Anda di halaman 1dari 46

BAB 2

BIOPROSES

Tim Pengampu Bioproses :


Dwina Moentamaria, Sri Rulianah, Yanty Maryanty,
Dyah Ratna, Mutia, Noor Isnaini, Khalimatus
Jurusan Teknik Kimia – Politeknik Negeri Malang
2021
REVIEW BAB I

Dari reaksi kimia/biokimia yang terjadi, biokatalisator


(sel mikroba/enzim ) dapat diperoleh kembali

Contoh produk bioproses :


BAB II
BERTEMAN DENGAN MIKROBA

Capaian Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu :


1. Menjelaskan perbedaan mendasar antara sel prokariot dan
eukariot
2. Menjelaskan klasifikasi mikroba berdasarkan morfologi,cara
berkembang biak, media tumbuh
3. Menggambarkan dan menyebutkan bagian-bagian sel
mikroba sesuai klasifikasinya
BAB II
BERTEMAN DENGAN MIKROBA
Profesi seseorang, akan menentukan dengan siapa teman (mikroba*) yang
selalu bisa dijadikan obyek pekerjaannya.
Dokter berusaha Industriawan mengembangkan
memberikan obat untuk populasi mikroba (yang
mematikan populasi mikroba bermanfaat)untuk membantu
(patogen) yang bernama terciptanya produk bioproses.
*bakteri Salmonella typhii, * khamir Saccaromyces cereviceae
*jamur Candida untuk produksi etanol
*jamur Penicillium notatum untuk
albicans yang menyebabkan
antibiotika
sariawan *bakteri Lactobacillus bulgaricus
*virus influenza,HIV,flu untuk membuat yogurth
burung, Covid 19

* Mikroba : bakteri, jamur, khamir, virus


Mikroba
• Mikroba sebagai makhluk “halus”, karena sangat kecil ukurannya dan hanya dapat dilihat
dengan bantuan mikroskop pada perbesaran tertentu.
• Sama halnya dengan mahkluk ciptaanNYa yang lain ada yang menguntungkan, ada pula
yang merugikan.
• Mikroba menguntungkan, karena dapat menghasilkan suatu produk yang bermanfaat bagi
manusia.
• Mikroba yang merugikan, biasa disebut mikroba patogen akan selalu dihindari, karena
membawa penyakit atau kondisi yang tidak menguntungkan manusia.
• Tidak hanya dokter, seorang industriawanpun akan berusaha mematikan mikroba
patogen, karena akan mengganggu mikroba lain yang memang digunakan di industri
sebagai biokatalisator. Jadi bidang bioproses selalu berteman dengan mikroba yang
menguntungkan, tidak patogen.
Klasifikasi makhluk hidup menurut Kingdom
Mengapa perlu belajar klasifikasi makhluk hidup ?
Jawab : Untuk
• Mempermudah mengenali, dan mempelajari makhluk hidup.
• Membandingkan persamaan dan perbedaan sifat atau ciri pada makhluk hidup

Untuk mengenali dan mempelajari makhluk hidup secara keseluruhan tidak


mudah sehingga dibuat klasifikasi (pengelompokan) makhluk hidup. Klasifikasi
makhluk hidup adalah suatu cara memilah dan mengelompokkan makhluk hidup
menjadi golongan atau unit tertentu.
Urutan klasifikasi makhluk hidup
Tingkat tertinggi hingga terendah dimulai dari Domain (Daerah), Kingdom (Kerajaan), Phylum
atau Filum (hewan)/Divisio (tumbuhan), Classis (Kelas), Ordo (Bangsa), Famili (Suku), Genus
(Marga), dan Spesies (Jenis).
Klasifikasi Mikroba berdasarkan Kingdom

*alga biru hijau disebut juga sianobakteri

Sel Prokariot lebih sederhana dari Eukariot


Sel Prokariot
• Sel ini diikat oleh membran plasma tapi tidak mempunyai organel membran terikat
yang terpisah.
• Tidak seperti sel eukariot, sel prokariot tidak mempunyai mitokondria atau kloroplas,
yang bersifat fotosintetik.
• Energi diproduksi lewat proses oksidasi fosporilasi dengan membangkitkan gradien
ion melintasi membran sel prokariot, sama halnya dengan gradien yang melintasi
membran mitokondria atau kloroplas yang mendorong terjadinya sintetis ATP oleh
organel-organel tersebut.
• Sel prokariot memiliki ribosom (benda berbentuk lonjong yang berfungsi untuk
sintetis protein) yang ukurannya lebih kecil dari pada yang terdapat dalam sitoplasma
Sel Prokariot
• Tidak mempunyai nukleus yang sesungguhnya karena DNA tidak terpisah dari
sitoplasma oleh suatu pembungkus nukleus.
• DNA sel prokariot tidak terdapat sebagai kromosom tersendiri yang berjumlah
banyak, seperti pada sel eukariot tetapi dalam benang tunggal
• Tidak memerlukan proses pembelahan mitosis yang rumit untuk menjamin pembagian
DNA pada sel-sel anak. DNA sel prokariot menempel pada membran plasma
• Setelah kromosom berpisah membran sitoplasma tumbuh ke arah dalam antara
tempat-tempat penempelan DNA, yang membagi sel menjadi dua anak identik yang
disebut pembelahan biner (menjadi dua).
Sel Eukariot
• Adanya membran intraselular yang menyekat sel menjadi sejumlah organel yang
terpisah merupakan sifat utama sel eukariot. Tiap organel mempunyai fungsi khusus
yang diperlukan untuk memelihara sel.
• Retikulum endoplasma yang halus dan kasar merupakan struktur membran yang
bertindak sebagai tempat-tempat biosintetis protein non sitoplasma dan hormon
tertentu.
• Kompleks Golgi terdiri atas susunan membran yang licin yang digunakan dalam
pengolahan ( dengan penambahan sisa-sisa gula ) protein sekresi.
• Lisosom adalah struktur yang terkait membrane, mengandung berbagai enzim
hidrolik yang penting bagi perombakan bahan kompleks, antara lain pemusnahan
Sel Eukariot
• Mitokandria adalah struktur bermembran ganda, membentuk adhenosin tripospat
(ATP) suatu senyawa yang didalamnya energi dapat disimpan dalam bentuk ikatan
pospat berenergi tinggi. Dalam sel tumbuhan yang fotosintesis, klorofil yaitu pigmen
yang menangkap cahaya berada dalam organel yang diselubungi membran yang
disebut khloroplas, yang mengubah energi cahaya menjadi ikatan kimia berenergi
(ATP)
• Mikrotubulus, silinder panjang yang kosong, berfungsi dalam menentukan bentuk sel
• Nukleus yang sebenarnya terpisah dari sitoplasma sel oleh membran nucleus
berlapis dua yang jelas, yaitu pembungkus nukleus. Dalam nukleus ini DNA dan
beberapa macam protein tersusun membentuk benang linier yang disebut kromosom
Perbedaan Sel Prokariot dan Eukariot

Struktur tubuh Prokariot dan Eukariot


Perbedaan Sel Prokariot dan Eukariot
Karakteristik Prokariot Eukariot
Ukuran sel umumnya 0,5-5 μm 10-100 μm
Inti sel Tidak terbungkus membran inti sehingga Inti sejati yang terbungkus membran inti
tidak disebut nukleus tetapi nukleiod dan memiliki nucleolus

Organel yang terbungkus Tidak ada Ada, seperti lisosom, kompleks golgi,
membrane mitokondria, retikulum endoplasma, dan
kloroplas
Flagel Tersusun atas 2 berkas protein Lengkap, tersusun atas mikrotubulus
rangkap
Glikokaliks Ada, berupa kapsul atau lapisan lender Ada pada sel yang tidak memiliki dinding
sel
Dinding sel Biasanya ada, tersusun atas peptidoglikan Jika ada, struktur kimia sederhana

Vesikel gas Ada Tidak


Membran sel Tanpa karbohidrat dan biasanya tanpa sterol Sterol dan karbohidrat ada sebagai
reseptor
Sitoplasma Tanpa sistoskeleton atau aliran sitoplasmik Ada sistoskeleton dan terjadi aliran
sitoplasmik
Ribosom Ukuran kecil (70s) Ukuran besar (80s)
Kromosom (DNA) Kromosom tunggal melingkar tanpa protein Kromosom linear melipat dengan terikat
histon protein histon
Pembelahan sel Pembelahan biner,sekitar 15 menit Mitosis 18-24 jam
Sensitivitas terhadap Sensitif Tidak sensitive
antibiotik
Beberapa ciri kelompok-kelompok utama mikroba
Kelompok Ukuran Ciri penting Kepentingan praktis
Bakteri Khas : 0,5-1,5µm Prokariotik,uniseluler Beberapa menyebabkan
Kali tumbuh pada media penyakit. Berperan penting
laboratoris buatan. dalam peredaran alamiah
1,0-3,0 µm
Reproduksi aseksual, unsur-unsur yang menambah
Kisaran 0,2 kali
khasnya dengan kesuburan tanah. Bermanfaat
100 µm
pembelahan sel dalam industri untuk membuat
sederhana senyawa-senyawa penting.
Beberapa merusak makanan ;
beberapa membuat makanan.
Sianokbateri Kisaran : 50-15 µm Prokariotik, uniseluler. Sumber makanan bagi hewan
Struktur sel seperti akuatik, membantu
bakteri, tumbuh pada pembentukan tanah serta
media laboratoris buatan. memperkaya tanah
Reprodusi aseksual
dengan pembelahan sel
sederhana atau produksi
Beberapa ciri kelompok mikroba
Virus Kisaran : 0,0015-0.2 µm Tidak tumbuh pada media
laboratoris buatan ; membutuhkan
sel hidup untuk reproduksinya.
Semua obligat parasit. Dibutuhkan
mikroskop elektron untuk dapat
melihatnya.

Cendawan/Fungi : Kisaran : 2,0 - 5 µm Eukariotik, uniseluler. Kultivasi


1.Khamir laboratorium mempunyai banyak
persamaan dengan bakteri.
Reproduksi dengan pembelahan
aseksual. Penguncupan atau proses
seksual.
Beberapa ciri kelompok mikroba
Cendawan/Fungi : Kisaran : 2,0 - 5 µm Eukariotik, uniseluler. Kultivasi laboratorium
mempunyai banyak persamaan dengan bakteri.
1.Khamir
Reproduksi dengan pembelahan aseksual.
Penguncupan atau proses seksual.

Cendawan : Kisaran : 2,0-10 µm kali beberapa mm Eukariotik, multiselular dengan banyak ciri
struktural khusus. Dikultivasi di dalam laboratorium
2.Kapang
seperti bakteri. Reproduksi dengan proses aseksual
dan seksual.

Protozoa Kisaran : 2,0-200 µm Eukariotik, multi selular dengan banyak ciri


struktural khusus. Dikultivasi di dalam laboratorium
seperti bakteri. Beberapa merupakan parasit
intraselular. Reproduksi dengan proses aseksual
dan seksual

Algae Kisaran : 1,0 µm-beberapa meter Eukariotik, uniselular dan multiselular. Kebanyakan
terdapat di lingkungan akuatik. Mengandung klorofil
dan fotosintetik. Reproduksi dengan proses seksual
dan aseksual.
BAKTERI
BAKTERI
• Satuan ukuran bakteri adalah micrometer (µm), yang setara dengan 1/1000 milimeter atau 10-3
mm. Bakteri yang paling umum dipelajari di dalam praktikum, berukuran kira-kira 0,5-1,0

• Suatu volume sebanyak 1 cm³ mengandung setengah triliun bakteri berbentuk batang
berukuran rata-rata. Kalkulasi menunjukkan bahwa kira-kira satu triliun (1012) bakteri
mempunyai berat hanya 1 gram.

• Paling banyak bakteri diperiksa perbesaran 1000 kali.

• Berdasarkan bentuk morfologinya, bakteri dapat dibagi atas 3 golongan yaitu :


- Golongan basillus (batang)
- Golongan kokus
- Golongan spiral
BASILLUS
• Sel bakteri berbentuk silindris atau seperti batang dinamakan basillus
• Ujung beberapa basillus tampak persegi, yang lain bundar dan yang lain lagi
meruncing atau lancip seperti ujung cerutu. Kadang-kadang basillus tetap saling
melekat satu dengan yang lainnya, ujung dengan ujung, sehingga memberikan
penampilan rantai

A.Clostridium sporogenes 0,6-0,3 µm x 3,0-7,0 µm


B. Pseudomonas sp 0,5-1,0 µm x2,0-3,0 µm
C. Bacillus megaterium 0,2-1,5 µm x 2,0-4,0 µm
D.Salmonella typhi 0,6-0,7 µm x 2,0-3,0 µm
BASILLUS
• Bentuk tubuh bakteri itu dipengaruhi oleh keadaan media dan umur.
Maka untuk membandingkan bentuk serta besar kecilnya bakteri itu
perlu diperhatikan bahwa kondisi bakteri itu harus sama,suhu
dimana biakan disimpan harus sama, penyinaran oleh sumber cahaya
apapun harus sama dan usia biakanpun harus sama.
• Pada umumnya bakteri muda yaitu sekitar 6 sampai 12 jam nampak
lebih besar daripada bakteri berasal dari koloni yang lebih tua.
• Bakteri dari koloni yang sudah tua itu sering menunjukkan kelainan-
kelainan seperti sel-sel yang mempunyai cabang, sel-sel yang agak
besar dan tak beraturan bentuknya. Kecuali itu, maka didalam usia
yang agak tua selalu kedapatan sel-sel yang sudah mati.
• Bakteri menunjukkan kelainan-kelainan itu akan memperoleh
bentuknya yang normal kembali, apabila dipindahkan dalam media
yang baru.
KOKUS -SPIRAL

Pola penataan bakteri kokus Morfologi kokus, batang dan spiral


SUSUNAN SEL BAKTERI
• Susunan sel bakteri terdiri dari dinding luar, sitoplasma dan bahan inti.
• Dinding luar terdiri dari atas 3 lapis dari luar ke dalam berturut-turut
yaitu
- lapisan lendir,
- dinding sel dan
- membran sitoplasma
SUSUNAN SEL BAKTERI-Lapisan lendir
• Lapisan lendir, kebanyakan bakteri mempunyai lapisan lendir yang
menyelubungi dinding sel seluruhnya.
• Jika lapisan lendir cukup tebal, maka bungkus itu disebut kapsula.
• Lendir ini tidak mudah menghisap warna hanya dengan pewarnaan
khusus lapisan lendir ini dapat diperlihatkan lapisan lendir itu terdiri
atas karbohidrat.
• Lendir ini bukan merupakan suatu bagian integral dari sel melainkan
suatu hasil pertukaran zat.
• Lendir memberikan perlindungan terhadap kekeringan, seakan akan
merupakan suatu “benteng” untuk bertahan.
SUSUNAN SEL BAKTERI-DINDING SEL
• Dinding sel sangat tipis namun dinding inilah yang memberikan bentuk
tertentu pada bakteri.
• Apat dilihat dengan teknik pewarnaan tertentu atau dengan
mengusahakan terjadinya plasmolisis pada bakteri.
• Dinding sel terdiri atas bermacam-macam bahan organik seperti selulosa,
hemiselulosa, khitin (yaitu karbohidrat yang megandung unsur N, hal ini
bergantung pada spesies bakteri. Zat-zat itulah yang menyebabkan
kebanyakan para ahli menggolongkan bakteri ke dalam dunia tumbuhan.
• Fungsi dinding sel adalah memberi bentuk tertentu pada sel, untuk
memberi perlindungan untuk mengatur keluar masuknya zat-zat kimia; lagi
pula dinding sel memegang peranan dalam pembelahan sel.
SUSUNAN SEL BAKTERI-MEMBRAN SITOPLASMA

• Membran sitoplasma, merupakan bungkus dari protoplasma dan


ikut menyusut bersama-sama dengan menyusutnya protoplasma
pada waktu mengalami plasmolisis.
• Membran sitoplasma terdiri atas protein dan lipida mudah menghisap
zat warna yang alkalis.
• Isi sel berupa protoplasma dari berbagai bahan lain yang terkandung
di dalam protoplasma disebut sitoplasma atau plasma sel.
• Protoplasma itu suatu koloid yang mengandung karbohidrat, protein,
enzim-enzim, zat yang banyak mengandung asam robonukleat atau
ARN yang mudah menghisap zat warna tertentu, yaitu zat warna yang
bersifat basa.
SUSUNAN SEL BAKTERI-INTI
• Inti atau nukleus terdiri atas asam deoxyribonukleat atau AND dan
asam ribonukleat atau ARN. Inti dari makhluk-makhluk yang
bertingkat tinggipun terdiri dari AND dan ARN.
• Hanya inti bakteri tidak mempunyai membran atau dinding inti
sedang inti dari makhluk-makhluk yang tinggi mempunyai membran.
• Inti yang tidak bermembran disebut prokariot.
• Sedangkan inti yang bermembran eukariot.
• ARN merupakan bagian dari ribosum adalah komponen yang terdapat
di dalam sel yang berfungsi sebagai organel penyusun protein.
.
SUSUNAN SEL BAKTERI-Flagela (1)
• Flagela merupakan embel-embel seperti rambut yang amat tipis
mencuat menembus dinding sel dan bermula dari tubuh dasar, suatu
struktur granular tepat dibawah membran sel didalam sitoplasma
(jamak,flagelum).
• Flagelum menyebabkan motilitas atau pergerakan pada sel bakteri.
Panjang flagelum biasanya beberapa kali lebih panjang dari selnya,
namun diameternya jauh lebih kecil daripada diameter selnya, misalnya
10-20 mm.
• Flagelum dibuat dari sub unit- sub unit protein yang disebut flagelin.
Tidak semua bakteri mempunyai flagelum, banyak basilus dan spirilium
memilikinya, tetapi flagelum jarang dijumpai pada kokus.
SUSUNAN SEL BAKTERI-Flagela (2)

• Bagi bakteri-bakteri berflagelum, pola pelekatan serta banyaknya yang
melekat digunakan untuk mengklasifikasikan bakteri dalam takstonomi
tertentu, sebagai contoh diantara bakteri yang berbentuk batang, gram
negatif, genus pseudomonas dicirikan oleh flagelum yang terikat diujung
sel (flagela monotrikus atau lovotrikus).
• Flagela dapat dilihat dengan pewarnaan khusus yang menggunakan
mordan (suatu substansi yang mengikatkan zat warna pada suatu
permukaan).
• Dengan bantuan mikroskop berkekuatan tinggi maka kita dapat
memfokuskan struktur utama diluar dinding sel bakteri tunggal. Yang
akan terlihat adalah flagela, pili dan kapsul.
SUSUNAN SEL BAKTERI-SPORA
• Spora bakteri dipakai bukan sebagai alat perkembang biakan yang
terdapat pada kapang alga, lumut, paku-pakuan.
• Spora pada bakteri mempunyai arti yang lain spora bakteri adalah
bentuk bakteri yang sedang dalam usaha mengamankan diri terhadap
pengaruh buruk dari luar. Setelah keadaan baik lagi maka bungkus spora
akan pecah dan tumbuhlah bakteri sebagaimana biasanya.
• Beberapa spesies dari Basillus yang aerob dan beberapa spesies lain dari
Clostridium yang anaerob dapat membentuk spora.
• Spora ini lazim disebut endospora, yaitu karena spora terbentuk di dalam
sel endrospora itu jauh lebih tahan terhadap pengaruh luar yang buruk
daripada bakteri biasa,yaitu bakteri dalam bentuk vegetatifnya.
• Bakteri yang mampu membentuk endospora dapat tumbuh dan
bereproduksi selama banyak generasi sebagai sel vegetatifnya.
FUNGI/CENDAWAN
FUNGI/CENDAWAN

• Fungi/cendawan, yang dapat diklasifikasikan menjadi 2 golongan yaitu :


Mold/Jamur/Kapang dan Yeast/Khamir.
• Kapang bersifat filamentus sedangkan Yeast/khamir biasanya uniselular.
• Cendawan memiliki sel eukariotik. tak dapat membuat makanannya sendiri.
Cara makannya bersifat heterotrof, yaitu menyerap zat organik dari
lingkungannya sehingga hidupnya bersifat parasit dan saprofit.
• Bila hidup dari benda mati yang terlarut, disebut saprofit.
• Saprofit menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks,
menguraikannya menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian
dikembalikan ke dalam tanah dan selanjutnya mengingkatkan kesuburannya.
• Jadi mikroba tersebut sangat menguntungkan bagi manusia.
• Sebaliknya mikroba juga dapat merugikan bilamana mereka membusukkan
kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain.
FUNGI/CENDAWAN

• Cendawan saprofitik juga penting dalam fementasi industri, misalnya


pembuatan bir, minuman anggur dan produksi antibiotik seperti
penisilin. Peragian adonan dan pemasukan beberapa keju juga
bergantung kepada kegiatan cendawan.

• Beberapa cendawan, meskipun saprofitik dapat juga menyerbu inang


yang hidup lalu tumbuh dengan subur di situ sebagai parasit. Sebagai
parasit akan menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan hewan,
termasuk manusia. Akan tetapi diantara 500.000 spesies cendawan,
hanya kurang lebih 100 yang patogenik terhadap manusia.
JAMUR
• Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak).
• Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan,
struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
• Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Berbeda dengan bakteri mereka itu
tidak dapat menggunakan senyawa karbon anorganik seperti misalnya
karbon dioksida, karbon harus berasal dari sumber organik, misalnya
glukosa.
• Beberapa spesies menggunakan nitrogen itulah sebabnya mengapa
medium biakan untuk cendawan berisikan pepton, suatu produk protein
yang terhidrolisa. .
JAMUR
Perbandingan cendawan dan bakteri
Ciri Cendawan Bakteri
pH optimum 3,8-5,6 6,5-7,5
Suhu optimum 23-30°C 20-37°C

30-37°C

Aerobik obligat (jamur) Aerobik ➔ anaerobic

Fakultatif (khamir)
Cahaya (untuk tumbuh) Tiada Beberapa kelompok fotosintetik

Kadar gula dalam medium 4-5 % 0,5-1 %


laboratorium
Karbon Organik Anorganik
Komponen struktural dinding sel Kitin, seulose atau glukan Peptidoglikan

Perentanaan terhadap antibiotic Resistensi terhadap penisilin, Resistensi terhadap griseofulvin,


tetrasiklin, klorafenikol, peka peka terhadap penisilin,
terhadap griseofulvin tetrasiklin, klorafenikol
JAMUR
• Berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan
mencernakan makanan.
• Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya
dalam bentuk glikogen.
• Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung
pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
• Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
JAMUR
• Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik
peran yang merugikan maupun yang menguntungkan.
• Tubuh jamur atau talus suatu kapang pada dasarnya terdiri atas dua
bagian, miselium dan spora (sel resisten, istirahat atau domain).
Miselium merupakan kumpulan beberapa filament yang dinamakan
hifa.
• Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
• Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari
dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran
plasma dan sitoplasma hifa.
JAMUR
• Berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan
mencernakan makanan.
• Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya
dalam bentuk glikogen.
• Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung
pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
• Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
JAMUR
• Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
• Setiap hifa lebarnya 5 sampai 10 cm, dibandingkan dengan sel
bakteri yang biasanya berdiameter 1 µm.Disamping setiap hifa
terdapat sitoplasma bersama.
• Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa
• Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom,
mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel.
• Adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.Struktur hifa
senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak
diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
JAMUR
• Berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan
mencernakan makanan.
• Untuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari
lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya
dalam bentuk glikogen.
• Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung
pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya.
• Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat,
parasit fakultatif, atau saprofit.
JAMUR

a. Hifa tanpa septa. Struktur Penicillium sp


Struktur Rhizopus stolonifer
b. Hifa dengan septa/sekat

Struktur umum jamur terdiri dari hifa yang tumbuh ke atas (sporangiofor) yang dapat
membentuk tubuh buah dan terdapat kotak spora (sporangium) yang berisi spora
perkembangbiakan. Hifa yang mendatar disebut stolon
KHAMIR
• Sel khamir merupakan uniseluler, berbeda dengan lainnya yang
merupakan multiseluler. Berbentuk bola, ovoid atau sel yang panjang
dengan ujung melingkar.
• Pada medium padat, koloninya berwarna putih atau krem, berubah halus
dan memiliki diameter sampai 5 mm. Pada medium cair berbentuk
sediment.
• Menurut Bennion (1980) “yeast” merupakan tumbuhan mikroskopik
bersel satu dan merupakan golongan fungi, tidak bercabang dan tidak
mempunyai klorofil serta memerbanyak diri dengan cara budding
(pertunasan).
• Yeast memfermentasikan gula untuk meghasilkan etanol dan CO2 dan
produk samping lainnya. Yeast digunakan dalam pembuatan roti ialah
Saccaromyces cerevisiae yang umumnya dinamakan ragi roti (baker’s
yeast).
KHAMIR
• Sel Yeast digunakan dalam pembuatan roti, kue kering, pizza, cracker,
kue donat, danish party dan sebagainya.
• Kelebihan yeast dibandingkan dengan bahan kimia adonan roti yang
lain adalah memberikan rasa khas yang harum juga berubah dari CO2
akan memperpanjang periode waktu
• Yeast adalah makanan yang baik. Yeast kaya akan protein dan
umumnya merupakan sumber yang baik untuk vitamin B, selain itu
yeast juga merupakan sumber nutrisi yang sangat penting dalam
makanan yang tidak banyak mengandung daging atau vegetarian diet.
KHAMIR
• Salah satu contoh Yeast adalah Saccharomyces cerevisiae yang
mempunyai klasifikasi sebagai berikut :

- Devisi : Eumycophyta
- Klas : Ascomycetes
- Ordo : Saccharomycatales
- Famili : Saccharomycetaceae
- Genus : Saccharomyces
- Spesies : Saccharomyces cerevisiae
KHAMIR
- Saccharomyces cerevisiae mempu memfermentasikan sukrosa,
glukosa, fruktosa, maltosa dan juga berperan dalam menghasilkan
alkohol dan CO2.

Struktur sel khamir


BAB II
BERTEMAN DENGAN MIKROBA

Soal

1. Buat bagan klasifikasi mikroba berdasarkan Kingdom. Masing-masing


beri contoh 3 mikroba terkait.
2. Sebutkan perbedaan mendasar sel prokariot dan eukariot
3. Gambarkan dan sebut nama struktur/bagian dari bakteri , jamur,
khamir

Anda mungkin juga menyukai