Anda di halaman 1dari 44

Dasar-Dasar Mikrobiologi

Suryani Hutomo
Pendahuluan
• Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
makhluk hidup yang terkecil dan hanya dapat dilihat
dengan mempergunakan mikroskop.
• Makluk2 kecil itu disebut mikroorganisme atau mikroba
atau jasad renik
• Mikroorganisme ini diasosiasikan dengan terjadinya
penyakit infeksi
• Mikrobiologi dari kata :
• Micros = kecil
• Bios = hidup dan
• Logos = ilmu
Sejarah Mikrobiologi
• Penyakit infeksi telah dikenal sejak jaman dahulu, meskipun pada saat
itu penyebabnya tidak jelas
• Pada jaman Hippocrates, penyebab penyakit infeksi yang mengenai
suatu daerah (endemic) diasosiasikan pada udara yang kotor
• Pada awal abad 17, Anthony van Leuwenhook mendiskripsikan
bakteri untuk pertama kalinya dengan pengamatan menggunakan
mikroskop buatannya.
• Pada akhir abad 19, mikroorganisme diidentifikasi sebagai penyebab
berbagai penyakit dengan mengaplikasikan Henle-Koch postulates
yang diformulasikan oleh R. Koch pada tahun 1890.
ROBERT KOCH (1890)
DAPAT MEMBUKTIKAN BAHWA SESEORANG DENGAN PENYAKIT INFEKSI
DISEBABKAN OLEH MIKROBA.
POSTULAT KOCH

1.MIKROORGANISME DAPAT DIISOLASI DARI


KELAINAN PATOLOGIS /PRODUK DARI
INDIVIDU YG SAKIT.

2.MIKROORGANISME TSB DAPAT DIBIAKAN


SECARA MURNI DI LABORATORIUM

3.MIKROORGANISME YG TELAH DIBIAKAN DI


INOKULASI KEMBALI KEPADA INDIVIDU LAIN
YG SEHAT DAN MENYEBABKAN SAKIT YG SAMA
SEPERTI INVIDU PERTAMA

4.SELANJUTNYA MIKROORGANISME DAPAT


DIISOLASI KEMBALI DARI DARAH/SPESIMEN
INDIVIDU YG DICOBAKAN TADI DAN HASILNYA
SAMA DNG YG PERTAMA
JENIS MIKROSKOP
1.MIKROSKOP CAHAYA
- LENSA OKULER (PEMBESARAN 10x)

-LENSA OBYEKTIF ADA 3 (10x,45x DAN


100x)

-PEMBUAT MIKROSKOP PERTAMA


ANTHONY VAN
-PENGAMAT MIKROORGANISME
LEUWENHOEK PERTAMA YG SANGAT TELITI
(1632-1723) → BENTUK-BENTUK BAKTERI (300 X)
2.MIKROSKOP ELEKTRON
• -SUMBER CAHAYA ADALAH BERKAS ELEKTRON
• -PEMBESARAN 200.000 x
• -UNTUK MELIHAT STRUKTUR INTERN DALAM SEL

3.Scanning electrone microscope (SEM)


• UNTUK MELIHAT PERMUKAAN SEL DAN MEKANISME PERLEKATAN
• MENGHASILKAN GAMBAR TIGA DEMENSI
• HANYA DIPERMUKAAN TIDAK BUKAN UNTUK BAGIAN DALAM
4. MIKROSKOP MEDAN GELAP
• Adalah Mikroskop Cahaya dng kondensor yang ditambah filter khusus
• Untuk melihat mikroorganisme yang transparan

Insersi diaphragma ke dalam slot filter Identifikasi Spirochaeta dari


condenser akan menghasilkan medan eksudat pasien sifilis
gelap yang cocok untuk perbesaran
rendah
Mikroorganisme Kehidupan Manusia

MENGUNTUNGKAN
-INDUSTRI FERMENTASI MERUGIKAN
-OBAT-OBATAN -PENYEBAB PENYAKIT
-BIDANG PERTANIAN -PERUSAK, PELAPUK
--FLORA NORMAL

8
SIFAT MIKROBA YG MENGUNTUNGKAN
Keuntungan :
• Mampu mengurai bahan /limbah/sampah /sisa makanan
melalui dekomposisi bahan organik atau proses fermentasi

Pemanfaatan mikroba yang menguntungkan:


=Pembuatan obat2an
=Pembuatan makanan (roti,anggur,tape keju dll)
=laboratorium (pembuatan vaksin,reagen diagnostik dll)

BIOTEKNOLOGI
 Makanan dan minuman hasil fermentasi mikroba
Yunani : Bir  Anggur
Cina : Kiu  Beras / Nasi
Jepang & Cina : Kecap  Kedele
Balkan : Susu Fermentasi Joghurt
Asia Tengah : Koumiss  Susu Unta

 Pasteurisasi :
Pemanasan pada suhu 62,8O C selama 30’
MANFAAT LAIN UNTUK PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
PENYAKIT YANG DISEBABKAN MIKROORGANISME
 Imunisasi :
penyuntikan dengan biakan patogen yang telah diatenuasikan
(umur biakan telah beberapa minggu/dibunuh) → virulensinya
berkurang → antigen menimbulkan antibodi dalam darah pasien
yang diimunisasi
Edward Jenner 1796 → vaksin cacar
Pasteur → vaksin rabies → Joseps Meister
 Antiseptis :
cara-cara untuk mengurangi / meniadakan infeksiASEPTI :
- Zat kimia : fenol. Alkohol, jodium dll
- Teknik fisik : saringan udara, lampu UV

 Bidang kesehatan masyarakat :


pemurnian air, pembuangan limbah, pengawetan makanan
SIFAT MIKROBA YG MERUGIKAN

• 1.Menimbulkan kerusakan bahan/jaringan


-PEMBUSUKAN
• 2.Menimbulkan penyakit: --- penyakit infeksi
-TIFUS,DIARE,TBC
• 3.menyebabkan penyakit degeneratif
-HPV --- ca
• 4.Menyebabkan cacat bawaan
-TOKSOPLAMOSIS
Dengan adanya sifat2 mikroba yang merugikan bagi
kehidupan manusia maka kita dapat ber-upaya untuk :

• -Menghindari,
• -Membunuh
• -Melakukan pencegahan dini, agar tidak terjadi kerusakan
lebih lanjut.
MAKHLUK HIDUP

KELOMPOK KELOMPOK
HEWAN TUMBUH2AN

KELOMPOK PERALIHAN
PROTISTA

PROKARIOTA EUKARIOTA
-BAKTERI -ALGAE
-SIANOBAKTERI -JAMUR
-PROTOZOA
PERBEDAAN ANTARA EUKARIOTA DENGAN PROKARIOTA

 sel prokariotik → ciri-ciri dasar :


1. tidak ada membran internal yang memisahkan nukleus dengan
sitoplasma
2. Pembagian nukleus → pembelahan
3. Dinding sel → molekul kompleks → mukopeptide → struktur kaku
PERBANDINGAN SEL EUKARIOTA
DAN PROKARIOTA
Pembeda Eukariot Prokariot
Struktur Organel Berbagai tipe selalu Tidak pernah ada
ada
Nukleus Membran nukleus DNA berhubungan
dan gelendong dengan sitoplasma
aparat
Komposisi Lipida Umum Sangat jarang
Sterol Selalu Hanya ada
mikroplasma
Dinding sel Tidak ada atau dari Peptidoglikan dg asam
selulose muramat
Organisasi Kromosom Banyak 1 lingkaran (+plasmid)
genetik Haploid
Diploidi Biasanya diploid Tidak ada
Histon atau Nukleosom Ada Berpasangan dan
Perpapasan transkipsi dan Terpisah dlm waktu berlangsung singkat
translasi dan berlangsung
lama
Klasifikasi

Bakteri Jamur Virus


Commensal dan pathogen
• commensal microorganism
species yang hidup pada host tetapi tidak menyebabkan penyakit
• pada beberapa keadaan commensal bacteria dapat diasosiasikan
dengan terjadinya penyakit
• Seseorang dengan sistem imun yang tidak bekerja
optimal, i.e. immunocompromised, adalah yang akan
terkena penyakit yang disebabkan oleh bakteri
komensal pada individu yang sehat

Kommensal saat ini cenderung digolongkan sebagai


opportunistic pathogen.
-Patogenesis

• Adalah mekanisme infeksi di mulai invasi berkembang


biak merusak jaringan dan menimbulkan gejala
• Infeksi inang oleh mikroba yang memperbanyak diri dan
berasosiasi dengan jaringan inang
• Kapasitas bakteri menyebabkan penyakit tergantung
pada patogenitasnya
• Mikroba dikelompokkan menjadi 3, yaitu agen penyebab
penyakit, patogen oportunistik, dan nonpatogen
Pendahuluan-Patogenesis

”Patogenesis infeksi bakteri diawali permulaan proses infeksi hingga


mekanisme timbulnya tanda dan gejala penyakit”

1. Apatogen: pertumbuhan dan perbanyakan mikroba


pada/dalam tubuh manusia dengan/tanpa menimbulkan
penyakit.
2. Patogen: mikroorganisme yang dapat menimbulkan penyakit
3. Patogenisitas: kemampuan agen infeksi untuk menimbulkan
penyakit
3. Virulensi adalah kemampuan kuantitatif agen infeksi untuk
menimbulkan penyakit, ukuran PATOGENISITAS suatu
mikroba
VIRULENSI
• Adalah ukuran patogenitas organisme
• Tingkat virulensi berbanding lurus dengan kemampuan
organisme menyebabkan penyakit
• Tingkat virulensi dipengaruhi oleh jumlah mikroba,
jalur masuk ke tubuh inang, mekanisme pertahanan
inang, dan faktor virulensi mikroba
• Secara eksperimental virulensi diukur dengan
menentukan jumlah mikroba yang menyebabkan
kematian, sakit, atau lesi dalam waktu yang ditentukan
setelah introduksi
Kategori Patogen

Patogen opportunistik
biasanya adalah flora
normal dan menyebabkan
penyakit bila menyerang Potensial Patogen
bagian yg tidak terlindungi,
biasanya terjadi pada orang
yg kondisinya tidak sehat.

Patogen virulen Patogen opportunistik

(lebih berbahaya), dapat


menimbulkan penyakit pada
tubuh kondisi sehat/normal
Patogen virulen
PROSES PERLEKATAN

A. Pioner melekat pada pellicle


B. Saling berikatan
C. Berkembang biak dan berikatan
D. Membentuk komunitas dengan spesies lain
ORGAN TEMPAT PELEKATAN MIKROBA

I. Membran mukosa
a. Saluran pernafasan (paling sering)
b. Saluran pencernaan: bakteri masuk melalui air,
makanan, jari kotor dsb. Bakteri tahan thp asam
lambung, enzim dan empedu
c. Saluran kencing: penularan penyakit seksual
d. Konjungtiva: membran yg melapisi bola mata
II. Kulit
-Bakteri tidak bisa terpenetrasi pada sel kulit yg sehat
-Beberapa mikroba dapat menyerang melalui folikel rambut &
kelenjar keringat
-Beberapa fungi dapat tumbuh pada kulit karena mampu
memproduksi enzim keratinase
III. Organ dalam
Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah
kulit atau membran mukosa melalui rute parenteral.
• Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb

Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila


masuk via rute parenteral
• Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia
bila terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
III. Organ dalam
Mikroba dapat langsung beradhesi pada organ di bawah
kulit atau membran mukosa melalui rute parenteral.
• Ex: injeksi, gigitan, luka, sayatan, bedah dsb

Beberapa mikroba hanya dpt menimbulkan penyakit apabila


masuk via rute parenteral
• Ex: Streptococcus pneumoniae menyebabkan pneumonia
bila terhirup; jika tertelan tidak menimbulkan penyakit.
Prosedur aseptis
• semua tindakan yang dilakukan dalam diagnosis mikrobiologi,
sterilitas sangat diutamakan
• alat-alat yang dipakai maupun media
• Alat atau bahan dikatakan steril bila alat/bahan tersebut bebas dari
mikroba baik dalam bentuk vegetative maupun spora
• Tindakan untuk membebaskan alat/media dari jasad renik disebut
dengan sterilisasi.
Secara garis besar sterilisasi dapat dibagi sebagai berikut :

• Pemanasan
• Filtrasi
• Penyinaran dengan sinar gelombang pendek (radiasi)
• Kimia (khemis)

Pemanasan kering Pemanasan basah


• Filtrasi
dilakukan dengan mengalirkan cairan atau gas pada saringan berpori kecil
sehingga dapat menahan mikroorganisme dengan ukuran tertentu.
- untuk sterilisasi media yang tidak tahan terhadap pemanasan, misalnya
urea broth ataupun untuk sterilisasi vaksin , serum, enzim, vitamin

• Radiasi
- cara ini diperlukan jika sterilisasi panas maupun dingin tidak dapat
dilakukan.
- Beberapa macam radiasi mengakibatkan letal terhadap sel-sel jasad renik
dan mikroorganisme lain. Jenis radiasi ini termasuk bagian dari spectrum
elektromagnetik, misalnya : sinar ultra violet, sinar gamma, sinar X dan juga
sinar katoda elektron kecepatan tinggi.
• Kimia
- cara sterilisasi dengan bahan kimia.
- Desinfektan adalah suatu bahan kimia yang dapat membunuh sel-sel
vegetatif dari jasad renik. Biasanya digunakan untuk objek yang tidak
hidup, karena akan merusak jaringan. Prosesnya disebut desinfeksi
- Antiseptik adalah suatu bahan/zat yang dapat mencegah, melawan
maupun membunuh pertumbuhan dan kegiatan jasad renik. Biasanya
digunakan untuk tubuh. Prosesnya disebut antiseptis
- Biocidal adalah suatu zat yang aksinya dipakai untuk membunuh
mikroorganisme, missal : bakterisid, virusid, sporosit.
- Biostatik adalah zat yang aksinya untuk mencegah/menghambat
pertumbuhan mikroorganisme, misal : bakteriostatik, fungistatik.
Tahap-tahap pemeriksaan mikrobiologi
1. Pengumpulan/pengambilan spesimen
2. Kultur: isolasi, identifikasi
3. Identifikasi
1. Pengumpulan
spesimen
1. Bahan untuk pemeriksaan
mikobiologi diambil dari spesimen
klinik dari berbagai bagian tubuh

2. bahan dibawa ke laboratorium


dalam media transport
Alat untuk mengambil spesimen Transport spesimen
2. Kultur
Media
- penggunaan media sangat penting, baik untuk transport, isolasi,
identifikasi, maupun differensiasi
- Media juga digunakan untuk membawa material dari tempat
pengambilan spesimen ke laboratorium agar kuman tetap hidup
sesampainya di laboratorium
- terdiri dari campuran zat makanan (nutrisi) yang diperlukan untuk
menumbuhkan suatu mikroorganisme

Media yang sudah dituang dalam


tabung harus selalu ditutup
Untuk mendapatkan suatu lingkungan kehidupan yang cocok bagi
bakteri, maka harus memenuhi syarat-syarat dalam hal :

• Susunan makanan
• Tekanan osmose
• Derajat keasaman (pH)
• Temperatur
• Sterilitas
Mengukur pH dengan pH meter
- Bila pH terlalu tinggi, ditambahkan 1N HCl
- Bila pH terlalu rendah ditambahkan 1N NaOH
Pada media KIA: Pada media Mc Conkey:
Bakteri menghasilkan asam *koloni mucoid atau tidak
atau tidak *Fermentasi laktosa atau tidak
• Memindahkan sel bakteri/jamur/virus ke media dinamakan inokulasi
• Populasi bakteri/jamur/virus yang tumbuh di media dinamakan kultur
Kalau populasi homogen --- kultur murni / pure culture
• Pertumbuhan sel-sel individual pada permukaan media padat yang
dapat diamati dinamakan koloni
Hal-hal yang diamati pada
koloni:

1. Gambaran koloni
2. Kecepatan pertumbuhan
3. Sifat pertumbuhan
Berbagai bentuk koloni jamur
Pustaka
• Benson. Microbiological Aplication, Laboratory Manual. 8th edition.
McGraw Hill. 2001
• Ryan KJ., Ray CG. Sherris Medical Microbiology, an introduction to
infectious disease. McGraw Hill. 2005
• Kayser FH., Bienz KA., Eckert J., Zinkernagel RM. Medical
Microbiology. Thieme. 2005

Anda mungkin juga menyukai