Anda di halaman 1dari 8

Nama : SUNARTI

NIM : 042140756
MaKul : Arsip Kelautan/ASIP4313

Dosen : Suryanto, M.A

Tugas 1
Arsip Kelautan

1. Potensi kelautan di Indoesia tercermin dengan besarnya keanekaragaman


hayati, potensi budidaya perikanan pantai,dan laut serta pariwisata bahari,
perlu dilakukan pengolahan arsip kelautan dengan baik sesuai kebijakan
organisasi. Saudara dapat menjelaskan di bawah ini:
a. Jelaskan mengenai batasan laut Indonesia dan berikan contoh?
Perairan sepanjang 12 mil laut diukur dari garis pangkal kepulauan di mana
Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas wilayah laut, dasar laut, subsoil, dan
udara berikut sumber daya alam yang terkandung di dalamnya. Indonesia
memiliki kewajiban untuk menjamin hak lintas damai, baik melalui alur
kepulauan maupun tradisional untuk pelayaran internasional.
Batas wilayah laut Indonesia sebagian di utara, sebagian besar berbatasan
dengan negara tetangga, seperti India (landasan kontinen), Thailand (landasan
kontinen), dan Malaysia (batas laut teriotorial dan landasan kontinen).
Kemudian Singapura (batas laut teritorial), Vietnam (landas kontinen) Filipina
(ZEE), Palau (ZEE dan landas kontinen), dan Papua New Guinea (ZEE dan
landas kontinen). Sedangkan bagian selatan meliputi Australia (ZEE dan
landas kontinen) dan Timor Leste (batas laut teritorial, landas kontinen, dan
ZEE).

b. Jelaskan mengenai pewilayahan laut di Indonesia, dan berikan


contohnya?
 1.Zona Laut Teritorial. Zona laut teritorial adalah jalur laut yang berjarak 12
mil laut dari garis dasar ke laut lepas. ...
 Zona Landas Kontinen. Landas kontinen adalah dasar laut yang merupakan
lanjutan dari sebuah benua. ...
 3.Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE).

c. Jelaskan mengenai legalitas wilayah laut Indonesia ?


Bagaimana mengenai hukum laut di Indonesia? Menurut berita hukum laut
nasional Indonesia (DKP, 2005), pengaturannya dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Pertama, pengaturan yang terkait dengan pemanfaatan dan pengelolaan
sumber daya alam hayati (sumber daya ikan) di dalam wilayah perairan
Republik Indonesia sampai batas 200 mil laut (wilayah Zone Ekonomi Eksklusif
Indonesia). Perangkat peraturan perundang-undangan mengenai hukum laut
terkait dengan kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya ikan di wilayah
perairan Republik Indonesia telah cukup sebagai pedoman arah kegiatan
pemanfaatan tersebut bagi penunjang.
Kedua, pengaturan terkait dengan kondisi fisik laut Indonesia membawa
keterkaitan dengan pengaturan yang dilakukan oleh negara-negara lain di
dunia menyangkut hukum laut serta bagaimana penerapan hukum tersebut ke
pengaturan nasional Indonesia

d. Jelaskan laut sebagai asset negara!


Potensi kelautan Indonesia tercermin dengan besarnya keanekaragaman
hayati, potensi budi daya perikanan pantai dan laut dan pariwisata bahari.
Pantai Indonesia merupakan terpanjang kedua di dunia setelah Kanada dan
banyaknya pulau-pulau kecil yang indah serta kondisi iklim tropis di mana
matahari bersinar sepanjang hari dan potensi kelautan Indonesia yang
beragam seperti banyaknya ikan hias, terumbu karang dan mangrove yang
terluas di dunia merupakan modal dasar yang sangat besar bagi
pengembangan pariwisata bahari. Dengan adanya kecenderungan orang untuk
kembali ke alam, memungkinkan pengembangan pariwisata yang berbasis
alam ini perlu mendapatkan perhatian lebih baik lagi. Ekosistem pulau-pulau
kecil di Indonesia merupakan salah satu potensi sumber daya kelautan yang
khas karena memiliki keunikan morfologi dan ekologis sesuai lingkungan
setempat sehingga memberi pengaruh pada pola hidup dan budaya
masyarakat penghuninya. Sebagian besar pulau-pulau kecil telah dihuni
penduduk dan dimanfaatkan untuk kegiatan pariwisata, perikanan budi daya
dan pengembangan kawasan industri. Terhadap sumber daya ikan sebagai
dampak aktivitas pembangunan kawasan industri dengan cara menggunduli
pepohonan telah menyebabkan kekeruhan air laut dan kematian karang.
2. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki
keanekaragaman hayati tertinggi dengan tingkat endemis yang tinggi,
sepert ipulau Sulawesi, Irian Jaya dan Mentawai.
a. Jelaskan tentang Ekosistem laut dan Ekosistem Pesisir Dan Laut di
Indonesia, dan berikan contohnya?
Masalah ekosistem kelautan di indonesia saat in iberada di zona
merah yang sangatmembahayakan ekosistem laut di Indonesia.Contohnya:
1. berkurangnya fungsi air hutan mangrove, yang ada di pesisir
pantai yang sebenarnyasangat bermanfaat sekali untuk
mencegah masuknya air laut ke daratan serat dapat menyerap
gas CO2terbaik yang bisa mencegah pemanasan global.
2. Laju abrasi yang meningkat tinggi yang menyebabkan daratan akan
menyempit tersapuoleh pantai.
3. Kerusakan terumbu karang di laut yang dilakukan dengan cara
pengeboman dalam usahauntuk menangkap ikan sebanyak
banyaknya/ penggunaan racun potassium
4. Penambangan pasir pantai untuk dijadikan sebagai bahan bangunan.
5. Pembuangan berbagai macam limbah yang pasti akan
mencemari dan menurunkankualitas air.

b. Jelaskan mengenai ekosistem laut terbuka dan ekosistem bentuk laut


jeluk sertakan contohnya!
Ekosistem laut terbuka umumnya memiliki produktivitas biologis tersebar dan
keragaman spesies lebih rendah daripada ekosistem pesisir. Organisme
memanfaatkan fitoplankton sebagai jaringan makanan. Laut terbuka
berperan sebagai tempat produksi perikanan tangkap, transportasi laut,
penambangan minyak dan mineral, dan tempat pembuangan sampah dari
daratan. Dampak negatif terhadap laut terbuka adalah polusi dan eksploitasi
sumber daya laut secara berlebihan atau tanpa terkendali. Biota perairan laut
banyak dimanfaatkan untuk pengembangan produksi sektor perikanan,
misalnya ikan pelagis kecil, tuna, dan cakalang. Ekosistem laut dipengaruhi
oleh parameter lingkungan utama, yaitu: 1) Intensitas sinar matahari, hal ini
diperlukan guna menunjang fotosintesis oleh fitoplankton. Penetrasi sinar
matahari mengalami penurunan akibat absorpsi dan pembiasan dalam kolom
air, sehingga intensitasnya menjadi semakin kecil. Aktivitas fotosintesis
biasanya hanya mencapai kedalaman 100-150 meter di bawah permukaan
laut; 2) Nutrien, laut terbuka mempunyai kandungan nutrien relatif terbatas
dibandingkan dengan ekosistem perairan pantai atau pesisir. Sumber utama
nutrien berasal dari proses biologis yang berlangsung di dalam ekosistem
yang bersangkutan; 3) Pengadukan, perairan laut terbuka relatif tenang dan
suhu serta oksigen cenderung terstratifikasi dengan baik. Pengadukan
diperlukan guna distribusi nutrien maupun gas yang terlarut dalam lapisan
air. Daerah-daerah sering terjadi upwelling, maka nutrien yang tersimpan di
dasar perairan terangkat ke lapisan atas sehingga fitoplankton dapat
memanfaatkannya. Hal ini sangat berperan dalam menciptakan kesuburan
ekosistem laut terbuka.
Ekosistem bentuk laut jeluk Bagian laut yang jauh dari permukaan atau zona
kegelapan (zona afotik) belum banyak diketahui keanekaragaman hayatinya.
Sinar matahari menerangi sebagian kecil volume samudra terutama hanya
bagian permukaan, di mana tempat tersebut dapat dihuni organisme. Volume
air laut menempati 90 persen wilayah gelap (jeluk) di bumi dengan posisi
dalam dan dingin. Informasi kehidupan masih sangat sedikit di laut jeluk.
Wilayah Indonesia terdapat laut jeluk di kawasan seperti Laut Banda, Laut
Flores, Laut Maluku, dan Laut Sawu. Ekosistem laut jeluk dipengaruhi oleh
parameter lingkungan utama, yaitu 1) Sinar matahari, laut jeluk hampir tidak
ada sinar matahari kecuali zona mesopelagik masih mendapat sinar matahari
sedikit pada kondisi tertentu. Cahaya biasanya berasal dari hewan-hewan
laut jeluk. Hewan laut jeluk memiliki indera khusus untuk mendeteksi
makanan, lawan jenis, dan mempertahankan asosiasinya, baik bersifat intra
maupun inter-spesies; 2) Tekanan hidrostatisk, hal ini menentukan
penyebaran organisme laut jeluk. Setiap penambahan kedalaman 10 meter
akan mengakibatkan bertambahnya tekanan hidrostatik sebesar satu
atmosfer, sehingga sistem fisiologi hewan perlu adaptasi; 3) Salinitas, pada
kedalaman 100 meter pertama dari lapisan afotik bahwa salinitas dapat
dikatakan konstan sehingga kondisi tersebut tidak mempengaruhi ekologi
secara nyata; 4) Temperatur, daerah peralihan (termoklin) merupakan
daerah antara massa air permukaan dan massa air laut jeluk dengan
perubahan temperatur air secara cepat. Daerah termoklin mempunyai
ketebalan antara beberapa ratus meter hingga 1.000 meter. Suhu di bawah
daerah termoklin relatif rendah dan homogen; 5) Oksigen, sumber oksigen
berasal dari oksigen terlarut dalam massa air di permukaan yang masuk ke
dalam lapisan laut jeluk; 6) Pakan, kelangkaan pakan merupakan salah satu
penyebab rendahnya kepadatan organisme laut jeluk. Organisme laut jeluk
memiliki kemampuan tinggi untuk mendeteksi adanya pakan yang jatuh,
sehingga organisme dapat memanfaatkan pakan yang tersedia secara
efisien

3. Dalam penyelenggaraan pemerintahan dengan titik berat


Pada otonomi daerah telah memberikan paradigm baru dalam pengelolaan
potensi sumberdaya wilayah pesisir dan laut untuk kesejahteraan
masyarakat di wilayahnya.
a. Jelaskan pembagian batas wilayah laut teritorial, Zona Ekonomi Eksklusif
(ZEE), dan Batas Landas Kontinen!
Menurut UU Nomor 5 Tahun 1983 Pasal 2 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia, ZEE adalah jalur di luar dan berbatasan dengan laut wilayah
Indonesia. Ini ditetapkan berdasarkan undang-undang yang berlaku tentang
perairan Indoensia. Perairan meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di
atasnya dengan batas terluar 200 mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah
Indonesia

b. Indonesia potensi laut sangat tinggi seperti: sumber daya ikan, terumbu
karang, hutan mangrove, dan perikanan yang merupakan sumber
ekonomi masyarakat. Jelaskan!!
mengutip Kemdikbud RI, luas laut Indonesia mencakup 2/3 dari seluruh luas
wilayah Indonesia, sekitar 5,8 juta kilometer persegi. Di dalam laut ada potensi
sumber daya laut berupa ikan, bahan tambang, hutan mangrove, terumbu
karang, dan lain-lain. 
 Perikanan
Laut Indonesia memiliki angka potensi lestari yang besar, yaitu 6,4 juta
ton per tahun. Potensi lestari adalah potensi penangkapan ikan yang
masih memungkinkan bagi ikan untuk melakukan regenerasi hingga
jumlah ikan yang ditangkap tidak mengurangi populasi ikan.
Berdasarkan aturan internasional, jumlah tangkapan yang diperbolehkan
adalah 80 persen dari potensi lestari atau sekitar 5,12 juta ton per tahun.
Kenyataannya, jumlah hasil tangkapan ikan di Indonesia belum
mencapai angka itu. Artinya, masih ada peluang untuk meningkatkan
jumlah tangkapan yang diperbolehkan. Jika dibandingkan sebaran
potensi ikannya, terlihat ada perbedaan secara umum antara wilayah
Indonesia bagian barat dan timur. Di Indonesia bagian barat rata-rata
kedalaman laut 75 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan adalah
ikan pelagis kecil. Di kawasan Indonesia Timur rata-rata kedalaman laut
4.000 meter. Jenis ikan yang banyak ditemukan ikan pelagis besar
seperti cakalang dan tuna. Selain ikan di lautan, penduduk Indonesia
melakukan budi daya ikan di daerah pesisir. Di pantai utara Pulau Jawa,
banyak masyarakat mengembangkan usaha budi daya ikan dengan
tambak. Jenis ikan yang dikembangbiakkan di tambak adalah ikan
bandeng dan udang. Kekayaan alam Indonesia berupa ikan banyak
diambil nelayan dari negara lain, berupa praktik pencurian ikan atau
illegal fishing. Ada beberapa wilayah perairan Indonesia yang paling
rawan dengan praktik pencurian ikan, yaitu laut Arafuru, Papua di
perairan Indonesia timur

 .Hutan mangrove
Hutan mangrove atau hutan bakau adalah tipe hutan yang berada di
daerah pasang surut air laut. Saat air pasang, hutan mangrove
digenangi air laut. Saat air laut surut, hutan mangrove bebas dari
genangan air laut. Umumnya, hutan mangrove berkembang dengan baik
di pantai yang terlindung, muara sungai atau laguna. Dua fungsi hutan
mangrove sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia adalah fungsi
ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove adalah
sebagai habitat (tempat hidup) binatang laut untuk berlindung, mencari
makan, dan berkembang biak. Fungsi ekologis yang lain adalah untuk
melindungi pantai dari abrasi air laut. Fungsi ekonomis hutan mangrove
berupa nilai ekonomis dari kayu dan pepohonan dan makhluk hidup
yang ada di dalamnya. Biasanya kayu bakau untuk bahan kayu bakar,
bahan pembuat arang dan bahan pembuat kertas. Hutan mangrove juga
dihuni oleh beragam jenis fauna yang bernilai ekonomis, misal udang
dan jenis ikan lainnya yang berkembang biak dengan baik di wilayah ini.
Hutan mangrove di Indonesia tersebar di pesisir sebelah barat Pulau
Sumatera, beberapa bagian di pantai utara Pulau Jawa, sepanjang
pesisir Pulau Kalimantan, Pesisir Pulau Sulawesi, pesisir sebelah
selatan Papua, dan beberapa pulau kecil lainnya. Luas hutan mangrove
di Indonesia mencapai 3 juta hektar, yang tersebar di sepanjang 95.000
kilometer pesisir Indonesia. Tetapi hutan mangrove di Indonesia tidak
tersebar secara merata. Luas hutan mangrove terbesar ada di Pulau
Papua mencapai 3,7 juta hektar, Sumatera 417 ribu hektar, Kalimantan
165 ribu hektar, Sulawesi 53 ribu hektar, Jawa 34,4 ribu hektar, Bali dan
Nusa Tenggara 3,7 hektar.

 Terumbu karang
Salah satu potensi kelautan Indonesia adalah terumbu karang. Terumbu
karang adalah terumbu (batuan sedimen kapur di laut) yang terbentuk
dari kapur yang sebagian besar dihasilkan dari koral (binatang yang
menghasilkan kapur untuk kerangka tubuhnya). Jika ribuan koral
membentuk koloni, koral-koral tersebut akan membentuk karang.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia merupakan negara yang memiliki
terumbu karang terluas di dunia. Luas terumbu karang Indonesia
mencapai 284,3 ribu kilometer persegi atau setara dengan 18 persen
dari terumbu karang yang ada di seluruh dunia. Keanekaragaman hayati
terumbu karang sebagai potensi sumber daya laut di Indonesia juga
yang tertinggi di dunia. Di dalamnya terdapat 2.500 jenis ikan, 1.500
jenis moluska, 1.500 jenis udang-udangan, dan 590 jenis karang.
Terumbu karang akan tumbuh baik pada suhu perairan laut antara 21-
29 derajat Celcius. Pada suhu lebih besar atau lebih kecil dari itu,
pertumbuhan terumbu karang kurang baik. Karena Indonesia berada di
daerah tropis dan suhu perairannya hangat, maka banyak ditemukan
terumbu karang di Indonesia. Pertumbuhan terumbu karang juga akan
baik pada kondisi air yang jernih dan dangkal. Kedalaman air yang baik
untuk pertumbuhan terumbu karang tidak lebih dari 18 meter. Jika lebih
besar dari kedalaman tersebut, pertumbuhan terumbu karang akan
menjadi kurang baik. Selain persyaratan itu, terumbu karang juga
mensyaratkan salinitas (kandungan garam air laut) yang tinggi. Maka
dari itu, terumbu karang sulit hidup di sekitar muara sungai karena kadar
garam air lautnya menurun akibat bercampurnya air sungai ke laut.
Terumbu karang memiliki banyak manfaat, yaitu manfaat secara
ekonomis, ekologis, dan sosial ekonomi.

4. Sejarah mencatat bahwa kejayaan bahari bangsa Indonesia sudah lahir


sebelum kemerdekaan, hal ini dibuktikan dengan adanya temuan-temuan
situs prasejarah maupun sejarah.
a. Jelaskan tentang Negara maritime dan Negara kepulauan!
Negara maritim adalah suatu negara yang memiliki area laut yang lebih luas
dari pada daratan sebagai bagian dari wilayahnya. Beberapa ahli berpendapat
bahwa negara ini terbentuk dari beberapa pulau yang jumlahnya tidak sedikit,
atau disebut juga negara kepulauan.
negara kepulauan (Archipelagic State) berdasarkan UNCLOS 1982 (Ariticle
46) adalah: Gugusan pulau, termasuk bagian pulau, perairan diantaranya &
wujud alamiah yang berhubungan erat satu sama lain.

b. Bagaimana klaim pulau yang dilakukan oleh negara lain, jelaskan!


Menjadi negara kepulauan terbesar dengan kekayaan serta keindahan alam
yang dimiliki membuat Indonesia rentan menjadi incaran pihak luar atau
negara lain yang berbatasan langsung dengan Indonesia.  
Sebagai contoh soal sengketa Sipadan dan Ligitan. Pada Selasa 17
Desember 2002, Mahkamah Internasional (MI) memenangkan Malaysia dalam
kasus sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan dengan Indonesia.

Keputusan tersebut dibacakan Ketua Pengadilan Gilbert Guillaume di Gedung


MI Den Haag, Belanda.

Persengketaan antara Indonesia dengan Malaysia soal Sipadadan dan Ligitan


mencuat pada tahun 1967. Dalam pertemuan teknis hukum laut antara kedua
negara, baik Indonesia maupun Malaysia sama-sama memasukkan Pulau
Sipadan dan Pulau Ligitan ke dalam batas-batas wilayahnya.

Belum lama ini, klaim sepihak China di perairan Natuna sempat membuat
hubungan Indonesia dengan China memanas. Pemicunya saat kapal-kapal
nelayan dari Negeri Tirai Bambu itu nekat beroperasi di laut Natuna yang
masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (Indonesia)

c. Jelaskan dinamika penyelenggaraan otonomi daerah?


Berkaitan dengan adanya Pelaksanaan Otonomi Daerah yang sudah
berlangsung beberapa tahun lalu terdapat berbagai permasalahan dan ekses
dalam pengelolaan atau pemanfaatan sumber daya alam. Mengenai sumber
daya kelautan, permasalahan yang terjadi terutama berkaitan dengan
terjadinya kesalahan pemahaman dan perbedaan persepsi tentang makna dari
batasan ‖kewenangan‖ yang diatur dalam UU No.22 Tahun 1999. Di satu sisi
kewenangan dimaknai sebagai ‖kedaulatan‖ atas teritorial laut yang batasnya
12 mil untuk kewenangan provinsi dan 4 mil untuk kewenangan
kabupaten/kota. Akibatnya adalah antara daerah kabupaten/kota sering kali
terjadi konflik yang bersifat vertikal pada tataran birokrasi. Sementara konflik
horizontal di tingkat akar rumput terjadi terutama karena nelayan yang
menganggap laut adalah common property maupun open access. Perdebatan
makna ‖kewenangan‖ itu diartikan sebagai kedaulatan atau hanya sebagai hak
pengelolaan dan pemanfaatan semata. Sebenarnya makna ‖kewenangan‖
merujuk pada pemberian hak dalam pengelolaan dan pemanfaatan.
Pemahaman semacam ini secara kategoris mengartikan bahwa batasan 12 mil
bagi provinsi dan 4 mil bagi kabupaten/kota adalah bukan batasan teritorial
yang bersifat kedaulatan, tetapi batasan dalam arti kewenangan untuk
mengelola dan memanfaatkan sumber daya yang terkandung di dalamnya.
Secara yuridis formal kedaulatan teritorial atas wilayah lautan Indonesia
merupakan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sehingga
tidak ada hak kedaulatan atas wilayah laut bagi daerah yang ‖seolah-olah‖
bersifat parsial.

5. Dari sebelum masa kemerdekaan, Indonesia ternyata sudah dikenal


dunia sebagai bangsa yang memiliki peradaban maritime maju.
a. Jelaskan mengenai teknologi kemaritiman?
Pembangunan ekonomi maritim ingin menjadikan kekayaan potensi
kemaritiman sebagai landasan untuk mengadakan ketersediaan
infrastruktur yang berkualitas terutama di sektor kemaritiman. Dengan
demikian, iklim bisnis dan investasi maritim yang baik akan
berkembang. Pembangunan ekonomi maritim akan membawa industri
pada kebutuhan akan sumber daya manusia kemaritiman.
Ilmu dan teknologi maritim adalah ilmu yang mempelajari tentang
keseluruhan sarana untuk mencapai tujuan dalam rangka memenuhi
kelangsungan dan juga kenyamanan hidup manusia. yang di pakai di
bidang kelautan khususnya berhubungan dengan pelayaran (navigasi)
serta berfokus pada kegiatan ekonomi.

b. jelaskan mitigasi bencana di Negara kita ?


mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana (Pasal 1 ayat
6 PP No 21 Tahun 2008 Tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana).
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam
dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun
faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak
psikologis.

Bencana berdasarkan sumbernya dibagi menjadi tiga, yaitu:

 Bencana alam, adalah bencana yang diakibatkan oleh


peristiwa/serangkaian peristiwa oleh alam
 Bencana nonalam, adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa/serangkaian peristiwa nonalam
 Bencana sosial, adalah bencana yang diakibatkan oleh
peristiwa/serangkaian peristiwa oleh manusia

Bencana alam juga dapat dikelompokkan sebagai berikut:

 Bencana alam meteorologi (hidrometeorologi). Berhubungan dengan iklim.


Umumnya tidak terjadi pada suatu tempat yang khusus
 Bencana alam geologi. Adalah bencana alam yang terjadi di permukaan
bumi seperti gempa bumi, tsunami, dan longsor

Penyebab bencana alam di Indonesia:

 Posisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera besar


 Posisi geologis Indonesia pada pertemuan tiga lempeng utama dunia (Indo-
Australia, Eurasia, Pasifik)
 Kondisi permukaan wilayah Indonesia (relief) yang sangat beragam

Anda mungkin juga menyukai