Anda di halaman 1dari 11

Model Pengelolahan Konservasi

Kawasan Pesisir dan laut


Taman Wisata Perairan Suaka Alam Perairan
Raja Ampat
Dea Nabilla
2010716220010
Suaka Alam Perairan Raja Ampat merupakan salah satu
kawasan konservasi perairan nasional yang dikelola oleh
KKP. Dengan potensi alam bahari yang indah, memicu
tingginya aktivitas wisata di daerah tersbebut.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Kepmen KP


No. 13 Tahun 2021 tentang Kawasan Konservasi di
Perairan Kepulauan Raja Ampat di Provinsi Papua Barat.
Luas Kawasan Keselurusan 1.348.459,47 (satu juta
tiga ratus empat puluh delapan ribu empat ratus lima
puluh sembilan koma empat tujuh) Hektare.
EKTIVITAS PENGELOLAAN

Suaka Alam Perairan (SAP) Kepulauan Raja Ampat Dan Laut Sekitarnya di
Provinsi Papua Barat dikenal memiliki tingkat keanekaragaman hayati dan
endimisitas sumber daya pesisir dan laut yang tinggi. The Nature Conservancy
(TNC) melakukan serangkaian penelitian di Raja Ampat terutama untuk
mengetahui status keanekaragaman hayati laut di kepulatan ini. Melalui serangkai
survei ini kemudian para ahli kelautan menyatakan bahwa wilayah Suaka Alam
Perairan (SAP) Kepulauan Raja Ampat Dan Laut Sekitarnya di Provinsi Papua
Barat memiliki tingkat keaneragaman hayati yang paling tinggi dunia. Kepulauan
ini memiliki setidaknya 1.318 jenis ikan karang (Allen dan Erdmann, 2009) dan
533 jenis karang keras
Potensi karang dan ikan karang yang tinggi dengan kondisi yang secara umum masih baik, serta
pemandangan pantai dan pulau-pulau yang indah, menjadikan Suaka Alam Perairan (SAP)
Kepulauan Raja Ampat Dan Laut Sekitarnya sebagai salah satu tujuan wisata laut seperti
kegiatan menyelam dan snorkeling yang banyak dikunjungi oleh turis lokal maupun
mancanegara. SAP Kepulauan Raja Ampat diketahui tipe terumbu karang yang ditemukan
terdiri dari karang tepi (fringing reef) dan karang gosong (patch reef) dengan kontur landai
hingga curam (drop of ). Kondisi pantai pada pulau-pulau tersebut adalah pantai pasir putih,
pantai berbatu, pulau karst dan pantai bermangrove. Beberapa memiliki ekosistem padang
lamun. Persentase penutupan karang hidup berkisar antara 0 – 70% dengan rata-rata persentase
penutupan sebesar 30.97%. Rata-rata penutupan karang mati sebesar 15.06%, patahan karang
sebesar 18.50%, pasir sebesar 19.66% dan penutupan biota lain sebesar 15.80%.
Untuk kerusakan terumbu karang di Raja Ampat, banyak disebabkan oleh
kapal-kapal yang melempar jangkar sembarangan sehingga menyebabkan
kerusakan ekosistem dibawah laut. Tidak hanya itu banyaknya kapal-kapal
kandas yang melintasi perairan Raja Ampat turut menjadi penyebab
hancurnya terumbu karang. Pada 2017 lalu, kapal pesiar MV Caledonian Sky
yang sedang melakukan perjalanan wisata menuju Bitung, Sulawesi kandas
di perairan Raja Ampat. Kapal yang dinahkodai Kapten Keith Michael
Taylor ini dikendarai dengan kecepatan 9,5 knot lalu kandas dan merusak 8
genus karang secara berkeping-keping. Oleh karena itu pemulihan terumbu
karang ini membutuhkan waktu 10 tahun. kerusakannya; 18.882 meter
persegi dengan rincian 13.270 meter persegi rusak total serta 5.612 meter
persegi rusak akibat empasan pasir dan patahan terumbu.
THANK YOU !!!

Anda mungkin juga menyukai