Anda di halaman 1dari 6

Nama : Andi Shifa Salsabilla

NIM : K011221061

Kelas : WSBM 45 (KESMAS B)

Prodi : Kesehatan Masyarakat

Letak Gografis, Luas Wilayah, Pulau, dan Garis Pantai & Distribusi Pemetaan
Potensi Sumber Daya Sulawesi Selatan

1. Letak Geokrafis

Provinsi Sulawesi Selatan adalah provinsi yang terdapat di Pulau


Sulawesi bagian selatan. Provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah di
sebelah utara, sebelah timur dengan Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara,
sebelah barat berbatasan dengan Selat Makassar dan Sulawesi Barat, serta
sebelah selatan dengan Laut Flores . Provinsi Sulawesi Selatan mempunyai potensi
sumber daya kelautan dan perikanan karena jika dilihat dari wilayanya yang
Sebagian besar berada di daerah pesisir, misalnya luas wilayah penangkapan
ikan di Sulawesi Selatan sebesar 48.000 km2

2. Luas Wilayah

Provinsi Sulawesi Selatan dengan Makassar sebagai Ibu Kota memiliki


luas wilayah daratan secara kesuluruhan 45.574,48 km2 merupakan salah satu
Provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang mempunyai wilayah perairan pantai
dan laut cukup luas. Provinsi Sulawesi Selatan terbagi atas 23 (dua puluh tiga)
kabupaten/kota; masing masing Kabupaten Luwu Timur, Kabupaten Luwu Utara,
Kota Palopo, Kabupaten Luwu, Kabupaten Wajo, Kabupaten Bone, Kabupaten
Sinjai, Kabupaten Bulukumba, Kabupaten Selayar, Kabupaten Bantaeng,
Kabupaten Jeneponto, Kabupaten Takalar, Kabupaten Gowa, Kota Makassar,
Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkep, Kabupaten Barru, Kota Pare-pare,
Kabupaten Pinrang, Kabupaten Sidrap, Kabupaten Soppeng, Kabupaten
Enrekang dan Kabupaten Toraja. Dari sekian kabupaten dan kota yang ada
hanya 4 (empat) kabupaten yang tidak masuk dalam konteks wilayah pesisir.
3. Garis Pantai

Panjang garis pantai Provinsi Sulawesi Selatan sekitar 1.973,7 km,


wilayah laut dan pesisir seluas kurang lebih 60.000 km2, di daerah ini juga
dikenal gugusan kepulauan antara lain: Kepulauan Spermonde atau Kepulauan
Sangkarang, Kepulauan Pangkep, dan Atol Takabonerate yang dikelolah oleh
pemerintah daerah.

4. Distribusi Pemetaan Potensi Sumber Daya Kemaritiman Sulawesi Selatan

Dilihat dari konteks pesisir Sulawesi Selatan kegiatan penangkapan ikan


dan wisata dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya. Potensi perikanan
tangkap Sulawesi Selatan sebesar 620.480 ton/tahun. Adapun produksi
budidaya tambak, 110.408 ton, dan luas tambak di Sulawesi Selatan meningkat
dari 64.741 ha pada tahun 1985 menjadi 111.425 ha pada tahun 2004, tambak
yang menikmati saluran irigasi teknis yang panjang keseluruhannya adalah
1.035.765. Wilaya pesisir Sulawesi Selatan diketahui dihuni oleh 19 spesies
mangrove dengan varian vegetasi yang cukup sekitar 26.911 ha, yang
menjadikan Sulawesi Selatan sebagai pemilik hutan margrove terluas di Pulau
Sulawesi . Dan juga Lamun yang merupakan ekosistem pesisir lainnya, dijumpai
pada perairan pantai yang dangkal diantara terumbu karang dan
mangrove/pantai. Sulawesi Selatan dikenal tujuh genera lamun, yaitu: Enhalus,
Thalassia, Halophila, Halodule, Cymodocea, Syngodium dan Thallassodendrum.
Selain berfungsi sebagai penyerap sedimen, padang lamun juga dikenal sebagai
regulator nutrien di perairan pantai sehingga berperan menjadi tempat
berkumpulnya organisme renik plankton yang pada gilirannya mengundang ikan-
ikan untuk meletakkan telurnya hingga menetas. Selain itu, organisme seperti
dugong (duyung), moluska dan teripang juga merupakan biota-biota yang sering
dijumpai berasosiasi dengan padang lamun. Ekosistem yang dijumpai pada
perairan pantai selain mangrove dan lamun, yaitu terumbu karang yang
merupakan ekosistem pesisir yang penting, selain karena peran perlindungan
pantai juga menjadi tempat hidup berbagai biota asosiatif seperti rumput laut
(algae) yang merupakan komoditas penting untuk menopang tingkat
perekonomian masyarakat. Usaha tani rumput laut banyak diminati masyarakat
dengan pertimbangan teknologi budidaya yang mudah, waktu pemeliharaan
relatif singkat, dan pasar yang cukup tersedia, cacing laut, moluska, ular laut,
bulu babi, teripang, bintang laut dan tidak kurang dari 200 jenis ikan karang yang
memiliki nilai ekonomis tinggi.

Selain potensi sumberdaya hayati pesisir dan laut di atas, pada beberapa
wilayah pesisir di Sulawesi Selatan juga diketahui mengandung sumber daya
minya k, gas bumi dan mineral. Diantara biota-biota laut yang berada di perairan
Provinsi Sulawesi Selatan juga terdapat beberapa spesies langka yang dilindungi
antara lain ; ikan dugong di Selat Makassar, penyu di Kepulauan Taka Bonerate
dan spermonde, ketam kelapa, kima dan beberapa spesies lainnya.

Daftar Referensi

Arham Rusli, Dahlia, Muhammad Ikbal Ilijas, Muh. Alias dan Budiman. (2020,
Januari). Strategi pengelolaan budidaya rumput laut Kappaphycus
alvarezii di Kabupaten. 20, 28-38.
Andi Agus , Masayuki Yanagisawa, Taniguchi Yukiko, Hashiya Hrosyi, Tobita
Chizuru,. (2018). Gambaran Sosial Ekonomi Masyarakat di Pesisir
Sulawesi Selatan. Techno: Jurnal Penelitian, 07, 143-149. Retrieved from
Jurnal homepage: http://ejournal.unkhair.ac.id/index.php/Techno

Intisari Vidio (Bagian 1&2)

Keadaan Geografi Nusantara/Kepulauan Indonesia

1. Letak GeografiS NKRI, Iklim dan Pola Musim

Indonesia berada pada posisi silang dunia, yakni 6 LU- 11 LS dan 95BT-
141BT, diapit oleh 2 benua dan 2 samudra. Indonesia berada di daerah
Khatulistiwa dengan daerah beriklim tropis 23½ LU – 23½ LS. Pola musim
Indonesia sendiri dikenal dengan angin muson. Angin muson barat (Oktober-
Maret) Indonesia terjadi musim hujan dan Angin muson timur ( April-September)
Indonesia terjadi musim kemarau.
Persebaran fauna, flora dan tanah. Adanya Garis Wallace : bagian Barat,
jenis hewan berasal dari Benua Asia kemudian bagian Timur, jenis fauna berasal
dari Australia. Garis Weber, membagi 3 jenis fauna yaitu Asiatis, peralihan dan
Australis dan garis Lydekker membatasi fauna Australis bagian Barat. .Begitu
pula dengan flora Indonesia memiliki beraneka ragam jenis tumbuhan. Kemudian
persebaran tanah di Indonesia meliputi merah: tanah vulkanik, biru: tanah
alluvial, merah muda; tanah laterit, tanah ungu: tanah litosol, tanah biru muda:
tanah organosol/tanah gambut.

2. NKRI sebagai Negara Kepulauan Berciri Nusantara

Kepulauan adalah pilau-pulau dengan perairan diantaranya dan angkasa


diatasnya sebagai kesatuan utuh dengan unsur air sebagai penghubung.
Kemudian Nusantara adalah berasal dari Bahasa sangsekerta “NUSA” berarti
pulau/kepulauan dan “ANTARA” berarti laut, seberang, atau luar. Lahirnya
wawasan Nusantara pada hakikatnya adalah Persatuan Bangsa dan Kesatuan
Wilayah.

3. Pantai, Laut, Pulau & Pesisir

Pantai adalah sebuah bentuk geografis yang terdiri dari pasir, dan
terdapat dipesisir laut. Laut adalah kumpulan air asing dalam jumlah banyak dan
luas yang menggenangi dan membagi daratan menjadi benua dan pulau.
Samudra tentunya lebih luas dari laut, ada Samudra Hindia, Pasifik, Selatan,
Atlantik dan Arktik. Kemudia selat itu berada diantar dua pulau. Teluk adalah
lautan yang menjorok ke darat yang ketiga sisinya yang dibatasi oleh daratan.
Pulau sendiri merupakan tanah/daratan yang dikelilingai air dengan luas lebih
kecil dari benua dan lebih besar dari terumbu karang. Selanjutnya Pesisir adalah
suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan yang merupakan daerah
pertemuan antara darat dan laut. Pesisir bisa tegak lurus dan juga sejajar
dangan garis pantai. Adapun tahapan yang digunakan untuk perlindungan
ekosistem pesisir: retorasi, reorentasi, responsivitas, rehabilitas, responsibility,
dan regulasi.
4. 6 Potensi Sumber Daya Laut Yang Ada Di Indonesia
1) Perikanan tangkap dan perikanan budidaya
2) Hutan Mangrove/ Hutan Bakau
3) Terumbu Karang
4) Pertambangan dan Energi
5) Padang Lamun
6) Pariwisata Bahari
5. Keadaan Geografi Sulawesi Selatan

Sul- Sel berada di 12 LS dan 116-122 BT. Diapit oleh 3 laut yaitu teluk
Bone sebelah Timur, Laut Flores sebelah Selatan, dan Selat Makassar di
sebelah Barat. Secara keseluruhan daratan Sulsel sekitar 45,574 km, kemudian
garis pantai sekitar 2.000 km . Untuk wilaya pesisir Sulsel umumnya terdiri atas
sediman aluvial dengan kondisi tropis, suhunya kurang lebih 6-29 C. Sebanyak
25% wilayah Sulsel merupakan pesisir dan laut yang akan kaya sumber daya
perikanan dan biodiversitas tinggi jika dioptimalkan tata kelolanya, bisa
mendorong kamendirian local dan kesejahteraan masyarakat.

Lima Rekomendasi untuk pembangunan Pesisir dan Laut di RPJMD Sulsel;

a. Terkait responsif governance dan efektivitas di sector kelautan dan


perikanan.
b. Terkait revitalisasi perikanan menuju Sulsel sebagai lumnung pangan dari
laut.
c. Percepatan terbitnya rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
sebagai acuan pengalokasian ruang peisisr dan laut.
d. Pembenahan Kawasan konservasi, pariwisata, dan pengendalian aktivitas
berpotensi merusak.
e. Pengentasan kemiskinan pesisir.

Makassar dalah Ibu Kota Sulsel, terletak antara 119 BT dan 5 LS. Berbatasan
sebelah utara dengan Kab.Maros, sebelah selatan dengan Kab. Gowa dan
sebelah Barat adalah Selat Makassar. Luas wilayah 175,77 m2. Dengan
penduduk sekitar 1.130.384 jiwa yang terdiri dari 14 kecamatan dan 143
kelurahan, 885 RW dan 4446 RT. Penduduk Makassar kebanyakan dari suku
Bugis, Toraja, Tionghoa dsb. Dengan mayoritas penduduknya Islam.

Anda mungkin juga menyukai