SALAWATI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas segala
rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Imiah ini yang berjudul “Formulasi dan uji ajtivitas
antibakteri sediaan handwash ekstrak buah labu siam (Sechium edule swartz)
dalam menyelesaikan studi pada program Diploma III Farmasi, serta salam dan
shalawat pada Nabi Muhammad SAW. sebagai lahiran insan yang tiada duanya.
hasan dan Ibunda saila serta seluruh keluarga yang telah mencurahkan kasih
sayang, kepercayaan, keikhlasan serta do’a kepada saya. Semoga Allah SWT.
membalas budi baik seluruh pihak yang telah membantu saya dalam
Penulis menyadari dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini tidak lepas
dari bimbingan,arahan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan
2. Ibu Hj. Suryani, S.H., M.H., selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega
Rezky Makassar.
i
3. Prof. DR. dr. Ali Aspar Mappahya, Sp. PD., Sp. JP(K) selaku Rektor
5. Ibu Apt. Nielma Auliah, M.Si. Ketua Program Studi DIII Farmasi
Makassar
10. Rekan angkatan D-III Farmasi 2017 yang selalu siap siaga jika dimintai
pertolongan
11. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat saya sebutkan satu per
satu
Penulis menyadari bahwa dalam Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kesalahan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritikan
Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bernilai ibadah dan bermanfaat bagi bidang
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR................................................................................................v
DAFTAR TABEL.....................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................................4
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................4
D. Manfaat Penelitian.........................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian tanaman..............................................................................................6
B. Ekstraksi ........................................................................................................9
C. Antibakteri .....................................................................................................13
D. Kulit................................................................................................................16
E. Sediaan Handwash ........................................................................................18
F. Uraian Bakteri Staphylococcus aureus..........................................................19
G. Kerangka teori................................................................................................21
H. Hipotesa .........................................................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian...............................................................................................22
B. Waktu dan tempat Penelitian.........................................................................22
C. Alat dan Bahan...............................................................................................22
D. Pengambilan dan Pengolahan Sampel...........................................................23
E. Formulasi handwash .....................................................................................24
F. Pembuatan sediaan handwash .......................................................................24
G. Evaluasi sediaan gel handwash .....................................................................25
H. Sterilisasi alat.................................................................................................25
I. Uji antibakteri.................................................................................................26
J. Tehnik pengumpulan data..............................................................................27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil...............................................................................................................28
B. Pembahasan ...................................................................................................30
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................38
B. Saran...............................................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................39
LAMPIRAN..........................................................................................................…41
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar.4 Uji aktivitas sediaan handwash ekstrak buah labu siam terhadap
Staphylococcus aureus...............................................................................................45
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran.1 Skema.....................................................................................................42
Lampiran.2 Gambar...................................................................................................43
Lampiran.3 Perhitungan.............................................................................................46
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
adalah obat yang terbuat dari tumbuhan dan merupakan warisan budaya
bangsa yang telah digunakan turun temurun secara empirik. Tumbuhan obat
sebagian besar bahan bakunya masih diimpor. Seiring dengan hal itu,
penelitian yang membuktikan khasiat dan keamanan obat tradisional atau obat
yang kaya akan manfaat. Baik digunakan sebagai bahan makanan maupun
keduanya yaitu labu siam. Bagian labu siam yang biasa dikonsumsi
1
masyarakat yaitu buah dan daunnya. Selain mudah didapat, harganya yang
terjangkau dan dibuat untuk sayuran, buahnya juga dapat dibuat manisan.
Daun labu siam (Sechium edule Swartz) bermanfaat sebagai obat untuk
antioksidan. Kandungan senyawa aktif pada daun labu siam berupa senyawa
obat Indonesia dari suku Cucurbitaceae yang sekarang belum banyak diteliti.
manisan serta berkhasiat untuk memperlancar buang air kecil, penurun panas,
dan saponin dalam buah labu siam berpotensi sebagai antibakteri. (nur indah,
2009)
tubuh. Salah satu cara yang paling umum dilakukanuntuk menjaga kebersihan
2
merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pencegahan dan
didukung oleh data WHO (2009) dan data Diare Departemen Kesehatan
meninggal dunia akibat diare (Nasrul, 2011). Masalah mencuci tangan sering
berbagai macam penyakit seperti diare, infeksi saluran pernafasan, flu burung
bahaya yang disebabkan dari tangan yang tidak bersih adalah masuknya
bakteri ke dalam tubuh diri sendiri seperti melalui mata, hidung atau mulut
serta orang lain melalui sentuhan secara langsung. Mencuci tangan terbukti
2017)
dengan dunia luar dan digunakan sehari-hari untuk melakukan aktivitas. Hal
3
lemak, minyak, dan protein yang merupakan bahan organik. Untuk
siswa di SDN Ciputat 02. Sebagian siswa yang mengalami diare disebabkan
B. Rumusan Masalah
2. Apakah sediaan handwash dari ekstrak buah labu siam (Sechium edule
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah ekstrak buah labu siam (Sechium edule swarz)
2. Untuk mengetahui apakah sediaan handwash dari ekstrak buah labu siam
Staphylococcus aureus.
4
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
tentang formulasi dan uji aktivitas antibakteri sediaan handwash ekstrak buah
2. Bagi institusi
3. Bagi masyarakat
formulasi sediaan handwash ektrak buah labu siam (Sechium edule swarz)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Uraian Tanaman
Saade, 1996). Masa produktif labu siam mencapai lima tahun. Daerah
6
1. Klasifikasi tanaman labu siam (Sechium edule swartz)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Sechium
(Rukmana, 1998)
permukaan buah tumbuh bulu – bulu yang tajam dan jarang seperti
duri. Biji buahnya besar dan lunak. Daun labu siam berbulu tajam.
Akarnya tunggang dengan akar samping yang agak dalam dan kuat.
(Sunarjono, 2003)
7
3. Kandungan kimia
2009)
yang terjangkau dan dibuat untuk sayuran, buahnya juga dapat dibuat
8
B. Ekstraksi
1. Pengertian
telah dikeringkan.
diserbukkan dan disari. Penyaringan atau yang disebut juga ekstraksi juga
(Najib,2018).
yang harus diperhatikan yaitu kemampuan atau daya larut analit dalam
9
pelarut harus tinggi,pelarut yang digunakan harus selektif, konsentrasi
analit dalam sampel harus cukup tinggi dan tersedia metode untuk
dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau hewani menurut
2. Metode ekstraksi
a. Cara dingin, metode cara dingin terdiri dari dua metode yaitu :
1) Maserasi
dalam rongga sel yang mengandung zat aktif dan melarutkan zat
10
Prinsip dari maserasi adalah pelarut akan masuk kedalam
sel melewati dinding sel dan isi sel. Isi sel akan larut karena
2019).
2) Perkolasi
yang lebih dari satu wadah kontinu yang dilakukan pada suhu
kamar dan tidak terkena sinar matahari. Pelarut yang lebih dari
11
Kerugiannya adalah diperlukan banyak pelarut, waktunya
b. Cara panas, metode cara panas terdiri dari enam metode yaitu:
1) Refluks
2) Soxhlet
12
diekstraksi akan melampaui kelarutannya dalam pelaru tertentu
3) Digesti
4) Infus
5) Dekok
6) Distilasi uap
C. Antibakteri
13
yaitu bakteriostatika yang bersifat menghambat pertubuhan bakteri dan
Fibrianto, 2018).
membunuh bakteri baik gram positif maupun gram negative. Jenis antibakteri
14
pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel
asam amino essensial yang berfungsi dalam sintesis purin dan pirimidin
(Rollando, 2019).
15
D. Kulit
keringat dan kelenjar mamma disebut juga intergumen. Fungsi spesifik kulit
kulit juga berfungsi sebagai tempat ekskresi yaitu kulit mengeluarkan zat-zat
tertentu yaitu keringat dari kelenjar keringat yang keluar melalui pori-pori
keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Zat
tubuh sekaligus merupakan organ terberat dan terbesar dari tubuh manusia
yang meliputi 16% berat tubuh. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama yaitu
epidermis (lapisan bagian luar tipis), dermis (lapisan tengah) dan subkutan
(lapisan paling dalam). Lapisan epidermis terdiri dari lima lapisan (dari
16
lapisan yang paling atas sampai yang terdalam). Lapisan epidermis tebalnya
75-150 μm, kecuali pada telapak tangan dan kaki yang berukuran lebih tebal.
elastin, sel saraf, pembuluh darah dan jaringan limfatik. Juga terdapat kelenjar
bawah dermis, terdiri dari jaringan ikat dan lemak. Telapak tangan dan
telapak kaki mempunyai kulit yang lebih tebal daripada bagian tubuh yang
lain disebabkan oleh adanya lapisan corneum di tempat itu. Hal ini penting
karena kulit di bagian tubuh ini lebih sering mengalami gesekan disbanding
Pada tahun 1938, prince menemukan bakteri yang ada ditangan dan
17
E. Sediaan HandWash
1. Pengertian
air saja tidak efektif untuk membersihkan kulit karena air tidak dapat
penambahan sabun atau detergen, akan tetapi sabun murni tidak dapat
dan lebih mudah digunakan karena losio dapat menyebar berupa lapisan
2. Evaluasi sediaan
a. Uji organoleptic
merupakan uji fisik dari sabun cair meliputi warna, bau, dan bentuk.
b. Uji ph
18
ke dalam sampel yang akan diperiksa. Nilai pH pada skala pH meter
c. Tinggi busa
sebagai normal flora dikulit dan hidung. Pada manusia, kolonisasi bakteri ini
paling banyak dihidung walaupun juga ada dibagian tubuh lainnya. 20% dari
populasi hampir selalu dijumpai kolonisasi dari bakteri ini. Bakteri S. aureus
merupakan salah satu penyebab terbanyaak infeksi di kulit (Sri et al., 2016).
S.aureus memberikan uji katalase positif. Bakteri S.aureus bersifat aerob atau
19
lingkungan pH 2,6-10, dan optimum pada pH 6,8-8,2. Biasanya virulensinya
ringan, tetapi jika kulit luka, busuk atau terkena iritasi, bakteri ini dapat
Divisi : Protophyta
Kelas : Bacilli
Ordo : Bacillales
Famili : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
(Vasanthakumari, 2007
20
G. Kerangka Teori
Ekstraksi
Sediaan handwash
kulit
H. Hipotesa
21
BAB III
METODE PNELITIAN
A. Jenis penelitian
1. Waktu penelitian
2. Tempat penelitian
Bunsen, pH meter, lumping alu, laminar air flow, dan alat-alat gelas
(Pirex).
buah labu siam (Sechium edule swartz) methanol, alcohol 70%, aquadest,
22
asam sitrat, carbopol 940, dinatrium EDTA, gliserin, natrium lauril sulfat,
Agar.
1. Pengambilan sampel
umur.
2. Pengolahan sampel
sampai tidak ada pelarut yang menetes lagi pada suhu 40˚C, dan
23
E. Formulasi Handwash
Tabel 1
ekstrak buah labu siam (Sechium edule swartz), diaduk hingga homogen.
24
100ml. setelah itu di simpan dalam wadah tertutup dan diamkan selama
24 jam.
1. Uji organoleptic
merupakan uji fisik dari sabun cair meliputi warna, bau, dan bentuk.
2. Uji ph
3. Tinggi busa
menit.
H. Sterilisasi alat
25
kemudian dimasukan dalam Autoklaf pada suhu 121° C dengan tekanan
15 Psi (Per Square Inchi) selama 15 menit. Alat yang tidak tahan panas
I. Uji Antibakteri
a. Sampel handwash
26
handwash yang dibuat dengan cetakan cork borner. Diinkubasi
zona hambat ekstrak buah labu siam (Sechium edule swartz) terhadap
27
BAB IV
A. Hasil
Tabel 2
KETERANGAN JUMLAH
Berat ekstrak 130 g
Berat simplisia 500 g
% rendamen ekstrak 26%
2. Uji organoleptik
3. Uji pH
FORMULA pH
Kontrol (-) 6
28
FI 6
FII 6
FIII 5
Keterangan :
Kontrol (-) : Formula Kontrol Negatif tanpa konsentrasi ekstrak
FI : Formula I Konsentrasi 10%
FII : Formula II Konsentrasi 20%
FIII : Formula III Konsentrasi 30%
TINGGI BUSA
FORMULASI
SEBELUM SESUDAH
Kontrol (-) 10 cm 6 cm
FI 7 cm 6 cm
FII 6 cm 5 cm
FIII 6 cm 4,5
Keterangan :
Kontrol (-) : Formula Kontrol Negatif tanpa konsentrasi ekstrak
FI : Formula I Konsentrasi 10%
FII : Formula II Konsentrasi 20%
FIII : Formula III Konsentrasi 30%
Tabel 6
29
B. Pembahasan
sulawesi selata. Buah labu siam yang digunakan adalah buah yang masih muda
berwarna hijau dan bagian ujung buah belum mengeluarkan tunas dan terbelah.
yang bervariasi.
peristiwa browning dan blckening. Peristiwa tersebut terjadi dipicu oleh reaksi
oksidasi akibat adanya pemanasan yang dikatalis oleh enzim fenol oksidase
Senyawa fenolik dalam bentuk polimer tersebut yang tidak memiliki aktivitas
antioksidan.
30
Buah labu siam (Sechium edule swatz) segar dihilangkan kulitnya
terdapat pada permukaan buah. Buah labu siam (Sechium edule swatz) yang
browning pada buah. Ketika buah dikupas atau dipotong, enzim yang
konversi biokimia dari senyawa fenolik yang terdapat pada buah sehingga
senyawa fenolik akan berubah menjadi bentuk polimer yang tidak memiliki
aktivitas antioksidan.
Buah labu siam (Sechium edule swatz) yang telah bersih dipotong
kecil-kecil supaya lebih mudah diblender. Buah labu siam (Sechium edule
penyari dapat kontak lebih luas dengan simplisia. Lalu dilakukan proses
perbedaan tekanan antara di dalam dan di luar sel sehingga metanolit sekubder
yang ada di dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi
31
Metanol dipilih sebagai penyari karena metanol merupakan pelarut
etanol maupun cairan penyari yang lain (Depkes RI b, 2000). hal tersebut
menguap karena sifat metanol mudah meneguap pada suhu kamar. Selain itu,
juga untuk mencegah masuknya kontaminasi dari luar. Gelas kaca di tutup agar
tidak terkena cahaya matahari atau sinar matahari langsung. Hal ini
dikarenakan ada beberapa senyawa dapat bereaksi oleh adanya cahaya dan juga
proses meserasi lebih efektif karena penyaring lebih banyak kontak langsung
dengan sel-sel dalam buah labu siam (Sechium edule swatz) dibandingkan jika
32
Filtat yang diperoleh darinhasil penyaringan diuapkan pelarutnta
tekanan. Suatu cairan akan mendidih jika tekanan uap cairan sama dengan
semua metanol teruapkan. Sisa metanol dan air yang tertinggal dalam ekstrak
kemudian diuapkan dengan waterbath dan dibantu dengan kipas angin untuk
dalam tiga formulasi yaitu pada formulasi pertama dengan konsentrasi ekstrak
10%, formulasi kedua dengan konsentrasi 20% dan konsentrasi ketiga yaitu
30%.
33
homogen. Kemudian ditambahkan asam sitrat dan metil paraben, sesekali
sedikit aquadest dan ekstrak buah labu siam (Sechium edule swartz) kemudian
sedikit aquadest dan ekstrak buah labu siam (Sechium edule swartz) kemudian
sedikit aquadest dan ekstrak buah labu siam (Sechium edule swartz) kemudian
1. Uji organoleptik
34
Uji organoleptik pada sediaan handwash dilakukan dengan cara
metanol buah labu siam) memiliki bentuk sedikit kental dengan warna
bening dan tidak berbau. Formulasi pertama dengan bentuk sedikit kental
yang agak keruh dan tidak berbau. Formulasinkedua dengan bentuk sedikit
kental dan agak keruh, tidak berbau. Selanjutnya pada formulasi ketiga
2. Uji pH
Pada uji busa di kontrol negatif memiliki tinggi busa 10 cm, setelah
memiliki tinggi busa 7 cm, setelag didiamkan selama 5 menit memiliki tinggi
busa 5 cm. Formula II memiliki tinggi busa 6 cm, setelah didiamkan selama
35
5 menit didapatkan tinggi busa 5 cm. Dan formula III memiliki tinggi busa 6
cm, kemudian didiamkan selama 5 menit mendapatkan tinggi busa 4,5 cm.
4. Pengujian bakteri
semua alat yang akan digunakan. Kemudian Dibuat suspensi bakteri dengan
ke dalam botol coklat yang sudah ada NaCl di dalamnya. Setelah itu
sedotan. Setelah itu dilakukan inokulasi bakteri ke dalam cawan petri, dalam
sumuran di isi sediaan handwash sampai lubang sumuran penuh dan diamkan
36
Hasil yang didapatkan untuk kontrol positif yaitu 17 mm dan zona
hambat yang dihasilkan zona hambat yang kuat dan untuk kontrol negatif
zona hambat yang dihasilkan adalah zona hambat yang kuat. Untuk
formulasi kedua (20%) memiliki zona hambat 17,3 dan zona hambat yang
dihasilkan adalah zona hambat yang kuat. Untuk formulasi ketiga (30%)
memiliki zona hambat 24,3 mm, zona hambat yang dihasilkan adalah zona
dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu sangat kuat bila zona hambat >20
mm, kuat 10-20 mm, sedang 5-10 mm dan lemah <5 mm (Yunita, 2019).
37
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ekstrak buah labu siam (Sechium edule swatz) dapat diformulasi menjadi
B. Saran
lain dari ekstrak buah labu siam (Sechium edule swatz) dan dapat membuat
38
DAFTAR PUSTAKA
Audia.2014.formulasi sabun losio pencuci tangan (hand wash) gel lidah buaya
(Aloevera L) dengan variasi emulgator.UMI
Lintang candra.2019.daya hambat ekstrak daun labu siam (Sechium edule (jacq.)
Swartz) terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli SECARA In
vitro.surabaya:Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan.
39
Moektiwardoyo moelyono,dkk. 2018. Jawer Kotok, Plectranthus Scutellarioides
Dari Etnofarmasi Menjadi Sediaan Fitofarmasi. Yogyakarta : Deepublish
Putri Rukmini Dwi Widya dan Fibrianto Kiki.2018. Rempah untuk Pangan dan
Kesehatan. UB Press : Jawa Timur, Malang.
Retno iswari, fatmah latifah. 2013. Buku Pegangan Ilmu Pengetahuan Kosmetik.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Saifuddin, azis. 2014. Senyawa Alam Metabolit Sekunder, Teori, Konsep dan
Tehnik Pemurnian. Yogyakarta : Deepublish
Sari A.N. 2015. Antioksidan Alternatif Untuk Menangkal Bahaya Radikal Bebas
Pada Kulit. Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology Vol. 1,
No.1
40
Suharjo B. Cahyono.2013. Menjadi Pasien Cerdas. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
LAMPIRAN
Rotary evaporator
Water bath
Ekstrak kental
41
Lampiran II : Skema Pembuatan Formulasi
42
Lampiran III : Gambar Evaluasi Sediaan
a) Uji organoleptik
b) Uji pH
43
Formula II Formula III
c) Uji tinggi busa
Sebelum 5 menit
Setelah 5 menit
44
Formula II Formula III
45
Lampiran V: Perhitungan bahan
% Rendaman ekstrak =
Formula I
Asam sitrat 1% =
Gliserin 10% =
Trietanolamin 2% =
= 100 - 28,6
= 71,4ml
Formula II
Asam sitrat 1% =
Gliserin 10% =
46
Natrium lauryl sulfat 5% =
Trietanolamin 2% =
= 100 - 38,6
= 61,4 ml
Formula III
Asam sitrat 1% =
Gliserin 10% =
Trietanolamin 2% =
47