Disusun Oleh:
Jonatan L. Tobing 2102006
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang..........................................................................................3
1.2. Batasan Masalah........................................................................................4
1.3. Tujuan Penelitian.......................................................................................4
1.4. Manfaat Penelitian.....................................................................................4
BAB 2......................................................................................................................5
2.1 Bio-Aditif..................................................................................................5
2.2 Minyak Atsiri............................................................................................5
2.3 Proses.........................................................................................................6
2.4 Reverse Engineering..................................................................................6
2.5 Teknologi...................................................................................................7
BAB 3......................................................................................................................8
3.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan................................................................8
3.2. Alat dan Bahan..........................................................................................8
3.3. Tahapan Penelitian....................................................................................8
3.4. Matriks Penelitian....................................................................................10
BAB 4....................................................................................................................11
4.1 Mesin Produksi Minyak Atsiri................................................................11
4.2 Diagram Alir Proses................................................................................13
4.3 Kualitas Minyak Atsiri............................................................................14
4.4 Jumlah Rendeman...................................................................................15
BAB 5....................................................................................................................18
5.1. Tujuan Penelitian.....................................................................................18
5.2. Kesimpulan..............................................................................................18
5.3. Saran........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
2.1 Bio-Aditif
Bioaditif merupakan unsur yang berasal dari tumbuhan yang
dimanfaatkan sebagai aditif untuk meningkatkan kualitas bahan bakar.
Minyak Serai Wangi adalah salah satu jenis yang digunakan sebagai
bioaditif yang bersifat mudah menguap dan larut ke dalam bahan bakar
dan bahan bioaditif yang ditambahkan ke dalam suatu bahan lain (dalam
hal ini bahan bakar solar) yang memiliki fungsi spesifik seperti
mengurangi emisi gas buang, menghambat terjadinya korosi, dan
meningkatkan kinerja mesin.
2.3 Proses
Pertama limbah kayu masuk ke wood crusher untuk dihancurkan
menjadi serbuk kayu lalu menuju ke pelletizer untuk di tekan dan
dipadatkan menjadi pellet dan briquette yang akan digunakan sebagai
bahan bakar pada burner untuk memanaskan burner. Air akan dialirkan ke
softener untuk menghilangkan ion kalsium dan ion magnesium. Produk ini
biasa digunakan untuk umpan boiler dan. Softener bertujuan untuk
menghilangkan kesadahan pada air, yang kita kenal kesadahan dapat
menyebabkan terbentuknya kerak. Setelah itu air yang sudah melawati
system softener akan menujur boiler.
Sereh wangi akan dimasukan ke mesin pencecah sereh setelah
sereh wangi menjadi serbuk, sereh wangi masuk ke kolom destilasi lalu
dipanaskan oleh steam/uap dari hasil pemanasan pada boiler. Saat
pemisahan di destilasi maka akan ada dua produk yang didapatkan uap
dari minyak atsiri dan ampas sisanya, untuk ampas sisa destilasi akan
dibawa menuju mesin pencecah organik untuk dihacurkan akan dilakukan
decomposer atau penguraian yang merupakan organisme yang memakan
organisme mati dan produk-produk limbah dari organisme lain. Pengurai
membantu siklus nutrisi kembali ke ekosistem lainnya. Setelah itu lakukan
pengayakan pada hasil dekomposer agar memisahkan pupuk berdasarkan
ukurannya. Maka dari sisa ampas tadi kita mendapatkan pupuk organik
yang siap pakai.
Sedangkan uap dari proses destilasi masuk ke kondensor lalu
didingikan sehingga berubah fasa menjadi liquid, setelah itu liquid menuju
separator untuk memisahkan air dan minyak menurut densitasnya. Air dan
minyak yang sudah terpisah diambil, air akan ditampung sedangkan
minyak akan diambil sebagai produk dari Minyak Atsiri.
2.5 Teknologi
Mesin Pencacah Kap. 250 kg per jam untuk mencacah daun sereh
sebelum dimasukkan ke kolom distilasi. Di kolom distilasi Kap. 500 kg
per batch untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing
komponennya, yaitu minyak atsiri dan air. Kondensor Shell and Tube 6
phase untuk mengubah fase uap menjadi cairan. Separator Kap. 10 liter
untuk memisahkan cairan berdasarkan massa jenis. Boiler & Burner
Biopellet Kap. 100 kg uap per jam pada Boiler berfungsi untuk
menghasilkan uap air. Burner digunakan untuk membakar bahan bakar
padat. Softener Kap. 150 kg per jam untuk menyaring air dari pengotor.
Bag Filter Kap. 150 kg per jam untuk menyaring air dari pengotor.
Cooling Water Kap. 150 kg per jam untuk mendinginkan air. Pelettizer
Kap. 150 kg/jam sebagai alat untuk membuat pellet. Screw Conveyor Kap.
150 kg/jam untuk mengantar bahan bakar padat untuk burner. Wood
Crusher Kap. 150 kg/jam untuk mencacah kayu/limbah kayu untuk
dijadikan pellet. Pencacah Limbah Organik Kap. 150 kg/jam untuk
mencacah limbah sisa proses produksi. Dekomposer Kap. 500 kg per batch
sebagai alat untuk pembuatan kompos sisa dari daun sereh yang telah
diambil minyaknya. Dan Pengayak Pupuk Organik Kap. 150 kg/jam untuk
memisahkan berdasarkan ukurannya.
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
5.2. Kesimpulan
5.2.1. Kenapa Alternatif Penggunaan bahan aditif lebih baik, karena:
BBM
Hal tersebut disebabkan karena minyak atsiri mempunyai
karakteristik yang menyerupai/mendekati karakteristik BBM,
seperti berat jenis, titik didih, dan sifat mudah menguap dan
meningkatkan power mesin.
Solar dan Bahan Bakar Diesel
Meningkatkan kinerja pembakaran atau menyempurnakan
pembakaran dalam ruang bakar mesin dan meningkatkan
jumlah cetane number dan mengurangi emisi.
5.2.2. Warna minyak atsiri tersebut kuning jernih pada warna minyak
atsiri hasil IKM maupun hasil penelitian telah sesuai dengan
Standar SNI 06-3953-1995 tentang Minyak Sereh. Namun
demikian, warna kecoklatan mengindikasikan adanya kandungan
Fe yang menurunkan kualitas minyak atsiri.
5.2.3. Hasil uji minyak atsiri sebagai bio aditif bensin menunjukkan
bahwa pada perbandingan volume bensin : minyak sereh wangi =
1000:0,5 terjadi peningkatan power mesin sebesar 3,85 % (dari 7,8
HP untuk bensin standar menjadi 8,1 HP).
5.3. Saran
Temperatur harus dijaga karena temperatur konstan menghasilkan
pemanasan yang stabil. Dengan sistem seperti ini, maka uap yang
dihasilkan akan konstan sehingga mempercepat proses produksi minyak
atsiri. Akibat proses produksi yang lebih cepat, maka rendemen minyak
atsiri yang dihasilkan menjadi lebih banyak dibandingkan dengan hasil
IKM.
DAFTAR PUSTAKA