Anda di halaman 1dari 30

PENGUKURAN LAMA PENYINARAN DAN INTENSITAS

RADIASI MATAHARI
1. Pengukuran lamanya matahari bersinar (duration of
sunshine) Pengukuran lamanya matahari bersinar
dimaksudkan untuk mengetahui berapa lama/jam matahari
bersinar terang/langsung sampai kepermukaan bumi, mulai
dari terbit sampai terbenam
2. Pengukuran intensitas radiasi matahari (intensity of
sunshine). Maksud dari pengukuran ini ialah untuk
mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada permukaan
bumi baik yang langsung maupun yang dibaurkan oleh
atmosfer.
• Pengamatan radiasi matahari sangat diperlukan untuk berbagai
maksud yaitu :
1. Mempelajari transformasi (transformation) energi di dalam sistem
bumi-atmosfer dan ragamnya dalam waktu dan ruang.
2. Mempelajari distribusi dan ragam dari radiasi yang datang, radiasi
keluar, dan radiasi netto.
3. Menganalisis atmosfer mengenai kekeruhan, kandungan uap air,
debu, dan lainnya.
4. Penerapan praktis di dalam bidang pertanian, biologi, pengobatan,
arsitektur, dan industri.
• Pengukuran Lamanya Matahari Bersinar (duration of sunshine)
adalah Matahari dihitung bersinar terang jika sinarnya dapat
membakar kertas pias Campbell Stokes.
• Alat Pengukuran Lamanya Matahari Bersinar, Pengukuran
Sinar Matahari jenis Campbell Stokes (dibuat oleh Campbell
tahun 1853 dan Curtis menyempurnakannya menjadi alat yang
dipakai saat ini.
• Sejak tahun 1962 alat tipe Campbell Stokes oleh World
Meteorological Organization dipakai sebagai alat baku bagi
pengukuran lama penyinaran surya.
Bagian-bagian yang penting dari Campbell Stokes
1. Bola gelas dengan jari-jari 10 cm – 15 cm, dan berfungsi sebagai
lensa cembung (convex) yang dapat mengumpulkan sinar
matahari kesuatu titik api (fokus).
2. Tempat menyisipkan pias, yang letaknya diatur atau distel
sehingga pias tepat pada titik api lensa.
3. Pengatur letak pias, agar dapat distel sesuai dengan letak lintang
setempat.
4. Penunjuk yang menyatakan letak lintang pada waktu alat distel.
5. Tiga buah sekrup yang terletak pada kaki, digunakan untuk
menyetel alat agar kedudukannya horizontal
Pias Campbell Stokes
• Kertas pias terbuat dari karton berkualitas baik, tebal 0,4 mm, tidak
mudah memuai bila basah, berwarna biru sehingga mudah
menyerap radiasi surya dengan baik agar cepat kering.
• Pias diberi warna gelap (biru atau hijau) supaya mudah menyerap
panas, sehingga mudah hangus (terbakar). Meninggalkan jejak
bekas terbakar oleh sinar matahari.
• Kertas pias hanya terbakar di saat berlangsung sinar surya cerah.
Menurut WMO, sinar surya dikatakan cerah bila intensitas radiasi
mencapai 21 MW/cm² = 0,3 kalori/cm²/menit, yang umumnya
surya berada pada 3° di atas horizon. Satu kertas pias berlaku
untuk satu hari sehingga selama satu tahun diperlukan 365 atau
366 lembar.
Pemasangan kertas pias di Belahan Bumi Selatan
1. Pias lengkung panjang, dipasang antara tanggal 15 Oktober -
28/29 Februari.
2. Pias lurus dipasang antara tanggal 1 maret - 11 April dan 3
September - 14 Oktober.
3. Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 12 April - 2
September.
Pemasangan kertas pias Belahan Bumi Utara (BBU)
1. Pias lengkung panjang, dipasang antara tanggal 12 April - 2
September.
2. Pias lurus dipasang antara tanggal 1 maret - 11 April dan 3
September - 14 Oktober.
3. Pias lengkung pendek dipasang antara tanggal 15 Oktober - 28/29
Februari.
Campbell Stokes dan Kertas Pias
Campbell Stokes
Campbell Stokes
Pengukuran Intensitas Radiasi Matahari
• Untuk mengetahui intensitas radiasi yang jatuh pada
permukaan bumi baik yang langsung maupun yang
dibaurkan oleh amosfer.
• Intensitas radiasi matahari ialah jumlah energi yang jatuh
pada suatu bidang per satuan luas dalam satuan waktu.
Satuan intensitas radiasi matahari dinyatakan dalam kalori
x cm-2 x menit -1 atau watt x cm2.
• Energi yang dipancarkan matahari tidak seluruhnya sampai
kepermukaan bumi, ± 42 % hilang kembali ke angkasa
karena dipantulkan (refleksi) oleh permukaan awan dan
benda lainnya. Sebanyak 15 % diserap (absorpsi) oleh
atmosfir dan selebihnya dapat mencapai permukaan bumi
baik langsung sebanyak 27 % serta pembauran (scattering)
sebanyak 16 %.
• Pengamatan dilakukan pada jam 18.00 dan kertas pias
diambil dan diganti dengan pias yang baru.
• Lamanya penyinaran matahari dinyatakan dalam persen
yaitu panjang noda yang terjadi pada kertas pias dalam jam
dibagi dengan lamanya penyinaran yang sesungguhnya
untuk tempat pengamatan pada saat itu
• Menurut Steffan-Baltzman, setiap benda yang mempunyai temperatur di
atas 0°K dapat memancarkan energi/panas kesekitarnya yang
dinyatakan dengan rumus :
E =  T4
dimana : E = energi yang dipancarkan
 = konstanta Baltzman
T = temperatur benda/permukaan (°Kelvin)
• Matahari bertemperatur tinggi (± 6.000 °K), maka energi yang
dipancarkan berupa gelombang pendek dengan panjang gelombang ()
antara 0,15 m (baca mikron) sampai 4 m. Sebagian dari energi
matahari diserap oleh atmosfir antara lain waktu pembentukan lapisan
ionosfir dan ozonosfir. Temperatur bumi jauh lebih rendah dari matahari
(± 300 °K) maka radiasi/energi yang dipancarkannya mempunyai
gelombang panjang yang terletak antara 4 m sampai 120m.
• Dalam pengukuran intensitas radiasi matahari dikenal istilah tetapan
matahari (Solar Constant) yaitu jumlah energi radiasi matahari yang
jatuh tegak lurus pada lapisan teratas (rata-rata) dari atmofir pada
bidang seluas 1 cm2 dalam waktu satu menit, besarnya solar constant
adalah 1,94 gram cal.cm-2 menit -1.
Jenis-Jenis Radiasi dalam Atmosfir
1. Direct Solar Radiation (S)yaitu radiasi langsung dari matahari yang
sampai kepermukaan bumi.
2. Radiasi Difus (D) berasal dari pantulan-pantulan oleh awan dan
pembauran-pembauran oleh partikel-partikel dalam atmosfir.
3. Surface Reflectivity (r) yaitu radiasi yang berasal dari pantulan-
pantulan oleh permukaan bumi.
4. Out Going Terrestrial Radiation (O) yaitu radiasi yang berasal dari
bumi yang berupa gelombang panjang.
5. Back Radiation (B), yaitu radiasi yang berasal dari awan butir-butir
uap air dan CO2 yang terdapat dalam atmosfer.
6. Global (total) Radiation (Q) yang dinyatakan sebagai Q = S cos α
+ D, dimana α adalah sudut elevasi sinar matahari.
7. Net Radiation (R) dimana R = Q + B – r – O
Alat-alat Ukur Intensitas Radiasi Matahari
1. Pyrheliometer(mengukur radiasi langsung (S))
2. Solarimeter, pyranometer dan Actinograph (mengukur
radiasi total (Q))
3. Pyrgeometer (mengukur radiasi bumi (O))
4. Pyrradiometer (net radiation (R))
5. Difusometer (mengukur radiasi matahari difus (radiasi
langit))
Pyrheliometer
• Salah satu alat yang paling baik dan paling dapat
dipercaya untuk mengukur intensitas radiasi
matahari langsung.
• Alat ini terdiri dari dua keping kecil yang terbuat dari
manganin (campuran tembaga, mangan dan nikel).
• Alat ini tidak dipakai untuk peramatan rutin, tetapi
khusus dipakai untuk menera (kalibrasi) alat-alat
pengukur intensitas radiasi lainnya
Peneraan (kalibrasi) alat-alat Pengukur Intensitas Radiasi

• Peneraan absolut (kalibrasi absolut) yaitu peneraan yang


dilakukan untuk medapatkan hubungan antara energi/panas
matahari dengan gaya gerak listrik yang dihasilkan oleh
sensor. Peneraan ini dimaksudkan untuk memperoleh alat-alat
pengukur intensitas radiasi yang akan dipakai sebagai alat-alat
standar. Misalnya peneraan Solarimeter standard terhadap
pyranometer.
• Peneraan relatif (kalibrasi relatif) yaitu peneraan yang
dilakukan antara alat standar dengan alat-alat yang akan
dipakai untuk peramatan rutin. Misalnya peneraan Solarimeter
untuk peramatan rutin dengan Solarimeter standard yang telah
ditera terhadap Pyrheliometer
Pyrheliometer
Angstrom Pyrheliometer
Solarimeter dan Pyranometer
• Mengukur radiasi matahari total yang jatuh pada
permukaan horizontal yang datang dari semua arah atau
radiasi global (total).
• Sensor Solarimeter dan Pyranometer terdiri dari unsur
yang mempunyai kepekaan terhadap suhu/temperatur
antara lain dapat berupa tahanan listrik (resistor) atau
termokopel
• Sejumlah termokopel yang dihubungkan secara seri
disebut thermopile
Bagian-bagian yang penting dari Solarimeter dan Pyranometer adalah :
1. Bola gelas digunakan untuk melindungi sensor terhadap hujan, debu,
angin dan lain-lain.
2. Sensor terbuat dari thermopile dicat hitam agar banyak menyerap
panas dan menghasilkan gaya gerak listrik yang lebih besar.
3. Zat hygroskopis berbentuk kristal, digunakan untuk menjaga agar
udara di dalam bola gelas tetap kering, sehingga malam hari tidak
terbentuk embun pada bola gas bagian dalam karena embun akan
mempengaruhi sentivitas dari sensor.
4. Piringan logam yang dicat putih untuk memantulkan radiasi matahari
dan melindungi bagian bawah (badan) solarimeter agar
temperaturnya lebih rendah dari bagian atas yang terkena radiasi.
5. Alat penyipat datar digunakan untuk menentukan letak (horizontal)
6. Sekrup-sekrup pada kaki Solarimeter untuk penyetelan alat agar
kedudukannya datar (horizontal).
7. Sepasang kabel yang merupakan kutub-kutub dari Solarimeter yang
berisi gaya gerak listrik.
Pyranometer Eppley
Pyranometer
Pyranometer Eppley Otomatis
Actinograph
Gunbellani
• Prinsip alat adalah menangkap radiasi pada benda berbentuk bola
sensor.
• Panas yang timbul akan menguapkan zat cair dalam bola hitam.
• Ruang uap zat cair berhubungan dengan tabung kondensasi.
• Uap zat cair yang timbul akan dikondensasi dalam tabung berbentuk
buret yang berskala.
• Banyaknya air kondensasi sebanding dengan radiasi surya diterima
oleh sensor dalam sehari.
• Pengukuran dilakukan sekali dalam 24 jam, yaitu pada pagi hari
dibandingkan dengan alat yang pertama hasilnya lebih kasar.
• Berperekam atau otomatis mengukur setiap saat pada
siang hari radiasi surya yang jatuh ke alat.
• Sensor yang peka bila kena sinar surya terdiri atas bimetal
(dwilogam) berwarna hitam mudah menyerap radiasi surya.
• Panas karena radiasi yang diserap ini membuat bimetal
melengkung. Besarnya lengkungan sebanding radiasi yang
diterima sensor.
• Lengkungan ini disampaikan secara mekanis ke jarum
penulis di atas pias yang berputar menurut waktu. Hasil
rekaman sehari ini berbentuk grafik.
• Luas grafik/integral dari grafik sebanding dengan jumlah
radiasi surya yang ditangkap oleh sensor selama sehari.
Difusometer
• Hanya untuk mengukur radiasi matahari difus (radiasi langit) dan
tidak mengukur radiasi matahari langsung.
• Dilengkapi dengan suatu alat lain untuk menghalangi radiasi
matahari langsung
• Alat penghalang ini berbentuk sabuk yang melingkari
pyranometer dan dinamakan sabuk bayangan
• Posisi sabuk bayangan terhadap pyranometer dapat diatur untuk
disesuaikan dengan letak geografis stasion pengamatan
Difusometer
Difusometer

Anda mungkin juga menyukai