KLIMATOLOGI LAUT
Dea Nabilla
2010716220010
HALAMAN PENGESAHAN
NIM : 2010716220010
Dosen I Dosen II
Dr. Muhammad Syahdan, S.Pi., M.Si. Ira Puspita Dewi, S.Kel, M.Si
NIP. 19770815 200604 1 003 NIP. 198104232005012004
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan saya kemudahan
dalam menyelesaikan laporan praktikum ini dengan judul PENGENALAN JENIS
DAN FUNGSI PERALATAN DALAM PENGUKURAN UNSUR-UNSUR
CUACA DAN IKLIM DI STASIUN METEOROLOGI KLAS II SYAMSUDIN
NOOR BANJARMASIN ini dengan tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-
Nya, saya tidak akan mampu menyelesaikan laporan praktikum ini dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad
SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.
Dea Nabilla
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR GAMBAR
BAB I. PENDAHULUAN
jangka pendek. Klimatologi kelautan ialah cabang ilmu iklim atau cuaca
terapan yang mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di
atmosfer (unsur-unsur cuaca) dan proses atau fenomena kelautan. Tercakup
didalamnya antara lain hubungan antara faktor iklim dengan adanya angin,
gelombang, salinitas, suhu, DO, arus dan lain-lain. Sasaran yang hendak
dicapai oleh klimatologi kelautan ialah untuk memahami dan mengkaji
proses-proses yang terjadi pada perubahan lingkungan fisik disekitar aspek
kelautan akibat perkembangan sektor kelautan tersebut serta dampak
perubahannya terhadap keadaan masyarakat pesisir.
Klimatologi kelautan merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang
hubungan antara keadaan cuaca dan masalah khusus kelautan, terutama
membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek. Pengamatan dan
penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari
lapisan atmosfer permukaan bumi. Selain itu dalam hubungan yang luas,
klimatologi kelautan mencakup pula lama musim angin yang ada di laut,
hubungan antara musim angin dengan hasil tangkapan nelayan dari
pengamatan jangka panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca
yang telah terkumpul lama (10-30 tahun) yang didapatkan dari hasil
pengukuran cuaca dengan alat ukur yang khusus atau instrumentasi
klimatologi. Alat-alat yang digunakan harus tahan lama dari
pengaruh-pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur
perubahan cuaca. Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak
berubah ketelitiannya. Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan
pemakaian lebih lama. Pemeliharaan alat akan membuat ketelitian yang baik
pula sehingga pengukuran dapat dipercaya.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar
tidak salah ukur, harus dipikirkan tentang halangan dari bangunan-bangunan
ataupun pohon-pohon didekat alat. Agar data yang diperoleh dapat
dibandingkan, kemudian perbedaan data yang didapat bukanlah akibat
kesalahan prosedur, tetapi betul-betul akibat iklimnya yang berbeda.
Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai alat-alat
3
Maksud dan tujuan dari praktik lapang yang dilakukan untuk mata
kuliah Oseanografi Klimatologi sebagai berikut :
1. Mahasiswa mengenal jenis-jenis peralatan pemantauan cuaca/iklim.
2. Mahasiswa dapat mengetahui cara kerja instrumen/peralatan pemantauan
cuaca/iklim.
3. Mahasiswa dapat membuat dokumentasi mengenai jenis-jenis dan cara
kerja instrumen pada saat didemostrasikan.
4. Mahasiswa dapat ikut serta mendemostrasikan penggunaan beberapa
instrumen/peralatan seperti yang telah ditunjukkan sebelumnya.
5. Mahasiswa dapat Menyusun sebuah laporan sesuai kaidah penyusunan
laporan ilmiah.
Pada praktik lapang kali ini dilaksanakan pada tanggal 25 April 2022
pada pukul 08.00 WITA sampai 14.30 WITA yang berlokasi di Stasiun
Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin, Jalan Angkasa, Landasan
Ulin Utara, Kec. Liang Anggang, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan dengan
metode pengumpulan data dengan teknik observasi dan metode analisis data
dengan metode kualitatif analisis.
Berikut Alat dan Bahan yang digunakan saat Pengenalan jenis dan fungsi
peralatan pengukuran unsur-unsur Cuaca dan Iklim
3.2.1 Alat
1. Radar Cuaca
2. Barometer
3. Sangkar Meteologi
4. Termometer maksimum (raksa)
5. Termometer minimum (alcohol)
6. Sensor suhu kelembapan
7. Penangkar hujan OBS
8. Pengkar hujan Tipping Bucket, digital
9. Pengkar hujan Hellman
10. Anemometer
11. Campbell Stokes
12. Panci Penguap
13. Pyranometer
14. Rason
15. Transmitter
16. Balon Latex
9
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada Praktik Lapang adalah materi yang diberikan
oleh narasumber yang berada di lokasi.
Data yang telah diperoleh adalah alat-alat yang ada di Stasiun Meteorologi Kelas
II Syamsudin Noor Banjarmasin dianalisa meliputi deskripsi, kegunaan, cara kerja
alat, serta mengkategorikan jenis-jenis alat tersebut menjadi beberapa kategori,
yaitu:
1. Peralatan pengukuran radiasi matahari
2. Peralatan pengukuran temperatur
10
Gambar 4.1. Taman Alat Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmain
12
Cara kerja:
1. Compbell stokes diletakkan di ruang terbuka dengan pondasi boton
dibawahnya. Alat ini diletakkan diatas ketinggian 120 cm.
2. Alat ini akan menyerap sinar matahari lalu memfokuskannya pada
satu titik pada kertas bias.
3. Fokus cahaya tersebut akan membakar kertas bias, efeknya tidak seperti
kertas yang terbakar api akan tetapi hanya memberikan efek berlubang
13
pada kertas.
4. Kertas bias terbakar dapat menunjukan lamanya intensitas matahari.
5. Lamanya intensitas matahari dapat dilihat dari skala jam yang tersedia di
kertas bias.
6. Panjangnya lubang pada kertas bias di synkron kan dengan skala jam
maka kita dapat melihat berapa lama cahaya matahari bersinar.
4.1.2. Pyranometer
berlangsung dan menulis dari hasil data pengukuran tersebut secara manual dan
tidak secara realtime.
contriction/ kearah bawah sehingga air raksa dapat kembali pada suhu yang
sebenarnya.
Termometer minimum digunakan untuk mengukur suhu terendah dalam
satu hari pada lingkunan. Berbeda dengan termometer maksimum, termometer ini
menggunakan alkohol. Alkohol digunakan karena karakteristiknya cocok untuk
mengukur suhu rendah karena titik beku alkohol yang lebih rendah dari air raksa.
Didalam pipa kapiler yang berisikan alkohol terdapat jarum index yang akan
menunjukan skala suhu minimum. Ketika suhu menurun maka index ini akan
mendekati skala minimum karena terdorong oleh permukaan alkohol.
Termometer ini diletakkan sedikit miring kebawah agar index selalu menunjukan
suhu terendah.
Cara kerja dari alat ini, yaitu ketika suhu naik, air raksa dalam bola akan
mengembang dan naik melalui kolom tabung termometer yang berskala. Jika
suhu turun air raksa dalam tabung akan turun. Ujung permukaan atas air raksa
adalah suhu udara pada saat pembacaan. Perpindahan kalor terjadi dari udara ke
kain basah tersebut. Kalor dari udara akan digunakan untuk menguapkan air pada
kain basah tersebut, setelah itu baru digunakan untuk memuaikan cairan yang ada
dalam thermometer. Untuk menjelaskan apa itu wet bulb temperature, dapat kita
gambarkan jika ada suatu kolam dengan panjang tak hingga diatasnya ditutup.
Kemudian udara dialirkan melalui permukaan air. Dengan adanya perpindahan
kalor dari udara ke permukaan air maka terjadilah penguapan. Udara menjadi
jenuh diujung kolam air tersebut. Suhu disinilah yang dinamakan Wet Bulb
temperature. Untuk mengukur dua sifat (Dry dan Wet bulb temperature) ini
sekaligus biasanya menggunkan alat yang namanya saling, yaitu dua buah
termometer yang disatukan pada sebuah tempat yang kemudian tempat tersebut
dapat diputar. Satu thermometer biasa dan yang lainnya termometer dengan bulb
diselimuti kain basah.
4.4.1. Anemometer
Alat ini terdiri dari ujung dan ekor. Saat angin bertiup dari arah utara,
Maka ekor Wind Vane akan terdorong dari arah utara ke Selatan sehingga ujung
depan Wind Vane akan berubah arah menuju arah utara yang merupakan arah
datangnya angin. Sedangkan untuk mengetahui nilai kecepatan angin,
menggunakan Cup Anemometer. Cup Anemometer terdiri dari 3 piringan yang
seimbang antar sudutnya. Hal ini bertujuan untuk mengetahui besar kecepatan
angin. Karena terdapat 3 buah piringan Cup, maka Cup anemometer akan tetep
berputar pada arah yang sama walaupun angin bertiup dari arah yang berbeda-
18
beda.
Barometer digital adalah salah satu alat ukur tekanan udara modern yang
bekerja berdasarkan prinsip perubahan kondisi sensor silikon terhadap perubahan
tekanan udara. Diharapkan dengan penggunaan barometer digital dapat
memperoleh data tekanan udara yang lebih akurat sehingga dapat menjelaskan
pengaruh tekanan udara terhadap prakiraan cuaca.
Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan
berjenis recording atau dapat mencatat sendiri. Alat ini dipakai di stasiun-
stasiun pengamatan udara permukaan. Pengamatan dengan menggunakan alat
ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu meskipun cuaca dalam keadaan
baik atau hari sedang cerah. Cara kerja alat ini adalah ketika hujan turun, air
19
Penangkar hujan otomatis tipping bucket adalah alat ukur curah hujan
yang digunakan untuk mengukur akumulasi total hujan dan rate hujan namun
mempunyai kekurangan bahwa error nonliniernya besar apalagi kalau dalam
kondisi hujan besar, akurasi kurang baik. Namun prinsip operasi peralatan tipping
bucket sangat simple, dimana wadah (bucket) dibagi dalam dua bagian terpisah
yang seimbang. Penakar hujan tipping bucket ini sangat cocok untuk Automatic
weather station yang menggunakan metode digital. Pulsa yang dihasilkan oleh
kontak switch dapat dimonitor oleh data logger dan akumulasi total dalam periode
tertentu dapat digunakan untuk menentukan curah hujan. Memiliki prinsip kerja,
yaitu air ditampung pada bejana yang berjungkit. Bila air mengisi bejana
penampung yang setara dengan tinggi air hujan 0.1, 0.1, atau 0.5 mm maka bejana
tersebut akan berjungkit dan air dikeluarkan.
- Lokasi sekitar sangkar meteorologi berupa lahan lapang bebas dari bangunan
ataupun pohon yang dapat menghalangi sinar matahari.
- Terbuat dari kayu dan di cat putih. Hal ini dilakukan agar warna putih pada
cat memantulkan kembali radiasi dari matahari sehingga tidak langsung
mengenai termometer.
- Pintu sangkar dibuat menghadap utara dan selatan. Hal ini dilakukan karena
gerak semu matahari adalah dari timur ke barat, dengan demikian pada saat
pengamatan tidak ada radiasi langsung matahari yang masuk kedalam sangkar
sehingga nilai parameter terukur merupakan nilai asli unsur udara dekat
permukaan.
- Dinding sangkar dibuat berventilasi/berkisi-kisi agar sirkulasi udara lancar
untuk mengalirkan udara masuk dan keluar.
- Ketinggian bangunan ± 2 meter.
rangkaian sensor yang dipadukan dan secara otomatis merekam data meteorologi
seperti suhu, tekanan, kelembaban, penyinaran matahari, curah hujan, dan angin
yang kemudian akan diubah (ditampung) dalam Data Logger sehingga dapat
dimonitoring melalui komputer server dan diakses secara online. AWS pada
umumnya dipasang pada ketinggian 10 meter diatas permukaan tanah dan bebas
dari bangunan. Display akan menampilkan langsung hasil data yang dikirimkan
melalui sensor. Pencatatan data cuaca dapat diatur/diprogram sesuai dengan
kebutuhan, tergantung dengan kebutuhan dan keinginan kita akan melakukan
pencatatan data setiap 10 menit sekali, 30 menit sekali, dan seterusnya.
Kemudian kita dapat memanggil data yang tersimpan pada Data Logger melalui
Data Collect (Mengambil dari Data Logger ke komputer).
kerja Alat ini berupa bejana yang terbuat dari logam (kuningan) yang berbentuk
silinder dan mempunyai 3 buah kaki, dimana tiap kaki terdapat sebuah sekrup
untuk menyetel/mengatur kedudukan bejana agar letaknya horizontal. Pada dasar
bejana terdapat sebuah lubang, sehingga permukaan air dalam bejana sama tinggi
dengan permukaan air dalam panci.
1. Balon latex, Radiosonde terpasang pada balon yang terbuat dari karet
berukuran 350 sampai 600 gram dan diisi dengan helium atau
hidrogen, dan umumnya disebut balon cuaca. Balon tersebut mampu
mengangkat Radiosonde ke ketinggian sampai 100.000 kaki atau
sekitar 10 millibar.
28
5.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BMKG. (2006). Alat-alat Meteorologi di Stasiun Klimatologi Semarang.
Semarang: BMKG Stasiun Klimatologi Klas 1 Semarang.