Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN

KLIMATOLOGI

Disusun oleh:

NUURUL ANNISA BATARA

18 410 005

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU

2021

i
LEMBAR PENGESAHAN

Praktikum Klimatologi
“Pengamatan Alat-Alat Ukur Klimatologi”
Di Kantor Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meterologi
Betoambari Baubau

LAPORAN PRAKTIKUM

Telah Disetujui Oleh Pembimbing Praktikum


Seperti Tertera Di bawah Ini

Baubau, Februari 2021

Mengetahui:

Pembimbing Mata Kuliah Asisten Praktikum

SUMITRO, S.Pi, M.Si THION TIFANI


NIDN : 0910088204 NIM : 17 410 002

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan


laporan ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolonganNya mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Laporan ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Klimatologi”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Laporan ini di susun oleh penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penulis maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan
terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya laporan ini dapat terselesaikan.
Laporan ini memuat “Klimatologi”, Walaupun laporan ini mungkin kurang
sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun laporan
ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penulis mohon untuk saran dan kritiknya.
Terima kasih.

Baubau, Februari 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................iii
DAFTAR ISI................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................5
1.1 Latar Belakang................................................................................................5
1.2 Tujuan Dan Manfaat.......................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................6
2.1 Klimatologi.....................................................................................................6
2.2 Meteorologi.....................................................................................................6
2.3 Unsur-Unsur Iklim..........................................................................................6
2.4 Peralatan Stasiun Klimatologi.........................................................................9
BAB III METODE PRAKTIKUM..............................................................................14
3.1 Waktu dan Tempat........................................................................................14
3.2 Alat................................................................................................................14
3.3 Prosedur Praktikum.......................................................................................14
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN........................................15
4.1 Hasil Pengamatan..........................................................................................15
4.2 Pembahasan...................................................................................................19
BAB V PENUTUP......................................................................................................20
5.1 Kesimpulan...................................................................................................20
5.2 Saran.............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................21

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim. Iklim adalah


gabungan dari keadaan cuaca sehari-hari. Ilmu ini melukiskan dan menerangkan
hakikat iklim, distribusinya terhadap ruang serta variasinya terhadap
waktu,hubungannya dengan berbagai unsur lain dan aktivitas manusia. Iklim ini
terjadi dalam waktu yang lama dan tempat yang luas. Keadaan fisis atmosfer ini
dinyatakan dengan hasil pengukuran berbagai unsur iklim seperti suhu, curah hujan,
tekanan, kelembaban,laju serta arah angin, perawanan, penyinaran matahari. Salah
satu yang dipelajari dalam klimatologi adalah jenis awan.
Unsur-unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi meliputi: radiasi matahari,
suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin,awan dan
lain-lain. Sedangkan unsur pertanaian yang diamati tergantung pada tujuan peneliat
pertanian tersebut seperti : fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serangan
hama dan penyakit dan lain-lain
Menurut WMO (World Meteorology Organization) dalam penempatan stasiun
klimatologi pertanian diutamakan di stasiun percobaan Agronomi, Hortikultura,
Peternakan, Kehutanan, hidrologi, lembaga penelitian tanah, Kebun raya ataupun
cagar alam serta daerah yang perubahan cuacanya sering menyebabkan kerugian.

1.2 Tujuan Dan Manfaat

a. Tujuan dari praktikum Klimatologi adalah untuk mengetahui jenis-jenisawan,


cara kerja peralatan di stasiun klimatologi, dan pengklasifikasian iklim.
b. Manfaat dari praktikum klimatologi adalah dapat menerapkan klimatologi
dalam bidang pertanian dan perikanan sehingga dapat meningkatkan
produktivitas hasil pertanian dan perikanan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klimatologi

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim atmosfer bumi dari
permukaan bumi sampai ke lapisan paling luar bumi. Iklim adalah fenomena alam
atau unsur cuaca yang terjadi dalam skala yang luas dan dalam kurung waktu yang
panjang. Iklim dalam skala kecil mulai dari kisaran luas ratusan kilometer hingga
skala luas mencapai puluhan ribu kilometer (Lakitan,2002). Unsur iklim dan cuaca
meliputi suhu, curah hujan, tekanan, kelembaban, laju serta arah angin, perawanan,
penyinaran matahari (Subardjo, 2001).

2.2 Meteorologi

Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi khususnya untuk

keperluan prakiraan cuaca.Cuaca adalah keadaan atau fenomena fisik dari atmosfer

(yang berhubungan dengan Suhu,Tekanan Udara, Angin, Awan,Kelembaban udara,

Radiasi,Jarak Pandang/visibility, dsb) di suatu tempat dan pada waktu tertentu

(Lakitan, 2002). Keadaan fisis atmosfer ini dinyatakan atau diungkapkan dengan hasil

pengukuran berbagai unsur cuaca seperti suhu, curahhujan, tekanan, kelembaban, laju

serta arah angin, per awanan, penyinaran matahari (Subarjo, 2001).

2.3 Unsur-Unsur Iklim

a. Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan
alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Dalam kehidupan
sehari-hari, untuk mengukur suhu, masyarakat cenderung menggunakan indera

6
peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
thermometer untuk mengukur suhu dengan valid (Aljabar, 2008).
Suhu tanah berperan penting dalam perkecambahan dan pertumbuhan tanaman,
aktivitas organisme tanah, pelapukan, dekomposisi dan humifikasi bahan organic,
struktur dan air tanah (Anonymous, 2011).

b. Kelembaban
Menurut Dicky (2011), kelembaban relatif dari suatu campuran udara-air
didefinisikan sebagai rasio dari tekanan parsialuap air dalam campuran
terhadap tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut. Kelembaban relatif
menggunakan satuan persen dan dihitung dengan cara berikut di mana:
·        Kelembaban relatif campuran;
·        Tekanan parsial uap air dalam campuran
·        Tekanan uap jenuh air pada temperatur tersebut dalam campuran.

c. Evaporasi
Evaporasi atau penguapan adalah proses pertukaran (transfer) air dari
permukaan bebas (free water surface) dari muka tanah atau dari air yang tertahan
diatas permukaan bangunan atau tanaman menjadi molekul uap air di atmosfer
(Maman, 2010).
Menurut Asdak (1995), air yang mempunyai permukaan secara langsung
melintas di atas permukaan tanah. Sebagian darinya, secara langsung atau setelah
penyimpanan permukaan. Hilangnya dalam bentuk evaporasi yaitu proses dimana air
menjadi uap, transpirasi yaitu proses dimana air menjadi uap melalui metabolisme
tanaman.

d. Curah Hujan
Hujan merupakan satu bentuk presipitasi yang berwujud cairan. Presipitasi
sendiri dapat berwujud padat (misalnya salju dan hujan es) atau aerosol
(seperti embun dan kabut). Hujan terbentuk apabila titik air yang terpisah jatuh

7
ke bumidari awan. Tidak semua air hujan sampai ke permukaan bumi karena
sebagian menguap ketika jatuh melalui udara kering. Hujan jenis ini disebut
sebagai virga.Hujan memainkan peranan penting dalam siklus hidrologi. Lembaban
dari laut menguap, berubah menjadi awan, terkumpul menjadi awan mendung, lalu
turun kembali ke bumi, dan akhirnya kembali ke laut melalui sungai dan anak sungai
untuk mengulangi daur ulang itu semula (Kapelima, 2011).

e. Tekanan Udara
Tekanan udara di permukaan bumi pada dasarnya sangat ditentukan oleh
kerapatan massa udara. Makin rapat udara, makin besar tekanan yang ditimbulkan.
Sebagaimana telah diuraikan di atas, kerapatan udara sangat berhubungan dengan
suhu, radiasi, kelembaban udara serta gaya berat (Battan, 1980).
Tekanan udara diukur berdasarkan tekanan gaya pada permukaan dengan luas
tertentu, misalnya 1 cm2. Satuan yang digunakan adalah atmosfer (atm),millimeter
kolom air raksa (mmHg) atau milibar (mbar). Tekanan udara patokan (sering juga
disebut tekanan udara normal) adalah tekanan kolom udara setinggi lapisan atmosfer
bumi pada garis lintang 450 dan suhu 00C. besarnya tekanan udara tersebut
dinyatakan sebagai 1 atm. Tekanan sebesar 1 atm ini setara dengan tekanan yang
diberikan oleh kolom air raksa setinggi 760 mm. satuan tekanan selain dengan atm
atau mmHg juga dapat dan sering dinyatakan dalam satuan kg/m2 (Andrea,2010).

f. Angin
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasibumi dan juga
karena adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah (Wikipedia,2011).
Angin merupakan udara yang bergerak akibat adanya perbedaan tekanan udara
maupun pergerakan bumi mengitari porosnya. Angin banyak dimanfaatkan oleh
manusia untuk kesejahteraan hidupnya seperti untuk menarik perahu, sumber tenaga
listrik, menyejukkan udara, pengering rambut, dan lain sebagainya. Semakin tinggi
kita berada maka semakin kencang pula angin yang menerpa kita. Malam hari, angin

8
tidak sekencang di siang hari. Angin di daerah wilayah khatulistiwa atau garis ekuator
seperti indonesia anginnya lebih kencang daripada di daerah kutub (Godam, 2008).

g. Awan
Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau beku kristal tergantung
di atmosfer di atas permukaan bumi atau lain planet tubuh. Awan juga terlihat massa
tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan
antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu tentang awan atau
awan fisika cabang meteorologi (Awanku,2011).
Udara di sekeliling kita banyak mengandung uap air. Tidak terhitung
banyaknya gelembung udara yang terbentuk oleh busa laut secara terus-menerus dan
menyebabkan partikel-partikel air terangkat ke langit. Partikel-partikel yang disebut
dengan aerosol inilah yang berfungsi sebagai perangkap air dan selanjutnya akan
membentuk titik-titik air. Selanjutnya aerosol ini naik ke atmosfer, dan bila sejumlah
besar udara terangkat ke lapisan yang lebih tinggi, maka ia akan mengalami
pendinginan dan selanjutnya mengembun. Kumpulan titik-titik air hasil dari uap air
dalam udara yang mengembun inilah yang terlihat sebagai awan. Makin banyak udara
yang mengembun, makin besar awan yang terbentuk (Pengetahuan, 2009).

2.4 Peralatan Stasiun Klimatologi

2.3.1 Sangkar Meteorologi


Sangkar meteorologi merupakan sebuah bangunan berbentuk sangkar yang
terbuat dari kayu. Bangunan ini berfungsi sebagai pelindung dan menyimpan
instrumen meteorologi terhadap hujan dan radiasi panas langsung dari luar, yang
mana tetap membiarkan udara untuk bersirkulasi bebas didalamnya. Tujuan dari
sangkar adalah untuk menyediakan lingkungan standar untuk mengukur suhu,
kelembaban, titik embun dan tekanan atmosfer.

9
2.3.2 Psycometer
Psychrometer adalah perangkat untuk mengukur kelembaban relatif udara. Pada
psikrometer menggunakan dua buah termometer sebagai komponen utamanya.
Termometer pertama merupakan termometer bola kering yang digunakan untuk
mengukur suhu udara biasa, sedangkan termometer yang kedua merupakan
termometer bola basah yang digunakan untuk mengukur suhu udara jenuh atau
lembab.

2.3.3 Hygrothermograph
Hygrothermograph adalah perekam grafik yang mengukur dan mencatat suhu
dan kelembaban. Perangkat serupa yang merekam hanya satu parameter adalah
termograf untuk suhu dan hygrograph untuk kelembaban.

2.3.4 Anemometer
Anemometer adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin dan untuk mengukur arah, anemometer merupakan salah satu
instrumen yang sering digunakan oleh balai cuaca seperti Badan Metereologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG).Anemometer harus ditempatkan di daerah
terbuka. Pada saat tertiup angin, baling-baling atau mangkok yang terdapat pada
anemometer akan bergerak sesuai arah angin. Makin besar kecepatan angin meniup
mangkok-mangkok tersebut, makin cepat pula kecepatan berputarnya piringan
mangkok-mangkok. Dari jumlah putaran dalam satu detik maka dapat diketahui
kecepatan anginnya. Di dalam anemometer terdapat alat pencacah yang akan
menghitung kecepatan angin.

2.3.5 Panci Penguapan


Panci Penguapan merupakan 1 set peralatan pengukuran yang menggabungkan
beberapa elemen iklim yaitu suhu, kelembapan udara, curah hujan, sebaran
kekeringan, radiasi sinar matahari, dan angin. Penguapan terbesar terjadi saat panas,
sangat berangin, kering, dan hari yang cerah. Kemungkinan penguapan menurun saat

10
cuaca berawan, udara dingin, angin tenang, dan udara lembab. Menggunakan paci
penguapan atau evaporation pan bisa membantu para petani dan perkebunan, untuk
memahami seberapa banyak air yang dibutuhkan oleh tanaman mereka.

2.3.6 Penakar Hujan Hellman


Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur
curah hujan.Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan
berjenis recording atau dapat mencatat sendiri.Alat ini dipakai di stasiun-stasiun
pengamatan udara permukaan.Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan
setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang
cerah.Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis
vertical yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan yang cukup
intensif untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.

2.3.7 Penakar Hujar Observatorium


Panakar hujan Onservatorium merupakan penakar hujan non-recording atau
tidak dapat mencatat sendiri alias harus diukur secara manual. Penakar hujan OBS
digunakan untuk mengukur jumlah curah hujan yang jatuh dan masuk kedalam
corong penakar curah hujan tersebut dalam periode waktu 24 jam. Jumlah curah
hujan yang terukur dinyatakan dalam satuan mm (milimeter). Panakar hujan jenis ini,
diamati tiap jam 07.00 waktu setempat untuk metode pengamatan agroklimat,
sedangkan untuk pengamatan sinoptik diamati tiap jam. Pancatatan data curah hujan
hasil pengukuran dinyatakan dalam bilangan bulat. Apabila tidak ada hujan ditulis
strip (-). Bila curah hujan yang terukur kurang dari 0.5 mm maka ditulis 0, jika lebih
dari 0.5 ditulis 1.

2.3.8 Campbel Stokes


Perekam Penyinaran Matahari Campbell-Stokes digunakan untuk mengukur
lamanya penyinaran matahari (Hassan, 1978).Perekam Penyinaran Matahari
Campbell-Stokes digunakan untuk mengukur durasi atau lamanya penyinaran

11
matahari yang cerah dan terdiri dari sebuah bola pejal yang terbuatdari gelas
(Prawirowardoyo,1996).

2.3.9 Barometer
Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara.
Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, di mana tekanan udara yang
tinggi menandakan cuaca yang "bersahabat", sedangkan tekanan udara rendah
menandakan kemungkinan badai.

2.3.10 High Volume Sampler 


High Volume Sampler digunakan untuk mengambil sampel SPM (Suspended
Particle Matter) (Lakitan, 2002). Prinsip kerjanya yaitu= udara yang mengandung
partikel debu dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor
putaran kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertasfilter yang nantinya akan
diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang sebelum dan
sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate danwaktu lamanya sampling
sehingga didapat konsentrasi debu tersebut (Subardjo,2001).

2.3.11 Automatic Weather Station (AWS)


Automatic Weather Station adalah alat pengukur cuaca otomatis dan
pengembangan dari stasiun cuaca versi tradisional yang berfungsi untuk menghemat
tenaga kerja manusia atau memungkinkan pengukuran di daerah-daerah terpencil.
Automatic Weather Station biasanya terdiri dari data logger, baterai isi ulang,
telemetri (opsional) dan sensor meteorologi (sensor angin dan cahaya) dengan panel
surya yang terpasang di kerangka yang kokoh. Setiap alat-alat tersebut mempunyai
ketahanan terhadap kondisi ekstrim seperti badai atau kemarau berkepanjangan.

2.3.12 Automatic Weather Observation System (AWOS)


AWOS atau Automatic Weather Observation System merupakan suatu alat
pengamatan cuaca otomatis yang ditempatkan pada bagian-bagian tertentu yang ada
pada landasan pacu di suatu bandara. Pada umumnya, AWOS ini dibedakan menjadi

12
2 macam jenis. Yang pertama, yakni big AWOS. Big AWOS ini mempunyai
sensor cuaca lengkap dan juga ditempatkan pada bandara-bandara yang memiliki
tingkat kesibukan super tinggi. Yang kedua, yaitu small AWOS. Small AWOS
mempunyai sensor yang jauh lebih sedikit yang mana disesuaikan dengan kebutuhan
dari bandara terkait yang ada.

13
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat 26 Februari 2021 bertempat Di


Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi
Betoambari Baubau.

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum klimatologi adalah buku,polpen,dan kamera.

3.3 Prosedur Praktikum

Mencatat dan mengamati cara kerja alat-alat yang berada di Stasiun Meteorologi

14
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Hasil Pengamatan


No Alat Kegunaan

1 Sangkar Meteorologi Sangkar meteorologi berfungsi


untuk melindungi alat
meteorologi yang ada di
dalamnya dari radiasi matahari
langsung.

2 Psycometer Pada psikrometer menggunakan


dua buah termometer sebagai
komponen
utamanya.Termometer pertama
merupakan termometer bola
kering yang digunakan untuk
mengukur suhu udara biasa,
sedangkan termometer yang
kedua merupakan termometer
bola basah yang digunakan
untuk mengukur suhu udara
jenuh atau lembab.

3 Hygrothermograph Untuk merekam grafik yang

15
mengukur dan mencatat suhu
dan kelembaban.

4 Anemometer Untuk mengukur kecepatan


angin

5 Panci Penguapan Untuk mengukur penguapan

16
6 Penakar Hujan Hellman Untuk mengetahui tingkat curah
hujan secara otomatis

7 Penakar Hujan Observatorium Untuk mengukur curah hujan


secara manual

8 Campbel Stokes Untuk mengukur lamanya


penyinaran matahari

17
9 Barometer Digunakan untuk mengukur
tekanan udara.Secara umum
digunakan dalam peramalan
cuaca,

10 High Volume Sampler  Digunakan untuk mengambil


sampel SPM (Suspended
Particle Matter)

11 Automatic Weather Station (AWS) Sebagai pengukur cuaca


otomatis.dan untuk menghemat
tenaga kerja manusia atau
memungkinkan pengukuran di
daerah-daerah terpencil.

12 Automatic Weather Observation Sebagi alat pengamatan cuaca


System (AWOS)
otomatis yang ditempatkan pada
bagian-bagian tertentu yang ada

18
pada landasan pacu di suatu
bandara.

4.2 Pembahasan

Pada praktikum ini membahas tentang pengenalan stasiun meteorologi dan


peralatannya. Alat-alat ini digunakan dalam menentukan iklim di suatu tempat. Alat-
alat peraga yang di gunakan dalam praktikum ini terdiri dari peralatan manual dan
peralatan sistem AWS (Automatic Weather Stasiun).
Alat-alat yang diamati di stasiun meteorologi yaitu, Sangkar Meteorologi,
Psycometer,Hygrothermograph,Anemometer,Panci Penguapan,Penakar Hujan
Hellman,Penakar Hujan Observatorium,Campbel Stokes,Barometer,High Volume
Sampler ,Automatic Weather Observation System (AWOS,dan Automatic Weather
Station (AWS).

19
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari laporan ini dapat disimpulkan, Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang iklim atmosfer bumi dari permukaan bumi sampai ke lapisan paling luar
bumi,Sedangkan Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari atmosfer bumi
khususnya untuk keperluan prakiraan cuaca. Alat –alat yang diamati di
stasiun.meteorologi.adalah:Sangkar.Meteorologi,Psycometer,Hygrothermograph,Ane
mometer,Panci Penguapan,Penakar Hujan Hellman,Penakar Hujan
Observatorium,Campbel Stokes,Barometer,High Volume Sampler ,Automatic
Weather Observation System (AWOS,dan Automatic Weather Station (AWS).

5.2 Saran

Ketika praktikum berlangsung diharapkan praktikan untuk mengamati cara


kerja dan fungsi dari alat-alat yang berada di stasiun meteorologi

20
DAFTAR PUSTAKA

Asdak, Chay, 1995. Hidrologi Pengolahan Daerah AliranSungai. Yogyakarta :Gajah


Mada Universuty Prees

Andrea. 2010. Klimatologi Dasar. Jakarta: Radja Grafindo Persada

Battan, L. J., 1973. Radar observation of the atmosfer, the Univ. of Chicago.

Godam. 2008. Klimatologi. Bandung : Institut Teknologi Bandung.

Hassan, U. M. (1970). Dasar-Dasar Meteorologi Pertanian. PT. Soeroengan.Jakarta.

Kuliahku.2014.”Laporan Klimatologi”.
“http://hannadebora123456789.blogspot.com/2014/01/laporan-
klimatologi.html”.[online]. Diakses pada tanggal 26 Februari 2021

Lakitan, B. 2002. Dasar-Dasar Klimatologi. Cetakan Ke-2. Raja Grafindo


Persada. Jakarta.

Prawirowardoyo, Susilo. 1996. Meteorologi. Bandung : ITB

Subardjo. (2001). Meteorologi dan Klimatologi. Universitas Lampung. Lampung

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai