Anda di halaman 1dari 12

P a g e | 23

BAB 4
4.1. Kondisi Oseanografi
Secara umum kondisi perairan di Sungai Dua Laut di pengaruhi oleh
Selat Laut dan Laut Jawa. Di bagian selat laut terdapat beberapa muara sungai
yang akan mempengaruhi arah dan gerak sedimen di peraian muara Pagatan dan
untuk laut jawa akan berpengaruh terhadap kondisi arus dan gelombang di
berbagai musim baik musim barat, musim peraliahan 1 dan 2, maupun musim
tenggara. Kondisi oseanografi pada wilayah studi di Perairan Pagatan akan
dijelaskan melalui beberapa parameter fisik yang telah dilakukan pengukuran
yaitu sebagai berikut:
a. Arus
Pengaruh arus terhadap sedimen ialah arus membawa sedimen menuju
kearah pantai dan meninggalkan pantai dengan dipengaruhi oleh gelombang.
Arus yang terjadi di perairan Pagatan juga dipengaruhi oleh topografi pantai
yang landai dan mengarah ke laut sehingga kecepatan gelombang tinggi pada
musim-musim tertentu dan membuat kecepatan arus juga relatif tinggi sehingga
sedimen yang dari dasar perairan akan terangkut oleh arus dan terbawa ke pantai.
Kecepatan arus lebih cepat pada saat surut dibandingkan pada saat pasang.
Kondisi arus yang cepat pada daerah penelitian dicirikan dengn kondisi
tekstur sedimen perairan yang lebih didominasi oleh butiran kasar yaitu sedimen
pasir berkerikil dan pasir sedikit berkerikil. Arus juga menentukan arah dan
sebaran sedimen, kekuatan arus yang menyebabkan karakteristik sedimen berbeda
sehingga pada dasar perairan disusun oleh berbagai kelompok populasi sedimen.
Secara umum partikel berukuran kasar akan diendapkan pada lokasi yang tidak
jauh dari sumbernya, sebaliknya jika halus akan lebih jauh dri sumbernya.
b. Gelombang
berdasarkan klasifikasi menurut Beaufort, pada hasil skala pengukuran
gelombang yang dilakukan pada beberapa stasiun membuktikan bahwa
gelombang yang terbentuk di perairan Sungai Dua Laut adalah gelombang
dengan tipe Gelombang light Air (angin lemah) dengan tinggi gelombang yang
mencapai hingga 0,1 m dengan kecepatan 1-3 km. Peramalan gelombang
didasarkan pada pengolahan data angin selama 10 tahun yang didapatkan dari
stasiun BMKG. Data angin yang diolah dimulai dari tahun 2011 hingga tahun
2021, kemudian diolah hingga diperoleh prediksi gelombang.
P a g e | 23

NO MUSIM ARAH Hb (m) ɑb V1


B
BD
1 Barat (Desember - Februari) TL 0,042844 - 2,524422 0,183342 - 3,922308 0,001302 - 0,209468
S
TG
B
BD
2 Peralihan 1 (Maret - Mei) TL 0,06931 - 0,920794 0,196916 - 3,317148 0,001772 - 0,109065
S
TG
B
BD
3 Timur (Juni - Agustus) TL 0,06931 - 1,687065 0,196916 - 3,288095 0,001772 - 0,096686
S
TG
B
BD
4 Peralihan 2 (September - November) TL 0,218633 - 1,542299 0,251503 - 3,580954 0,005018 - 0,151803
S
TG

4.2. ukuran dan sebaran butir sedimen

Berdasarkan hasil analisis ukuran butir sedimen dengan mengunakan


software Gradistat didapatkan nilai rata-rata (Mean) ukuran butir sedimen pada
Perairan Pagatan. Komposisi sedimen pada Perairan Sungai Dua Laut termasuk
dalam ukuran butir pasir berkerikil, kemudian jenis sedimen yang tersebar di
Perairan Pagatan akan dijabarkan melalui Tabel dibawah ini:
Persentase (%)
St X Y D50 Bentuk Tekstur
Gravel Sand Mud
Slightly Very Pasir
958924
1 360765 80,8 Fine Gravelly Sedikit 0 99,3 0,7
9
Very Fine Sand Berkerikil
Slightly Very Pasir
959033
2 361184 306,8 Fine Gravelly Sedikit 2,9 97,1 0
1
Medium Sand Berkerikil
Very Fine
958843
3 360187 332,4 Gravelly Fine Pasir 18,1 81,8 0,1
8
Sand Berkerikil
Very Fine
958851
4 360944 261,3 Gravelly Fine Pasir 7,4 92,5 0,1
0
Sand Berkerikil
Very Fine
958890
5 361565 506,4 Gravelly Fine Pasir 22,1 77,9 0
0
Sand Berkerikil
P a g e | 23

Very Fine
958829
6 360755 509,2 Gravelly Coarse Pasir 6,2 92,8 1
9
Sand Berkerikil
Very Fine
958908
7 360364 266,1 Gravelly Medium Pasir 7,7 92 0,3
6
Sand Berkerikil
Very Fine
958915
8 360671 252,1 Gravelly Very Pasir 14,4 82 3,6
4
Fine Sand Berkerikil
Slightly Very Pasir
958902
9 360945 257,6 Fine Gravelly Sedikit 2 98 0,1
6
Fine Sand Berkerikil
P a g e | 38

Slightly Very Pasir


958987
10 360661 170 Fine Gravelly Sedikit 3,1 96,8 0
0
Fine Sand Berkerikil
Slightly Very Pasir
958923
11 359591 261,5 Fine Gravelly Sedikit 0,8 98,4 0,8
8
Very Fine Sand Berkerikil
Slightly Very Pasir
958926
12 360439 286,9 Fine Gravelly Sedikit 4,4 95,5 0,1
7
Very Fine Sand Berkerikil
Very Fine
959008
13 360690 298,9 Gravelly Very Pasir 6,3 93,5 0,2
6
Fine sand Berkerikil
Very Fine
958963
14 362439 154,1 Gravelly Fine Pasir 6,9 93 0,2
1
Sand Berkerikil
Very Fine
958943
15 359811 263,9 Gravelly Very Pasir 8,3 91,6 0,1
9
Fine Sand Berkerikil
Very Fine
959003
16 361229 162,4 Gravelly Fine Pasir 7,3 92,5 0,2
9
Sand Berkerikil
Slightly Very Pasir
958960
17 359935 331,5 Fine Gravelly Sedikit 2,6 97,4 0,1
0
Medium Sand Berkerikil
Slightly Very Pasir
958882
18 359560 277,9 Fine Gravelly Sedikit 3,9 96 0,1
4
Medium Sand Berkerikil
Very Fine
958960
19 361185 262,9 Gravelly Fine Pasir 26,5 73,5 0
9
Sand Berkerikil

a. D50

Dari hasil analisis ukuran butir sedimen dengan menggunakan perangkat


lunak Microsoft Excel yang sudah masukkan rumus dan di sebut Gradistat
didapatkan peta sebaran sedimen dasar perairan Pagatan, sebagai berikut:
P a g e | 38

Dapat dilihat pada Gambar dapat diketahui bahwa ukuran butir sedimen di perairan
Sungai Dua Laut berkisar dari ukuran mm. Ukuran butir yang besar ditunjukkan
dengan warna , sedangkan perairan dengan ukuran butir yang kecil ditunjukkan
dengan warna . Dari peta sebaran tersebut perairan sebelah barat memiliki substrat
yang lebih kasar dibandingkan dengan perairan di sebelah timur

b. Mean

Mean (rata-rata) dapat dianggap sebagai pusat matematis dari


sekumpulan data. mean / rata-rata dapat dihitung dengan berbagai pendekatan.
Mode, median dan mean adalah sama dalam sekumpulan data berdistribusi
normal simetris (tidak miring), tetapi tidak sama pada sedimen kerikil fluvial
yang memiliki distribusi yang miring. Terlihat pada Gambar 4.2. diatas bahwa
mean (rata-rata) di Perairan Pagatan berkisar antara . Sebaran nya semakin
mendekati ke daratan maka rata rata nya semakin membesar di kisaran angka
hal ini di tunjukkan berwarna sebaliknya semakin menjuahi daratan rata-ratanya
semakin mengecil dari hal ini di tunjukkan oleh wana kuning .
c. Sorting

Sorting atau sorting adalah standar deviasi yang menunjukkan batas


distribusi ukuran butir suatu sedimen, tipe dan karakteristik serta waktu
sedimentasi dari suatu populasi sedimen (Folk, 1957). Sortasi yang baik jika
mempunyai penyebaran ukuran butir rata-rata yang pendek, sedangkan
penyebaran ukuran butir rata-rata yang panjang akan memiliki nilai sortasi yang
jelek. Seperti yang terlihat pada Gambar bahwa nilai sorting di Perairan Pagatan
berkisar antara . Nilai Sorting yang paling tinggi berada di daerah barat daya hal
ini di tunjuukan warna merah , dan untuk yang rendah berada di daerah timur di
tunjukkan warna hijau.

d. Skewness
Skewness adalah nilai kesimetrian kurva suatu frekuensi akibat penyimpangan
distribusi ukuran butir terhadap distribusi normal. Distribusi normal adalah suatu
distribusi ukuran butir dimana pada bagian tengah dari populasi mempunyai jumlah
ukuran butir paling banyak, dan ukuran butir yang lebih kasar dan lebih halus
tersebar di sebelah kiri dan kanannya dalam jumlah yang sama. Dapat dilihat pada
Gambar bahwa nilai skewness di Perairan Pagatan berkisar antara . Nilai skewness
ini jika cenderung memuncak dibagian utara yang bernilai negatif maka akan
didominasi oleh partikel berukuran kasar hal ini di tunjukkan warna , jika
P a g e | 38

memuncaknya cenderung sebelah Selatan yang bernilai positif maka didominasi


oleh partikel berukuran halus hal ini di tunjukan oleh warna .

e. Kurtosis

Kurtosis menunjukkan kepuncakan atau kedataran distribusi dalam


perbandingan kepada distribusi normal. Ukuran ini tidak sering digunakan untuk
mengukur distribusi ukuran partikel pada sungai-sungai dengan dasar kerikil.
Dapat di lihat pada Gambar bahwa nilai kurtosis di Perairan Pagatan berkisar
antara distribusi semakin membesar dapat dilihat di bagian tenggara perairan
pagatan hal ini di tandai oleh warna biru muda. Untuk distribusi ukuran partikel
dalam satuan, Folk (1957) mengusulkan untuk sementara distribusi dengan
kemiringan positif adalah miring ke arah sisi tinggi dari ekor distribusi. Derajat
kemiringan distribusi dapat dilihat sebagai derajat penyimpangan dari
normalitas. Nilai Kurtosis lebih memuncak di arah Barat Daya dan lebih kecil di
arah utara.
4.3. Stratifikasi Sedimen & Geomorfologi pantai
Geomorfologi pantai di perairan Sungai Dua Laut berbentuk pantai landai
(cenderung rata). Pembentukan pantai ini merupakan hasil erosi gelombang air laut
yang berada pada zona muka air laut, sedangkan garis pantai mundur ke arah darat
sebagai akibat erosi gelombang laut. Secara garis besar stratifikasi substrat di pesisir
Sungai Dua Laut adalah sebagai berikut:
 Stasiun 1

13 cm (Pasir Kasar)
23 cm
7 cm (Pasir Halus + Pecahan Gastropoda)
3 cm (Pasir Batu Bara)
 Stasiun 2

15 cm (Pasir Kasar)

26 cm
8 cm (Pasir Halus + Pecahan Gastropoda
3 cm (Pasir Batu Bara)
 Stasiun 3

18 cm (Pasir Kasar)
29 cm
3 cm (Pasir Batu Bara)

8 cm (Pasir Halus + Pecahan Gastropoda


P a g e | 38

 Stasiun 4

10 cm (Pasir Kasar)

23 cm
5 cm (Pasir Batu Bara)

 Stasiun 5 8 cm (Pasir Halus + Pecahan Gastropoda

7 cm (Pasir Kasar)
17 cm 3 cm (Pasir Batu Bara)
7 cm (Pasir Halus + Pecahan Gastropoda)

4.4. transport sedimen

Transport sedimen pantai adalah gerakan sedimen yang disebabkan oleh


gelombang dan arus yang dibangkitkan (Triatmodjo, 1999). Transport sedimen
dapat diklasifikasikan menjadi transport menyusur pantai (longshore transport)
dan transport tegak lurus pantai (onshore-offshore transport). Perbedaan
kecepatan arus berpengaruh terhadap transport sedimen, dimana semakin besar
arus yang terbentuk maka transport sedimen juga besar, baik berupa bed load
(sedimen dasar) maupaun suspended load (sedimen tersuspensi) selain faktor lain
seperti karakteristik butir sedimen dan kemiringan pantai. Data volume transport
sedimen di perairan Pagatan dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
Jam Lama Pemasangan Volume Sedimen Trap
ST Bujur Lintang
Pemasangan Pengambilan Jam Menit Utara Timur Selatan Barat Atas
1A 9590275 360447 08:03 08:54 48 57 90 18 40 90 17
1B 9590166 360485 08:07 08:53 49 0 30 16 24 21 10
2A 9590579 360533 08:19 10:03 50 21 30 115 120 25 60
2B 9590571 360604 08:20 09:53 51 13 630 366 80 773 3
3A 9590454 360795 08:24 09:29 50 53 100 90 20 140 30
3B 9590342 360867 08:31 09:30 51 1 10 8 9 18 15

Berdasarkan perhitungan volume total angkutan sedimen yang terangkut


selama ± 3 hari yang dilakukan di perairan Sungai Dua Laut didapatkan hasil bahwa
volume sedimen pada 6 stasiun, dimana 2 stasiun berada pada muara dan 4 stasiun
P a g e | 38

berada pada badan perairan Sungai Dua Laut. Dimana volume transport tertinggi
berada pada stasiun 2B dengan total volume sebanyak 1.852 ml dan volume terendah
terletak pada stasiun 3B dengan total volume sebanyak 60 ml. Dan jika dilihat dari
arah datang transport sedimen umumnya nilai tertinggi datang dari arah Barat yaitu
sebanyak 773 ml pada stasiun 2B, sedangkan transport sedimen terendah umumnya
datang dari arah Atas yaitu senilai 3 ml. Untuk arah datang transport sedimen di
perairan Sungai Dua Laut dapat di lihat pada Gambar 4.6. Transport sedimen
menyusur pantai banyak menyebabkan permasalahan khususnya abrasi dan
sedimentasi pada daerah pantai, sehingga pemahaman akan hal tersebut sangat
penting diketahui dan kemungkinan permasalahan dalam dampak pemanfaatan
pantai dapat diketahui dan dapat mengurangi dampaknya bagi pantai itu sendiri.

4.5. budget Sedimen

Analisis budget sedimen pantai digunakan untuk mengevaluasi


volume/jumlah sedimen yang masuk dan keluar dari suatu sel pantai yang
ditinjau berdasarkan pengaruh gelombang yang membangkitkan arus menyusur
pantai, sehingga menyebabkan transport sedimen sejajar/menyusur pantai tanpa
mencakup pengaruh transport sedimen dalam arah tegak lurus pantai (onshore
transport), transport sedimen dari sungai, erosi tebing (sea-cliff erosion),
pengaruh reklamasi pantai (beach nourishment), maupun faktor-faktor yang
mempengaruhi budget sedimen lainnya. Namun demikian analisis pengaruh
P a g e | 38

transport sedimen menyusur pantai yang dominan terjadi di surf zone cukup
memadai untuk menjelaskan kondisi dan stabilitas suatu garis pantai apakah
mengalami sedimentasi, erosi atau stabil. Transport sedimen menyusur pantai
merupakan penyebab utama terjadinya perubahan garis pantai (Triatmodjo,
1999). Data prediksi transport sedimen di perairan Pagatan dapat dilihat dalam
tabel di bawah ini:
Musim (2011 - 2021) Abrasi Sedimentasi
Barat 34% 4%
Peralihan 1 4% 26%
Timur 31% 1%
Peralihan 2 31% 69%
Total Persentase 100% 100%
Hasil analisis pada tabel di atas dimana menunjukan perubahan budget
sedimen pada tahunn 2009-2019.
Berdasarkan data analisis sedimen trap di perairan Pagatan mendapatkan
hasil bahwa sedimentasi yang diambil dari 6 stasiun (2 dimuara dan 4 diperairan
Pagatan) yang kemudian dianalisis kembali dalam data fetch selama 10 tahun
(2011– 2021) Sedimentasi terjadi sepanjang tahun sejak tahun 2011 hingga tahun
2021. Tingkat sedimentasi tertinggi pada tahun musim angin dan terendah pada
tahun musim , sedangkan tingkat abrasi tertinggi pada musim angin dan terendah
pada tahun musim. Hal ini dipengaruhi oleh gelombang dan arus dari selat laut
dan laut jawa yang membawa substrat sedimen.
P a g e | 36
P a g e | 36
P a g e | 21

Anda mungkin juga menyukai