Anda di halaman 1dari 18

Laporan Pelaksanaan

PRAKTEK LAPANGAN
ACARA BIODIESEL

Disusun oleh :
Jeremia Yosafat Rios
19/20944/THP/STPK

SARJANA TEKNOLOGI PENGOLAHAN KELAPA SAWIT DAN TURUNANNYA


JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN STIPER
JOGJAKARTA
2022
Halaman Pengesahan
PRAKTEK LAPANGAN
ACARA BIODIESEL

Disusun oleh :
Jeremia Yosafat Rios
19/20944/THP/STPK

Laporan Pelaksanaan Praktek Lapangan ini diajukan kepada Fakultas Teknologi


Pertanian Institut Pertanian Stiper Jogjakarta sebagai salah satu syarat
untuk mendapatkan nilai mata kuliah Praktek Kerja Lapangan di
Minat Sarjana Teknologi Pengolahan Kelapa Sawit dan Turunannya dan telah
dipertahankan di hadapan dewan penguji pada tanggal 23 Juni 2022

Mengetahui dan Menyetujui Jogjakarta, 23 Juni 2022

Dosen Pembimbing, Penulis

(Ir. Sri Hastuti, M.S.) (Jeremia Yosafat Rios)


DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan Laporan.......................................................................ii
Daftar isi..........................................................................................................iii
I. Pendahuluan....................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan Kegiatan............................................................................................1
II. Tinjauan Pustaka.............................................................................................2
A. Biodiesel........................................................................................................2
B. Pembuatan Biodiesel.....................................................................................3
III. Alat Bahan dan Prosedur Kerja....................................................................4
A. Tempat dan waktu kegiatan..........................................................................4
B. Alat dan bahan...............................................................................................4
C. Prosedur kerja................................................................................................4
IV. Hasil dan Pembahasan....................................................................................6
A. Hasil Pengamatan..........................................................................................6
B. Pembahasan...................................................................................................7
V. Kesimpulan.......................................................................................................9
Daftar Pustaka................................................................................................10
Lampiran........................................................................................................11
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebutuhan akan energi utama bahan bakar minyak terus meningkat
sejalan dengan pertambahan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi.
Konsumsi BBM secara nasional terus meningkat dari tahun ke tahun.Setiap
harinya konsumsi BBM tingkat nasional rata-rata mencapai 140.000-180.000
kiloliter. Meningkatnya kebutuhan akan energi ini menyebabkan eksploitasi
dan konsumsi energi dari minyak bumi semakin tinggi semakin cadangan
minyak bumi semakin menipis. Salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini
adalah dengan mencari sumber energi terbarukan yang dapat diproduksi secara
terus menerus dan berkesinambungan..(Devita, 2015)

Biodiesel merupakan salah satu bahan bakar alternatif yang


menjanjikan, bersifat ramah lingkungan, tidak mempunyai efek terhadap
kesehatan yang dapat dipakai sebagai bahan bakar kendaraan bermotor yang
dapat menurunkan emisi bila dibandingkan dengan minyak diesel. Biodiesel
dapat digunakan secara murni maupun dicampur, dan dikhususkan untuk
mesin jenis diesel. Kelebihan biodiesel dibandingkan dengan petrodiesel
antara lain: (1) Biodiesel berasal dari sumber daya alam yang dapat
diperbaharuidari bahan dasar minyak kelapa sawit (2) Biodiesel memiliki
kandungan aromatik dan sulfur yang rendah (3) Biodiesel dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi konsumsi solar. (Santoso et al., 2017).

B. Tujuan Kegiatan
1. Mahasiswa mampu merencanakan produksi biodiesel.
2. Mahasiswa mampu menghitung kebutuhan metanol dan basa yang
dibutuhkan.
3. Mahasiswa mampu melakukan proses transesterifikasi.
4. Mahasiswa mampu melakukan analisa sifat – sifat biodiesel yang
dihasilkan.
II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Biodiesel
Biodiesel merupakan bahan bakar yang terdiri dari campuran mono-
alkil ester dari rantai panjang asam lemak, yang dipakai sebagai alternatif bagi
bahan bakar dari mesin diesel dan terbuat dari sumber terbaharui seperti
minyak sayur atau lemak hewan. Katalis berfungsi untuk mempercepat reaksi
dan menurunkan energi aktivasi sehingga reaksi dapat berlangsung pada suhu
kamar sedangkan tanpa katalis reaksi dapat berlangsung pada suhu 250°C,
katalis yang biasa digunakan dalam reaksi transesterifikasi adalah katalis basa
seperti kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Reaksi
transesterifikasi dengan katalis basa akan menghasilkan konversi minyak
nabati menjadi metil ester yang optimum (94% - 99%) dengan jumlah katalis
0,5% – 1,5% bb minyak nabati.(Faizal et al., 2013)

Proses biodiesel dilakukan untuk mengetahui langkah-langkah dalam


pembuatan energi terbarukan. Energi terbarukan merupakan pengolahan
energi dengan memanfaatkan bahan baku yang diproses cepat dan tidak habis.
Karena energi yang kita gunakan semakin lama semakin menipis. Seperti
minyak bumi maka dari itu yang semakin lama semakin menipis dan untuk
mendapatkan nya kemabli harus membutuhkan waktu ratusan tahun, oleh
karena itu di buat energi terbarukan yaitu biodiesel yang bisa di buat berbahan
dasar minyak kelapa sawit ( Setiawati, Evy 2012).

B. Pembuatan Biodiesel
Biodiesel dibuat melalui suatu proses kimia yang disebut transesterifikasi
dimana reaksi kimia untuk menghasilkan ester metil asam lemak (biodiesel)
dan gliserin dari lemak atau minyak lemak Crude Palm Oil. Pembuatan
biodiesel memerlukan alkohol untuk memecah rantai trigliserida yang terdapat
dalam minyak nabati. Alkohol yang biasa digunakan adalah metanol dan
etanol. Metanol merupakan jenis alkohol yang paling disukai karena lebih
reaktif lagi
Pula untuk mendapatkan hasil biodiesel yang sama, penggunaan etanol 1,4
kali lebih banyak dibandingkan methanol.(Andi Tri Saputra, M. Arief
Wicaksono, 2017).
Biodiesel dibuat melalui suatu proses kimia yang disebut transesterifikasi
dimana gliserin dipisahkan dari minyak nabati. Proses ini menghasilkan methil
ester dan gliserin yang merupakan produk samping. Bahan baku utama untuk
pembuatan biodiesel adalah minyak yang dapat berasal dari minyak nabati,
lemak hewani, lemak bekas atau daur ulang. Bahan baku penunjangnya berupa
alkohol. Proses ini juga memerlukan katalis. Minyak nabati dari kelapa sawit
(CPO) selain mengandung ALB juga mengandung pengotor larut lemak yang
lain seperti phospholipida, sehingga apabila akan dipergunakan sebagai bahan
baku biodiesel minyak CPO harus dilakukan refining.
III. ALAT BAHAN DAN PROSEDUR KERJA

A. Tempat dan waktu kegiatan


Waktu dalam pengolahan Biodiesel, kami laksanakan pada:
Hari/tanggal    : Jumat, 20 Mei 2022
Waktu             : Pukul 13.00 s/d 16.30 WIB
Tempat pelaksanaan praktik di pilot plant Instiper

B. Alat dan bahan


Alat yang digunakan yaitu satu unit peralatan pengolahan biodiesel,
timbangan, gelas ukur 1 liter dan pengaduk.
Bahan yang digunakan yaitu minyak Refined Bleached Deodorized Palm
Oil(RBDPO), metanol dengan kemurnian 99,5% dan katalis basa (NaOH).

C. Prosedur kerja
1. Lakukan perhitungan jumlah methanol yang dibutuhkan untuk
transesterifikasi 10 kg minyak (10000 gram).
a. Jumlah methanol yang dibutuhkan adalah 1,5 kali stoikiometri atau
rasio mol minyak : methanol = 1:4,5 mol.
b. Jumlah mol minyak (sebagai tri olein, BM 885,46 g/mol)= 10000/ mol
10.000
=11,3 mol
minyak = g
885,46
mol
c. Jumlah mol methanol yang dibutuhkan = 4,5 x 11,3 mol = 50,85 mol
d. Jumlah gram methanol (BM 32 g/mol) yang dibutuhkan = 50,85 mol x
32 g/mol = 1627 gram dikonversikan ke kilogram maka didapat 1,6
kg.
2. Menghitung kebutuhan katalis/NaOH (1% dari berat minyak)
a. Jumlah NaOH yang dibutuhkan = 1% x 10.000 g minyak = 100 gram.
3. Proses transesterifikasi
a. Sebelumnya dilakukan pencampuran antara larutan methanol dengan
basa (larutan metoksida) yang dibuat.
b. Tahap awal biodiesel dibuat pada tangki pencampur dengan
mereaksikan minyak nabati dengan senyawa methoksi untuk
c. membentuk senyawa transesterifikasi. Proses dilakukan pada suhu
60oC selama 2,5 jam. Dalam reactor ini hasil reaksi akan membentuk
campuran biodiesel, alkohol, sisa katalis, garam dan gliserin.
4. Tahap berikutnya adalah pemisahan biodiesel dari glyserin dan garam
(sabun) dengan cara campuran biodiesel dipompa ke dalam settling tank,
selanjutnya diamkan selama 2,5 jam supaya glyserin dan garam
mengendap dan terbentuk dua lapisan. Lapisan atas (biodiesel) selanjutnya
dipisahkan dengan lapisan bawah dengan cara diambil lewat kran yang
tersedia dibagian bawah tangki.
5. Biodiesel yang telah murni dipindahkan/dipompa ketangki pencucian.
Pada tangki ini ditambahkan air panas sebanyak 10% untuk membersihkan
sisa-sisa sabun, gliserin dan methanol.
6. Setelah dicuci biodiesel dipompa ke tangki evaporasi untuk menguapkan
air yang masih tersisa (tidak dilakukan).
7. Biodiesel yang sudah murni selanjutnya disimpan dan dianalisis sifat-
sifatnya.
8. Lakukan analisa
a. Berat biodiesel (methyl oleat) yang didapatkan.
b. Rendemen (% yield) biodiesel (sebagai methyl oleat, BM 296,5 g/mol)
mol metyl oleat
% yield = x 100 %
mol minyak
c. Sifat-sifat biodiesel : densitas (berat jenis), viskositas, titik nyala, titik
kabut.
d. Melakukan analisa ekonomi (harga jual) biodiesel yang dibuat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan dari proses pembuatan biodiesel dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel 1. Pengolahan Biodiesel

Hari/tanggal Acara Kegiatan Hasil


Pembuatan 1. Menghitung a. Berat minyak : 10 kg
Biodiesel kebutuhan Cara perhitungan :
metanol 10000/885,46 = 11,3 mol
b. Perhitungan jumlah
methanol : 1,45
Mol methanol : 50,85 mol
Massa methanol : 1,63 kg
Cara perhitungan :
50,85 x 32 = 1,63
2. Menghitung Berat NaOH : 0,1 kg
kebutuhan katalis 1% x 10.000 = 1oo gr
3. Melakukan a. Suhu reaksi : 60°C
proses b. Waktu reaksi : 3 jam
transesterifikasi c. Kecepatan
pengadukan : 25 rpm

4. melakukan a. Waktu
proses pemisahan pengendapan : 1 jam
biodiesel b. Proses yang terjadi
(pengendapan, selama pengendapan
pencucian dan Etanol dipisahkan
evaporasi) dari gliserinnya dan
diperoleh crude
biodiesel ( atas),
crude gliserin
(bawah).
c. suhu evaporasi : -
5. Menganalisis a. Berat Biodiesel : 7,3
sifat-sifat L
biodiesel b. perhitungan % Yield :
mol biodiesel =
7.300/296,5 = 24,62
%yield = 24,62/11,3 =
2,17 x 100% = 217 %
c. Densitas : 0,865 g/cm³
d. Viskositas : 1,025 cp

B. Pembahasan
Pada praktik kali ini kami membuat biosidel sebagai sumber energi yang
terbarukan di masakini, biodiesel yang kami buat kali ini berbahan dasar
minyak kelapa sawit. Proses pembuatan biodiesel melalui suatu proses kimia
yang disebut transeterifikasi dimana gliserin dipisahkan dari minyak nabati.
Pada praktik kali ini kami menggunkan minyak kelapa sawit sebanyak 10 Kg,
NaOH sebanyak 100 gr, methanol sebanyak 1,63 kg. Perhitungan jumlah
methanol dengan rasio 1:4,5 mol minyak yaitu 11,3 mol dan mol methanol
yang di hasilkan yaitu 50,8 mol.

Proses selanjutnya yaitu menghitung katalis. Katalis merupakan suatu zat


yang memiliki fungsi untuk mempercepat terjadinya suatu reaksi atau
mempercepat laju reaksi. Salah satu katalis yang digunakan yaitu NaOH.
Perhitungan kebutuhan katalis yaitu 1 % dari berat minyak yang digunakan
yaitu 100 gram. Jadi berat NaOH yaitu 100 gram. Setelah itu, proses
transeterifikasi yaitu reaksi kimia untuk menghasilkan ester metil asam lemak
dan gliserin dari minyak nabati. Suhu reaksi transesterifikasi yaitu 60 oC
Waktu reaksi yaitu 3 jam dan kecepatan pengadukan dalam satu menit yaitu
25 rpm.
Gambar 1. Gambar 2. Gambar 3.
Penimbangan Penimbangan Penimbangan NaOH
Minyak Methanol
kelapa sawit

Gambar 4. Gambar 5. Gambar 6. Biodiesel


Tangki Transesterifikasi Tangki
Pengendapan

Setelah proses transesterifikasi yaitu proses pengendapan yang dilakukan


selama 1 jam. Hasil reaksi minyak dengan metanol di metil ester dipisahkan
dari komponen gliserinnya. Untuk yield yang di dapatkan sebesar 217 %,
Densitas yang dihasilkan sebesar 0,865 g/cm3, dan untuk viskositas yang di
peroleh yaitu 1,025 cp.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang di peroleh dari acara biodiesel ini yaitu:

1. Berat minyak kelpa sawit yaitu 10 kg. Untuk perhitungan jumlah methanol
dengan rasio 1:4,5 dengan mol minyak yaitu 11,3 mol dan mol methanol yaitu
50,85 mol. Berat methanol yaitu 1,63 kg. Perhitungan jumlah katalis (NaOH)
dengan 1% dari berat minyak yang digunakan. Berat katalis yaitu 100 gram.
2. Proses transeterifikasi yaitu reaksi kimia untuk menghasilkan ester metil asam
lemak dan gliserin dari minyak lemak. Suhu reaksi transesterifikasi yaitu 60
o
C tidak boleh lebih di karenakan methanol akan menguap.
3. Penggunaan air panas pada saat peroses pencucian bertujuan untuk
mempermudah pemisahan gliserin dengan methyl ester.
4. Untuk Yield yang dihasilkan 217%, Densitas yang di hasilkan 0,865 g/cm 3,
untuk viskositas nya 1,025 cp, dan untuk biodiesel yang di hasilkan sebanyak
7,3 liter.
DAFTAR PUSTAKA
Saputra, A,T. (2017). Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Untuk Pembuatan
Biodiesel Menggunakan Katalis Zeolit Alat Teraktivasi Utilization of Used
Oil for Biodiesel Manufacturing Using Zeolite Activated Catalyst. Jurnal
Chemurgy, 01(2), 2–7. Samarinda : Universitas Mulawarman Samarinda
Devita, L. (2015). Biodiesel sebagai bioenergi alternatif dan prospeftif. Agrica
Ekstensia. Vol. 9 No. 2. Medan : Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian
Medan.
Faizal, M. (2013). Pengaruh Kadar Metanol, Jumlah Katalis, Dan Waktu Reaksi
Pada Pembuatan Biodiesel Dari Lemak Sapi Melalui Proses
Transesterifikasi. Jurnal Teknik Kimia, 19(4), 29–37. Sumatera Selatan :
Universitas Sriwijaya.
Santoso, H. (2017). Making Biodiesel Using Heterogeneous Base Catalyst Made
From Eggshell. Disusun Oleh: Herry Santoso, ST, MTM, PhD Ivan
Kristianto Aris Setyadi Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada
Masyarakat Universitas Katolik Prahayangan,
Setiawati. 2012, Teknologi Pengolahan Biodiesel Dari Minyak Goreng Bekas
dengan Teknik Mikrofiltrasi dan Transesterifikasi sebagai Alternatif Bahan
Bakar Mesin Diesel Riset Industri VI 2. Banjarbaru : balai riset dan
standardisasi industri banjarbaru.
LAMPIRAN

Gambar 3. Proses
Transesterifikasi
Gambar 1. Gambar 2.
Penimbangan Minyak Penimbangan

Gambar 4. Pengambilan
Biodiesel Gambar 5. Proses
mengeluarkan
lapisan sabun

Anda mungkin juga menyukai