Anda di halaman 1dari 4

Nama : Hera Alya Fitria

NIM : 2010716220006

HUKUM DAN KEBIJAKAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN


Tata urutan dari peraturan yang berlaku di Indonesia sudah sangat jelas, dimulai dari:

1. Undang-Undang Dasar 1945


2. Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Peraturan/Keputusan Presiden
7. Peraturan Daerah.

Tata urutan peraturan terkait dengan Kawasan Konservasi Perairan di Indonesia ialah sebagai
berikut:

• Undang – Undang
1. UU No. 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan
2. UU No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
3. UU No. 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UU No. 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan
4. UU No. 01 Tahun 2014 Tentang Perubahan UU No. 27 Tahun 2007 Tentang
Perubahan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
5. UU No. 32 Tahun 2014 tentang Kelautan
• Peraturan Pemerintah
1. Permen KP No. 17 Tahun 2008 tentang Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir
dan Pulau-Pulau Kecil
2. Permen KP No. 02 Tahun 2009 tentang Tata Cara Penetapan Kawasan Konservasi
Perairan
3. Permen KP No. 30 Tahun 2010 tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Kawasan
Konservasi Perairan
4. Permen KP No. 24 Tahun 2011 tentang Perubahan Ata Peraturan Menteri kelautan
dan Perikanan Nomor PER.23/MEN/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis Kawasan Konservasi Perairan Nasional
5. Permen KP No. 12 Tahun 2012 Tentang Usaha Perikanan Tangkap di Laut Lepas
6. Permen KP No. 19 Tahun 2012 tentang Larangan Pengeluaran Benih Sidat
(Anguilla spp) dari Wilayah RI
7. Permen KP No. 09 Tahun 2013 Standar Kompetensi Kerja Khusus Perencanaan
Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan
8. Permen KP No. 18 Tahun 2013 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan
Hiu Paus (Rhincodon Typus)
9. Permen KP No. 4 Tahun 2014 tentang Penetapan Status Perlindungan Penuh Ikan
Pari Manta
10. Permen KP No. 21 Tahun 2014 tentang Larangan Pengeluaran Ikan Hias, Anak Ikan
Arwana, Benih Biota Hidup dan Ikan Botia Hidup dari Wilayah RI keluar Wilayah
RI
11. Permen KP No. 13 Tahun 2014 tentang Jejaring Kawasan Konservasi Perairan
12. Permen KP No. 21 Tahun 2015 tentang Kemitraan Pengelolaan Kawasan
Konservasi Perairan
13. Permen KP No. 14 Tahun 2016 tentang Kriteria dan Kategori Kawasan konservasi
Perairan untuk Pariwisata Alam Perairan
14. Permen KP No. 47 Tahun 2016 tentang Pemanfaatan Kawasan Konservasi Perairan
15. Permen KP No. 3 Tahun 2018 tentang Tata Cara Perubahan Peruntukan dan Fungsi
Zona Inti pada Kawasan Konservasi di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
untuk Eksploitasi
16. Permen KP No. 31 Taun 2020 tentang Pengelolaan Kawasan Konservasi
• Keputusan Menteri Kelautan Perikanan

1. Kepmen KP No 37 Tahun 2014 Tentang Penetapan Kawasan Konservasi Perairan


Nasional Kepulauan Anambas dan Laut Sekitarnya di Provinsi Kepulauan Riau

2. Kepmen KP No 38 Tahun 2014 Tentang Rencana Pengelolaan dan Zonasi Taman


Wisata Perairan Pulau Pieh dan Laut Sekitarnya di Provinsi Sumatera Barat Tahun
2014-2034

3. Kepmen KP No. 46 Tahun 2014 tentang Penetapan Status Perlindungan Terbatas


Bambu Laut (Isis spp)

4. Kepmen KP No 53 Tahun 2014 Tentang Rencana Pengelolaan Dan Zonasi Taman


Wisata Perairan Kepulauan Anambas Dan Laut Sekitarnya Di Provinsi Kepulauan
Riau Tahun 2014-2034
5. Kepmen KP No 22 Tahun 2020 Tentang Rencana Zonasi Kawasan Strategis
Nasional Tertentu Gugus Pulau-Pulau Kecil Terluar Kepulauan Anambas

6. Kepmen KP No. 8 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Penuh Bambu Laut

7. Kepmen KP No. 80 Tahun 2020 Tentang Perlindungan Terbatas Ikan Sidat

8. Kepmen KP No. 1 Tahun 2021 Tentang Jenis Ikan Dilindungi

9. Kepmen KP No 30 Tahun 2022 Tentang Kawasan Konservasi Kepulauan Anambas


dan Laut Sekitarnya di Provinsi Kepulauan Riau

10. Kepmen KP No 31 Tahun 2022 Tentang Kawasan Konservasi Pulau Pieh dan
Laut Sekitarnya di Provinsi Sumatera Barat
• Peraturan dan Keputusan Direktur Jenderal
1. Peraturan Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil No. 02 Tahun
2013 tentang Petunjuk Teknis Penataan Batas Kawasan Konservasi Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil (KKP3K)
2. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 5 Tahun 2016
Tentang Pedoman Standar Pelayanan Publik di Lingkungan
3. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 03 Tahun
2016 Tentang Pedoman Pemanfaatan Zona Perikanan Berkelanjutan Kawasan
Konservasi Perairan Untuk Kegiatan Penangkapan Ikan Oleh Masyarakat Lokal
Dan Tradisional (PAAP)
4. Peraturan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 43 Tahun 2017
Tentang Standar Pelayanan Bidang Konservasi
5. Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 7 Tahun 2017
Tentang Kategori Kawasan Konservasi Perairan Nasional Untuk Pariwisata Alam
Perairan
6. Keputusan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Nomor 28 Tahun 2020
Tentang Evaluasi Efektifitas Pengelolaan Kawasan Konservasi

Pada tanggal 13 Desember tahun 1957, Indonesia menyatakan secara sepihak Wilayah Perairan
Nusantara yang disebut dengan Deklarasi Djuanda. Pada saat yang hampir sama, dunia
membahas kepentingan usaha penangkapan ikan dan konservasi sumber daya ikan di lepas
pantai. Peraturan dan kebijakan global yang mendorong berkembangnya Kawasan Konservasi
Perairan di Indonesia, ialah sebagai berikut:
1. Convention on Fishing and Conservation of the Living Resources of the High Seas
1958
2. United Nations Convention on the Law of the Sea (UNCLOS), 1982;
3. Agenda 21 UNCED (United Nations Convention on Environment and Development);
4. United Nations Convention on Biological Diversity (UNCBD), 1992;
5. United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC), 1992;
6. Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF), 1995;

Sedangkan beberapa ketentuan regional yang terkait, antara lain :

1) Coral Triangle Initiative (CTI) on Coral Reefs, Fisheries and Food Security, 2007
2) Arafura Timor Seas Expert Forum (ATSEF).

Anda mungkin juga menyukai