Anda di halaman 1dari 10

Penggunaan Biodiesel Untuk Energi Terbarukan

Disusun Oleh :

Gemilang Farhan Saputra

20210130038

FAKULTAS TEKNIK PRODI S1 TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan biodiesel sebagai energi terbarukan semakin menjadi


perhatian guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosilk yang
semakin lama akan semakin menipis Biodiesel memiliki potensi sumber daya yang
dapat diperbaharui. Oleh karena itu pengembangan teknologi biodiesel ini menjadi
semakin penting karena salah satunya sebagai solusi krisis energi. Uji performance
biodiesel pada mesin diesel juga menunjukan biodiesel lebih prospektif sebagai
bahan bakar pengganti solar kaena memiliki emisi gas buang yang lebih bersih
daripada solar.

Biodiesel adalah sumber bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil
yang ramah terhadap lingkungan dan dihasilkan dari minyak nabati ataupun hewani
melalui tahapan proses reaksi. Indonesia sebagai negara yang kaya sumbebr minyak
nabati memiliki peluang yang besar untuk dapat mengembangkan bahan bakar
alternatif ini.biodiesel memiliki berbagai kelebihan diantaranya “green fuel” karena
memiliki sifat yang aman, bahan baku yang dapat diperbaharui, tidak mengandung
racun dan dapat terbiodegrasi.

Penggunaan minyak nabati secara langsung pada mesin diesel memiliki


kendala karena viskositas yang tinggi dibandingkan dengan minyak solar. Hal ini
menyebabkan proses injeksi menjadi terhambat dan pembakaran yanga tidak
sempurna. Salah satu upaya untuk menurunkan viskositas tersebut dengan
melakukan perubahan karakteristik dari minyak nabati dengan melalui proses
transesterifikasi. Proses transerifikasi adalah reaksi yang menghasilkan metil atau
etil ester tergantung dari jenis alcohol sebagai katalis yang akan direaksikan. Metil
dan etil ester ini yang disebut dengan biodiesel dan memiliki karakteristik yang
mirip dengan minyak solar. Katalis yang sering dipakai adalah katalis alcohol jenis
methanol, karena memiliki rantai yang lebih pendek, lebih polar, dan memiliki
harga yang lebih ekonimis disbanding dengan jenis alcohol lainnya.

Bahan baku biodiesel yang mengandung minyak nabati terdiri dari berbagai
jenis diantaranya tanaman jarak dan minyak goreng bekas yang mudah ditemukan
diindonesia . minyak gorerng bekas memiliki sifat fisik yang hamper sama dengan
minyak jarak, bahkan minyak goreng bekas memiliki viskositas dan flashpoint yang
lebih rendah dari minyak jarak dan memiliki nilai kalor yang lebih tinggi
dibandinga dengan minyak jarak.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam


penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Bagaimana pengaruh jenis bahan baku terhadap kualitas biodiesel yang


dihasilkan?

• Apa saja metode pengolaahan yang efektif untuk menghasilkan biodiesel


dari bahan baku tertentu?

• Bagaimana karakteristik operasional mesin diesel yang menggunakan


biodiesel dibandingkan dengan bahan bakar diesel konvensional?

• Bagaimana perngaruh variasi parameter proses (suhu, tekanan, waktu


reaksi, dsb.) terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan?

• Apa saja kendala teknis dan ekonomis dalam skala produksi besar
biodiesel?
1.2 Asumsi dan Batasan Masalah
1.2.1 Asumsi
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka asumsi-asumsi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Penggunaan bahan baku tertentu (misalnya minyak nabati atau limbah


minyak jelantah

• Standar kualitas biodiesel yang diinginkan, seperti tingkat oksidasi rendah,


viskositas yang sesuai, dan kemampuan pembakaran yang baik .

1.2.2 Batasan Masalah


Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Memilih jenis bahan baku tertentu biodiesel menggunakan minyak nabati


atau jelantah dan mengabaikan bahan baku lainnya

• Membatasi penelitian pada pencapaian standar kualitas biodiesel tertentu,


seperti tingkat oksidasi rendah atau stabilitas yang lebih baik

1.3 Tujuan Penelitian / Perancangan


• Meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi biodiesel dengan
mengidentifikasi teknolologi produksi yang lebih baik
• Mencari dan mengevaluasi sumber bahan baku alternatif yang dapat
digunakan dalam produksi biodiesel
• Meningkatkan sifat sifat pembakaran dan kinerja biodiesel sebagai bahan
bakar
• Mengembangkan teknologi baru atau memodifikasi teknologi yang ada
untuk memperbaiki proses produksi biodiesel
• Mengkaji dampak lingkungan dari produksi dan penggunaan biodiesel
1.4 Manfaat Penelitian / Perancangan

Manfaat dari penelitian/perancangan ini adalah sebagai berikut:

• Meningkatkan penggunaan sumber energi terbarukan dan mengurangi


ketergantungan pada bahan bakar fosil

• Mengurangi emisi gas rumah kaca dengan memproduksi biodiesel yang


dapat menyediakan alternatif ramah lingkungan

• Mengurangi limbah dan memanfaatkan limbah sebagai bahan baku

• Meningkatkan efisiensi energi dengan mengembangkan produk biodiesel


yang lebuh efisien

• Mengembangjan teknologi yang ada untuk meningkatkan kualitas dan


efisiensi produksi biodiesel
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Menurut Leung dkk 2010, Biodiesel adalah alkil ester yang yang terbuat dari
bahan yang tidak beracun dan terbuat dari sumber biologi seperti minyak nabati,
lemak hewan bahkan minyak goreng jelantah. Minyak nabati yang digunakan
dapat berupa minyak yang dapat dikonsumsi seperti minyak kelapa sawit, minyak
jagung, minyak kedelai. Selain itu, adapun yang tidak dapat dikonsumsi antara
lain minyak jelantah dan biji jarak.

Minyak nabati yang dapat dikonsumsi juga banyak digunakan untuk sintesis
biodiesel karena sumber minyak nabatiyang mudah diperoleh, dapat diperbarui,
nontoksik dan dapat diurai secara alami (Rahayu, 2005). Selain itu, biodiesel
dapat diproduksi dalam skala besar dengan penggunaan minyak nabati sebagai
sumbernya (Patil dkk., 2009). Kekurangan minyak nabati yang tidak dapat
dikonsumsi karena minyak ini mengandung kadar asam lemak bebas yang tinggi
sehingga dibutuhkan tahapan bertingkat untuk memproduksi biodiesel dengan
yield yang besar. Hal ini dapat meningkatkan biaya produksi biodiesel (Haas,
2005; Patil dkk, 2009

2.3 Landasan Teori

Biodiesel adalah salah satu jenis bahan bakar diesel alternatif yang ramah
lingkungan yang berasal dari minyak tumbuhan atau lemak hewan yang
dihasilkan melalui proses reaksi esterilisasi dan transesterifikasi. Selain itu bahan
baku dari biodiesel sangat mudah ditemukan dalam Masyarakat seperti minyak
goreng bekas yang mengandung senyawa-senyawa bersifat karsinogenik.

Mengingat hal tersebut maka biodesel dapat saja dibuat dari minyak nabati yang
tidak harus baru, seperti minyak jelantah . Untuk mengidentifikasi kualitas
biodiesel yang dihasilkan, perlu dilakukan pengujian guna mengetahui kualitas
dari bahan bakar biodiesel tersebut untuk menghindari kerusakan alat atau
kerugian lain yang timbul karena penggunaan bahan bakar ini.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Skema Penelitian

Skema penelitian ini digunakan untuk mempermudah dalam melakukan


pengujian pada penelitian ini.

Mulai

Minyak nabati

Pembuatan biodiesel

Minyak kelapa (Coconut oil) melalui proses


transesterifikasi Dengan variasi temperatur dan waktu:
55º:30, 55º:60, 55º:90, 55º:120, 65º:30, 65º:60, 65º:90,
65º:120
Pengujian karakteristik biodiesel

1. Densitas 2. Viskositas 3. Flash point 4. Nilai


kalor

Data dan analisa

Kesimpulan

Selesai
3.2 Bahan Penelitian
Adapun persiapan bahan-bahan yang digunakan sebagai berikut:
a. biodiesel minyak kelapa.
Minyak kelapa sebagai bahan baku utama untuk pembuatan biodiesel, minyak
kelapa diperoleh dari unit pengolahan kelapa terpadu sun coco
b. metanol dengan kemurnian 98 %
Metanol digunakan sebagai pereaksi untuk mengikat lemak yang terkandung
dalam minyak kelapa sehingga terjadi endapan. Bahan kimia ini dapat diperoleh
di toko bahan kimia. Metanol mempunyai sifat mudah terbakar dan menguap
c. katalis KOH (Kalium Hidroksida)
Katalis berbentuk padat yang berfungsi untuk mempercepat reaksi. Apabila
dalam campuran tersebut mengandung air maka akan terbentuk sabun

3.3 Alat Penelitian


Adapun alat-alat yang digunakan pada penelitian ini adalah:
a. Wadah Plastik
Wadah plastik digunakan untuk menyimpan sampel minyak dengan
kapasitas 100 ml dan 1000 ml.
b. Toples
Toples yang mempunyai kapasitas 1500 ml yang fungsinya untuk proses
pencampuran antara minyak kelapa dengan campuran metanol dengan katalis
c. Botol Pencucian
Botol yang digunakan skala ukur 1600 ml berbentuk kerucut yang berfungsi
untuk waktu pencucian hasil biodiesel minyak kelapa.
d. Mesin Pembuatan Biodiesel
Mesin ini dilengkapi dengan pemanas otomatis dimana terdapat thermostat
untuk mengatur suhu sesuai yang diinginkan dan terdapat juga motor untuk
mengaduk minyak dengan kecepatan yang konstan. Mesin ini berfungsi untuk
pembuatan biodiesel maupun pemanasan biodiesel yang sudah dicuci untuk
menghilangkan kandungan air sisa cucian.
e. Alat Pemanas Air
Alat ini digunakan untuk memanaskan air dengan temperatur 70ºC yang akan
digunakan untuk mencuci hasil biodiesel kelapa.
f. Hot Plate.
Untuk pemanas sampel biodiesel sebelum diuji densitasnya.
g. Neraca Digital
Berfungsi sebagai mengukur takaran katalis yang digunakan untuk membuat
biodiesel dan mengukur masa pada biodiesel
h. Alat Uji Viskositas (viskometer)
Alat uji viskositas digunakan untuk mengetahui ukuran voskositas biodiesel.

Anda mungkin juga menyukai