PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010

The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition

PULAU MOYO – SEBUAH PULAU KECIL DI SUMBAWA YANG DIKENAL DUNIA

Igan S. Sutawidjaja dan Heryadi Rachmat

Badan Geologi
igan@vsi.esdm.go.id

SARI

Pulau Moyo terletak di sebelah utara Pulau Sumbawa, berbentuk hampir persegi panjang dengan panjang
dari selatan ke utara 27 km dan lebar bervariasi antara 10-20 km, secara administrasi termasuk Kecamatan
Sumbawa, Kabupaten Sumbawa. Luas pulau ini kurang lebih 31.500 hektar, terdiri dari dua desa yaitu
Desa Sebotok dan Desa Labuan Aji.

Dua peristiwa penting yang menyebabkan Pulau Moyo dikenal dunia, yaitu letusan Gunung Tambora
11—14 April 1815 yang sangat dahsyat menyebabkan perubahan iklim dunia, kedua adalah Putri Diana
dari Kerajaan Inggris semasa hidupnya pernah berlibur di pulau ini sehingga pulau ini menarik perhatian
dunia.

Pemerintah Daerah Nusa Tenggara Barat memprioritaskan pulau ini untuk dikembangkan menjadi daerah
wisata. Untuk itu diperlukan data dan informasi tentang potensi sumber daya geowisata, sumber daya
alam laut yang meliputi fauna dan flora wilayah pesisir serta kondisi hidrografis mendukung pengelolaan
wilayah ini sebagai suatu kawasan wisata berwawasan lingkungan yang lestari dan berkembang.
Badan Geologi bekerja sama dengan Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Nusa Tenggara Barat telah
menginventarisir obyek-obyek wisata, terutama obyek wisata geologi di kawasan Pulau Moyo dan juga di
kawasan Sumbawa bagian barat.

Kata kunci: Pulau Moyo, geowisata, obyek wisata.

PENDAHULUAN jiwa per km2. Struktur perekonomian masyarakat

Pulau Moyo terlelak di sebelah utara Pulau
Sumbawa, berbentuk hampir persegi panjang
dengan panjang dari selatan ke utara - 27 km dan
lebar bervariasi antara 10-20 km, termasuk
Kecamatan Sumbawa, Kabupaten Sumbawa.
Pulau Moyo terletak pada posisi 117º27'43" - 117º
35'42" BT dan 08º09'36"- 08º23'09" LS dengan
luas pulau ini kurang lebih 31.500 hektar, terdiri
dari dua desa yaitu Desa Sebotok dan Desa
Labuan Aji.
Morfologinya berbukit-bukit, daerah pedataran
dijumpai sepanjang pantai, dan daerah landai di
bagian utara yang merupakan daerah pemukiman
penduduk. Bagian barat pulau dan juga bagian
lereng timur merupakan daerah terjal dengan
kemiringan lebih dari 15 derajat. Penduduk Pulau
Moyo masih sangat jarang, berjumlah 4.300 jiwa
pada tahun 2007 dengan kepadatan rata-rata 11
pulau ini sangat didominasi oleh sektor pertanian
dan perkebunan yang merupakan sumber
pencarian utama. Tingkat pendidikan masyarakat
dari ke dua desa yang ada di pulau ini tergolong
rendah bila dibandingkan dengan penduduk
Kecamatan Sumbawa.
Dua fenomena penting yang tercatat dalam sejarah
Pulau Moyo, Sumbawa di mata dunia. Pertama,
letusan Gunung Tambora 11—14 April 1815 yang
sangat dahsyat menyebabkan perubahan iklim di
dunia sehingga kawasan ini menjadi lokasi
penting bagi pengembangan pengetahuan, seperti
vulkanologi, geologi, dan keanekaragaman hayati
dan sudah barang tentu memiliki daya tarik
tersendiri bagi wisatawan. Kedua adalah Putri
Diana dari Kerajaan Inggris semasa hidupnya
pernah berlibur di Pulau Moyo sehingga menjadi
menarik perhatian dunia, terutama para
wisatawan. Sebelumnya, pulau yang terletak 15
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
kilometer dari tepi utara Pulau Sumbawa dan
memiliki areal seluas 31.500 hektar itu hanya
dikenal oleh sebagian kecil masyarakat Indonesia
sebagai Taman Buru. Selain itu, Pulau Moyo
dekat sekali dengan Pulau Satonda. Pulau Satonda
merupakan pulau gunungapi yang mempunyai
danau kawah berair asin dan terbentuk Stromatolit
pada kawah tersebut.
Pulau Moyo telah ditunjuk sebagai Taman Buru
berdasarkan keputusan Menteri Kehutanan
No.308/Kpts-11/1986 dengan luas areal 22.000
km2. Di pulau ini terdapat berbagai satwa liar
seperti antara lain rusa, babi-hutan, kerbau dan
sapi liar. Pemda Nusa Tenggara Barat
memprioritaskan pulau ini untuk dikembangkan
menjadi daerah wisata. Data dan informasi
tentang potensi sumber daya alam laut yang
meliputi fauna dan flora wilayah pesisir serta
kondisi hidrografis perairan ini sangat diperlukan
dalam mendukung pengelolaan wilayah ini
sebagai suatu kawasan wisata berwawasan
lingkungan yang lestari dan berkembang.
GEOLOGI PULAU MOYO
Secara umum Pulau Moyo tersusun dari
batugamping terumbu nonklastik, (Sudradjat, dkk,
Gambar 1. Peta posisi Pulau Moyo di Provinsi Nusa Tenggara Barat.
1998), sedangkan lainnya batuan sediment klastik
dan batuan vulkanik serta endapan aluvium. Batu
gamping terumbu tersebut adalah hasil dari suatu
proses pengangkatan pada masa Plio-Pleistosen
yang menyusun seluruh tubuh Pulau Moyo.
Bagian utara pulau ini dijumpai endapan sediment
klastik terdiri dari batu gamping tufaan, batu pasir
tufaan, tufa, dan batu lempung tufaan. Pada batu
lempung tufaan yang terletak di perbukitan
Sebaru-Sebotok (penduduk setempat menama-
kannya batu putih) dijumpai kandungan mineral
Bentonit. Batuan mineral ini berumur sekitar
Miosen Akhir dan sangat menarik untuk diteliti
lebih lanjut karena sebarannya umumnya hanya
menempati bagian tengah sampai utara Pulau
Moyo. Batuan vulkanik berupa bongkahan andesit
berukuran kerikil dan kerakal, bercampur dengan
bongkahan batugamping. Endapan tersebut diduga
berasal dari kegiatan vulkanik dari gunungapi di
sekitar pulau tersebut, seperti G. Satonda dan G.
Tambora serta gunungapi api lainnya yang sudah
tidak aktif lagi. Endapan vulkanik lainnya adalah
endapan jatuhan piroklastik yang tebalnya
mencapai 50 cm diduga berasal dari endapan
letusan G. Tambora 1815, berukuran abu sampai
lapili, berlapis baik berupa scoria andesitik.
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
POTENSI WISATA DAN PROSPEK
PENGEMBANGAN
Pemerintah bertekad kuat untuk menjadikan
sektor pariwisata sebagai salah satu sektor utama
yang akan mampu menunjang sektor ekonomi.
Secara nasional pemerintah celah mencanangkan
tahun 1991 sebagai tahun kunjungan wisata atau
dikenal sebagai "Indonesia Visit Year 1991".
Hasil pencanangan tahun wisata ini dianggap
berhasil sangat menggembirakan ditinjau dari segi
target banyaknya wisatawan mancanegara yang
datang berkunjung.
Peluang untuk mengembangkan sektor
kepariwisataan di daerah sebenarnya sangat besar,
terlebih lagi dengan semakin banyaknya potensi
yang mulai digali dan dengan semakin baiknya
sarana transportasi. Diperkirakan waktu tinggal
wisatawan mancanegara di Indonesia kelak akan
menjadi lebih lama yakni rata-rata 12 hari. Daerah
tujuan wisata akan dibuka lebih banyak lagi,
demikian juga dengan pesona wisata yang akan
lebih bervariasi sehingga akan menjadi lebih
memikat dengan demikian diharapkan devisa
yang akan diperoleh juga akan menjadi lebih
meningkat.
Pulau Moyo mempunyai potensi cukup besar
antara lain sebagai daerah wisata buru (Taman
Buru), dengan demikian pulau ini harus dikelola
secara khusus. Jenis satwa yang hidup di pulau ini
cukup beragam seperti sapi dan kerbau liar, rusa,
babi hutan, ayam hutan, burung betong, dan untuk
perairan lautnya terdapat berbagai jenis biota
menarik yang hidup di perairan karang. Dari
obyek wisata alamnya, Pulau Moyo telah mampu
memberikar daya tarik tersendiri bagi wisatawan
asing. Untuk sekedar memberikan gambaran
keragaman peson alam, barangkali dapat
disebutkan keindahan panorama air terjun di Oi
Makbu dan juga adanya kuburan tua yang akan
menarik kalau telah bisa diungkapkan latar
belakang sejarahnya. Pulau Moyo terdiri dari lima
jenis pantai dengan kelerengan yang berbeda-beda
demikian pula dengan berbagai variasi subtratnya.
Pantai berpasir putih kekuningan dijumpai di
sekitar Brang Koa, Arung Santek dan Labuan Aji;
pantai dengan pasir berwarna kehitaman dijumpai
di sekitar Tanjung Pasir yang terletak di sebelah
selatan dan timurlaut pulau. Di samping pantai
yang landai juga dijumpai pantai yang terjal
menjorok ke laut dan teriihat sisa-sisa abrasi air
laut. Pada bagian lain dari pulau bisa ditemukan
tumbuhan pantai seperti mangrove dan pada
beberapa lokasi juga ditemukan perkebunan
kelapa milik penduduk.
Keindahan panorama bawah air seperti terumbu
karang dengan beranekaragam fauna dan floranya
merupakan daya tarik tersendiri untuk wisata
penyelaman di perairan dangkal dengan scubing
atau snorkling. Gua-gua yang terdapat di Pulau
Moyo (dihuni oleh berbagai jenis kelelawar di
samping in terdapat juga berbagai jenis kupu-kupu
dengai warna-warni yang indah berterbangan
diantara semak betantara. Kesemuanya ini
mempunyai daya tarik tersendiri baik dari segi
ilmiah maupun dari segi estetika.
Ketersediaan lahan yang relatif datar dan cukup
luas memungkinkan untuk mengembangkan
transportasi yang dapat mencapai Pulau Moyo
lebih cepat dan lebih mudah. Pembuatan lapangan
terbang untuk jenis pesawat angkut berukuran
kecil atau lapangan untuk helikopter akan
membuka pintu Pulau Moyo lebih luas lagi bagi
wisatawan di masa mendatang. Bentuk topografi
pulau yang relatif datar juga menunjang
pembangunan sarana transport darat sehingga
jarak tempuh antar lokasi dapat menjadi sangat
dipercepat. Dengan perencanaan yang mantap,
maka salah satu elemen penting untuk
mengembangkan pariwisata akan lebih menjamin
kenikmatan wisatawan dalam melaksanakan
kegiatan rekreasi.
OBYEK WISATA PULAU MOYO
Setiap pulau kecil yang masih memiliki
lingkungan asli selalu menyajikan pesona luar
biasa. Sebagai negara kepulauan, Indonesia
memiliki ribuan pulau-pulau berukuran kecil
diantara lebih dari 17.500 pulau-pulau. Namun,
sayang tidak banyak pulau kecil yang dapat
bertahan dari berbagai kerusakan baik dari alam
maupun dari ulah manusia. Pulau Moyo
merupakan salah satu pulau yang dapat bertahan
karena keindahannya masih terpancar kuat di sini.
Pulau Moyo terletak 1,5 km arah utara lepas
pantai Pulau Sumbawa, di dekat dengan kota
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition

Sumbawa Besar. Sebagian besar pulau seluas 329
km2 ini masih tertutup oleh hutan. Di dekat pantai
terdapat hutan mangrove yang diikuti oleh hutan
luruh-daun dan hutan hujan di belakangnya.
Namun di bagian tengah pulau yang terbentuk
dari batuan kapur ini, terhampar padang rumput
cukup luas. Keutuhan hutan ini merupakan
anugerah luar biasa karena memberikan sesuatu
yang penting bagi kehidupan, yaitu air.
Air tawar adalah kemewahan yang dimiliki oleh
Pulau Moyo. Air tawar ini mengalir dari sungai-
sungai pada bagian tengah pulau, begitu banyak
dan begitu melimpah walau di musim kemarau.
Pada beberapa tempat aliran air ini terbentuklah
kolam-kolam alami sangat jernih atau pun air
terjun indah. Sungai-sungai ini memberikan
kehidupan bagi para penghuni hutan seperti rusa,
banteng, babi hutan, monyet ekor panjang dan
berbagai jenis burung. Disamping itu masyarakat
lokal di pesisir pantai tidak pernah merasa
kekurangan air untuk kebutuhan sehari-hari dan
kebutuhan berladang.

Gambar 2. Peta lokasi obyek wisata P. Moyo.

Obyek Wisata Pantai

Gambar 3. Pantai Tanjungpasir
Hamparan pasir putih di pantai yang mempesona
dapat ditemukan pada beberapa bagian pesisir
pantai Pulau Moyo, seperti di Pantai
Tanjungpasir, Pantai Ai Manis, Pantai Labuhan
Aji, pantai utara dan beberapa tempat di pantai
timur. Pantai-pantai tersebut disusun oleh pecahan
terumbu karang sehingga mengeluarkan rona
putih yang sangat indah. Demikian pula banyak
terdapat terumbu karang dan juga beragam ikan
warna warni yang memenuhi lepas pantai pulau
ini. Dahulu terumbu karang di sini sempat
mengalami kerusakan akibat pemboman oleh
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
nelayan dari luar. Namun seiring dengan
meningkatnya kesadaran masyarakat lokal untuk
menjaga kelestarian alam, terumbu karang di
pulau ini mulai pulih kembali. Di beberapa
tempat, pantai ini ditumbuhi pohon kelapa seperti
di Brang Koa, Arung Santek, Patedong, dan
Sebaru; sedangkan di Labuan Aji dijumpai sedikit
tumbuhan bakau dan tumbuhan pantai lainnya.
Pelebaran pantai yang tersusun dari pecahan
terumbu karang akan terlihat pada saat air surut,
mempunyai lebar antara 20 sampai 50 meter dari
garis pantai, sedangkan pada saat pasang dan
gelombang besar, terutama pada musim timur,
energi gelombang yang mencapai pantai cukup
kuat, mengakibatkan di beberapa tempat terjadi
proses abrasi. Proses abrasi yang cukup kuat dan
perlu mendapat penanganan terdapat di sekitar
pantai Patedong. Hal ini terjadi karena letak pantai
ini berhadapan dengan laut terbuka. Proses abrasi
yang terjadi di sini menyebabkan jebolnya
dermaga nelayan yang berumur baru setahun dan
mundurnya garis pantai ke arah daratan mengikis
areal perkampungan.
Gambar 4.Pantai Ai Manis
Gambar 5. Pantai Labuhan Aji
Bagian barat pantai Pulau Moyo pada umumnya
terjal dengan gawir-gawir bertingkat yang diduga
terbentuk karena tektonik, yaitu proses
pengangkatan yang mambentuk geomorfologi
pantai sedemikian rupa sehingga terbentuk tipe-
tipe bentang alam yang sekarang terlihat.
Obyek Wisata Hutan
Kombinasi hutan, air dan terumbu karang
menciptakan atmosfer keindahan luar biasa di
pulau kecil ini. Karena itu, tidak mengherankan
jika banyak wisatawan singgah untuk sekadar
menikmati suasana surgawi Pulau Moyo. Areal
kehutanan di pulau ini hampir menutupi
seluruhnya terlihat hijau biasanya yang
berhubungan dengan aliran sungai. Curah hujan
berkisar antara 1.250 di daerah rendah dan 1.500
sampai dengan 2.000 mm per tahun di daerah
yang agak tinggi. Iklim berperan penting dalam
penyebaran flora daratan bersama dengan faktor
vegetasi dan tanah. Pulau Moyo tergolong dalam
kelompok hutan tropis setengah kering karena
mempunyai kemarau panjang tengah tahunan.
Gambar 6. Hutan yang menutupi Pulau Moyo
dengan pantai curam.
Hutan payau di kawasan timur Indonesia yang
beriklim kering seperti di Pulau Moyo meskipun
tidak tergantung pada iklim tetapi lebih pada
faktor edafik, umumnya tidak berkembang dengan
baik karena keadaan pantainya yang pada
umumnya curam, bergelombang dan berangin
besar serta tidak adanya sungai yang besar. Pulau
Moyo ditumbuhi oleh rumput dan semak-semak
yang pada waktu musim kemarau tampak
mengering. Sebagian besar pepohonan bertahan
dengan menggugurkan daunnya, ada juga yang
tetap hijau, bahkan ada yang berbunga lebat dan
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
tumbuh kuncup-kuncup daunnya. Pepohonan tepi
pantai dan sepanjang aliran sungai tidak kering
seolah tidak terpengaruh oleh musim kering.
Gambar 7. Hutan mangrove yang tumbuh hampir
di sekeliling Pulau Moyo. (Courtesy Tim BPPT).
Mangrove juga merupakan flora pesisir namun
ditemukan di tempat yang selalu tergenang atau
tergenang pada waktu air pasang. Pada dasarnya
tumbuhan mangrove dapat dijumpai di hampir
semua pantai di Indonesia, akan tetapi luas dan
kerapatannya bervariasi sesuai dengan kondisi
lingkungan setempat. Pertumbuhan mangrove
yang optimal terjadi pada habitat lumpur dengan
pasokan air tawar yang cukup.
Di Kawasan Timur Indonesia, kondisi pantai yang
memenuhi kriteria tersebut sangat terbatas karena
kawasan di sana terdiri dari pulau-pulau yang
umumnya berukuran relatif kecil. Oleh karena itu
pula maka perkembangan sumber daya mangrove
di Kawasan Timur Indonesia, termasuk
didalamnya Pulau Moyo, juga sangat terbatas.
Gambar 8. Penangkaran rusa di area hutan
Brangsedo.
Untuk menarik para wisatawan, pada areal hutan,
di sekitar Brangsedo dibuat penangkaran rusa
yang cukup luas. Brangsedo ini ini terletak pada
teluk di bagian barat pulau dekat dengan Resort
Amanwana. Para pengunjung Amanwana dapat
melihat ke lokasi penangkaran rusa ini dengan
menggunakan boat sekaligus ke area Ai Manis.
Gambar 9. Resort Amanwana di lingkungan
hutan.
Sebuah resort mewah, Amanwana, dibangun di
Pulau Moyo untuk melayani para turis. Diantara
turis terkenal yang pernah menginap di tempat ini
adalah Lady Di dari Kerajaan Inggris dan
penyanyi Rollingstone, Mike Jagger. Ada pula
wisatawan lain yang datang dengan menggunakan
small cruise dengan menggunakan kapal
tradisional Pinisi dari Bali atau Lombok.
Sayangnya kebanyakan dari pengunjung Pulau ini
adalah orang asing, karena hanya sedikit dari kita
yang tahu akan keberadaan Pulau Moyo. Resort
Amanwana dibangun di lingkungan hutan yang
alami berbentuk sperti tenda-tenda yang dijaga
situasinya tetap alami, sehingga para pengunjung
merasa berada di alam yang tidak dirubah
keasliannya ditepi pantai terumbu karang dengan
air laut yang jernih. Para pengunjung dapat
menyaksikan kegiatan ikan berwarna-warni dari
tepi pantai.
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
Gambar 10. Salah satu sudut Resort Amanwana.
Obyek Wisata Air Terjun
Dari obyek wisata alamnya, Pulau Moyo telah
mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi
wisatawan asing. Untuk sekedar memberikan
gambaran keragaman pesona alam, barangkali
dapat disebutkan keindahan panorama air terjun
Matajitu di Labuhan Aji dan air terjun Brangrae di
Oi Makbu, serta adanya kuburan tua yang akan
menarik kalau telah bisa diungkapkan latar
belakang sejarahnya. Air terjun Matajitu
merupakan air terjun yang unik, terdiri dari lima
tahap, terbentuk pada batugamping. Air terjun ini
tampaknya di bangun oleh endapan karbonat yang
tertahan oleh gelondongan kayu atau batu
sehingga membentuk seperti bendungan. Airnya
sangat jernih dan dimanfaatkan oleh penduduk
Labuhan Aji dan sekitarnya untuk mandi dan air
minum.
Gambar 11. Air terjun Matajitu yang dibentuk
oleh endapan karbonat
Selain air terjun Matajitu, juga terdapat beberapa
air terjun lainnya seperti Brangrae, Senglo dan
lainnya. Semua air terjun tersebut tebentuk di atas
batugamping dan tidak membentuk kars yang
berarti, sehingga air sungai mengalir di
permukaan dari sumbernya sampai ke pantai.
Menurut keterangan penduduk setempat, air
sungai tersebut tidak pernah kering, malah ada
yang dibuat bendungan untuk irigasi daerah yang
kering.
Obyek Wisata Goa
Pulau Moyo dibentuk oleh batugamping terumbu
sehingga pada beberapa tempat terbentuk goa-goa
gamping, diantaranya yang dikenal adalah Goa
Tanjungpasir dan Goa Ai Manis. Goa-goa tersebut
sampai saat ini belum dikembangkan untuk
konsumsi wisata dari luar daerah, sehingga
pencapaiannya cukup sulit karena belum dibuat
jalan setapak yang baik. Kondisi di dalam goa
juga perlu pengembangan agar para pengunjung
dapat menyusuri goa-goa tersebut sampai yang
paling dalam. Sementara goa-goa tersebut dihuni
kelelawar. Menurut Tim BPPT (1993) kelelawar
yang ditemukan di Pulau Moyo berjumlah enam
jenis sebagian dari binatang ini memakan buah-
buahan dan sebagian lagi memakan serangga atau
bitanang kecil lainnya dan satu koloni yang besar
di dalam satu gua bisa mencapai beberapa ribu
ekor.
Gambar 12. Goa Ai Manis
Gambar 13. Goa Tanjungpasir
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
Obyek Wisata Bahari
Selain pantai yang indah dan bersih, sekitar
perairan P. Moyo terbentuk terumbu yang sangat
indah. Terumbu karang merupakan ekosistem laut
yang terdapat di perairan tropika yang mempunyai
produktivitas tinggi dengan keanekaragaman biota
yang besar dan dilihat dari sudut estetika sangat
indah pula (Johannes,1972). Menurutnya, terumbu
karang hanya dapat hidup dengan baik pada
perairan yang bersuhu antara 20º dan 28º
walaupun masih dapat hidup pada suhu beberapa
derajat di bawah atau di atasnya.
Terumbu karang terdapat pada perairan dangkal
dan mencapai pertumbuhan optimum pada
kedalaman kurang dari 30 meter. Air laut yang
jemih dan salinitas yang tinggi (berkisar antara
27% sampai dengan 40%. Dalam ekosistem
terumbu karang, karang batu (Scleractinia)
merupakan komponen utama dan mempunyai
peranan yang sangat menonjol. Chave (1973)
membedakan anggota komunitas terumbu karang
dalam dua kelompok yaitu kelompok pembangun
dan kelompok perusak. Kelompok pembangun
atau kelompok konstruktif terdiri dari berbagai
jenis biota yang memberikan bahan berupa
kerangka kapur (CaCO3) untuk pembentukan
komponen fisik terumbu karang, sedangkan
kelompok perusak atau kelompok destruktif
terdiri dari berbagai biota merayap atau meliang
yang terdiri dari berbagai jenis echinodermata,
berbagai jenis ikan, moluska dan bakteri.
Gambar 14. Terumbu karang di perairan P. Moyo.
Terumbu karang di Pulau Moyo mempunyai dua
tipe yaitu terumbu karang tepi dan terumbu
karang gosong. Terumbu karang tepi atau yang
biasa disebut "fringing reef merupakan terumbu
karang yang tumbuh dan berkembang di tepi
paritai mengelilingi seluruh Pulau Moyo (Tim
BPPT, 1993). Di bagian barat Pulau Moyo
terdapat suatu terumbu karang gosong atau "patch
reef yang merupakan terumbu karang yang
tumbuh dan berkembang dari dasar laut akan
tetapi belum muncul ke permukaan. Pada waktu
surut rendah akan terlihat dengan jelas rataan
pasir atau pecahan karang mati yang berada di
bagian atas, sedang pada waktu pasang
permukaan karang ini berada kira-kira 1-2 meter
di bawah paras air laut. Sebagian besar pantai di
Pulau Moyo berukuran relatif sempit dengan dasar
berupa pasir putih atau pecahan karang mati.
Pantai berpasir hitam didapatkan di bagian barat
timur pulau yang berada di desa Brang Koa.
Gambar 15. Terumbu karang di perairan P. Moyo
jenis Gorgonia Coelenterata (Courtesy Tim
BPPT).
PEMBAHASAN
Peluang untuk mengembangkan sektor
kepariwisataan di Pulau Moyo sangat besar,
terlebih lagi dengan semakin banyaknya potensi
yang mulai digali dan dengan semakin baiknya
sarana transportasi. Daerah tujuan wisata harus
dibuka lebih banyak lagi, demikian juga dengan
pesona wisata yang akan lebih bervariasi sehingga
akan menjadi lebih memikat dengan demikian
diharapkan devisa yang akan diperoleh juga akan
menjadi lebih meningkat.
Pulau Moyo mempunyai potensi cukup besar
antara lain sebagai daerah wisata buru (Taman
Buru), dengan demikian pulau ini harus dikelola
secara khusus. Jenis satwa yang hidup di pulau ini
cukup beragam seperti sapi dan kerbau liar, rusa,
babi hutan, ayam hutan, burung betong, dan untuk
 PROCEEDINGS PIT IAGI LOMBOK 2010
The 39th IAGI Annual Convention and Exhibition
perairan lautnya terdapat berbagai jenis biota
menarik yang hidup di perairan karang. Dari
obyek wisata alamnya, Pulau Moyo telah mampu
memberikan daya tarik tersendiri bagi wisatawan
asing. Untuk sekedar memberikan gambaran
keragaman pesona alam, barangkali dapat
disebutkan keindahan panorama air terjun di Ai
Matajitu dan juga adanya kuburan tua yang akan
menarik kalau telah bisa diungkapkan latar
belakang sejarahnya.
Pulau Moyo mempunyai jenis pantai berbeda
dengan kelerengan yang berbeda pula demikian
pula dengan berbagai variasi subtratnya. Pantai
berpasir putih kekuningan dijumpai di sekitar
Brang Koa, Arung Santek dan Labuan Aji; pantai
dengan pasir berwarna putih dijumpai di sekitar
Tanjung Pasir yang terletak di sebelah selatan dan
timurlaut pulau. Di samping pantai yang landai
juga dijumpai pantai yang terjal menjorok ke laut
dan teriihat sisa-sisa abrasi air laut. Pada bagian
lain dari pulau bisa ditemukan tumbuhan pantai
seperti mangrove dan pada beberapa lokasi juga
ditemukan perkebunan kelapa milik penduduk.
Keindahan panorama bawah air seperti terumbu
karang dengan beranekaragam fauna dan floranya
merupakan daya tarik tersendiri untuk wisati
penyelaman di perairan dangkal dengan scubing
atau snorkeling.
Gua-gua yang terdapat di Pulau Moyo (dihuni
oleh berbagai jenis kelelawar di samping itu
terdapat juga berbagai jenis kupu-kupu dengai
warna-warni yang indah berterbangan di antara
semak betantara. Kesemuanya ini mempunyai
daya tarik tersendiri baik dari segi ilmiah maupun
dari segi estetika.
Ketersediaan lahan yang relatif datar dan cukup
luas memungkinkan untuk mengembangkan
transportasi yang dapat mencapai Pulau Moyo
lebih cepat dan lebih mudah. Pembuatan lapangan
terbang untuk jenis pesawat angkut berukuran
kecil atau landasan helikopter akan membuka
pintu Pulau Moyo lebih luas lagi bagi wisatawan
di masa mendatang. Bentuk topografi pulau yang
relatif datar juga menunjang pembangunan sarana
transport darat sehingga jarak tempuh antar lokasi
dapat menjadi lebih cepat. Dengan perencanaan
yang seksama, yang merupakan salah satu elemen
penting untuk mengembangkan pariwisata,
sehingga lebih menjamin kenyamanan para
wisatawan dalam bewrwisata.
KESIMPULAN
Pulau Moyo mempunyai potensi wisata yang baik
untuk dikembangkan, di samping sudah dikenal di
mancanegara dengan diketahuinya posisi pulau
pada saat letusan G. Tambora 1815, dekat dengan
letak P. Satonda serta kunjungan Lady Di dari
Kerajaan Inggris. Dengan potensi yang dipunyai
tersebut, maka pengembangan obyek-obyek
wisata di pulau ini akan lebih mudah dipasarkan
baik untuk wisatawan domestic maupun
mancanegara.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten
Sumbawa, 2003, Kalender Wisata 2003.
Hamid, Begawan, 2003, Menyingkap Tabir
Sejarah Pariwisata dan Budaya Tana
Samawa; Dinas Pariwisata Seni dan Budaya
Kabupaten Sumbawa.
Johannes, R.E.,1972.- Coral reef and pollution. In:
"Marine Pollution and Sea Life" (RUIVO
ed.): 365-374. Fishing News Book Limited,
London.
Wong, Howkin & U. Salge, 1972.- Seismic facies
sedimentary structures and techtonics around
Sumbawa Island (Indonesia). Mitteilungen
aus dem Geologisch Palaontologischen
Institut der Universitat Hamburg.
Zen, M.T.; S. Soemarno & F. Ilyas, 1992.-
Structural pattern and tectonic position of
Sumbawa Island in East Indonesia.
Mitteilungen aus dem Geologisch
Palaontologischen Institut der Universitat
Hamburg.
Sudradjat, A., Andi Mangga, dan Suwarna, 1998.
Peta Geologi Lembar Sumbawa,
Nusatenggara, Skala 1:250.000. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Geologi.
Bandung.