Anda di halaman 1dari 2

Nama : Musfira

NIM : F011221032

Program Studi : Sastra Indonesia

Mata Kuliah : Wawasan Sosial Budaya Mariitm 2

Pekan 4

Gambaran umum Indonesia meliputi : Letak geografis, luas wilayah, jumlah pulau, panjang
garis pantai dan distribusi pemetaan potensi sumberdaya

Indonesia berada di daerah tropis yang tepatnya berada di antara dua benua, yaitu Benua Asia
dan Benua Australia serta berada di antara dua samudra, yaitu samudra Pasifik dan samudra Hindia.
Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil, yaitu 5,8 juta km 2 yang terdiri dari luas
daratan 1,9 juta km2, luas wilayah laut sekitar 3,1 9 juta km 2, (0,3 km2 perairan teritorial; 2,8 juta km2
perairan nusantara atau perairan kepulauan) atau sekitar 62% dari luas teritorialnya. Adapun Indonrsia
diberikan kewenangan dalam pemanfaatan periran laut yang termasuk ZEE seluas 2,7 juta km 2 untuk
kepentingan eksplorasi, dan pengelolaan sumberdaya hayati maupun non-hayayti. Batas terluar dari
ZEE sekitar 200 mul dari gasris pantai saat surut terendah.

Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Canada dengan Panjang
garis pantai 95.181 km. Wilayah Indonesia Terdiri dari 17.508 pulau dari jumlah tersebut baru sekitar
6.000 pulau yang telah mempunyai nama, sedangkan pulau yang berpenghuni sekitar 1.000 pulau.
Wilayah pesisir dimanfaatkan sebagai salah satu sumber bahan makanna hewani, hidrokarbon,
mineral yang mana bagian wilayah yang menghasilkan tersebut dimanfaatkan untuk menunjang
pembangunan ekonomi nasional, serta dapat menjadi transportasi dan pelabuhan, kawasan industri,
agribisnis, tempat pembuangan limbah, dll. Adapun sumber daya lainnya di daerah pesisir seperti
terumbu karang, hutan mangrove, padang lamun, rumput laut.

Salah satu wilayah yang memiliki potensi sumber daya laut ialah Sulawesi Selatan. Secara
geografis Sulawesi Selatan terletak pada posisi 00 12’ LS dan 116O 48’– 122O 36’ BT dan diapit oleh
tiga wilayah laut yaitu: Teluk Bone di sebelah Timur, Laut Flores di sebelah Selatan dan Selat
Makassar di sebelah barat dan berbatasan dengan Provinsi Sulawesi Barat dan Sulawesi tengah
sebelah utara dan Provinsi Sulawesi Tenggara sebelah timur. Provinsi Sulawesi Selatan Ibukota
Makassar, dengan luas wilayah daratan secara keseluruhan 45.574,48 km2, dengan panjang garis
pantai sekitar 1.973,7 km merupakan salah satu Provinsi di Kawasan Timur Indonesia yang
mempunyai wilayah perairan pantai dan laut cukup luas. Kondisi geografis Provinsi sulawesi selatan
menggambarkan potensi SDA yang kaya baik di darat maupun di laut. Panjang garis pantai sekitar
1.973,7 km, Pemerintah Daerah Sulawesi Selatan bertanggung jawab mengelola wilayah laut dan
pesisir seluas kurang lebih 60.000 km2 di daerah ini juga dikenal gugusan kepulauan antara lain :
Kepulauan Spermonde atau Kepulauan Sangkarang, Kepulauan Pangkep, dan Atol Takabonerate.

Kepulauan Spermonde dan Taka Bonerate sudah dikenal luas sebagai lokasi hamparan
terumbu karang di Sulawesi Selatan (luas total hamparan terumbu karang di kedua kawasan ini
diperikrakan sekitar 600 km2. Selain potensi sumberdaya hayati pesisir dan laut di atas, pada beberapa
wilayah pesisir di Sulawesi Selatan juga diketahui mengandung sumberdaya minyak, gas bumi dan
mineral. Diantara biota-biota laut yang berada di perairan Provinsi Sulawesi Selatan ada beberapa
spesies langka yang dilindungi antara lain ; ikan dugong di Selat Makassar, penyu di Kepulauan Taka
Bonerate dan spermonde, ketam kelapa, kima dan beberapa spesies lainnya.

Potensi pengembangan ekonomi kemaritiman terdapat di wilayah pesisir secara garis besar
terdiri dari tiga kelompok : (1) sumber daya dapat pulih (renewable resources), yaitu : ikan pelagis
besar /kecil, terumbu karang, ikan demersal, hutan mangrove, udang dan crustacea lainnya, pandang
Lamun dan Rumput Laut, ikan hias dan ikan karang, dan pulau-pulau kecil. (2) sumber daya tak dapat
pulih (non-renewable resources), yaitu : bahan tambang dan mineral yang meliputi bahan bangunan,
pasir besi dan pasir kuarsa, batu apung, siderit, mineral radio aktif, garam, titanium, lempung koalim,
kromit atau kromium, emas, serta minyak dan gas buumi. Dan (3) jasa-jasa lingkungan
(environmental services), yaitu L media transportasi dan komunikasi, pengaturan iklim, keindahan
alam, penyerapan limbah, dan wisata bahari. Selain itu, OTEC atau Ocean Thermal Energy
Convention yaitu pemanfaatan energi daro sifat fisik air laut menjadi energi listrik, seperti energi dari
gelombang laut dan energi pasang surut.
Potensi pengembangan ekonomi kemaritiman dalam sektor kegiatan yaitu : penangkapan
ikan, perikanan budidaya, industri pengolahan produk perikanan, industri bioteknologi, pariiwsata
bahari dan pantai, pertambangan dan energi, perhubungan laut, industri kapal, bangunan laut, dan
pantai, ekosistem pesisir dan laut, pulau kecil, dan benda berharga.

Anda mungkin juga menyukai