Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM KLIMATOLOGI

RADIASI SURYA
4.1. Hasil
Titik bakar pertama = 1,5 cm
Titik bakar kedua = 2 cm
Titik bakar pertama = = 7,5 cm/jam
Titik bakar pertama = = 10 cm/jam
Hasil penyinaran sehari = 7,5 cm/jam+ 10 cm/jam = 17,5 cm/jam.

4.2. Pembahasan
Energi matahari merupakan energi terbesar yang ada dibumi, sekitar 99,9% dari sekian
persen total energi panas, sebagian kecil panas dari sumber lain. Energi matahari ialah penyebab
utama pergerakan dan perubahan di atmosfer. Dan radiasi surya merupakan faktor penting
penentu keadaan iklim. Energi yang dihasilkan oleh matahari terdiri atas baebagai macam bentuk
radiasi gelombang elektromaknetik yang dapat diketahui melalui frekuensi atau panjang
gelombangnya.
Praktikum kali ini untuk menghitung intensitas radiasi surya, praktikum kali ini tidak
langsung dilaksanakan dilapangan karena kertas pias tidak adaa, jadi yang dilakukan hanya
menghitung intensitas dan lama waktu penyinaran dengan menggunakan kertas pias yang telah
terbakar. Unsur radiasi matahari terdiri atas lama penyinaran dan intensitas penyinaran.
Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi matahari yang sampai pada suatu satuan kalori,
joule, watt, m, dll.
Untuk menghitung lama dan intensitas penyinaran matahari dilihat di kertas pias, setiap
antara garis panjang dengan garis yang panjang itu dibaca 60 menit, pada praktikum kali ini
diukur saja berapa panjang kertas pias yang terbakar kemudian diukur dalam satuan cm
kemudian dikalikan dengan ketetapan waktu yaitu 1 jam atau 60 menit kemudian dibagikan
dengan jumlah jam sehari yaitu 12 jam.
Pada praktikum kami titik pertama 1,5 cm kemudian dikali 60 menit dan dibagi 12 jam
hasilnya 7,5 cm/jam, dan titik bakar kedua 10 cm/jam, lalu keduanya ditambahkan jadi hasilnya
17,5 cm/jam.
OLEH :
Nama : Harni Suci Utami
NPM : E1B013098
Ko-Ass : Sari Yulia Kartika Hasibuan
(E1B013098)
Shift : Kamis, 4 Desember 2014/ Jam 08.00 Wib
Kelompok : 1 ( Satu )

PROGRAM STUDI KEHUTANAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebenarnya radiasi matahari merupakan unsur yang sangat penting dalam
bidang pertanian. Pertama, cahaya merupakan sumber energi bagi tanaman hijau
yang memalui proses fotosintesa diubah menjadi tenaga kimia. Kedua, radiasi
memegang peranan penting sebagai sumber energi dalam proses evaporasi yang
menentukan kebutuhan air tanaman.
Intensitas radiasi matahari akan berkurang oleh penyerapan dan pemantulan
oleh atmosfer saat sebelum mencapai permukaan bumi. Ozon di atmosfer
menyerap radiasi dengan panjang gelombang pendek (ultraviolet) sedangkan
karbondioksida dan uap air menyerap sebagian radiasi dengan panjang gelombang
yang lebih panjang (infra merah). Selain pengurangan radiasi bumi langsung
(sorotan) oleh penyerapan tersebut, masih ada radiasi yang dipancarkan oleh
molekul-molekul gas, debu, dan uap air dalam atmosfer.
Energi surya adalah energi yang dapat dengan mengubah energi panas surya
(matahari) melalui peralatan tertentu menjadi sumber daya dalam bentuk lain.
Energi surya menjadi salah satu sumber pembangkit daya selain air, uap, angin,
biogas, batubara, dan minyak bumi. Teknik pemanfaatan energi surya mulai
muncul pada tahun 1839, ditemukan oleh A.C. Becquerel. Ia menggunakan kristal
silikon untuk mengkonversi radiasi matahari, namun sampai pada tahun 1955
metode itu belum banyak dikembangkan.
Pada tahun 1946 dilakukan perekaman spektrum radiasi matahari untuk yang
pertama kali dari ketinggian di atas lapisan ozon. Pada tahun 1949 perekaman
dilanjutkan untuk daerah panjang gelombang yang lebih pendek dari ketinggian
100 km. dari eksperimen-eksperimen tersebut diperoleh bahwa untuk daerah
panjang gelombang di atas 2900 Angstrom suhu radiasi matahari antara 5500
sampai 6000 oK. Untuk daerah panjang gelombang hingga mencapai sekitar
5000oK.
Daerah yang menjadi lokasi reaksi nuklir kuat yang menghasilkan keluaran
energi maha besar adalah matahari. Di tengahnya berada suatu daerah yang disebut
zona radiasi, di mana energi ditransfer oleh radiasi dibanding oleh pemindahan
gas/panas. Istilah bagian dalam matahari sering digunakan untuk meliputi
keduanya zona pemindahan gas/panas dan radiasi.
Penyinaran atau isolasi adalah penerimaan energi matahari oleh permukaan
bumi, bentuknya adalah sinar-sinar bergelombang pendek yang menerobos
atmosfer. Sebelum mencapai permukaan bumi sebagian hilang karena absorbsi.
Adapun yang berhasil sampai ke bumi kemudian dilepaskan pula melalui refleksi;
ini terutama terjadi di kedua daerah kutub bumi dan di dataran-dataran salju serta
perairan.

1.2 Tujuan
a) Menentukan intensitas radiasi surya dan lama penyinaran pada suatu hari.
b) Menghitung data intensitas dan lama penyinaran surya untuk perioda selama satu
bulan dan memperkirakan fluktuasi tahunannya.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unsur cuaca dan iklim ialah radiasi matahari, temperatur udara, tekanan
udara, penguapan, kelembaban udara, keawanan,presipitasi, dan beberapa unsur
iklim lain yang kurang penting. Unsur-unsur cuaca dan iklim ini tidak tetap pada
setiap saat dan tempat, selalu berubah-ubauh tergantung pada faktor-faktor fisis di
alam yang disebut faktor pengendali cuaca. Faktor pengendali cuaca ini ada yang
bersifat permanen dan ada yang bersifat sementar.(Guslim, 2009)
Matahari adalah kontrol iklim yang sangat penting dan sumber energi utama
di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut. Energi tersebut
menyebabkan bumi tetap panas, memelihara pertumbuhan tanaman dan kehidupan
hewan serta manusia, juga menimbulkan peredaran atmosfer, hampir tidakberarti
dari seluruh energi matahari yang dipancarkannya lebuh dari 2,2 milyar kali
jumlah yang diterima bumi. Tetapan radiasi matahari didefenisikan sebagai jumlah
fluks (aliran) radiasi matahari yang diterima pada permukaan di luar atmosfer
tegak lurus terhadap sinar matahari dan bumi. Serapan dan pancaran radiasi terjadi
melalui suatu proses yang sama yakni perubahan status energi dari atom atau
molekul penyerap atau pemancar. Oleh sebab itu, panjang gelombang tertentu,
jumlah energi yang diserap akan sama dengan jumlah energi yang dipancarkan
oleh suatu permukaan. Fenomena ini yang menjadi dasar hukum khirchoff.
(Kartasapoetra, 2004)
Matahari adalah sumber energi pada peristiwa yang terjadi dalam atmosfer
yang dianggap penting bagi sumber kehidupan. Energi matahari merupakan
penyebab utama perubahan pergerakan atmosfer sehingga dapat dianggap sebagai
pengendali iklim dan cuaca yang besar.(Trewartha, 2009)

2.1 Intensitas Radiasi


Intensitas Radiasi dalam arah tertentu didefinisikan sebagai daya
yangdiradiasikan dari suatu antena per satuan sudut solid. Intensitas radiasi
adalah parameter medan jauh dan dapat diperoleh melalui perkalian rapat radiasi
dengankuadrat jarak. Intensitas radiasi juga berhubungan dengan medan elektrik
jauh (far-zone). Dinyatakan dalam satuan luas per waktu, atau langley per menit,
atau watt per jam. Alat yang digunakan untuk mengukur radiasi surya adalah
solarimeter atau solarigraf.

2.2 Lama Penyinaran Surya


Lama penyinaran adalah periode (dalam jam) matahari bersinar cerah.
Faktor yang menentukan lama penyinaran adalah penutupan awan, semakin lama
penutupan awan maka lama penyinaran berkurang. Jadi, lama penyinaran memang
sangat ditentukan oleh keadaan awannya. Sebagai contoh, kita tahu bahwa keadaan
matahari menyinari Indonesia sekitar 11-12 jam, namun lama penyinaran
maksimumnya sekitar 8 jam. Untuk menentukan lama penyinaran ini ada alat ukur
yang digunakan, bernama alat ukur Cambell Stokes. Penggunaannya adalah
dengan melihat keadaan kertas pias sampai terbakar.
(Infonta, 2010)

BAB III
METEDOLOGI

3.1 Waktu dan tempat pelaksanaan


Praktikum dilaksanakan pada hari Kamis, 04 Desember 2014 mulai dari
pukul 08.00 WIB sampai pukul 09.45 WIB di Laboratorium Ilmu Tanah
Universitas Bengkulu dan disekitar kawasan Universitas Bengkulu lainnya.

3.2 Bahan dan Alat


Bahan dan alat yang digunakan pada proses pengamatan adalah sebagai
berikut:
a) Campbell Stokes
b) Pias masing-masing alat
c) Data hasil pengukuran satu bulan
d) Alat tulis (Pena, Pensil, Buku Penuntun)
3.3 Prosedur Kerja
1. Pasang alat campbell stokes di tempat yang telah di tentukan Co-Ast.
2. Alat harus benar-benar terletak horizontal. Ini dapat di lakukan dengan mengatur
ketinggian setiap sudut tiang penopang alat yang telah di atur dengan melihat
water-pas yang terpasang
3. Setelah selesai pemasangan alat kemudian pasanglah pias yang sesuai. Untuk
campbell stokes piasnya harus di sesuai kan dengan periode musim setempat. Pias
lengkung panjang di gunakan ketika panjang hari adalah relatif panjang, sebaliknya
pias lengkung pendek. Pias lurus di gunakan di saat surya memberikan sinarnya
dalam jangka waktu harian lebih pendek.
4. Hitung lama penyinaran surya terekam pada hari pengukuran anda.
5. Catat keadaan kejernihan langit hari itu
6. Bahas data yang anda peroleh dengan mempertimbangkan catatan anda tersebut
7. Jika setiap hari jumlah radiasi yang di terima seperti data yang anda peroleh,
berapakah total energi radiasi selama satu tahun? Mana lebih besar jika di
bandingkan jumlah energi radiasi di terima di lintang tinggi?
BAB IV
PEMBAHASAN DAN JAWABAN
4.1 Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang radiasi surya, yang salah satu unsurnya
adalah lama penyinaran surya. Lama penyinaran surya diukur dengan alat yang
bernama Campbell Stokes. Campbell Stokes terdiri dari 3 unsur utama yaitu bola
kristal, besi penyangga, dan kertas pias yang terdiri dari 3 macam (lengkung
pendek, lurus, dan lengkung panjang). Masing-masing kertas pias digunakan dalam
waktu tertentu, seperti kertas pias lengkung panjang digunakan pada Lintang Utara
yang panjang harinya relatif panjang, sebaliknya dengan kertas pias lengkung
pendek. Sedangkan kertas pias lurus digunakan saat matahari berada tepat diatas
pengamat (equator).
Setelah dilakukan pengamatan lama penyinaran surya dengan menggunakan
kertas pias lengkung panjang pada 3o LS. Didapat hasil bahwa kertas pias terbakar
hampir sempurna, yang artinya terdapat bagian kertas pias yang terbakar hingga
membolongkan kertas pias, tapi terdapat sedikit bagian yang hanya terbakar tapi
tidak menembus kertas pias. Hal ini dikarenakan oleh keadaan langit yang tidak
jernih atau berawan, sehingga penyinaran matahari sampai ke bumi sering tertutup
oleh awan dan tidak mendapatkan cahaya matahari penuh/sempurna. Kertas pias
yang terbakar tidak membentuk barisan yang lurus kesamping, melainkan agak
membelok ke bawah. Hal ini mungkin disebabkan oleh kesalahan pengamat saat
memposisikan Campbell Stokes yang kurang tepat, sehingga cahaya yang
dipantulkan dari kristal kaca tidak lurus terhadap arah kertas pias. Intensitas lama
penyinaran yang terekam, hal ini tampak pada pembakaran kertas pias yang
terbakar setengah dari garis waktu setengah jam.
Jumlah energi radiasi pada lintang rendah lebih rendah jika dibandingkan
dengan jumlah energi radiasi pada lintang tinggi. Hal ini dikarenakan pada daerah
tropis yang sering mempunyai banyak awan panjang hari sering berkurang. Bahkan
dapat terjadi hari tanpa penyinaran sama sekali pada suatu waktu.

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dalam praktikum agroklimatologi tentang intensitas
radiasi surya ini, maka didapatkan kesimpulan yaitu:
1. Lama penyinaran adalah seberapa lama intensitas radiasi matahari menynari
permukaan bumi dalam kurun waktu tertentu dan merupkan hal terpenting bagi
penyinaran pada setiap tumbuhan.
2. Radiasi matahari yang dipancarkan ke bumi tergantung oleh jarak matahari dan
juga intensitas matahari (besar kecilnya cahaya matahari dipancarkan).
3. Radiasi surya yang diukur berdasarkan jumlah energi radiasi yang dipancarkan
dalam sehari sebarapa besar intensitas dan lamanya peyinaran energi tersebut.
Radiasi yang dikeluarkan dipengaruhi oleh Jarak dari matahari, Intensitas radiasi
matahri, Lama penyinaran matahari/panjang hari/duration, dan Atmosfer.
4. Radiasi surya memegang peranan penting dari berbagai sumber energy lain yang
dimanfaatkan manusia.
5. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur lama penyinaran matahari Campbell
Stokes.\
5.2 Saran
Pada kegiatan praktikum ini, sebaiknya alat dan bahan yang akan digunakan
di persiapkan terlebih dahulu, agar praktikan dapat berjalan dengan baik. Dan
untuk para praktikan agar mempersiapkan diri materi-materi yang akan
dipraktekkan, agar dalam kegiatan praktikum tidak terhambat.

Anda mungkin juga menyukai