Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No.

3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

KARAKTERISTIK PAPARAN RADIASI SINAR ULTRAVIOLET A


(UV-A) DAN CAHAYA TAMPAK DI KOTA KUPANG

Yunita Yappy Tey Seran, Bartholomeus Pasangka, Hadi Imam Sutaji

Lecturer at Faculty of Science and Engineering Undana

ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian paparan radiasi sinar ultraviolet A (UV-A) dan cahaya tampak di
Kota Kupang. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan cacah radiasi minimum dan
maksimum sinar ultraviolet A dalam sehari, seminggu dan sebulan yang digambarkan dalam
kurva paparan radiasi sinar ultraviolet A selama sebulan. Selain itu, juga untuk mengetahui
estimasi waktu paparan radiasi sinar ultraviolet A yang cacahnya melebihi batas ambang dan
melihat perbandingan intensitas paparan radiasi sinar ultraviolet A dengan cahaya tampak.
Metode yang digunakan adalah metode pengukuran langsung yang terdiri dari survei dan
pengukuran di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cacah radiasi minimum dan
maksimum sinar ultraviolet A dalam sehari, seminggu dan sebulan berturut-turut untuk lokasi
Oesapa diperoleh paparan radiasi UV-A berkisar sampai ;
sampai dan sampai . Untuk lokasi
Bimouku berkisar sampai ; sampai
dan sampai . Pada lokasi Tenau berkisar sampai
; sampai dan sampai
. Selanjutnya, lokasi Nunhila berkisar sampai ;
sampai dan sampai . Data pengukuran
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan intensitas terhadap waktu pada minggu pertama yang
disebabkan perubahan cuaca, sementara minggu kedua sampai keempat hampir sama karena
cuacanya relatif sama. Interval cacah radiasi sinar UV-A yang dipancarkan matahari berkisar
sampai . Pada interval itu, intensitas yang terukur didominasi
oleh cacah radiasi sampai . Nilai ini, jika dibandingkan dengan
nilai ambang batas pada tabel 1 lebih dari dan dinyatakan berbahaya untuk
waktu paparan selama 1 jam per hari, tepatnya berkisar antara jam 10.00 WITA sampai jam
14.00 WITA. Nilai paparan radiasi sinar UV-A bernilai sampai ,
sedangkan cahaya tampak saat sinar UV-A mencapai nilai minimum dan
bernilai saat sinar UV-A bernilai maksimum. Perbedaan ini disebabkan
karena sinar ultraviolet memiliki panjang gelombang yang lebih pendek dibandingkan
panjang gelombang cahaya tampak yang mempengaruhi intensitas radiasinya.

Kata kunci: Paparan radiasi, sinar ultraviolet-A (UV-A), cahaya tampak.

49
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

Keberadaan atmosfer yang Sinar ultraviolet (UV) memiliki


menyelimuti permukaan bumi mempunyai rentang panjang gelombang antara 400 nm
peranan penting bagi kelangsungan hidup – 100 nm yang berada diantara spektrum
organisme di bumi. Atmosfer sinar-X dan cahaya tampak
menyediakan gas-gas penting bagi (Cahyonugroho, 2011). Berdasarkan
kehidupan di bumi, seperti gas oksigen panjang gelombangnya, sinar UV dibagi
dan karbondioksida. Disamping itu, menjadi menjadi tiga, antara lain: UV-A
atmosfer juga melindungi kehidupan di atau gelombang panjang (black light)
bumi dengan menyerap radiasi sinar dengan panjang gelombang berkisar antara
ultraviolet matahari serta mengurangi 380 nm – 315 nm, UV-B atau gelombang
perbedaan suhu antara siang dan malam medium (medium wave) dengan panjang
hari. gelombang antara 315 nm – 280 nm, dan
Atmosfer bumi terdiri dari gas UV-C atau gelombang pendek (short wave)
nitrogen sebanyak 78,1%, oksigen yang memiliki panjang gelombang antara
20,97%, argon 0,9%, karbondioksida 280 nm – 100 nm.
0,0357%, uap air dan gas lainnya Pada proses pemancarannya di
0,00643%. Diantara gas-gas tersebut, ada atmosfer, UV-B dan UV-C diserap 90%
gas ozon walaupun jumlahnya sedikit oleh ozon, uap air, oksigen dan
namun sangat berguna bagi kehidupan di karbondioksida, sementara hanya sebagian
muka bumi. Ozon adalah hasil reaksi kecil UV-A yang dipengaruhi oleh
antara oksigen dengan sinar ultraviolet atmosfer bumi (Hamdi, 2009). Sinar UV-A
(UV) matahari. Ozon terrdapat pada dalam jumlah kecil dibutuhkan dalam
lapisan stratosfer dan troposfer. Pada kesehatan, namun, jika jumlahnya melebihi
lapisan stratosfer ozon bermanfaat untuk ambang batas akan berdampak negatif bagi
menyerap sinar ultraviolet pancaran kehidupan manusia di bumi.
matahari, sehingga sinar ultraviolet yang Seiring berjalannya waktu, jumlah
sampai ke bumi jumlahnya sedikit. penduduk semakin bertambah dan
Sebaliknya ozon yang terdapat pada kemajuan industri juga semakin maju.
lapisan troposfer bersifat racun dan Akibatnya, berdampak pada peningkatan
merupakan salah satu gas rumah kaca polusi yang juga menimbulkan masalah di
sehingga menjadi penyebab kerusakan atmosfer khususnya lapisan ozon. Lapisan
makhluk hidup. ozon semakin lama semakin berkurang,
Menurut Sabtono (2013) fungsi dimana kondisi ozon di lapisan stratosfer
atmosfer adalah menjaga suhu di bumi secara global menurun 3% dalam waktu 20
tetap hangat, melindungi bumi dari benda tahun dari tahun 1980 sampai tahun 2000.
luar angkasa dan sebagai filter terhadap Kondisi berkurangnya ozon ini,
pancaran sinar matahari yang didukung oleh hasil monitoring lembaga
bergelombang pendek seperti sinar alfa, penerbangan dan antariksa nasional
sinar gamma, sinar beta dan sinar (http://lapan.com/ozon-bidang komposisi
ultraviolet. Oleh sebab itu, atmosfer atmosfer) yang menyatakan bahwa di atas
berperan penting dalam mengurangi antariksa lapisan ozon menipis 50% pada
dampak negatif radiasi sinar ultraviolet. musim dingin dan musim panas sehingga

50
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

sinar UV-A yang sampai ke bumi Akibatnya, estimasi interval cacah radiasi
bertambah. sinar UV-A yang melebihi nilai ambang
Bertambahnya sinar UV-A yang batas beserta waktu paparannya, termasuk
sampai ke bumi dapat menjadi pemicu perbandingan intensinsitas paparan UV-A
penyakit, seperti kangker kulit, kerusakan dengan cahaya tampak dapat ditentukan.
mata, menurunkan kekebalan tubuh dan
menurunnya ketersedian nitrogen. Selain MATERI DAN METODE
itu, Sinar UV-A menjadi pemicu utama
munculnya kerutan 10 kali lebih kuat dari Prosedur Penelitian
UV-B (Lazuardi, 2003). 1. Survei Lokasi Penelitian
Untuk itulah ambang radiasi UV-A Tahapan survei ini dilakukan untuk
perlu diperhatikan, selain irridiasi memilih lokasi pengambilan data, mulai
efektifnya maka masa paparan radiasi juga penentuan daerah dan titik ukur.
perlu diketahui. Nilai ambang batas radiasi Penentuan daerah terdiri atas Oesapa,
sinar ultraviolet menurut Ramanta (2015) Bimouku, Tenau dan Nunhila.
diperlihatkan pada tabel 1. Penentuan satu titik ukur berdasarkan
tempat yang memiliki intensitas
Tabel 1. Nilai ambang batas radiasi maksimum dengan pertimbangan polusi
sinar UV atau polutan dan pencahayaan matahari
Masa Irridiasi Efektif dari setiap lokasi.
pemaparan 2. Akuisisi Data
Per hari Proses akuisisi data dilakukan selama
4 jam 0,2 interval waktu tertentu, dimana sehari
2 jam 0,4 ada sepuluh jam pengambilan data,
1 jam 0,8 yaitu mulai jam 08.00 – 17.29 WITA.
30 menit 1,7 Pengambilan data dilakukan dengan
mengarahkan sensor UV dan cahaya
15 menit 3,3
tampak ke matahari sehingga intensitas
10 menit 5
yang dipancarkan dapat terdeteksi dan
5 menit 10
diukur. Selanjutnya, hasil pengukuran
1 menit 50
data intensitas, baik UV-A maupun
30 detik 100 cahaya tampak dicatat beserta waktu
10 detik 300 pengukurannya.
1 detik 3000 3. Pengolahan Data
0,5 detik 6000
Data dari lapangan diolah dan dianalisis
Adanya nilai batas ambang dapat untuk mendapatkan kurva paparan
dijadikan sebagai dasar penentuan cacah radiasi sinar UV beserta kurva intensitas
radiasi minimum dan maksimum sinar sinar UV-A terhadap waktu selama
ultraviolet A dalam sehari, seminggu dan sebulan di daerah Oesapa, Bimouku,
sebulan yang diikuti pembuatan kurva Tenau dan Nunhila.
karakteristiknya selama sebulan.

51
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

4. Interpretasi Data Tenau serta Nunhila berturut-turut


Interpretasi data hasil pengukuran pada jam 17.08 WITA dan
dilakukan dengan membuat kurva pada jam 12.08 WITA,
intensitas terhadap waktu dalam pada jam 17.00 WITA dan
sebulan yang diikuti penentuan titik pada jam 12.00 WITA,
minimum dan maksimum pada kurva. pada jam 17.29 WITA dan
Hasil titik minimum dan maksimum ini pada jam 11.29 WITA,
digunakan sebagai dasar untuk serta pada jam 17.22 WITA
menentukan estimasi interval cacah dan pada jam 11.22 WITA.
radiasi yang diikuti estimasi waktu Data cacah radiasi minimum dan
paparan sinar UV berdasarkan nilai maksimum dalam sebulan yang diperoleh
ambang batas serta perbandingannya dari lokasi Oesapa, Bimouku, Tenau serta
terhadap cahaya tampak. Nunhila berturut-turut pada
jam 17.08 WITA dan pada
HASIL DAN PEMBAHASAN jam 14.08 WITA, pada jam
17.00 WITA dan pada jam
Pengambilan data dilakukan di 13.00 WITA, pada jam
empat lokasi berbeda yaitu Oesapa dengan 17.29 WITA dan pada jam
posisi lintang dan bujur dan 14.29 WITA, serta pada
, Bimouku jam 17.22 WITA dan pada
dan , Tenau jam 13.22 WITA.
dan serta Nunhila Intensitas minimum radiasi sinar
dan . Data ultraviolet A (UV-A) dari pancaran cahaya
yang diperoleh berupa cacah radiasi matahari rata-rata terukur pada jam 17.00
minimum dan maksimum, baik dalam WITA sampai 17.29 WITA. Hal ini
sehari, seminggu dan sebulan. disebabkan sudut yang dibentuk pancaran
Data cacah radiasi minimum dan cahaya matahari terhadap daerah setempat
maksimum sehari yang diperoleh dari semakin besar sehingga sinar UV-A yang
lokasi Oesapa, Bimouku, Tenau dan diterima tidak berbahaya, meskipun waktu
Nunhila secara berturut-turut adalah paparannya lama.
pada jam 17.08 WITA dan Sebaliknya, nilai intensitas
pada jam 14.08 WITA, maksimum dari radiasi sinar ultraviolet A
pada jam 17.00 WITA dan (UV-A) hasil pancaran cahaya matahari
pada jam 13.00 WITA, rata-rata terukur pada jam 11.22 WITA
pada jam 17.29 WITA dan sampai 14.29 WITA. Penyebabnya adalah
pada jam 14.29 WITA, sudut yang dibentuk pancaran cahaya
serta pada jam 17.22 WITA matahari terhadap daerah setempat
dan pada jam 13.22 WITA. semakin kecil sehingga sinar UV-A yang
Data cacah radiasi minimum dan diterima berisiko berbahaya, apalagi waktu
maksimum dalam seminggu yang paparannya lama.
diperoleh dari lokasi Oesapa, Bimouku,

52
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

Adapun kurva paparan radiasi sinar


ultraviolet A (UV-A) dalam sebulan untuk
daerah Oesapa, Bimouku, Tenau dan
Nunhila digambarkan berdasarkan nilai
intensitas radiasi terhadap waktu seperti
terlihat pada gambar berikut ini.

Gambar 3. Paparan radiasi sinar ultraviolet


A (UV-A) dalam sebulan di Tenau

Gambar 1. Paparan radiasi sinar ultraviolet


A (UV-A) dalam sebulan di Oesapa

Gambar 2. Paparan radiasi sinar ultraviolet Gambar 4. Paparan radiasi sinar ultraviolet
A (UV-A) dalam sebulan di Bimouku A (UV-A) dalam sebulan di Nunhila

53
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

Gambar keempat kurva paparan UV- Selain itu, data penelitian


A tersebut menunjukkan bahwa pada menunjukkan bahwa pancaran sinar UV-A
minggu pertama, terjadi perbedaan berada di kisaran cacah radiasi sebesar
intensitas terhadap waktu yang disebabkan sampai
oleh adanya perubahan cuaca di setiap dengan waktu pengukuran mulai dari jam
lokasi penelitian. Perubahan cuaca ini 08.00 WITA sampai 17.29 WITA. Pada
berupa kondisi berawan dan cerah. Saat interval itu, terlihat bahwa intensitas yang
kondisi berawan, intensitas sinar UV-A terukur didominasi oleh cacah radiasi
yang dipancarkan matahari akan sampai . Nilai
minimum, sebaliknya ketika kondisi cerah, yang terukur ini jika dibandingkan dengan
intensitas sinar UV-A yang dipancarkan nilai ambang batas pada tabel 1 lebih dari
matahari adalah maksimum. maka dinyatakan berbahaya
Untuk minggu kedua sampai untuk waktu paparan selama 1 jam per
keempat bentuk keempat kurva tidak jauh hari. Waktu paparan radiasi sinar UV-A
berbeda atau mengalami sedikit perbedaan yang mungkin berbahaya berdasarkan data
intensitas. Hal ini disebabkan karena berkisar antara jam 10.00 WITA sampai
kondisi cuaca pada minggu kedua sampai 14.00 WITA.
keempat hampir sama. Nilai paparan radiasi sinar UV-A
Jika dikaitkan dengan estimasi ternyata berbeda dengan nilai paparan
interval cacah radiasinya, maka dapat radiasi cahaya tampak. Pada sinar UV-A
diketahui bahwa interval cacah radiasi nilai paparan radiasi berkisar antara
yang terukur di Oesapa, Bimouku, Tenau sampai
dan Nunhila berturut turut adalah sedangkan pada cahaya tampak bernilai
sampai , saat sinar UV-A mencapai
sampai , nilai minimum dan bernilai
sampai dan saat sinar UV-A bernilai maksimum.
sampai . Adanya perbedaan tersebut disebabkan
Nilai interval cacah ini menunjukkan sinar ultraviolet memiliki panjang
bahwa intensitas radiasi yang diterima gelombang yang lebih pendek
setiap saat berbeda tergantung intensitas dibandingkan panjang gelombang cahaya
pancaran matahari. Nilai interval cacah tampak. Akibatnya, intensitas radiasi yang
minimum diperoleh saat matahari diteruskan ke permukaan bumi sebagian
menjelang terbenam karena energi yang besar merupakan intensitas radiasi cahaya
diterima kecil sehingga intensitasnya tampak.
minimum, sebaliknya interval cacah
mencapai nilai maksimum saat siang hari,
karena energi yang diterima tinggi
sehingga intensitasnya mencapai
maksimum.

54
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

PENUTUP Pada interval itu, intensitas yang terukur


didominasi oleh cacah radiasi
Simpulan sampai . Nilai ini, jika
1. Cacah radiasi minimum dan maksimum
dibandingkan dengan nilai ambang
sinar UV-A dalam sehari, seminggu
batas pada tabel 1 lebih dari
dan sebulan berturut-turut untuk lokasi
dan dinyatakan berbahaya untuk
Oesapa berkisar sampai
waktu paparan selama 1 jam per hari,
; sampai
tepatnya berkisar antara jam 10.00
dan
WITA sampai 14.00 WITA.
sampai . Lokasi 3. Ada perbedaan nilai paparan radiasi
Bimouku berkisar sinar UV-A dengan cahaya tampak.
sampai ; Nilai paparan radiasi sinar UV-A
sampai dan bernilai sampai
sampai . Pada , sedangkan cahaya
Tenau berkisar sampai tampak saat sinar UV-A
mencapai nilai minimum dan bernilai
; sampai
saat sinar UV-A bernilai
dan maksimum. Perbedaan ini disebabkan
sampai . Selanjutnya, karena sinar ultraviolet memiliki
Nunhila berkisar sampai panjang gelombang yang lebih pendek
; sampai dibandingkan panjang gelombang
cahaya tampak yang mempengaruhi
dan
intensitas radiasinya.
sampai . Bentuk kurva Saran
paparan radiasi sinar UV-A selama 1. Untuk penelitian selanjutnya, perlu
sebulan pada keempat lokasi penambahan lokasi penelitian dan
menunjukkan bahwa pada minggu memperkecil interval waktu
pertama mengalami fluktuasi yang pengambilan data serta
besar akibat adanya perubahan cuaca. mengkorelasikan intensitas sinar UV-A
dengan suhu.
Namun, minggu kedua sampai keempat
2. Masyarakat jika keluar rumah saat siang
relatif sama sama karena kondisi cuaca hari khususnya antara jam 10.00 WITA
hampir sama. sampai 14.00 WITA disarankan agar
2. Untuk Interval cacah radiasi sinar UV- selalu memakai pelindung sehingga
A yang dipancarkan matahari pada tidak terjadi kontak langsung dengan
keempat lokasi tersebut berkisar radiasi yang dipancarkan matahari
sampai .

55
Jurnal Biotropikal Sains Vol. 15, No. 3, November 2018 (Hal 49 – 56)

Hasil Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Komposisi Atmosfer.


http://Lapan.com/ozon-bidang
komposisi atmosfer (diakses tanggal
23 Februari 2015)
Cahyonugroho, Okik Hendriyanto. 2011.
Pengaruh Intensitas Sinar
Ultraviolet dan Pengadukan
terhadap Reduksi Jumlah Bakteri E.
Coli. Jurnal penelitian:1, 2,19.
Hamdi, Saipul. 2009. Sinar Ultraviolet
matahari terlalu banyak juga
membahayakan.
http://sinar_ultraviolet-matahari-
terlalu (diakses tanggal 09 Maret
2015)
Lazuardi. 2003. Penipisan Lapisan Ozon
dan penanggulangannya. Jurnal
Biologi: FMIPA.http://jurnal lapisan
ozon (diakses tanggal 30 Januari
2015)
Ramanta, I Putu Aditya. 2015. Nilai
Ambang Batas.
http://sribd.com/nilai-ambang batas
(diakses tanggal 09 Maret 2015)
Sabtono, Petrus Haryo. 2013. Atmosfer.
http://atmosfer bumi (diakses
tanggal 30 Januari 2015)

56

Anda mungkin juga menyukai