Anda di halaman 1dari 6

Rancang Bangun Industri Recovered Oil

Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi

Pendahuluan
Recovered Oil merupakan minyak yang diperoleh dari proses ekstraksi Spent bleaching
earth atau SBE. Spent bleaching earth atau SBE adalah limbah padat yang berasal dari proses
pemurnian minyak atau pemucatan kelapa sawit, seperti minyak goreng dan bahan-bahan
oleochemical lainnya. SBE dipakai untuk meng-absorb zat warna dan partikel lainnya dari minyak
sawit sewaktu proses pemurnian ( Refining). Saat ini industri minyak nabati nasional menghasilkan
sekitar 750.000 ton SBE per tahunnya, atau setara dengan sekitar 1.700 ton per hari pengolahan
(Sahat, 2019). SBE mengandung Recovered Oil 20 -28% , sebagai hasil samping dari proses
Refining atau serata dengan 340 Ton – 476 Ton/Hari pengolahan.
Berdasarkan peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 101 tahun 2014, tentang
Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, Recovered Oil yang terdapat dalam SBE
berada pada kode limbah B413, sumber limbah B3 Spent bleaching earth, sumber limbah Proses
industri oleochemical dan/atau pengolahan minyak hewani atau nabati dan kategori bahaya level 2.
Pada limbah kategori bahaya 2, konsentrasi zat pencemar lebih kecil dan atau sama dengan
konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-A, dan memiliki konsentrasi zat pencemar lebih besar
dari konsentrasi zat pencemar pada kolom TCLP-B.
Berbagai penelitian sudah banyak dilakukan dalam rangka mendapatkan Recovered Oil dari
SBE diantaranya : penurunan kandungan minyak dalam SBE dengan ekstraksi, perlakuan termal
(Kheang et.al, 2007), pengolahan in-situ sebagai bahan bakar alternative (Huang & Chang, 2010),
(Abdelmoez et. Al, 2015) sampai dengan penggunaan super critical water and fluid untuk
menurunkan kandungan minyak didalam SBE (Oladosu, et. al, 2017), (Abdelmoez et. Al, 2015),
(Herrero et. Al, 2010). Penelitian yang dilakukan baru sebatas proses ekstraksi belum dilakukan
pembuatan rancang bangun idnustrinya
Proses mendapatkan Recovered Oil dari SBE sebagai bahan baku Bioenergi ini akan
memiliki keuntungan dalam hal mengolah limbah B3, mendapatkan sumber bahan baku Bioenergi
dan menghasilkan deoiled Bleaching Earth yang dapat digunakan Kembali untuk proses pemucatan
minyak goreng dan aplikasi lainnya. Metode yang akan dilakukan untuk membuat Rancang Bangun
Industri Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi adalah pemilihan model industry,
pendekatan perancangan industry dan penyusunan Analisa kelayakan industri Recovered Oil
Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi.
Pendekatan pemilihan model industry dilakukan dengan melakukan inventarisasi produk
bioenergy yang dapat dihasilkan dari Recovered Oil kemudian dilakukan pemilihan produk
bioenergy menggunakan metode Analytic Hierarchy Process (AHP) sehingga dihasilkan produk
yang akan di integrasikan dengan industry Recovered Oil.
Pendekatan perancangan industry akan dilakukan dengan pembuatan basic design Industri
Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi yang didalamnya terdiri dari :
1. Gambaran kondisi eksisting potensi Recovered Oil
2. Pemilihan teknologi pengolahan Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
3. Penentuan kapasitas pengolahan Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
4. Perhitungan neraca massa dan energi pengolahan Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan
Baku Bioenergi.
5. Desain peralatan dan rangkaian system pengolahan Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan
Baku Bioenergi
6. Gambar Teknik pengolahan Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
Perancangan industry ini akan dilakukan dengan Computer Aided Design berbasis Aspen Hysys.
Pendekatan Analisa kelayakan industry dilakukan dengan melakukan evaluasi keekonomian
dan lingkungan serta dampak ekonomi terhadap industri Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan
Baku Bioenergi pada berbagai kapasitas industri Recovered Oil. Evaluasi keekonomian dilakukan
melihat parameter keekonomian diantaranya Biaya investasi, Biaya operasional, Net Present Value,
IRR, POT dan BEP dari industri Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi. Parameter
lingkungan dilakukan dengan menganalisa buangan yang mungkin timbul dari kegiatan pengolahan
Recovered Oil dan tindakan yang harus dilakukan dalam rangka pengelolaan limbah yang timbul.
Parameter dampak ekonomi dianalisa dengan melihat benefit yang timbul terhadap peningkatan
perekonomian masarakat sekitar industry Recovered Oil. Hasil dari rancang bangun industry
Recovered Oil ini adalah system pengambilan keputusan yang dapat dijadikan panduan awal dalam
rangka pembangunan industri Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi yang berisi
tentang :
1. Produk yang dihasilkan dari industry Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
2. Basic design industry Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
3. Analisa kelayakan industry Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
Reff
Abdelmoez W., TaybebA., Yoshida H., 2015, A review on green trend for oil extraction using
subcritical water technology and biodiesel production, Journal of Oleo Science 64 (5), 467-478.
Fattah R., Mostafa N.A., Mohammed S., Abdelmoez W., 2014, Recovery of oil and fatty acids from
spent bleaching earth using sub-critical water technology supported with kinetic and
thermodynamics study, Journal of Advance in Bioscience and Biotechnology 3 (5), 261-272.
Herrero M., Mendiola J.A., Cifuentes A., Ibáñez E.,2010, Supercritical fluid extraction: Recent
advances and applications, Journal of Chromatography A, 1217 (16), 2495-2511
Huang Y, Chang J.I. 2010, Biodiesel production from residual oils recovered from spent bleaching
earth , Renewable Energy 35, 269-274
Kheang, L.S., Choo, Y.M., & Ma, A.N. (2007). Residual Oil From Spent Bleaching Earth (SBE)
For Biodiesel And Biolubricant Applications. MPOB No 367, ISSN 1511-7871. Malaysian
Palm Oil Board, Ministry of Plantation Industries and Commodities, Malaysia.
Sahat, 2019 https://ekonomi.bisnis.com/read/20190823/257/1140233/gimni-minta-limbah-
penyulingan-cpo-tak-dikategorikan-b3
Wasiu Ajibola Oladosu, Zainuddin Abdul Manan dan Sharifah Rafidah Wan Alwi, 2017. Recovery
of Vegetable Oil from Spent Bleaching Earth: Stateof-the-Art and Prospect for Process
Intensification. CHEMICAL ENGINEERINGTRANSACTIONS, The Italian Association of
Chemical Engineering, DOI: 10.3303/CET1756023, ISBN978-88-95608-47-1; ISSN 2283-
9216. online at: https://www.researchgate.net/publication/320546559.
Rancang Bangun Industri Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi
Agung Siswahyu F3601221002

Tahap Pendekatan Sistem

1. Analisa Kebutuhan
Pelaku
Komponen Info Perusahaan Perusahaan Pengguna
Penghasil SBE Pemerintah
Pengolah SBE Recovered Oil
Jumlah SBE    
Teknologi Proven    
Kapasitas Pengolahan    
Harga Produk    -
Kualitas Produk  -  -
Kebijakan Pemerintah    
Kebijakan Fiskal  -  

Perusahaan Pengolah SBE


Perusahaan memerlukan SBE dari perusahaan penghasil SBE untuk dapat diolah menjadi BE
dan Recovered oil (RecOil) sebagai produk sesuia dengan kapasitas ekonomis pengolahan SBE
menggunakan teknologi yang proven. Perusahaan juga memerlukan Pengguna RecOil sebagai
pihak yang membeli RecOil sesuai jumlah dan spesifikasi RecOil yang ditetapkan. Perusahan
juga memerlukan pemerintah dalam hal kebijakan delisting SBE yang telah diolah sehingga
dapat digunakan Kembali.

Perusahaan Penghasil SBE


Perusahan memerlukan perusahaan pengolahan SBE agar SBE yang dihasilkan dapat diolah
secara legal sesuai peraturan yang berlaku. Perusahaan juga memelukan kapasitas pengolahan
dan teknologi yang sesuai untuk pengolahan SBE agar produksi produk utamanya tidak
terganggu dengan keterbatasan kapasitas pengolahan SBE. Perusahan juga memerlukan
kebijakan pemerintah untuk dapat menggunakan teknologi pengolahan SBE ini sebagai
alternatif pengelolaan SBE yang dihasikan
Pengguna RecOil
Perusahaa pengguna RecOil memerlukan kepastian kapasitas, kualitas dan harga RecOil
sehingga dapat melakukan pemilihan jenis Bioenergi yang dapat diproduksi menggunakan
RecOil ini. Pengguna juga memerlukan kebijakan pemerintah dan fiscal dalam rangka
penggunaan RecOil yang sudah tidak dianggap sebagai limbah B3. Pengguna RecOil juga
membutuhkan jaminan keberlanjutan pasokan RecOil dalam rangka keberlanjutan produksi
Bioenergi.
Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap pengelolaan SBE yang termasuk dalam limbah B3, selain
itu pemerintah juga berkepentingan dalam pengadaan cara alternatif dalam rangka penanganan
limbah SBE. Pemerintah juga memerlukan kepastian kapasitas pengolahan SBE sehingga dapat
diketahui jumlah SBE yg dihasilkan dengan SBE yang dapat diolah. Dengan ini maka
pemerintah dapat memastikan bahwa semua SBE sebagai limbah B3 teratasi dengan cara yang
benar dan dapat menjadi cadangan bahan baku bioenergi yang tidak berkompetisi dengan
minyak yang dapat dikonsumsi.

2. Diagram lingkar sebab akibat Rancang Bangun Industri Recovered Oil Sebagai Sumber
Bahan Baku Bioenergi
3. Diagram input output Rancang Bangun Industri Recovered Oil Sebagai Sumber Bahan Baku Bioenergi

Anda mungkin juga menyukai