinery Unit dimulai
dari proses pengolahan minyak mentah dari eksplorasi & produksi
hingga proses blending dari masing-masing produk yang
menghasilkan BBM. Beberapa unit proses kegiatan menghasilkan
emisi yang dapat menimbulkan dampak lingkungan. Emisi yang
dihasilkan berupa emisi gas rumah kaca CO2, CH4, N2O dan gas
pencemar udara SOx, NOx, PM.
PRODUKSI CRUDE OIL
Proses pengolahan crude oil di kilang RU VI dibagi menjadi beberapa unit
kompleks untuk menghasilkan produk. Minyak yang dihasilkan dari Proses
Eksplorasi dan Produksi sebelum diolah ditampung pada tangki minyak bumi
yang bertujuan agar minyak yang diakan diolah tercampur merata. Campuran
minyak mentah yang ditampung berasal dari 80% crude oil Duri dan 20% crude
oil Minas. Kemudian minyak yang sudah tercampur disalurkan kedalam Unit
Crude Destilation Unit (CDU), merupakan primary unit yang berfungsi mengolah
125.000 barrel perhari (BPSD) minyak mentah melalui proses fisik berdasarkan
perbedaan titik didih dan titik embun. Untuk memperoleh produkproduk yang
dihasilkan di kilang minyak RU VI Balongan tentunya harus melalui proses
pencampuran terlebih dahulu. Untuk mendukung dan menjaga
keberlangsungan produksi diperlukan unit-unit penunjang lainnya seperti
utilities dan juga unit-unit offsite.
PRODUKSI BENSIN
Proses pengolahan crude oil di kilang RU VI dibagi menjadi beberapa unit
kompleks untuk menghasilkan produk. Minyak yang dihasilkan dari Proses
Eksplorasi dan Produksi sebelum diolah ditampung pada tangki minyak bumi
yang bertujuan agar minyak yang diakan diolah tercampur merata. Campuran
minyak mentah yang ditampung berasal dari 80% crude oil Duri dan 20% crude
oil Minas. Kemudian minyak yang sudah tercampur disalurkan kedalam Unit
Crude Destilation Unit (CDU), merupakan primary unit yang berfungsi mengolah
125.000 barrel perhari (BPSD) minyak mentah melalui proses fisik berdasarkan
perbedaan titik didih dan titik embun. Untuk memperoleh produkproduk yang
dihasilkan di kilang minyak RU VI Balongan tentunya harus melalui proses
pencampuran terlebih dahulu. Untuk mendukung dan menjaga
keberlangsungan produksi diperlukan unit-unit penunjang lainnya seperti
utilities dan juga unit-unit offsite.
PRODUKSI SOLAR
Minyak mentah yang berasal dari Duri dan Minas ditampung pada unit CDU
terlebih dahulu untuk selanjutnya dilalukan pemisahan. Proses pemisahan
dilakukan berdasarkan titik didih dan titik embunnya. Kemudian untuk
menghasilkan BBM jenis gasoil atau yang biasa dikenal dengan solar
memerlukan campuran beberapa komponen berupa gasoil, light dan heavy gas
oil (LGO & HGO) dan hidrogen
LIFE-CYCLE ASSESSMENT
LCA adalah sebuah teknik yang digunakan untuk melakukan
penilaian terhadap dampak lingkungan yang berhubungan dengan
suatu produk.
SimaPro
SIMAPRO MERUPAKAN SALAH SATU SOFTWARE YANG DAPA

DIGUNAKAN UNTUK MELAKUKAN ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DARI

SUATU SISTEM AMATAN TERTENTU. DATA YANG DIMASUKKAN DALAM

SOFTWARE SIMAPRO DITENTUKAN BERDASARKAN DESKRIPSI SISTEM

AMATAN YANG SUDAH DIJELASKAN SEBELUMNYA MELIPUTI DISTRIBUSI

BAHAN BAKU, PROSES PRODUKSI, SERTA DISTRIBUSI PRODUK AKHIR


TEKNOLOGI
PENGURANGAN
EMISI CO2
Dalam upaya untuk mereduksi emisi yang dihasilkan dari unit-unit
selama kegiatan berlangsung maka diperlukan alternatif-alternatif
yang sekiranya dapat diterapkan pada industri minyak bumi.
ALTERNATIF
PENGURANG EMISI
MENGGUNAKAN GASIFIKASI MODERN CONTROL
BAHAN BAKAR SYSTEM
Memproses heavy fraction dan
BIODIESEL coke menjadi gas sintesis Mengaplikasikan advanced
Mengganti penggunaan bahan yang dapat digunakan kembali proses control sehingga dapat
bakar solar dengan biodiesel, (pada proses kimia,dan dideteksi penggunaan bahan
merupakan alternatif yang poduksi hidrogen dan bakar dan dapat mengontrol
terbuat dari minyak nabati pembangkit pada IGCC) pembuangan bahan bakar
yang berasal dari berbagai sehingga dapat mereduksi yang berlebih agar
jenis biji-bijian. CO2 40% dan 80% dari SOx, meningkatkan efisiensi
NOx, CO dan PM dapat pembakaran dan mengurangi
dicapai. emisi CO2
Pengaruh LCA
Penerapan LCA pada salah satu kilang minyak ini tentu berdampak
besar pada lingkungan sekitar, penerapan beberapa cara untuk
mengurangi emisi yang ditimbulkan oleh proses produksi berdampak
nyata pada lingkungan sekitar (penggunaan bahan bakal alternatif,
gasifikasi, penggunaan control sistem dll,). piranti lunak Simapro
8.4 selama proses produksi dari ketiga jenis BBM di atas dampak
terbesar yang berpengaruh terhadap lingkungan berupa ozone
depletion.
Rekomendasi Perbaikan
ALTERNATIF-ALTERNATIF TERSEBUT DIDAPAT DENGAN PERTIMBANGAN
TIDAK HANYA BERDASARKAN KEEFEKTIFAN MEREDUKSI EMISI,
MELAINKAN JUGA TERHADAP PROFIT YANG DIHASILKAN, DIKARENAKAN
PROFIT MERUPAKAN SALAH SATU TINGKAT KEMAKMURAN SUATU
INDUSTRI. SEHINGGA DIHARAPKAN ALTERNATIF INI DAPAT
DITERAPKAN SECARA BERKELANJUTAN.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai