Anda di halaman 1dari 35

PL 4001 PENGANTAR PARIWISATA

KELOMPOK 7

Addeliane Jois Nebore


( 15417004)

George Amos Bastian Sianturi


(13717029)

Maya Agustin
(15417123)

Muhammad Diaz Linggaputra


(10315002)

PAPUA BARAT, INDONESIA


Outline
1. Gambaran Umum
● fisik lingkungan
● Sosial,Ekonomi dan Budaya
2. Destinasi Pariwisata
● Tempat Wisata dan Atraksi
3. Planning a trip to Raja Ampat
● Transportasi,Penginapan,Buget,Fasilitas lainnya
4. Wisata Raja Ampat Saat Pandemi
● Dampak dan Pemberlakuan New Normal
5. SWOT
6. Rekomendasi
Gambaran Umum Sebagian besar Kabupaten Raja Ampat merupakan wilayah
kepulauan dengan wilayah daratan yang relatif tidak luas dan
Undang-Undang No. 26 Tahun 2002 pada umumnya didominasi oleh wilayah perbukitan yang
masih dipenuhi hutan alami.

Kepulauan Raja Ampat merupakan


kabupaten pemekaran yang baru di
Provinsi Papua Barat. Terdiri dari empat
Wilayah pesisir pantainya memiliki karakteristik yang
pulau besar yaitu Pulau Waigeo, Pulau
beragam seperti pantai landai berpasir hitam maupun
Misool, Pulau Salawati, dan Pulau
berpasir putih dengan terumbu karang, pantai dalam, dan
Batanta, dari ±610 pulau yang ada. hutang mangrove.
Sedangkan pulau-pulau kecil lainnya
tersebar diantara pulau besar tersebut
yang merupakan pulau karang atau pulau
non vulkanik yang banyak ditumbuhi oleh Termasuk daerah rawan gempa karena dilalui sesar
pohon kelapa dan semak belukar. Sorong
Kabupaten Raja Ampat adalah kabupaten yang wilayahnya
sebagian besar terdiri dari gugusan pulau-pulau dengan luas
wilayah ± 6.084,5 km2 dan 9,8 juta km2 total daratan dan
lautan. Secara administratif batas wilayah kabupaten Raja
Ampat adalah sebagai berikut:

Utara : Samudera Pasifik

Selatan : Laut Seram

Barat : Laut Seram, Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi


Maluku Utara

Timur : Distrik Sorong Barat dan Kota Sorong, Distrik


Aimas, Distrik Seget Kabupaten Sorong dan Laut Seram
Fisik Lingkungan
Kabupaten Raja Ampat memiliki potensi Berdasarkan Permen 17 Tahun 2008 dan
kelautan yang sangat besar yaitu dengan UU No. 27 Tahun 2007
keanekaragaman laut terbaik dan terindah di
kawasan konservasi Kabupaten Raja Ampat
Indonesia dan merupakan situs warisan dunia
dikategorikan kedalam Kawasan Konservasi Pesisir dan
Pulau-pulau Kecil (KKP3K) karena terdapatnya sejumlah
553 pulau-pulau kecil di dalam kawasan konservasi ini.
Adapun jenisnya sebagai Taman Pulau-Pulau Kecil
Jenis Karang
(Veron dkk., 2009) Daerah (TPPKD) Raja Ampat yang terdiri dari 5 wilayah
kawasan konservasi yaitu

699 I Wilayah I Kepulauan Ayau-Asia

Jenis Moluska 2 Wilayah II Selat Dampier


(Wells dalam Mc. Kenna dkk, 2002)

3 Wilayah III Teluk Mayalibit

1427 4 Wilayah IV Misool

Jenis Ikan Karang 5 Wilayah V Kofiau


(Jones et al., 2011)
Fisik Lingkungan

Taman Pulau-Pulau Kecil Daerah (TPPKD) Raja Ampat merupakan sebuah jejaring dari lima
Kawasan Konservasi Perairan Daerah yang ditetapkan dengan tujuan untuk membentuk kawasan
laut dan pesisir yang dilindungi dan berfungsi untuk mempertahankan fungsi reproduksi dan stok
ikan, sebagai kawasan wisata bahari yang ramah lingkungan, sebagai kawasan bagi pengembangan
sosial ekonomi masyarakat yang dimanfaatkan secara lestari, dan untuk tujuan pendidikan,
penelitian, dan pengembangan di Kabupaten Raja Ampat.
Sosial Budaya

Terdapat tiga suku besar di wilayah ini yaitu


Suku Moi, Biak, dan Amer. Masyarakat di
Kepulauan Raja Ampat masih menganut sistem
adat berdasarkan kekerabatan antar beberapa
klan. Adat istiadat ini merupakan wujud dari nilai
kebudayaan.

Kepala suku memiliki peran yang sangat


penting dalam pengambilan keputusan untuk
pembangunan di kawasan Raja Ampat. Kepala
Suku atau Tokoh Adat masyarakat lokal secara
umum mempunyai wilayah adat sendiri-sendiri
sehingga perlu dilibatkan dalam pengambilan
keputusan melalui musyawarah dan kesepakatan
bersama.
Sektor perikanan dan pariwisata merupakan
potensi terbesar yang menjadi andalan sektor
(leading sector) di Kabupaten Raja Ampat.

Perilaku ekonomi masyarakat Raja Ampat


sebagian besar bergerak dibidang perikanan
umumnya sebagai nelayan baik sebagai
nelayan penangkap ikan maupun di industri
pengolahaan ikan yang sifatnya masih
tradisonal,

Pada tahun 2020, PDRB atas harga berlaku


bidang usaha pertanian, kehutanan, dan
perikanan menyumbang 30% dari total PDRB
Kabupaten Raja Ampat. Hasil survei pesisir
menunjukkan 45% masyarakat Raja Ampat
adalah nelayan dan 44% adalah petani (Larsen
dkk., 2011).
Peraturan Bupati secara umum mengatur tata cara wisata di Raja Ampat, yang secara detil
menetapkan biaya berwisata dan peruntukan dana pariwisata seperti berikut:

Bagi Seluruh wisatawan asing yang masuk ke Kabupaten Raja Ampat untuk tujuan
wisata harus membayar sejumlah Rp. 1.000.000,00 per orang per tahun (Dana ini ini
dialirkan sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sebagian besar sebagai Dana Non-Retribusi kepada Tim
Pengelola)

Bagi seluruh wisatawan lokal yang masuk ke Kabupaten Raja Ampat untuk tujuan
wisata harus membayar sejumlah Rp. 500.000,00 per orang per tahun.

Tim Pengelola Dana Pengembangan Kepariwisataan mengelola dana non-retribusi dari


pariwisata di Kabupaten Raja Ampat yang pemanfaatannya diatur sebagai berikut:

40% dari keseluruhan pendapatan akan dialokasikan untuk Dana Kesejahteraan


Masyarakat

40% dari keseluruhan pendapatan akan dialokasikan untuk Dana Konservasi,

20% dari keseluruhan pendapatan akan digunakan untuk biaya administrasi


termasuk diantaranya untuk biaya operasional kantor dan membayar gaji Manajer
dan Bendahara

Tim Pengelola merupakan gabungan berbagai unsur seperti pemerintah daerah, LSM
setempat dan internasional, pengusaha pariwisata, dewan adat, dan PK.
DESTINASI WISATA
RAJA AMPAT
Piaynemo
Merupakan gerbang depan dalam wisata Raja
Ampat dan dikenal sebagai Wayag versi mini.
Wisatawan perlu untuk menaiki 320 anak tangga
untuk mencapai puncak bukit demi melihat
pemandangan Piaynemo yang mempesona.

Wayag
Dikenal sebagai ikonnya Raja Ampat.
Keindahan alam Wayag terkenal di bawah
permukaan air lautnya dan merupakan satu dari
sepuluh tempat menyelam terbaik di dunia.
Letaknya yang sejauh 300 km dari Kota Waisai
membuat Wayag sulit untuk ditempuh dan
membutuhkan persiapan yang matang untuk
mengunjunginya.
Pasir Timbul
Destinasi wisata yang tidak bisa dikunjungi
setiap waktu karena hanya muncul pada saat
air lautnya surut. Keindahan Pasir Timbul
berupa bentangan pantai pasir putih sepanjang
200 meter. Pasir Timbul sangat cocok untuk
berswafoto ria. Untuk mencapai Pasir Timbul
dibutuhkan kurang lebih 1 jam dari Kota Waisai.

Arborek
Dapat dikatakan sebagai pusat budaya Raja
Ampat karena sebagian besar penduduk Raja
Ampat hidup di pulau ini. Disini, banyak
penduduk yang memiliki pekerjaan sebagai
pemandu wisata, pemilik penginapan, penyedia
jasa transportasi sampai pembuat kerajinan
tangan anyaman.
Kabui
Merupakan sudut eksotis lain di Raja Ampat
yang terletak di antara Pulau Waigeo dan Pulau
Gam. Terdapat pemandangan indah berupa
puluhan karang cantik yang tersebar di sekitar
teluk. Air teluk yang jernih membuat wisatawan
bisa melihat dunia bawah laut tanpa harus
berenang atau snorkeling.

Kali Biru
Terletak di salah satu sudut Raja Ampat yang
berdekatan dengan teluk Mayalibit. Destinasi
ini menyajikan pemandangan yang tidak lazim
berupa sungai yang dikelilingi hutan yang masih
sangat asri. Keunikan lain dari destinasi ini
adalah airnya yang sangat dingin. Untuk
mencapai ke destinasi ini dibutuhkan usaha
berlebih karena harus berjalan kaki sekitar 30
menit setelah turun dari kapal.
Pulau Misool
Merupakan destinasi yang dikenal karena
terdapat laguna yang memiliki bentuk seperti
hati. Konon katanya spot laguna ini ditemukan
oleh orang asing yang sedang menjelajahi
pulau-pulau yang ada di Misool. Destinasi ini
dapat dicapai dengan menempuh perjalanan
selama 4 jam menuju Pelabuhan Yellu dan harus
berjalan kaki menyusuri keindahan-keindahan
yang ada di pulau Misool; misalnya: Karawapop
Misool, Dafalen Misool, Balbulol Misool, juga
Goa Keramat Misool.
Piaynemo Wayag

Arborek Pasir Timbul Mansuar


Kali Biru Teluk Kabui

Pulau Misool Tarian Mansorada untuk Menyambut


Wisatawan
Festival Pesona Bahari Sasi (Ritual Ucapan Rasa Syukur)

Festival Pesona Bahari Festival Suling Tambur


Festival Pesona Bahari Raja Ampat (FPBRA)

Di Festival Pesona Bahari Raja Ampat


wisatawan akan dibawa menyelami keindahan
pesona Raja Ampat. Tema pada Festival Pesona
Bahari setiap tahunnya berbeda-beda. Pada
tahun 2019, kegiatan dalam festival ini berupa
wisatawan yang diajak mengenal lebih dekat
flora dan fauna Raja Ampat.

Selama lima hari, wisatawan diajak untuk


berkunjung dari pulau ke pulau untuk mengenal
lebih dekat mengenai alam disana. Wisatawan
akan disuguhkan mengenai Wild Life, Water
Activity, dan Island Hopping.
Festival Suling Tambur

Festival Suling Tambur pertama kali diadakan


pada tahun 2017. Pada awalnya, suling tambur
merupakan kultur masyarakat Raja Ampat yang
biasa dipakai untuk upacara adat, pernikahan,
lamaran, hingga acara besar lainnya.

Festival Suling Tambur berbentuk perlombaan


permainan suling yang harmoni dengan tarian.
Festival ini digelar untuk melestarikan seni
budaya asli Raja Ampat dan menarik wisatawan.
Planning trip to Raja Ampat
Transportasi + Budget Ticket Taxi
Sekali antar Bandara - Pelabuhan Rp.100.000
Perjalan Laut
● Kapal Feri Rp.50.000 ( 4 jam) /
Kapal Mariana Expres Sewa Mobil/
Rp.100.000(1 am)
Mini Bus
Kota Sorong ● Paket Wisata (Wisatawan
Dikenakan biaya
Mancanegara)
Domine Eduard Osok perharinya Rp.5000 (
Airport Angkot)

Speeboat
Digunakan untuk
berpindah pulau
dengan kapasitas
10-12 orang. 5 tempat
wisata Rp.4000.000

Raja Ampat
(Kota Waisai)
Perjalan Udara
Tersedia rute transit maupun direct Biaya Masuk
CGK - RJM Rp.2.300.00- Rp.3.200.000 (8 jam) Rp500.000/orang/tahun (domestik)
SOQ-RJM Rp.5.41.000 (30 menit) Rp1.000.000/orang/tahun (mancanegara)
Planning trip to Raja Ampat
AKOMODASI
Homestay
Paket Wisata - Biro Perjalanan

● Biro Perjalanan pesiar


(contoh : LiveAboard.com,
● Kapal setiap tahun hanya
diizinkan 40 Kapal pesiar.
➔ 110 Homestay
● Harga Sewa untuk setiap
(Waisai,Arborek,Batanta,Gam,Kuri,Mansur,Waigeo,
Kapal yang masuk
Kabui Bay,Frimen,Manyaifun,pam)
Rp.1000.000.000 / Tahun
➔ Rp.385.000 - Rp.600.000
➔ longboat Rp.1000.000- Rp.2000.000
➔ speedboat Rp.2000.000 - Rp.6000.000

Hotel Guide
Hotel dan Resto
rata-rata harganya ● Guide Diving Rp.436.950 sekali
Rp.300.000 - Rp
3000.000
menyelam dengan lama 4 jam
● tour Guide
Akomodasi Jumlah Akomodasi Raja Ampat Persentasi PDRB Bidang
Penyediaan Akomodasi dan
Jenis 2018 2019 Makan Minum

Hotel dan Penginapan Hotel dan


32 28
Penginapan
Cottage
Homestay 220 200
Resort
Liveaboat Cottage 4 4

Homestay
Resort 22 25

Sebagian besar usaha-usaha


TOTAL 278 257
tersebut merupakan milik dari
pemodal asing dan pemodal Sumber: Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2020, Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
besar yang berasal dari luar
wilayah Papua dan beberapa
Salah satu sarana pendukung pariwisata adalah akomodasi. Kontribusi subkategori
dikelola oleh pemerintah
penyediaan akomodasi terhadap pembentukan PDRB tidak signifikan. Selama
daerah. Sedangkan hampir
seluruh homestay dikelola oleh tahun 2016 sampai 2019 Kontribusi kategori penyediaan akomodasi mengalami
masyarakat baik perorangan peningkatan. Meningkatnya kontribusi terhadap PDRB tidak diiringi dengan
maupun LSM. meningkatnya jumlah akomodasi dapat dilihat pada tabel terjadi penurunan
jumlah total akomodasi di Raja Ampat
1. Waiwo Dive Center Raja Ampat. ...
2. 2. Wickeddiving Raja Ampat. ...
3. 3. Raja4Divers. ...
Mariana Airport 4. Papua-Diving. ...
5. Biodiversity Eco Resort.

RSUD Raja Ampat Pelabuhan Apung Mariana


Jumlah Wisatawan Domestik dan
Mancanegara Tahun 2013 - 2019

Sumber: Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat

Wisatawan Raja Ampat didominasi oleh wisatawan Dalam Jurnal Pariwisata Pesona, Sisilia,dkk melakukan analisis
mancanegara dengan jumlah wisatawan baik wisatawan determinan lama tinggal wisatawan studi kasus Kabupaten Raja
Ampat, diteliti 63 responden wisatawan mancanegara dan 34
mancanegera maupun domestik terus meningkat dari tahun
responden wisatawan domestik tahun 2018.
2013 - 2019
Wisatawan Mancanegara
Persentase berdasarkan Persentase berdasarkan
jenis kelamin rentang usia

69,8 % 30,2 %

Pendapatan Wisatawan Pengeluaran Wisatawan


Paling rendah Paling rendah
Rp27,010,000 Rp1,550,000
Paling tinggi Paling tinggi
Rp177,130,656 Rp10,600,000
Rata-Rata Rata-Rata
Rp38,480,105 Rp4,760,317

Dengan lama tinggal selama 2 - 9 hari


Wisatawan Domestik
Persentase berdasarkan Persentase berdasarkan
jenis kelamin rentang usia

Pola perjalanan wisatawan nusantara berbeda dengan


wisatawan mancanegara. Lama tinggal wisatawan
nusantara selama di Raja Ampat jauh lebih singkat jika
dibandingkan dengan wisatawan mancanegara yaitu
58,8 % 41,2 %
paling cepat 1 hari dan paling lama 8 hari.

Pendapatan Wisatawan Pengeluaran Wisatawan Selain itu, jumlah rombongan yang dibawa juga
Paling rendah Paling rendah biasanya jauh lebih besar dengan tujuan untuk lebih
Rp 3,116,500 Rp525,000 menekan biaya sewa perahu jika ingin melakukan
Paling tinggi Paling tinggi wisata keliling ke pulau – pulau kecil.
Rp24,800,000 Rp6,750,000
Rata-Rata Rata-Rata
Rp7,873,617 Rp2,463,235
Wisatawan yang berusia muda dan produktif atau
profesional muda memiliki minat yang tinggi
untuk melakukan perjalanan wisata bahari.

Dari gambaran usia yang terlihat menunjukkan


bahwa dua kelompok rentang usia terbesar
adalah mereka yang usianya sudah di atas 30
tahun telah memiliki pekerjaan tetap dan memiliki
kemampuan fisik untuk melakukan wisata bahari
seperti snorkeling dan menyelam di Raja Ampat

Untuk wisatawan yang berusia di atas 55 tahun


persentasenya lebih kecil dari 6 persen
dikarenakan berwisata ke daerah ini harus
melalui perjalanan laut dari satu pulau ke pulau
lain dan membutuhkan fisik yang sehat untuk
aktivitas olahraga menyelam.
Tingkat pendidikan wisatawan, kepuasan pelayanan homestay dan
Pengaruh
preferensi terhadap masakan lokal tidak berpengaruh signifikan
terhadap lama tinggal wisatawan.
- Tingkat Pendidikan
- Kepuasan Pelayanan Homestay Daya tarik keindahan alam bawah laut maupun keindahan
pemandangan pulau – pulau kecil merupakan daya tarik utama
- Preferensi thd. Masakan Lokal
bagi para wisatawan terutama wisatawan asing khususnya
- Usia Wisatawan sehingga mereka bisa menerima manajemen dan membayar
mahal meskipun pelayanan homestay masih sangat sederhana
- Pendapatan Wisatawan
dan terbatas fasilitasnya.
- Biaya Akomodasi
Terhadap Lama Tinggal
Usia wisatawan, pendapatan dan biaya akomodasi berpengaruh
signifikan terhadap lama tinggal wisatawan

Jurnal Pariwisata Pesona, Sisilia,dkk melakukan analisis determinan Pola usia wisatawan yang mengunjungi Raja Ampat ialah mereka
lama tinggal wisatawan studi kasus Kabupaten Raja Ampat, diteliti 63 yang berusia lebih muda yang memiliki masa tinggal lebih lama
responden wisatawan mancanegara dan 34 responden wisatawan yang juga berdampak pada pengeluaran yang lebih besar
domestik tahun 2018.
Pariwisata Raja Ampat saat pandemi

● Jumlah wisatawan semakin berkurang


● Banyak penginapan tutup
● Pendapatan penduduk disana semakin berkurang
● Tempat wisata banyak yang tutup dan kurang terurus
Pariwisata Raja Ampat saat pandemi

Penerapan Pariwisata Raja Ampat New Normal

Membuka kembali kunjungan untuk wisatawan dengan memberlakukan beberapa aturan (sejak November 2020)

1. Melakukan registrasi online pada: www.newnormal-rajaampat.com

2. Menyiapkan aplikasi Health Assesment Card (HAC) pada www.inahac.kemkes.go.id.

3. Memiliki surat keterangan bebas covid-19, berupa hasil RT-PCR negative atau hasil rapid test nonreaktif, yang berlaku 14 hari,
yang diperoleh dari Rumah Sakit/Puskesmas/Klinik resmi.

4. Menyiapkan personal health kit.

5. Memiliki asuransi kecelakaan dan atau asuransi jiwa, terutama yang akan melakukan kegiatan berisiko tinggi dan memerlukan
fisik prima, seperti diving, trekking, telusur goa dan lain-lain.
6. Memiliki pemandu/pramuwisata. Lakukan booking online untuk lokasi yang akan anda kunjungi pada situs yang sama.

7. Ketika seluruh kelengkapan anda sudah terpenuhi, silakan lakukan perjalanan, dengan protokol Kesehatan.

8. Untuk perjalanan udara, anda akan tiba di Bandara Dominique Eduard Osok-Sorong dan melanjutkan perjalanan laut/udara
menuju Raja Ampat.

9. Lakukan document clearence sebelum memasuki kawasan Raja Ampat pada:

• Check Point I: Pelabuhan Falaya, Waisai Pulau Waigeo.

• Check Point II: Pelabuhan Yelu-Misool.

• Check Point III: Bandara Marinda, Waigeo.

10. Tetap mengikuti prosedur protokol ketertiban tatanan baru di ruang umum. Kalau terjadi reaktif, siap untuk dikarantina dan
diproses sesuai protokol (karena sudah menandatangani surat pernyataan bersedia).
S W
● Kekayaan alam yang amat beragam, satu destinasi
● Membutuhkan ekstra biaya tambahan transportasi laut
wisata terhadap destinasi wisata lainnya bisa
untuk menjangkau atau mengunjungi objek-objek
sangat berbeda
wisata yang ingin dikunjungi di luar pake wisata yang
● Kawasan wisata yang sudah dilindungi oleh
sudah diikuti
pemerintah
● Secara keseluruhan membutuhkan biaya yang cukup
● Kearifan lokal (tradisi budaya) yang rutin
besar untuk berwisata di Raja Ampat
dilaksanakan setiap tahun

O T
● Banyak investor yang berminat untuk investasi ● Pandemi COVID 19 masih berlangsung mengakibatkan
khususnya fasilitas penunjang pariwisata sektor pariwisata belum pulih
● Keterbukaan penduduk lokal terhadap wisatawan yang ● Iklim yang tidak menentu menghambat mobilitas
mempermudah fasilitas wisata transportasi laut
● Jumlah wisatawan didominasi oleh wisatawan ● Pembangunan di wilayah pesisir yang tidak terkendali
mancanegara sehingga berpotensi dalam mengancam habitat mangrove dan terumbu karang
pengembangan pariwisata lebih luas lagi ● Penangkapan ikan dengan bius yang tidak ramah
lingkungan oleh penduduk lokal mengancam biota laut
Rekomendasi Pemerintah

● Membuat sistem informasi untuk menghimpun data spasial maupun


non spasial dalam mendukung kegiatan pariwisata di Raja Ampat Good
Governance
● Prasarana dan sarana perlu ditingkatkan untuk mendukung
kebutuhan wisatawan. Objek wisata berbiaya murah juga diminati Masyarakat Business
oleh wisatawan backpacker domestik maupun asing yang Sector/Swast

menginginkan wisata dalam suasana petualangan dan nonformal


dengan menyediakan akomodasi yang murah, misalnya fasilitas
homestay atau layanan lokal lainnya
● Mempertahankan kerjasama antar pemerintah daerah, masyarakat Ekonomi
lokal, dan swasta dalam mendukung kegiatan pariwisata dengan
tetap memperhatikan nilai sosial dan kesejahteraan masyarakat
serta kelestarian lingkungan Sustainable
Development

Sosial Lingkungan
Check out our booklet!

Anda mungkin juga menyukai