Churriyatul Ainiya
Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri
Institut Sains & Teknologi AKPRIND
Yogyakarta
Churriyatulainiya@gmail.com
INTISARI
Kilang PT. Pertamina Refinery Unit VI (RU-IV) merupakan salah satu dari enam unit pengolahan minyak
bumi yang dimiliki oleh PT. Pertamina (Persero) yang berlokasi di Balongan, Indramayu, Jawa Barat. Refinery
Unit VI ini memiliki kapasitas produksi sebesar 125.0 MBSD. Proses pengolahan yang ada di RU-VI sendiri
ada beberapa unit seperti RCC, CDU, NPU, AHU, H 2 Plant, POC, LEU, Platformer, HTU, CCU dan lain-
lainnya dengan produk-produk unggulan seperti Premium, Pertamax, Pertamax Plus, Solar, Pertamina DEX,
LPG, Propylene.
Residue Catalytic Cracking Unit (RCC) dirancang untuk mengolah Treated Atmospheric Residue yang
berasal dari Atmospheric Residue Hydrodemetallization Unit (AHU) dengan desain 29.500 BPSD (35,5%vol)
dan Untreated Residue yang berasal dari Crude Distillation Unit (CDU) dengan desain 53.500 BPSD
(64,5%vol). Kapasitas total yang ada 83.000 BPSD. RCC ini sendiri terdiri dari beberapa unit salah satunya
Residue Catalytic Unit (RCU). RCU berfungsi sebagai kilang minyak tingkat lanjut (Secondary Processing)
untuk mendapatkan nilai tambah dari pengolahan Residue dengan cara perengkahan memakai katalis.
Heat Exchanger adalah alat penukar panas yang memiliki dua fungsi sebagai pemanas dan pendingin.
Salah satu HE yang ada di unit RCC adalah HE 15-E-101 dengan jenis shell and tube heat exchanger. Tipe
aliran yang terdapat pada heat exchanger ini adalah aliran counter current. Heat exchanger ini berfungsi
sebagai pre heat untuk memanaskan raw oil sebelum masuk ke riser reactor 15-R-102.
Dalam perhitungan evaluasi kinerja HE 15-E-101 didapatkan hasil fouling factor(Rd) 0,000419
hr.m2.C/Kcal lebih kecil dari 0,001727 hr.m2.C/Kcal Rd minimum yang diperbolehkan dan pressure drop shell
0,9104 kg/cm2 lebih kecil dari pressure drop shell dengan nilai 1,7695 kg/cm 2 yang diperbolehkan. Untuk
pressure drop tube sendiri, didapatkan nilai aktual sebesar 0,7135 kg/cm 2 melebihi batas desain yang ditentukan
dengan nilai 0,5913 kg/cm2. Keadaan ini diakibatkan oleh jarak antara buffle yang terlalu dekat sehingga aliran
mejadi lambat dan menekan kinerja pompa lebih besar lagi.
2. Menghitung LMTD
=
= 0,5968
5. Mass Velocity
Gs =
LMTD =
=
= 152,7672 oF
6. Reynold Number
R=
= ; (Kern : fig. 14)
= 10,78281
4. Flow Area
= 3,0719268
at = 0,479
De = 0,99 in = 0,0825ft ; (Kern : Fig.28)
=
Re =
5. Mass Velocity
Gt =
=
=
= 37413,83
6. Reynold Number
(Pr)1/3 = 1/3
= 1/3 = 27520,238
8. Mencari (Pr)1/3
= Tc = 482,9446F
k=
= 281,6
cp = 0,6 kcal/kgoC = 0,6 Btu/lboF
B. Tube
Number = 180
(Pr)1/3 = 1/3
L = 6100 mm = 20,0131 ft
BWG = 12
OD = 25,4 mm = 1 in
Pitch (PT) = 31,75 mm = 1,25 in = 1/3
Passes =6
= 13,764
=
9. Mencari ho
hi = =
=306,708
=
Tube :
= 189,49
=
=
=
= 148,217
= 135,320
Uc =
tw =
= 0,2618
= 437,175
Shell : A = N.L. = 180 20,0131 0,2618 =
11. Pada tw = 437,175 942,857
= = x 100%
= x 100%
3. PS dan PT
Pada perhitungan pressure drop shell aktual
= 10,148 Psi periode ini didapat 0,9104 (kg/cm2), angka ini
= 0,7135 kg/cm2 masih dibawah nilai pressure drop shell desain
e. Perhitungan Pr pada tube yang diperbolehkan yaitu sebesar 1,7695
(kg/cm2). Angka pressure drop shell aktual yang
Fig.27 berdasarkan nilai Gt didapatkan = didapat dapat dikategorikan pada range nilai
tengah dari nilai pressure drop desain. Nilai
0,14 pressure drop yang rendah ini sangat diharapkan,
tetapi jika nilainya terlalu rendah akibatnya
Pr = perpindahan panas yang didapat tidak sempurna.
Untuk pressure drop tube sendiri, didapatkan
nilai aktual sebesar 0,7135 (kg/m2) melebihi
f. Perhitungan PT pada tube batas desain yang ditentukan sebesar 0,5913
PT = Pt + Pr (kg/m2). Keadaan ini diakibatkan oleh jarak
= antara buffle yang terlalu dekat sehingga aliran
mejadi lambat dan menekan kinerja pompa lebih
= 13,8416 besar lagi.
SARAN
Dari hasil evaluasi HE 15 E 101 periode 01
November 30 November 2016 maka diperlukan
monitoring kondisi HE rutin dan cleaning secara
berkala jika efisiensi dibawah % nilai yang
dikehendaki, begitu pula untuk fouling factor, dan
pressure drop melebihi batas nilai yang
dikehendaki. Maka perlu dilakukan pergantian tube
bundle.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1992, Pedoman Operasi Kilang :Unit 15
RCC Unit, PERTAMINA EXOR-1, JGC
Corporation & Foster Wheeler (Indonesia)
Limited.
Latifah, W. dan Hidayat, D., 2016, Laporan Kerja
Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU-
VI Balongan, Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri Universitas
Islam Indonesia, Yogyakarta.
Lia, Y. R., dan Sari, I. F., 2016, Laporan Kerja
Praktek PT. PERTAMINA (PERSERO) RU-
VI Balongan, Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknik Universitas Sriwijaya,
Indralaya.
Kern, D. Q. 1965, Process Heat Transfer.
International Student Edition, McGraw- Hill
Book Co., Tokyo.