Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRATIKUM AGROKLIMATOLOGI

KUNJUNGAN MAHASISWA UIR KE PUSAT BMKG PEKANBARU

DI SUSUN OLEH :

NAMA : ANDRE ISTIANTO

NPM : 234110279

KELAS : A

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2024
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI

NAMA : ANDRE ISTIANTO


NPM : 234110279
JURUSAN : AGROTEKNOLOGI
KELAS :A

MENYETUJUI

Dosen Pengampu Asisten Dosen

DR. IR T. EDY SABLI M.SI Noer Arief Hadi S.P., M.P

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah "Laporan Praktikum Agroklimatologi"
dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Agroklimatologi. Selain


itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang BMKG bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Ir T. Edy Sabli M.Si selaku
dosen Mata Pelajaran Agroklimatologi. Ucapan terima kasih juga disampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 8 Maret 2024


Penyusun

Andre Istianto

ii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan .............................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................ ii

DAFTAR ISI ........................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. V

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1

1.2 Tujuan .................................................................................. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah BMKG ...................................................................... 2

2.2 Tugas dan Fungsi BMKG ..................................................... 3

BAB III PEMBAHASAN

4.1 Di Luar Ruangan

1. Campbell Stokes ......................................................... 4

2. Penakar Hujan Hilman ................................................ 4

3. Open Pan ..................................................................... 5

4. Penangkar Hujan Tipe Observatorium ........................ 7

5. Aktinograf ................................................................... 8

6. Anemometer dan Petunjuk Arah Angin ...................... 9

7. Sangkar Meteorologi ................................................... 9

8. High Volume Sampler................................................. 10

9. Automatic Rain Sampler ............................................. 11

10. BAM 1020 Analyzer ................................................. 11

11. Thermohygrograaph .................................................. 12

12. Cup Counter Anemometer ........................................ 12

iii
4.2 Di Dalam Ruangan

1. Komputer .................................................................... 13

2. Barograph .................................................................... 13

3. Barometer .................................................................... 13

BAB IV PENUTUP

5.1 Kesimpulan ........................................................................... 14

5.2 Saran ...................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 15

BIODATA DIRI ..................................................................................... 16

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang
terjadi pada suatu wilayah dalam kurun waktu yang panjang. Cuaca merupakan
keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka
pendek. Pengukuran dan pencatatan unsur iklim dan cuaca yang penting diamati
oleh sebuah stasiun Klimatologi dan Meteorologi antara lain curah hujan yang
terkait dengan jumlah dan intensitas hujan, evaporasi dari permukaan tanah dan
tanaman, radiasi sinar matahari yaitu lama penyinaran dan intensitas
penyinaran, kelembapan dan suhu baik pada udara maupun tanah dan tentang
angin yaitu kecepatan serta arah angin. Karena pentingnya faktor iklim maka
perlu dilakukan pengamatan iklim dengan benar, akurat, kontinyu
dan terorganisir.
Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan
antara unsur-unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Yang dipelajari
dalam agroklimatologi adalah bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di
dalam kehidupan tanaman.
Unsur iklim yang sering dipakai adalah suhu dan curah hujan (presipitasi).
Klasifikasi iklim umumnya sangat spesifik yang didasarkan atas tujuan
penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan atau kelautan.
Pengklasifikasian iklim yang spesifik tetap menggunakan data unsur iklim
sebagai landasannya, tetapi hanya memilih data unsur-unsur iklim yang
berhubungan dan secara langsung mempengaruhi aktivitas atau objek dalam
bidang-bidang tersebut.
1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah agroklimatologi
2. Untuk mengetahui cara penggunaan alat-alat meteorology
3. Untuk mengetahui tentang iklim, suhu dan cuaca
4. Fungsi BMKG

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah BMKG

Sejarah pengamatan meteorologi di wilayah Indonesia tercatat diamati oleh


para nahkoda kapal sejak periode kolonial, pengamatan cuaca dan geofisika yang
dilakukan secara perorangan oleh Dr. Onnen, Kepala Rumah Sakit di Bogor dimulai
pada tahun 1841. Tahun demi tahun kegiatannya berkembang sesuai dengan
semakin diperlukannya data hasil pengamatan cuaca dan geofisika.

Pada tahun 1866, kegiatan pengamatan perorangan tersebut oleh Pemerintah


Hindia Belanda diresmikan menjadi instansi pemerintah dengan nama Magnetisch
en Meteorologisch Observatorium (Observatorium Magnetik, dan Meteorologi) di
Batavia yang dipimpin oleh Dr. Pieter Adriaan Bergsma. Pada masa pendudukan
Jepang antara tahun 1942 sampai dengan 1945, nama instansi meteorologi, dan
geofisika tersebut diganti menjadi Lembaga Meteorologi.

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945, instansi tersebut


dipecah menjadi dua yakni: Biro Meteorologi yang berada di lingkungan Markas
Tertinggi Tentara Keamanan Rakyat, Yogyakarta, khusus untuk melayani
kepentingan Angkatan Udara. Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang berada di
Jakarta di bawah Kementerian Pekerjaan Umum, dan Tenaga. Pada tanggal 21 Juli
1947, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diambil alih oleh Pemerintah Belanda
dan namanya diganti menjadi Meteorologisch en Geofisiche Dienst. Sementara itu,
ada juga Jawatan Meteorologi dan Geofisika yang dipertahankan oleh Pemerintah
Republik Indonesia yang berkedudukan di Jalan Gondangdia, Jakarta.

Pada tahun 1949, setelah penyerahan kedaulatan negara Republik Indonesia


dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche Dienst diubah menjadi Jawatan
Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan Pekerjaan
Umum yang berkedudukan di Jalan Arief Rakhman Hakim No. 3, Jakarta Pusat.
Selanjutnya pada tahun 1950, Indonesia secara resmi masuk sebagai anggota

2
Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization atau WMO)
dan Kepala Jawatan Meteorologi dan Geofisika menjadi Perwakilan Tetap
Indonesia di WMO.

Pada tahun 1955, Jawatan Meteorologi dan Geofisika diubah namanya menjadi
Lembaga Meteorologi dan Geofisika di bawah Departemen Perhubungan, dan pada
tahun 1960 namanya dikembalikan menjadi Jawatan Meteorologi dan Geofisika di
bawah Departemen Perhubungan Udara. Namun 10 tahun kemudian diubah lagi
menjadi Direktorat Meteorologi, dan Geofisika.1949, setelah penyerahan
kedaulatan negara Republik Indonesia dari Belanda, Meteorologisch en Geofisiche
Dienst diubah menjadi jawatan Meteorologi dan Geofisika dibawah Departemen
Perhubungan dan Pekerjaan Umum. Selanjutnya, pada tahun 1950 Indonesia secara
resmi masuk sebagai anggota Organisasi Meteorologi Dunia (World
Meteorological Organization atau WMO) dan Kepala Jawatan Meteorologi dan
Geofisika menjadi Permanent Representative of Indonesia with WMO.

2.2 Tugas dan fungsi BMKG

BMKG mempunyai status sebuah Lembaga Pemerintah Non


Departemen (LPND), dipimpin oleh seorang Kepala Badan. BMKG
mempunyai tugas : melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Meteorologi,
Klimatologi, Kualitas Udara dan Geofisika sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
diatas, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyelenggarakan
fungsi :

• Perumusan kebijakan nasional dan kebijakan umum di bidang


meteorologi, klimatologi, dan geofisika;
• Perumusan kebijakan teknis di bidang meteorologi, klimatologi, dan
geofisika;
• Koordinasi kebijakan, perencanaan dan program di bidang meteorologi,
klimatologi, dan geofisika;

3
BAB III

PEMBAHASAN

4.1 Di luar Ruangan

1. Campbell stokes (Pengamatan Lamanya Penyinaran Matahari)

Cambell stoke, adalah salah satu alat klimatologi, yang dapat kita
temukan di BMKG maros. Fungsi : Cambell stoke yaitu untuk mengetahui
lamanya penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, lamanya
penyinaran yaitu 12 jam. Sinar matahar yang ditangkap oleh bola kaca yang
sifatnya mengumpulkan sinar ketitik api yang tepat pada kertas pias. Maka
kertas itu akan terbakar apabila terajadi penerimaan radiasi sinar matahari,
dari berkas-berkas yang terbakar ini dapat ditentukan berapa lama matahari
bersianar pada hari tersebut.
2. Penakar Hujan Hilman

Salah satu alat penakar hujan yang sering dipakai ialah Penakar
hujan jenis hellman. Pemasangan alat ini sama seperti penakar hujan
lainnya,bertujuan mendapatkan data jumlah curah hujan yang jatuh pada
periode dan tempat-tempat tertentu.Jenis penakar hujan ini berbentuk
silinderdengan tingi 115 cm serta luas permukaan corong 200 cm² serta
berat alat ini ± 14 Kg. seluruh bagian luar alat ini dicat warna hijau muda

4
atau abu- abu. Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di
BMKG yaitu Rain Fues yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan
jenis Hellman ini ada juga yang dibuat di dalam negeri.

3. Open Pan (Panci Penguapan)

Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi.


Makin luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati
penguapan yang sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai
dan lain-lainnya. Pengukuran evaporasi dengan menggunakan evaporimeter
memerlukan perlengkapan sebagai berikut :
• Panci Bundar Besar
Panci penguapan adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah penguapan yang terjadi selama selang
waktu tertentu. Dalam panci penguapan terdapat beberapa
bagian yang memiliki fungsi masing-masing. Terbuat dari
besi yang dilapisi bahan anti karat. Panci ini mempunyai
garis tengah 122 cm dan tingginya 25,4 cm.
• Hook Gauge

Gambar 5. Hook Gauge

Suatu alat untuk mengukur perubahan tinggi permukaan air


dalam panci. Hook Gauge mempunyai bermacam-macam bentuk,
sehingga cara pembacaannya berlainan. Untuk jenis cassella, terdiri dari
sebuah batang yang berskala, dan sebuah sekrup yang berada pada
batang tersebut, digunakan untuk mengatur letak ujung jarum pada

5
permukaan air dalam panci. Sekrup ini berfungsi sebagai micrometer
yang dibagi menjadi 50 bagian.

• Still Well

Bejana terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk silinder


dan mempunyai 3 buah kaki. Pada tiap kaki terdapat skrup untu
menyetel/ mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Bejana
digunakan selain untuk tempat meletakkan hook gauge, juga membuat
permukaan air dalam bejana menjadi tenang dibandingkan dengan pada
panci, sehingga penyetelan ujung jarum dapat lebih mudah dilakukan.

• Thermometer air dan thermometer maximum/ minimum

Thermometer air
merupakan jenis thermometer
biasa yang dipasang tegak
dengan menggunakan klem.
Letak bola thermometer di bawah
permukaan air. Dengan demikian
suhu air dapat diketahui hanya
pada waktu dilakukan
pembacaan. Floating maximum dan minimum thermometer digunakan
untuk mencatat suhu maximum dan minimumair yang terjadi dalam 24
jam.

• Pondasi/ Alas

Dibuat dari kayu dicat sehingga tahan terhadap cuaca dan rayap.
Bagian ata kayu dicat putih untuk mengurngi penyerapan radiasi sinar
matahari.

• Penakar hujan biasa

Untuk memperoleh data curah hujan, yang digunakan dalam


menentukan penguapan pada hari-hari hujan. Penakar hujan dipasang
+2m dari evaporimeter.

6
4. Penangkar Hujan tipe Observatorium
Penakar hujan biasa termasuk tipe kolektor yang menggunakan
gelas ukur untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini terbuat dari
lembaran seng BWG 24 dengan panjan/tinggi ± 60cm, dicat putih atau
alumunium untuk mengurangi pemanasan/penguapan air akibat.

Cara Mengamati Hujan Dengan Penakar Hujan Observation


• Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart
• Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan
• Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang
tumpah, kemudiantakar secara keseluruhan hingga air pada penakar
habis, tutup kran lagi
• Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan
paralaks
• Catat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45
• Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6
• Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air

Hal - hal yang harus diperhatikan mengenai penakar Jenis Obs.


• Penampang penakar harus selalu horizontal
• Alat harus tetap bersih
• Kayu harus dicat putih

7
• Corong harus bersih dari kotoran yang bisa mentup lobang
• Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera
diganti /diperbaiki
• Bak penampung air hujan harus dibersihakn daria endapan dan debu
dengan jalanmenuangkan air kedalamnya dan kran dibuka
• Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat aman
dan jangansampai pecah
• Gelas harus dikeringkan dengan air bersih.
• panas matahari.

5. Aktinograf
a. Fungsi Aktinograf :Untuk mengatur radiasi sinar matahari. Hasilnya
dituliskan dalam satuan W/m2.
b. Cara kerja Aktinograf
: Berperekam atau otomatis
mengukur setiap saat pada siang
hari radiasi surya yang jatuh ke
alat. Sensor atau yang peka
bila kena sinar surya
terdiri atas bimetal (dwilogam)
berwarna hitam mudah menyerap
radiasi surya.
Panas karena radiasi yang diserap ini membuat bimetal melengkung.
Besarnya lengkungan sebanding radiasi yang diterima sensor. Lengkungan ini
disampaikan secara mekanis ke jarum penulis diatas pias yang berputar
menurut waktu. Hasil rekaman sehari ini berbentuk grafik. Luas
grafik/integral dari grafik sebanding dengan jumlah radiasi surya yang
ditangkap oleh sensor selama sehari.

c. Bagian – bagian Aktinograf :


✓ Kertas Grafik
✓ Sensor berupa bimetal (dwilogam)
✓ Jarum penulis
✓ Pias

8
6. Anemometer dan Penunjuk Arah Angin
Fungsi anemometer adalah untuk mengukur kecepatan angin.
Cara kerja anemometer : Angin yang bertiup akan membuat anemoeter
berputar dan kecepatan angin akan ditunjukkan oleh spidometer yang tertera
pada alat. Anemometer berupa baling-baling yang as nya dihubungkan
dengan dinamo penghasil arus listrik. Apabila angin bertiup baling-baling
akan berputar dan memutar dinamo dan akan diperoleh arus listrik.

Arus listrik ini kemudian diconvert ke satuan kecepatan, knot atau


m/detik. Alat penunjuk arah angin berupa bendera yang kaku (lempengan)
yang as nya dihubungkan dengan tahanan listrik geser (tahanan geser).

7. Sangkar Meteorologi
Sangkar meteorologi merupakan bangunan berbentuk rumah yang
terbuat dari kayu yang
berfungsi untuk
menyimpan alat
termohigrograf,
termometer maksimum,
termometer minimum,
termometer bola kering
dan termometer bola basah. Sangkar meteorologi merupakan bangunan
berbentuk rumah yang terbuat dari kayu.
Fungsi : untuk meminimalkan atau memaksimalkan kecepatan angin.
komponen-komponen alat :
a. Thermometer Minimum dan Maksimum

9
Terdapat dua jenis termometer yakni termometer maksimum:
berfungsi sebagai alat ukur suhu udara maksimum yang terbuat dari gelas
dengan bejana berbentuk bola dan pada ujungnya berisi air raksa, untuk
kepentingan klimatologi dilakukan pengamatan pada jam 6 sore. Dan
termometer minimum: berfungsi sebagai alat ukur suhu udara minimum
yang terbuat dari gelas berbentuk garpu dan pada ujungya berisi alkohol dan
benda penunjuk yang akan terseret oleh alkohol manakala suhu turun dan
akan tertinggal manakala suhu naik (alkohol mengembang).
b. Thermometer Bola Basah dan Bola Kering : untuk menghitung
kelembaban reltif ( NH)
Alat ini disebut Psychrometer terdiri dari 2 buah Thermometer air
raksa yaitu Thermometer bola kering dan Thermometer bola basah.
Thermometer bola basah adalah thermometer yang bola air raksanya dibalut
dengan kain basah. Penguapan yang terjadi pada kain basah tersebut
mengakibatkan turunya suhu.
8. High Volume Sampler (Hv Sampler)

Fungsinya untuk mengambil sampel SPM (Suspended Particle


Matter). Prinsip kerjanya yaitu: udara yang mengandung partikel debu
dihisap mengalir melalui kertas filter dengan menggunakan motor putaran
kecepatan tinggi. Debu akan menempel pada kertas filter yang nantinya
akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang

10
sebelum dan sesudah sampling di samping itu dicatat flowrate dan waktu
lamanya sampling sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.
9. Automatic Rain Sampler

Fungsinya adalah untuk mengambil sampel air hujan yang akan


diukur konsentrasi kimia Air Hujan. Automatic Rain Sampler adalah
peralatan yang digunakan untuk mengambil sampel air hujan Wet dan Dry.
Prinsip kerjanya jika terjadi hujan maka sensor akan memberikan trigger
kepada sistem kontrol untuk membuka tutup tempat penampungan air yang
digerakkan oleh motor listrik, selama hujan penutup tersebut tetap terbuka
kemudian setelah hujan berhenti maka penutup akan bergerak ke posisi
semula.

10. BAM 1020 Analyzer

Beta Atteunation Monitoring (BAM) 1020 Analyzer adalah


peralatan sampling otomatis untuk mengukur parameter aerosol ukuran PM
10. Prinsip kerjanya udara ambient dihisap dengan motor listrik masuk

11
melalui inlet cyclone, jika partikel itu kecil akan mengalir melalui pipa
aluminium karena beratnya ringan dan jika partikel lebih besar dari PM 10
maka akan berputar-putar dan tidak masuk ke BAM 1020 Analyzer.

11. Thermohygrograaph
Fungsi : untuk mengukur suhu dan kelembapan udara
Cara kerja :
Alat ini mencatat otomatis temperatur dan kelembapan sebagai
fungsi waktu. Thermohygrograph ini adalah logam panjang yang terdiri dari
2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk bimetal merupakan spiral. Terpasang
pada sumbu horizontal dan diluar kotak Thermograph. Satu ujung bimetal
dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel halus, sehingga letak pena
dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena melalui sumbu
horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada kertas pias
yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal
menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya. Sebelum dipakai,
thermograph harus dikalibrasi terlebih dahulu. Alat ini harus ditempatkan
dalam sangkar apabila dipakai untuk mengukur atmospher.

12. Cup Counter Anemometer


Cup counter merupakan salah satu jenis anemometer dengan tinggi
50 centimeter. Fungsi : untuk mengukur kecepatan angin rata-rata selama
periode tertentu. Komponen-komponen alat : 3 buah mangkok

12
4.2 Di Dalam Ruangan
• Komputer

Fungsinya untuk pengelolah data dalam semua tentang


suhu,curah hujan,arah angin, dll dalam setiap jam ,hari perbulan
pertahun atau 1 musim, semua di catat dalam komputer.

• Barograph
Barograph merupakan alat yang digunakan untuk
mengetahui tekanan udara yang di rekam pada kertas pias. Barograf
juga mrupakan barometer yang secara otomatis dapat mencatat
tekanan udara pada kertas grafik dengan pena. Biasanya barograph
berupa barometer aneroid. Alat ini memberikan rekaman grafik
yang kontinyu dari tekanan udara sekitar waktu. Dasar kerja
barograph adalah perubahan tekanan nudara permukaan logam tipis,
dan perubahan ini diteruskan secara mekanik dengan pena yang
bergerak di atas kertas. Hasil rekamannya disebut barogram.
• Barometer
Barometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur
tekanan udara. Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca,
dimana tekanan udara yang tinggi menandakan cuaca yang
“bersahabat”, sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan “badai”.

13
BAB V
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Setelah membuat laporan ini kami bisa menyimpulkan bahwa alat-
alat yang ada di BMKG antara lain cup counter anemometer yang berfungsi
mengukur kecepatan angin rata-rata dan alat yang lain adalah wind vane
anemometer yang berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin. Alat
selanjutnya adalah anemograf yang fungsinya sama dengan wind vane
anemometer, dan cambell stoke yang berfungsi untuk mengukur lamanya
penyinaran matahari dalam satuan jam/persen, panci penguapan atau open
pan, Gun bellani yang berfungsi untuk mengukur jumlah radiasi matahari
yang jatuh di permukaan bumi,sangkar metereologi yang berfungsi untuk
meminimalkan atau memaksimalkan kecepatan angin, penangkar hujan
biasa(OBS) yang berfungsi untuk mengukur curah hujan, penangkar hujan
otomatis yang berfungsi mengukur curah hujan, lysimeter yang berfungsi
untuk mengukur jumlah evapotranspirasi pada sebidang tanah bervegetasi
secara langsung, thermometer tanah gundul yang berfungsi sebagai
pengukur suhu pada tanah gundul, serta thermometer tanah berumput yang
berfungsi sebagai pengukur suhu pada tanah yang berumput.

1.2 Saran
Setelah membuat dan menyimpulkan laporan ini, Saya
menyampaikan saran supaya penelitian lebih baik lagi kedepannya.
Penjelasan mengenai cara kerja alat-alat penelitian oleh petugas di kantor
BMKG Maros sudah cukup baik dan diharapkan agar alat-alat yang
digunakan yang sudah berusia lanjut diharap diperbaharui agar dapat
dihasilkan data yang akurat dalam pengamatan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aprilah, M. 2012. Memahami Ilmu


Agroteknologi.http://meymeymeliaprilahsp.blogsp ot.com /2012/05/v-
behaviorurldefaultvmlo.html. Diakses pada tanggal 26 Mai 2015 pukul
09:45

Syarif, M. 2014. Laporan praktikum


Agroklimatologi.http://mohamadsyariflakara.blogs pot.co
m/2014/02/bmkg-mutiara-palu.html. Diakses pada tanggal 22 Mai 2015
pukul 8:58

Sari, N.W.2013. Alat-Alat Yang Ada Di Bmkg Maros


.http://nurwindasar.blogspot.com /2013/10/alat-alat-yang-ada-di-bmkg-
maros.html. Diakses pada tanggal 26 Mai 2015 pukul 10:10

Zklimat,U.2009. Automatic Rain Gauge (Arg)


http://ustadzklimat.blogspot.com/200 9/0 9/automatic-rain-gauge-arg.html.
Diakses pada tanggal 26 Mai 2015 pukul 10:10

Zklimat, U.2010. Alat Monitoring Kualitas


Udara.http://ustadzklimat.blogspot.com/20 10/10/alat - monitoring-
kualitas-udara.html. Diakses pada tanggal 22 Mai 2015 puku l9:14

https://www.sonora.id

15
BIODATA DIRI

16

Anda mungkin juga menyukai