Disusun oleh:
Dea Ayu Sukma Putri Utami
2E – 214140010
Dosen Pengampu: Shabrina Adani Putri, S.Si, M.Si.
IV. METODOLOGI
Alat Percobaan
1. Gelas Beaker
2. Overhead stirrer
3. Buret beserta statif
4. Kaca arloji
5. Erlenmeyer
6. Gelas Ukur
7. Labu Bundar 4 leher
8. Viscometer Ostwald dan viscosity bath
9. Density / Specific Gravity Meter
10. Erlenmeyer
11. Buret dan statif
12. Oil bath / water bath
Bahan Percobaan
1. Metanol
2. NaOH
3. Minyak
4. KOH 0,1N
5. Indikator PP
Ulangi sebanyak 2
kali
Menghitung kadar
FFA %
Proses Esterifikasi
Proses Trans-esterifikasi
1.4. Prosedur Analisis Biodiesel
Viskositas Kinematik
Suhu diatur 40 C
Densitas
2 ml etanol 2 ml biodiesel
3 tetes Indikator PP
Reaksi ini bersifat reversible namun berjalan lambat, sehingga memerlukan katalis
dan pengadukan dengan overhead stirrer untuk mempercepat reaksi kembali ke
kanan. Pemilihan katalis dilakukan berdasarkan kemudahan penanganan dan
pemisahannya dari produk, sehingga dapat digunakan katalis asam, basa dan
penukar ion, namun katalis basa lebih baik dalam mempercepat reaksi (Cahyati
dkk, 2017). NaOH kristal dipilih karena NaOH lebih reaktif dibanding KOH
dalam hal pertukaran ion, dan tidak mengandung H 2O yang dapat mengubah
campuran menjadi sabun.
Pada praktikum kami biodiesel gagal dibuat karena katalis yang digunakan
salah, yaitu NaOH 0,1N yang telah diencerkan dengan aquades. Kandungan H 2O
menyebabkan biodiesel gagal dan berubah menjadi sabun. Kegagalan ini
menyebabkan praktikum harus diulang dan biodiesel gagal tidak memenuhi
standart SNI 7182:2015.
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum ini menggunakan minyak kelapa sawit yang memiliki
kadar FFA 0,179% sehingga dapat langsung ditrans-esterifikasi menggunakan
methanol dan katalis NaOH. Namun biodiesel gagal dan berubah menjadi sabun
karena NaOH yang digunakan bukan NaOH kristal, melainkan larutan NaOH
yang dibuat dengan aquades sehingga Terjadi Kontak H2O Dengan Basa Dan
Minyak Membentuk Sabun. Biodiesel Yang Gagal Tidak Dapat Dilakukan
Analisis Lanjutan Untuk Mengetahui Viskositas, Densitas, Dan Angka Asam.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Cahyati, Dwi, E., Lestari, P. 2017. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Goreng
Bekas dengan Proses Transesterifikasi Menggunakan Katalis KOH. Tugas
Akhir. Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Fukuda H, Kondo A, dan Noda H. 2001. Biodiesel fuel production by
transesterifikasi of oil.J. Bioscience and Bioengineering. 92(5): 405-416.
Megawati, Eka., Dkk. 2022. Analisis Sifat Fisika Dan Nilai Keekonomian Minyak
Goreng Bekas Menjadi Biodiesel dengan Metode Transesterifikasi. Al-
kimiya: Jurnal Ilmu Kimia dan Terapan. 9(1):48-54.
Naryono, Eko., dkk. 2022. Modul Praktikum Dasar Rekayasa Proses. Modul.
Malang. Politeknik Negeri Malang.
Muntamah., 2011, Sintesis dan Karakterisasi Hidroksiapit Dari Limbah Cangkang
Kerang Darah (anadara granosa). Tesis. Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN